Anggota:
Muhammad Ridwan (111120251) Alifia Fathur R (111120245) Amri Khoirul Fath (111122270)
Seluler
Seluler adalah sistem komunikasi yang diperuntukkan untuk pengguna/pelanggan yang bergerak. Berasal dari kata Cell yang berarti terbagi-bagi ke dalam daerah-daerah kecil. Bentuk umum Cluster : N = 4, 7, 12
Arsitektur utama terdiri dari : 1. Mobile Station (MS) 2. Base Station Subsytem (BSS) 3. Network Switching Subsytem (NSS)
Mobile Station (MS) : perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri atas: Mobile Equipment (ME) atau handset : perangkat GSM yang berada di sisi pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya. Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan.
BSS adalah interface antara MS dengan MSC (Mobile Switching Centre) pada sistem selular GSM. BTS (Base Transceiver Station) : perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal. BSC (Base Station Controller) : perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC.
NSS (Network Subsistem) MSC (Mobile Switching Center) atau Mobile Telephone Switching Office (MTSO) : pusat penyambung yang menyatu jalur hubungan antar BSC dan jenis layanan komunikasi lain (PSTN, operator GSM lain, CDMA, dan sebagainya). Sanggup menangani 100.000 pelanggan dan 5000 percakapan dalam satu waktu, serta menampung semua tagihan/billing. HLR (Home Location Register) : database untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara permanen. VLR (Visitor Location Register) : untuk menyimpan data dan informasi pelanggan. AuC (Authentication Center) : menyimpan data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. EIR (Equipment Identity Registration ) : yang memuat data-data pelanggan
= penggunaan ulang sebuah frekwensi pada suatu sel, dimana frekwensi tersebut sebelumnya sudah digunakan pada satu atau beberapa sel lainnya. Digunakan karena: - Pelanggan banyak dan tersebar. - Terbatasnya spektrum frekuensi yang dapat digunakan pada sistem komunikasi bergerak - Power transceiver MS terbatas Masalah yang timbul: - interferensi - Akses MS ke BTS - Kesulitan dalam menentukan jarak lear tiap cell - Pengaturan frekuensi dalam satu cell. - Pengaturan level transmit BTS.
Dimodelkan dalam bentuk hexagonal Tiap sel mengacu pada satu frekuensi kanal dan masing-masing tidak boleh berfrekuensi berdekatan atau bahkan sama agar tidak terjadi overlapping. Untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas, dilakukan teknik sektorisasi. Prinsip dasarnya adalah membagi sel menjadi beberapa bagian (biasanya 3 atau 6 bagian; dikenal dengan sektorisasi 120o atau 30o). Tiap bagian kemudian menjadi sebuah BTS (Base Transceiver Station).
MS berganti layanan BS (Base Station) karena bergerak atau karena variasi radio channel-nya Proses handover = berpindah tangan
3.
4.
HO antar channel(slots) pada sel yang sama terjadi saat user berpindah dari satu sektor ke sektor yang lain dalam satu sel. HO antar seldi bawah kontrol BSC yang samaTerjadi saat user berpindah dari satu sel ke sel yang lain, namun masih di bawah wilayah kontrol BSC yang sama HO antar seldi bawah kontrol BSC yang berbeda, pada MSC yang samaTerjadi saat user berpindah dari satu sel ke sel yang lain, pada BSC berbeda, namun masih dalam kontrol MSC yang sama. HO antar sel pada MSC yang berbedaTerjadi saat user berpindah dari satu sel ke sel yang lain pada wilayah dengan kontrol MSC yang berbeda.
Ketika jumlah pelanggan meningkat dan mencapai jumlah maksimum yang dapat dilayani sel, maka selsel harus dibelah menjadi sel-sel yang lebih kecil dan masing-masing mempunyai jumlah kanal yang sama serta dapat melayani jumlah pelanggan yang sama seperti sel asalnya. Dengan proses pembelahan sel, jumlah pelanggan potensial dapat ditingkatkan tanpa kebutuhan tambahan bandwidth.
Pembelahan sel bisa dilakukan dengan cara melakukan sektorisasi pada pusat sel, atau dengan membelah pusat grup sel menjadi sel-sel yang lebih kecil.
Frekuensi 900MHz uplink : 890-915 MHz downlink : 935-960 MHz BW : 25 MHz Lebar kanal : 200 kHz 125 kanal Penggunaan : Asia Frekuensi 1800 MHz DCS (Digital Celluler System) 1800 uplink : 1710-1785 MHz downlink : 1805-1880 MHz BW : 75 MHz Lebar kanal : 200 kHz 374 kanal Penggunaan : Eropa
Ket : Prediksi dan analisis di Indonesia untuk kasus Telkomflexi dan CDMA Mobile-8 Sumber : Wawancara Warta Ekonomi
Alokasi Frekuensi untuk 4 Operator Terbesar: 1. Indosat/Satelindo : 890 900 MHz (10MHz) 2. Telkomsel : 900 907.5 MHz (7.5MHz) 3. Excelcomindo : 907.5 915 MHz (7.5MHz) 4. Hutchitson (3) : pita 1900MHz
Keunggulan GSM
Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital dimana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain. Sifatnya sebagai standar internasional memungkinkan international roaming. Tidak hanya dapat mengantarkan suara, tetapi juga memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video. Keamanan sistem yang lebih baik. Kualitas panggilan relatif aman dan baik. Handset & penyedia layanan yang tersedia untuk dipilih lebih beragam