1-1
1. Kategori berikut ini yang bukan kategori risiko pasar bersifat umum (general market risk) adalah:
a. b. c. d. Risiko posisi ekuitas Risiko likuiditas Risiko posisi komoditas Risiko kurs
1-2
4.1 Sifat dasar risiko pasar 4.1 Sifat dasar risiko pasar
Risiko pasar yang bersifat umum dapat dibagi menjadi empat kategori utama untuk keperluan analisis: risiko suku bunga risiko posisi ekuitas risiko kurs risiko posisi komoditas. Perlu diperhatikan bahwa masing-masing kategori risiko saling terkait (not mutually exclusive) karena perubahan nilai suatu risiko dapat mempengaruhi jenis risiko pasar lainnya.
1-3
kepada supervisor bahwa bank telah memperhitungkan expected losses kedalam struktur harganya, maka ketentuan perhitungan modal untuk risiko operasional sama dengan:
a. b. c. d.
1-4
perkiraan unexpected losses Rata-rata dari kerugian aktual Perkiraan expected losses 8%
Sehingga suatu bank mengasumsikan bahwa pasti akan terjadi kerugian selama operasinya. Pada kenyataannya beberapa expected losses telah diperhitungkan kedalam pricing structures produknya. Jika suatu bank dapat menunjukkan kepada supervisor bahwa bank telah memperhitungkan expected losses, maka hal tersebut dapat dihilangkan dari perhitungan capital sesuai ketentuan. Dalam situasi seperti tersebut, maka ketentuan modal untuk risiko ini sama dengan perkiraan unexpected losses bank tersebut.
1-5
adalah:
a. Country risk merupakan bagian dari sovereign risk b. Country risk lebih luas dibanding sovereign risk c. Sovereign risk lebih luas dibanding country risk d. Soverreign risk sama dengan country risk
1-6
1-7
4. Fraud pada produk kartu kredit merupakan contoh kejadian risiko operasional yang bersifat:
a. b. c. d. low frequency /high impact high frequency /high impact low impact / low frequency low impact / high frequency
1-8
Expected loss adalah kerugian yang dialami oleh bank sesuai dengan bisnisnya. Hal tersebut dapat dipahami bahwa expected loss didefinisikan sebagai biaya pelaksanaan bisnis (the cost of doing business). Selama operasi day-to-day, maka cukup beralasan untuk mengasumsikan bahwa kerugian operasional akan terjadi misalnya kesalahan karyawan, fraud pada kartu kredit, dsb.
1-9
1-10
6.
Kejadian dibawah ini yang bukan merupakan penyebab timbulnya risiko kredit adalah:
a. Kredit yang diberikan tidak terbayar kembali b. Obligasi yang dibeli tidak terbayar kembali c. Pihak lain gagal bayar dalam kontrak derivative d. Kreditur tidak dapat memenuhi kewajibannya
1-12
5.1
1-13
kesalahan dalam melakukan dealing namun ternyata menghasilkan keuntungan, maka kejadian tersebut harus dipandang sebagai :
a. b. c. d. trader bernasib baik dan harus diberi bonus kejadian risiko operasional dan dicatat sebagai kesalahan keuntungan yang diperoleh harus dibukukan sebagai trading profit bukan kejadian risiko operasional karena menghasilkan keuntungan
1-14
Akibat dari kesalahan awal tsb., dia melakukan double kontrak dollarnya, satu untuk menutup kesalahan, kontrak lainnya untuk mengambil posisi squaring off (dia tidak memiliki dollar maupun Yen). Saat settlement kesalahan dapat diatasi dan dia menjual dollarnya. Untungnya nilai tukar dollar mengalami peningkatan sehingga dia memperoleh keuntungan. Pada contoh ini, kejadian risiko operasional, kesalahan menempatkan transaksi, mengakibatkan Bank G memperoleh keuntungan bukan kerugian. Hal ini harus dicatat sebagai kesalahan untuk membantu bank memperbaiki prosesnya karena belum tentu akan beruntung pada masa mendatang. Dalam kejadian ini keuntungan dicatat sebagai sundry profit bukan sebagai trading profit. 1-15
1-16
1-17
1-19
1-20
1-21
1-22
OPTION
Istilah-istilah
Call Put Premium Strike price (X) Expiry date American European Long position Short position Suatu opsi yang memberi hak kepada pembelinya untuk membeli underlying instrument Suatu opsi yang memberi hak kepada pembelinya untuk menjual underlying instrument Nilai yang dibayar oleh pembeli kepada penjual Harga eksekusi (harga beli untuk call dan jual untuk put) dari underlying instruments Tanggal terakhir dimana opsi harus dieksekusi (tanggal jatuh tempo) Suatu opsi yang dapat dieksekusi setiap saat sepanjang umur opsi Opsi yang dapat dieksekusi hanya pada saat jatuh tempo Posisi membeli hak Posis menjual hak
Determinants of Price
Current price of underlying Strike price Maturity Volatility C = S X, semakin tinggi harga pasar underying semakin tinggi harga call P = X S, semakin tinngi harga pasar undelying semakin rendah harga put C = S X, semakin tinggi harga pasar underying semakin rendahi harga call P = X S, semakin tinngi harga pasar undelying semakin tinggi harga put Semakin lama jatuh tempo semakin tinggi harga call maupun put Semakin besar volatilitas harga undelying semakin tinggi harga call maupun put
1-23
perubahan pada hubungan antara harga dari suatu posisi risiko dengan harga instrumen hedgingnya disebut:
a. b. c. d.
1-24
1-25
13.
Apabila Bank PQR yang merupakan bank nasional di Indonesia membeli obligasi dalam bentuk USD Treasury Bond, maka risiko yang dihadapi Bank PQR terkait dengan obligasi tersebut adalah:
a. b. c. d. Interest Rate Risk dan Equity Position Risk Interest Rate Risk dan General Market Risk Interest Rate Risk dan Foreign Exchange Risk Interest Rate Risk dan Commodity Position Risk
1-26
Obligasi dengan kedaan default. Bunga dan pokok pinjaman tidak bisa dibayar (terhutang).
Obligasi menimbulkan general interest rate risk dan specific risk (credit risk). USD menimbulkan foreign exchange risk
1-27
1-28
6.5
Menurut Basel II Accord, bank bisa menggunakan salah satu dari tiga pendekatan yang berbeda dalam perhitungan modal untuk risiko operasional. Bank bisa merubah pendekatannya dari sistem yang sederhana menjadi suatu pendekatan dengan menggunakan alat statistik yang cukup kompleks (OpVaR).
Ada tiga pendekatan adalah The Basic Indicator Approach, The Standardised Approach The Advanced Measurement Approach.
1-29
1-30
Risiko konsentrasi dapat dianalisis dengan melihat cohort dari portofolio. Suatu cohort adalah sekelompok aktiva dengan kriteria yang berbeda. Sebagai contoh, suatu portofolio dapat dikelompokkan berdasar klasifikasi industri, wilayah, atau credit grade. Semua diatas mencerminkan bagaimana suatu portoflio dikelompokkan dan akan memberikan informasi berbeda pada saat digunakan untuk menganalisis risiko konsentrasi yang ada dalam keseluruhan portofolio.
1-31
1-32
bisa dipakai untuk mengukur kebutuhan modal dalam mengantisipasi risiko operasional menurut Basel II adalah :
a. b. c. d.
1-34
6.5
Menurut Basel II Accord, bank bisa menggunakan salah satu dari tiga pendekatan yang berbeda dalam perhitungan modal untuk risiko operasional. Bank bisa merubah pendekatannya dari sistem yang sederhana menjadi suatu pendekatan dengan menggunakan alat statistik yang cukup kompleks (OpVaR).
Ada tiga pendekatan adalah The Basic Indicator Approach, The Standardised Approach The Advanced Measurement Approach.
1-35
OPTION
Istilah-istilah
Call Put Premium Strike price (X) Expiry date American European Long position Short position Suatu opsi yang memberi hak kepada pembelinya untuk membeli underlying instrument Suatu opsi yang memberi hak kepada pembelinya untuk menjual underlying instrument Nilai yang dibayar oleh pembeli kepada penjual Harga eksekusi (harga beli untuk call dan jual untuk put) dari underlying instruments Tanggal terakhir dimana opsi harus dieksekusi (tanggal jatuh tempo) Suatu opsi yang dapat dieksekusi setiap saat sepanjang umur opsi Opsi yang dapat dieksekusi hanya pada saat jatuh tempo Posisi membeli hak Posis menjual hak
Determinants of Price
Current price of underlying Strike price Maturity Volatility C = S X, semakin tinggi harga pasar underying semakin tinggi harga call P = X S, semakin tinngi harga pasar undelying semakin rendah harga put C = S X, semakin tinggi harga pasar underying semakin rendahi harga call P = X S, semakin tinngi harga pasar undelying semakin tinggi harga put Semakin lama jatuh tempo semakin tinggi harga call maupun put Semakin besar volatilitas harga undelying semakin tinggi harga call maupun put
1-37
20. Jangka waktu transaksi spot adalah a. Maksimum 2 hari kalender terhitung setelah transaksi b. Maksimum 2 hari kerja terhitung setelah transaksi c. Minimum 2 hari kalender terhitung setelah transaksi d. Minimum 2 hari kerja terhitung setelah transaksi
1-40
1-42
22. Kategori berikut ini yang tidak masuk dalam pengelompokan risiko pasar secara umum (General market risk ) adalah:
a. b. c. d. Interest rate risk Equity position risk Legal risk Commodity position risk
1-44
4.1
Risiko pasar yang bersifat umum dapat dibagi menjadi empat kategori utama untuk keperluan analisis: risiko suku bunga risiko posisi ekuitas risiko kurs risiko posisi komoditas. Perlu diperhatikan bahwa masing-masing kategori risiko saling terkait (not mutually exclusive) karena perubahan nilai suatu risiko dapat mempengaruhi jenis risiko pasar lainnya.
1-45
1-46
6.5
Menurut Basel II Accord, bank bisa menggunakan salah satu dari tiga pendekatan yang berbeda dalam perhitungan modal untuk risiko operasional. Bank bisa merubah pendekatannya dari sistem yang sederhana menjadi suatu pendekatan dengan menggunakan alat statistik yang cukup kompleks (OpVaR).
Ada tiga pendekatan adalah The Basic Indicator Approach, The Standardised Approach The Advanced Measurement Approach.
1-47
karakteristik nominal Rp. 1.000.000 per lembar, memberi bunga tetap 8% per tahun dan akan jatuh tempo 5 tahun mendatang dapat dikatakan sebagai sekuritas :
a. b. c. d.
1-48
25. Perhitungan unexpected loss risiko operasional suatu bank dapat dilakukan dengan menggunakan data sebagai berikut , kecuali:
a. b. c. d. Data internal bank yang tersedia Data eksternal bank lain Data dari skenario risiko operasional Data industri manufaktur yang ada
1-50
6.2.2
Upaya bank untuk memprediksi unexpected losses menggunakan statistik, dengan cara yang sama seperti perhitungan expected losses. Expected losses dihitung berdasarkan data dan pengalaman bank yang bersangkutan. Bank mungkin tidak memiliki pengalaman sebelumnya tentang kejadian-2 yang mengakibatkan unexpected losses, misalkan terorisme. Jadi, untuk menghitung unexpected loss, bank menggunakan: internal data yang tersedia external data dari bank lain data dari beberapa skenario risiko operasional
1-51
26.
1-52
Banking book oleh Treasury Trading book oleh trading room (trader) Closely matching Hedging dg cash atau derivatives instruments. Menimbulkan residual risk
Perubahan hubungan antara harga suatu posisi & harga instrumen untuk hedging 4.2.2 Management & Hedging
Bank melalukan hedging dg bank lain atas posisi yg dibuat nasabah Risiko: harga berubah antara saat eksekusi dg nasabah & eksekusi hedging. Risikonya paling rendah Profit: selisih harga nasabah & interbank Matched book (position)
Bank menetapkan limit risiko untk tiap trader Eksekusi ada pada trader Posisi tercipta bisa dari nasabah atau oleh trader sendiri Hedging
Trader membuat (quote) harga Mengambil posisi berlawanan dg yang diambil pasar (nasabah) Profit: selisih spread harga jual & beli
4.3 TRADING INSTRUMENTS 4.4 MARK-TO-MARKET 4.5 TREASURY RISK 4.6 ASSET LIABILITY MGT.
Market maker
4.2.1 Strategi Perdagangan Penentu Harga Pasar Faktor Supply & demand Liquidity Deskripsi Dampak jk. pendek Spread & biaya transaksi rendah pada pasar yg likuid Dampak bisa segera / jk. panjang Kerena perbedaan harga di pasar berbeda. Bersifat sangat pendek Berdampak dramatik jk pendek Paling berpengaruh dlm jk panjang. Bisa juga berdampak jk pendek Komoditas
Perubahan harga komoditas
4.1 NATURE OF MARKET RISK Kerugian karena pergerakan harga pasar dari posisi on dan off balance sheet. Tidak masuk disini jk bank sebagai perantara. Mencakup trading & banking book Jenis Faktor Contoh Kategori Faktor Berlaku untuk Specific Berlaku untuk sekuritas atau penerbit tertentu Penurunan peringkat obligasi Suku bunga
Perubahan suku bunga. Misal : perubahan BI-rate
Official intervention Arbitrage Economic, political & natural disasters Underlying economic Valas
Perubahan kurs valas
General Market Berlaku untuk seluruh instrumen Penurunan suku bunga pasar Ekuitas
Perubahan harga saham
1-53
Instrumen yang dinilai dlm mata uang yg berbeda dg mata uang bank dimaksud
1-54
Concentration risk (risiko konsentrasi) dicakup dalam Basel II, Pilar 2. Dalam pilar 2, bank diminta untuk memiliki kebijakan, sistem dan control internal yang efektif untuk mengidentifikasi, menilai dan memonitor risiko kredit mereka. Bank juga diminta untuk mempertimbangkan seberapa besar risiko konsentrasi kredit mereka dalam menilai kecukupan modal berdasarkan Pilar 2 dan melakukan stress test.
1-55
28.
Instrumen dibawah ini yang bukan merupakan instrumen kas (cash instrument) adalah:
a. b. c. d. Bond Forward Forex Forex Rate Swap Currency Swap
1-56
4. MARKET RISK & TREASURY RISK 4.3 TRADING INSTRUMENTS 4.3.2 CASH Instrumen Spot FX Forward FX FX rate swap Loan & Deposit Bonds Deskripsi Pertukaran dlm mata uang berbeda maks 2 hari kerja Pertukaran dlm mata uang berbeda dimasa datang (lebih lama dari dua hari) dg kurs yg disepakati saat ini Kombinasi transaksi spot & forward dalam mata uang berbeda sekaligus Diperdagangkan di pasar uang antara bank dengan bunga tetap. Umumumnya untuk pemenuhan likuiditas Pembayaran bunga tetap secara periodik dan pokok pinjaman saat jatuh tempo. Obligasi diperdagangkan di pasar sekunder Pembelian dan penjualan saham perusahaan yang tercatat di berbagai bursa (pasar sekunder) Membeli/menjual produk fisik (hasil pertanian, emas) dipasar sekunder pada harga & waktu yg telah disepakati. OTC traded FX Bunga & FX Bunga Bunga Bunga & spesifik Risiko Aplikasi
4.3.3 DERIVATIVES: Nilainya tergantung pada underlying assets. Tidak terdapat pertukaran principal Future contracts (Exchange traded) Interest rate swap (OTC traded) Currency swap (OTC traded) Kesepaktan untuk masuk kontrak underlying (beli / jual) dimasa datang pada harga yang disepakati. Pertukaran suku bunga (fixed/floating) periodik dimasa datang, tanpa perukaran principal. Pertukaran suku bunga periodik dimasa datang dalam mata uang berbeda disertai pertukaran mata uang pada kurs spot. Kontrak untuk memberi pinjaman/meminjam pada harga Bunga & risk in underlying
Bunga
Bunga & FX
1-57
FRA
Bunga
annya naik. Apabila Bank A akan membeli obligasi, maka strategi pendanaan yang sebaiknya digunakan adalah:
a. b. c. d.
1-58
sebaiknya menggunakan instrument derivative, karena dibanding intrumen kas, instrument derivative memiliki keuntungan sebagai berikut, kecuali:
a. b. c. d.
1-59
Likuiditas lebih rendah Risiko kredit yang dihadapi lebih rendah Dana yang dibutuhkan lebih sedikit Biaya transaksi lebih rendah
31.
Bank A menyalurkan dananya kepada perusahaan dengan rating B, dan Bank B menyalurkan dananya kepada perusahaan dengan rating A, dengan asumsi kondisi yang lain sama. Maka menurut Basel II :
a. b. c. d. Kebutuhan modal Bank A sama dengan kebutuhan modal Bank B Kebutuhan modal Bank A lebih kecil daripada kebutuhan modal Bank B Kebutuhan modal Bank A lebih besar daripada kebutuhan modal Bank B Tidak dapat ditentukan
1-61
Obligasi dengan kedaan default. Bunga dan pokok pinjaman tidak bisa dibayar (terhutang).
1-62
operasional karena kondisi eksternal agar bank tetap beroperasi, maka bank perlu membuat:
a. Kebijakan dan prosedur manajemen risiko b. Kebijakan pengendalian manajemen risiko c. Kebijakan darurat d. Business Continuity Planning and Policy
1-63
1-64
dengan cara proaktif menentukan harga jual/beli instrument keuangan yang ditawarkan ke pasar disebut strategi :
a. b. c. d.
1-65
Banking book oleh Treasury Trading book oleh trading room (trader) Closely matching Hedging dg cash atau derivatives instruments. Menimbulkan residual risk
Perubahan hubungan antara harga suatu posisi & harga instrumen untuk hedging 4.2.2 Management & Hedging
Bank melalukan hedging dg bank lain atas posisi yg dibuat nasabah Risiko: harga berubah antara saat eksekusi dg nasabah & eksekusi hedging. Risikonya paling rendah Profit: selisih harga nasabah & interbank Matched book (position)
Bank menetapkan limit risiko untk tiap trader Eksekusi ada pada trader Posisi tercipta bisa dari nasabah atau oleh trader sendiri Hedging
Trader membuat (quote) harga Mengambil posisi berlawanan dg yang diambil pasar (nasabah) Profit: selisih spread harga jual & beli
4.3 TRADING INSTRUMENTS 4.4 MARK-TO-MARKET 4.5 TREASURY RISK 4.6 ASSET LIABILITY MGT.
Market maker
4.2.1 Strategi Perdagangan Penentu Harga Pasar Faktor Supply & demand Liquidity Deskripsi Dampak jk. pendek Spread & biaya transaksi rendah pada pasar yg likuid Dampak bisa segera / jk. panjang Kerena perbedaan harga di pasar berbeda. Bersifat sangat pendek Berdampak dramatik jk pendek Paling berpengaruh dlm jk panjang. Bisa juga berdampak jk pendek Komoditas
Perubahan harga komoditas
4.1 NATURE OF MARKET RISK Kerugian karena pergerakan harga pasar dari posisi on dan off balance sheet. Tidak masuk disini jk bank sebagai perantara. Mencakup trading & banking book Jenis Faktor Contoh Kategori Faktor Berlaku untuk Specific Berlaku untuk sekuritas atau penerbit tertentu Penurunan peringkat obligasi Suku bunga
Perubahan suku bunga. Misal : perubahan BI-rate
Official intervention Arbitrage Economic, political & natural disasters Underlying economic Valas
Perubahan kurs valas
General Market Berlaku untuk seluruh instrumen Penurunan suku bunga pasar Ekuitas
Perubahan harga saham
1-66
Instrumen yang dinilai dlm mata uang yg berbeda dg mata uang bank dimaksud
merupakan risiko :
a. b. c. d. Risiko bisnis Risiko operasional Risiko reputasi Risiko strategik
1-67
Rata-rata kerugian
6.2 Standard Deviation EXPECTED LOSS (Cost of doing business) HOW OPERATIONAL RISK IS CHANGING
UNEXPECTED LOSS
6.1 6.4
FOCUS :
High Frequency / Low Impact Low Frequency / High Impact
Sejalan dengan peningkatan globalisasi & teknologi Example : Barings, NatWest, WTC NewYork Process mapping (metode Six Sigma) Pergeseran HFLI ke LFHI Penyebab peningkatan dampak risiko ops :
-Otomasi -Terlalu percaya pada teknologi -Outsourcing -Terorisme -Globalisasi -Insentif & perdagangan (trading) -Volume dan nilai transaksi -Litigasi
BASEL II & RISIKO OPERASIONAL Pilar 1 : kuantifikasi & alokasi modal untuk risiko operasional Alokasi modal diharapkan 12% Perhitungan modal utk risiko ops : -The Basic Indicator Approach -The Standardised Approach -The Advanced Measurement Approach Proses Internal Definisi
Proses atau prosedur
RISIKO OPERASIONAL
6.5 6.3 Event Categories
Eksternal
Diluar kendali bank
Hukum
Ketidakpastian dalam aplikasi atau interpretasi kontrak, hukum, atau regulasi
Karyawan bank
Risk Events
-Events at other bank which -Data corruption have an industry-wide impact -Inadequate documentation -Health and safety issues -Data entry errors -External fraud & theft -Lack of controls -High staff turnover -Programming errors -Fire -Markerting errors -Internal fraud -Reliance on black-box -Natural disaster -Misselling -Labor disputes technology -Failure of outsourcing -Money laundering -Poor mgmt practice -Service interruption arrangement -Incorrect or insufficient -Poor staff training -System security issues -The implementation of new reporting -Over reliance on key staff -System suitability regulations -Transaction error -Activities of a rogue trader -Use of new untried tech. -Riots and civil protest -Terrorism Daiwa Bank, New York UBS Warburg, Tokyo Bank of Scotland National Westminster Bank
1-68 Contoh
Bear Sterms
35. Pada future contract, suatu posisi untuk menjual kontrak disebut :
a. b. c. d. Short position Long position Matched position Hedging
1-69
OPTION
Istilah-istilah
Call Put Premium Strike price (X) Expiry date American European Long position Short position Suatu opsi yang memberi hak kepada pembelinya untuk membeli underlying instrument Suatu opsi yang memberi hak kepada pembelinya untuk menjual underlying instrument Nilai yang dibayar oleh pembeli kepada penjual Harga eksekusi (harga beli untuk call dan jual untuk put) dari underlying instruments Tanggal terakhir dimana opsi harus dieksekusi (tanggal jatuh tempo) Suatu opsi yang dapat dieksekusi setiap saat sepanjang umur opsi Opsi yang dapat dieksekusi hanya pada saat jatuh tempo Posisi membeli hak Posis menjual hak
Determinants of Price
Current price of underlying Strike price Maturity Volatility C = S X, semakin tinggi harga pasar underying semakin tinggi harga call P = X S, semakin tinngi harga pasar undelying semakin rendah harga put C = S X, semakin tinggi harga pasar underying semakin rendahi harga call P = X S, semakin tinngi harga pasar undelying semakin tinggi harga put Semakin lama jatuh tempo semakin tinggi harga call maupun put Semakin besar volatilitas harga undelying semakin tinggi harga call maupun put
1-70
36.
1-71
6.1.2 Frequency versus impact Kejadian pada risiko operational dikelompokkan dua faktor: frequency seberapa sering munculnya kejadian impact besarnya kerugian dari kejadian Berarti pengelompokan kejadian pada risiko operasional dapat didasarkan pada seberapa sering kejadian muncul dan tinggi-rendahnya dampak kerugian. Empat jenis kejadian adalah sebagai berikut : low frequency / low impact low frequency / high impact high frequency / low impact high frequency / high impact
1-72
37.
Bank yang melakukan interest rate swap untuk hedging, akan menghadapi risiko :
a. b. c. d. Valas Market in banking book Trading market Suku Bunga
1-73
4. MARKET RISK & TREASURY RISK 4.3 TRADING INSTRUMENTS 4.3.2 CASH Instrumen Spot FX Forward FX FX rate swap Loan & Deposit Bonds Deskripsi Pertukaran dlm mata uang berbeda maks 2 hari kerja Pertukaran dlm mata uang berbeda dimasa datang (lebih lama dari dua hari) dg kurs yg disepakati saat ini Kombinasi transaksi spot & forward dalam mata uang berbeda sekaligus Diperdagangkan di pasar uang antara bank dengan bunga tetap. Umumumnya untuk pemenuhan likuiditas Pembayaran bunga tetap secara periodik dan pokok pinjaman saat jatuh tempo. Obligasi diperdagangkan di pasar sekunder Pembelian dan penjualan saham perusahaan yang tercatat di berbagai bursa (pasar sekunder) Membeli/menjual produk fisik (hasil pertanian, emas) dipasar sekunder pada harga & waktu yg telah disepakati. OTC traded FX Bunga & FX Bunga Bunga Bunga & spesifik Risiko Aplikasi
4.3.3 DERIVATIVES: Nilainya tergantung pada underlying assets. Tidak terdapat pertukaran principal Future contracts (Exchange traded) Interest rate swap (OTC traded) Currency swap (OTC traded) Kesepaktan untuk masuk kontrak underlying (beli / jual) dimasa datang pada harga yang disepakati. Pertukaran suku bunga (fixed/floating) periodik dimasa datang, tanpa perukaran principal. Pertukaran suku bunga periodik dimasa datang dalam mata uang berbeda disertai pertukaran mata uang pada kurs spot. Kontrak untuk memberi pinjaman/meminjam pada harga Bunga & risk in underlying
Bunga
Bunga & FX
1-74
FRA
Bunga
38.
Peristiwa gagal bayar atas hutang luar negeri suatu negara kepada krediturnya merupakan peristiwa (loss event) dari:
a. b. c. d. Credit risk Sovereign risk Country risk Traded market counterparty credit risk
1-75
1-76
39.
Transaksi yang memungkinkan bank dan nasabahnya dapat mengakses tingkat suku bunga jangka panjang tanpa harus menggunakan pendanaan jangka panjang adalah :
a. b. c. d. Kontrak future Interest rate swap Currency swap Forward rate agreements
1-77
Forward rate agreements (FRAs) merupakan kontrak derivatif OTC yang memungkinkan bank untuk mengambil posisi suku bunga dimasa datang. Kontrak ini memberi hak untuk meminjamkan/meminjam dana pada bunga tetap selama periode tertentu, dimasa datang. Tidak terdapat pertukaran principal, dan pada saat jatuh tempo penyelesaian tunai dilakukan berdasarkan perbedan suku bunga dalam kontrak dan suku bunga yang berlaku selama periode tersebut. FRAs merupakan versi OTC dari kontrak interest rate futures contracts dan memberikan lebih banyak fleksibilitas dibanding future. FRAs menimbulkan risiko suku bunga.
1-78
1-79
Rata-rata kerugian
6.2 Standard Deviation EXPECTED LOSS (Cost of doing business) HOW OPERATIONAL RISK IS CHANGING
UNEXPECTED LOSS
6.1 6.4
FOCUS :
High Frequency / Low Impact Low Frequency / High Impact
Sejalan dengan peningkatan globalisasi & teknologi Example : Barings, NatWest, WTC NewYork Process mapping (metode Six Sigma) Pergeseran HFLI ke LFHI Penyebab peningkatan dampak risiko ops :
-Otomasi -Terlalu percaya pada teknologi -Outsourcing -Terorisme -Globalisasi -Insentif & perdagangan (trading) -Volume dan nilai transaksi -Litigasi
BASEL II & RISIKO OPERASIONAL Pilar 1 : kuantifikasi & alokasi modal untuk risiko operasional Alokasi modal diharapkan 12% Perhitungan modal utk risiko ops : -The Basic Indicator Approach -The Standardised Approach -The Advanced Measurement Approach Proses Internal Definisi
Proses atau prosedur
RISIKO OPERASIONAL
6.5 6.3 Event Categories
Eksternal
Diluar kendali bank
Hukum
Ketidakpastian dalam aplikasi atau interpretasi kontrak, hukum, atau regulasi
Karyawan bank
Risk Events
-Events at other bank which -Data corruption have an industry-wide impact -Inadequate documentation -Health and safety issues -Data entry errors -External fraud & theft -Lack of controls -High staff turnover -Programming errors -Fire -Markerting errors -Internal fraud -Reliance on black-box -Natural disaster -Misselling -Labor disputes technology -Failure of outsourcing -Money laundering -Poor mgmt practice -Service interruption arrangement -Incorrect or insufficient -Poor staff training -System security issues -The implementation of new reporting -Over reliance on key staff -System suitability regulations -Transaction error -Activities of a rogue trader -Use of new untried tech. -Riots and civil protest -Terrorism Daiwa Bank, New York UBS Warburg, Tokyo Bank of Scotland National Westminster Bank
1-80 Contoh
Bear Sterms
41. Instrumen yang memberi hak kepada pembelinya, bukan kewajiban untuk menjual underlying instrumen dimasa datang adalah:
a. b. c. d.
1-81
OPTION
Istilah-istilah
Call Put Premium Strike price (X) Expiry date American European Long position Short position Suatu opsi yang memberi hak kepada pembelinya untuk membeli underlying instrument Suatu opsi yang memberi hak kepada pembelinya untuk menjual underlying instrument Nilai yang dibayar oleh pembeli kepada penjual Harga eksekusi (harga beli untuk call dan jual untuk put) dari underlying instruments Tanggal terakhir dimana opsi harus dieksekusi (tanggal jatuh tempo) Suatu opsi yang dapat dieksekusi setiap saat sepanjang umur opsi Opsi yang dapat dieksekusi hanya pada saat jatuh tempo Posisi membeli hak Posis menjual hak
Determinants of Price
Current price of underlying Strike price Maturity Volatility C = S X, semakin tinggi harga pasar underying semakin tinggi harga call P = X S, semakin tinngi harga pasar undelying semakin rendah harga put C = S X, semakin tinggi harga pasar underying semakin rendahi harga call P = X S, semakin tinngi harga pasar undelying semakin tinggi harga put Semakin lama jatuh tempo semakin tinggi harga call maupun put Semakin besar volatilitas harga undelying semakin tinggi harga call maupun put
1-82
1-83
1-84
keuntungan dan kerugian antar berbagai jenis kontrak yang sama atau jenis kontrak yang berbeda dikenal dengan istilah:
a. b. c. d.
1-85
1-86
1-87
1-88
1-89
1-90
46. Rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang segera harus dibayar dalam analisis risiko kredit korporasi adalah:
a. b. c. d.
1-91
Aktiva lancar dibagi hutang lancar Hutang jangka panjang dibagi kapital Arus kas dibagi beban bunga Laba bersih dibagi penjualan
1-92
Rasio dapat digunakan untuk mengembangkan grading models. Sebagai contoh, rasio dapat dibandingkan dengan angka rata-rata industri, yang dikenal dengan univariate analysis, atau dimasukkan dalam scoring system yang dikenal dengan multivariate analysis.
47.
Pendekatan/metode yang dapat digunakan dalam perhitungan risiko kredit menurut Basel II adalah:
a. Standarddized approach dan internal rating based aproach b. Basic indicator dan Standarddized approach c. Standarddized approach dan advance measurement aproach d. Incremental based aproach
1-93
5.3
Pillar 1 Basel II mempersyaratkan bank menghitung modal yang dibutuhkan untuk credit risk, market risk dan operational risk. Ketentuan persyaratan modal untuk credit risk secara intrinsik telah ada pada Basel I Accord. Pada Basel II bank dapat menggunakan tiga pendekatan berbeda untuk menghitung kebutuhan modal pada risiko kredit, yaitu Standardized Approach, IRB foundation IRB advanced. Basel II juga menetapkan kriteria minimum bagi bank yang akan menggunakan pendekatan yang lebih rumit.
1-94
48.
1-95
6.1.2 Frequency versus impact Kejadian pada risiko operational dikelompokkan dua faktor: frequency seberapa sering munculnya kejadian impact besarnya kerugian dari kejadian Berarti pengelompokan kejadian pada risiko operasional dapat didasarkan pada seberapa sering kejadian muncul dan tinggi-rendahnya dampak kerugian. Empat jenis kejadian adalah sebagai berikut : low frequency / low impact low frequency / high impact high frequency / low impact high frequency / high impact
1-96
49. Bank perlu mengabaikan kejadian yang sifatnya low frequency dan low impact karena:
a. Kejadian jenis ini tidak bisa dimonitor oleh bank b. Kejadian jenis ini tidak menimbulkan risiko bagi bank c. Kejadian jenis ini tidak akan menyebabkan bank bankrut d. Biaya untuk mengelola dan memonitor kejadian seperti ini lebih besar dari kerugian yang ditimbulkannya
1-97
50.
Yang bukan merupakan sifat instrumen derivatif kontrak berjangka (future) adalah:
a. b. c. d. Diperdagangkan di OTC Terstandar Default risk rendah Daily margin calls
1-98
Secara umum kontrak future memiliki karakteristik berikut: diperdagangkan di bursa nilai per kontrak pasti tanggal penyerahan pasti kondisi penyerahan pasti (misal tempat) daily margin calls. Kontrak future mengandung risiko yang sama dengan underlying instrument selain juga risiko suku bunga karena penyerahannya di masa datang.
1-99
Didik (0811307634)
1-100