Anda di halaman 1dari 2

Analisis biaya-volume-laba

Perencanaan laba jangka pendek dilakukan oleh manajemen dalam proses penyusunan anggaraan perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran, manajemen selalu menghadapi pertanyaan what if, yaitu pertanyaan apa yang akan terjadi jika sesuatu dipilih oleh manajemen. Perencanaan laba jangka pendek dapat dilaksanakan dengan mudah jika didasarkan pada laporan laba-rugi projeksian, yang disusun berdasarkan metode variable costing. Dalam perencanaan laba jangka pendek, manajemen mempertimbangkan berbagai usulan kegiatan yang berakibat terhadap perubahan harga jual, volume penjualan, biaya variabel, dan atau biaya tetap yang akhirnya akan berdampak terhadap laba bersih. Oleh kaena itu, dalam perencanaan jangka pendek manajemen membutuhkan informasi akuntansi diferensial yang berupa : taksiran pendapatan diferensial dan biaya diferensial yang berdampak terhadap laba bersh. Dampak terhadap laba bersih ini yang menjadi salah satu pertimbangan penting manajemen dalam memutuskan berbagai usulan kegiatan dalam proses penyusunan anggaran perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran, manajemen memerlukan berbagai parameter (angka yang menggambarkan suatu keadaan) seperti : impas, margin of safety, titik penutupan usaha, dan degree of operating leverage. Analisis impas memberikan informasi tingkat penjualan minimum yang harus dicapai suatu usaha agar tidak mengalami kerugian. Dari analisis tersebut juga dapat diketahui sampai seberapa jauh volume penjualan yang direncanakan boleh turun, agar perusahaan tidak menderita kerugian. Analisis impas menyajikan informasi untuk perencanaan volume penjualan. Analisis impas merupakan salah satu bentuk analisis biayavolume-laba karena untuk mengetahui impas maupun margin of safety perlu dilakukan analisis terhadap hubungan antara biaya, volume, dan laba. Jika dalam analisis impas titik berat analisis diletakkan pada penaksiran tingkat penjualan minimum yang menghasilkan laba sama dengan nol, maka dalam analisis biaya-volume-laba ini titik berat analisis diletakkan pada sampai seberapa besar perubahan-perubahan biaya, volume, dan harga jual berdampak terhadap laba perusahaan. Hubungan antara biaya, volume, dan laba, dipengaruhi oleh lima faktor atau suatu kombinasi faktor-faktor berikut ini: (1) (2) (3) (4) (5) Harga jual persatuan Volume penjualan Komposisi produk yang dijual Biaya variabel persatuan Total biaya tetap

Agar perencanaan laba perusahaan dapat efektif, manajemen harus dapat memperkirakan dampak perubahan masing-masing faktor tersebut terhadap laba bersih, impas, dan return of investment perusahaan.

Pembuatan anggaran pendapatan dan biaya dan penyajian informasi dalam grafik laba dan volume merupakan alat yang efektif dalam menyajikan informasi bagi manajemen untuk keperluan perencanaan laba jangka pendek. Hal ini memungkinkan manajemen memperkirakan pengaruh kegiatan atau usaha-usaha yang akan dilaksanakan dan pengaruh perubahan kondisi pasar terhadap lab, sehingga manajemen dapat memilih berbagai macam usul kegiatan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pencapaian laba dimasa yang akan datang. Dampak perubahan harga jual produk terhadap hubungan biaya-volume-laba suatu perubahan dalam harga jual produk kemungkinan akan berdampak terhadap kuantitas produk yang dijual, laba, dan impas. Perusahaan yang menjual lebih dari satu macam produk seringkali mempunyai kesempatan untuk menaikkan laba kontribusi dan menurunkan titik impas dengan cara memperbaiki komposisi produk yang dijual, yaitu menaikkan proporsi penjualan produk yang menghasilkan contribution margin ratio yang tertinggi. Dalam perusahaan yang memproduksi dan menjual lebih dari satu macam produk, manajemen tidak hanya menghadapi masalah mencari komposisi produk yang dijual yang menghasilkan laba maksimum, namun juga memerlukan informasi kontribusi masing-masing produk dalam menghasilkan laba perusahaan secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai