Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE ENOSTOSIS

Oleh :

FAIRUZAH 0710070110054

Pembimbing : drg. Utmi Arma, MDSc

RSGM BAITURRAHMAH PADANG 2012

LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE

A. DATA PASIEN Nama pasien : Rini

Nomor rekam medik : 009285 Umur Jenis Kelamin Alamat Agama Pekerjaan : 36 tahun : Perempuan : Jalan Merpati no. 2 Tunggul Hitam : Islam : Ibu Rumah Tangga

B. RIWAYAT KESEHATAN Keluhan Utama 1. Pasien merasakan adanya rasa sakit dan perih ketika benjolan ini muncul pertama kali 2. Pasien juga merasakan adanya demam

Anamnesa (4 November 2011) 1. Benjolan ini sudah muncul sebulan yang lalu 2. Benjolan ini muncul bersamaan dengan sariawan di daerah mukosa labial 3. Benjolan ini awalnya terasa sakit dan perih lama kelamaan pasien tidak merasakan lagi sakit 4. Pasien sebelumnya pernah berobat ke dokter gigi dan diberi obat vitamin C namun benjolan tersebut tidak hilang 5. Benjolan ini terdapat di regio 43,42,41,31 dan 32

Riwayat penyakit yang lalu Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit keluarga

:::-

C. PEMERIKSAAN KLINIS 1. Ekstra Oral Bentuk wajah Warna kulit : Oval : Sawo Matang

Gaya berjalan Sikap Warna rambut Postur badan Tekanan darah Golongan darah

: Normal : Kooperatif : Hitam : Normal : Normal :O

2. Intra Oral Gingiva Palatum Mukosa Lidah Bibir Tonsil TMJ Gigi : Adanya benjolan : Normal : Normal : Normal : Normal : Normal : Normal

18 17 16 15 14 13 12 11

21 22 23 24 25 26 27 28

48 47 46 45 44 43 42 41

31 32 33 34 35 36 37 38

24,25,27 dan 36 16 dan 26 37,38,46 dan 48 47

: Karies superfisialis : Karies media : Radiks : Amalgam filling

D. CIRI KLINIS Lesi menonjol pada gingival berupa nodul Berbatas tegas Lesi keras dan licin Warna lesi merah keputihan dari gusi dengan jaringan disekitar sedikit merah

E. DIAGNOSIS SEMENTARA Enostosis Enostosis merupakan lesi jinak pada tulang yang ditemukan secara kebetulan. Lesi ini merupakan bawaan atau perkembangan dari dalam yang dikarenakan adanya kegagalan aktivitas osteoklastik selama remodeling tulang. Enostosis ini merupakan proliferasi pertumbuhan di dalam tulang. Gambaran klinis : Terdiri dari tulang spongiosa dari tulang rahang Sklerotik nodul dilihat pada tulang Diameter 2 mm 2 cm Bentuknya bulat dan oval Terjadi pada semua usia tetapi lebih sering terjadi setelah pubertas Ronsen foto terlihat : gambaran radiopak dengan batas jelas

Perawatan : tidak perlu dilakukan kecuali bila ada keluhan rasa sakit karena adanya tekanan pada syaraf (adanya laserasi karena tekanan pada jaringan mukosa yang menutupinya).

F. ETIOLOGI Tidak diketahui

G. DIAGNOSIS BANDING Eksostosis dan osteoma Eksostosis Adalah penonjolan yang keluar dari tulang yang terjadi akibat beban yang berat dari gigi sehingga menimbulkan pertumbuhan tulang yang menonjol. Gambaran klinis : Adanya benjolan yang keras Tidak sakit Etiologi belum diketahui dengan pasti Tumbuh membesar perlahan-lahan dengan bertambahnya usia tetapi tetap tanpa gejala jika terkena trauma Permukaan fasial dari linggir alveolar RA dan RB adalah daerah yang umum terkena

Mukosa permukaannya keras, tegang dan putih sampai merah muda pucat Ronsen foto terlihat : gambaran radiolusen berbatas jelas radiopak

Perawatan : - Bila memberikan keluhan dilakukan eksisi - Tindakan pembedahan diperlukan bila pembuatan gigi palsu Osteoma Adalah suatu pertumbuhan tulang yang terbatas dengan karakteristik dengan poliferasi dari pada tulang kompak dan konselus dan umumnya endosteal (periosteal). Gambaran klinisnya: Merupakan masa tumor tulang jinak Pada permukaan tulang tidak mengandung tulang rawan Paling banyak ditemukan di tulang tengkorak Penyebab osteoma tidak pasti Osteoma ini terdiri dari tulang spongiosa dengan lapisan tipis daripada korteks Pada ronsen foto terlihat gambaran radiopak yang tidak begitu padat Perawatan : tumor ini kadang dapat tumbuh menjadi besar sekali dan dalam hal ini tindakan pembedahan harus sekali dilakukan sebab sangat mengganggu fungsi pengunyahan.

H. GAMBAR

DAFTAR PUSTAKA

1. Langlais, R.P., Miller,C.S. 1998. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut yang Lazim. Hipokrates. Jakarta. Hlm : 94 2. Usri, Kosterman, dkk. 2008. Diagnosa dan Terapi Penyakit Gigi dan Mulut. LSKI. Ed ke-3. Bandung. Hlm : 59-61 3. Scully, C dan Cawson, R.A. 1991. Atlas Bantu Kedokteran Gigi Penyakit Mulut. Hipokrates. Jakarta. Cet 1 4. Michael, A.O. 1998. Tinjauan Klinis Penyakit Mulut ; alih bahasa, Elly Wiriawan. Jakarta : Widya Medika 5. Tjiptono.K.N.Tuti.R, dkk. Ilmu Bedah Mulut. Jakarta. Hlm : 260

Anda mungkin juga menyukai