Anda di halaman 1dari 20

PINOPHYTA

Laporan Praktikum Botani Phanerogamae

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pembuatan laporan praktikum pada mata kuliah Botani Phanerogamae Disusun Oleh : Kelompok 6 Anggota: Heri Setiadi Anna Mariana Ayu Puji Astuti Reny Haerliyani Ella Wulan Nurlaela

Dosen Pembimbing : Dra. Siti Sriyati,M.Si. Prof.Dr.Hj.Nuryani.Y.Rustaman,M.Pd

PROGRAM STUDI Non-Kependidikan BIOLOGI (C)


JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2006 / 2007

PINOPHYTA
I. Tujuan 1. Menemukan ciri-ciri divisio Pinophyta 2. Mengetahui keprimitifan/kemajuan anggota familia dalam divisio Pinophyta 3. Mengenal keanekaragaman yang termasuk Pinophyta. 4. Menemukan ciri-ciri dari famili Cycadaceae, Pinaceae, Araucariaceae, Cupressaceae, Podocarpaceae, dan Gnetaceae. 5. Membandingkan ciri-ciri famili dalam ordo coniferales. 6. Memilah tumbuhan Pinophyta menjadi dua kelompok berdasarkan ciri-ciri yang diamati. II. Dasar Teori Tumbuhan biji yang sekarang ada di bumi kita ini meliputi kurang lebih 170.000 jenis tumbuhan jadi lebih dari separoh jumlah kekayaan flora dunia yang ditaksir seluruhnya meliputi 300.000 jenis tumbuhan. Juga pada waktu ini golongan tumbuhan biji-lah yang bersifat dominan di bumi kita, sehingga jzaman kita sekarang ini boleh pula disebut zaman tumbuhan biji. Divisi tumbuhan biji secara klasik dibedakan dalam dua anak divisi, yaitu: Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Tumbuhan yang termasuk golongan Gymnospermae, terdiri atas tumbuhtumbuhan yang berkayu dengan bermacam-macam habitus. Daunnya mempunyai bentuk yang bermacam-macam, kaku, dan selalu hijau dengan di dalamnya berkasberkas pengangkutan yang tidak bercabang atau bercabang menggarpu. Bunganya yang terdiri dari makrosporofil dan mikrosporofil yang masih terkumpul dalam jumlah yang tidak terbatas pada suatu sumbu yang tidak terbatas. Gymnospermae dibagi menjadi 4 kelas yaitu Cycadopsida, Coniferopsida, Gnetopsida yang berada di daerah tropis dan Ginkgopsida yang berada didaerah sub tropis. Cycadopsida diwakili oleh ordo Cycadales dengan dua familia Cycadaceae dan Zamiaceae. Coniferales dengan beberapa familia yaitu Pinaceae, Araucariaceae,

Podocarpaceae, Cupressaceae. Sedangkan Gnetopsida diwakili oleh ordo Gnetales dengan beberapa familia Gnetaceae, Ephedraceae, Welwitisiaceae. Kingdom: Plantae Divisi : Pinophyta Kelas : Cycadopsida Ordo : Cycadales Familia : Cycadaceae Zamiaceae Genus : Cycas Kingdom: Plantae Divisi : Pinophyta Kelas : Coniferopsida Ordo : Coniferales Familia : Pinaceae Araucariaceae Podocarpaceae Cupressaceae Genus : Cupressus ; Araucaria ; Podocarpus ; Cupressus Kingdom: Plantae Divisi : Pinophyta Kelas : Gnetopsida Ordo : Gnetales Familia : Gnetaceae Ephedraceae Welwitisiaceae Genus : Gnetum Keprimitifan atua kemajuan suatu takson dalam pinophyta ditentukan oleh keprimitifan atau kemajuan ciri yang dimilikinya. Secara morfologi dan anatomi

ciri-ciri tersebut dapat diamati. Berdasarkan studi kepustakaan secara tidak langsung bahwa keterbukaan ovulum menunjukan ciri primitif, sedangkan ketertutupan menunjukan kemajuan. Pola bercabang yang monopodial lebih primitif daripada percabangan simpodial. Letak strobilus yang aksilaris menunjukan ciri lebih primitif dibandingkan jumlah yang sedikit. Pertulangan daun yang belum beropola lebih primitif daripada yang sudah berpola. Begitu juga keadaan daun yanng menggulung menunjukan ciri yang primitif. Jika ciri-ciri primitif diberi skor rendah sedangkan skor maju diberi skor tinggi, maka perolehan skor tinggi menunjukan spesies atau takson yang memiliki tingkatan yang lebih maju. 1. Ordo Cycadales Ordo Cycadales hanya memiliki satu familia yaitu cycadaceae. kelompok tumbuhan ini habitusb\nya menyerup[ai palma, berkayu, tidak atau sedikit sekali yang bercabang, teras besar, korteks tebal. Daun tersusun dalam roset batang, berbagi menyirip atau menyirip, yang masih muda tergulung seperti daun paku. Sporofil tersusun dalam strobilus yang berumah dua. Strobilus selalu terminal, tanpa bagian-bagian yang menyerupai daun pada pangkalnya. Strobilus jantan amat besar, terdiri atas banyak sporofil yang berbentuk sisik dengan banyak mikrosporangium. Strobilus betina juga besar, sporofil berbentuk sisik dengan bakal biji. Familia Cycadaceae yang terdapat di indonesia ialah marga Cycas, contoh spesiesnya Cycas rumphii. 2. Ordo Coniferales Kelompok tumbuhan ini memiliki beberapa familia. Namun yang diamati hanya 4 familia yaitu : a. Araucariaceae Pohon-pohon dengan daun tersebar, berbentuk jarum atau lebar dengan saluran-saluran resin di dalamnya. Tumbuhan-tumbuhan ini berumah satu atau berumah dua. Strobilus jantan besar, di ketiak atau di ujung cabang-cabanng yang pendek dengan mikrosporofil yanng bertangkai dan berbentuk sisik, yang pada bagian bawahnya memiliki mikrosporangium yang panjang. Strobilus betina pada ujung cabang-cabang yang pendek, penuh dengan makrosporofil yang tersususn

dalam suatu spiral, dengan di atasnya masing-masing dengan satu bakal biji. Contoh spesiesnya Araucaria cauninghamii dan Agathis alba. b. Podocarpaceae Perdu atau pohon dengan daun berbentuk sisik, jarum, garis, atau lanset dan kadang-kadang juga bulat telur, duduknya tersebar atau bersilang, dengan satu sampai tiga saluran resin di dalamnya. Tumbuhan-tumbuhan ini berumah dua. Strobilus jantan terminal atau di ketiak kebanyakan agak panjang dengan banyak mikrosporofil, masing-masing dengan dua kantung sari. Contoh spesiesnya Podocarpus imbricata. c. Pinaceae Tumbuhan berkayu, daun berbentuk jarum, duduknya tersebat pada sirung panjang, atau pada sirung panjang terdapat daun-daun yang berdaging, sedang pada sirung pendek terdapat daun-daun yang berbentuk pendek. Tumbuhan ini hampir selalu berumah satu. Strobilus jantan aksilar atau terminal pada sirung pendek, dengan banyak mikrosporofil bertangkai yang tersusun dalam suatu spiral dengan suatu kantung sari. Strobilus betina terminal atau aksilar, dengan banyak sisik-sisik penutup yang tersusun dalam spiral. Contoh spesiesnya Pinus merkusii. d. cupressaceae Perdu atau pohon-pohon, bercabang-cabang banyak, daun kebanyakan berbentuk sisik jarang berbentuk jarum, duduknya bersilang atau berupa karang yang terdiri atas tiga daun. Daun mempunyai saluran resin atau ruang resin. Tumbuhan ini biasanya berumah satu, jarang berumah dua. Strobilus jantan terminal pada ranting-ranting yang pendek, dapat juga di ketiak daun. Strobilus betina dengan satu atau beberapa pasang sisik yang duduknya bersilang, masing-masing dengan bakal biji di atasnya. Contoh spesiesnya Cupressus samperviens 3. Ordo gnetales. Ordo gnetales memilki beberapa familia, namun yang diamati hanya familia gnetaceae dengan ciri-ciri : pohon-pohon yang lurus, banyak bercabang-cabang tapi cabang-cabang seringkali tidak bersambung dengan bagian kayu batang sehingga mudah lepas, daun tunggal, duduk berhadapan. Batang mempunyai kambium, fleoterma, dan buluh-buluh kayu tanpa saluran resin, bunga majemuk, bercabang-

cabang dikasial (anak kayu menggarpu) keluar dari ketiak daun. Bunga jantan dengan tanda bunga berbentuk pembuluh dan pada perpanjangan sumbu bunga yang berbentuk benang terdapat satu sampai dua kantung sari. Bunga betina dengan tenda bunga berbentuk pembuluh dengan satu bakal biji di dalamnya yang di dalamnya mempunyai dua integumen. Cuntoh spesiesnya Gnetum gnemon. III. 3.1 Alat Mikroskop monokuler Kaca pembesar (loupe) dan/atau mikroskop binokuler Jarum bertangkai Kaca objek dan kaca penutup Alat dan Bahan

3.2 Bahan Untuk kegiatan praktikum ini diperlukan cabang lengkap dengan strobilus jantan dan strobilus betina kecuali untuk Cycadopsida tanpa strobilus betina). Familiafamilia yang diamati : Cycadaceae : Cycas rumphii (Pakis haji) Pinaceae : Pinus merkusii (Pinus daun 2) Araucariaceae : Araucaria caninghamii (damar duri), Agathis alba (damar) Cupressaceae : Cupressus samperviens (cemara natal) Podocarpaceae : Podocarpus imbricata (Jamuju) Gnetaceae : Gnetum gnemon (melinjo)

IV.

Prosedur kerja Praktikum I (pertemuan pertama) dicocokan dengan gambar-gambar yang ada yang termasuk ordo tertentu (Cycadales, Coniferales, Gnetales).

1. Diperlihatkan bahan yang ditugaskan untuk setiap kelompok, kemudian

2. Diamati keadaan daun (jenis, tepi, duduk, pertulangan, daun muda) dengan teliti kemudian dicatat hasil pengamatan di dalam tabel. 3. Diamati pula keadaan strobilusnya (jenis, letak, ukuran, jumlah) serta keadaan biji (jumlah per karpel, ukuran, keterbukaan), kemudian dicatat hasilnya di dalam tabel. 4. Mencari informasi dari teman dalam kelompok yang ditugasi membawa jenis tumbuhan tertentu, terutama dalam hal : habitus, batang, pola percabangan, kelamin tumbuhan, umur tumbuhan, kemudian didiskusikan bersama teman sekelompok untuk melengkapi tabel. 5. Diamati keadaan mikrospora secara makroskopis (jumlah, warna) dan secara mikroskopis (bentuk, alat bantu) kemudian digambar. 6. Memisahkan spesimen yang diamati menjadi dua kelompok berdasarkan ciri yang jelas teramati, misalnya berdasarkan keadaan daun, atau keadaan strobilus. 7. Dilakukan berulang-ulang pemilahan sampai diperoleh spesimen-spesimen yang terpisah tersendiri. Praktikum II (pertemuan kedua) Gymnospermae di dalam tabel pengamatan. 2. Dilakukan penskoran terhadap setiap spesimen kemudian didiskusikan bersama teman satu kelompok. 3. Dihitung seluruh skor dari satu spesimen, kemudian mencari rata-ratanya dengan membagi skor total dengan jumlah aspek. 4. Membandingkan ciri-ciri primitif dengan ciri-ciri maju dari masing-masing spesimen. 5. Mencari rata-rata skor dalam satu familia, kemudian diurutkan dari yang paling primitif ke yang paling maju. 6. Dilakukan hal yang sama untuk ordo, diurutkan mana yang paling primitif dan yang paling maju. 7. Ditunjukkan pula ciri-ciri yang mendukung keprimitifan/kemajuan untuk masing-masing ordo.

1. Diberikan skor untuk masing-masing aspek berdasarkan skala filogeni

V. Hasil Pengamatan
GNETACEAE Ciri yang teramati 1. Habitus 2. Batang 3. Pola Percabangan 4. Daun a. Jenis daun b. Tepi daun 5. Duduk daun 6. Pertulangan daun 7. Keadaan daun muda 8. Strobilus a. Letak strobilus jantan b. Letak strobilus betina 9. Makrosporofil a. Jumlah b. Letak 10.Mikrosporofil a. Jumlah b. Letak 11. Jumlah biji / carpel 12. Keterbukaan bakal biji 13. Kelamin Tumbuhan 14. Umur Tumbuhan 15. Jumlah sporangium/ mikrosporofil TOTAL SKOR Rata -rata Banyak Berkarang (verticilaster) 1 biji Hampir tertutup Dioecus (berumah dua) Tahunan (perenial) Banyak 1 5 5 4 5 1 1 60 3,16 Banyak ( > 10 ) Spiral 2 biji Agak terbuka hampir tertutup Dioecus (berumah dua) Tahunan (perenial) Dua 1 1 5 3,5 5 1 5 58,5 3,09 Banyak ( > 10 ) Spiral 1 biji Hampir terbuka Monoecus (berumah satu) Tahunan (perenial) Banyak 1 1 5 3 1 1 1 38,5 2,02 Banyak ( > 10 ) Spiral 1 biji Agak terbuka Monoecus (berumah satu) Tahunan (perenial) Beberapa (5 10) 1 1 5 3 1 1 3 40 2.10 Banyak Berkarang (verticilaster) 1 5 Satu Terminal (ujung) 5 4 Banyak ( > 10 ) Spiral 1 1 Banyak ( > 10 ) Spiral 1 1 Aksilaris Aksilaris 5 5 Aksilaris Aksilaris 5 5 Aksilaris Terminal 5 1 Aksilaris Terminal 5 1 Tunggal Rata Berhadapan Brachidodromous Tidak menggulung 1 1 3 5 5 Tunggal Rata Berkarang (verticilaster) Belum berpola Tidak menggulung 1 1 4 2 5 Tunggal Rata Berhadapan ; berkarang Belum berpola Tidak menggulung 1 1 3,5 2 5 Tunggal Rata Berhadapan Belum berpola Tidak menggulung 1 1 3 2 5 Pohon Berkayu Simpodial Gnetum gnemon sko r 1 1 5 PODOCARPACEAE Podocarpus imbricatus Pohon Berkayu Monopodial sko r 1 1 3 Araucaria cuninghamii Pohon Berkayu Monopodial ARAUCARIACEAE sko r 1 1 3 Pohon Berkayu Monopodial Agathis alba sko r 1 1 3

CYCADACEAE Ciri yang teramati 1. Habitus 2. Batang 3. Pola Percabangan 4. Daun a. Jenis daun b. Tepi daun 5. Duduk daun 6. Pertulangan daun 7. Keadaan daun muda 8. Strobilus a. Letak strobilus jantan b. Letak strobilus betina 9. Makrosporofil a. Jumlah b. Letak 10.Mikrosporofil a. Jumlah b. Letak 11. Jumlah biji / carpel 12. Keterbukaan bakal biji 13. Kelamin Tumbuhan 14. Umur Tumbuhan 15. Jumlah sporangium/ mikrosporofil TOTAL SKOR Rata -rata Banyak Spiral 5 - 8 biji Terbuka Dioecus (berumah dua) Tahunan (perenial) Banyak 1 1 3 1 5 1 1 39 2,05 Banyak Spiral 1 1 7-9 Terminal Terminal 1 1 Terminal Aksilaris Tunggal partitus Berbagi (pinnati partitus) Rozet Craspedodromous Menggulung 4 3 5 4 1 Tunggal Rata Pohon Berkayu Monopodial Cycas rumphii sko r 1 1 3

CUPRESSACEAE Cupressus samperviens Pohon Berkayu Monopodial sko r 1 1 3 Pohon Berkayu Monopodial

PINACEAE Pinus mercusii skor 1 1 3

1 1 1,5 1 5

Majemuk Rata berseling Belum berpola Tidak menggulung

5 1 2 2 5

Berseling ; tersebar Sisik Tidak menggulung

1 5

Aksilaris Aksilaris

5 5

3 3

Banyak ( > 10 ) Spiral

1 1

Menempel pada poros

Banyak ( > 10 ) Spiral Banyak ( 10 - 20 ) Agak terbuka Monoecus (berumah satu) Tahunan (perenial) Banyak

1 1 1 3 1 1 1 35,5 1,87

Banyak ( > 10 ) Spiral 2 biji Agak terbuka Monoecus (berumah satu) Tahunan (perenial) dua

1 1 5 3 1 1 5 49,0 2,58

VI. Pembahasan Pinophyta yang kami amati/klasifikasikan hanya dari tiga divisi, yaitu Cycadophyta,Coniferophyta dan Gnetophyta, Adapun Ginkgophyta tidak

teramati/terklasifikasikan karena habitat dan populasinya terbatas serta tidak terdapat di Indonesia. Bila dilihat dari tingkat kemajuan ( dilihat dari skor), dari yang paling primitif sampai yang paling maju ( Species), maka urutannya adalah sbb:
No. urut
1 2 3 4 5 6 7

Nama Species Cupressus samperviens


Araucaria cuninghamii Cycas rumphii Agathis alba Pinus mercusii Podocarpus inbricata Gnetum gnemon

Total skor
35,5 38,5 39 40 49 58,5 60

Rata-rata skor
1,87 2,02 2,05 2.10 2,58 3,09 3,16

Dari pengamatan yang kami lakukan, perbandingan ciri keprimitifan dan ciri kemajuan dari tiap specimen diamati adalah sebagai berikut : No 1. Species Cupressus samperviens Ciri Keprimitifan Habitus Pohon;berkayu; monopodial ;tepi daun rata; daun tunggal;strobilus terminal;monoecus; perenial ; jumlah biji banyak, dll. Habitus Pohon;berkayu; monopodial ;tepi daun rata; daun tunggal;strobilus terminal;monoecus; perenial , dll. Habitus Pohon;berkayu; Ciri Kemajuan Strobilus betina aksilar ; makrosporofil beberapa ; daun muda tidak menggulung. jumlah biji 1 (sedikit) ; strobilus jantan aksilar; daun muda tidak menggulung. Duduk daun rozet

2.

Araucaria cuninghamii

3.

Cycas rumphii

4.

Agathis alba

5.

Pinus merkusii

monopodial ;tepi daun rata; daun tunggal partitus dengan bakal pulvinus;strobilus terminal;bakal biji terbuka perenial ,makrosporofil dan mikrosporofil banyak,daun muda menggulung dll. Habitus Pohon;berkayu; monopodial ;tepi daun rata; daun tunggal ; strobilus terminal;monoecus; perenial , dll. Habitus Pohon;berkayu; monopodial ;tepi daun rata; ;monoecus; perenial , dll.

;tipe pertulangan daun craspedodromous; berumah dua (dioecus);

Jumlah sporangium beberapa; daun muda tidak menggulung; strobilus jantan aksilar.

6. Podocarpus inbricata 7. Gnetum gnemon

Daun muda tidak menggulung;strobilus aksilar ;daun majemuk ; jumlah sporangium sedikit; jumlah biji 1-4. Habitus Pohon;berkayu; Duduk daun verticilaster; monopodial ;tepi daun rata; dioecus ; jumlah biji 2 ; daun tunggal ; perenial bakal biji agak terbuka ; ;daun belum berpola , dll. Habitus Pohon;berkayu; Pola percabangan ;tepi daun rata; daun simpodial ; dioecus ; tunggal; perenial , dll. pertulangan daun brachidodromous ; daun muda tidak menggulung ; strobilus aksilar ; mikrosporofil berkarang ; biji 1 buah ; bakal biji hampir tertutup

VII. Pertanyaan dan Jawaban 1. a. Cycadaceae b. Pinaceae c. Cupressaceae d. Podocarpaceae e. Araucariaceae Jawab :
Familia Strobilus betina Letaknya terminal, ukurannya besar, bentuk seperti keris dan Cycadaceae terdapat 6-8 ovulum, membentuk kumpulan strobilus yang membulat (roset). Ukuran lebih besar, berisi biji yang Pinaceae bersayap (penyerbukan anemogami), bentuk kerucut tajam di ujung dan bisa mekar. Ukuran lebih besar, letak aksilar, Cupressaceae berisi bakal biji, bentuk bulat berduri tumpul, berwarna kehitaman. Berukuran labih besar, letak Podocarpaceae terminal, dilindungi oleh epimatium, bentuk sepeti jambu mete. Ukuran besar, berduri lunak mirip Araucariaceae rambutan, letak aksilar atau terminal. Ukuran lebih kecil, letak terminal, berisi pohon, bentuk seperti kerucut bersegi, berwaran hijau coklat. Ukuran lebih kecil, letak aksilar, bentuk seperti kerucut memanjang, berwarna hijau muda. Ukuran lebih kecil, berduri, bentuk kerucut. Stobilus jantan Letaknya terminal, ukurannya besar, bentuk seperti anak panah dengan bagian ujung berduri melengkung dengan mikrosporongia pada bagian bawah, bentuk kumpulan mirip kerucut oval. Ukuran lebih kecil, berbentuk kerucut tumpul.

Praktikum I (pertemuan pertama) Adakah perbedaan ukuran dan bentuk antar

strobilus jantan dan strobilus betina pada :

2.

Dapatkah anda menemukan kekhasan ciri yang dimilki oleh masing-masing familia dalam hal bentuk dan ukuran daun?

Jawab : No 1 Pinaceae 2 Cupressaceae Podocarpaceae Araucariaceae 5 Gnetaceae 6 Familia Cycadaceae Ciri daun ukuran daun besar, tulang daun menyirip, bertoreh sangat dalam (craspedodromous), letaknya roset di terminal. ukuran daun kecil memanjang (15-30 cm), daun dilengkapi oleh semacam pucuk kecil yang berisi 2-5 daun, bentuk daun seperti jarum. bentuk daun seperti sisik, tersusun rapat,

3 4

ukurannya kecil. bentuk daun hampir linearis, ukuran berkisar antara 10-15 cm. bentuk daun mirip jarum, ukurannya pendek 1-2 cm, tersusun tersebar namun rapat sehingga bila dilihat tampak sperti sikat silindris. Bentuk daun agak lonjong ; ukurannya 15 - 20 cm ,duduk daun decusata). berhadapan bersilangan (opposita

3. Jawab :

Ciri apakah yang anda gunakan untuk memilah spesimen yang anda amati menjadi dua kelompok? Ciri yang digunakan untuk membagi spesimen menjadi 2 kelompok : Ciri yang digunakan bisa bermacam-macam, misalnya dilihat dari keterbukaan ovulum, spesimen yang dibawa dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, ada yang ovulumnya terbuka dan ada yang tertutup. Kelamin tumbuhan (monoecius atau dioecius) Pola percabangan (simpodial atau monopodial)

4. Berdasarkan data dalam tabel dapatkah anda menemukan kesamaan ciri dari spesimen-spesimen anggota suatu familia tertentu? Jawab : Ya, dari tabel tersebut ada beberapa kesamaan ciri yang teramati diantaranya:

(anemogami) sayap masing familia? Jawab :

Alat reproduksi berupa strobilus jantan dan betina yang berbentuk secara umum seperti kerucut. Pola percabangan umumnya monopodial Batang berkayu Umumnya belum memilki pola tulang daun Penyerbukan umumnya dengan bantuan angin

Sehingga bijinya ada yang memilki gelombung udara dari Umumnya tumbuhan tahunan (parenial).

5. Berdasarkan data dalam tabel dapatkah anda membedakan ciri-ciri khas masing-

Dari tabel, dapat dilihat vciri khas masing-masing familia antara lain : 1.Cycadaceae : tipe petulangan daun craspedodromous (tunggal partitus), daun muda menggulung (mirip pteridophyta), daun letaknya terminal dan roset, strobilus betina mirip keris. 2.Cupressaceae : duduk daun berseling berhadapan, daun kecil-kecil tersusun seperti sisik, strobilus jantan di terminal terlihat seperti daun yang tereduksi menjadi bentuk yang lebih kecil, bentuk strobilus betina seperti bola berduri dan strobilus jantan bentuknya mirip kerucut bersegi, berwarna hijau kekuningan. 3.Podocarpaceae : daunnya hampir linearis, susunannya tersebar, strobilus betina ada modifikasi berupa epimatium. 4.Pinaceae : daun separti jarum, ukurannya panjang dan dibalut dengan bagian lain pada bagian bawah, strobilus betina besar seperti kerucut, bijinya bersayap, letak strobilus jantan dan batina aksilar. 5.Araucariaceae : strobilus jantan letaknya terminal, bentuknya mirip rambutan berwarna hijau gelap, daun seperti jarum dan tersebar, biji bersayap lebar. 6.Gnetaceae : Pecabangan simpodial, tulang daun brachidodromous, ovulum hampir tertutup, duduk daun berhadapan. Praktikum II (pertemuan kedua)

Adakah kesulitan anda dalam memberikan skor? Jawab: Kesulitan dalm memberi skor : a. Keterbatasan dalam mendeskripsikan ciri yang teramati b. Banyak aspek yang belum teramati dalam hal anatomi, fisiologis dan morfologi, sehingga secara kualitatif pengamtan yang dilakukan memang sudah mengacu kepada ukuran tingkat kemajuan/keprimitifan namun secara kuantitatif masih belum sepenuhnya terpenuhi. c. Keterbatasan waktu dan peralatan yang dibutuhkan untuk memperoleh data. Apakah yang anda lakukan untuk mengatasinya, jika ada kesulitan? Jawab : a. Mengamati ciri yang teramati seteliti mungkin sehingga walaupun kesimpulan kita agak berbeda pada spesimen yang paling primitif, tapi dalam hal spesimen yang paling maju akan sama. b. Mencari aspek-aspek lain yang dapat dijadikan sebagai indikator tingkat keprimitifan suatu spesimen / familia. 3.Spesimen manakah yang memilki skor paling tinggi? Jawab : Spesimen yang memilki skor filogeni yang paling tinggi adalah Gnetum gnemon (melinjo) yaitu sebesar 60. 4.Familia mana yang paling primitif dan mana yang paling maju? Jawab : berdasarkan hasil praktikum Familia yang paling primitif adalah Cupressus samperviens dengan total skor 35,5 sedangkan yang paling maju adalah Gnetum gnemon (skor 60). Berdasarkan teori seharusnya yang paling primitive adalah famili Cycadaceae yaitu Cycas rumphii, hal ini sesuai dengan teori bahwa Cycadaceae merupakan tingkatan yang paling rendah. Sedangkan familia yang paling maju adalah Gnetum gnemon (hasil praktikum sesuai dengan teori). 5.Bagaiman urutan familia dalam ordo coniferales? Jawab : 1. Pinaceae 2. Araucariaceae 3. Podocarpaceae 4. Cupressaceae 6.Apakah rata-rata skor antar familia dalam ordo coniferales memilki kedekatan?

Jawab : Berdasarkan nilai rata-rata skor dalam tabel pengamatan tidak terlihat kedekatan yang begitu nyata, hal ini bisa saja disebabkan terdapat kesalahan dalam meng identifikasi sehingga berpengaruh tehadap nilai skornya. Selain hal tersebut, masih banyak aspek yang belum kita bandingkan. Dalam praktikum kita hanya membandingkan aspek morfologi saja, sedangkan aspek anatomi dan fisiologinya belum kita bandingkan. 7.Bagaimana urutan ordo-ordo dalam Pinophyta? Jawab : Urutan ordo dalam Pinophyta (berdasarkan tingkat keprimitifan) : 1. Ordo Cycadales 2. Ordo Coniferales 3. Ordo Gnetales 8.Apakah perbedaan mikrospora Pinus merkusii dengan Agathis alba ? Pada Agathis alba jumlah mikrospora jumlahnya lebih dari satu (5 8 buah spora) sedangkan pada pinus merkusii jumlahnya 2 buah dan bersayap. 9.Bagaiman anda dapat menjelaskan bahwa Gnetum gnemon termasuk kedalam pinophyta sedangkan jambu mete bukan? Pada Gnetum gnemon, bakal biji memang terlihat tertutup, tapi sebenarnya terbuka pada bagian ujung, oleh karena itu dimasukkan ke dalam Pinophyta, sedangkan jambu mete (Anacardium ocidentale) sudah masuk ke dalam biji tertutup (Angiospermae ). 10. Pinophyta? Jawab : Semua anggota Pinophyta merupakan tumbuh-tumbuhan berkayu dengan habitus pohon dan umur tumbuhan tahunan,umumnya monopodial,alat reproduksi berupa strobilus (cone), ada gelembung air pada proses penyerbukan, dll. VIII. Kesimpulan Apakah kesamaan ciri semua anggota

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Pinophyta atau Gymnospermae adalah tumbuhan berbiji terbuka, yang berdasarkan pengamatan mempunyai ciri-ciri: Alat perkembangbiakan berupa strobilus Bakal biji dan serbuk sari terletak pada daun khusus yang disebut strobilus Berpembuluh, tapi tidak mempunyai trakea, hanya pembuluh tapis dan trakeid, kecuali Gnetophyta. Kebanyakan habitusnya pohon Kebanyakan pola percabangannya monopodial Berkayu Ada gelembung air pada penyerbukan Daun kebanyakan belum berpola Daun muda tak menggulung Berdaun tunggal Umur tumbuhan tahunan

DAFTAR PUSTAKA Gembong Tjitrosoepomo. (1988).Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah mada university press. Gembong Tjitrosoepomo. (1988).Taksonomi Spermatophyta. Yogyakarta: Gajah mada university press. Sudarsono,Ratnawati,Budiwati.(2003). Taksonomi tumbuhan tinggi. Yogyakarta: UNY press Tim dosen Botani Phanerogamae.(2007).Petunjuk Praktikum Botani Phanerogamae.Bandung : Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai