Nuzulisnaini Puspita. S D03206043 Moch. Sulaiman D03206075 KONFLIK ?
• Secara umum Konflik Hirarki
(Sruktur) adalah konflik yang terjadi diberbagai tingkatan organisasi (Harold J. Leavitt) A. Memahami konflik Stuktural • suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidak sesuaian atau perbedaan antara dua pendapat (sudut pandang), baik itu terjadi dalam ukuran (organisasi), derajat spesialisasi yang diberikan kepada anggota keorganisasi, kejelasan jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan anggota dengan tujuan organisasi, gaya kepemimpinan, dan sistem imbalan yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Macam-macam Konflik Struktural
Konflik Vertikal Konflik Aktor (peran)
Konflik Horizontal (lini) Konflik Garis Staf
Konflik Vertikal
Konflik yang terjadi antara karyawan
yang memiliki kedudukan yang tidak sama dalam organisasi. Misalnya konflik antara atasan dan bawahan Cara Menangani Konflik Vertikal • Mengevaluasi diri (intropeksi) • Menjalin hubungan komunikasi yang baik • Meningkatkan hubungan emosional yang baik Konflik Horizontal (lini)
konflik yang terjadi antara mereka
yang memiliki kedudukan yang sama atau setingkat (lini) dalam organisasi. Misalnya, konflik antar karyawan, atau antar departemen yang setingkat. Cara Menangani Konflik horizontal (lini) • Memanggil karyawan atau deperteme- depertemen yang terlibat yang berada dalam garis lini (setingkat) untuk diberikan arahan. • Melakukan evaluasi terhadap berbagai kemajuan yang diperoleh. • Membuat peraturan bersama dengan karyawan atau departemen yang berada digaris lini. Konflik Garis Staf
konflik yang terjadi antara karyawan
lini yang biasanya memegang posisi komando, dengan pejabat staf yang biasanya berfungsi sebagai penasehat dalam organisasi. Cara Menangani Konflik Garis Staf • Memberikan kesempatan kepada staf anda sendiri untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, dengan memberikan target waktu. • Mendorong pihak yang terkait dengan konflik saling mendengarkan, mencoba melihat sudut pandang orang lain dan focus pada tujuan dan kepentingan umum. • Melakukan evaluasi terhadap berbagai kemajuan yang diperoleh. • Menentukan Rapat Mediasi. • Diupayakan secepat mungkin rapat dimulai jika kedua belah pihak telah berada diruang pertemuan yang telah disediakan. • Menetapkan aturan-aturan dasar. • Menekan eksistensi diri sebagai mediator netral dan menyatakan berbagai konsekuensi terhadap TIM Konflik Peran (aktor)
Konflik peran, yaitu konflik yang
terjadi karena seseorang mengemban lebih dari satu peran yang saling bertentangan. Misalnya, serangan secara verbal, ancaman terhadap pihak lain, serangan fisik, huru-hara, pemogokan, dan sebagainya. Cara Menangani Konflik Peran (aktor) • Memperjelas job diskripsen pada karyawan atau depertemen- depertemen yang ada didalam struktur tersebut • Memberikan kebebasan terhadap karyawan, untuk melaksanakan dan mengembangkan program kerjanya • Melakukan evaluasi