Anda di halaman 1dari 100

Latihan Soal Manajemen Risiko Level 1 CHAPTER 4 , 5 , 6

1-1

1. Kategori berikut ini yang bukan kategori risiko pasar bersifat umum (general market risk) adalah:
a. b. c. d. Risiko posisi ekuitas Risiko likuiditas Risiko posisi komoditas Risiko kurs

1-2

4.1 Sifat dasar risiko pasar 4.1 Sifat dasar risiko pasar

Risiko pasar yang bersifat umum dapat dibagi menjadi empat kategori utama untuk keperluan analisis: risiko suku bunga risiko posisi ekuitas risiko kurs risiko posisi komoditas. Perlu diperhatikan bahwa masing-masing kategori risiko saling terkait (not mutually exclusive) karena perubahan nilai suatu risiko dapat mempengaruhi jenis risiko pasar lainnya.
1-3

2. Jika suatu bank dapat menunjukkan

kepada supervisor bahwa bank telah memperhitungkan expected losses kedalam struktur harganya, maka ketentuan perhitungan modal untuk risiko operasional sama dengan:
a. b. c. d.
1-4

perkiraan unexpected losses Rata-rata dari kerugian aktual Perkiraan expected losses 8%

6.2.2 Expected loss verses unexpected loss

Sehingga suatu bank mengasumsikan bahwa pasti akan terjadi kerugian selama operasinya. Pada kenyataannya beberapa expected losses telah diperhitungkan kedalam pricing structures produknya. Jika suatu bank dapat menunjukkan kepada supervisor bahwa bank telah memperhitungkan expected losses, maka hal tersebut dapat dihilangkan dari perhitungan capital sesuai ketentuan. Dalam situasi seperti tersebut, maka ketentuan modal untuk risiko ini sama dengan perkiraan unexpected losses bank tersebut.

1-5

3. Pernyataan berikut ini yang benar

adalah:
a. Country risk merupakan bagian dari sovereign risk b. Country risk lebih luas dibanding sovereign risk c. Sovereign risk lebih luas dibanding country risk d. Soverreign risk sama dengan country risk
1-6

5.1.1 Sovereign credit risk sovereign risk and country risk


Sovereign risk dan country risk seringkali dipandang sebagai sinonim, padahal sovereign risk bisa dipandang sebagai bagian dari country risk. Country risk meliputi hukum domestik, politik dan lingkungan perekonomian serta bagaimana hal-2 tersebut mempengaruhi sektor swasta dalam perekonomian. Analisa country risk sangat perlu apabila memandang inward investment yang melibatkan pinjaman antar negara, baik kepada perusahaan, individu maupun untuk proyek

1-7

4. Fraud pada produk kartu kredit merupakan contoh kejadian risiko operasional yang bersifat:
a. b. c. d. low frequency /high impact high frequency /high impact low impact / low frequency low impact / high frequency

1-8

6.2.2 Expected loss verses unexpected loss

Expected loss adalah kerugian yang dialami oleh bank sesuai dengan bisnisnya. Hal tersebut dapat dipahami bahwa expected loss didefinisikan sebagai biaya pelaksanaan bisnis (the cost of doing business). Selama operasi day-to-day, maka cukup beralasan untuk mengasumsikan bahwa kerugian operasional akan terjadi misalnya kesalahan karyawan, fraud pada kartu kredit, dsb.

1-9

5. Manajemen risiko pasar banking book dilaksanakan oleh:


a. b. c. d. Treasury Trader Treasury dan trader Account officer

1-10

4.2 Aktivitas perdagangan

4.2.2 Pengelolaan dan hedging posisi


Risiko pasar terjadi baik di banking book maupun trading book. Posisi yang dimiliki sebagai bagian dari banking book, meskipun tidak untuk tujuan perdagangan, akan menciptakan risiko pasar karena posisi tersebut dinilai dengan menggunakan kurs valuta dan suku bunga. Manajemen risiko suku bunga di banking book dilaksanakan oleh fungsi Treasury bank. Manajemen risiko pasar dalam trading book dilaksanakan secara terus menerus dalam dealing room bank oleh trader yang diberi wewenang untuk mengambil posisi risiko pasar sampai batas yang ditetapkan oleh bank. Trader diberi wewenang untuk mengeksekusi transaksi atas nama bank dan mengikatkan bank terhadap suatu kewajiban keuangan. Aktivitas ini harus benar-benar dikontrol oleh pihak yang independen dari trader untuk menjamin bank betul-betul memahami risiko yang ada dipembukuannya.
1-11

6.

Kejadian dibawah ini yang bukan merupakan penyebab timbulnya risiko kredit adalah:
a. Kredit yang diberikan tidak terbayar kembali b. Obligasi yang dibeli tidak terbayar kembali c. Pihak lain gagal bayar dalam kontrak derivative d. Kreditur tidak dapat memenuhi kewajibannya

1-12

5.1

The nature of credit risk


Risiko Kredit (Credit risk) didefinisikan sebagai risiko kerugian yang berhubungan dengan kemungkinan kegagalan counterparty memenuhi kewajibannya ketika jatuh tempo, dengan kata lain risiko ini menyatakan bahwa peminjam tidak membayar hutangnya.

1-13

7. Apabila seorang trader mengalami

kesalahan dalam melakukan dealing namun ternyata menghasilkan keuntungan, maka kejadian tersebut harus dipandang sebagai :
a. b. c. d. trader bernasib baik dan harus diberi bonus kejadian risiko operasional dan dicatat sebagai kesalahan keuntungan yang diperoleh harus dibukukan sebagai trading profit bukan kejadian risiko operasional karena menghasilkan keuntungan

1-14

6.2.1 Risk of loss - contoh


Bank G telah melakukan kesepakatan melakukan transaksi valas. Setelah terjadi kesepakatan trader melakukan kesalahan transaksi bahwa dia membeli Yen dengan menggunakan US dollars. Hal ini berarti bahwa trader mengambil posisi long pada Yen. Untuk mengatasi kesalahan, trader bermaksud untuk menjual Yen yang dipikirnya telah dimiliki dan digunakan untuk membeli dollar.

Akibat dari kesalahan awal tsb., dia melakukan double kontrak dollarnya, satu untuk menutup kesalahan, kontrak lainnya untuk mengambil posisi squaring off (dia tidak memiliki dollar maupun Yen). Saat settlement kesalahan dapat diatasi dan dia menjual dollarnya. Untungnya nilai tukar dollar mengalami peningkatan sehingga dia memperoleh keuntungan. Pada contoh ini, kejadian risiko operasional, kesalahan menempatkan transaksi, mengakibatkan Bank G memperoleh keuntungan bukan kerugian. Hal ini harus dicatat sebagai kesalahan untuk membantu bank memperbaiki prosesnya karena belum tentu akan beruntung pada masa mendatang. Dalam kejadian ini keuntungan dicatat sebagai sundry profit bukan sebagai trading profit. 1-15

8. Istilah replacement value dalam

proses mark-to-market dapat disebut juga :


a. b. c. d. Harga pasar Harga penutupan Harga pembukaan Harga pembelian

1-16

4.4 Pricing and mark-to-market requirements

4.4.5 Proses mark-to-market


Prosedur mark-to-market meliputi pengumpulan dan pemverifikasian harga dan memasukkannya ke dalam sistem penilaian bank. Sistem selanjutnya menghitung nilai setiap instrumen, yang akan dicatat pada pembukuan bank. Nilai pasar saat ini dikenal juga replacement value karena nilai tersebut menunjukan nilai yang harus dibayar bank jika ia perlu mengganti transaksi pada harga pasar yang berlaku saat ini. Seringkali sistem juga menghitung posisi risiko yang ditimbulkan oleh instrumen yang dinilai, meskipun seringkali dilakukan oleh sistem terpisah

1-17

9. Pernyataan tentang likuiditas pasar berikut yang benar adalah:


a. semakin tinggi likuiditas semakin tinggi biaya transaksi b. semakin tinggi likuiditas semakin rendah biaya transaksi c. semakin rendah likuiditas semakin rendah biaya transaksi d. semakin rendah likuiditas semakin rendah spread
1-18

4.1 SIfat dasar risiko pasar

4.1 Sifat dasar risiko pasar harga pasar


Harga pasar dipengarahui oleh beberapa faktor antara lain: a. Penawaran dan permintaan atas suatu produk akan mempengaruhi tingkat harga dalam jangka pendek ketika market makers menyesuaikan harga mereka sebagai respon terhadap aktivitas pasar. b. Likuiditas bisa cukup berpangaruh terhadap harga pasar. Suatu pasar yang likuid memiliki banyak market makers dan mendorong volume perdagangan yang tinggi. Dealing spreadsnya kecil yang berarti biaya transaksi bagi pedagang lebih rendah. Pasar yang tidak likuid spreads akan melebar. Pasar yang likuid bisa menjadi tidak likuid menjelang liburan atau pengumuman ekonomi.

1-19

10. Dalam menganalisis permohonan

kredit perorangan, sebaiknya digunakan model:


a. b. c. d. Branch based lending Centralized lending Options based model Basic indicator approach

1-20

5.1.3 Retail customer credit risk


Beberapa bank komersial memandang kredit untuk nasabah retail adalah penting pada bisnisnya seperti halnya pada corporate credit risk. Teknik untuk penilaian kredit personal pada beberapa negara telah mengalami perubahan secara signifikan sejalan dengan perubahan dari branchbased lending menjadi centralized lending. Branch-based lending : pimpinan cabang adalah penanggungjawab utama dalam keputusan kredit yang didasarkan pada sejauhmana dia mengenal nasabahnya. Keputusan pada Centralized lending dibuat dengan melakukan input informasi nasabah yang telah distandarkan (oleh kantor pusat) kedalam credit scoring models.

1-21

11. Menyangkut harga call options, maka

pernyataan berikut ini yang benar adalah:


a. Harga call options akan meningkat jika harga underlying instrument turun b. Harga call options akan meningkat jika harga underlying instrument naik c. Harga call options tidak dipengaruhi oleh volatilitas d. Semakin lama jatuh tempo semakin rendah harga call options

1-22

OPTION
Istilah-istilah
Call Put Premium Strike price (X) Expiry date American European Long position Short position Suatu opsi yang memberi hak kepada pembelinya untuk membeli underlying instrument Suatu opsi yang memberi hak kepada pembelinya untuk menjual underlying instrument Nilai yang dibayar oleh pembeli kepada penjual Harga eksekusi (harga beli untuk call dan jual untuk put) dari underlying instruments Tanggal terakhir dimana opsi harus dieksekusi (tanggal jatuh tempo) Suatu opsi yang dapat dieksekusi setiap saat sepanjang umur opsi Opsi yang dapat dieksekusi hanya pada saat jatuh tempo Posisi membeli hak Posis menjual hak

Determinants of Price
Current price of underlying Strike price Maturity Volatility C = S X, semakin tinggi harga pasar underying semakin tinggi harga call P = X S, semakin tinngi harga pasar undelying semakin rendah harga put C = S X, semakin tinggi harga pasar underying semakin rendahi harga call P = X S, semakin tinngi harga pasar undelying semakin tinggi harga put Semakin lama jatuh tempo semakin tinggi harga call maupun put Semakin besar volatilitas harga undelying semakin tinggi harga call maupun put

1-23

12. Risiko atas kemungkinan adanya

perubahan pada hubungan antara harga dari suatu posisi risiko dengan harga instrumen hedgingnya disebut:
a. b. c. d.
1-24

Market risk Basis risk Trading risk Equity position risk

4.2 Aktivitas perdagangan

4.2.2 Manajemen dan hedging posisi


Salah satu residual risk yang paling signifikan adalah Basis risk. Basis risk merupakan risiko atas kemungkinan perubahan dalam hubungan antara harga dari suatu posisi risiko (original position) dengan harga instrumen untuk hedging. Basis risk muncul dalam situasi dimana harga pasar dari masing-masing instrumen adalah berbeda, tetapi masing sangat terkait.

1-25

13.

Apabila Bank PQR yang merupakan bank nasional di Indonesia membeli obligasi dalam bentuk USD Treasury Bond, maka risiko yang dihadapi Bank PQR terkait dengan obligasi tersebut adalah:
a. b. c. d. Interest Rate Risk dan Equity Position Risk Interest Rate Risk dan General Market Risk Interest Rate Risk dan Foreign Exchange Risk Interest Rate Risk dan Commodity Position Risk

1-26

4.3 Instrumen perdagangan

4.3.2 Cash instruments Obligasi


Moodys Aaa S&P AAA Description
Peringkat tertinggi. Kemampuan untuk membayar bunga dan pokok pinjaman sangat bagus

Obligasi dengan kedaan default. Bunga dan pokok pinjaman tidak bisa dibayar (terhutang).

Obligasi menimbulkan general interest rate risk dan specific risk (credit risk). USD menimbulkan foreign exchange risk

1-27

14. Pendekatan berikut ini yang tidak

dapat digunakan dalam pengukuran risiko operasional menurut Basel II adalah:


a. b. c. d. Standardized Approach Internal Rating Based Approach Advanced Measurement Approach Basic Indicator Approach

1-28

6.5 Basel II and operational risk

6.5

Basel II and operational risk

Menurut Basel II Accord, bank bisa menggunakan salah satu dari tiga pendekatan yang berbeda dalam perhitungan modal untuk risiko operasional. Bank bisa merubah pendekatannya dari sistem yang sederhana menjadi suatu pendekatan dengan menggunakan alat statistik yang cukup kompleks (OpVaR).
Ada tiga pendekatan adalah The Basic Indicator Approach, The Standardised Approach The Advanced Measurement Approach.

1-29

15. Cohort Analysis dapat digunakan

untuk berbagai hal sebagai berikut, kecuali:


a. b. c. d. Sekuritisasi Asset Manajemen portfolio kredit Menghindari risiko operasional Dapat diaplikasikan untuk kredit korporasi

1-30

5.2 The origin and use of credit analysis

5.2.5 Portfolio management

Risiko konsentrasi dapat dianalisis dengan melihat cohort dari portofolio. Suatu cohort adalah sekelompok aktiva dengan kriteria yang berbeda. Sebagai contoh, suatu portofolio dapat dikelompokkan berdasar klasifikasi industri, wilayah, atau credit grade. Semua diatas mencerminkan bagaimana suatu portoflio dikelompokkan dan akan memberikan informasi berbeda pada saat digunakan untuk menganalisis risiko konsentrasi yang ada dalam keseluruhan portofolio.

1-31

16. Jumlah uang yang harus dibayar oleh

pembeli kepada penjual option contract disebut:


a. b. c. d. Premium Strike price Current price of underlying Selling price

1-32

4.3 Trading instruments

4.3.3 Instrumen derivatif option contracts


Suatu kontrak option memberi hak kepada pembelinya, tetapi bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual underlying asset dimasa datang pada harga yang disepakati. Hal ini berarti transaksi akan dieksekusi bila harga yang berlaku menguntungkan bagi pembeli. Penjual opsi menanggung risko yang tak terbatas (open-ended risk) atas kontrak tersebut dan sebagai kompensasinya menerima premi. Kontrak opsi menimbulkan risiko baru yang lebih tinggi dari risiko yang melekat pada underlying instruments. Opsi dapat dibuat atas hampir setiap cash instrument atau derivative instrument dan bahkan terdapat options on options.
1-33

17. Banyaknya pendekatan/metode yang

bisa dipakai untuk mengukur kebutuhan modal dalam mengantisipasi risiko operasional menurut Basel II adalah :
a. b. c. d.
1-34

3 pendekatan 2 pendekatan 4 pendekatan 5 pendekatan

6.5 Basel II and operational risk

6.5

Basel II and operational risk

Menurut Basel II Accord, bank bisa menggunakan salah satu dari tiga pendekatan yang berbeda dalam perhitungan modal untuk risiko operasional. Bank bisa merubah pendekatannya dari sistem yang sederhana menjadi suatu pendekatan dengan menggunakan alat statistik yang cukup kompleks (OpVaR).
Ada tiga pendekatan adalah The Basic Indicator Approach, The Standardised Approach The Advanced Measurement Approach.

1-35

18. Berikut ini faktor yang

mempengaruhi harga dari instrumen keuangan option, kecuali:


a. b. c. d.
1-36

Harga underlying assets Strike price Stock price volatility

OPTION
Istilah-istilah
Call Put Premium Strike price (X) Expiry date American European Long position Short position Suatu opsi yang memberi hak kepada pembelinya untuk membeli underlying instrument Suatu opsi yang memberi hak kepada pembelinya untuk menjual underlying instrument Nilai yang dibayar oleh pembeli kepada penjual Harga eksekusi (harga beli untuk call dan jual untuk put) dari underlying instruments Tanggal terakhir dimana opsi harus dieksekusi (tanggal jatuh tempo) Suatu opsi yang dapat dieksekusi setiap saat sepanjang umur opsi Opsi yang dapat dieksekusi hanya pada saat jatuh tempo Posisi membeli hak Posis menjual hak

Determinants of Price
Current price of underlying Strike price Maturity Volatility C = S X, semakin tinggi harga pasar underying semakin tinggi harga call P = X S, semakin tinngi harga pasar undelying semakin rendah harga put C = S X, semakin tinggi harga pasar underying semakin rendahi harga call P = X S, semakin tinngi harga pasar undelying semakin tinggi harga put Semakin lama jatuh tempo semakin tinggi harga call maupun put Semakin besar volatilitas harga undelying semakin tinggi harga call maupun put

1-37

19. Pada umumnya, expected loss

dalam risiko operasional telah diperhitungkan bank dalam:


a. Penyisihan penghapusan aktiva produktif b. Struktur harga suatu produk yang ditawarkan c. Provisi yang dibentuk d. Alokasi modal
1-38

6.2.2 Expected loss verses unexpected loss


Sehingga suatu bank mengasumsikan bahwa pasti akan terjadi kerugian selama operasinya. Pada kenyataannya beberapa expected losses telah diperhitungkan kedalam pricing structures produknya. Jika suatu bank dapat menunjukkan kepada supervisor bahwa bank telah memperhitungkan expected losses, maka hal tersebut dapat dihilangkan dari perhitungan capital sesuai ketentuan. Dalam situasi seperti tersebut, maka ketentuan modal untuk risiko ini sama dengan perkiraan unexpected losses bank tersebut. Bank menggunakan metode-2 statistik untuk memprediksi expected losses. Metode tersebut menggunakan data historis masa lalu untuk memprediksi masa mendatang. Suatu metode sederhana untuk menghitung expected loss adalah perhitungan rata-2 (mean/average) kerugian aktual selama periode tertentu dan menganggap 1-39 perhitungan tersebut adalah prediksi masa mendatang.

20. Jangka waktu transaksi spot adalah a. Maksimum 2 hari kalender terhitung setelah transaksi b. Maksimum 2 hari kerja terhitung setelah transaksi c. Minimum 2 hari kalender terhitung setelah transaksi d. Minimum 2 hari kerja terhitung setelah transaksi
1-40

4.3 Instrumen perdagangan

4.3.2 Cash instruments spot foreign exchange


Transaksi valas (foreign exchange) merupakan suatu kesepakatan untuk tukar menukar satu mata uang dengan mata uang lain pada tanggal tertentu dimasa datang. Tanggal pertukaran menentukan jenis transaksi dan pasar dimana instrumen diperdagangkan. Dalam transaksi Spot foreign exchange pertukaran terjadi dalam dua hari kerja, yang dikenal sebagai tanggal spot. Praktek batasan dua hari karena instruksi penyelesaian transaksi antar bank dipengaruhi oleh telegraph dan bank perlu dua hari untuk memastikan dapat dikeluarkan dan dilaksanakan. Meskipun penyelesaian transaksi saat ini dilakuan secara elektronik, ketentuan dua hari tetap berlaku. Pasar untuk transaksi spot barangkali pasar yang paling likuid. Transaksi spot menimbulkan risiko kurs valas.
1-41

21. Option based model adalah model

yang dapat digunakan untuk menganalisis risiko kredit:


a. b. c. d. Retail Consumer Perusahaan Negara Transaksi derivative

1-42

5.2 The origin and use of credit analysis

5.2.3 New options-based techniques


Pendekatan Merton adalah sangat sederhana, meskipun sangat hebat. Merton memandang suatu pinjaman kepada sebuah perusahaan sebagai suatu hak (opsi) untuk mentransfer aset perusahaan kepada bank ketika nilai perusahaan menjadi negatif. Hal ini diasumsikan terjadi bila nilai sekarang dari modal ekuitas perusahaan lebih kecil nilai sekarang hutang. Bila hal ini terjadi pemilik perusahaan tidak memiliki alasan untuk mempertahankan kepemilikan perusahaan, selanjutnya meninggalkan perusahaan dan menyerahkan perusahaan ke bank, kreditor atau pembeli obligasi. Perbedaan antara nilai modal dan hutang dapat digunakan untuk menghitung probabilitas tidak mampu membayar (probability of default). Semakin mendekati nol perbedaan ini, semakin besar kemungkinan pemiliki meninggalkan perusahaan. Pada kondisi ini, 1-43 modal/ekuitas sudah tidak memiliki nilai.

22. Kategori berikut ini yang tidak masuk dalam pengelompokan risiko pasar secara umum (General market risk ) adalah:
a. b. c. d. Interest rate risk Equity position risk Legal risk Commodity position risk

1-44

4.1

Sifat dasar risiko pasar

Risiko pasar yang bersifat umum dapat dibagi menjadi empat kategori utama untuk keperluan analisis: risiko suku bunga risiko posisi ekuitas risiko kurs risiko posisi komoditas. Perlu diperhatikan bahwa masing-masing kategori risiko saling terkait (not mutually exclusive) karena perubahan nilai suatu risiko dapat mempengaruhi jenis risiko pasar lainnya.
1-45

23. Metode perhitungan modal untuk risiko

operasional yang paling kompleks adalah:


a. b. c. d. IRBA Foundation Basic Indicator Approach Standardized Approach Advanced Measurement Approach

1-46

6.5 Basel II and operational risk

6.5

Basel II and operational risk

Menurut Basel II Accord, bank bisa menggunakan salah satu dari tiga pendekatan yang berbeda dalam perhitungan modal untuk risiko operasional. Bank bisa merubah pendekatannya dari sistem yang sederhana menjadi suatu pendekatan dengan menggunakan alat statistik yang cukup kompleks (OpVaR).
Ada tiga pendekatan adalah The Basic Indicator Approach, The Standardised Approach The Advanced Measurement Approach.

1-47

24. Sebuah obligasi perusahaan dengan

karakteristik nominal Rp. 1.000.000 per lembar, memberi bunga tetap 8% per tahun dan akan jatuh tempo 5 tahun mendatang dapat dikatakan sebagai sekuritas :
a. b. c. d.
1-48

Derivatif Vanilla Basic Standar

4.3 Instrumen perdagangan

4.3.2 Cash instruments Obligasi


Obligasi merupakan instrumen hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh peminjam dan sebagai gantinya menerima sejumlah pokok pinjaman dari investor. Penerbit obligasi berkewajiban untuk membayar bunga (kupon) secara reguler sepanjang umur obligasi dan membayar kembali pokok pinjaman, biasanya pada saat jatuh tempo. Obligasi diterbitkan oleh berbagai lembaga dan setiap obligasi merupakan klaim keuangan terhadap lembaga penerbitnya. Suatu vanilla bond biasanya membayar bunga tetap (kupon) pada tanggal yang ditetapkan selama umur obligasi dan pokok obligasi dibayar kembali pada saat jatuh tempo. Istilah vanilla digunakan untuk menunjukkan bahwa obligasi mempunyai karakteristik standar.
1-49

25. Perhitungan unexpected loss risiko operasional suatu bank dapat dilakukan dengan menggunakan data sebagai berikut , kecuali:
a. b. c. d. Data internal bank yang tersedia Data eksternal bank lain Data dari skenario risiko operasional Data industri manufaktur yang ada

1-50

6.2.2

Expected loss verses unexpected loss

Upaya bank untuk memprediksi unexpected losses menggunakan statistik, dengan cara yang sama seperti perhitungan expected losses. Expected losses dihitung berdasarkan data dan pengalaman bank yang bersangkutan. Bank mungkin tidak memiliki pengalaman sebelumnya tentang kejadian-2 yang mengakibatkan unexpected losses, misalkan terorisme. Jadi, untuk menghitung unexpected loss, bank menggunakan: internal data yang tersedia external data dari bank lain data dari beberapa skenario risiko operasional

1-51

26.

Hal-hal berikut ini akan dapat mempengaruhi harga pasar, kecuali:


a. b. c. d. Penawaran dan permintaan Arbitrase Kejadian ekonomi dan politik Equity trading

1-52

Cakupan MR Pengelola Pengelolaan (lihat 4.3) Basis risk

Banking book & trading book


-

Banking book oleh Treasury Trading book oleh trading room (trader) Closely matching Hedging dg cash atau derivatives instruments. Menimbulkan residual risk

Perubahan hubungan antara harga suatu posisi & harga instrumen untuk hedging 4.2.2 Management & Hedging

Bank melalukan hedging dg bank lain atas posisi yg dibuat nasabah Risiko: harga berubah antara saat eksekusi dg nasabah & eksekusi hedging. Risikonya paling rendah Profit: selisih harga nasabah & interbank Matched book (position)

Bank menetapkan limit risiko untk tiap trader Eksekusi ada pada trader Posisi tercipta bisa dari nasabah atau oleh trader sendiri Hedging

Trader membuat (quote) harga Mengambil posisi berlawanan dg yang diambil pasar (nasabah) Profit: selisih spread harga jual & beli

4.3 TRADING INSTRUMENTS 4.4 MARK-TO-MARKET 4.5 TREASURY RISK 4.6 ASSET LIABILITY MGT.

4.2 TRADING ACTIVITIES

Market maker

4.2.1 Strategi Perdagangan Penentu Harga Pasar Faktor Supply & demand Liquidity Deskripsi Dampak jk. pendek Spread & biaya transaksi rendah pada pasar yg likuid Dampak bisa segera / jk. panjang Kerena perbedaan harga di pasar berbeda. Bersifat sangat pendek Berdampak dramatik jk pendek Paling berpengaruh dlm jk panjang. Bisa juga berdampak jk pendek Komoditas
Perubahan harga komoditas

4. Market Risk & Treasury Risk

4.1 NATURE OF MARKET RISK Kerugian karena pergerakan harga pasar dari posisi on dan off balance sheet. Tidak masuk disini jk bank sebagai perantara. Mencakup trading & banking book Jenis Faktor Contoh Kategori Faktor Berlaku untuk Specific Berlaku untuk sekuritas atau penerbit tertentu Penurunan peringkat obligasi Suku bunga
Perubahan suku bunga. Misal : perubahan BI-rate

Official intervention Arbitrage Economic, political & natural disasters Underlying economic Valas
Perubahan kurs valas

General Market Berlaku untuk seluruh instrumen Penurunan suku bunga pasar Ekuitas
Perubahan harga saham

1-53

Instrumen yang dinilai dengan yield curve

Instrumen yang dinilai dengan harga pasar ekuitas

Instrumen yang dinilai dlm mata uang yg berbeda dg mata uang bank dimaksud

Posisi komoditas dan setiap posisi turunan (derivatif) komoditas

27. Pengelolaan tentang risiko konsentrasi

kredit diatur dalam :


a. b. c. d. Basel I Pilar 1 Basel II Pilar 2 Basel II Pilar 3 Basel II

1-54

5.2 The origin and use of credit analysis

5.2.5 Portfolio management

Concentration risk (risiko konsentrasi) dicakup dalam Basel II, Pilar 2. Dalam pilar 2, bank diminta untuk memiliki kebijakan, sistem dan control internal yang efektif untuk mengidentifikasi, menilai dan memonitor risiko kredit mereka. Bank juga diminta untuk mempertimbangkan seberapa besar risiko konsentrasi kredit mereka dalam menilai kecukupan modal berdasarkan Pilar 2 dan melakukan stress test.

1-55

28.

Instrumen dibawah ini yang bukan merupakan instrumen kas (cash instrument) adalah:
a. b. c. d. Bond Forward Forex Forex Rate Swap Currency Swap

1-56

4. MARKET RISK & TREASURY RISK 4.3 TRADING INSTRUMENTS 4.3.2 CASH Instrumen Spot FX Forward FX FX rate swap Loan & Deposit Bonds Deskripsi Pertukaran dlm mata uang berbeda maks 2 hari kerja Pertukaran dlm mata uang berbeda dimasa datang (lebih lama dari dua hari) dg kurs yg disepakati saat ini Kombinasi transaksi spot & forward dalam mata uang berbeda sekaligus Diperdagangkan di pasar uang antara bank dengan bunga tetap. Umumumnya untuk pemenuhan likuiditas Pembayaran bunga tetap secara periodik dan pokok pinjaman saat jatuh tempo. Obligasi diperdagangkan di pasar sekunder Pembelian dan penjualan saham perusahaan yang tercatat di berbagai bursa (pasar sekunder) Membeli/menjual produk fisik (hasil pertanian, emas) dipasar sekunder pada harga & waktu yg telah disepakati. OTC traded FX Bunga & FX Bunga Bunga Bunga & spesifik Risiko Aplikasi

Equity Commodity (Physical) Commodity (Forward)

Ekuitas & spesifik Komoditas Komdts & bunga

4.3.3 DERIVATIVES: Nilainya tergantung pada underlying assets. Tidak terdapat pertukaran principal Future contracts (Exchange traded) Interest rate swap (OTC traded) Currency swap (OTC traded) Kesepaktan untuk masuk kontrak underlying (beli / jual) dimasa datang pada harga yang disepakati. Pertukaran suku bunga (fixed/floating) periodik dimasa datang, tanpa perukaran principal. Pertukaran suku bunga periodik dimasa datang dalam mata uang berbeda disertai pertukaran mata uang pada kurs spot. Kontrak untuk memberi pinjaman/meminjam pada harga Bunga & risk in underlying

Bunga

Bunga & FX

1-57

FRA

Bunga

29. Tingkat bunga di pasar kecenderung-

annya naik. Apabila Bank A akan membeli obligasi, maka strategi pendanaan yang sebaiknya digunakan adalah:
a. b. c. d.
1-58

Short fund Long fund Mached Pooling fund

30. Bank yang akan melakukan hedging,

sebaiknya menggunakan instrument derivative, karena dibanding intrumen kas, instrument derivative memiliki keuntungan sebagai berikut, kecuali:
a. b. c. d.
1-59

Likuiditas lebih rendah Risiko kredit yang dihadapi lebih rendah Dana yang dibutuhkan lebih sedikit Biaya transaksi lebih rendah

4.2 Aktivitas perdagangan

4.2.2 Manajemen dan hedging posisi


Agar strategi hedging mudah dieksekusi, trader melakukan hedging dengan instrumen yang lebih likuid dibanding transaksi yang diproteksi. Selain itu, biaya transaksi biasanya juga lebih rendah pada pasar yang lebih likuid, sehingga menurunkan biaya. Hedging biasanya dilakukan dengan menggunakan instrumen derivatif, karena instrumen derivatif memiliki beberapa keuntungan dibanding instrumen kas: risiko kredit lebih rendah dana yang diperlukan lebih sedikit capital charge lebih rendah likuiditas lebih tinggi biaya transaksi lebih rendah
1-60

31.

Bank A menyalurkan dananya kepada perusahaan dengan rating B, dan Bank B menyalurkan dananya kepada perusahaan dengan rating A, dengan asumsi kondisi yang lain sama. Maka menurut Basel II :
a. b. c. d. Kebutuhan modal Bank A sama dengan kebutuhan modal Bank B Kebutuhan modal Bank A lebih kecil daripada kebutuhan modal Bank B Kebutuhan modal Bank A lebih besar daripada kebutuhan modal Bank B Tidak dapat ditentukan

1-61

4.3.2 Cash instruments Obligasi


Moodys Aaa S&P AAA Description
Peringkat tertinggi. Kemampuan untuk membayar bunga dan pokok pinjaman sangat bagus

Obligasi dengan kedaan default. Bunga dan pokok pinjaman tidak bisa dibayar (terhutang).

1-62

32. Untuk mengantisipasi risiko

operasional karena kondisi eksternal agar bank tetap beroperasi, maka bank perlu membuat:
a. Kebijakan dan prosedur manajemen risiko b. Kebijakan pengendalian manajemen risiko c. Kebijakan darurat d. Business Continuity Planning and Policy
1-63

6.3.5 External risk


Dulu bank aktif memperhatikan risiko eksternal untuk melindungi dirinya dari dampak buruk, misalnya melindungi bank terhadap pencurian. Beberapa kejadian eksternal cukup memberi dampak yang besar sehingga menghentikan kemampuan bank menjalankan bisnisnya. Akibatnya harus disusun suatu upaya besar untuk menjamin kelangsungan operasi bank setelah kejadian semacam itu. Upaya menjamin kelangsungan operasi bank tersebut disebut sebagai business continuity planning atau business resumption planning. Sebelum Basel II fokus utama para manajer risiko operasional pada beberapa bank adalah pada business continuity planning.

1-64

33. Strategi bank menghadapi risiko

dengan cara proaktif menentukan harga jual/beli instrument keuangan yang ditawarkan ke pasar disebut strategi :
a. b. c. d.
1-65

hedging market maker arbitrage matched book

Cakupan MR Pengelola Pengelolaan (lihat 4.3) Basis risk

Banking book & trading book


-

Banking book oleh Treasury Trading book oleh trading room (trader) Closely matching Hedging dg cash atau derivatives instruments. Menimbulkan residual risk

Perubahan hubungan antara harga suatu posisi & harga instrumen untuk hedging 4.2.2 Management & Hedging

Bank melalukan hedging dg bank lain atas posisi yg dibuat nasabah Risiko: harga berubah antara saat eksekusi dg nasabah & eksekusi hedging. Risikonya paling rendah Profit: selisih harga nasabah & interbank Matched book (position)

Bank menetapkan limit risiko untk tiap trader Eksekusi ada pada trader Posisi tercipta bisa dari nasabah atau oleh trader sendiri Hedging

Trader membuat (quote) harga Mengambil posisi berlawanan dg yang diambil pasar (nasabah) Profit: selisih spread harga jual & beli

4.3 TRADING INSTRUMENTS 4.4 MARK-TO-MARKET 4.5 TREASURY RISK 4.6 ASSET LIABILITY MGT.

4.2 TRADING ACTIVITIES

Market maker

4.2.1 Strategi Perdagangan Penentu Harga Pasar Faktor Supply & demand Liquidity Deskripsi Dampak jk. pendek Spread & biaya transaksi rendah pada pasar yg likuid Dampak bisa segera / jk. panjang Kerena perbedaan harga di pasar berbeda. Bersifat sangat pendek Berdampak dramatik jk pendek Paling berpengaruh dlm jk panjang. Bisa juga berdampak jk pendek Komoditas
Perubahan harga komoditas

4. Market Risk & Treasury Risk

4.1 NATURE OF MARKET RISK Kerugian karena pergerakan harga pasar dari posisi on dan off balance sheet. Tidak masuk disini jk bank sebagai perantara. Mencakup trading & banking book Jenis Faktor Contoh Kategori Faktor Berlaku untuk Specific Berlaku untuk sekuritas atau penerbit tertentu Penurunan peringkat obligasi Suku bunga
Perubahan suku bunga. Misal : perubahan BI-rate

Official intervention Arbitrage Economic, political & natural disasters Underlying economic Valas
Perubahan kurs valas

General Market Berlaku untuk seluruh instrumen Penurunan suku bunga pasar Ekuitas
Perubahan harga saham

1-66

Instrumen yang dinilai dengan yield curve

Instrumen yang dinilai dengan harga pasar ekuitas

Instrumen yang dinilai dlm mata uang yg berbeda dg mata uang bank dimaksud

Posisi komoditas dan setiap posisi turunan (derivatif) komoditas

34. Kejahatan melalui internet banking

merupakan risiko :
a. b. c. d. Risiko bisnis Risiko operasional Risiko reputasi Risiko strategik

1-67

RISK of LOSS DEFINISI


-Basel II - Bank Indonesia : Lamp 1 SEBI 5/21

Rata-rata kerugian

6.2 Standard Deviation EXPECTED LOSS (Cost of doing business) HOW OPERATIONAL RISK IS CHANGING

The most example : BARINGS

Dua faktor risiko operasional :


Frequency vs impact

UNEXPECTED LOSS
6.1 6.4

FOCUS :
High Frequency / Low Impact Low Frequency / High Impact

Sejalan dengan peningkatan globalisasi & teknologi Example : Barings, NatWest, WTC NewYork Process mapping (metode Six Sigma) Pergeseran HFLI ke LFHI Penyebab peningkatan dampak risiko ops :
-Otomasi -Terlalu percaya pada teknologi -Outsourcing -Terorisme -Globalisasi -Insentif & perdagangan (trading) -Volume dan nilai transaksi -Litigasi

BASEL II & RISIKO OPERASIONAL Pilar 1 : kuantifikasi & alokasi modal untuk risiko operasional Alokasi modal diharapkan 12% Perhitungan modal utk risiko ops : -The Basic Indicator Approach -The Standardised Approach -The Advanced Measurement Approach Proses Internal Definisi
Proses atau prosedur

RISIKO OPERASIONAL
6.5 6.3 Event Categories

BOUNDARY EVENTS Karyawan Sistem


Penggunaan teknologi & sistem

Eksternal
Diluar kendali bank

Hukum
Ketidakpastian dalam aplikasi atau interpretasi kontrak, hukum, atau regulasi

Karyawan bank

Risk Events

-Events at other bank which -Data corruption have an industry-wide impact -Inadequate documentation -Health and safety issues -Data entry errors -External fraud & theft -Lack of controls -High staff turnover -Programming errors -Fire -Markerting errors -Internal fraud -Reliance on black-box -Natural disaster -Misselling -Labor disputes technology -Failure of outsourcing -Money laundering -Poor mgmt practice -Service interruption arrangement -Incorrect or insufficient -Poor staff training -System security issues -The implementation of new reporting -Over reliance on key staff -System suitability regulations -Transaction error -Activities of a rogue trader -Use of new untried tech. -Riots and civil protest -Terrorism Daiwa Bank, New York UBS Warburg, Tokyo Bank of Scotland National Westminster Bank

-KYC legislation -Data protection . -Etc.

1-68 Contoh

Bear Sterms

35. Pada future contract, suatu posisi untuk menjual kontrak disebut :
a. b. c. d. Short position Long position Matched position Hedging

1-69

OPTION
Istilah-istilah
Call Put Premium Strike price (X) Expiry date American European Long position Short position Suatu opsi yang memberi hak kepada pembelinya untuk membeli underlying instrument Suatu opsi yang memberi hak kepada pembelinya untuk menjual underlying instrument Nilai yang dibayar oleh pembeli kepada penjual Harga eksekusi (harga beli untuk call dan jual untuk put) dari underlying instruments Tanggal terakhir dimana opsi harus dieksekusi (tanggal jatuh tempo) Suatu opsi yang dapat dieksekusi setiap saat sepanjang umur opsi Opsi yang dapat dieksekusi hanya pada saat jatuh tempo Posisi membeli hak Posis menjual hak

Determinants of Price
Current price of underlying Strike price Maturity Volatility C = S X, semakin tinggi harga pasar underying semakin tinggi harga call P = X S, semakin tinngi harga pasar undelying semakin rendah harga put C = S X, semakin tinggi harga pasar underying semakin rendahi harga call P = X S, semakin tinngi harga pasar undelying semakin tinggi harga put Semakin lama jatuh tempo semakin tinggi harga call maupun put Semakin besar volatilitas harga undelying semakin tinggi harga call maupun put

1-70

36.

Risiko operasional dikelompokkan menjadi :


a. b. c. d. 2 kelompok 4 kelompok 6 kelompok 8 kelompok

1-71

6.1.2 Frequency versus impact Kejadian pada risiko operational dikelompokkan dua faktor: frequency seberapa sering munculnya kejadian impact besarnya kerugian dari kejadian Berarti pengelompokan kejadian pada risiko operasional dapat didasarkan pada seberapa sering kejadian muncul dan tinggi-rendahnya dampak kerugian. Empat jenis kejadian adalah sebagai berikut : low frequency / low impact low frequency / high impact high frequency / low impact high frequency / high impact
1-72

37.

Bank yang melakukan interest rate swap untuk hedging, akan menghadapi risiko :
a. b. c. d. Valas Market in banking book Trading market Suku Bunga

1-73

4. MARKET RISK & TREASURY RISK 4.3 TRADING INSTRUMENTS 4.3.2 CASH Instrumen Spot FX Forward FX FX rate swap Loan & Deposit Bonds Deskripsi Pertukaran dlm mata uang berbeda maks 2 hari kerja Pertukaran dlm mata uang berbeda dimasa datang (lebih lama dari dua hari) dg kurs yg disepakati saat ini Kombinasi transaksi spot & forward dalam mata uang berbeda sekaligus Diperdagangkan di pasar uang antara bank dengan bunga tetap. Umumumnya untuk pemenuhan likuiditas Pembayaran bunga tetap secara periodik dan pokok pinjaman saat jatuh tempo. Obligasi diperdagangkan di pasar sekunder Pembelian dan penjualan saham perusahaan yang tercatat di berbagai bursa (pasar sekunder) Membeli/menjual produk fisik (hasil pertanian, emas) dipasar sekunder pada harga & waktu yg telah disepakati. OTC traded FX Bunga & FX Bunga Bunga Bunga & spesifik Risiko Aplikasi

Equity Commodity (Physical) Commodity (Forward)

Ekuitas & spesifik Komoditas Komdts & bunga

4.3.3 DERIVATIVES: Nilainya tergantung pada underlying assets. Tidak terdapat pertukaran principal Future contracts (Exchange traded) Interest rate swap (OTC traded) Currency swap (OTC traded) Kesepaktan untuk masuk kontrak underlying (beli / jual) dimasa datang pada harga yang disepakati. Pertukaran suku bunga (fixed/floating) periodik dimasa datang, tanpa perukaran principal. Pertukaran suku bunga periodik dimasa datang dalam mata uang berbeda disertai pertukaran mata uang pada kurs spot. Kontrak untuk memberi pinjaman/meminjam pada harga Bunga & risk in underlying

Bunga

Bunga & FX

1-74

FRA

Bunga

38.

Peristiwa gagal bayar atas hutang luar negeri suatu negara kepada krediturnya merupakan peristiwa (loss event) dari:
a. b. c. d. Credit risk Sovereign risk Country risk Traded market counterparty credit risk

1-75

5.1.1 Sovereign credit risk


Sampai saat ini pasar obligasi internasional didominasi oleh obligasi pemerintah dari beberapa negara. Sovereign risk adalah risiko kerugian yang berhubungan dengan kemungkinan bahwa suatu negara gagal membayar baik bunga maupun pokok pinjaman. Meskipun jarang sekali terjadi kegagalan bayar (Kasus Default Rusia pada 1917 dan 1998 serta Kasus Default Afrika dan Amerika Selatan pada akhir 1960 dan 1970), penjadwalan hutang semacam itu bukanlah hal yang luar biasa. The International Monetary Fund (IMF) memainkan peran utama dalam membantu negara-2 yang kesultan membayar hutangnya.

1-76

39.

Transaksi yang memungkinkan bank dan nasabahnya dapat mengakses tingkat suku bunga jangka panjang tanpa harus menggunakan pendanaan jangka panjang adalah :
a. b. c. d. Kontrak future Interest rate swap Currency swap Forward rate agreements

1-77

4.3 Trading instruments

4.3.3 Instrumen derivatif forward rate agreements

Forward rate agreements (FRAs) merupakan kontrak derivatif OTC yang memungkinkan bank untuk mengambil posisi suku bunga dimasa datang. Kontrak ini memberi hak untuk meminjamkan/meminjam dana pada bunga tetap selama periode tertentu, dimasa datang. Tidak terdapat pertukaran principal, dan pada saat jatuh tempo penyelesaian tunai dilakukan berdasarkan perbedan suku bunga dalam kontrak dan suku bunga yang berlaku selama periode tersebut. FRAs merupakan versi OTC dari kontrak interest rate futures contracts dan memberikan lebih banyak fleksibilitas dibanding future. FRAs menimbulkan risiko suku bunga.
1-78

40. Kejadian berikut ini yang tidak

termasuk risiko eksternal adalah:


a. Bencana alam b. Penerapan peraturan baru oleh supervisor c. Pencucian uang (money loundring) d. Terorisme

1-79

RISK of LOSS DEFINISI


-Basel II - Bank Indonesia : Lamp 1 SEBI 5/21

Rata-rata kerugian

6.2 Standard Deviation EXPECTED LOSS (Cost of doing business) HOW OPERATIONAL RISK IS CHANGING

The most example : BARINGS

Dua faktor risiko operasional :


Frequency vs impact

UNEXPECTED LOSS
6.1 6.4

FOCUS :
High Frequency / Low Impact Low Frequency / High Impact

Sejalan dengan peningkatan globalisasi & teknologi Example : Barings, NatWest, WTC NewYork Process mapping (metode Six Sigma) Pergeseran HFLI ke LFHI Penyebab peningkatan dampak risiko ops :
-Otomasi -Terlalu percaya pada teknologi -Outsourcing -Terorisme -Globalisasi -Insentif & perdagangan (trading) -Volume dan nilai transaksi -Litigasi

BASEL II & RISIKO OPERASIONAL Pilar 1 : kuantifikasi & alokasi modal untuk risiko operasional Alokasi modal diharapkan 12% Perhitungan modal utk risiko ops : -The Basic Indicator Approach -The Standardised Approach -The Advanced Measurement Approach Proses Internal Definisi
Proses atau prosedur

RISIKO OPERASIONAL
6.5 6.3 Event Categories

BOUNDARY EVENTS Karyawan Sistem


Penggunaan teknologi & sistem

Eksternal
Diluar kendali bank

Hukum
Ketidakpastian dalam aplikasi atau interpretasi kontrak, hukum, atau regulasi

Karyawan bank

Risk Events

-Events at other bank which -Data corruption have an industry-wide impact -Inadequate documentation -Health and safety issues -Data entry errors -External fraud & theft -Lack of controls -High staff turnover -Programming errors -Fire -Markerting errors -Internal fraud -Reliance on black-box -Natural disaster -Misselling -Labor disputes technology -Failure of outsourcing -Money laundering -Poor mgmt practice -Service interruption arrangement -Incorrect or insufficient -Poor staff training -System security issues -The implementation of new reporting -Over reliance on key staff -System suitability regulations -Transaction error -Activities of a rogue trader -Use of new untried tech. -Riots and civil protest -Terrorism Daiwa Bank, New York UBS Warburg, Tokyo Bank of Scotland National Westminster Bank

-KYC legislation -Data protection . -Etc.

1-80 Contoh

Bear Sterms

41. Instrumen yang memberi hak kepada pembelinya, bukan kewajiban untuk menjual underlying instrumen dimasa datang adalah:
a. b. c. d.
1-81

Call options Put options Future contracts Forward contracts

OPTION
Istilah-istilah
Call Put Premium Strike price (X) Expiry date American European Long position Short position Suatu opsi yang memberi hak kepada pembelinya untuk membeli underlying instrument Suatu opsi yang memberi hak kepada pembelinya untuk menjual underlying instrument Nilai yang dibayar oleh pembeli kepada penjual Harga eksekusi (harga beli untuk call dan jual untuk put) dari underlying instruments Tanggal terakhir dimana opsi harus dieksekusi (tanggal jatuh tempo) Suatu opsi yang dapat dieksekusi setiap saat sepanjang umur opsi Opsi yang dapat dieksekusi hanya pada saat jatuh tempo Posisi membeli hak Posis menjual hak

Determinants of Price
Current price of underlying Strike price Maturity Volatility C = S X, semakin tinggi harga pasar underying semakin tinggi harga call P = X S, semakin tinngi harga pasar undelying semakin rendah harga put C = S X, semakin tinggi harga pasar underying semakin rendahi harga call P = X S, semakin tinngi harga pasar undelying semakin tinggi harga put Semakin lama jatuh tempo semakin tinggi harga call maupun put Semakin besar volatilitas harga undelying semakin tinggi harga call maupun put

1-82

42. Traded market counterparty credit risk termasuk dalam:


a. b. c. d. Market risk Operational risk Liquidity risk Credit risk

1-83

5.1.6 Traded markets counterparty credit risk


Traded markets counterparty credit risk adalah risiko yang timbul apabila counterparty tidak segera membayar kewajiban transaksinya. Misalkan, dalam kebanyakan bisnis, kesepakatan cash on delivery untuk menghindari risiko kredit. Namun dalam beberapa transaksi perbankan hanya akan dibayar apabila kontraknya jatuh tempo. Berhubungan dengan produk2 beberapa pasar, jumlah yang dipinjamkan kepada counterparty bisa berubah selama jangka waktu kontrak.

1-84

43. Proses saling meniadakan (offsetting)

keuntungan dan kerugian antar berbagai jenis kontrak yang sama atau jenis kontrak yang berbeda dikenal dengan istilah:
a. b. c. d.
1-85

Marking-to-market Margin Netting Balancing

5.1 The nature of credit risk

5.1.6 Traded markets counterparty credit risk


Dalam prakteknya risiko kredit counterparty dapat dikurangi (credit risk mitigation) dengan: membuat pembayaran rutin antara pihak-pihak dalam kontrak debitur berjanji untuk mengembalikan apa yang dipinjamnya (collateral) netting. Netting adalah suatu proses meniadakan untung dan rugi melalui sejumlah kontrak yang sejenis atau melalui beberapa kontrak yang jenisnya berbeda.

1-86

44. Jenis-jenis laporan yang tidak

digunakan dalam menganalisis risiko kredit korporasi adalah:


a. b. c. d. Neraca dan laporan arus kas Laporan rasio keuangan Laporan laba rugi Laporan pajak

1-87

5.2 The origin and use of credit analysis

5.2.2 Analysis of creditworthiness corporate risk


Corporate credit analysis (analisis kredit korporasi) Analisis kredit korporasi dalam bank komersial masih tetap didominasi dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan model yang dikembangkan berdasar rasio keuangan. Analisis seperti ini mengkaji berbagai elemen laporan keuangan perusahaan sebagai berikut: neraca laporan laba-rugi laporan arus kas laporan pajak Analisis ini biasanya memfokuskan pada kinerja historis selama tiga tahun. Untuk meningkatkan kemampuan prediksi terhadap penilaian kredit, hasil analisis kinerja dilanjutkan dengan analisis trend.

1-88

45. Indikator kemampuan membayar dalam

sovereign risk adalah:


a. b. c. d. Cadangan devisa SDR DSR Hasil ekspor

1-89

5.1.1 Sovereign credit risk financial ratio analysis


Sovereign risk seringkali diukur dengan cara yang sama seperti corporate debt dengan model yang dirancang untuk menentukan kemampuan pemerintah suatu negara memenuhi hutangnya (service its debts). Debt service ratio didefinisikan sebagai pembayaran bunga dan pokok dari hutang valas pada masa mendatang dibagi dengan pendapatan ekspor dan penanaman modal asing (capital inflows). Debt service ratio merupakan rasio yang penting untuk model2 pengukuran sovereign risk. Seperti pada penilaian corporate debt, ada sejumlah rasio yang dapat membantu menilai kemampuan suatu negara untuk memenuhi hutangnya.

1-90

46. Rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang segera harus dibayar dalam analisis risiko kredit korporasi adalah:
a. b. c. d.
1-91

Aktiva lancar dibagi hutang lancar Hutang jangka panjang dibagi kapital Arus kas dibagi beban bunga Laba bersih dibagi penjualan

5.2 The origin and use of credit analysis

5.2.2 Analysis of creditworthiness corporate risk


Key ratios (rasio-rasio kunci) Rasio yang biasanya digunakan dalam analisis kredit korporasi mencakup:
Kinerja operasi Laba bersih dibagi modal (ROE) dan Penjualan dibagi aktiva tetap (perputaran aktiva tetap). Arus kas dibagi bunga pinjaman Kewajiban jangka panjang dibagi capital (kewajiban jangka panjang / modal) Aktiva lancar dibagi kewajiban lancar

debt service capability financial gearing (leverage) likuiditas

1-92

Rasio dapat digunakan untuk mengembangkan grading models. Sebagai contoh, rasio dapat dibandingkan dengan angka rata-rata industri, yang dikenal dengan univariate analysis, atau dimasukkan dalam scoring system yang dikenal dengan multivariate analysis.

47.

Pendekatan/metode yang dapat digunakan dalam perhitungan risiko kredit menurut Basel II adalah:
a. Standarddized approach dan internal rating based aproach b. Basic indicator dan Standarddized approach c. Standarddized approach dan advance measurement aproach d. Incremental based aproach

1-93

5.3

Credit risk and Basel II

Pillar 1 Basel II mempersyaratkan bank menghitung modal yang dibutuhkan untuk credit risk, market risk dan operational risk. Ketentuan persyaratan modal untuk credit risk secara intrinsik telah ada pada Basel I Accord. Pada Basel II bank dapat menggunakan tiga pendekatan berbeda untuk menghitung kebutuhan modal pada risiko kredit, yaitu Standardized Approach, IRB foundation IRB advanced. Basel II juga menetapkan kriteria minimum bagi bank yang akan menggunakan pendekatan yang lebih rumit.
1-94

48.

Pengelompokan Risiko operasional didasarkan pada :


a. 2 faktor b. 3 faktor c. 4 faktor d. 5 faktor

1-95

6.1.2 Frequency versus impact Kejadian pada risiko operational dikelompokkan dua faktor: frequency seberapa sering munculnya kejadian impact besarnya kerugian dari kejadian Berarti pengelompokan kejadian pada risiko operasional dapat didasarkan pada seberapa sering kejadian muncul dan tinggi-rendahnya dampak kerugian. Empat jenis kejadian adalah sebagai berikut : low frequency / low impact low frequency / high impact high frequency / low impact high frequency / high impact
1-96

49. Bank perlu mengabaikan kejadian yang sifatnya low frequency dan low impact karena:
a. Kejadian jenis ini tidak bisa dimonitor oleh bank b. Kejadian jenis ini tidak menimbulkan risiko bagi bank c. Kejadian jenis ini tidak akan menyebabkan bank bankrut d. Biaya untuk mengelola dan memonitor kejadian seperti ini lebih besar dari kerugian yang ditimbulkannya

1-97

50.

Yang bukan merupakan sifat instrumen derivatif kontrak berjangka (future) adalah:
a. b. c. d. Diperdagangkan di OTC Terstandar Default risk rendah Daily margin calls

1-98

4.3 Trading instruments

4.3.3 Instrumen derivatif kontrak future

Secara umum kontrak future memiliki karakteristik berikut: diperdagangkan di bursa nilai per kontrak pasti tanggal penyerahan pasti kondisi penyerahan pasti (misal tempat) daily margin calls. Kontrak future mengandung risiko yang sama dengan underlying instrument selain juga risiko suku bunga karena penyerahannya di masa datang.

1-99

Terimakasih, semoga sukses. Dont worry . Be happy Contact us at :

Didik (0811307634)

1-100

Anda mungkin juga menyukai