Anda di halaman 1dari 14

TUGAS AKHIR KOMPUTASI MEDAN ELEKTROMAGNETIK

MEDAN LISTRIK PADA TELUR DENGAN METODE BEDA HINGGA (FINITE DIFFERENCE METHODE)

DISUSUN OLEH :

WIDYA ANGGORO PUTRO (23210106)

PROGRAM MAGISTER TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010-2011 I. PENDAHULUAN
1

I.1 Permasalahan Hitung medan listrik dengan metode beda hingga (Finite Difference Method/FDM) untuk permasalahan dibawah ini :
Kawat terbuka tanpa isolasi ; 220 V , 10 A

15 cm

0,15 cm

1,25 cm

5 cm

10 cm Putih

TELUR BEBEK

Gambar 1 Permasalahan Telur bebek berbentuk ellips simetris seperti ditunjukkan pada gambar 1. Nilai permitivitas, permeabilitas dan resistivitas dari putih , kuning dan kulit telor adalah sebagai berikut : Jari-jari (cm) Kulit telur Putih telur Kuning telur I.2
-

Permitivitas Permeabilitas Resistivitas 3 5 8 10 20 15 7 10 5

10,15 & 5,15 10 & 5 12,5

Batasan Masalah

Pemodelan yang digunakan dalam bentuk 2 Dimensi (2-D). Medan listrik yang terbentuk merupakan medan listrik kuasi statik. - Daerah medan listrik yang dilingkupi / dihitung disekitar kawat bertegangan dibatasi berbentuk persegi panjang sesuai gambar 2 (Panjang = 0,49 m ; lebar = 0,43 m).

Kawat terbuka tanpa isolasi ; 220 V , 10 A

15 cm

0,43 m

0,15 cm

1,25 cm

5 cm

10 cm Putih

TELUR BEBEK

0,49 m

Gambar 2 Batasan Masalah


- Tidak didapatkan keterangan letak telur tersebut terhadap permukaan tanah, sehingga

dalam hal ini diasumsikan jarak telur terhadap tanah tidak diketahui. - Software yang digunakan adalah MATLAB 7 beserta M-Filenya dan Microsoft Office Excel 2007 II. DASAR TEORI II.1 Persamaan Maxwell & Medan Listrik Persamaan Maxwell

d o E.dr = = Ve dt C

H .dr = I = V
C

o m

D.dS = Q
S
3

B.dS = 0
S

Dari persamaan Maxwell 1 & 2 disimpulkan bahwa medan listrik dapat menimbulkan medan magnet dan medan magnet juga dapat menimbulkan medan listrik. Persamaan Maxwell 3 & 4 menyebutkan bahwa ada muatan listrik dan tidak ada muatan magnet yang dilingkupi oleh suatu flux. Hal ini menyebabkan bahwa medan listrik bisa berupa medan sumber (ada muatan positif/negative) dan medan vortex (melingkar), sedangkan medan magnet hanya berupa medan vortex (melingkar, tanpa sumber positif/negative). Medan Listrik Merupakan medan vektor yang ditimbulkan oleh partikel bermuatan, baik yang diam maupun yang bergerak. Rumus Matematika untuk medan listrik dapat diturunkan melalui hukum coulomb, yaitu gaya diantara dua muatan, yaitu

Menurut persamaan ini, gaya pada salah satu titik muatan berbanding lurus dengan besar muatannya. Medan listrik didefinisikan sebagai suatu konstan perbandingan antara muatan dan gaya

Maka, medan listrik bergantung pada posisi. Besar suatu medan berbanding terbalik dengan permitivitas (konduktivitas dielektrik)

E~1/
Untuk dua buah medium yang berbeda, akan didapatkan kuantitas medan yang berbeda:
4

En1 =

2 En 2 1

Suatu medan, merupakan sebuah vektor yang bergantung pada vektor lainnya. Medan listrik dapat dianggap sebagai gradien dari potensial listrik Gradien potensial listrik Medan listrik dapat pula dihitung apabila suatu potensial listrik perhitungan gradiennya: diketahui, melalui

dengan

untuk sistem koordinat kartesian II.2 Metode beda hingga Pemodelan dengan metode beda hingga dalam domain 2D : Notasi dengan keempat arah mata angin N: North (node sebelah atas node o yang diapproksimasi nilainya) S: South (node sebelah bawah node o) W: West (node sebelah kiri node o) E: East (node sebelah kanan node o)

Misalkan, x adalah penambahan kecil nilai x, maka menurut ekspansi deret taylor u E = u0 + uW = u0 u0 ' ( x) u ' ' ( x) hE + 0 ( hE ) 2 + u0 ' ' ' ( x) ( hE ) 3 + u0 ' ' ' ' ( x) ( hE ) 4 + .... 1! 2! 3! 4!

u0 ' ( x ) u ' ' ( x) hW + 0 ( hW ) 2 u0 ' ' ' ( x) ( hW ) 3 + u0 ' ' ' ' ( x) ( hW ) 4 + ........ 1! 2! 3! 4! u ' ( x) u ' ' ( y) u N = u0 + 0 hN + 0 ( hN ) 2 + u0 ' ' ' ( y) ( hN ) 3 + u0 ' ' ' ' ( x) ( hN ) 4 + .... 1! 2! 3! 4!
5

u S = u0

u0 ' ( x) u ' ' ( y) ( hS ) 2 u0 ' ' ' ( y) ( hS ) 3 + u0 ' ' ' ' ( x) ( hS ) 4 + .... hS + 0 1! 2! 3! 4!

yang selanjutnya apabila melalui substitusi turunan pertama dan kedua, turunan ketiga dan seterusnya diabaikan dan sedemikian rupa sehingga persamaan di atas dapat diturunkan menjadi berbentuk:
u0 ' ' ( x )
u0 ' ' ( y )

u E 2u0 + uW 2hx
u N 2u 0 + u S 2h y

Persamaan poisson menurut dirichlet memenuhi boundary condition sebagai berikut:

Jadi persamaan pada node o (titik tengah di antara keempat arah mata angin E,N,W,S) dengan mensubstitusi approksimasi terhadap turunan kedua, maka
u0 = 1 (u E + u N + uW + uS h 2 F0 ) 4

Untuk persamaan laplace, dimana h2F0 sama dengan nol, maka persamaan diatas berkurang menjadi
u0 = 1 ( u E + u N + uW + u S ) 4

Hubungan antara E dan V dalam perhitungan Matriks menggunakan FDM :

E12

V11 V13 V22 Vref + 2d 2d

III. LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN


6

III.1 Diskritisasi Bidang / daerah yang mau dihitung medan listriknya di diskritisasi menjadi bagian-bagian kecil untuk mempermudah perhitungan menggunakan metode beda hingga.

Gambar 3 Diskritisasi permasalahan Diskritisasi dilakukan dengan membagi panjang 0,49 m dan lebar 0,43 m menjadi 49 bagian panjang dan 43 bagian lebar sehingga tiap bujur sangkar mewakili 1 cm sebenarnya. Sisi lebar : Jarak terdekat kawat dengan telur = 15 cm = 15 bujur sangkar Jarak kawat dengan batas sisi atas = 10 cm = 10 bujur sangkar Jarak telur dengan batas sisi bawah = 7 cm = 7 bujur sangkar Diameter telur sisi terpendek = 10 cm = 10 bujur sangkar Sehingga didapat 42 bujur sangkar = 43 titik matriks
7

Sisi panjang : Jarak sisi kiri dengan telur = 14 cm = 14 bujur sangkar Diameter telur sisi terpanjang = 20 cm = 20 bujursangkar Jarak sisi kanan dengan telur = 14 cm = 14 bujur sangkar Sehingga didapat 48 bujur sangkar = 49 titik matriks Titik Pusat Berdasarkan diskritisasi yang dilakukan, didapat titik pusat berada di (13,25)

III.2 Algoritma & Pemograman 1. 2. 3. 4. 5. 6. Setelah dilakukan proses diskritisasi, didapatkan matriks berukuran 43 x 49 (Sesuai aturan matriks, baris x kolom); Inisialisasi awal sesuai batasan masalah , yaitu tegangan diluar batas-batas adalah 0; Inisialisasi titik pusat (13,25) Proses Iterasi sebanyak 3000 x dimulai ; Inisialisasi letak penghantar di titik baris ke 33 , kolom 1-49 Perhitungan Iterasi distribusi tegangan dilakukan sebanyak 3000 x Menghitung Q sebagai batas - batas telur bagian luar Berdasarkan persamaan elips

(Y Y0 ) 2 ( X X 0 ) 2 + =1 a2 b2
dengan (X0,Y0) = Titik pusat telur ; a = jari-jari terpendek ; b = jari-jari terpanjang

7.

Menghitung L sebagai batas-batas telur bagian dalam (kuning telur) Berdasarkan persamaan lingkaran
8

(Y Y0 )2 + ( X X 0 )2 = r 2
8. Menghitung E (Kuat medan listrik) berdasarkan nilai epsilon masing-masing bagian
-

Epsilon Kulit telur = 3

Epsilon Putih telur = 5 Epsilon Kuning telur = 8 Epsilon Udara = 1 Perhitungan dilakukan berdasarkan rumus :

En1 =
9.

2 En 2 1

Didapatkan nilai matriks V , E , dan nilai mutlak E Ditampilkan contour dari V dan E

10.

Berikut adalah script MATLAB-nya :


clear; clc; Vn=0; Vw=0; Ve=0; Vs=0; n=43; m=49; V=0; x0=25; y0=13; %Inisialisasi tegangan luar sebelah atas %Inisialisasi tegangan luar sebelah kiri %Inisialisasi tegangan luar sebelah kanan %Inisialisasi tegangan luar sebelah bawah % dimensi matriks (baris) % dimensi matriks (kolom) % Inisialisasi seluruh tegangan awal = 0 % Titik Pusat Koordinat telur (kolom) % Titik Pusat Koordinat telur (baris) %Iterasi sebanyak 3000 x

for z=1:3000 for i=2:n-1 for k=2:m-1

V(1,k)=Vn; V(n,k)=Vs; V(i,1)=Vw; V(i,m)=Ve; for p=1:49 %Letak Penghantar bertegangan (kolom)

V(33,p)=220; end

%Letak Penghantar berteganngan (baris) %Batas kulit telur

Q(i,k)=((i-y0)^2)/25 + ((k-x0)^2)/100 -1; L(i,k) = (i-y0)^2+(k-x0)^2-1.5625; end end end V; Q; L; %Nilai matriks V (Distribusi tegangan) %Nilai matriks Q (batas kulit telur) %Nilai matriks L (batas kuning telur) %jarak antar titik %Nilai Epsilon udara %Nilai Epsilon putih telur %Nilai Epsilon kuning telur

V(i,k)=1/4*(V(i,k-1)+V(i-1,k)+V(i,k+1)+V(i+1,k)); %Batas kuning telur

d=1;

Eps1 = 1; Eps2 = 5; Eps3 = 8; for i=2:n-1

for k=2:m-1 if (Q(i,k))<=0.75 %Nilai matriks medan listrik untuk di kulit telur E(i,k)= (Eps1/Eps2)*((V(i,k-1)-V(i,k+1))/(2*d))+((V(i+1,k)-V(i-1,k))/(2*d)); if (L(i,k))<=0.0025 %Nilai matriks medan listrik untuk di kuning telur E(i,k)= (Eps1/Eps2)*((V(i,k-1)-V(i,k+1))/(2*d))+((V(i+1,k)-V(i-1,k))/(2*d)); end else E(i,k)=((V(i,k-1)-V(i,k+1))/(2*d))+((V(i+1,k)-V(i-1,k))/(2*d)); end end end O=abs(E); % Nilai mutlak E % Contour V (Distribusi tegangan) % Contour E (Medan listrik) % Contour O (Nilai mutlak medan listrik) [C,h]=contour(V,2000); [C,h]=contour(E,2000); [C,h]=contour(O,2000);

III.3 Hasil Simulasi


III.3.1 Potensial V (distribusi tegangan) :

Cuplikan matriks potensial (tegangan) (43 x 49)


10

Analisis : Dari matriks dan contour distribusi potensial (tegangan) diatas, didapatkan bahwa semakin jauh dari sumber tegangan, distribusi tegangan makin kecil. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa besar potensial berbanding terbalik dengan jarak.

E;

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Gambar 4 Contour Distribusi Potensial (V)

0 0.3141 0.63 0.9497 1.2751 1.6081 1.9511 2.3062 2.6762 3.0639 3.4725 3.9059

0 0.6263 1.2564 1.8938 2.5424 3.2064 3.8899 4.5976 5.3347 6.1068 6.9203 7.7826

0 0.9349 1.8753 2.8266 3.7945 4.785 5.8045 6.8597 7.9582 9.1083 10.3193 11.6021

1 1 1 1

III.3.2 Medan listrik / E

Cuplikan matriks medan listrik (43 baris x 49 kolom)

11

0 0 0 0 0 0.0018 0.3178 0.6318 0 -0.3104 0.0111 0.3324 0 -0.6244 -0.2954 0.0351 0 -0.942 -0.6034 -0.2616 0 -1.2652 -0.9147 -0.5592 0 -1.5959 -1.2311 -0.8594 0 -1.9362 -1.5543 -1.1636 0 -2.2885 -1.8864 -1.4734 0 -2.6552 -2.2294 -1.7904 0 -3.0392 -2.5855 -2.1163 0 -3.4434 -2.9571 -2.4526 0 -3.8716 -3.3469 -2.8011 Gambar 5 Contour Medan Listrik (E) 0 -4.3279 -3.7579 -3.1635 Analisis : Dari matriks dan contour medan listrik diatas, didapatkan bahwa medan listrik adalah gradient dari distribusi potensial. Medan listrik yang menembus telur dipengaruhi oleh 0 -4.817 -4.1934 -3.5415 permitivitas dari telur tersebut. Semakin besar permitivitas telur, semakin kecil medan listrik yang menembus. 0 -5.3447 -4.657 -3.9368
; dengan U adalah Potensial (V)
12

1 E;
; dengan

adalah permitivitas bahan

IV. KESIMPULAN
1.

Besar distribusi potensial berbanding terbalik dengan jarak dari muatan penghantar 2. Besar medan listrik berbanding lurus dengan gradient potensial dan berbanding terbalik dengan permitivitas bahan yang ditembus 3. Dibutuhkan semakin banyak iterasi untuk membuat contour dan perhitungan matriks menjadi lebih baik
4.

Dalam perhitungan nyata, dibutuhkan syarat-syarat batas yang lebih besar dan jelas agar perhitungannya mendekati nilai yang sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Silaban, Pantur, Elemen-Elemen Elektromagnetika Teknik, jilid 2, edisi ke-5, Penerbit Erlangga, 2001
13

Schwab, Adolf J, Field Theory Concepts, Springer-Verlag, Berlin, 1988 http://www.mathworks.com Zhou, Pei-bai, Numerical Analysis of Electromagnetic Fields, Springer-Verlag, Berlin, 1993

14

Anda mungkin juga menyukai