Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN Lndasan Teori Flora mikroba dilingkungan mana saja pada umumnya terdapat dalam populasi campuran.

Boleh dikatakan amat jarang mikroba dijumpai sebagai suatu spesies tunggal didalam. Untuk mencirikan dan mengidentifikasikan suatu spesies tersebut harus dapat dipisahkan dari organisme lain yang umunya dijumpai dalam habitatnya, lalu ditumbuhkan menjadi biakan murni. Sesungguhnya ada beberapa metode untuk memperoleh biakan murni dari suatu biakn campuran. Dan diantaranya yaitu menggunakan teknik agar gores dan agar sebar. Metode ini didasarkan pada prinsip mengencerkan organisme sedemikian, sehingga individu spesies dapat dipisahkan dari lainnya dengan anggapan bahwa setiap koloni terpisah yang tampak pada cawan seperti setelah berasal dari satu sel tunggal (Hadioetomo, 1985). Prinsip metode biak pengkayaan dan pelaksanaannya sangat sederhana. Kondisi pengkayaan ialah kondisi dimana organisme dapat tetap tumbuh dengan kehadiran saingan. Dengan menetapkan sejumlah factor (sumber energi, sumber karbon, dan sumber nitrogen, aseptor hydrogen dan atmosfer gas, cahaya, suhu, pH, dan selanjutnya) dapat ditetapkan kondisi lingkungan tertentu dan dapat ditanamkan populasi campur yang terdapat dalam tanah atau Lumpur. Dalam larutan pengkayaan seperti ini jenis yang kondisi tumbuhnya paling cocok akan tetap tumbuh dan mendesak organisme pendampingnya. Dengan memindahkan organisme demikian berkali-kali diatas media biak padat dengan susunan sama, maka stam yang sudah mengalami pengkayaan ini dengan mudah dapat diisolasi (Satish, Gupte. 1990). Inokulum yang ditanamkan oleh para eksperimentator dapat mengandung berbagai stam dan varian dengan tipe metabolisme sama, missal pH optimumbya atau kecepatan tumbuhanya menunjukkan perbedaan yang tidak berarti. Kalau sesuatu biak pengkayaan ditanamkan dengan bahan demikian yang langsung tumbuh adalah stam yang terbaik teradaptasi atau stam yang paling cepat tmbuh dan stam lain. Pertumbuhannya terdesak dan lolos dari isolasi. Bila tujuan isolasi untuk menjerat sebanyak mungkin satm yang tumbuh pada kondisi selektif, tersedia metode lempeng langsung kalau bahan inokulum didistribusikan aiatas medium biak selektif yang padat, maka tipe metabolisme yang dituangkan akan tumbuh dalam bentuk

koloni yang cukup besar, maka tidak terjadi persaingan untuk merebut nutrien, stam yang tumbuh lebih lambat tidak mendapat tekanan dari stam yang tumbuh cepat sehingga stam ini dapat diisolasi (Muslimin, 1985). Tujuan Tujuan dari peraktikum ini adalah agar mahasiswa: mempelajari cara-cara mengisolasi mikroba dari suatu campuran dengan teknik cawan gores.

TATA CARA PENELITIAN Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium Analisis Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru pada hari Rabu tanggal 13 Maret 2013 pukul 16.00-18.00 WITA. Alat dan Bahan Bahan dan alat yang digunakan dalam peraktikum ini adalah: sampel berupa susu basi yang telah dimasukkan kdalam media nutrient broth dan telah diinkubasi 370C selama 24 jam, tempe, beberapa cawan PDA, NaCl 0,85%, beberapa cawan nutrient agar, jarum ose, beberapa tabung agar miring nutrient agar dan Bunsen. Prosedur Kerja 1. Dituliskan nama peraktikan dan tanggal pada tutup cawan petri. 2. Diletakkan cawan petri diatas meja dengan tutupnya terletak disebelah atas. 3. Dikocok tabung berisi biakkan campuran dengan gerakkan kesamping (bakteri cendrung mengendap didasar tabung bila dibiarkan agak lama) sehingga suspense tampak rata, jagalah agar sumbatnya tidak terbasahi. 4. Digunakan dengan menggunakan jarum ose, pindahkan secara aseptic satu ose penuh sampel dan digoreskan jarum ose bolak balik beberapa kali disatu permukaan agar permukaan dapat terlukai oleh jarum ose. 5. Dipijarkan ose dan dibiarkan mendingin, suhu jarum ose dapat diperiksa dengan cara menyentuhkannya pada permukaan agar bagian tepi yang belum diinokulasi. 6. Digoreskan lagi dengan ose yang lain yang juga sudah steril pada salah satu tepi media dengan salah satu sisinya. 7. Dibalik ose, untuk melanjutkan goresan-goresan sejajar pertama, setelah medianya diputar 900C. 8. Digoreskan sejajar lagi setelah medianya diputar 900C. 9. Diputar media 900C, goresan-goresan sejajar ketiga digoreskan sejajar lagi dengan ose yang sudah dibalik sampai memenuhi media cawan.

10. Dimasukkan untuk sampel tempe kedalam NaCl 0,85% kemudian isolasikan pada media PDA dengan cara yang sama seperti sampel susu. 11. Diletakkan cawan petri dalam posisi terballik dan inkubasi pada suhu 37 0C selama 24 jam (untuk sampel susu), sedangkan untuk sampel tempe inkubasi selama 2-5 hari. 12. Dilakukan pengamatan, dilingkari koloni-koloni yang terpisah dan berlainan warna pada permukaan luar dasr cawan petri. 13. Digambarkan penyebaran koloni yang diamati dan gunakan warna yang berbeda sesuai dengan warna koloni yang tampak. 14. Dipindahkan secara aseptic koloni yang praktikkan dapatkan pada agar miring dan dinkubasi.

DAFTAR PUSTAKA Hadioetomo, R.S. 1985. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT. Gramedia. Jakarta. Muslimin L. 1985. Mikrobiologi Lingkungan. Proyek Pengembangan Pusat studi Lingkungan . Jakarta. Satish, Gupte. 1990. Mikrobiologi Dasar. Javpee Brothers. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai