Anda di halaman 1dari 33

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinnkan kegiatan perekonomian berkembang sedemikian rupa. Kondisi yang demikian tentunya akan menciptakan suatu lingkungan yang kompetitif. Suasana persaingan yang ketat akan menuntut perusahaan untuk lebih efisien dan lebih efektif dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya guna meraih sumber daya manusia yang kompetitif.

Umur dan produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya, tidak selamanya seseorang dapat bekerja dan menghasilkan suatu karya. Pada suatu saat dia harus berhenti dari pekerjaan dan menikmati masa tuanya. Akan tetapi, dalam menikmati masa tuanya seseorang tidak ingin penghasilannya berhenti seperti ia juga berhenti dari pekerjaannya . tentu saja mutlak memerlukan dukungan prasarana yang memadai. Salah satunya dengan jaminan hari tua atau pensiun. Jaminan hari tua pada hakikatnya adalah kesejahteraan hari tua dalam time frame lanjut usia , yang akan dinikmati oleh mereka yang saat ini masih muda. Sedangkan wujud dari jaminan hari tua adalah program pensiun . jadi tidak disangsikan lagi bahwa dengan melaksanakan program pensiun secara terpadu kita telah menanamkan proses pergeseran nilai-nilai kehidupan masyarakat.

Dana pensiun merupakan bentuk investasi jangka panjang yang hasilnya dapat dinikmati setelah pegawai atau karyawan yang bersangkutan memasuki masa pensiun. Ada empat faktor yang menyebabkan seorang pegawai atau karyawan memasuki masa pensiun, yaitu karena kematian, keluar dari pekerjaan, cacat, dan pensiun normal. Dana pensiun sendiri diselenggarakan dalam suatu program yang disebut program dana pensiun. Program dana pensiun terbagi atas program pensiun iuran pasti dan program pension manfaat pasti. Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masingmasing peserta sebagai manfaat pensiun, sedangkan program pensiun manfaat pasti adalah program pension yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun.

Ada banyak perusahaan penyelenggara program dana pensiun, salah satunya yaitu PT. Taspen. PT. Taspen merupakan penyelenggara program dana pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil. Dalam perhitungannya PT. Taspen menggunakan program pensiun iuran pasti, dimana besarnya iuran dan manfaat bagi peserta program dana pensiun ditentukan berdasarkan besarnya gaji peserta selama bekerja.

Dengan disyahkannya UU No.11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun, hari tua sudah terjamin. Sehingga karyawan dapat bekerja lebih tenang, dan di harapkan produktivitas karyawan akan meningkat. Selain itu, loyalitas terhadap perusahaan akan meningkat pula. Jika loyalitas tinggi, maka pengembangan dan pembinaan karir bagi karyawan yang bersangkutan juga akan lebih baik Bagi perusahaan yang tidak terlalu besar, sulit bagi mereka untuk memikirkan kesejahteraan hari tua bagi 2

karyawannya, karena dengan penyelenggaraan program dana pensiun berarti akan menambah biaya.

Kekayaan Dana Pensiun bersumber dari iuran

normal peserta dan iuran

pemberi kerja. Iuran pemberi kerja terdiri dari iuran normal dan iuran tambahan pemberi kerja serta hasil pengembangan investasi. Iuran-iuran yang terkumpul tersebut tidak didiamkan saja tetapi harus dikembalikan berupa investasi sesuai dengan ketentuan pemerintah mengenai investasi dana pensiun.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dana Pensiun

Dana pensiun adalah hak seseoarng untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Penghasilan ini biasanya berupa uang yang dapat diambil setiap bulannya atau diambil sekaligus pada saat seseorang memasuki masa pensiun, hal ini tergantung dari kebijakan yang terdapat dalam suatu perusahaan.

Defenisi dana pensiun menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 adalah: Badan hukum yang mengelolah dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2002;208), dana pensiun didefenisikan sebagai berikut : lembaga yang keuangannya diperoleh dari iuran tetap para peserta ditambah penghasilan perusahaan yang disisihkan dan para peserta berhak memperoleh bagian keuntungan setelah pensiun.

2.2 Maksud dan Tujuan Dana Pensiun

Menurut Zullaini Wahab (2001;2) maksud dan tujuan dibentuknya suatu dana pensiun dapat kita lihat dari beberapa sisi yaitu:

1.

Sisi Pemberi Kerja

Dana pensiun sebagai usaha untuk menarik atau mempertahankan karyawan perusahaan yang memiliki potensi, cerdas, terampil dan produktif yang diharapkan dapat meningkatkan atau mengembangkan perusahaan, di samping tanggung jawab moral dan social Pemberi Kerja kepada karyawan serta keluarganya pada saat karyawan tidak lagi mampu bekerja atau pensiun atau meninggal dunia. 2. Sisi Karyawan

Dana pensiun adalah untuk member rasa aman terhadap masa yang akan dating dalam arti tetap mempunyai penghasilan pada saat memasuki masa pensiun. 3. Sisi Pemerintah

Dengan adanya dana pensiun, bagi karyawan akan mengurangi kerawanan social. Kondisi tersebut merupakan unsure yang sangat penting dalam menciptakan kestabilan Negara. 4. Sisi Masyarakat

Adanya dana pensiun merupakan salah satu lembaga pengumpul dana yang bersumber dari iuran dan hasil pengembangan. Terbentuknya akumulasi dana yang bersumber dari dalam negri tersebut dapat membiayai pembangunan nasional dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat.

2.3 Manfaat Dana Pensiun

Manfaat Pensiun Normal, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang mulai dibayarkan pada saat peserta pensiun setelah mencapai usia pensiun normal atau sesudahnya.

Manfaat Pensiun Dipercepat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta pensiun pada usia tertentu sebelum usia pensiun normal.

Manfaat Pensiun Cacat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta menjadi cacat.

System Pembayaran Manfaat Dana Pensiun.

Cara pembayaran manfaat pension (benefit) kepada karyawan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1 2

pembayaran secara sekaligus (lump sum) pembayaran secara berkala (annuity)

2.4 Jenis-Jenis Pensiun

Di dalam proses pelaksanaannya para penerima pensiun dapat memilih salah satu dari beberapa jenis pensiun yang ditawarkan kepada para karyawan, dengan melihat situasi dan kondisi yang terjadi. Berikut adalah jenis-jenis pensiun yang ditawarkan oleh perusahaan :

a. Pensiun Normal, yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa pensiun yang telah ditetapkan perusahaan. Untuk wilayah Indonesia rata-rata seseorang memasuki masa pensiun pada usia 55 tahun dan 60 tahun pada profesi tertentu. b. Pensiun Dipercepat, hal ini dilakukan bila perusahaan menginginkan pengurangan karyawan di dalam tubuh perusahaan. c. Pensiun Ditunda, seorang karyawan meminta pensiun sendiri, namun umurnya belum memenuhi untuk pensiun, sehingga karyawan tersebut keluar namun dana pensiun miliknya diperushaan tempat dia bekerja baru akan keluar pada masa umur karyawan ini telah memasuki masa pensiun. d. Pensiun Cacat, pensiun yang diberikan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu dipekerjakan seperti semula, sedangkan umurnya belum memenuhi masa pension.

Berdasarkan UU No 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3 jenis Dana Pensiun yaitu:

1. Dana Pensiun Pemberi Kerja, adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti atau program pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja. 2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan, adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun 7

iuran pasti, bagi perorangan, baik karyawan maupun pkerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atai perusahaan asuransi jiwa. 3. Dana Pensiun berdasarkan Keuntungan, adalah dana pensiun pemberi kerja yang menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.

2.5 Azas dan Peraturan Dana Pensiun

Undang-undang Dana Pensiun merupakan hokum pembentukan Dana Pensiun. Beberapa azas pokok yang dikenal pada Dana Pensiun menurut Zulaini Wahab (2001;3) yaitu :

1. azas keterpisahan kekayaan Dana Pensiun dari kekayaan badan hokum pendirinya Berdasarkan Azas tersebut kekayaan Dana Pensiun terutama yang bersumber dari iuran terlindungi dari halhal yang tidak diinginkan yang dapat terjadi pada pendiri. 2. Azas penyelenggaraan dalam system pendanaan Penyelenggara program pensiun bagi karyawan harus dilakukan dengan pemupukan dana yang dikelola secara terpisah dari kekayaan pendiri, sehingga cukup memenuhi pembayaran hak Peserta. Berdasarkan azas ini tidak

diperkenankan pembentukan cadangan dalam perusahaan guna membiayai program pensiun. 3. Azas pembinaan dan pengawasan Dalam pelaksanaannya, pembinaan dan pengawasan meliputi antara lain system pendanaan dan pengawasan atas investasi kekayaan Dana Pensiun. 4. Azas penundaan manfaat Pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta pensiun, yang pembayarannya dilakukan secara berkala. 5. Azas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk Dana Pensiun Berdasarkan azas ini keputusan untuk membentuk atau tidak sepenuhnya ada pada pemberi kerja, oleh karena hal tersebut membawa konsekuensi pendanaan bergantung kepada kemampuan keuangan pemberi kerja.

2.6 Prinsip Penyelenggaraan Dana Pensiun

a. Prinsip Kejelasan Maksud dan Tujuan Program, Jaminan terhadap kesinambungan penghasilan. b. Prinsip Independensi : Kelembagaan berstatus badan hukum, Manajemen Operasional dimana Asas Keterpisahan Kekayaan atau Segregated Assets dan Hak pengurus mengadakan perjanjian dgn pihak ketiga, Pengawasan dimana Pengawasan dilakukan oleh Dewan Pengawas yang terdiri atas wakil-wakil dari pemberi kerja dan peserta dengan jumlah yang sama.

c. Prinsip Akuntabilitas : Dewan Pengawas wajib mengumumkan laporan hasil pengawasannya kepada Peserta, Laporan keuangan Dana Pensiun setiap tahun harus diaudit oleh akuntan publik yang ditunjuk oleh Dewan Pengawas, Pendiri/Mitra Pendiri, Pengurus, dan Penerima Titipan wajib memperlihatkan seluruh dokumen/keterangan untuk keperluan pemeriksaan, Dana Pensiun wajib mengumumkan neraca dan perhitungan hasil usahanya kepada Peserta. d. Prinsip Transparansi : Pengurus wajib menyampaikan keterangan mengenai setiap perubahan peraturan Dana Pensiun dan hal-hal yang terjadi dalam rangka kepesertaan kepada Peserta, Pengurus wajib mengumumkan perkembangan portofolio investasi dan hasil pengembangannya kepada Peserta dan

melaporkannya kepada Pendiri dan Dewan Pengawas. e. Prinsip Perlindungan Konsumen : Perubahan Peraturan Dana Pensiun tidak boleh mengurangi manfaat pension, Setiap karyawan berhak menjadi Peserta, bila berusia 18 tahun atau telah kawin, dan memiliki masa kerja satu tahun, Hak atas manfaat pensiun tak dpt dijaminkan, dialihkan/disita, Semua transaksi penyerahan, pembebanan, pengikatan, pembayaran sebelum jatuh tempo atau penjaminan manfaat pensiun dinyatakan batal demi hokum, Pengembalian kekayaan Dana Pensiun kepada pemberi kerja dilarang, Saat likuidasi, peserta dan pensiunan/ahli waris memiliki hak utama dalam pembagian kekayaan Dana Pensiun, Kekayaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan dikecualikan dari setiap tuntutan hukum atas kekayaan Pendirinya. f. Prinsip Struktur Pengendalian Intern : Tugas, kewajiban, dan tanggung jawab Pendiri, Mitra Pendiri, Dewan Pengawas, dan Pengurus diatur dalam Undang 10

Undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya, Dana Pensiun tak diperkenankan melakukan pembayaran apapun, kecuali pembayaran yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, Dana Pensiun tidak diperkenankan meminjam atau mengagunkan kekayaannya sebagai jaminan atas suatu pinjaman, Tidak satu bagianpun dari kekayaan Dana Pensiun dapat dipinjamkan atau diinvestasikan pada pihak-pihak terafiliasi, Bentuk dan susunan laporan keuangan Dana Pensiun harus sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor 2345/KEP-LK/2003.
g. Prinsip Kualifikasi Penyelenggara : Kualifikasi Pengurus dan Dewan Pengawas

(kecuali yang terakhir) adalah Warga Negara Indonesia, berakhlak dan moral yang baik, belum pernah dihukum pidana ekonomi, dan berpengetahuan atau berpengalaman di bidang Dana Pensiun, Pengurus tidak boleh merangkap jabatan Pengurus Dana Pensiun lain, atau direksi, atau jabatan eksekutif lainnya.

2.7 Peraturan Dana Pensiun Hal-hal penting yang umunya diatur di dalam suatu peraturan pension antara lain: a. Siapa yang berhak menjadi peserta b. Manfaat apa saja yang akan diberikan dan dalam bentuk apa c. Kapan dapat dinikmatinya dan berapa besar manfaat yang dijanjikan kepada peserta Sumber pembiayaannya .

11

2.8 Jenis Program Dana Pensiun

Program pension yang umunya dipakai di perusahaan swasta dan perusahaan milik Negara maupun bagi karyawan pemerintah terdiri atas dua jenis, yaitu: 1. Program Pensiun Manfaat Pasti, suatu program pension yang memberikan formula tertentu atas manfaat yang akan diterima karyawan pada saat mencapai usia pension. Kelebihannya: (a) lebih menekankan pada hasil akhir (b) manfaat pension ditentukan terlebih dahului, mengingat manfaat dikaitkan dengan gaji karyawan (c) dapat mengakomodasi masa kerja yang telah dilalui karyawan apabila program pension dibentuk jauh setelah perusahaan berjalan (d) karyawan lebih dapat menentukan besarnya manfaat yang akan diterima pada saat mencapai usia pension. Kelemahannya: (a) perusahaan menanggung resiko atas kekurangan dana apabila hasil investasi tidak mencukupi (b) relative lebih sulit untuk diadministrasikan. 2. Program Pensiun Iuran Pasti, program pension yang menetapkan besarnya iuran karyawan dan perusahaan (pemberi kerja). Program ini terdiri dari money purchase plan, profit sharing plan dan saving plan. Kelebihannya: (a) pendanaan [biaya/iuran] dari perusahaan lebih dapat diperhitungkan/diperkirakan (b) karyawan dapat memperhitungkan besarnya iuran yang dilakukan setiap tahunnya (c) lebih mudah untuk diadministrasi. Kelemahannya: (a) penghasilan pada saat mencapai usia pension lebih sulit untuk diperkirakan (b) karyawan menanggung resiko atas ketidakberhasilan investasi (c) tidak dapat

mengakomodasikan masa kerja yang telah dilalui karyawan. 12

2.9 Menyiapkan Dana Pensiun

Setiap orang pasti akan pensiun. Dan itu adalah momen yang akan Anda hadapi. Pensiun adalah masa seseorang tidak lagi dapat menghasilkan. Karena merupakan sebuah kepastian, maka sudah sewajarnya setiap orang mempersiapkan diri untuk nasuk ke dalamfasepensiun dengan menyiapkan dana pensiun. Tentunya, di luar fasilitas pensiun yang diberikan oleh perusahaan. Persiapan ini mencakup berbagai bidang termasuk psikologis, mental-spiritual, kesehatan dan tentu saja financial.

Dalam hal keuangan, yang harus Anda lakukan dalam mempersiapkan pensiun adalah sebagai berikut:

1. Menyisihkan Dana Lebih Awal (Menabung).

Untuk masa pensiun selama 25 tahun, paling tidak Anda harus melakukan penyisihan dana untuk masa pensiun selama 25 tahun. Dengan memulai lebih awal, keperluan dana untuk disisihkan tiap bulan atau tahun akan lebih sedikit. Sebalilknya jika jangka waktu mengumpulkan terlalu pendek, maka dana yang harus disisihkan untuk mencapai jumlah dana yang sama, akan jauh lebih mahal.

2. Menghitung Dana yang Diperlukan.

Langkah selanjutnya menghitung jumlah dana yang dibutuhkan. Hal ini diperlukan untuk menentukan berapa besar dana yang harus disisihkan atau

13

diinvestasikan tiap bulan. Dalam ini, Anda perlu menentukan gaga hidup yang diinginkan pada saat pensiun nanti. Meski usia Anda dan pasangan masih jauh dari waktu pensiun, namun tak ada salahnya bila Anda menyiapkan dana pensiun sejak dini. Mulailah menabung dan berinvestasi, agar Anda dan pasangan menjalani mass pensiun dengan nyaman dan tentram. Misalnya, Anda ingin hidup di pinggiran kota dengan tetap memiliki mobil dan pekerja rumahtangga. Berdasarkan gays hidup yang telah ditentukan, hitung berapa pengeluaran yang Anda butuhkan sekarang. Selanjutnya, hitunglah kebutuhan dana selama pensiun dan rencanakan investasi yang Anda harus lakukan untuk mencapai dana yang ands butuhkan saat mass pensiun nanti.

3. Asuransi.

Proteksi diri dan keluarga Anda dengan asuransi untuk kesehatan clan cacat. sekarang ini banyak perusahaan asuransi (jiwa) yang menawarkan produk-produk asuransi jiwa yang sekaligus juga memberikan manfaat pensiun. jadi, ketika Anda berusia 50 60 tahun, Anda akan mendapatkan sejumlah dana tunai yang cukup. Dan Anda tidak perlu mengkhawatirkan mass pensiun Anda.

4. Usaha sampingan .

Selain menabung dan asuransi, dana pensiun juga bisa diperoleh dengan membuka usaha sampingan. Membuka usaha sampingan bisa sangat menguntungkan. Dengan membuka usaha, bisa didapat hasil yang besar dalam tempo yang lebih cepat.

14

Namun, menjalankan usaha sampingan tentunya tak lepas dari risiko, terutama risiko keuangan. Kemungkinan merugi akan selalu ada.

2.10 Perkembangan Industri Dana Pensiun 2010

Perkembangan Industri Dana Pensiun dalam Tahun 2010 dapat digambarkan sebagai berikut :

Sepanjang tahun 2010 tidak ada pengesahan pembentukan Dana Pensiun baru. Meski demikian, ada beberapa permohonan pembentukan dana pensiun yang masuk di tahun 2010 dan sampai dengan Siaran Pers ini disusun permohonan tersebut masih diproses. Kondisi sebaliknya, sepanjang tahun yang sama terdapat 4 pengesahan pembubaran dana pensiun, yang terdiri dari 3 Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan 1 Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Dari ke 3 DPPK tersebut 2 diantaranya menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan 1 menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Dengan bubarnya ke-4 dana pensiun tersebut, maka jumlah dana pensiun yang masih beroperasi saat ini menjadi 272 dana pensiun, terdiri dari 208 DPPK PPMP, 40 DPPK PPIP dan 24 DPLK.

Berdasarkan laporan keuangan Dana Pensiun Semester I 2010 (posisi per tanggal 30 Juni 2010), jumlah kekayaan (aktiva bersih) dana pensiun adalah sebanyak Rp120,15 trilyun atau meningkat 6,79% dibandingkan dengan kekayaan (aktiva bersih) dana pensiun per tanggal 31 Desember 2009. Untuk DPPK, pada posisi 15

tersebut jumlah kekayaannya adalah sebesar Rp103,95 trilyun atau meningkat 6,59% dibandingkan dengan kekayaan DPPK per tanggal 31 Desember 2009. Sedangkan untuk DPLK jumlah kekayaan per tanggal 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp16,19trilyun atau meningkat sebesar 8,01% dari jumlah kekayaan DPLK per tanggal 31 Desember 2009. Berdasarkan laporan keuangan Dana Pensiun Semester I 2010 (posisi per tanggal 30 Juni 2010), jumlah investasi dana pensiun adalah sebanyak Rp115,56 triliun atau meningkat 6,94% dibandingkan dengan investasi dana pensiun per tanggal 31 Desember 2009. Untuk DPPK, jumlah investasi pada posisi tersebut adalah sebesar Rp 99,53 triliun atau meningkat 6,78% dibandingkan dengan nilai investasi DPPK per tanggal 31 Desember 2009. Sedangkan untuk DPLK jumlah investasinya per tanggal 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp 16,03 triliun atau meningkat sebesar 7,95% dari nilai investasi DPLK per tanggal 31 Desember 2009. Pada posisi per tanggal 30 Juni 2010, investasi dana pensiun pada Surat Berharga Negara menempati urutan teratas dengan nilai sebesar Rp 29,50 trilyun (25,52% dari total investasi dana pensiun), diikuti oleh obligasi korporasi sebesar Rp26,51 triliun (22,94% dari total investasi dana pensiun) dan deposito berjangka sebesar Rp24,92 triliun (21,57% dari total investasi dana pensiun). Bila dikaitkan dengan Pasar Modal, nilai penempatan investasi dana pensiun per tanggal 30 Juni 2010 di Pasar Modal (termasuk surat berharga negara) besarnya mencapai Rp79,73 triliun (68,99% dari total investasi dana pensiun). Sedangkan

16

di Pasar Uang, nilai penempatan investasi dana pensiun adalah sebesar Rp28,44 trilyun (24,61% dari total investasi dana pensiun).

2.11 Contoh Kasus

2.11.1 Kasus Akuntansi Dana Pensiun PPMP

Pada 1 Januari 2002 PT Sportif, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi perlengkapan olahraga, mendirikan sebuah dana pensiun dengan nama Dana Pensiun PT Sportif yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti. Berikut hasil perhitungan aktuaris per tanggal pendirian: Kekayaan untuk pendanaan Kewajiban aktuaria Kewajiban aktuaria 31/12/03 Iuran Normal Pemberi Kerja Iuran Normal Peserta Iuran Tambahan

Rp 0,Rp 1.200.000.000,Rp 1.500.000.000,- (Nilai proyeksi) Rp 120.000.000,- per tahun Rp 80.000.000,- per tahun Rp 120.000.000,- per tahun

Transaksi yang terjadi selama tahun 2002 adalah sebagai berikut : Iuran normal diterima adalah sebesar Rp 200 jt, masing-masing Rp 120 jt dari pemberi kerja dan sisanya berasal dari peserta.

17

Jumlah iuran tambahan yang dibayar oleh pemberi kerja adalah sebesar Rp 100.000.000,-. Pada tanggal 30 Juni, pengurus membeli aktiva operasional berupa komputer seharga Rp 10.000.000,- dan peralatan kantor lainnya Rp 5.000.000,-. Oleh kebijakan manajemen kedua jenis aset tersebut disusutkan selama 5 tahun tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus.

Untuk meningkatkan nilai aset Dana Pensiun, pengurus pada tanggal 1 Juli melakukan penanaman investasi sebagai berikut:

Deposito berjangka waktu satu tahun (ARO Nominal) dalam mata uang dollar USA senilai $10.000,-. dengan tingkat bunga sebesar 4% per tahun. Kurs pada saat penempatan adalah US $ 1 = Rp 9.300,-

Saham PT A (tercatat di bursa efek) dengan harga Rp 20.000.000,Obligasi PT B senilai Rp 20.000.000,- dengan tingkat kupon 8% per tahun dengan biaya perolehan sebesar Rp 18.000.000,-. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2008. Dana Pensiun berniat untuk memegangnya sampai jatuh tempo.

Obligasi PT X senilai Rp 10.000.000,- dengan tingkat kupon 9% per tahun dengan biaya perolehan sebesar Rp 8.000.000,-. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2006. Dana Pensiun berniat untuk segera menjual obligasi tersebut apabila harga pasarnya telah menguntungkan

18

Melakukan penempatan langsung pada PT Gurita yang baru didirikan pada tanggal 1 Januari 2001 dengan biaya Rp 50.000.000,- dengan jumlah kepemilikan 20%. Nilai wajar aset perusahaan pada tanggal tersebut adalah Rp 200.000.000,-. Goodwill diamortisasi selama 5 tahun.

Pada akhir tahun 2002, PT Gurita mengumumkan laba bersih sebesar Rp 60.000.000,- dan membagikan deviden sebesar Rp 30.000.000,-

Selain di PT Gurita, Dana Pensiun juga melakukan penempatan langsung pada PT Global senilai Rp 40.000.000,-. Nilai kepemilikan yang diperoleh adalah 15%

Pada akhir tahun, Dana Pensiun menerima deviden dari PT Global sebesar Rp 5.000.000,-

Pada tanggal 25 Agustus Dana pensiun membeli sebidang tanah seharga Rp 40.000.000,-. Dana pensiun baru membayar sebesar Rp 30.000.000,- atas investasi tersebut

Beban operasional (Gaji Pengurus & Dewan Pengawas) selama tahun 2002 adalah sebesar Rp 3.000.000,-

Atas penempatan langsung di PT Gurita, pengurus menggunakan pencatatan metode ekuitas karena dianggap lebih murah dan dianggap akan memberikan nilai yang lebih wajar sehubungan dengan kegiatan usaha PT Gurita selaku supplier dengan turn over persediaan yang cukup tinggi. Sedangkan di PT Global digunakan nilai appraisal

Kurs US $ pada pada tanggal neraca adalah US $ 1 = Rp 9.500,-

19

Bunga obligasi dibayarkan satu tahun sekali setiap tanggal 1 Januari Berikut daftar nilai wajar investasi per 31 Desember 2002 Saham PT A Penempatan langsung PT Global Obligasi PT B Obligasi PT X Tanah Rp 18.000.000,Rp 35.000.000,Rp 19.000.000,Rp 11.000.000,Rp 45.000.000,-

Buatlah jurnal terkait dengan transaksi-transaksi di atas

Dana Pensiun PT Sportif Jurnal Umum tahun 2002

Uraian SKA Kewajiban Aktuaria Piutang Iuran Normal PK Piutang Iuran Peserta Piutang Iuran Tambahan Iuran Normal

Debet 1.200.000.000,-

Kredit

1.200.000.000,-

120.000.000,-

80.000.000,120.000.000,-

120.000.000,-

20

PK Iuran Normal Peserta Iuran Tambahan Kas & Bank Piutang Iuran Normal PK Piutang Iuran Peserta Piutang Iuran Tambahan Komputer Peralatan Kantor Kas Deposito berjangka Saham - PT A 93.000.000,20.000.000,18.000.000,8.000.000,50.000.000,10.000.000,5.000.000,15.000.000,100.000.000,80.000.000,300.000.000,120.000.000,120.000.000,80.000.000,-

Obligasi - PT B Obligasi - PT X Penempatan Langsung PT Gurita Penempatan Langsung PT Global

40.000.000,-

21

Kas Tanah Kas Utang Investasi Beban Operasionalpengurus Kas Beban Penyusutan Komputer Beban Penyusutan Perltn. Kntr Akumulasi Penyusutan Kas Pendapatan Bunga-Deposito (6/12 x 4% x $10.000,-x Rp 9.500,-= 1.900.000,-) Piutang Bunga Pendapatan Bunga-Obligasi Obligasi B : 8% x 20 jt x 6/12 = 800.000,1.250.000,1.900.000,500.000,1.000.000,3.000.000,40.000.000,-

229.000.000,-

30.000.000,10.000.000,-

3.000.000,-

1.500.000,-

1.900.000,-

1.250.000,-

22

Obligasi X : 9% x Rp 10jt x 6/12= Rp 450.000,Kas Pendapatan Deviden 5.000.000,5.000.000,-

SPI-Depositoa) SPI-Obligasi Bb) SPI-Obligasi Xc) SPI-Penempatan PT Guritad) SPI-Tanahe) SKA a) Rp (9.500 9.300) x 10.000,-=2.000.000,b) {(Rp 20 jt 18 jt) : 5 x 6/12 = 200.000,c) 11jt - 8jt = 3 jt d) Goodwill = 50jt 20%x200jt = 10 jt Bagian laba : 20% x 60jt = 12jt

2.000.000,200.000,3.000.000,10.000.000,5.000.000,20. 200.000,-

-/- amortisasi goodwill : 10jt/5 = 2 jt Bagian laba bersih (SPI) e) Rp 45 jt 40 jt = 5 jt = 10 jt

23

SKA SPI-Penempatan PT Gurita SPI-Penempatan PT Gurita Pendapatan Dividen Deviden 20% x 30jt = 6jt SKA SPI-Saham A a) SPI- Penemp. PT Global b) a) 20jt- 18jt = 2jt b) 40jt 35jt = 5jt Pendapatan bunga-Deposito Pendapatan bunga-Obligasi Pendapatan deviden Beban Operasional-Pengurus Beban Penyusutan SHU SHU SKA Iuran Normal-PK Iuran Normal-Peserta Iuran Tambahan SKA

6.0000.000,6.000.000,6.0000.000,6.000.000,-

7.000.000,2.000.000,5.000.000,-

1.900.000,1.250.000,11.000.000,3.000.000,1.500.000,9.650.000,9.650.000,9.650.000,120.000.000,80.000.000,120.000.000,320.000.000,-

24

SKA Kewajiban Aktuaria

300.000.000,300.000.000,-

2.11.2 Kasus Akuntansi Dana Pensiun PPIP

Pada 1 Januari 2002 PT Sportif, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi perlengkapan olahraga, mendirikan sebuah dana pensiun dengan nama Dana Pensiun PT Sportif yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti. Berdasarkan Peraturan Dana Pensiun ditetapkan sebagai berikut:

Iuran Normal Pemberi Kerja

: 8% PhDP

Iuran Normal Peserta

: 2% PhDP

Transaksi yang terjadi selama tahun 2002 adalah sebagai berikut :

Iuran normal diterima adalah sebesar Rp 90 jt, masing-masing Rp 70 jt dari pemberi kerja dan sisanya berasal dari peserta.

Pada tanggal 30 Juni, pengurus membeli aktiva operasional berupa komputer seharga Rp 8.000.000,- dan peralatan kantor lainnya Rp 4.000.000,-. Oleh kebijakan manajemen kedua jenis aset tersebut disusutkan selama 5 tahun tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus.

Untuk meningkatkan nilai aset Dana Pensiun, pengurus pada tanggal 1 Juli melakukan penanaman investasi sebagai berikut:

25

Deposito berjangka waktu satu tahun (ARO Nominal) senilai US$ 4.000,-. dengan tingkat bunga sebesar 8% per tahun. Kurs pada saat penempatan adalah US$ 1 = Rp 9.000,-

Saham PT A (tercatat di bursa efek) dengan harga Rp 10.000.000,Obligasi PT B senilai Rp 20.000.000,- dengan tingkat kupon 8% per tahun dengan biaya perolehan sebesar Rp 18.000.000,-. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2008. Dana Pensiun berniat untuk memegangnya sampai jatuh tempo

Obligasi PT X senilai Rp 10.000.000,- dengan tingkat kupon 9% per tahun dengan biaya perolehan sebesar Rp 8.000.000,-. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2006. Dana Pensiun berniat untuk segera menjual obligasi tersebut apabila harga pasarnya telah menguntungkan

Melakukan penempatan langsung pada PT Gurita yang baru didirikan pada tanggal 1 Januari 2003 dengan biaya Rp 20.000.000,- dengan jumlah kepemilikan 20%. Nilai wajar aset perusahaan pada tanggal tersebut adalah Rp 80.000.000,-. Goodwill diamortisasi selama 5 tahun

Pada akhir tahun 2002, PT Gurita mengumumkan laba bersih sebesar Rp 30.000.000,- dan membagikan deviden sebesar Rp 10.000.000,-

Selain di PT Gurita, Dana Pensiun juga melakukan penempatan langsung pada PT Global senilai Rp 20.000.000,-. Nilai kepemilikan yang diperoleh adalah 15%

Pada akhir tahun, Dana Pensiun menerima deviden dari PT Global sebesar Rp 2.000.000,26

Pada tanggal 25 Agustus Dana pensiun membeli sebidang tanah seharga Rp 20.000.000,-. Dana pensiun baru membayar sebesar Rp 12.000.000,- atas investasi tersebut

Beban operasional (Gaji Pengurus & Dewan Pengawas) selama tahun 2002 adalah sebesar Rp 2.000.000,-

Atas penempatan langsung di PT Gurita, pengurus menggunakan pencatatan metode ekuitas karena dianggap lebih mudah dan murah. Sedangkan di PT Global digunakan nilai appraisal

Jumlah PhDP tahun 2002 adalah sebesar Rp 1.000.000.000,Kurs US $ pada pada tanggal neraca adalah US $ 1 = Rp 9.500,Bunga obligasi dibayarkan satu tahun sekali setiap tanggal 1 Januari Berikut daftar nilai wajar investasi per 31 Desember 2002: Saham PT A Penempatan langsung PT Global Obligasi PT B Obligasi PT X Tanah Rp 9.000.000,Rp 18.000.000,Rp 21.000.000,Rp 11.000.000,Rp 21.000.000,-

27

Dana Pensiun PT Sportif Jurnal Umum tahun 2002

Uraian Piutang Iuran Normal PK Piutang Iuran Peserta Iuran Normal PK Iuran Normal Peserta Kas & Bank Piutang Iuran Normal PK Piutang Iuran Peserta Komputer Peralatan Kantor Kas Deposito berjangka Saham - PT A

Debet 80.000.000,20.000.000,-

Kredit

80.000.000,20.000.000,90.000.000,70.000.000,20.000.000,8.000.000,4.000.000,12.000.000,36.000.000,10.000.000,18.000.000,8.000.000,20.000.000,20.000.000,112.000.000,20.000.000,-

Obligasi - PT B Obligasi - PT X Penempatan Langsung - PT Gurita Penempatan Langsung - PT Global Kas Tanah

28

Kas Utang Investasi Beban Operasional-pengurus Kas Beban Penyusutan - Komputer Beban Penyusutan - Perltn. Kntr Akumulasi Penyusutan Kas Pendapatan Bunga-Deposito (6/12 x 8% x $4.000,-x Rp 9.500,-= 1.900.000,-) Piutang Bunga Pendapatan Bunga-Obligasi Obligasi B : 8% x 20 jt x 6/12 = 800.000,Obligasi X : 9% x Rp 10jt x 6/12= Rp 450.000,Kas Pendapatan Deviden Deviden 20% x 10jt = 2jt Pend. Belum Terealisasi SPI-Penempatan PT Gurita SPI-Depositoa) 2.000.000,4.000.000,4.000.000,1.250.000,15.200.000,800.000,400.000,2.000.000,-

12.000.000,8.000.000,-

2.000.000,-

1.200.000,-

15.200.000,-

1.250.000,-

4.000.000,-

4.000.000,-

29

SPI-Obligasi Bb) SPI-Obligasi Xc) SPI-Penempatan PT Guritad) SPI-Tanahe) Pend. Belum Terealisasi a) Rp (9.500 9.000) x 4.000,-=2.000.000,b) {(Rp 20 jt 18 jt) : 5 x 6/12 = 200.000,c) 11jt - 8jt = 3 jt d) Goodwill = 20jt 20%x80jt = 4 jt Bagian laba : 20% x 30jt = 6jt = 0.8

200.000,3.000.000,5.200.000,1.000.000,11. 400.000,-

-/- amortisasi goodwill : 4jt/5 jt Bagian laba bersih (SPI) jt e) Rp 21 jt 20 jt = 1 jt Pend. Belum Terealisasi SPI-Saham A a) SPI- Penemp. PT Global b) a) 10jt- 9jt = 1jt b) 20jt 18jt = 2jt Pendapatan bunga-Deposito

= 5,2

3.000.000,1.000.000,2.000.000,-

15.200.000,-

30

Pendapatan bunga-Obligasi Pendapatan deviden BebanOperasional-Pengurus Beban Penyusutan SHU SHU Kewajiban MP Iuran Normal-PK Iuran Normal-Peserta Kewajiban MP

1.250.000,2.000.000,2.000.000,1.200.000,15.250.000,15.250.000,15.250.000,80.000.000,20.000.000,100.000.000,-

31

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan :

Dana pensiun merupakan bentuk investasi jangka panjang yang hasilnya dapat dinikmati setelah pegawai atau karyawan yang bersangkutan memasuki masa pensiun. Ada empat faktor yang menyebabkan seorang pegawai atau karyawan memasuki masa pensiun, yaitu karena kematian, keluar dari pekerjaan, cacat, dan pensiun normal. Dana pensiun sendiri diselenggarakan dalam suatu program yang disebut program dana pensiun. Program dana pensiun terbagi atas program pensiun iuran pasti dan program pension manfaat pasti. Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masingmasing peserta sebagai manfaat pensiun, sedangkan program pensiun manfaat pasti adalah program pension yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun. Umur dan produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya, tidak selamanya seseorang dapat bekerja dan menghasilkan suatu karya. Pada suatu saat dia harus berhenti dari pekerjaan dan menikmati masa tuanya. Akan tetapi, dalam menikmati masa tuanya seseorang tidak ingin penghasilannya berhenti seperti ia juga berhenti dari pekerjaannya . tentu saja mutlak memerlukan dukungan prasarana yang memadai. Salah satunya dengan jaminan hari tua atau pensiun. Jaminan hari tua pada hakikatnya adalah kesejahteraan hari tua dalam time frame lanjut usia , yang akan

32

dinikmati oleh mereka yang saat ini masih muda. Sedangkan wujud dari jaminan hari tua adalah program pensiun . jadi tidak disangsikan lagi bahwa dengan melaksanakan program pensiun secara terpadu kita telah menanamkan proses pergeseran nilai-nilai kehidupan masyarakat.

3.2 Saran : Kita diharapkan agar dari sejak usia mudah ini dapat menyisihkan uang untuk hari tua dengan cara menabung atau mengikuti asuransi dana pensiun . Dengan cara inilah kehidupan masa tua kita dapat terjamin meskipun kita sudah tidak dapat bekerja tetap memiliki penghasilan sehinggga kehidupan masa tua dapat terjamin dengan baik.

33

Anda mungkin juga menyukai