Anda di halaman 1dari 1

1.

Di Banjar menggunaan upakara Caru Eka Sata yaitu ayam berumbun dengan olahan urip 33 (Urip Bhuwana) beserta kelengkapanya atau sesuai dengan kemampuan banjar masing-masing. Tempat Pelaksanaan di Catuspata atau di Palemahan Balai Banjar masing-masing pada waktu Sandi Kala sekitar pukul 18.30 WITA 2. a. Mrajan/Sanggah menghaturkan Banten pejati/semampunya

(sakasidan) dan dinatar depan pelinggih cukup menghaturkan Segehan Agung Cacahan 11 atau 33 tanding yang dipersembahkan kepada Sang Bhuta Bhucari. b. Di halaman rumah atau Natah rumah menghaturkan segehan Manca Warna tanding dengan olahan ayam brumbun, disertai tetabuhan tuak, arak, berem dan air yang didapatkan dari Desa setempat, dihaturkan kepada Sang Bhuta Raja dan Sang Kala Raja c. Di Jaba/Lebuh (depan pintu masuk halaman rumah)

menghaturkan Segehan Nasi Cacahan 108 tanding dengan ulam jejeron matah, dilengkapi dengan segehan Agung serta tetabuhan tuak, arak, berem air tawar dari Desa setempat, dihaturkan kepada Sang Bhuta Kala dan Sang Kala Bala. Semua Segehan tersebut dihaturkan dibawah pada saat Sandi Kala sekitar pukul 18.30 WITA. Di Sanggah Cucuk dihaturkan pras daksina kelanan. d. Semua Anggota Keluarga kecuali yang belum meketus mebyakala dan meprayascita (mabuu-buu) berkeliling dirumah masing-masing dengan sarana api(obor), bunyi-bunyian (kulkul bamboo atau yang lain), dan tri ketuka : suna, jangu, mesui disemburkan.

Anda mungkin juga menyukai