Anda di halaman 1dari 2

AMPUTASI

Indikasi 1. Penyakit vaskular perifer yang tidak dapat direkonstruksi dengan nyeri iskemik atau infeksi yang tak dapat ditoleransi lagi. 2. Nyeri atau infeksi yang tak dapat ditoleransi lagi dalam pasien yang tak dapat bergerak dengan penyakit vaskular perifer. 3. Infeksi yang menyebar secara luas dan tidak responsif terhadap terapi konservatif. 4. Tumor yang responsnya buruk terhadap terapi nonoperatif. 5. Trauma yang cukup luas sehingga tidak memungkinkan untuk direparasi.

Prosedur 1. Amputasi ibu jari kaki: tingkat transfalangeal dapat digunakan jika nekrosis terletak dari distal ke proksimal sendi interfalangeal. 2. Amputasi transmetatarsal: prosedur ini digunakan jika nekrosis memanjang dari proksimal ke proksimal sendi interfalangeal, tetapi distal dari kaput metatarsal pada permukaan plantar. Flap plantar panjang sering digunakan, memotong tulang metatarsal pada posisi tengah. 3. Amputasi syme: prosedur ini biasanya digunakan jika kaki telah hancur oleh trauma. Amputasi ini menyelamatkan panjang ekstremitas, mengangkat kaki antara talus dan kalkaneus. 4. Amputasi di bawah lutut (BL): prosedur ini umumnya dilakukan pada penyakit vaskular perifer stadium akhir. Prosedur ini memberikan rehabilitasi yang sangat baik karena dapat menyelamatkan sendi lutut. Kontraktur lutut atau panggul merupakan kontraindikasi dari prosedur ini. Teknik flap posterior panjang umumnya digunakan, dan suatu prostesis kadang-kadang digunakan segera setelah operasi 5. Amputasi di atas lutut (AL): amputasi ini memegang angka penyembuhan tertinggi pada pasien dengan penyakit vaskular perifer. Suatu amputasi AL yang tidak sembuh merupakan situasi

yang tidak menyenangkan dengan mortalitas yang sangat tinggi. Flap kulit anterior dan posterior umumnya memberikan panjang yang sama, menggunakan insisi mulut ikan. 6. Disartikulasi panggul dan hemipelvektomi: prosedur ini biasanya dilakukan untuk tumor ganas dari tungkai. Mungkin kadangkadang dilakukan pada penyakit vaskular perifer, tetapi biasanya mempunyai hasil yang buruk. 7. Amputasi ekstremitas atas: kebanyakan amputasi ini dilakukan dalam kasus-kasus trauma. Penyakit keganasan merupakan indikasi berikutnya yang paling umum. Penyakit penyumbatan arteri jarang yang membutuhkan amputasi ekstremitas atas; tetapi, amputasi jari-jari sering dilakukan pada pasien dengan penyakit vaskular kolagen dan penyakit buerger. Prinsip-prinsip 1. Amputasi transmetatarsal biasanya tidak berhasil bila denyut nadi kaki tidak teraba. 2. Amputasi BL paling baik dilakukan pada sambungan betis atas dan sepertiga tengah. Amputasi pada tingkat ini paling mudah dicocokkan dengan prostesis dan pasien dapat berjalan lebih baik daripada dengan amputasi tungkai distal 3. Pasien yang tak dapat berjalan paling baik ditangani dengan amputasi AL daripada BL. 4. Amputasi AL yang tidak sembuh adalah sangat tidak menyenangkan, biasanya merupakan kondisi yang pramorbid. 5. Ekstremitas dengan infeksi luas, paling baik ditangani dengan amputasi guillotine dini terbuka diikuti oleh penutupan kemudian setelah infeksi sudah hilang. 6. Jika ibu jari kaki harus dikorbankan proksimal dari kaput metatarsal, pasien harus dengan cepat direhabilitasi jika amputasi transmetatarsal standar lima jari telah selesai.

Anda mungkin juga menyukai