KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN IKM-IKK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2013
BAB I
PENDAHULUAN
Carpal Tunnel Syndrom (CTS) atau Sindrom Terowongan Karpal merupakan salah satu jenis cumulative trauma disorders (CTD) yang disebabkan karena terjebaknya saraf medianus dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan
CTS ditandai oleh gejala rasa kesemutan, nyeri, kebas pada jari-jari dan tangan di daerah persarafan saraf medianus.
Beberapa penelitian menunjukkan bawa ada hubungan antara pekerja pengguna komputer berulang dengan penyakit CTS. Pekerjaan dengan menggunakan computer secara berulang adalah penekanan berulang pada tangan dan mempertahankan posisi tangan pada posisi ekstrim.
35 orang dari 35 pekerja selama 8 jam per harinya dan selama bekerja mereka duduk menggunakan komputer dengan posisi pergelangan tangan yang menekuk.
belum ada pekerja di Mill Office yang mengeluhkan nyeri serius pada area pergelangan tangan.
Wawancara LP&C
belum adanya data yang pasti mengenai sosialisasi pencegahan CTS pada karyawan
-pemakai komputer, - pekerjaan yang melibatkan alat yang bervibrasi -pemakaian alat musik dan alat jahit menjahit. -Kondisi medis tertentu (diabetes melitus, kehamilan, rhematoid arthritis dan thyroid disease)
Atrofi saraf
Fibrosis epineural
Diagnosa CTS
Diagnosa CTS ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik (Hoffman - Tinels sign dan Phalens sign), nerve conduction velocity dan electromyography.5,6 Gejala klinis :
Nyeri di daerah volar di pergelangan salah satu atau kedua tangan. Kesemutan (parastesia) Mati rasa (numbness) Rasa terbakar (burning) yang dirasakan pada jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Pasien merasakan jarinya bengkak, walalupun tidak tampak adanya pembengkakan.
Pada tahap lanjut akan sulit membedakan panas dan dingin, serta kemampuan daya genggam akan berkurang.
Keluhan bersifat progresif, bisa dalam hitungan minggu, bulan maupun tahun. Keluhan sering muncul pada saat malam hari saat pasien beristirahat.
Electromiography (EMG) EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi, polifasik, gelombang positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar.
Pencegahan
a. Mengurangi posisi kaku pada pergelangan tangan, gerakan repetitif, getaran peralatan tangan pada saat bekerja. b. Desain peralatan kerja supaya tangan dalam posisi natural saat kerja. c. Modifikasi tata ruang kerja untuk memudahkan variasi gerakan. d. Mengubah metode kerja untuk sesekali istirahat pendek serta mengupayakan rotasi kerja. e. Meningkatkan pengetahuan pekerja tentang gejala-gejala dini CTS sehingga pekerja dapat mengenali gejala-gejala CTS lebih dini.
BAB III
Metode
Plan
Waktu : 29 Oktober- 3 November 2012 Tempat : PT. RAPP Kegiatan : Observasi Wawancara : Dokter klinik Margie Townsite I LP & C Dept Karyawan Mill office
Plan
Identifikasi masalah
Wawancara
LP & C Dept Dokter perusahaan Dokter klinik Pekerja di Mill office
Observasi langsung
Masalah :
Belum adanya sosialisasi mengenai Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Belum optimalnya sosialisasi pentingnya peregangan tangan pada linkungan kerja di PT.RAPP
Market
Edukasi kepada pekerja melalui penyuluhan mengenai CTS dan mengenalkan peregangan tangan yang baik sebagai salah satu cara pencegahan terjadinya CTS.
Material
Merancang dan menyebarkan media informasi berupa leaflet, poster mengenai pencegahan terjadinya CTS.
Method
Merekomendasikan diadakannya suatu kegiatan penyuluhan berkala tentang CTS di HRD Dept PT.APP
Man
Merekomendasikan dibentuknya tim yang secara khusus bekerja untuk sosialisasi promotif dan preventif CTS serta mengoptimalkan preventif CTS
Definisi Operasional
Edukasi Kepada pekerjaan mengenai CTS dan peregangan tangan yang baik sebagai pencegahan CTS Merancang dan menyebarkan media informasi berupa leaflet mengenai CTS Merekomendasikan diadakannya suatu kegiatan penyuluhan berkala tentang CTS Merekomendasikan dibentuknya tim
Do
Edukasi kepada pekerja melalui penyuluhan mengenai CTS dan memperkenalkan gerakan peregangan sebagai salah satu cara pencegahan terjadinya CTS (09 November 2012) Merancang dan menyebarkan media informasi berupa leaflet dan poster mengenai pencegahan terjadinya CTS dengan gerakan peregangan (09 November 2012)
Do
Merekomendasikan diadakannya suatu kegiatan penyuluhan berkala tentang CTS pada HRD Dept (accounting) di PT.RAPP ( 10 November 2012) Merekomendasikan dibentuknya tim yang secara khusus bekerja untuk sosialisasi promotif dan preventif CTS serta mengoptimalkan preventif CTS (10 November 2012)
Sebelum Intervensi
Sesudah Intervensi
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran pekerja tentang CTS dan pentingnya pencegahan terjadnya CTS Tidak adanya media informasi mengenai cara pencegahan terjadinya CTS
Peningkatan pengetahuan pada karyawan. Disebarkan leaflet sebanyak 35 buah dan 1 buah poster di Mill office PT.RAPP
Check
Sebelum intervensi
Sesudah intervensi
Tidak adanya jadwal kegiatan penyuluhan berkala tentang sosialisasi CTS dan cara pencegahannya Belum adanya tim yang secara khusus bekerja untuk sosialisasi gerakan peregangan sebagai cara mencegah terjadinya CTS
Hasil Kuisioner
Action
Semua variabel yang dilakukan perlu dievaluasi lebih lanjut untuk menilai tingkat keberhasilannya
Bab IV Pembahasan
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan karyawan dan bagian accounting di Mill Office PT.RAPP Townsite I
Selama bekerja mereka duduk menggunakan komputer dengan posisi pergelangan tangan menekuk. Sering mengalami kebas dan kesemutan pada telapak tangan terutama pada malam hari. Kurangnya pengetahuan karyawan tentang CTS Belum adanya sosialisasi mengenai CTS
Masalah
Kurangnya pengetahuan karyawan tentang CTS Belum adanya sosialisasi mengenai CTS
Melakukan penyuluhan dan memberikan brosur mengenai CTS di Mill Office PT.RAPP Townsite I
merekomendasikan diadakannya suatu penyuluhan berkala, merekomendasikan dibentuknya tim yang secara khusus bekerja untuk mensosialisasikan pencegahan CTS melalui metode peregangan atau stretching.
Kategori
Awal
Persentase (%)
Akhir
Persentase (%)
Baik
14
40
35
100
Kurang
21
60
Total
35
100
35
100
Bab V Penutup
penutup
Simpulan
Penyebab timbulnya masalah yaitu: Kurangnya pengetahuan dan kesadaran pekerja tentang CTS dan pentingnya pencegahan terjadinya CTS. Tidak adanya media informasi mengenai cara pencegahan terjadinya CTS. Tidak adanya jadwal kegiatan penyuluhan berkala tentang sosialisasi CTS dan cara pencegahannya pada pekerja. Telum ada tim yang secara khusus bekerja untuk sosialisasi promotif dan preventif mengenai CTS.
alternatif pemecahan masalah dalam rangka optimalisasi edukasi karyawan yaitu dengan Penyuluhan mengenai CTS dan memperkenalkan gerakan peregangan sebagai salah satu cara pencegahan terjadinya CTS Merancang dan menyebarkan media informasi berupa leaflet dan poster mengenai pencegahan terjadinya CTS Merekomendasikan diadakannya suatu kegiatan penyuluhan berkala tentang CTS pada Accounting Dept di PT. RAPP Merekomendasikan dibentuknya tim yang secara khusus bekerja untuk sosialisasi promotif dan preventif CTS serta mengoptimalkan preventif CTS
SARAN
Diharapkan kepada dokter perusahaan dan dokter klinik untuk tetap mensosialisasikan pencegahan terjadinya CTS. Diharapkan kepada pihak LP&C agar dapat terselenggaranya suatu kegiatan sosialisasi mengenai bahaya dan pencegahan terjadinya CTS di PT. RAPP Diharapkan kepada pihak HRD Dept tim yang secara khusus bekerja untuk sosialisasi promotif dan preventif CTS serta mengoptimalkan preventif CTS.
TERIMA KASIH