Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
IDENTITAS
Nama Umur : An. H : 1 tahun 6 bulan Jenis Kelamin Suku Bangsa Agama : Laki - laki : Jawa : Islam Tempat / tanggal lahir: Jakarta, 29 September 2012
PASI EN
Ibu Ny. T 27 th
Pendidikan
:Ayah
ORANG TUA
Tn. P 40 th
Jl. Polonia Muka Rt 04/08 No. 23 Jakarta Timur Pegawai swasta Ibu rumah tangga
Pekerjaan
ANAMNES IS
Dilakukan secara alloanamnesis dengan Ny. T (ibu kandung pasien) Lokasi Tanggal/ waktu Tanggal masuk Bangsal lantai VI Timur, kamar 612 29 Maret 2014 pukul 11.00 WIB 28 Maret 2014 pukul 03.00 WIB
Keluhan Utama
Mencret sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit
Keluhan tambahan
Demam, muntah, batuk, pilek, napsu makan berkurang, lemas
KEHAMILAN
Morbiditas kehamilan
Hipertensi (-), diabetes melitus (-), anemia (-), penyakit jantung (-), penyakit paru (-), infeksi pada masa kehamilan (-), keputihan (-) Rutin kontrol ke bidan 1 bulan sekali pada 6 bulan kehamilan, dan menjadi lebih sering kontrol saat usia kehamilan diatas 6 bulan. Belum mendapat imunisasi vaksinasi TT Puskesmas Jatinegara Bidan Normal
Perawatan antenatal
KELAHIRAN
Lingkar kepala : (tidak tahu) Langsung menangis (+) Kemerahan (+) Nilai APGAR : (tidak tahu)
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Riwayat perkembangan Pertumbuhan gigi I Gangguan perkembangan mental Umur Umur 12 bulan Normal 5-9 bulan Tidak ada
Umur (bulan)
ASI/PASI
Buah / Biskuit
Bubur Susu
Nasi Tim
02
24 46 68
ASI
ASI ASI PASI
DIATAS 1 TAHUN
8 10
10 -12
PASI
PASI
+
+
+
+
+
+ Jenis Makanan Nasi Tim Sayur Frekuensi dan Jumlah 2x/hari 2x/hari
Kesulitan makan : menurut pengakuan ibu, sebelumnya OS tidak sulit makan Kesimpulan riwayat makanan : pasien tidak sulit makan, asupan cukup baik.
Daging
Telur
1x/hari
-
Ikan
Tahu Tempe Susu Lain lain
RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin BCG Dasar ( umur ) 2 bulan DPT / PT 2 4 bulan 6 bulan Ulangan ( umur )
bulan
Polio 0 bulan Campak 2 bulan 4 bulan Kesimpulan riwayat imunisasi : imunisasi dasar lengkap dan sesuai jadwal. 1 bulan 6 bulan
Hepatitis 0
RIWAYAT KELUARGA
No Tanggal lahir (umur) Jenis kelamin Laki-laki Laki-laki Hidup Lahir mati Abortus
1. 2.
+ +
RIWAYAT PERNIKAHA N
Pendidikan terakhir
Agama Suku bangsa Keadaan kesehatan Kosanguinitas Penyakit, bila ada
Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami hal seperti yang dialami oleh pasien. Ibu dan ayah tidak menderita penyakit hipertensi, pembengkakan jantung, maupun kencing manis. Kakak pasien didiagnosa hidronefrosis sejak lahir. Kesimpulan Riwayat Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan sama dengan pasien.
Cacingan
DBD Otitis Parotitis
(-)
(-) (-) (-)
Diare
Kejang Morbili Operasi
9 bulan
(-) (-) (-)
Penyakit ginjal
Radang paru TBC Lain-lain
(-)
(-) (-) (-)
Kesimpulan Riwayat Penyakit yang pernah diderita : OS pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya yaitu diare pada usia 9 bulan.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum Kesan Sakit Kesadaran Kesan Gizi Keadaan lain
: Tampak sakit sedang : Compos Mentis : Baik : Anemis (-), ikterik (-), sianosis (-), dyspnoe (-)
Data antropometri Berat Badan sekarang : 10,1 kg Tinggi Badan : 74 cm LK : 43 cm LLA : 13 cm Status Gizi BB / U = 10,1/11,7 x 100 % = 86,3% (Gizi baik) TB / U = 74 / 82 x 100 % = 90,2 % (Tinggi normal) BB / TB = 10,1 / 10 x 100 % = 101 % (Gizi baik) Tanda Vital Tekanan Darah : Nadi : 126 x / menit Nafas : 52 x / menit Suhu : 38,4 C
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN KEPALA RAMBUT WAJAH MATA VISUS SKLERA IKTERIK KONJUNCTIVA ANEMIS EXOPHTALMUS LAGOFTHALMUS PTOSIS STRABISMUS NISTAGMUS CEKUNG KORNEA JERNIH LENSA JERNIH PUPIL HASIL normocephali, ubun-ubun besar belum menutup rambut hitam, tipis, distribusi merata, tidak mudah dicabut wajah simetris, tidak ada pembengkakan, luka atau jaringan parut
Tidak dilakukan -/-/-/-/-/-/-/+/+ +/+ +/+ Bulat, isokor Langsung +/+, tidak langsung +/+
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN TELINGA BENTUK NYERI TARIK AURIKULA LIANG TELINGA SERUMEN CAIRAN TULI NYERI TEKAN TRAGUS MEMBRAN TIMPANI REFLEKS CAHAYA HIDUNG BENTUK SEKRET MUKOSA HIPEREMIS NAPAS CUPING HIDUNG DEVIASI SEPTUM KONKA EUTROFI HASIL Normotia -/Lapang -/-/-/-/Sulit dinilai Sulit dinilai Simetris +/+ -/-/+
HASIL mukosa berwarna merah muda, kering (-), sianosis (-) trismus (-) , oral hygiene baik, lidah kotor (+), gigi geligi belum lengkap normoglotia, tremor (-) hiperemis (-) bentuk tidak tampak kelainan, tidak tampak pembesaran tiroid maupun KGB, tidak tampak deviasi trakea, tidak teraba pembesaran tiroid maupun KGB, trakea teraba di tengah deformitas (-), retraksi suprasternal (-), retraksi interkostal (-), retraksi epigastrium (-) Inspeksi: ictus cordis terlihat di ICS V linea midclavicularis kiri Palpasi: ictus cordis teraba di ICS V midclavicularis kiri, teraba kuat
THORAX JANTUNG
PEMERIKSAAN HASIL PARU Inspeksi: tidak ada pernapasan tertinggal, pernapasan abdominothorakal, tidak ada retraksi iga Palpasi: gerakan napas simetris kanan dan kiri, vocal fremitus sama kuat kanan dan kiri Perkusi: sonor pada kedua lapang paru Auskultasi: suara napas vesicular +/+, ronkhi -/-, wheezing /Inspeksi : perut buncit, tidak tampak efloresensi bermakna, benjolan (-), pergerakan peristaltik (-) Palpasi : supel, nyeri tekan (-), turgor kulit baik Perkusi : timpani pada seluruh lapang perut Auskultasi : bising usus (+), frekuensi 10 x / menit tidak ditemukan adanya kelainan perianal eritema
ABDOMEN
GENITALIA ANUS
PEMERIKSAAN KGB: PREAURIKULER POSTAURIKULER SUBMANDIBULA SUPRACLAVICULA AXILLA INGUINAL ANGGOTA GERAK EKSTREMITAS TANGAN TONUS OTOT KEKUATAN OTOT KAKI TONUS OTOT KEKUATAN OTOT
HASIL tidak teraba membesar tidak teraba membesar tidak teraba membesar tidak teraba membesar tidak teraba membesar tidak teraba membesar Akral hangat pada keempat ekstremitas Kanan Normotonus 5 Kanan Normotonus 5
PEMERIKSAAN REFEKS BISEPS TRISEPS PATELLA ACHILES BABINSKI CHADDOCK OPPENHEIM GORDON SCHAEFFER KULIT KANAN + + + + -
HASIL KIRI + + + + -
warna kuning langsat merata, pucat (-), tidak ikterik, tidak sianosis, turgor kulit baik, lembab, pengisian kapiler < 2 detik, petechie (-) bentuk normal, tidak terdapat deviasi, benjolan (-), ruam (-)
TULANG BELAKANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit MCV MCH Hasil 11,1 g/ dL 34 % 18.000 /L 344.000 / L 74,4 fL 24,4 Pg Nilai Normal 10,7-13,1 35-43 6.000-17.000 229.000-553.000 73-101 23-31
MCHC
RDW
32,5 g/dL
16,4 %
26-34
<14
Kimia Klinik Elektrolit Serum Natrium (Na) Kalium 135 mmol /L 3,0 mmol/L 135-155 3,6-5,5
Chlorida
100 mmol/L
98-109
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Elektrolit Natrium (Na) Hasil 136 mmol /L Nilai Normal 135-155
Kalium
Chlorida
2,9 mmol/L
102 mmol/L
3,6-5,5
98-109
An. H, laki-laki, 1 tahun 6 bulan, datang ke IGD RSUD Budhi Asih diantar oleh ibunya dengan keluhan mencret sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pada hari pertama mencret sebanyak 10 kali. Kemudian pada hari kedua mencret sebanyak 8 kali. Mencret berupa cair berwarna hijau, berbau asam, sedikit ampas, tidak terdapat darah dan lendir. Setiap kali mencret banyaknya kira-kira 4 sendok makan. OS menangis setiap kali akan buang air besar, setelah mencret keluar anak tampak lega dan tidak menangis lagi. OS demam 2 hari sebelum timbul mencret. Demam naik turun, dirasa semakin panas saat sore dan malam hari. OS juga mengalami muntah, mual, napsu makan berkurang, serta batuk dan pilek. OS tampak lemas. Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum OS tampak sakit sedang, dengan status gizi baik, tanda vital suhu 38,4 oC, Nadi 126x/menit, RR 52x/menit. Palpebra mata didapatkan cekung. Hidung didapatkan sekret kering. Auskultasi abdomen bising usus (+) 10x/ menit. Pada anus ditemukan perianal eritema. Pemeriksaan penunjang laboratorium hematologi pada tanggal 27 maret 2014 didapatkan hasil leukosit 18.000 /L, hematokrit 34 %, RDW 16,4%, kalium 3,0 mmol/L. Sedangkan hasil laboratorium tanggal 28 maret 2014 didapatkan kalium 2,9 mmol/L.
Diare akut et causa bakteri dengan dehidrasi sedang Diare akut et causa virus dengan dehidrasi sedang Diare akut et causa lactose intolerance dengan dehidrasi sedang
Pemeriksaan anjuran
Cek berkala hematolo -gi rutin Pemerik sa-an feces
PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa
Komunikasi-Informasi-Edukasi kepada orang tua pasien mengenai keadaan pasien
Medikamentosa
IVFD KaEN3B 3cc/kgBB/jam Propiretik sup 120mg
PROGNOSIS
Ad vitam
Dubia ad bonam
Tgl S 30/3/2014 -
Mencret 3x, warna hijau, ampas (+), lendir (+) Demam (+) Batuk (+) Pilek (+) Muntah 2x isi lendir
O A KU : tampak sakit sedang Kesadaran: CM TTV : Nadi : 124x/m Suhu : 38,9 0 C RR : 36 x/ m Kepala : normocephali Mata : CA -/- SI -/- Cekung -/Hidung : nch -/Mulut : kering - sianosis Leher : kgb ttm Tho : sn vesikuler, rh -/-, wh -/-, BJ I-II reg, m (-), gallop (-) Abdomen : buncit, supel, bu (+) 10x Anus: perianal eritema Ekstremitas : akral hangat Input cairan: minum 500cc+100cc+ cairan infus 16jam/kolf= 1350cc Output cairan: urin dan tinja 1040cc+ IWL 285cc= 1325cc Balance cairan: input-output= 25cc Lab Leukosit : 9000 /L Hb : 9,7 g/dl Ht : 30% LED: 53mm/jam K: 3,1 mmol/L
P -
IVFD KaEN3B 3cc/kgBB/jam Oralit 100cc/diare Lacto B 2x1 Zinc 1x20mg Pct 100mg jika suhu 38 oC Ambroxol 5mg 3x1 Salbutamol 0,5mg 3x1 Zinc zalf untuk pantat
Tgl S 31/3/201 4 -
O Mencret KU : tampak sakit sedang 2x Kesadaran: CM Demam TTV : (+) Suhu : 37,7 0 C Batuk (+) RR : 40 x/ m Pilek (+) Nadi 120x berkurang Kepala : normocephali Muntah (- Mata : CA -/- SI -/- Cekung -/) Hidung : nch -/Mulut :kering- sianosisLeher : kgb ttm Tho : sn vesikuler, rh -/-, wh -/-, BJ I-II reg, m (-), gallop (-) Abdomen : buncit, supel, bu (+) 8x Anus: perianal eritema (-) Extremitas : akral hangat
P -
IVFD KaEN3B 3cc/kgBB/jam Oralit 100cc/diare Lacto B 2x1 Zinc 1x20mg Pct 100mg jika suhu 38 oC Ambroxol 5mg 3x1 Salbutamol 0,5mg 3x1 Zinc zalf untuk pantat
Cairan input: minum 900cc+200cc+ infus 16jam/kolf= 1850cc Cairan output: urin dan tinja 1470cc + IWL 285cc= 1755cc Balance cairan: input-output= 95cc Lab Leukosit 10.100 /L Hb 8,6 g/dl Ht 26 % K: 4,4 mmol/L
Tgl S 1/4/2014 -
Mencret 1x banyak ampas Demam () Batuk (+) Pilek (+) berkurang Muntah ()
O A KU : tampak sakit ringan Kesadaran: CM TTV : Nadi : 126x/m Suhu : 37,3 0 C RR : 34 x/ m Kepala : normocephali Mata : CA -/- SI -/- Cekung -/Hidung : nch -/Mulut : kering sianosis Leher : kgb ttm Tho : sn vesikuler, rh -/-, wh -/-, BJ I-II reg, m (-), gallop (-) Abdomen : buncit, supel, bu (+) 5x Anus: perianal eritema (-) Extremitas : akral hangat Cairan input: minum 750cc+ infus 16jam/kolf= 1500cc Cairan output: urin dan tinja 960cc + IWL 285cc= 1245cc Balance cairan: input-output= 255cc Lab - Feces rutin Besi: 6 g/dL Warna: hijau - Gambaran darah tepi: Lendir(+) Mikrositik hipokrom Leukosit (+)
P Diare akut - IVFD KaEN3B et causa 3cc/kgBB/jam bakteri - Oralit dengan 100cc/diare dehidrasi - Lacto B 2x1 sedang - Zinc 1x20mg Anemia - Pct 100mg jika mikrositik suhu 38 oC hipokrom - Ambroxol 5mg (anemia 3x1 defisiensi - Salbutamol fe) 0,5mg 3x1 -Ferris syrup 1x1cth
Tgl 2/4/2014
S -
O A KU : tampak sakit ringan Kesadaran: CM TTV : Nadi : 121 x/m Suhu : 37,0 0 C RR : 43 x/ m Kepala : normocephali Mata : CA -/- SI -/cekung -/Hidung : nch -/Mulut : kering - sianosis Leher : kgb ttm Tho : sn vesikuler, rh -/-, wh -/-, BJ I-II reg, m (-), gallop (-) Abdomen : buncit, supel, bu (+) 5x Anus: perianal eritema (-) Extremitas : akral hangat Cairan input: minum 300cc + infus 16jam/kolf 500cc= 800cc Cairan output: urin dan tinja 490cc+ IWL 285cc=
P Diare akut et causa bakteri dengan dehidrasi sedang Anemia mikrositik hipokrom (anemia defisiensi fe)
Oralit 100cc/diare Lacto B 2x1 Zinc 1x20mg Pct 100mg jika suhu 38 oC Ambroxol 5mg 3x1 Salbutamol 0,5mg 3x1 Ferris syrup 1x1cth Pasien pulang
Analisa kasus
Mencret Durasi: 2 hari SMRS Frekuensi: 8-10x/hari Banyaknya: 4 sedok makan (8cc x 4 = 32cc) Konsistensi: cair Warna: hijau Bau: asam Ampas (+) sedikit Lendir (-) follow up terdapat lendir Darah (-) Menangis saat BAB Demam Durasi: 2 hari sebelum mencret 4 hari SMRS Demam naik turun Muntah Frekuensi: 1x.hari Isi: makanan Jumlah: sedikit Keluhan lain Mual Napsu makan berkurang Batuk (+) Pilek (+) Lemas
Diare akut: buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu.
Analisa Kasus
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
KU: TSS, CM Tanda vital: N: 126x/menit ; RR: 52x/ menit S: 38,4 oC Mata cekung Hidung sekret kering Abdomen: Bising usus meningkat 10x Anus: perianal eritema
Hematologi darah lengkap: leukositosis? Hb? Elektrolit: Kalium? Pemeriksaan feces: warna hijau, Leukosit (+), lendir (+), amilum (+)
Analisa Kasus
DIAGNOSA AKHIR
Diare akut: konsistensi cair, >3x/hari, lendir (+), < Keadaan 1 minggu umum Bakteri : pemeriksaan feces leukosit (+), lendir Kekenyalan (+) kulit Dehidrasi sedang Skor Maurice King Mata Klasik : Nilai 3
UUB
Nilai untuk gejala yang ditemukan 0 Sehat 1 Gelisah cengeng, apatis, ngantuk Sedikit kurang 2 Mengigau, koma, syok
Normal Normal
Sangat kurang
Normal
Sedikit cekung
Sangat cekung
Analisa kasus
Non medikamentosa
Medikamentosa
IVFD KaEN3B 3cc/kgBB/jam Oralit 100cc/diare Lacto B 2x1 Zinc 1x20mg Pct 100mg jika suhu 38 oC Zinc zalf Ambroxol 5mg 3x1 Salbutamol 0,5mg 3x1 Ferris syrup
DIARE AKUT
DEFINISI
DIARE
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan betambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasnya (>3x perhari) disertai perubahan konsistensi tinja(menjadi cair), dengan atau tanpa darah dan atau lendir
DIARE AKUT
< 1 minggu
FAKTOR RESIKO
UMUR
INFEKSI ASIMPTOMATIK
FAKTOR MUSIM
ETIOLOGI
GOLONGAN BAKTERI Aeromonas Bacillus cereus GOLONGAN VIRUS Astrovirus Calcivirus Sapovirus) Canpilobacter jejuni Clostridium perfringens Clostridium defficile Eschercia coli Plesiomonas shigeloides Salmonella Shigella Staphylococcus aureus Vibrio cholera Vibrio parahaemolyticus Yersinia enterocolitica Enteric adenovirus Corona virus Rotavirus Norwalk virus Herpes simplek virus Cytomegalovirus Crytosporidium parvum Entamoeba histolytica Giardia lamblia Isospora belli Strongyloides stercoralis Trichuris trichiura (Norovirus, GOLONGAN PARASIT Balantidiom coli Blastocystis homonis
DIARE INFEKSI
ETIOLOGI
Kesulitan makanan Neoplasma Neuroblastoma Phaeochromocytoma Sindroma Zollinger Ellison Defek anatomis Malrotasi Penyakit Hirchsprung Short Bowel Syndrome Lain-lain: Infeksi non gastrointestinal Alergi susu sapi Penyakit Crohn
Atrofi mikrovilli
Stricture
Defisiensi imun
Colitis ulserosa Ganguan motilitas usus Pellagra
Malabsorbsi Defesiensi disakaridase Malabsorbsi glukosa dan galaktosa Cystic fibrosis Cholestosis Penyakit celiac Endokrinopati Thyrotoksikosis Penyakit Addison Sindroma Androgenital
PATOFISIOLOGI
Infeksi merusak epitel enzim rusak makanan tidak bisa dicerna menumpuk dilumen usus tek.osmotik meningkat dilumen usus air tertarik ke lumen usus
Infeksi enterotoksin meningkatkan konsentrasi intrasel cAMP, cGMP, atau Ca++ mengaktifasi protein kinase fosforilase membrane protein sehingga megakibatkan perubahan saluran ion, akan menyebabkan Cl- di kripta keluar peningkatan pompa natrium , dan natrium masuk ke dalam lumen usus bersama Cl-
MANIFESTASI KLINIK
Rotavirus Gejala klinis : Masa Tunas Panas Mual, muntah 17-72 jam + Sering 24-48 jam ++ Jarang 6-72 jam ++ Sering 6-72 jam + 6-72 jam ++ 48-72 jam Sering Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera
Nyeri perut
Nyeri kepala lamanya sakit Sifat tinja: Volume Frekuensi Konsistensi Darah Bau Warna Leukosit Lain-lain
Tenesmus
5-7 hari
Tenesmus, kramp
+ >7hari
Tenesmus,kolik
+ 3-7 hari
2-3 hari
Tenesmus, kramp
variasi
Kramp
3 hari
Banyak Terus menerus Cair Amis khas Seperti air cucuian beras -
DIAGNOSIS
Pada anamnesis perlu ditanyakan hal-hal sebagai berikut : lama diare, frekuensi, volume, konsistensi tinja, warna, bau, ada/tidak lendir dan darah. Bila disertai muntah volume dan frekuensinya. Kencing: biasa, berkurang, jarang atau tidak kencing dalam 6-8jam terakhir. Makanan dan minuman yang diberikan selama diare. Adakah panas atau penyakit lain yang menyertai seperti: batuk, pilek, otitis media, campak. Tindakan yang telah dilakukan ibu selama anak diare: member oralit, memabwa berobat ke puskesmas atau ke rumah sakit dan obat-obatan yang diberikan serta riwayat ANAMNESI imunisasinya
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital Tanda lainnya: ubun-ubun besar cekung atau tidak, mata: cowong atau tidak, ada atau tidak adanya air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering atau basah Pernpasan yang cepat dan dalam indikasi adanya asiodosis metabolic. Bising usus yang lemah atau tidak ada bila terdapat hipokalemia. Pemeriksaan ekstremitas perlu karena perfusi dan capillary refill dapat menentukan derjat dehidrasi yang terjadi
DEHIDRASI
Penilaian A B C Lihat: Keadaan umum Mata Air mata Mulut dan lidah Rasa haus Baik,sadar Normal Ada Basah Minum biasa,tidak haus *Gelisah,rewel Cekung Tidak ada Kering *haus banyak Periksa: turgor kulit Hasil pemeriksaan Kembali cepat Tanpa dehidrasi *kembali lambat Dehidrasi ringan/sedang Bila ada 1 ingin *lesu,lunglai/tidak sadar Sangat cekung Kering Sangat kering minum *malas minum atau tidak bias minum *kembali sangat lambat Dehidrasi berat ada 1 tanda*
tanda* Bila
tanda lain
Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B
tanda lain
Rencana terapi C
Keadaan umum
Sehat
Kekenyalan kulit Normal Mata UUB Mulut Denyut nadi Normal Normal Normal Kuat < 120
3-6:
Kulit/
lendir
selaput Basah
Kering
Kering sekali
Gejala SSP
Apatis
Koma
Irritable, hiperfleksi
apatis,
Menurut tonisistas darah, dehidrasi dapat dibagi menjadi: dehidrasi isotonic, bila kadar Na+ dalam plasma antara 131-150 mEq/L dehidrasi hipotonik, bila kadar Na+<131 mEq/L dehidrasi hipertonik, bila kadar Na+>150 mEq/L
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DARAH darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika
URINE
urine lengkap, kultur dan test kepekaan terhadap antibiotika
TINJA
Pemeriksaan makroskopik: warna tinja, konsistesi tinja, bau tinja, adanya lendir, adanya darah, adanya busa Pemeriksaan mikroskopik: leukosit, eritrosit, amoeba coli, histolitika, telur cacing
PENATALAKSANAAN
TUJUAN
Mencegah dehidrasi Mengatasi dehidrasi yang telah ada Mencegah kekurangan nutrisi dengan memberikan makanan selama dan setelah diare Mengurangi lama dan beratnya diare, serta berulangnya episode diare, dengan memberikan suplemen zinc
RENCANA TERAPI A
Jelaskan kepada ibu tentang 4 aturan perawatan di rumah:
Ajari pada ibu cara mencampur dan memberikan oralit. Beri ibu 6 bungkus oralit (200ml) untuk digunakan dirumah. Tunjukan pada ibu berapa banyak cairan termasuk oralit yang harus diberikan sebagai tambahan bagi kebutuhan cairanya sehari-hari: <2 tahun: 50 sampai 100 ml setiap kali BAB >2 tahun : 100 samapai 200 ml setiap kali BAB Katakan pada ibu
pada bayi muda, pemberian ASI merupakan pemberian cairan tambahan yang utama. Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian. jika anak memeperoleh ASI eksklusif, beri oralit, atau air matang sebagai tambahan jika anak tidak memperoleh ASI eksklusif, beri 1 atau lebih cairan berikut ini: oralit, cairan makanan(kuah sayur, air tajin) atau air matang Anak harus diberi larutan oralit dirumah jika:
anak telah diobati dengan rencana terapi B atau dalam kunjungan anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah berat
umur <6 bulan : tablet (10 mg) perhari umur >6 bulan : 1 tablet (20 mg) perhari Lanjutkan pemeberian makanan
RENCANA TERAPI B
Penanganan dehidrasi sedang/ ringan dengan oralit. Beri oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam.
<4 bulan 4-11 bulan 5-7,9 kg
Jumlah oralit yang diperlukan 75 ml/kgBB. Kemudian setelah 3 jam ulangi penilaian dan klasifikasikan kemabali derajat dehidrasinya, dan pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan. berikan tablet zinc selama 10 hari.
Usia
400-600
600-800
800-1200
1200-2200
2200-4000
RENCANA TERAPI C
Beri cairan intravena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut, sementara infuse disiapkan. Beri 100 ml/kgBB cairan ringer laktat atau ringer asetat (atau jika tak tersedia, gunakan larutan NaCl)
Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika status hidrasi belum membaik, beri tetesan intravena lebih cepat. Juga beri oralit (kira-kira 5ml/kgBB/jam) segera setelah anak mau minum, biasanya sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri anak tablet zinc sesuai dosis dan jadwal yang dianjurkan. Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam (klasifikasikan dehidrasi), kemudian pilih rencana terapi) untuk melanjutkan penggunaan
berikut
Umur
Pemberian
pertama Pemebrian
30ml/kgBB selama
Bayi bulan) Anak (12 bulan sampai 5 30 menit* tahun) (bibawah umur12 1 jam*
70ml/kgBB selama
5 jam
2 jam
DIETIK
Oralit
MEDIKAMENTOSA
ZINC
Dosis zinc untuk anak-anak: anak dibawah umur 6 bulan : 10 mg (1/2 tablet) per hari anak diatas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut
KOMPLIKASI
Gangguan elektrolit Demam Edema/overhidrasi
Asidosis Metabolik
Ileus paralitik
Malabsorbsi glukosa
Muntah
PENCEGAHAN
Mencegah penyebaran kuman pathogen penyebab diare
Pemberian ASI yang benar Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI Menggunakan air bersih yang cukup Membudayakan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sehabis buang air besar dan sebelum makan Penggunaan jamban yang bersih dan higienis oleh seluruh anggota keluarga Membuang tinja bayi yang benar
Memberi ASI paling tidak sampai usia 2 tahun Meningkatkan nilai gizi makanan pendamping ASI dan member makan dalam jumlah yang cukup untuk memperbaiki status , gizi anak. Imunisasi campak. Pada balita 1-7% kejadian diare behrunbungan dengan campak, dan diare yang etrjadi umunya lebih berat dan lebih lama (susah diobati, cenderung menjadi kronis) karena adanya kelainan pada epitel usus. Diperkirakan imunisasi campak yang mencakup 45-90% bayi berumur 911 bulan dapat mencegah 40-60% kasus campak, 0,6-3,8% kejadian diare dan 625% kematian karena diare pada balita.1,3
Vaksin rotavirus, diberikan untuk meniru respon tubuh seperti infeksi alamiah, tetapi infeksi pertama oleh vaksin tidak menimbulkan, manifestasi diare. Di dunialah beredar 2 vaksin rotavirus oral yang diberikan sebelum usia 6 bulan dalam 2-3
PROGNOSIS
Bila kita menatalaksanakan diare sesuai dengan 4 pilar diare, sebagian besar (90%) kasus diare pada anak akan sembuh dalam waktu kurang dari 7 hari, sebagian kecil (5%) akan melanjut dan sembuh dalam kurang dari 7 hari, sebagian kecil (5%) akan menjadi diare persisten