0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
203 tayangan8 halaman
Takiran adalah tradisi adat turun-temurun di Desa Banjarpanepen dimana masyarakat berkumpul untuk berbagi makanan dan saling menukar wadah berisi makanan yang dinamakan takir, diharapkan dapat memperkuat kerukunan antar warga di desa yang majemuk. Takiran dilaksanakan setiap awal bulan Sura di beberapa dusun secara bergiliran.
Deskripsi Asli:
Adat Budaya Desa Banjarpanepen kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas
Takiran adalah tradisi adat turun-temurun di Desa Banjarpanepen dimana masyarakat berkumpul untuk berbagi makanan dan saling menukar wadah berisi makanan yang dinamakan takir, diharapkan dapat memperkuat kerukunan antar warga di desa yang majemuk. Takiran dilaksanakan setiap awal bulan Sura di beberapa dusun secara bergiliran.
Takiran adalah tradisi adat turun-temurun di Desa Banjarpanepen dimana masyarakat berkumpul untuk berbagi makanan dan saling menukar wadah berisi makanan yang dinamakan takir, diharapkan dapat memperkuat kerukunan antar warga di desa yang majemuk. Takiran dilaksanakan setiap awal bulan Sura di beberapa dusun secara bergiliran.
bersama semua lapisan masyarakat pada satu tempat yang telah ditentukan, untuk bersama mensyukuri segala nikmat yang dianugrahkan Tuhan kepada Desa Banjarpanepen dari hasil buminya, Setelah itu dilaksanakan tukar menukar “takir” yaitu makanan berupa ramesan ( nasi, lauk, sayur, srundeng, kerupuk karag, dll) yang disajikan dalam wadah dari daun pisang dientuk sedemikian rupa dan dinamakan “takir” dan dimasukan dalam “tenong” wadah berukuran besar terbuat dari anyaman bambu berbentuk bulat, biasanya satu tenong berisikan 7,9 atau 11 takir. Sebelumnya ramesan tersebut telah didoakan bersama kesepuhan setempat. Tidak lupa juga hidangan becek kambing yang dibagi rata ke semua pengunjung yang hadir di acara tersebut.
Setelah tenong dibuka dan
didoakan bersama, kemudaian yang membawa takir saling menukarkan takir mereka dengan takir milik pengunjung lain yang juga masyarakt sekitar, sampai takir yang diabawanya dari rumah tertukar semua dengan milik orang lain. Kemudian pemilik takir mengambil satu untuk dimakan bersama - sama di lokasi dilaksanakannya takiran. Takiran dilaksanakan setiap tangal 1-3 Sura kalender Jawa. Takiran di Desa Banjarpanepen dilaksanakan di grumbul grumbul desa secara berurutan menurut perhitungan kesepuhan setempat. Tanggal 1 Sura di Jonggol, tanggal 3 Sura di Kali Cawang dan Grumbul Panepen, dan Grumbul Banjaran. Takiran mengandung maksud sebagai pemersatu Desa Banjarpanepen yang notabenya masyarakat Desa Banjarpanepen adalah masyarakat yang majemuk dari segi agama, dan adat. Sehingg pemerintah Desa Banajrpanepen sepakat budaya adalah pemersatu Desa Banjarpanepen. Maka dengan takiran yang merupakan ajang berkumpulnya masyarakat dari berbagai lapisan masyarakat ini diharapkan kerukunan masyarakat desa tetap terjaga. Pelaksanaan takiran biasanya juga disajikan pagelaran kesenian lokal masyarakt desa juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah di Desa DOKUMENTASI PELAKSANAAN TAKIRAN TAHUN 2018 DOKUMENTASI PELAKSANAAN TAKIRAN TAHUN 2019