Anda di halaman 1dari 28

BIAYA PEMBANGKIT

KONSEP BIAYA PEMBANGKIT BIAYA TETAP BIAYA VARIABLE BIAYA INVESTASI

Konsep Biaya Pembangkitan

Fixed Investment Charges

Fixed Cost
Electricity Generation Total Cost Variable Cost Variable O&M cost Fixed O&M Cost

fuel cost

Konsep Biaya Pembangkitan


Biaya pembangkitan terdiri dari Biaya Tetap dan Biaya Variable. Biaya Tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan dalam satu tahun dan tidak tergantung pada besarnya produksi. Dinyatakan dalam $/kW.year Biaya Variable adalah biaya yang harus dikeluarkan yang tergantung pada besarnya produksi. Dinyatakan dalam $/MWh

Biaya Tetap Tahunan [$/kW.year]


Biaya Tetap = Fixed Investment Charges + Annual Fixed O&M Cost Fixed Investment Charges [$/kW.year] = CRF [%/year] * Investment Cost [$/kW] CRF = Capital Recovery Factor Annual Fixed O&M Cost [$/kW.year] misalnya untuk bayar gaji.

Fixed Investment Charges


P

Tahun 0

A = P x CRF d(1+d)n CRF = --------(1+d)n-1

d = interest
n = Lamanya

A
Tahun 0 1

A
2

A
3

A
n

Fixed Investment Charges


P

Tahun -4

-3

-2

-1

Investment P tidak dikeluarkan hanya satu kali saja, akan tetapi beberapa kali selama masa pembangunan (disbursed)

P1
Tahun -4

P2
-3

P3 P4
-2 -1

P5
0
1 2 3

Fixed Investment Charges


P P'

Tahun -4

-3

-2

-1

Untuk menyetarakan dengan disbursed investment, maka investment P di nyatakan dalam P', dimana: P' = P x (1+IDC), sehingga PV(P') = Total PV (Pn) IDC adalah Interest During Construction dengan menggunakan discount rate sebagai interest.

Fixed Investment Charges


P P'

Tahun -4

-3

-2

-1

PV dari P' = Total PV dari P1, P2, P3, P4, P5

P1
Tahun -4

P2
-3

P3 P4
-2 -1

P5
0 1 2 3

Fixed Investment Charges


Fixed Investment Charges [$/kW.year] =

CRF [%/year] * (1+ IDC [%]) *


Investment Cost [$/kW]

CRF = Capital Recovery Factor


IDC = Interest During Construction

Biaya Variable [$/kWh]


Variable Cost = Fuel Cost + Variable O&M Cost Fuel Cost [$/kWh]= Heat rate [kcal/kWh] * Fuel price [$/kcal] Var. O&M Cost [$/kWh] adalah biaya untuk pelumas, consumables dsb.

BIAYA INVESTASI

Definisi Investasi. Struktur Biaya Investasi Estimasi Biaya Investasi

Definisi Investasi
Investasi adalah seluruh pengeluaran uang untuk peralatan produksi atau pendukungnya (tangible ataupun intangible) yang umur pemakaiannya lebih dari 1 tahun.

Pengeluaran (expenditure) uang ini adalah untuk project development ( FS, Engineering Design - ED dan perijinan), pembelian, konstruksi, management konstruksi, initial start-up, inventories, spare parts, pajak2 dan financing.

Struktur Biaya Investasi


Total Biaya Investasi terdiri atas: Biaya Langsung Biaya Tak Langsung Owner Costs dan Spare parts Contingency (Biaya finansial seperti inflasi, interest. Pajak-pajak dsb)

Struktur Biaya Investasi


Biaya Langsung adalah semua biaya yang diperlukan untuk pembelian, pembuatan, pemasangan di pabrik maupun di site dan tranportasi. Termasuk disini semua biayabiaya untuk tenaga kerja, peralatan2 dan material di site. Biaya Langsung dibagi dalam beberapa subsystem, misalnya : Tanah, Struktur & fasilitas pembangkit, boiler, turbine & generator, peralatan listrik, fasilitas air pendingin .

Struktur Biaya Investasi


Untuk masing2 sub-system dibagi lagi dalam:
Biaya di pabrik, terdiri dari biaya peralatan, material dan tenaga kerja. Biaya di site, terdiri dari biaya peralatan dan tenaga kerja.

Biaya Tak Langsung adalah semua biaya yang diperlukan untuk fasilitas konstruksi, ijin, studi2 dan engineering services. Biasa dinyatakan dalam persentase dari Biaya Langsung.

Struktur Biaya Investasi


Owner's costs dan spare parts adalah semua biaya untuk administrasi, operator training, pemeriksaan peralatan, initial start-up, persediaan bahan bakar, persediaan spare parts. Contingency adalah untuk menutup tambahan biaya yang terjadi selama detailed design dan masa pembangunan. Diperkirakan contingency sekitar 15 hingga 20% dari biaya lansung dan tak langsung.

Struktur Biaya Investasi


Base cost = Biaya Langsung + Biaya tak Langsung.

Fore cost =
Base cost + Owner's cost & spare parts + Contingency

Fore cost disebut juga overnight cost, yaitu biaya investasi tanpa biaya finansial (pajak, bunga selama konstruksi, inflasi).

Estimasi Biaya Investasi


Terdapat 3 pilihan dalam estimasi biaya investasi dengan tingkat keakuratan yang semakin tinggi. Yaitu
Order-of-magnitude estimates Conceptual estimates Detailed estimates

Semakin akurat estimasi maka akan semakin besar biayanya untuk membuat estimasi.
Misalnya, untuk tingkat keakuratan 5 % dibutuhkan biaya sekitar 4 % dari total biaya, tetapi untuk tingkat keakuratan 10 % memerlukan biaya sekitar 1% dari total investasi.

Estimasi Biaya Investasi


Tingkat keakuratan untuk masing2 pendekatan adalah:
Order-of-magnitude estimates, 30 s/d 50%, melalui desk study berdasarkan pengalaman2 pada proyek yang sejenis. Conceptual estimates, 10 s/d 20%, melalui feasibility study dimana telah mulai diperhitungkan keperluan yang spesifik dari lokasi proyek.
Detailed estimates, 5 s/d 10%, melalui ED.

Estimasi Biaya Investasi


Pemakaian metode estimasi tergantung tujuan nya.
Order-of-magnitude estimates, untuk screening dan long-term planning (generic). Conceptual estimates, untuk pengambilan keputusan dan medium-term planning (proyek tertentu). Detailed estimates, untuk penawaran proyek.

Estimasi Biaya Investasi


Order-of-magnitude estimates bisa didapat dari:

Hubungan antara Biaya dengan Kapasitas (CostCapacity Relationship) Best Reported Project + Toleransi.

Untuk metode ini, diperlukan ke-familiar-an dari estimator atas project yang sejenis. Keakuratannya tergantung pada skill, experience dan judgment dari estimator. Dimungkinkan mencapai tingkat ke akuratan 15 %.

Estimasi Biaya Investasi


Cost-Capacity Relationship:

Ca / Cb = (Pa / Pb)x
Dimana: Ca dan Cb = biaya investasi prj a dan b Pa dan Pb = size atau kapasitas proj a dan b x adalah Cost-Capacity Relationship sebesar 0.7 s/d 0.8

Estimasi Biaya Investasi


Best Reported Project + Toleransi. Estimasi biaya investasi didapat dari laporan mengenai proyek yang sejenis dan dengan kapasitas yang sama. Yang digunakan adalah proyek dengan biaya 'terbaik' dalam arti termurah dan diperoleh melalui prosedur yang baku. Kepada biaya investasi proyek yang menjadi acuan, ditambahkan toleransi untk menutup tambahan biaya karena kebutuhan yang bersifat site-specific.

Estimasi Biaya Investasi


Best Reported Project + Toleransi
PLTGU A B C D E EPC Cost (from the best reported project) Tolerance for site-specific requirements. Total EPC Cost (=A+B) Owner's Cost Total Project Cost (=C+D) (25% of C) (15% of C) (25% of A) (15% of A) PLTU

Estimasi Biaya Investasi


Notes:

EPC Costs are based on best reported projects


Owner's cost covers: Legal cost, Development cost, Environmental studies, Project management, Land and Initial working capitals Interest during construction, financing cost and taxes are excluded

Biaya Investasi (contoh)

Unit Size (MW) A EPC Cost Tolerance for site-specific B 111 102 92 (25% of A) 146 requirements. C Total EPC Cost 554 508 460 1,116 D Owner's Cost 144 132 120 (26% of B) 156

Natural Gas Fired CCGT 150 300 730 443 406 368

Coal Fired Steam PP 100 400 600 970 844 800 127 971 136 120 (15% of A) 920 129 (14% of B)

E Total Project Cost (=C+D) 698 639 580

1,272 1,106 1,049

Anda mungkin juga menyukai