Anda di halaman 1dari 14

BAB I BERKAS KESEHATAN KELUARGA

A. IDENTITAS 1. Nama 2. Umur 3. Jenis Kelamin 4. Status Perkawinan 5. Agama 6. Suku Bangsa 7. Pendidikan 8. Pekerjaan 9. Alamat Lengkap I. KEPALA KELUARGA : Bpk. Muhammad Syarifuddin : 33 tahun : Laki-Laki : Menikah : Islam : Indonesia : SMA : Swasta II. PASANGAN Ibu. Ismi Apriliawati 30 tahun Perempuan Menikah Islam Indonesia SMK Ibu Rumah Tangga

: Rt 04 Rw 01, Desa Ngluwar, Magelang.

PROFIL KELUARGA No Nama Umur Pendidikan pekerjaan Hubungan keluarga 1. Muhammad Syarifudin 2. Isma Apriliawati 3. Helmi Naufal Rabani 4. Niekeisha hasna Camila 3 tahun Anak 7 tahun SD 30 tahun SMK Ibu rumah tangga Anak Ibu Menikah 33 tahun SMA Swasta Ayah Status Perkawinan Menikah Keterangan Kesehatan

GENOGRAM B. DENAH RUMAH DARI PUSKESMAS

C. EKONOMI KELUARGA 1. 2. Rumah (permanen, semi darurat, temlan) Rumah Permanen

Barang mewah (TV, Video, AC, kulkas, TV, Setrika, Listrik Setrika, Listrik, dll)

3. 4.

Daya Listrik Lain-lain Penghasilan keluarga perbulan Pengeluaran keluarga perbulan

450 watt Rp 1.500.000

D. PERILAKU KESEHATAN KELUARGA 1. 2. Pelayanan promotif dan preventif bayi dan balita Pembinaan kesehatan anggota keluarga lainnya Imunisasi Tidak kegiatan 3. 4. Pelayanan pengobatan Jaminan kesehatan Dokter dan Puskesma Tidak ada ada pembinaan atau

E. POLA MAKAN KELUARGA Bayi Balita Anak Dewasa Usia Lanjut Semua anggota keluarga, pola makannya teratur dengan lauk sayur, ikan, dan nasi. Pasien sering makan chiki, minum air es, minuman dingin yang berwarna.

F. AKTIVITAS KELUARGA / PENGISIAN WAKTU LUANG 1. 2. Aktivitas Fisik Aktivitas Mental Jarang olahraga hanya istirahat di rumah Pengajian tiap minggu dan anak mengaji di sekolah

G. LINGKUNGAN 1. Lingkungan fisik rumah asal 2. 3. 4. Luas bangunan Ventilasi dan cahaya Limbah dan jamban Tempat bermain Sumber air bersih Sumur Jarang bertetangga Bersih Baik 6 x 11 meter Sangat cukup Di dalam rumah

Lingkungan sosial rumah asal Lingkungan fisik tempat kerja Lingkungan sosial tempat kerja

H. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

I. DAFTAR PERMASALAHAN DALAM KELUARGA

No

Jenis permasalahan

Waktu Terjadinya

Rencana Penatalaksanaan

sasaran

1. 2.

Suami keluar kerja Kerjanya tidak menetap

3 tahun yang lalu Sejak 3 tahun yang lalu sampai sekarang

J. DIAGNOSIS KELUARGA K. PENATALAKSANAAN KELUARGA L. PROGNOSIS

M. MEDIKAMENTOSA DAN / ATAU TINDAKAN No Permasalahan keluarga Tindakan penyelesaian Sasaran Hasil Keterangan

Catatan : (kesan mahasiswa terhadap penerimaan keluarga)

BERKAS KESEHATAN PASIEN IDENTITAS Nama Umur Jenis Kelamin Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan Status Perkawinan Pasien sendiri/rujukan Waktu kunjungan awal Alamat RIWAYAT PENYAKIT Keluhan Utama Riwayat penyakit Sekarang Batuk kering Batuk kering dan demam sejak 1 hari yang lalu, batuknya terus-menerus dan menganggu pada malam hari saat tidur, disertai dengan hidung meler warna putih cair, ada nyeri telan, tenggorokan gatal, suara parau, dan nafsu makan berkurang. Sebelumnya pasien mandi dan main di kolam. Sudah pernah diobati sebelumnya dengan obat apotik, tetapi tidak sembuh. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien sering mengalami batuk, pilek dan demam sejak kecil, sudah diobati ke dokter tetap obatnya tidak dihabiskan. Pasien mempunyai alergi dingin, kadang sering mimisan dan saat kecil pernah flek. Belum pernah mondok di rumah sakit. Riwayat Penyakit Keluarga Ibunya mempunyai alergi debu dan kadang sesak nafas Anggota keluarga belum pernah mondok di rumah sakit PEMERIKSAAN FISIK Tinggi badan Berat badan 117 cm 17 kg 2007 Rt 04 Rw 01, Ngluwar, Magelang Kelas 2 SD Pelajar datang Bersama Ibu

Helmi Naufal Rabani 7 tahun Laki-Laki Islam

Nadi Nafas Suhu Tekanan darah Keadaan umum Status gizi Mata Mulut THT Leher Jantung

76 kali/menit 21 kali/menit 37 C

Lemah

Terlihat merah Dalam batas normal

Pembesaran limfonodi (-) Inspeksi ictus cordis : tidak terlihat Palpasi precordial (apeks, trikuspidal, septal, pulmonal, aorta) : tidak teraba Perkusi : Batas jantung kanan SIC 4 linea sternalis kanan Batas jantung kiri SIC 6 linea midclavicula kiri Batas jantung atas SIC 3 linea sternalis kiri Batas parasternalis kiri Auskultasi (apeks, trikuspidal, septal, pulmonal, aorta) : bunyi jantung 1 dan 2 normal, tidak ada bising. pinggang jantung SIC 4 linea

Paru Abdomen Ekstremitas Palpasi arteri radialis Hasil penunjang Asites (-), hepatomegali (-) Kemerahan (-), bengkak (-), Teraba

pemeriksaan -

DAFTAR MASALAH PASIEN MASALAH SAAT TIMBUL RENCANA TINDAKAN KETERANGAN

DIAGNOSIS KERJA Prognosis : Catatan Tindakan/ Pengobatan/ Konseling MASALAH TINDAKAN HASIL

KETERANGAN

Instruksi penatalaksanaan Pasien Selanjutnya

BAB II PEMBAHASAN

A. ANALISIS IDENTITAS PASIEN Nama: Helmi Naufal Rabani Dari keterangan ini menunjukan bahwa pasien ini adalah seorang laki-laki, dan dengan mengingat faktor resiko dari penyakit respirasi paling besar, maka anak ini juga mungkin terserang gangguan respirasi dengan berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan yang dilakukan, jadi diagnosis untuk gangguan respirasi bisa untuk dipertimbangkan. Umur: 7 tahun Data ini juga mendukung dimana umur tersebut menunjukkan bahwa penyakit yangs sering terjadi pada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak yang masih rendah. Jenis kelamin Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan Alamat Lengkap : laki-laki : Islam : Indonesia : SD :: Rt 04 Rw 01, Desa Ngluwar, Magelang.

Dari data ini dapat membantu dalam penegakan diagnosis pasien dengan gangguan respirasi. Biasanya alamat suatu daerah menunjukan suatu endemik untuk salah satu penyakit tertentu, terutama untuk penyakit infeksi saluran pernafasan. Walaupun kemungkinannya masih ada, misalnya ada hubungan dengan faktor lingkungan contohnya sanitasi yang buruk. B. ANALISIS RPS Batuk Batuk merupakan mekanisme reflex untuk menjaga jalan nafas agar tetap terbuka. Daerah yang peka terhadap batuk adalah laring, trakea, karina, dan bronkus utama. Pada kasus batuk yang diderita pasien adalah batuk kering dan adanya suara parau. Pada batuk

kering ini merupakan gejala yang paling sering ditemukan pada infeksi jalan nafas atas. Jika batuk ini tidak hilang selama tiga minggu sebaiknya dilakukan pemeriksaaan lanjutan. Mekanisme: Terjadinya suatu Infeksi adalah dimulai dari adanya efek pencemaran udara (debu, asap rokok) pada salauran pernafasan yang dapat menyebabkan pergerakan silia pada hidung menjadi lambat sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan secara maksimal akibat dari iritasi oleh bahan pencemar. Produksi lendir menjadi meningkat sehingga menyebabkan penyempitan saluran pernafasan dan rusaknya sel pembunuh bakteri (makrofag). Akibatnya menyebabkan kesulitan bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan.

Menurut WHO : pengeluaran lendir atau gejala pilek terjadi pada penyakit flu ringan yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini dapat disertai demam pada anak selama beberapa jam sampai tiga hari. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernafasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat ke saluran pernafasan. D. ANALISIS RPD Pasien sering mengalami batuk, pilek dan demam sejak kecil, sudah diobati ke dokter tetap obatnya tidak dihabiskan. Pasien mempunyai alergi dingin, kadang sering mimisan dan saat kecil pernah flek. Belum pernah mondok di rumah sakit. Dari data tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa infeksi virus pada pasien sejak kecil hingga sekarang terus berulang. Infeksi tersebut bisa di akibtkan karena waktu masih kecil pasien tidak minum obat secara rutin sehingga virus atau patogen dapat menginfeksi tubuh pasien saat daya tahan tubuh pasien yang lemah. E. ANALISIS RPK Ibunya mempunyai alergi debu dan kadang sesak nafas Anggota keluarga belum pernah mondok di rumah sakit Dari informasi tersebut, kami menganalisa terjadinya penyakit pada anak tersebut berkaitan dengan penyakit ibunya yang pernah diderita akibat alergi terhadap debu. Selain itu, kondisi kebersihan lingkungan keluarga pasien juga masih kurang baik. Keadaan

lingkungan sekitar rumah yang dekat dengan kolam ikan, bahkan hampir semua tetangga nya memiliki kolam ikan dan juga daerah sekitar rumah banyak ditumbuhi pepohonan karena dekat dengan kebun. Keadaan lingkungan menjadi lembab sehingga petogen dapat bertahan hidup pada daerah tersebut dan mudah menginfeksi tubuh pasien dan keluarganya. D. ANALISIS PEMERIKSAAN FISIK Tinggi badan : 117 cm Berat badan : 17 kg ( kurang dari normal bisa di akibatkan karena gizi pada pasien yang kurang terpenuhi) Nadi : 76 kali/menit (normal: 60-100 kali/menit) Respirasi : 21 kali/menit (takipneu) Tekanan darah : 125/80 Keadaan Umun : Lemah Status Gizi : Gizi Kurang Mata : Terlihat merah (diakibatkan oleh infeksi virus / bakteri) Mulut : dalam batas normal THT :Leher : Pembesaran limfonodi (-) Jantung : Inspeksi ictus cordis : tidak terlihat Palpasi precordial (apeks, trikuspidal, septal, pulmonal, aorta) : tidak teraba Perkusi : Batas jantung kanan SIC 4 linea sternalis kanan Batas jantung kiri SIC 6 linea midclavicula kiri Batas jantung atas SIC 3 linea sternalis kiri Batas pinggang jantung SIC 4 linea parasternalis kiri Paru : Inspeksi : dinding dada kanan dan kiri terlihat simetris Tidak adanya kelainan atau deformitas (funnel chest, barrel chest, piegeon chest) Tidak adanya deviasi tulang Tidak adanya retraksi dada Tidak adany ketinggalan gerak Tidak adanya benjolan, sikatriks, perubahan warna, dan bendungan venosa. Palpasi : Posterior dan anterior tidak adanya nyeri tekan Vocal fremitus dada kanan dan kiri sama Anterior: apeks, trikuspid, septal, dan aorta

Perkusi

: Posterior: paru kanan lebih tinggi hilangnya dari paru kanan Batas pengembangan paru normal Anterior: batas pengembangan paru dan hati normal Batas jantung: Batas jantung kanan SIC 4 linea sternalis kanan

Batas jantung kiri SIC 6 linea midclavicula kiri Batas jantung atas SIC 3 linea sternalis kiri Batas pinggang jantung SIC 4 linea parasternalis kiri Auskultasi : Dinding pinggang : lokasi : diseluruh kedua lapang paru Frekuensi : rendah Intensitas : pelan/lembut Waktu muncul : . Jenis : vesikuler Jantung : Apeks : Trikuspid : Septal : Pulmonal : Aorta : Arteri karotis : Abdomen Ekstremitas : Asites (-), hepatomegali (-) : kemerahan (-), bengakak (-)

Palpasi arteri radialis : teraba.

E. ANALISIS DIAGNOSIS F. ANALISIS TERAPI Diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila penderita tidak mungkin diberi kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian kontrmoksasol keadaan penderita menetap, dapat dipakai obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau penisilin prokain.

Untuk batuk dapat digunakan obat batuk yang tidak mengandung zat yang merugikan seperti kodein, dekstrometorfan dan, antihistamin. Bila demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan didapat adanya bercak nanah (eksudat) disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai radang tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi antibiotik (penisilin) selama 10 hari.

Perawatan dirumah Mengatasi panas (demam) Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es). Mengatasi batuk Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis sendok teh dicampur dengan kecap atau madu sendok teh , diberikan tiga kali sehari. Pemberian makanan Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan. Pemberian minuman Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita. Lain-lain Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebihlebih pada anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah. Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap. ANALISIS PROGNOSIS

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai