Etnis Flores XC
Etnis Flores XC
Penelitian
Class XC
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmatnya dan
telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penelitian yang berjudul
“Etnis Flores" ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah turut membantu kami dalam menyusun makalah ini. Tentunya, laporan ini tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan atau bantuan dari berbagai pihak. Sebagai penyusun, Kami sadar
bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Oleh karena itu kami menerima saran dan kritik dari teman - teman sekalian. Semoga
laporan bisa menambah wawasan, manfaat dan juga inspirasi bagi teman - teman sekalian.
Kelompok Etnis Flores
1. Tarian Hegong
"Tari Hegong merupakan salah satu tarian tradisional
yang terkenal dan sering ditampilkan di berbagai acara
seperti acara adat, penyambutan tamu penting, dan
kesenian daerah. Tarian itu dibawakan secara
berkelompok oleh penari pria dan wanita dengan
berpakaian adat dan diiringi dengan musik Gong
Waning. Tari ini biasanya dimainkan oleh enam sampai
10 orang penari dengan satu orang sebagai pemimpin
tarian yang berada di posisi paling depan.
Penari telah dilengkapi dengan ikun, lesu, dan reng
sebagai atribut. Ikun merupakan senjata seperti pisau
yang terbuat dari kayu dan dihiasi dengan ekor kuda;
Lesu sendiri sejenis sapu tangan yang digunakan sebagai
pelengkap gerakan tangan para penari; dan Reng adalah
sejenis gelang kaki yang dilengkapi dengan kelinting.
.
D. Ritual dan Upacara Adat
1.Pati Ea
Pati Ea merupakan sebuah ritual adat yang biasa
dilaksanakan masyarakat Etnis Tana Ai di wilayah
timur Kabupaten Sikka dan warga Desa Boru Kedang di
bagian barat Kabupaten Flores Timur. Pati Ea
merupakan pesta syukur panen, mensyukuri berkah dari
Tuhan, alam dan leluhur.
Ritual adat Pati Ea di perbatasan Kabupaten Sikka dan
Flores Timur biasa diadakan di lahan kebun yang
berada di kawasan hutan lindung. Pati Ea merupakan
pesta tahunan syukur panen yang biasanya dipadukan
dengan ritual menghantar jiwa orang-orang yang sudah
meninggal.
Ritual Pati Ea diakhiri dengan menyembelih hewan
kurban baik kambing maupun babi.
Dengan dilaksanakannya ritual ini masyarakat di sana
percaya bahwa hasil panen tahun berikutnya akan
meningkat.
2. Loka Po'o
Loka Po’o merupakan ritual adat yang biasa dilaksanakan Di Desa
Korebhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka yang masih
dipertahankan hingga saat ini. Upacara Loka Po'o dilakukan di atas tanah
datar pelataran rumah adat (Heda Hanga) ini, terdapat lingkaran kecil
yang terbuat dari batu cadas ( serupa menhir) yang tertancap sebagiannya
ke tanah. Batu-batu ini diyakini memiliki fungsi magis, yakni untuk
memisahkan dunia nyata (dunia manusia) dan dunia baka (dunia
leluhur/orang mati). Dan, di tengah lingkaran batu tersebut terdapat tiga
atau lima batu lonjong yang juga tertanam sebagian ke tanah. Juga
terdapat satu tonggak kayu menjulang dari bumi ke arah langit. Kayu ini
berfungsi sebagai penghubung antara kekuatan langit/di atas (Du'a Lulu
Wula) dan kekuatan bumi (Nggae Wena Tana)
Umumnya yang terlibat upacara adat Loka Po'o adalah kaum laki-laki.
Upacara adat Loka Po'o ini dipimpin tetua adat atau Mosalaki Ria Bewa (
Bahasa Lio), seorang atau beberapa orang tokoh masyarakat atau dewan
adat yang dipercayakan. Selama berlangsungnya kegiatan permohonan
tersebut, masyarakat dilarang keras untuk memasuki areal inti upacara
Loka Po'o yang telah dibatasi batu.
E.Makanan Tradisional
1.Lekun
Lekun adalah salah satu makanan tradisional khas Kabupaten Sikka
di NTT, yang cara masaknya cukup unik. Lekun dimasak dengan
mengunakan bambu kemudian dibakar hingga matang.
Bahan utama dari makanan ini adalah tepung beras ketan hitam, yang
dicampur dengan kelapa parut, larutan air gula, dan buah pisang
yang sudah matang. Biasa dijumpai saat antar belis atau mahar dalam
pesta pernikahan maupun disuguhkan dalam acara-acara adat dan
dimakan saat minum teh atau kopi.
2. Ohu Ai Pungan
Ohu Ai Pungan merupakan makanan tradisional masyarakat
Kabupaten Sikka, khususnya Etnis Sikka Krowe dan Muhang Tana
Ai. Makanan ini terbuat dari ubi kayu kering yang ditumbuk, kelapa
parut, sedikit garam, ikan teri kering. sering kali disajikan setiap ada
perhelatan pernikahan, sambut baru (komuni pertama) maupun ritual
adat.
F. Syair Lagu
Wineng...Wineng..
Wineng...Wineng e..
Kasih ora wineng e ( 2x)
Wineng...Wineng...
Wineng...Wineng e...
Kasih ora wineng e (2×)
Kesimpulan