0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
76 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merupakan panduan klinis tentang Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) yang mencakup definisi, gejala, pemeriksaan, diagnosis, penatalaksanaan, dan prognosis PCOS. PCOS didefinisikan sebagai sindrom yang ditandai oleh obesitas, menstruasi tidak teratur, dan tanda berlebihan androgen yang disebabkan oleh resistensi insulin. Diagnosis PCOS ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hasil pemer
Dokumen tersebut merupakan panduan klinis tentang Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) yang mencakup definisi, gejala, pemeriksaan, diagnosis, penatalaksanaan, dan prognosis PCOS. PCOS didefinisikan sebagai sindrom yang ditandai oleh obesitas, menstruasi tidak teratur, dan tanda berlebihan androgen yang disebabkan oleh resistensi insulin. Diagnosis PCOS ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hasil pemer
Dokumen tersebut merupakan panduan klinis tentang Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) yang mencakup definisi, gejala, pemeriksaan, diagnosis, penatalaksanaan, dan prognosis PCOS. PCOS didefinisikan sebagai sindrom yang ditandai oleh obesitas, menstruasi tidak teratur, dan tanda berlebihan androgen yang disebabkan oleh resistensi insulin. Diagnosis PCOS ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hasil pemer
Ditetapkan Direktur : STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : OPERASIONAL (SPO) 8 April 2019 dr. H. Samsul Arifin, MARS
Pengertian Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) didefinisikan sebagai sindrom
klinis akibat resistensi insulin yang ditandai dengan obesitas, menstruasi tidak teratur, dan terdapat tanda berlebihan androgen (seperti hirsutisme, jerawat). Istilah lain PCOS adalah gambaran Ovarium Polifolikular (polyfollicular ovarium appeareance). Anamnesis 1. Disfungsi ovulasi yang menyebabkan menstruasi tidak teratur dan infertilitas 2. Hiperandrogenisme dengan bukti klinis atau laboratoris (biokimia) 3. Dengan USG pelvis atau transvaginal, pada bagian perifer dalam satu ovarium ditemukan > 10 kista folikular tampak seperti untaian mutiara, berukuran 2-6 mm atau kadang lebih besar berisi sel-sel atresia. Pemeriksaan Fisik 1. Gula darah/sewaktu (atau TTGO bila perlu) dan profid lipid untuk mencari adakah sindrom metabolik. 2. Hormon kortisol pada pagi hari (pk 08.00), untuk menyingkirkan sindrom cushing 3. Hormon 17-hidroksi progesteron pada pagi hari, untuk menyingkirkan virilisme adrenal 4. HDEAS (dehydroepiandrosteron sulfate) serum, dinilai sebagai amenorea bila hasilnya adbormal 5. USG, juga untuk menyingkirkan virilizing tumor Kriteria Diagnosis Anamnesis, Pemeriksaan Fisik, Pemeriksaan Penunjang Diagnosis Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) Diagnosis Banding Hirsutisme idiopatik, hiperprolaktineia, hipotiroidisme, hiperplasia adrenal non klasik, tumor ovarium, tumor adrenal, sindrom cushing, resistensi glukokortikoid, hiperadrogen dengan penyebab lain yang jarang. Pemeriksaan 1. Gula darah/sewaktu (atau TTGO bila perlu) dan profid lipid Penunjang untuk mencari adakah sindrom metabolik. 2. Hormon kortisol pada pagi hari (pk 08.00), untuk menyingkirkan sindrom cushing 3. Hormon 17-hidroksi progesteron pada pagi hari, untuk menyingkirkan virilisme adrenal RS ISLAM SURABAYA PANDUAN PRAKTIS KLINIS SINDROM OVARIUM POLIKISTIK (PCOS)
KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RS ISLAM SURABAYA 2019
Nomor Dokumen : No Revisi : Halaman / dari :
SPO.Komdik.152.04.2019 0 /2
4. HDEAS (dehydroepiandrosteron sulfate) serum, dinilai sebagai
amenorea bila hasilnya adbormal 5. USG, juga untuk menyingkirkan virilizing tumor Terapi 1. Metformin (untuk mengurangi resistensi insulin sehingga dapat mengembalikan siklus ovarium yang teratur). 2. Thiazolidinedione (tidak disarankan untuk perempuan yang ingin hamil). 3. Klomifen sitrat (untuk mengembalikan fertilitas agara kehamilan dapat terjadi). 4. Progesteron (medroksi proesteron 5-10 mg PO, 1x/hari, selam 10-14 hari tiap 1-2 bulan. 5. Progesteron-impregnated intra uterin coil. Edukasi Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) biasanya ditemukan pada saat pemeriksaan hormon, kehamilan atau infertilitas. Mayoritas perempuan dengan PCOS memiliki periode menstruasi yang tidak teratur (oligomenorea). Prognosis Wanita dengan PCOS memiliki resiko jangka panjang yang kebih besar untuk terjadinya: 1. Intoleransi glukosa, DM tipe 2, hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia 2. Obesitas: bertambahnya rasio pinggang-pinggul 3. Infertilitas involunter (17,5% vs 1,2% kelompok kontrol) 4. Risiko hiperplasia atau kanker endometrium 5. Risiko penyakit serebrovaskular dan kardiovaskular 6. Hirsutisme Kepustakaan 1. Alwi, I. et al., 2016. Penatalaksanaan di Bidang Penyakit Dalam Panduan Praktik Klinis. Jakarta Pusat: Interna Publishing. 2. Kronenberg HM, Melmed S, Polonsky KS, Larsen PR, editors. Disorders in female reproductive system. In: Williams Textbook of Endocrinology, 11th ed. Philadelpia, Pa: Saunders-Elserveir;2008. 3. Gazvani MR, Hamilton M, Kingsland CR, rt al. Polycystic ovarian syndrome:a misleading label Lncet. 2000;355(9201):411-2 4. Colledge NR, Walker BR, Ralston SH, editors. In : Davidson’s Principles and Practice of Medicine 21st ed. Churchill Livingstone-Elsevier:2010. 5. Porter RS, Kaplan JL, editors. The Merck Manual of Diagnosis and Therapy 19th ed. USA: Merck Research Laboratories, 2011. RS ISLAM SURABAYA PANDUAN PRAKTIS KLINIS SINDROM OVARIUM POLIKISTIK (PCOS)
of polycystic ovarian syndrome: result of a 31 year follow-up study. Hum Fertil (Camb) 2000;3(2):101-5. 7. Wild S, Pierpoint T, McKeique, et al. Cardiovascular disease in women with polycystic ovary syndrome at long-term follow up:a retrospective cohort study. Clin Endocrinal (Oxf). 2000;52(5):595-600.