Anda di halaman 1dari 17

BAB I

VEKTOR DALAM BIDANG

I. KURVA BIDANG : Penyajian secara parameter

Suatu kurva bidang ditentukan oleh sepasang persamaan parameter.

x = f(t); y = g(t) dalam I

f dan g kontinue pada selang I, yang pada umumnya sebuah selang tertutup [a, b]

O
Tidak sederhana,
tidak tertutup
P
P
Sederhana, tidak tertutup

P=O P=O

Tidak sederhana, tertutup sederhana, tertutup

I.1. Menghilangkan Parameter

Contoh : Hilangkan parameter t dari persamaan.

x = t2 + 2t , y=t—3 , —2≤t≤3

1
Solusi : y = t — 3 → t = y + 3

x = (y + 3)2 + 2(y + 3) = y2 + 8y + 15

x + 1 = (y + 4)2 → merupakan persamaan parabola dengan puncak di


(– 1, —4).

3 6 8
x
—1
—2
—3
—4

Contoh : Buktikan bahwa

x = a cos t , y = b sin t , 0 ≤ t ≤ 2π

Adalah persamaan ellips

Solusi : x = a cos t → cos t = x


a

y
y = b sin t → sin t =
b
x 2
+ (y)2 = cos2t + sin2t = 1
( )
a b

a
x
b
1.2. Kalkulus untuk Fungsi yang Ditentukan dalam bentuk parameter

Andaikan f dan g fungsi-fungsi dari t yang turunannya kontinu dan f'(t) G 0 pada
jelang a ≤ t ≤ Q. Maka persamaan parameter.

x = f(t), y = g(t)

Mendefinisikan y sebagai fungsi dari x dan

dy dy⁄dt
dx = dx⁄dt
y
Contoh : Tentukan turunan pertama dan kedua, yaitu dy dan d2 , untuk fungsi yang
dx dx2

ditentukan oleh :

x = 5 cos t y = 4 sin t 0<t<3

Hitung turunan itu untuk t = π


6

Solusi : Bila dy = y'


dx

dy dy⁄dt 4cos t —4
= = = cot t
dx dx⁄dt —5sin t 5

d2y dy' dy'⁄dt —4⁄5 csc2t —4 3


= = = = csc t
dx2 dx dx⁄dt —5sin t 25
Sehingga untuk t = π , adalah :
6

dy —4√3 d2y —4
= = (8 ) = —32
dx 5 dx2 25 25
,

II. VEKTOR PADA BIDANG

Scalar : Besaran yang dinyatakan oleh suatu bilangan

Vektor : Besaran yang dinyatakan oleh suatu bilangan dan arah → digambarkan
sebagai anak panah.
Vektor dapat ditulis dengan huruf tebal u dan v atau
¯u→ dan¯v→.

Besarnya vector ¯u→ ditulis dengan |u|


300

2.1. Operasi Terhadap Vektor

u
u
u+v
u+v

v
v v

Contoh : Sebuah benda 200 Newton digantungkan pada dua utas kawat. Tentukan
besarnya tegangan dalam tiap-tiap kawat.

330 500

330 500

200
W

| | 0 | | 0 |u| cos 330


u cos 33 = v cos 50 → | v| =
cos 500

|u| sin 330 + |v|sin 500 = |W| = 200


|u| sin 330
+| cos | sin 500
0
u 330 cos 50 = 200
200
|u| =
sin 330 + cos 330 tan 500 = 129, 52 N

Sehingga : |v| = |u| cos 33


0 = 168, 99 N
cos 50
0

3. VEKTOR PADA BIDANG : PENDEKATAN SECARA ALJABAR


y y
(U1, U2)

x x

Vektor U dapat dinyatakan secara aljabar dengan pasangan terurut (U1, U2)

Operasi Pada Vektor

Bilangan U1 dan U2 dinamakan komponen-komponen vector = (U1, U2) . Dua vektor U =


(U1, U2) dan V = (V1, V2) adalah sama, jika dan hanya jika U1 = V1 dan U2 = V2 .

Sehingga :

U + V = (U1 + V1, U2 + V2)


Untuk mengalikan U dengan scalar C adalah

UC = CU = (CU1, CU2)

—U = (—U1, —U2)

0 = 0U = (0, 0)

y
U + V = (U1 + V1, U2 + V2)
U = (U1, U2)

V = (V1, V2)
x

PANJANG DAN HASILKALI TITIK PANJANG

Panjang suatu vektor |u| ditentukan oleh :

|u| = √U12 + U22

Misal, jika U = (4, —2) , maka |u| = √42 + (—2)2 = 2√5

Jika u dikalikan dengan scalar C, maka :

|Cu| = |C||u|

|C| = nilai mutlak C, jarak antara titik asal dan C pada garis bilangan
|u| = panjang u , jarak antara titik asal dan ujung u pada bidang

|C| u

0 C |u|
x

Contoh : Bila U = (4, —3) , tentukan |—2u|, tentukan pula vektor v yang searah dengan u
tetapi dengan panjang 1.

Solusi : |u| = √42 + (—3)2 = 5 dan |—2u| = |—2||u| = 2x5 = 10

u (4, —3) 1 4 —3
v = |u| = 5 = 5 ( 4, —3) = ( 5, 5 )

Perkalian dua vektor u dan v dinamakan hasil kali titik, yang dilambangkan dengan u. v

u. v = u1. v1 + u2. v2

Teorema :

Jika u, v dan w vektor dan c skalar, maka :

1. u. v = v. u

2. u. (v + w) = u.v + u.w

3. c(u. v) = (cu)v = u(cv)

4. 0. u = 0

5. u. u = |u|2

Jika u dan v adalah vektor tidak nol, maka :

"u. v = |u||v|cos θ" θ = sudut antara u dan v

Dua vektor u dan v tegak lurus jika dan hanya jika u. v = 0


Contoh : Tentukan b sehingga u = (8, 6) dan v = (3, b) tegak lurus.

Solusi : u. v = (8)(3) + (6)(b) = 24 + 6b = 0

b = —4

Contoh : Tentukan sudut antara u = (8, 6) dan v = (5, 12)

Solusi : cos θ = u.v


(8)(5)+(6)(12) 112
|u||v| = (10) = 130 = 0, 862
(3)

θ = 30, 50

VEKTOR BASIS

Andaikan i = (1, 0) dan j = (0, 1) dan perhatikan bahwa vektor-vektor ini tegak lurus
dan bahwa panjangnya sama dengan satu. Vektor i dan j ini dinamakan VEKTOR
BASIS, sebab setiap vektor u = (u1, u2) dapat dinyatakan secara tunggal dengan i dan
j yaitu :

u = (u1, u2) = u1(1, 0) + u2(0, 1) = u1i + u2j

u = (u1, u2)

j
x
i

Contoh : Tentukan besarnya sudut ABC, dengan A = (4, 3),B = (1, —1), dan C =
(6, —4)

Solusi : u = ¯A¯→ = (4 — 1)i + (3 + 1)j = 3i + 4j = (3, 4)


B
v = ¯C¯→ = (6 — 1)i + (—4 + 1)j = 5i — 3j = (3, 4)
B
|u| = √32 + 42 = 5 ; |v| = √52 + (—3)2 = √34

u. v = (3)(5) + (4)(—3) = 3

u. v
cos θ = 3
|u|| = 5√3 = 0, 1029
v| 4

θ = 84, 090

Andaikan θ sudut antara u dan v. Scalar |u|cos θ dinamakan Proyeksi Skalar u


pada
v.

Kerja yang dilakukan oleh gaya konstan F yang menggerakkan sebuah benda
dari P hingga O adalah besarnya gaya dalam arah gerak dikalikan dengan
jarak yang ditempuh. Jadi apabila D adalah vektor dari P hingga O, besarnya
kerja adalah :

(Proyeksi scalar F pada D) |D| = |F|cos θ|D|

Kerja = F. D

Contoh : Sebuah gaya F = (80)i + (50)j dengan satuan pon memindahkan benda
dari
(1, 0) hingga (7, 1). Jarak diukur dengan kaki. Berapakah

besarnya… Solusi : Bila D vektor dari (1, 0) hingga (7, 1) maka D = 6i + 7j,

jadi :

Kerja = F. D = (80)(6) + (50)(1) = 530 pon-kaki

4. FUNGSI BERNILAI VEKTOR DAN GERAK SEPANJANG KURVA

Sebuah fungsi f memadankan setiap anggota t dari sebuah himpunan (daerah


asal) dengan nilai tunggal f(t) anggota himpunan lain. Himpunan nilai-nilai
demikian disebut daerah nilai fungsi f.
f(t)
t F(t)
t
Suatu fungsi F bernilai vektor dengan peubah riil t memadankan tiap bilangan riil t
dengan satu vektor F(t). Jadi :

F(t) = f(t)i + g(t)j = (f(t), g(t))

Missal F(t) = t2i + etj = (t2, et)

KALKULUS FUNGSI VEKTOR

limt→c F(t) = L berarti bahwa vector F(t) menuju ke vektor L apabila t menuju c atau
vektor F(t) — L menuju vektor 0 apabila t → c.

F(t) — L
Definisi :

F(t) limt→c F(t) = L berarti bahwa untuk tiap s > 0 ada


L
bilangan ð > 0 sedemikian sehingga |F(t) — L| < s asal
saja dipenuhi 0 < |t — c| < ð, yaitu :

0 < |t — c| < ð → |F(t) — L| < s

Teorema :

Andaikan F(t) = f(t)i + g(t)j. Maka F memiliki limit di c jika dan hanya jika f dan g
memiliki limit di c.

lim F(t) = [lim f(t)] i + [lim g(t)] j


t→c t→c t→c

Apabila (t) = f(t)i + g(t)j , maka

"F'(t) = f'(t)i + g'(t)j = (f'(t), g'(t))"

Contoh : jika F(t) = (t2 + t)i + etj , tentukan F'(t), F''(t) , dan sudut θ antara
F'(0), F''(0)

10
Solusi : F'(t) = (2t + 1)i + etj dan F''(t) = 2i + etj , jadi :

F'(0) = i + j ; F''(t) = 2i + j

cos θ = F' '(0), F''''(0) = (1)(2) + (1)(1) 3


|F (0)|| F (0)| √ 2 2√ 2 = 2√5

ǁθ = 18, 430ǁ 1 +1 2 +1 √

Teorema :

Andaikan F dan G fungsi vektor yang dapat dideferensialkan, h suatu fungsi bernilai
riil yang dapat dideferensialkan dan c sebuah scalar. Maka :

1. Dt[F'(t) + CT'(t)] = F'(t) + CT'(t)

2. Dt[cF(t)] = cF'(t)

3. Dt[h(t)F(t)] = h(t)F'(t) + h'(t)F(t)

4. Dt[F(t) + CT(t)] = F(t). G'(t) + CT(t). F'(t)

5. Dt[F(h(t))] = F'(h(t))h'(t) → aturan rantai

Contoh : Jika F(t) = t2i + e–tj , tentukan

1
a). Dt[t3F(t)] ; b). 0ƒ F(t) dt

solusi : a). Dt[t3F(t)] = t3(2ti — e–tj) + 3t2(t2i + e–tj)

= 5t4i + (3t2 — t3)e–tj


1 1 1
b). ƒ F(t) dt = (ƒ t2 dt) i + (ƒ e–t dt) j
0 0 0

1
= i + (1 + e–1)j
3
GERAK SEPANJANG KURVA

Andaikan t menggambarkan waktu dan andaikan koordinat sebuah titik P yang


bergerak ditentukan oleh persamaan parameter

x = f(t), y = g(t)

Maka vektor :

r(t) = f(t)i + g(t)j

Yang berpangkal dititik asal dinamakan vektor posisi titik P pada saat t . Apabila t
berubah ujung vektor r(t) bergerak sepanjang lintasan titik P.
y

Lintas ini adalah sebuah kurva dan gerak yang


P
r(t) dijalani oleh P dinamakan gerak sepanjang kurva.

Sejalan dengan gerak linier , maka kecepatan v(t), dan percepatan a(t) titik P adalah

v(t) = r'(t) = f'(t)i + g'(t)j

g(t) = r''(t) — f''(t)i + g''(t)j

v(r)

a(r)
r(t)
x
Contoh :

Persamaan parameter sebuah titik P yang bergerak pada bidang adalah x = 3 cos t
dan = 2 sin t , dengan t menggambarkan waktu

(a) Gambarlah grafik lintasan P.

(b) Tentukan rumus untuk kecepatan v(t), laju |v(t)| , dan percepatan a(t).

(c) Tentukan nilai maksimum dan minimum laju dan pada saat manakah nilai itu
tercapai.

(d) Buktikan bahwa vektor percepatan yang berpangkal di P selalu menuju ke titik
asal.

Solusi :

(a) x2 + y2 = 1 → ellips
9 4

P
a

(b) Vektor posisi → r(t) = 3cos t i + 2sin t

j u(t) = —3sin t i + 2cos t j

|v(t)| = √9sin2t + 4cos2t = √5sin2t + 4

a(t) = —3cos t i — 2sin t j

(c) Karena laju ditentukan oleh → √5sin2t + 4 , maka nilai maksimum adalah 3 ; pada
sin t = ±1.
yaitu apabila t = π⁄2 atau 3π⁄2 → yaitu pada titik (0, ±2) pada ellips.

Laju minimum, yaitu 2, dicapai pada saat sin t = 0 yang memberikan titik-titik
(±3, 0) .

(d) a(t) = —r(t) → bila pangkal a(t) kita ambil di P, vektor ini akan mengarah ke
ujung akan tepat ada di titik asal. Maka |a(t)| paling besar berada di (±3, 0) dan
paling kecil di (0, ±2).

5. KELENGKUNGAN DAN PERCEPATAN

Kelengkungan → seberapa tajam sebuah kurva melengkung

y Andaikan untuk a ≤ t ≤ b , r(t) = f(t)i + g(t)j


adalah vektor posisi titik P = P(t) pada bidang.
P(t) Andaikan r'(t) ada dan kontinu dan r'(t) G 0
pada selang [a, b].
s = h(t)
r(t) P(a)
x

Maka apabila t nilainya naik, P bergerak sepanjang sebuah kurva yang mulus. Panjang
lintasan s = h(t) dari P(a) ke P(t) ditentukan oleh :

t t

s = h(t) = f √[f' (u)]2 + [g' (u)]2 du = f|r' (u)|du


a a

Laju titik yang bergerak itu adalah :

ds
= |r'(u)| = |
v(t)| dt

Karena r'(t) G 0, maka |v(t)| > 0 → s naik bila t naik


Dengan Teorema fungsi balikan, s = h(t) → t = h–1(s)

dt 1 1
ds = ds = |v(t)|
dt

Andaikan T(t) disebut vector singgung satuan di P(t)

dT |T'(t)|
( )
ǁT t = | |= ǁ
ds |v(t)|

Contoh : Tentukan kelengkungan dan radius kelengkungan hiposikloid r = 8cos3t i +


8sin3t j di titik P dengan t = π⁄12

Solusi : untuk 0 < t < π⁄2

v(t) = r'(t) = —24cos2t sin t i + 24sin2t cos t j

|v(t)| = 24 sin t cos t

T(t) = —cos t i + sin t

j T'(t) = sin t i + sin t

|T'(t)| |sin t i + cos t j| 1


()
K t = = =
|v(t)| 24 sin t cos t 24 sin t cos t

1
= 12 sin 2t
1 1
K(π⁄12) = ( ⁄ )

Anda mungkin juga menyukai