Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN KASUS I DIARE AKUT

Ria Afriani (03009200)

IDENTITAS
Nama Umur : An. H : 1 tahun 6 bulan Jenis Kelamin Suku Bangsa Agama : Laki - laki : Jawa : Islam Tempat / tanggal lahir: Jakarta, 29 September 2012

PASI EN
Ibu Ny. T 27 th

Alamat : Jl. Polonia Muka Rt 04/08 No. 23 Jakarta Timur

Pendidikan

:Ayah

ORANG TUA

Nama Umur Alamat

Tn. P 40 th

Hubungan dengan orang tua : pasien merupakan anak kandung

Jl. Polonia Muka Rt 04/08 No. 23 Jakarta Timur Pegawai swasta Ibu rumah tangga

Pekerjaan

Penghasilan Pendidikan Suku bangsa Agama

Rp. 3.000.000 SMA Jawa Islam

SMA Jawa Islam

ANAMNES IS

Dilakukan secara alloanamnesis dengan Ny. T (ibu kandung pasien) Lokasi Tanggal/ waktu Tanggal masuk Bangsal lantai VI Timur, kamar 612 29 Maret 2014 pukul 11.00 WIB 28 Maret 2014 pukul 03.00 WIB

Keluhan Utama
Mencret sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit

Keluhan tambahan
Demam, muntah, batuk, pilek, napsu makan berkurang, lemas

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

KEHAMILAN

Morbiditas kehamilan

Hipertensi (-), diabetes melitus (-), anemia (-), penyakit jantung (-), penyakit paru (-), infeksi pada masa kehamilan (-), keputihan (-) Rutin kontrol ke bidan 1 bulan sekali pada 6 bulan kehamilan, dan menjadi lebih sering kontrol saat usia kehamilan diatas 6 bulan. Belum mendapat imunisasi vaksinasi TT Puskesmas Jatinegara Bidan Normal

Perawatan antenatal

KELAHIRAN

Tempat persalinan Penolong persalinan Cara persalinan Masa gestasi

Penyulit : Cukup Bulan Berat lahir : 2900 gram Panjang lahir : 50 cm

Keadaan Kesimpulan riwayat kehamilan / bayi

Lingkar kepala : (tidak tahu) Langsung menangis (+) Kemerahan (+) Nilai APGAR : (tidak tahu)

kelahiran : Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan

RIWAYAT PERKEMBANGAN
Riwayat perkembangan Pertumbuhan gigi I Gangguan perkembangan mental Umur Umur 12 bulan Normal 5-9 bulan Tidak ada

Psikomotor Tengkurap Duduk Berdiri Berjalan Bicara

4 bulan 8 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan

3-4 bulan 6-9 bulan 9-12 bulan 13 bulan 9-12 bulan

Kesimpulan riwayat pertumbuhan dan perkembangan : baik (sesuai usia)

Umur (bulan)

ASI/PASI

Buah / Biskuit

Bubur Susu

Nasi Tim

02
24 46 68

ASI
ASI ASI PASI

DIATAS 1 TAHUN

8 10
10 -12

PASI
PASI

+
+

+
+

+
+ Jenis Makanan Nasi Tim Sayur Frekuensi dan Jumlah 2x/hari 2x/hari

Kesulitan makan : menurut pengakuan ibu, sebelumnya OS tidak sulit makan Kesimpulan riwayat makanan : pasien tidak sulit makan, asupan cukup baik.

Daging
Telur

1x/hari
-

Ikan
Tahu Tempe Susu Lain lain

Formula, 2x / hari Ceker, 2x/hari

RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin BCG Dasar ( umur ) 2 bulan DPT / PT 2 4 bulan 6 bulan Ulangan ( umur )

bulan
Polio 0 bulan Campak 2 bulan 4 bulan Kesimpulan riwayat imunisasi : imunisasi dasar lengkap dan sesuai jadwal. 1 bulan 6 bulan

Hepatitis 0

RIWAYAT KELUARGA
No Tanggal lahir (umur) Jenis kelamin Laki-laki Laki-laki Hidup Lahir mati Abortus

CORA K REPR ODUK SI


Mati (sebab) Keterangan kesehatan Riwayat hidronefrosis Pasien

1. 2.

9 Maret 2007 29 September 2012

+ +

Nama Perkawinan keUmur saat menikah

Ayah / Wali Tn. P 1 31 tahun Tamat SMA


Islam Jawa Sehat -

Ibu / Wali Ny. T 1 18 tahun Tamat SMA


Islam Jawa Sehat -

RIWAYAT PERNIKAHA N

Pendidikan terakhir
Agama Suku bangsa Keadaan kesehatan Kosanguinitas Penyakit, bila ada

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami hal seperti yang dialami oleh pasien. Ibu dan ayah tidak menderita penyakit hipertensi, pembengkakan jantung, maupun kencing manis. Kakak pasien didiagnosa hidronefrosis sejak lahir. Kesimpulan Riwayat Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan sama dengan pasien.

RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA


Penyakit Alergi Umur (-) Penyakit Difteria Umur (-) Penyakit Penyakit jantung Umur (-)

Cacingan
DBD Otitis Parotitis

(-)
(-) (-) (-)

Diare
Kejang Morbili Operasi

9 bulan
(-) (-) (-)

Penyakit ginjal
Radang paru TBC Lain-lain

(-)
(-) (-) (-)

Kesimpulan Riwayat Penyakit yang pernah diderita : OS pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya yaitu diare pada usia 9 bulan.

Riwayat lingkungan perumahan


Pasien tinggal bersama ayah, ibu, kakaknya, dan nenek dari ayahnya di sebuah rumah tinggal di perumahan dengan tiga kamar tidur, dua kamar mandi, dapur, beratap genteng, berlantai keramik, berdinding tembok. Keadaan rumah cukup, pencahayaan baik, ventilasi baik. Sumber air bersih dari air PAM. Air limbah rumah tangga disalurkan dengan baik dan pembuangan sampah setiap harinya diangkut oleh petugas kebersihan. Kesimpulan Keadaan Lingkungan : Cukup baik

Riwayat Sosial dan Ekonomi


Ayah pasien bekerja sebagai pegawai swasta dengan penghasilan Rp.3.000.000,- /bulan. Sedangkan ibu pasien merupakan ibu rumah tangga. Menurut ibu pasien penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Sehari-hari pasien diasuh oleh ibunya. Kesimpulan sosial ekonomi: Cukup baik

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum Kesan Sakit Kesadaran Kesan Gizi Keadaan lain
: Tampak sakit sedang : Compos Mentis : Baik : Anemis (-), ikterik (-), sianosis (-), dyspnoe (-)

Data antropometri Berat Badan sekarang : 10,1 kg Tinggi Badan : 74 cm LK : 43 cm LLA : 13 cm Status Gizi BB / U = 10,1/11,7 x 100 % = 86,3% (Gizi baik) TB / U = 74 / 82 x 100 % = 90,2 % (Tinggi normal) BB / TB = 10,1 / 10 x 100 % = 101 % (Gizi baik) Tanda Vital Tekanan Darah : Nadi : 126 x / menit Nafas : 52 x / menit Suhu : 38,4 C

PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN KEPALA RAMBUT WAJAH MATA VISUS SKLERA IKTERIK KONJUNCTIVA ANEMIS EXOPHTALMUS LAGOFTHALMUS PTOSIS STRABISMUS NISTAGMUS CEKUNG KORNEA JERNIH LENSA JERNIH PUPIL HASIL normocephali, ubun-ubun besar belum menutup rambut hitam, tipis, distribusi merata, tidak mudah dicabut wajah simetris, tidak ada pembengkakan, luka atau jaringan parut

Tidak dilakukan -/-/-/-/-/-/-/+/+ +/+ +/+ Bulat, isokor Langsung +/+, tidak langsung +/+

PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN TELINGA BENTUK NYERI TARIK AURIKULA LIANG TELINGA SERUMEN CAIRAN TULI NYERI TEKAN TRAGUS MEMBRAN TIMPANI REFLEKS CAHAYA HIDUNG BENTUK SEKRET MUKOSA HIPEREMIS NAPAS CUPING HIDUNG DEVIASI SEPTUM KONKA EUTROFI HASIL Normotia -/Lapang -/-/-/-/Sulit dinilai Sulit dinilai Simetris +/+ -/-/+

PEMERIKSAAN BIBIR MULUT LIDAH TENGGOROKAN LEHER

HASIL mukosa berwarna merah muda, kering (-), sianosis (-) trismus (-) , oral hygiene baik, lidah kotor (+), gigi geligi belum lengkap normoglotia, tremor (-) hiperemis (-) bentuk tidak tampak kelainan, tidak tampak pembesaran tiroid maupun KGB, tidak tampak deviasi trakea, tidak teraba pembesaran tiroid maupun KGB, trakea teraba di tengah deformitas (-), retraksi suprasternal (-), retraksi interkostal (-), retraksi epigastrium (-) Inspeksi: ictus cordis terlihat di ICS V linea midclavicularis kiri Palpasi: ictus cordis teraba di ICS V midclavicularis kiri, teraba kuat

THORAX JANTUNG

PEMERIKSAAN HASIL PARU Inspeksi: tidak ada pernapasan tertinggal, pernapasan abdominothorakal, tidak ada retraksi iga Palpasi: gerakan napas simetris kanan dan kiri, vocal fremitus sama kuat kanan dan kiri Perkusi: sonor pada kedua lapang paru Auskultasi: suara napas vesicular +/+, ronkhi -/-, wheezing /Inspeksi : perut buncit, tidak tampak efloresensi bermakna, benjolan (-), pergerakan peristaltik (-) Palpasi : supel, nyeri tekan (-), turgor kulit baik Perkusi : timpani pada seluruh lapang perut Auskultasi : bising usus (+), frekuensi 10 x / menit tidak ditemukan adanya kelainan perianal eritema

ABDOMEN

GENITALIA ANUS

PEMERIKSAAN KGB: PREAURIKULER POSTAURIKULER SUBMANDIBULA SUPRACLAVICULA AXILLA INGUINAL ANGGOTA GERAK EKSTREMITAS TANGAN TONUS OTOT KEKUATAN OTOT KAKI TONUS OTOT KEKUATAN OTOT

HASIL tidak teraba membesar tidak teraba membesar tidak teraba membesar tidak teraba membesar tidak teraba membesar tidak teraba membesar Akral hangat pada keempat ekstremitas Kanan Normotonus 5 Kanan Normotonus 5

Kiri Normotonus 5 Kiri Normotonus 5

PEMERIKSAAN REFEKS BISEPS TRISEPS PATELLA ACHILES BABINSKI CHADDOCK OPPENHEIM GORDON SCHAEFFER KULIT KANAN + + + + -

HASIL KIRI + + + + -

warna kuning langsat merata, pucat (-), tidak ikterik, tidak sianosis, turgor kulit baik, lembab, pengisian kapiler < 2 detik, petechie (-) bentuk normal, tidak terdapat deviasi, benjolan (-), ruam (-)

TULANG BELAKANG

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit MCV MCH Hasil 11,1 g/ dL 34 % 18.000 /L 344.000 / L 74,4 fL 24,4 Pg Nilai Normal 10,7-13,1 35-43 6.000-17.000 229.000-553.000 73-101 23-31

MCHC
RDW

32,5 g/dL
16,4 %

26-34
<14

(Lab. Dari Poli pada tanggal 27 Maret 2014)

Kimia Klinik Elektrolit Serum Natrium (Na) Kalium 135 mmol /L 3,0 mmol/L 135-155 3,6-5,5

Chlorida

100 mmol/L

98-109

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Elektrolit Natrium (Na) Hasil 136 mmol /L Nilai Normal 135-155

Lab. Dari UGD pada tanggal 28 Maret 2014

Kalium
Chlorida

2,9 mmol/L
102 mmol/L

3,6-5,5
98-109

An. H, laki-laki, 1 tahun 6 bulan, datang ke IGD RSUD Budhi Asih diantar oleh ibunya dengan keluhan mencret sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pada hari pertama mencret sebanyak 10 kali. Kemudian pada hari kedua mencret sebanyak 8 kali. Mencret berupa cair berwarna hijau, berbau asam, sedikit ampas, tidak terdapat darah dan lendir. Setiap kali mencret banyaknya kira-kira 4 sendok makan. OS menangis setiap kali akan buang air besar, setelah mencret keluar anak tampak lega dan tidak menangis lagi. OS demam 2 hari sebelum timbul mencret. Demam naik turun, dirasa semakin panas saat sore dan malam hari. OS juga mengalami muntah, mual, napsu makan berkurang, serta batuk dan pilek. OS tampak lemas. Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum OS tampak sakit sedang, dengan status gizi baik, tanda vital suhu 38,4 oC, Nadi 126x/menit, RR 52x/menit. Palpebra mata didapatkan cekung. Hidung didapatkan sekret kering. Auskultasi abdomen bising usus (+) 10x/ menit. Pada anus ditemukan perianal eritema. Pemeriksaan penunjang laboratorium hematologi pada tanggal 27 maret 2014 didapatkan hasil leukosit 18.000 /L, hematokrit 34 %, RDW 16,4%, kalium 3,0 mmol/L. Sedangkan hasil laboratorium tanggal 28 maret 2014 didapatkan kalium 2,9 mmol/L.

Diagnosa banding Diagnosa kerja

Diare akut et causa bakteri dengan dehidrasi sedang Diare akut et causa virus dengan dehidrasi sedang Diare akut et causa lactose intolerance dengan dehidrasi sedang

Diare akut dengan dehidrasi sedang Hipokalemi

Cek berkala elektrolit

Pemeriksaan anjuran
Cek berkala hematolo -gi rutin Pemerik sa-an feces

PENATALAKSANAAN

Non medikamentosa
Komunikasi-Informasi-Edukasi kepada orang tua pasien mengenai keadaan pasien

Medikamentosa
IVFD KaEN3B 3cc/kgBB/jam Propiretik sup 120mg

PROGNOSIS
Ad vitam

Dubia ad bonam

Ad Ad bonam functio nam


Ad Dubia ad bonam sanatio nam

Tgl S 30/3/2014 -

Mencret 3x, warna hijau, ampas (+), lendir (+) Demam (+) Batuk (+) Pilek (+) Muntah 2x isi lendir

O A KU : tampak sakit sedang Kesadaran: CM TTV : Nadi : 124x/m Suhu : 38,9 0 C RR : 36 x/ m Kepala : normocephali Mata : CA -/- SI -/- Cekung -/Hidung : nch -/Mulut : kering - sianosis Leher : kgb ttm Tho : sn vesikuler, rh -/-, wh -/-, BJ I-II reg, m (-), gallop (-) Abdomen : buncit, supel, bu (+) 10x Anus: perianal eritema Ekstremitas : akral hangat Input cairan: minum 500cc+100cc+ cairan infus 16jam/kolf= 1350cc Output cairan: urin dan tinja 1040cc+ IWL 285cc= 1325cc Balance cairan: input-output= 25cc Lab Leukosit : 9000 /L Hb : 9,7 g/dl Ht : 30% LED: 53mm/jam K: 3,1 mmol/L

Diare akut dengan dehidrasi sedang hipokalemi -

P -

IVFD KaEN3B 3cc/kgBB/jam Oralit 100cc/diare Lacto B 2x1 Zinc 1x20mg Pct 100mg jika suhu 38 oC Ambroxol 5mg 3x1 Salbutamol 0,5mg 3x1 Zinc zalf untuk pantat

Tgl S 31/3/201 4 -

O Mencret KU : tampak sakit sedang 2x Kesadaran: CM Demam TTV : (+) Suhu : 37,7 0 C Batuk (+) RR : 40 x/ m Pilek (+) Nadi 120x berkurang Kepala : normocephali Muntah (- Mata : CA -/- SI -/- Cekung -/) Hidung : nch -/Mulut :kering- sianosisLeher : kgb ttm Tho : sn vesikuler, rh -/-, wh -/-, BJ I-II reg, m (-), gallop (-) Abdomen : buncit, supel, bu (+) 8x Anus: perianal eritema (-) Extremitas : akral hangat

A Diare akut dengan dehidrasi sedang

P -

IVFD KaEN3B 3cc/kgBB/jam Oralit 100cc/diare Lacto B 2x1 Zinc 1x20mg Pct 100mg jika suhu 38 oC Ambroxol 5mg 3x1 Salbutamol 0,5mg 3x1 Zinc zalf untuk pantat

Cairan input: minum 900cc+200cc+ infus 16jam/kolf= 1850cc Cairan output: urin dan tinja 1470cc + IWL 285cc= 1755cc Balance cairan: input-output= 95cc Lab Leukosit 10.100 /L Hb 8,6 g/dl Ht 26 % K: 4,4 mmol/L

Tgl S 1/4/2014 -

Mencret 1x banyak ampas Demam () Batuk (+) Pilek (+) berkurang Muntah ()

O A KU : tampak sakit ringan Kesadaran: CM TTV : Nadi : 126x/m Suhu : 37,3 0 C RR : 34 x/ m Kepala : normocephali Mata : CA -/- SI -/- Cekung -/Hidung : nch -/Mulut : kering sianosis Leher : kgb ttm Tho : sn vesikuler, rh -/-, wh -/-, BJ I-II reg, m (-), gallop (-) Abdomen : buncit, supel, bu (+) 5x Anus: perianal eritema (-) Extremitas : akral hangat Cairan input: minum 750cc+ infus 16jam/kolf= 1500cc Cairan output: urin dan tinja 960cc + IWL 285cc= 1245cc Balance cairan: input-output= 255cc Lab - Feces rutin Besi: 6 g/dL Warna: hijau - Gambaran darah tepi: Lendir(+) Mikrositik hipokrom Leukosit (+)

P Diare akut - IVFD KaEN3B et causa 3cc/kgBB/jam bakteri - Oralit dengan 100cc/diare dehidrasi - Lacto B 2x1 sedang - Zinc 1x20mg Anemia - Pct 100mg jika mikrositik suhu 38 oC hipokrom - Ambroxol 5mg (anemia 3x1 defisiensi - Salbutamol fe) 0,5mg 3x1 -Ferris syrup 1x1cth

Tgl 2/4/2014

S -

Mencret (-) Demam (-) Batuk (+) berkurang Pilek (-)

O A KU : tampak sakit ringan Kesadaran: CM TTV : Nadi : 121 x/m Suhu : 37,0 0 C RR : 43 x/ m Kepala : normocephali Mata : CA -/- SI -/cekung -/Hidung : nch -/Mulut : kering - sianosis Leher : kgb ttm Tho : sn vesikuler, rh -/-, wh -/-, BJ I-II reg, m (-), gallop (-) Abdomen : buncit, supel, bu (+) 5x Anus: perianal eritema (-) Extremitas : akral hangat Cairan input: minum 300cc + infus 16jam/kolf 500cc= 800cc Cairan output: urin dan tinja 490cc+ IWL 285cc=

P Diare akut et causa bakteri dengan dehidrasi sedang Anemia mikrositik hipokrom (anemia defisiensi fe)

Oralit 100cc/diare Lacto B 2x1 Zinc 1x20mg Pct 100mg jika suhu 38 oC Ambroxol 5mg 3x1 Salbutamol 0,5mg 3x1 Ferris syrup 1x1cth Pasien pulang

Analisa kasus
Mencret Durasi: 2 hari SMRS Frekuensi: 8-10x/hari Banyaknya: 4 sedok makan (8cc x 4 = 32cc) Konsistensi: cair Warna: hijau Bau: asam Ampas (+) sedikit Lendir (-) follow up terdapat lendir Darah (-) Menangis saat BAB Demam Durasi: 2 hari sebelum mencret 4 hari SMRS Demam naik turun Muntah Frekuensi: 1x.hari Isi: makanan Jumlah: sedikit Keluhan lain Mual Napsu makan berkurang Batuk (+) Pilek (+) Lemas

Pengobatan: diare lactoB dan zinc Demam PCT

Diare akut: buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu.

Analisa Kasus
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

KU: TSS, CM Tanda vital: N: 126x/menit ; RR: 52x/ menit S: 38,4 oC Mata cekung Hidung sekret kering Abdomen: Bising usus meningkat 10x Anus: perianal eritema

Hematologi darah lengkap: leukositosis? Hb? Elektrolit: Kalium? Pemeriksaan feces: warna hijau, Leukosit (+), lendir (+), amilum (+)

Analisa Kasus
DIAGNOSA AKHIR

DIARE AKUT ET CAUSA BAKTERI DENGAN DEHIDRASI SEDANG

Diare akut: konsistensi cair, >3x/hari, lendir (+), < Keadaan 1 minggu umum Bakteri : pemeriksaan feces leukosit (+), lendir Kekenyalan (+) kulit Dehidrasi sedang Skor Maurice King Mata Klasik : Nilai 3
UUB

Bagian tubuh yang diperiksa

Nilai untuk gejala yang ditemukan 0 Sehat 1 Gelisah cengeng, apatis, ngantuk Sedikit kurang 2 Mengigau, koma, syok

Normal Normal

Sangat kurang

Sedikit cekung Sangat cekung

Normal

Sedikit cekung

Sangat cekung

Analisa kasus
Non medikamentosa

Medikamentosa

KomunikasiInformasi-Edukasi kepada orang tua pasien mengenai keadaan pasien

IVFD KaEN3B 3cc/kgBB/jam Oralit 100cc/diare Lacto B 2x1 Zinc 1x20mg Pct 100mg jika suhu 38 oC Zinc zalf Ambroxol 5mg 3x1 Salbutamol 0,5mg 3x1 Ferris syrup

DIARE AKUT

DEFINISI
DIARE
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan betambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasnya (>3x perhari) disertai perubahan konsistensi tinja(menjadi cair), dengan atau tanpa darah dan atau lendir

DIARE AKUT
< 1 minggu

FAKTOR RESIKO

UMUR

Faktor resiko penularan:


tidak memberikan ASI secara penuh selama 4-6 bulan pertama kehidupan bayi, tidak memadainya penyediaan air bersih, pencemaran air oleh tinja, kurangnya sarana kebersihan atau MCK, kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk, penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak higienis

INFEKSI ASIMPTOMATIK

FAKTOR MUSIM

Faktor kecenderungan untuk dijangkiti diare: gizi


buruk, imunodefisiensi, berkurangnya keasaman lambung, menurunya motilitas usus, menderita campak dalam 4 minggu terakhir dan faktor genetik

EPIDEMI DAN PANDEMI

ETIOLOGI
GOLONGAN BAKTERI Aeromonas Bacillus cereus GOLONGAN VIRUS Astrovirus Calcivirus Sapovirus) Canpilobacter jejuni Clostridium perfringens Clostridium defficile Eschercia coli Plesiomonas shigeloides Salmonella Shigella Staphylococcus aureus Vibrio cholera Vibrio parahaemolyticus Yersinia enterocolitica Enteric adenovirus Corona virus Rotavirus Norwalk virus Herpes simplek virus Cytomegalovirus Crytosporidium parvum Entamoeba histolytica Giardia lamblia Isospora belli Strongyloides stercoralis Trichuris trichiura (Norovirus, GOLONGAN PARASIT Balantidiom coli Blastocystis homonis

Frekuensi Enteropatog en penyebab diare pada anak usia <5 tahun

DIARE INFEKSI

ETIOLOGI
Kesulitan makanan Neoplasma Neuroblastoma Phaeochromocytoma Sindroma Zollinger Ellison Defek anatomis Malrotasi Penyakit Hirchsprung Short Bowel Syndrome Lain-lain: Infeksi non gastrointestinal Alergi susu sapi Penyakit Crohn

Atrofi mikrovilli
Stricture

Defisiensi imun
Colitis ulserosa Ganguan motilitas usus Pellagra

DIARE NON INFEKSI

Malabsorbsi Defesiensi disakaridase Malabsorbsi glukosa dan galaktosa Cystic fibrosis Cholestosis Penyakit celiac Endokrinopati Thyrotoksikosis Penyakit Addison Sindroma Androgenital

Keracunan makanan logam berat Mushrooms

PATOFISIOLOGI

Diare Osmotik Diare Sekretorik

Infeksi merusak epitel enzim rusak makanan tidak bisa dicerna menumpuk dilumen usus tek.osmotik meningkat dilumen usus air tertarik ke lumen usus

Infeksi enterotoksin meningkatkan konsentrasi intrasel cAMP, cGMP, atau Ca++ mengaktifasi protein kinase fosforilase membrane protein sehingga megakibatkan perubahan saluran ion, akan menyebabkan Cl- di kripta keluar peningkatan pompa natrium , dan natrium masuk ke dalam lumen usus bersama Cl-

MANIFESTASI KLINIK
Rotavirus Gejala klinis : Masa Tunas Panas Mual, muntah 17-72 jam + Sering 24-48 jam ++ Jarang 6-72 jam ++ Sering 6-72 jam + 6-72 jam ++ 48-72 jam Sering Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera

Nyeri perut
Nyeri kepala lamanya sakit Sifat tinja: Volume Frekuensi Konsistensi Darah Bau Warna Leukosit Lain-lain

Tenesmus
5-7 hari

Tenesmus, kramp
+ >7hari

Tenesmus,kolik
+ 3-7 hari

2-3 hari

Tenesmus, kramp
variasi

Kramp
3 hari

Sedang 5-10x/hari Cair Langu Kuning hijau anorexia

Sedikit >10x/hari Lembek + Merah-hijau + Kejang+

Sedikit Sering Lembek Kadang Busuk Kehijauan + Sepsis +

Banyak Sering Cair Tak berwarna Meteorismus

Sedikit Sering Lembek + Merah-hijau Infeksi sistemik+

Banyak Terus menerus Cair Amis khas Seperti air cucuian beras -

DIAGNOSIS

Pada anamnesis perlu ditanyakan hal-hal sebagai berikut : lama diare, frekuensi, volume, konsistensi tinja, warna, bau, ada/tidak lendir dan darah. Bila disertai muntah volume dan frekuensinya. Kencing: biasa, berkurang, jarang atau tidak kencing dalam 6-8jam terakhir. Makanan dan minuman yang diberikan selama diare. Adakah panas atau penyakit lain yang menyertai seperti: batuk, pilek, otitis media, campak. Tindakan yang telah dilakukan ibu selama anak diare: member oralit, memabwa berobat ke puskesmas atau ke rumah sakit dan obat-obatan yang diberikan serta riwayat ANAMNESI imunisasinya

PEMERIKSAAN FISIK

Tanda vital Tanda lainnya: ubun-ubun besar cekung atau tidak, mata: cowong atau tidak, ada atau tidak adanya air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering atau basah Pernpasan yang cepat dan dalam indikasi adanya asiodosis metabolic. Bising usus yang lemah atau tidak ada bila terdapat hipokalemia. Pemeriksaan ekstremitas perlu karena perfusi dan capillary refill dapat menentukan derjat dehidrasi yang terjadi

DEHIDRASI
Penilaian A B C Lihat: Keadaan umum Mata Air mata Mulut dan lidah Rasa haus Baik,sadar Normal Ada Basah Minum biasa,tidak haus *Gelisah,rewel Cekung Tidak ada Kering *haus banyak Periksa: turgor kulit Hasil pemeriksaan Kembali cepat Tanpa dehidrasi *kembali lambat Dehidrasi ringan/sedang Bila ada 1 ingin *lesu,lunglai/tidak sadar Sangat cekung Kering Sangat kering minum *malas minum atau tidak bias minum *kembali sangat lambat Dehidrasi berat ada 1 tanda*

Penetuan derajat dehidrasi menurut WHO 1995

tanda* Bila

ditambah 1 atau lebih ditambah 1 atau lebih

tanda lain
Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B

tanda lain
Rencana terapi C

Bagian tubuh yang diperiksa

Nilai untuk gejala yang ditemukan 0 1 2

Keadaan umum

Sehat

Gelisah cengeng, apatis, ngantuk


Sedikit kurang Sedikit cekung Sedikit cekung Sedikit cekung Sedang (120-140)

Mengigau, koma, syok


Sangat kurang Sangat cekung Sangat cekung Kering&sianosis Lemah >140

Kekenyalan kulit Normal Mata UUB Mulut Denyut nadi Normal Normal Normal Kuat < 120

Nilai: 0-2 : Ringan Sedang 7-12: Berat

3-6:

Gejala Rasa haus Berat badan Turgor kulit

Hipotonik Menurun sekali Menurun sekali

Isotonik + Menurun Menurun

Hipertonik + Menurun Tidak jelas

Kulit/
lendir

selaput Basah

Kering

Kering sekali

Gejala SSP

Apatis

Koma

Irritable, hiperfleksi

apatis,

Sirkulasi Nadi Tekanan darah Banyaknya kasus

Jelek sekali Sangat lemah Sangat rendah 20-30%

Jelek Cepat dan lemah Rendah 70%

Relatif masih baik Cepat, dan keras Rendah 10-20%

Menurut tonisistas darah, dehidrasi dapat dibagi menjadi: dehidrasi isotonic, bila kadar Na+ dalam plasma antara 131-150 mEq/L dehidrasi hipotonik, bila kadar Na+<131 mEq/L dehidrasi hipertonik, bila kadar Na+>150 mEq/L

PEMERIKSAAN PENUNJANG
DARAH darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika

URINE
urine lengkap, kultur dan test kepekaan terhadap antibiotika

TINJA
Pemeriksaan makroskopik: warna tinja, konsistesi tinja, bau tinja, adanya lendir, adanya darah, adanya busa Pemeriksaan mikroskopik: leukosit, eritrosit, amoeba coli, histolitika, telur cacing

PENATALAKSANAAN
TUJUAN

Mencegah dehidrasi Mengatasi dehidrasi yang telah ada Mencegah kekurangan nutrisi dengan memberikan makanan selama dan setelah diare Mengurangi lama dan beratnya diare, serta berulangnya episode diare, dengan memberikan suplemen zinc

RENCANA TERAPI A
Jelaskan kepada ibu tentang 4 aturan perawatan di rumah:

Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau) Jelaskan pada ibu:


Ajari pada ibu cara mencampur dan memberikan oralit. Beri ibu 6 bungkus oralit (200ml) untuk digunakan dirumah. Tunjukan pada ibu berapa banyak cairan termasuk oralit yang harus diberikan sebagai tambahan bagi kebutuhan cairanya sehari-hari: <2 tahun: 50 sampai 100 ml setiap kali BAB >2 tahun : 100 samapai 200 ml setiap kali BAB Katakan pada ibu

pada bayi muda, pemberian ASI merupakan pemberian cairan tambahan yang utama. Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian. jika anak memeperoleh ASI eksklusif, beri oralit, atau air matang sebagai tambahan jika anak tidak memperoleh ASI eksklusif, beri 1 atau lebih cairan berikut ini: oralit, cairan makanan(kuah sayur, air tajin) atau air matang Anak harus diberi larutan oralit dirumah jika:

agar meminumkan sedikit-sedikit tetapi sering dari mangkuk/ cangkir/gelas


jika anak muntah, tunggu 10 menit. kemudia lanjutkan lagi dengan lebih lambat. lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti. Beri tablet Zinc Pada anak berumur 2 bulan keatas, beri tablet zinc selama 10 hari dengan dosis :

anak telah diobati dengan rencana terapi B atau dalam kunjungan anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah berat

umur <6 bulan : tablet (10 mg) perhari umur >6 bulan : 1 tablet (20 mg) perhari Lanjutkan pemeberian makanan

Kapan harus kembali

RENCANA TERAPI B

Penanganan dehidrasi sedang/ ringan dengan oralit. Beri oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam.
<4 bulan 4-11 bulan 5-7,9 kg

Jumlah oralit yang diperlukan 75 ml/kgBB. Kemudian setelah 3 jam ulangi penilaian dan klasifikasikan kemabali derajat dehidrasinya, dan pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan. berikan tablet zinc selama 10 hari.

Usia

12-23 bulan 8-10,9 kg

4tahun 5-14tahun 11-15,9 kg 16-29,9 kg

>15 tahun >30 kg

Berat badan <5 kg

Jumlah (ml) 200-400

400-600

600-800

800-1200

1200-2200

2200-4000

RENCANA TERAPI C

Beri cairan intravena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut, sementara infuse disiapkan. Beri 100 ml/kgBB cairan ringer laktat atau ringer asetat (atau jika tak tersedia, gunakan larutan NaCl)

Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika status hidrasi belum membaik, beri tetesan intravena lebih cepat. Juga beri oralit (kira-kira 5ml/kgBB/jam) segera setelah anak mau minum, biasanya sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri anak tablet zinc sesuai dosis dan jadwal yang dianjurkan. Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam (klasifikasikan dehidrasi), kemudian pilih rencana terapi) untuk melanjutkan penggunaan
berikut

Umur

Pemberian

pertama Pemebrian

30ml/kgBB selama
Bayi bulan) Anak (12 bulan sampai 5 30 menit* tahun) (bibawah umur12 1 jam*

70ml/kgBB selama
5 jam

2 jam

DIETIK
Oralit

Breast feeding OBESE Early feeding

Simultaneously With Education

MEDIKAMENTOSA

ZINC
Dosis zinc untuk anak-anak: anak dibawah umur 6 bulan : 10 mg (1/2 tablet) per hari anak diatas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut

ANTIDIARE ANTIBIOTIK PROBIOTIK

KOMPLIKASI
Gangguan elektrolit Demam Edema/overhidrasi

Asidosis Metabolik

Ileus paralitik

Malasorbsi dan intoleransi laktosa

Malabsorbsi glukosa

Muntah

Akut kidney injury

PENCEGAHAN
Mencegah penyebaran kuman pathogen penyebab diare

Memperbaiki daya tahan tubuh pejamu

Pemberian ASI yang benar Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI Menggunakan air bersih yang cukup Membudayakan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sehabis buang air besar dan sebelum makan Penggunaan jamban yang bersih dan higienis oleh seluruh anggota keluarga Membuang tinja bayi yang benar

Memberi ASI paling tidak sampai usia 2 tahun Meningkatkan nilai gizi makanan pendamping ASI dan member makan dalam jumlah yang cukup untuk memperbaiki status , gizi anak. Imunisasi campak. Pada balita 1-7% kejadian diare behrunbungan dengan campak, dan diare yang etrjadi umunya lebih berat dan lebih lama (susah diobati, cenderung menjadi kronis) karena adanya kelainan pada epitel usus. Diperkirakan imunisasi campak yang mencakup 45-90% bayi berumur 911 bulan dapat mencegah 40-60% kasus campak, 0,6-3,8% kejadian diare dan 625% kematian karena diare pada balita.1,3

Vaksin rotavirus, diberikan untuk meniru respon tubuh seperti infeksi alamiah, tetapi infeksi pertama oleh vaksin tidak menimbulkan, manifestasi diare. Di dunialah beredar 2 vaksin rotavirus oral yang diberikan sebelum usia 6 bulan dalam 2-3

PROGNOSIS

Bila kita menatalaksanakan diare sesuai dengan 4 pilar diare, sebagian besar (90%) kasus diare pada anak akan sembuh dalam waktu kurang dari 7 hari, sebagian kecil (5%) akan melanjut dan sembuh dalam kurang dari 7 hari, sebagian kecil (5%) akan menjadi diare persisten

Anda mungkin juga menyukai