Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan industri kelapa sawit berlangsung sangat cepat di Indonesia saat ini. Pembangunan pabrik-pabrik kelapa sawit semakin meningkat sebagai akibat dari semakin tingginya produksi tandan buah segar yang dihasilkan. Hal tersebut terjadi dilatarbelakangi oleh tingginya kebutuhan konsumen akan produk turunan dari minyak kelapa sawit itu sendiri. Industri kelapa sawit membawa pengaruh yang baik terhadap konsumen, distributor, dan produsen serta pemasukan devisa negara yang tinggi, industri kelapa sawit tetapi juga menyisakan limbah yang jika tidak diantisipasi akan mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan. Limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak kelapa sawit adalah limbah cair dan limbah padat. Limbah padatnya berupa tandan buah kosong dan cangkang sawit. Tandan buah kosong umunya dapat dimanfaatkan kembali dilahan perkebunan kelapa sawit untuk dijadikan pupuk kompos. Prosesnya terlebih dahulu dicacah sebelum diaplikasikan (dibuang) ke lahan. Sedangkan cangkang buah sawit dapat dimanfaatkan kembali sebagai alternatif bahan bakar (alternative fuel oil) pada boiler dan power generation. Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan industri pengolahan minyak sawit merupakan sisa dari proses pembuatan minyak sawit yang berbentuk cair. Limbah ini masih banyak mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman

Universitas Sumatera Utara

dan tanah. Limbah cair ini biasanya digunakan sebagai alternatif pupuk di lahan perkebunan kelapa sawit yang sering disebut dengan land application. Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang pemanfaatan air limbah untuk digunakan sebagai pupuk pada lahan di perkebunan kelapa sawit yaitu: Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 28 Tahun 2003 tentang Pedoman Teknis Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah Dari Industri Minyak Sawit Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 29 Tahun 2003 Tentang Pedoman Syarat dan Tata Cara Perizinan Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit. Setelah kajian tentang dampak pencemaran lingkungan dilakukan dan data tentang limbah cair pabrik kelapa sawit tersebut telah diketahui, maka kajian selanjutnya yang dilakukan adalah evaluasi terhadap tanah lokasi aplikasi, utamanya logam logam berat yang berfungsi untuk mendukung pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Informasi yang ingin di dapatkan adalah jumlah logam logam berat serta pengaruh jarak lokasi aplikasi lahan terhadap tanaman kelapa sawit dalam mendukung pemenuhan kebutuhan unsur hara untuk tanaman kelapa sawit. Oleh sebab itulah dilakukan evaluasi dilakukan terhadap kadar logam logam berat yang dikandung oleh tanah yang telah diaplikasi, dalam hal ini terkonsentrasi pada logam logam berat, meliputi Cu, Zn, Pb, dan Cd pada tanah. Dimana parameter-parameter tersebut sangat menunjang pertumbuhan tanaman apabila di atas ambang optimum merupakan racun bagi tanaman. Hasil akhir yang diinginkan adalah rekomendasi pemupukan pada lahan aplikasi.

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat kadar logam logam berat pada tanah di rorak aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit dengan tanah yang berada pada sela rorak dan tanaman serta tanah yang tidak di aplikasi.

Hipotesis Penelitian

Logam logam berat di lahan yang diaplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit, pada rorak dan pada sela rorak dan tanaman adalah lebih tinggi dibandingkan dengan pada lahan yang tidak di aplikasi.

Kegunaan Penelitian

Sebagai bahan informasi tentang logam logam berat tanah pada lahan yang diaplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit terutama di lahan perkebunan kelapa sawit

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai