Anda di halaman 1dari 23

REFERAT

AMBLIOPIA
Oleh: Maria Krishanta Manek, S.Ked
Pembimbing: dr. Eunike Cahyaningsih, Sp.M
SMF/bagian ILMU PENYAKIT MATA BLUD RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG 2013

PENDAHULUAN
GANGGUAN REFRAKSI

Media refraksi pada mata gagal untuk memfokuskan suatu objek secara tepat pada retina

Miopi

Hiperopia

Astigmatisma

PENDAHULUAN
Ketajaman penglihatan berkurang meskipun

diberikan koreksi refraksi terbaik. Terjadi pada 2% populasi Mekanisme: interaksi binokular abnormal kehilangan kemampuan pengenalan bentuk Ambliopia fungsional: reversibel Ambliopia organik : ireversibel

PENDAHULUAN
Klasifikasi umum:
Strabismik Distorsi pola unilateral Distorsi pola bilateral

Prinsip terapi:
Menghilangkan semua penghalang penglihatan Memperbaiki kelainan refraksi Memaksa penggunaan mata

Tidak diterapi Gangguan penglihatan

permanen

Definisi
Ambliopia
Yunani Amblys : Tumpul Ops : Mata

Suatu penurunan ketajaman penglihatan yang tidak mencapai optimal sesuai dengan usia dan intelegensinya walaupun sudah dikoreksi kelainan refraksinya1,4.

Epidemiologi
Prevalensi
Fungsional

: 1-3,5% Organik : 4-5,3%


Populasi dunia: 2%

Faktor Risiko:
Usia: 0-7 tahun Keterlambatan pertumbuhan Prematur Riwayat ambliopia dalam keluarga

Pembentukan Kemampuan Visual


Pembentukan kemampuan visual monokular

Lahir: Visus 1/3001/600

3 bulan pertama: Periode kritis

Berlanjut: Hingga 7-8 tahun

Melambat secara progresif hingga 11 tahun

Pembentukan Kemampuan Visual


Pembentukan kemampuan visual binokular

Dimulai: 1,5-2 tahun

Stereopsis: 3-6 bulan

ETIOLOGI
Anisometropia

Isometropia
Strabismus Deprivasi Visual

Organik

Klasifikasi
Ambliopia strabismik (Supresi)

Distorsi pola monokular (supresi dan distorsi

pola)
Anisometropia Opasitas media

Distori pola bilateral (distorsi pola)


Ametropia Opasitas media

Ambliopia Strabismik (Supresi)

Distorsi pola monokular (supresi dan distorsi pola)

Distori Pola Bilateral (Distorsi Pola)

Penegakan Diagnosis
Anamnesis Onset kelainan ambliogenik (seperti strabismus, anisometropia, dll) Riwayat pengobatan Riwayat penggunaan penutup mata atau tetes mata Riwayat penyakit atau operasi mata sebelumnya Riwayat strabismus atau masalah okular lainnya di dalam keluarga

Penegakan Diagnosis
Pemeriksaan Fisis Pemeriksaan Kemampuan visus Uji Crowding Phenomena Menentukan Sifat Fiksasi Visuskop Tes Tutup Alternat untuk Fiksasi Eksentrik Bilateral Uji Worths Fourt Dot (untuk fusi dan penglihatan stereosis) Uji Density Filter Netral

Penegakan Diagnosis
Radiologi:

CT-Scan, MRI, angiografi fluorescent umenilai adanya kelainan pada retina

Patologi Anatomi

Penatalaksanaan
Mencari penyebab organik dan mengobati

berbagai penghalang penglihatan Koreksi Refraksi Oklusi dan Degradasi Optikal Terapi bedah pada pasien dengan strabismus perlu dilakukan segera setelah ditemukan adanya ambliopia2.

Diagnosis Banding
Esotropia dan Exotropia

Sindroma monofiksasi
Ptosis Kongenital

Komplikasi
Ambliopia tidak ditangani:

Kemampuan melihat hilang ireversibel

Prognosis
Koreksi refraksi: 77% pasien pasien Rekurensi: 25% (1 tahun stelah pengobatan) Faktor yang mempengaruhi prognosis: Tipe ambliopia Usia saat terapi dimulai

Keparahan ambliopia saat dimulainya terapi

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai