dripa@fk.unair.ac.id
dripa@fk.unair.ac.id
ANTIBAKTERI
(Farmakologi Klinik Antibakteri) Dripa Sjabana, dr., M.Kes
dripa@fk.unair.ac.id
PAE = T - C
T: waktu untuk jumlah hitung kultur naik 10x sebelum eliminasi obat C: T tanpa obat
Waktu yang diperlukan bakteri untuk kembali pada perkembangan logaritmis.
dripa@fk.unair.ac.id
Hipotesis Mekanisme
PAE in vitro
Hipotesis Mekanisme
PAE in vivo
Pemulihan setelah kerusakan nonletal-reversibel pada struktur sel Bertahannya obat di situs ikatan atau periplasmik Kebutuhan enzim baru yang disintesis sebelum pertumbuhan
Peningkatan leukosit pascaantibiotik (PALE = postantibiotic leukocyte enhancement) yang menunjukkan peningkatan kerentanan bakteri pada kerja fagositik dan bakterisid neutrofil. Pemaparan antibiotik bakteri dengan antibiotik pada konsentrasi subinhibitorik perubahan morfologi bakteri (konsentrasi antibakteri minimal) dan penurunan tingkat pertumbuhan.
5 dripa@fk.unair.ac.id 6
dripa@fk.unair.ac.id
Chloramphenicol Clindamycin Ethambutol Macrolides Nitrofurantoin Novobiocin Oxazolidinones Sulfonamides Tetracyclines Trimethoprim
Vancomycin
dripa@fk.unair.ac.id 7 dripa@fk.unair.ac.id 8
[1]
DoC
(1st)
Alternatif
Otitis Media Akuta, H influenza, Amoxicillin, Amoxicillin-clavulanate, S pneumoniae, TMP-SMZ sinusitis cefuroxime axetil
Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 51-2, Katzung Katzung BG ed.(2004). Farmakologi Dasar & Klinik, ed.8, buku 3. Jakarta: Salemba Medika, hal.185.
respons kx / respons mikrobiologis tidak memadai pemeriksaan sistemik penyebab kegagalan Jarang terjadi kekeliruan pada uji kerentanan, tetapi hasil I sebaiknya diperkuat dengan uji ulang. Pemberian obat dan absorpsi obat sebaiknya diperiksa dengan teliti dan langsung diperiksa:
pengukuran kadar serum penghitungan pil, ataupun terapi yang langsung diamati.
dripa@fk.unair.ac.id
dripa@fk.unair.ac.id
10
[2]
Data klinis sebaiknya ditinjau kembali apakah fungsi kekebalan pasien memadai
jumlah granulosit yang ada mencukupi, ada infeksi HIV, kekurangan gizi, atau keganasan yang mendasar? Ada abses atau benda-benda asing ?
Akhirnya, pemeriksaan kultur dan kerentanan sebaiknya diulangi untuk menentukan kalau infeksi super telah terjadi dengan organisme lainnya atau apabila patogen awal telah membentuk resistensi obat.
dripa@fk.unair.ac.id 11
dripa@fk.unair.ac.id
12
Bacaan lanjut
Katzung BG ed.(2004). Farmakologi Dasar & Klinik, ed.8, buku 3. Jakarta: Salemba Medika, hal.179-201. RSUD Dokter Soetomo (1990). Pedoman Penggunaan Antibiotika, ed.1. Surabaya: RSUD Dokter Soetomo.
1. Average number of drugs per encounter 2. Percentage of drugs prescribed by generic name 3. Percentage of encounter with an antibiotic prescribed 4. Percentage of encounter with an injection prescribed 5. Percentage of drugs prescribed from essential drugs list or formulary
WHO/DAP/93.1
dripa@fk.unair.ac.id 13
dripa@fk.unair.ac.id
14
Antibiotik apa yang akan saudara berikan pada pasien dengan gejala flu ?
Bayi, anak, dewasa, atau lansia ? Dengan gangguan fungsi organ tertentu ? Sedang hamil atau menyusui ?
ADEC Risk Categorization System for Drugs Used in Pregnancy
dripa@fk.unair.ac.id
15