Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Laporan Tutorial Kasus Skenario A Undescended Testis Blok XIV sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman. Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang. Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada : 1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan. 2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual. 3. dr. Liza Chairani, Sp.A, M.Kes , selaku tutor kelompok 5 4. Teman-teman seperjuangan 5. Semua pihak yang membantu penulis. Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin. Palembang, Oktober 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Halaman
Halaman Kover 0 Kata Pengantar . 1 Daftar Isi 2 BAB I : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang . 3 1.2 Maksud dan Tujuan 4 BAB II : Pembahasan 2.1 Data Tutorial 2.2 Skenario 2.3 Seven Jump Steps I. II. III. IV. V. Klarifikasi Istilah-Istilah . Identifikasi Masalah Analisis Permasalahan dan Jawaban . Hipotesis .. Merumuskan Keterbatasan Pengetahuan dan Learning Issue .. VI. DAFTAR PUSTAKA Pembahasan....
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Blok Sistem Urogenetalia (Kedokteran Dasar III) adalah blok keempatbelas pada semester 5 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario A Undescendent Testis yang memaparkan kasus mengenai Susno, berusia 10 tahun , pada pemeriksaan alat kemaluan didapatkan ukuran zakarnya hanya 2,5 cm dan kulupnya tidak dapat dibuka , ujung zakarnya kemerahan dan masih ada sisa air kemih. Selain itu ditemukan kantung kemakluan kiri tidak ada terabanya buah zakar, kantung kemaluan kanan buah zakar teraba lunak serta mudah terdorong kearah lipat paha. Dari keterangan orang tuanya diketahui bahwa sejak hamil 2 bulan nafsu makan ibunya berkurang. Susno lahir kurang bulan dengan berat badan susno hanya 1,75 kg. Selain itu sejak umur 3 bulan susno tidak disusui lagi oleh ibunya. Pada usia 5 tahun ia menderita gondongan dan buah zakar kanan nya bengkak. Pada saat akan di khitan , didapatkan kulupnya sulit dibuka sehingga dokter harus menentukan cara apa untuk melakukan khitan untuk susno. Apakah dilakukan dengan teknik sircumsisi atau teknik dorsumsisi. Maksud dan Tujuan
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Halaman
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Sekretaris Papan ; Endah Meliza Tasti 1. Ponsel dalam keadaan silent. 2. Izin bila ingin keluar 3. Mengacungkan tangan bila ingin mengajukan pendapat 2.2 Skenario Kasus Pada acara Baksos oleh fakultas kedokteran UMP di dusun pagar jati dimana dilakukan pengobatan gratis dan khitanan di jumpai Susno, berusia 10 tahun ,pada pemeriksaan alat kemaluan didapatkan ukuran zakarnya hanya 2,5 cm dan kulupnya tidak dapat dibuka , ujung zakarnya kemerahan dan masih ada sisa air kemih. Selain itu ditemukan kantung kemakluan kiri tidak ada terabanya buah zakar, kantung kemaluan kanan buah zakar teraba lunak serta mudah terdorong kearah lipat paha.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Halaman
Gondongan ( Mumps) : Penyakit akut dan menular yang disebabkan oleh paramigsovins.
preputium /kulit depan pada penis. 6. Buah Zakar ( Testis ) : Gonad jantan : salah
satu dari pasangan kelenjar berbentuk telur yang secara normal terletak dalam skrotum. 7. Dorsumsisi : teknik sirkumsisi
dengan cara memotong preputium pada bagian dorsal pada jam 12 sejajar sumbu panjang penis ke arah proksimal, kemudian dilakukan pemotongan sirkuler kekiri dan kekanan sejajar sulcus coronarius.
Halaman
penyakit yang ditandai dengan nyeri, pembengkakan, dan rasa berat 9. Lipat Paha (Inguinal) dan tungkai atas. 10. Kurang bulan (prematur) : kelahiran setelah minggu ke 20 dan sebelum genap bulan, dan secara acak didefinisikan bayi yang lahir dengan berat antara 500 2499 gram. 11. ujung zakar kemerahan (balanopostitis) : peradangan glans penis, biasanya disertai phimosis yang terjadi pada laki-laki yang belum dilakukan sunat. : batas antara abdomen
II.
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Susno, berusia 10 tahun ,pada pemeriksaan alat kemaluan didapatkan ukuran zakarnya hanya 2,5 cm dan kulupnya tidak dapat dibuka , ujung zakarnya kemerahan dan masih ada sisa air kemih.. 2. kantung kemakluan kiri tidak ada terabanya buah zakar, kantung kemaluan kanan buah zakar teraba lunak serta mudah terdorong kearah lipat paha. 3. orang tuanya diketahui bahwa sejak hamil 2 bulan nafsu makan ibunya berkurang. Susno lahir kurang bulan dengan berat badan susno hanya 1,75 kg. Selain itu sejak umur 3 bulan susno tidak disusui lagi oleh ibunya. 4. Pada usia 5 tahun ia menderita gondongan dan buah zakar kanan nya bengkak.
Halaman
III. ANALISIS PERMASALAHAN 1. Susno, berusia 10 tahun ,pada pemeriksaan alat kemaluan didapatkan ukuran zakarnya hanya 2,5 cm dan kulupnya tidak dapat dibuka , ujung zakarnya kemerahan dan masih ada sisa air kemih.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Halaman
a. Embriologi pembentukan organ genetalia maskulina ? Jawab : Ketika mesonepros mengalami degenerasi, suatu ligamen yang disebut gubernakulum akan turun pada masing-masing sisi abdomen dari pole bawah gonal melintas oblik pada dinding abdomen (yang kelak menjadi kanalis inguinalis) dan melekat pada labioscrotal swelling ( yang kelak menjadi skrotum atau labia majora). Kemudian kantong peritoneum yang disebut processus vaginalis berkembang pada masing-masing sisi ventral gubernakulum dan mengalami herniasi melalui dinding abdomen bawah sepanjang jalur yang dibentuk oleh gubernakulum. Masing-masing processua vaginalis membawa perluasan dari lapisan pembentuk dinding abdomen, bersama-sama membentuk funikulus spermatikus. Lubang yang ditembus oleh processus vaginalis pada fascia transversalis menjadi anulus inguinalis internus, sedang lubang pada aponeurosis m. obliquus abdominis externus membentuk anulus inguinalis eksternus. Pada minggu ke-6 umur kehamilan primordial germ cells mengalami migrasi dari yolk sac ke genital ridge. Dengan adanya gen SRY (sex determining region Y), maka akan berkembang menjadi testis pada minggu ke-7. Testis yg berisi prekursor sel-sel Sertoli besar (yang kelak menjadi tubulus seminiferous dan sel-sel Leydig kecil) dengan stimulasi FSH yang dihasilkan pituitary mulai aktif berfungsi sejak minggu ke-8 kehamilan dengan mengeluarkan MIF (Mllerian Inhibiting Factor), yang menyebabkan involusi ipsilateral dari duktus mullerian. MIF juga meningkatkan reseptor androgen pada membran sel Leydig. SelPada minggu ke-10-11 kehamilan, akibat stimulasi chorionic gonadotropin yang dihasilkan plasenta dan LH dari pituitary sel-sel Leydig akan mensekresi testosteron yang sangat esensial bagi diferensiasi duktus Wolfian menjadi epididimys, vas deferens, dan vesika seminalis.
Halaman
Keduanya terjadi dibawah kontrol hormonal yang berbeda. Fase transabdominal terjadi antara minggu ke-10 dan 15 kehamilan, di mana testis mengalami penurunan dari urogenital ridge ke regio inguinal. Hal ini terjadi karena adanya regresi pemendekan ligamentum suspensorium cranialis dibawah pengaruh androgen (testosteron), disertai gubernaculum (ligamen yang melekatkan bagian inferior testis ke-segmen bawah skrotum) di bawah pengaruh MIF.Dengan perkembangan yang cepat dari regio abdominopelvic maka testis akan terbawa turun ke daerah inguinal anterior. Pada bulan ke-3 kehamilan terbentuk processus vaginalis yang secara bertahap berkembang ke-arah skrotum. Selanjutnya fase ini akan menjadi tidak aktif sampai bulan ke-7 kehamilan. Fase inguinoscrotal terjadi mulai bulan ke-7 atau minggu ke-28 sampai dengan minggu ke-35 kehamilan. Testis mengalami penurunan dari regio inguinal ke-dalam skrotum dibawah pengaruh hormon androgen. Mekanismenya belum diketahui secara pasti, namun diduga melalui mediasi pengeluaran calcitonin gene-related peptide (CGRP). Androgen akan merangsang nervus genitofemoral untuk mengeluarkan CGRP yang menyebabkan kontraksi ritmis dari gubernaculum.Faktor mekanik yang turut berperan pada fase ini adalah tekanan abdominal yang meningkat yang menyebabkan keluarnya testis dari cavum abdomen, di samping itu tekanan abdomen akan menyebabkan terbentuknya ujung dari processus vaginalis melalui canalis inguinalis menuju skrotum. Proses penurunan testis ini masih bisa berlangsung sampai bayi usia 9-12 bulan.
Halaman
Perubahan ini terjadi akibat pembesaran ukuran pelvis dan pemanjangan ukuran tubuh, karena gubernakulum tumbuh tidak sesuai proporsinya, mengakibatkan testis berubah posisi, jadi penurunannya adalah proporsi relatif terhadap pertumbuhan dinding abdomen. Masuknya testis di skrotum di ikuti dengan kontraksi kanalis inguinalis yang menyelubungi funikulus spermatikus. Selama periode perinatal processus vaginalis mengalami obliterasi, mengisolasi suatu tunica vaginalis yang membentuk suatu kantong yang menutupi testis.
Halaman
10
Halaman
11
Halaman
12
GLANDULA PROSTAT Glandula prostat berbentuk piramid, merupakan organ glandula dan fibromuskular, dengan panjang 3 cm (1 inci), dan mengelilingi urethra pars prostatica. Bentuk dan ukurannya secara keseluruhan menyerupai chestnut. Hubungan Superior Inferior profundum) Anterior : terdapat symphisis os pubis yang dipisahkan oleh jaringan lemak extraperitoneal yang disebut spatium retropubicum (spatium prevesical of Retzius). Dekat dengan prostat pada spatium ini, terdapat plexus venosus prostaticus. Dekat dengan apeks prostat, terdapat lig. puboprostaticum (jaringan fibrosa) yang melalui bagian depan pubis. Posterior Lateral : terdapat rectum yang dipisahkan oleh fascia Denonvilliers : terdapat m. levator ani : lanjutan dari cervix vesica urinaria. Urethra masuk pada : apeks prostat terletak di atas sphincter externum vesica
aspek superior prostat dekat batas anterior urinaria yang terletak pada kantung perineal profunda (spatium perinei
Ductus ejaculatorius masuk ke bagian atas posterior glandula prostat dan membuka pada urethra di verumontanum di tengah lobus medialis yang
13
Halaman
Kapsula Prostat Normalnya pada glandula prostat terdapat 2 kapsula, kapsula ke 3 jika terjadi proses patologi, kapsula tersebut adalah: 1. Kapsula sejati, berupa selubung fibrosa tipis yang mengelilingi glandula prostat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Halaman
14
Perdarahan Suplai arteri berasal dari a. vesicalis inferior, suatu cabang yang masuk ke glandula prostat melalui tiap-tiap sisi pada ekstremitas lateralis. Vena membentuk plexus venosus prostaticus yang menerima darah dari v. dorsalis penis dan mengalirkannya ke v. iliaca interna pada tiap-tiap sisinya. Beberapa drainase vena menuju plexus venosus yang terletak di depan corpus vertebra dekat foramen vertebrale. Vena-vena ini tidak memilika valva (katup) dan disebut vena-vena vertebra Bateson tanpa valva.
SCROTUM Scrotum merupakan sebuah kantung dengan dua ruang, terdiri dari kulit berpigmen, jaringan ikat dan jaringan fibrosa yang berisi testes, epididimis dan selaput-selaput yang menyelubungi mereka. Pada kriptokismus, kantung ini tidak terbentuk.
Halaman
15
Dalam scrotum testis kiri terletak tingkatannya sedikit lebih rendah dari kanan. Jarang sekali yang sebaliknya. Masing-masing testis mengandung kapsula fibrosa putih (tunica albuginea), dan masing-masing meng-invaginasi ke anterior bergabung dengan selaput serosa ganda (tunica vaginalis) sama seperti intestinum meng-invaginasi peritoneum. Sepanjang margo posterior testis, mendekati sisi lateral, terletak epididymis yang terdiri atas caput, corpus dan cauda di inferior. Di medial, terdapat alur yang jelas yaitu sinus epididymis yang terletak antara epididymis dan testis. Epididymis ditutupi oleh tunica vaginalis kecuali pada margo posterior yang bebas sehingga di istilahkan extraperitoneal. Testis dan epididymis masing-masing berdekatan pada extremitas superior dan memiliki tangkai disebut appendix testis dan appendix epididymis (Morgagni). Appendix testis adalah sisa ujung atas ductus paramesonefros (Muller). Sedangkan appendix epididymis adalah sisa mesonefros (ductus Wolfian). Struktur-struktur ini menjadi suatu tangkai yang berpotensi dapat terjadi torsi. Pada akhir cauda epididymis, ductus epididymis melanjutkan diri sebagai ductus deferens. Testes diliputi oleh 3 lapis jaringan: 1. Tunika vaginalis
Halaman
16
Perdarahan Arteri testicularis berasal dari aorta setinggi a.v. renalis (VL-1). A. testicularis ber-anastomose dengan arteri yang menuju ke vas deferens untuk memperdarahi vas deferens dan epididymis yang berasal dari a. vesicalis inferior cabang dari a. iliaca interna. Hubungan silang ini berarti jika dilakukan ligasi a. testicularis tidak menyebabkan atropi testis.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Halaman
17
Aliran Limfatik Aliran limfatik testis mengikuti ketentuan umum aliran limfatik. Alirannya bersama-sama aliran vena dan menuju nodus limfaticus para-aorticus setinggi a.v. renalis. Hubungan bebas terjadi antara aliran limfatik kiri dan kanan, juga terjadi anastomosis dengan nodus limfaticus intrathoracis-para aorticus dan akhirnya dengan nodus limfaticus cervicalis, sehingga tidak jarang keganasan pada testis akhirnya dapat menjalar ke leher.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Halaman
18
VAS (DUCTUS) DEFERENS Merupakan saluran dengan panjang 45 cm (18 inci)suatu panjang yang mengingatkan pada panjang ductus thoracicus, medulla spinalis, os femur, dan jarak antara gigi seri dan cardia gaster. Vas deferens berjalan dari cauda epididymis melalui scrotum menuju canalis inguinalis dan kemudian berada di dinding lateral pelvis. Di sini vas deferens tepat di bawah peritoneum pada dinding lateral pelvis, meluas menuju
Halaman
19
VESICULA SEMINALIS Struktur ini disebut demikian karena diduga menjadi tempat penampungan sperma. Tetapi kemudian ternyata bahwa struktur ini merupakan suatu kelenjar, maka namanya diubah menjadi gland vesicalis. Vesicula seminalis bentuknya memanjang dan terdiri dari saluran yang berkelok-kelok dengan panjang 5 cm (2 inci) dan jika jabarkan bisa menjadi 3 kali panjangnya. Permukaan depan vesicula seminalis berbatasan dengan fundus vesicae, sedangkan permukaan belakangnya berhubungan dengan pars analis recti.
20
Halaman
c. Fisiologi organ genetalia maskulina anak usia 10 tahun? Jawab : FISIOLOGI ORGAN GENITALIA Fungsi primer dari sistem reproduksi laki laki adalah menghasilkan spermatozoa matang dan menemnpatkan sperma kedalam saluran reproduksi perempuan melalui senggama. Testes mempunyai fungsi eksokrin dalam spermatogenesis dan fungsi endokrin untuk mensekresikan hormon hormon seks yang mengendalikan perkembangan dan fungsi seksual. a) Testes Fungsi eksokrin (cytogenic) testes pada kemampuannya untuk menghasilkan spermatozoa yang kemudian dikeluarkan dari tubuh. Fungsi jantan. b) Scrotum Membungkus testis Mempertahankan suhu testes selalu berada 4-5 derajat di bawah suhu basal tubuh. c) Tubulus seminiferus Terdapat sel sertoli yang berfungsi sebagai penunjang dan pemberi makan spermatozoa yang secara embriologis yang terbentuk dari endokrin testes (steroidogenesis) adalah pada kemampuannya untuk menghasilkan hormon-hormon reproduksi
Halaman
21
Pengaturan dan peranan hormone pada system reproduksi pria: 1. FSH 2.LH Memacu perkembangan sel-sel interstitial leydig Memacu pertumbuhan tubulus seminiferus testis Memacu spermatogenesis
Halaman
22
3.Testosteron Dihasilkan oleh sel interstitial leydig Mamacu sifat kelamin sekunder pada pria Memacu perkembangan saluran reproduksi
d. Histologi organ genetalia maskulina anak usia 10 tahun ? Jawab : 1. TESTIS Testis berupa glandula tubuler komplek yang dibungkus oleh kapsula fibrosa yang cukup tebal disebut : Tunika albugineadan sebuah lapisan peritoneum Tunika vaginalis viseralis. Tunika vaginalis dibentuk oleh jaringan ikat kolagen yang miskin akan vasa darah dan elemen elastis, permukaan bebasnya tertutup mesothelium, sedangkan permukaan yang lain melekat pada
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Halaman
23
Halaman
24
Halaman
25
Sel Interstitial Parenkim testis yang terdiri atas tubuli seminiferi dibalut oleh jaringan ikat halus yang dikenal sebagai jaringan ikat interstitial. Didalamnya ditemukan pembuluh darah saraf, sel interstitial (sel leidig). Sel ini umumnya mengelompok dan mengitari pembuluh darah, terlihat jelas pada kuda dan babi. Bentuknya tidak teratur, berdiameter 10-15 , inti besar,kromatin bulat dan nukleus jelas. Dalam sitoplasma sering terdapat apparatus golgi, smooth E.R mitokhondria, butir-butir lipoid, kristal protein (kuda dan kucing) dan
Halaman
26
mediastinum testis. Saluran tersebut dibalut oleh epithel pipih selapis atau kubis rendah, sedangkan mediastinum testis merupakan kondensasi dari stroma testis yang mengandung pembuluh darah dan saraf. Otot polos belum terdapat pada mediastinum testis. c. Duktuli Efferentes Testis Pada kutub kranial mediastinum testis terdapat sekitar 6-12 saluran disebut : Duktuli efferentes testis. Saluran tersebut awalnya lurus tetapi setelah memasuki epididimis menjadi berkelok membentuk spiral. Daerah pemasukan dikenal dengan vascular cone yang menghadap testis dan merupakan caput epididimis (kuda) atau sebagian dari padanya pada hewan lain. Duktuli efferentes memiliki epithel silindris sebaris dengan dua macam sel, yakni : sel basilia (kinocilia) dan sel tanpa silia dengan banyak butir sekreta di dalamnya, sel ini menunjukkan aktivitas bersekresi. Epithel berdiri pada membran basal, bagian yang telah ada dalam caput epididimis, mulai terdapat otot polos
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Halaman
27
28
g. Funikulus Spermatikus Bagian ini berbentuk buluh, dibalut oleh peritonium. Didalamnya terdapat duktus deferens, pembuluh darah, saraf dan berkas otot polos. Pada kasus pengebirian secara tertutup yang dirusak selain duktus deferens juga arteri (a. Spermatika). Pengebirian ini lazim dilakukan pada hewan besar (sapi atau kerbau) sebelum menginjak dewasa kelamin, sebagai ternak daging. h. Uretra Uretra hewan jantan cukup panjang, dibagi menurut letaknya, yakni : Uretra pars prostatika, uretra pars pelvina dan uretra pars penis. Jadi delaslah bahwa bangun uretra tergantung pada letaknya dalam tubuh, meskipun demikian terdapat bangun umum tetap. Selaput lendir membuat lipatan memanjang, disusun atas epitelnya banyak lapis dan peralihan. Pada permukaan, epithel tidak teratur sering membentuk
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Halaman
29
Halaman
30
Vasa Darah Pada manusia dan kuda terdapat jala kapiler pleksus korteks superfisial langsung dibawah tunika albuginea. Ini berhubungan dengan pleksus vena korteks profundal yang berhubungan dengan ruang kaverna dan jaringan erektil. Aliran darah arterial terutama berasal dari arteria provunda-penis yang masuk krura. Cabang dari arteria dorsalis menembus tunika albuginea. Arteri ini berjalan sepanjang trabekula melintasi sepanjang jaringan erektil. Berupa cabang memberikan kapiler ke albuginea dan trabekula sedang yang lain membentuk kapiler pada superfisial, cabang arteri yang lain berakhir pada pleksus profundal atau kelubang kaverna secara langsung. Arteri helisina membentuk cabang dan berkelompok dua sampai sepuluh, selanjutnya dibungkus dalam berkas oleh jaringan ikat, berjalan berkelok, dindingnya mengandung berkas otot polos longitudinal hingga arteri mempunyai penebalan seperti bantal. Ruang kaverna dan pleksus venosus yang provundal di aliri darah dari vena profunda penis dan vena dorsalis penis dan vena bulbouretralis.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Halaman
31
Glans Penis Kaya akan vaskularisasi dan beberapa spesies mempunyai bangunan erektil yang sebenarnya dan membentuk bangunan yang melebar disebut : Glans penis, bangunan ini hanya jelas pada manusia, kuda dan anjing. Pada anjing glans penis merupakan bangunan erektil yang pokok. Glans tertutup oleh preposium, preposium terbungkus oleh kulit, kaya akan nervi dan ujung saraf. Jaringan erektil glans terpisah dari korpus kavernosum penis, kecuali pada babi. Jaringan ererktil ini berhubungan dengan korvus kavernosumuretrae. Bulbus glandis anjing adalah suatu korvus kavernosum yang tebal, kaya jaringan elastis dan serabut otot. Pada karnivora glans membungkus os. penis, membentuk sebagai jaringan tulang pada ujung korvus kavernosum penis. Pada kuda, kambing dan biri-biri uretra muncul dari ujung penis membentuk prosessus uretralis dan terbungkus jaringan kaverna yang tipis. Pada kuda bagian ini kaya jaringan limfatik. Pada kucing sarung kulit glans mempunyai spina kecil dan mengalami kornifikasi pada ujungnya. Kuda dan anjing juga ada tetapi lebih kecil. 4.2 Prepusium Prepusium terdiri atas dua bagian yakni : Bagian exsternal yang merupakan kelanjutan dari kulit abdomen disebut :Pars parietalis dan pars viseralis, keduanya bertemu pada orifisium preputi. Pars parietalis terlipat kedalam dan ke muka pada forniks dan menutup ujung penis sebagai pars viseralis. Pars eksterna mempunyai struktur sama dengan kulit, banyaknya rambut bervariasi tergantung spesies hewannya.Pars parietalis dihubungkan dengan lapisan luar dengan jaringan ikat yang banyak mengandung pembuluh darah dan otot polos yang berasal dari tunika dartos skroti dan berkas otot serat lintang (kecuali kuda dan anjing). Rambut dan kelenjar kulit hanya terdapat sedikit pada orifisium preputi. Glandula sebasea lebih banyak bermuara pada permukaan tidak pada polikel rambut.
32
Halaman
4.3 Skrotum. Terdiri atas integumentum kommunis dan tunika dartos. Kulit skrotum lebih tipis, rambut lebih sedikit dan kaya akan glandula. Terdapat glandula sebasea dan glandula kulit tubuler. Babi hanya berlandula kecil dan sedikit, dibagian dalam kulit skrotum melekat ke tunika dartos dengan perantara jaringan ikat longgar. Tunika dartos terdiri atas berkas otot polos yang arahnya tidak teratur serta serabut kolagen dan elasti.
Halaman
33
Halaman
34
f. Apa kemungkinan kelainan yang terjadi pada susno? Jawab : a) micropenis b) phimosis c) balanopostitis d) undesensus testiculorum
g. Apa yang menyebabkan kelainan yang dialami susno ? Jawab : a) micropenis : gangguan hormonal :zat kimia peptisida
Halaman
35
2.
Kantung kemakluan kiri tidak ada terabanya buah zakar, kantung kemaluan kanan buah zakar teraba lunak serta mudah terdorong kearah lipat paha.
Halaman
36
Halaman
37
b. Factor factor yang menyebabkan kelainan desensus testis ? Jawab : 1. Adanya tarikan gubernakulum testis dan refleks dari otot kremaster 2. Perbedaan pertumbuhan gubernakulum dengan pertumbuhan badan
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Halaman
38
True Undesended testis : terhenti jalur penurunan normal Testis retraktil : kadang turun kedalam scrotum Testis ektopik : menyimpang dari jalur penurunan
d. Bagaimana Pemeriksaan Fisik pada testis ? jawab : Pemeriksaan sebaiknya dilakukan di ruangan yang tenang dan hangat. Pemeriksaan secara umum harus dilakukan dengan mencari adanya tanda-tanda sindrom tertentu, dismorfik, hipospadia, atau genitalia ambigua. Pemeriksaan testis sebaiknya dilakukan pada posisi terlentang dengan frog leg position dan jongkok. Dengan 2 tangan yang hangat dan akan lebih baik bila menggunakan jelly atau sabun, dimulai dari SIAS menyusuri kanalis inguinalis ke-arah medial dan skrotum (gambar 3). Bila teraba testis harus dicoba untuk diarahkan ke-skrotum, dengan kombinasi menyapu dan menarik terkadang testis dapat didorong ke-dalam skrotum. Dengan mempertahankan posisi testis didalam skrotum selama 1 menit, otot-otot cremaster diharapkan akan mengalami fatigue; bila testis dapat bertahan di dalam skrotum, menunjukkan testis yang retractile sedangkan pada UDT akan segera kembali begitu testis dilepas. Tentukan lokasi, ukuran dan tekstur testis.
39
Halaman
e. Bagaimana dampak testis tidak teraba ? yang kanan mudah terdorong kearah lipat paha ? Jawab : - Kanan: Mudah terpuntir (torsio), mudah trauma, lebih mudah untuk mengalami degenerasi maligna, kemungkinan testis memang tidak terbentuk (infertilitas). - Kiri: Berkemungkinan besar sel-sel germinal mengalami kerusakan progresif dan testis mengecil
Halaman
40
a. Apa dampak bagi janin jika nafsu makan ibunya menurun ? Jawab :
Nafsu makan ibu menurun saat hamil gizi untuk anak tidak tercukupi bayi lahir BBLR dan premature hal tersebut sangat berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan organ genetalia nya sel sel leydig tidak berkembang dengan baik produksi hormone testosterone menurun mikropenis & gangguan desensus testiculorum
b. Jawab :
Usia kehamilan normal : 40 minggu = 280 hari Usia kehamilan matur atau cukup bulan : 37 42 minggu Usia kehamilan kurang bulan (prematur) : < 37 minggu Usia kehamilan post-matur (serotinus) : > 42 minggu Berat badan bayi lahir normal : 2500 gram Berat badan bayi lahir rendah : < 2500 gram
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Halaman
41
c. Apa dampak bayi lahir prematur dan BBLR ? Jawab : Gangguan pertumbuhan Mudah terkena infeksi
d. Apa kandungan ASI , berapa lama pemberian ASI eksklusif, bagaimana dampak jika bayi tidak diberi ASI eksklusif ? Jawab : Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI : Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata. Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat). Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.
Halaman
42
Beberapa Zat Nutrien Penting Yang Dikandung dalam ASI: 1. Laktosa Sebagai sumber penghasil energi, sebagai karbohidrat utama, meningkatkan penyerapan kalsium dalam tubuh, merangsang tumbuhnya laktobasilus bifidus. 2. Protein Memiliki fungsi untuk pengatur dan pembangun tubuh bayi. 3. Lemak Berfungsi sebagai penghasi kalor/energi utama, menurunkan resiko penyakit jantung di usia muda. 4. Vitamin A Vitamin yang sangat berguna bagi perkembangan penglihatan bayi. 5. Zat Besi Zat yang membantu pembentukan darah untuk menghindarkan bayi dari penyakit kurang darah atau anemia.
Halaman
43
44
Halaman
45
Riwayat Kehamilan Sejak hamil 2 bulan, nafsu Asupan Inadekuat Susno lahir dengan BB 1750 gr 30 % Bayi prematur beresiko mengalami UDT Prematur : Usia kelahiran bayi < 37 minggu Testis belum turun ke scrotum Pada Susno, kantong kemauluan kiri tidak teraba 1.Kongenital 2.Didapat Prepusium tetap lengket pada glans Kulup sulit dibuka Mengganggu fungsi kemih Higine yang buruk dapat menyebabkan infeksi
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
Riwayat Kelahiran Sejak umur 3 bulan, tidak Susno rentan terhadap infeksi Pada umur 5 tahun, Susno menderita Parotitis 2 Penyebaran Virus Limfogen : Parotitis Hematogen Orchitis Buah zakar kanan bengkak dan teraba lunak Fungsi testis menghasilan testosteron Fimosis Perkembangan genital terganggu Micropenis
Balanopostitis 46
Halaman
1. Orkitis ; peradangan pada salah satu atau kedua testis. Setelah sembuh, testis yang terkena mungkin akan menciut. Jarang terjadi kerusakan testis yang permanen sehingga terjadi kemandulan. 2. Ovoritis : peradangan pada salah satu atau kedua indung telus. Timbul nyeri perut yang ringan dan jarang menyebabkan kemandulan. 3. Ensefalitis atau meningitis : peradangan otak atau selaput otak. Gejalanya berupa sakit kepala, kaku kuduk, mengantuk, koma atau kejang. 5-10% penderita mengalami meningitis dan kebanyakan akan sembuh total. 1 diantara 400-6.000 penderita yang mengalami enserfalitis cenderung mengalami kerusakan otak atau saraf yang permanen, seperti ketulian atau kelumpuhan otot wajah.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Halaman
47
d. Bagaimana patofisiologi Gondongan ? Jawab : Virus yang ditularkan dalam sekresi saliva. Virus masuk ke dalam saluran nafas selama 12 25 hari bereplikasi disaluran napas dan limponodus cervicalis menyebar melalui aliran darah ke jaringan sasaran ( pada kasus parotitis ) setelah reflikasi awal di tempat ini, terjadi viremia sekunder, menyebabkan terkena berbagi organ ( ex. Gonad, tiroid, mamae, hati jantung& ginjal )
5. Pada saat akan di khitan , didapatkan kulupnya sulit dibuka sehingga dokter harus menentukan cara apa untuk melakukan khitan untuk susno. Apakah dilakukan dengan teknik sircumsisi atau teknik dorsumsisi
a. Apa penyebab kulup susah dibuka ? Jawab : Fimosis dapat disebabkan oleh balanopostitis. Balanopostitis merupakan peradangan menyeluruh pada kepala penis (glans penis) dan kulitnya. Peradangan biasanya terjadi akiabat infeksi jamur atau bakteri
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Halaman
48
b. Apa dampak kulup susah dibuka ? Jawab : 1. Ketidaknyamanan/nyeri saat berkemih 2. Akumulasi sekret dan smegma di bawah prepusium yang kemudian terkena infeksi sekunder dan akhirnya terbentuk jaringan parut. 3. Pada kasus yang berat dapat menimbulkan retensi urin. 4. Penarikan prepusium secara paksadapat berakibat kontriksi dengan rasa nyeri dan pembengkakan glans penis yang disebut parafimosis. 5. Pembengkakan/radang pada ujung kemaluan yang disebut balinitis. 6. Timbul infeksi pada saluran air seni (ureter) kiri dan kanan, kemudian menimbulkan kerusakan pada ginjal. 7. Fimosis merupakan salah satu faktor resiko terjadinya kanker penis.
c. Bagaimana teknik sircumsisi ? Jawab : a) disinfeksi lapangan operasi dengan povidon yodium b) daerah operasi di tutup dengan kain steril c) pada anak lebih besar atau dewasa, pembiusan dilakukan dengan anastesi lokal dengan menyuntikkan pada basis penis (pada garis tengah dorsum penis). Obat anastesi di suntikkan secara infiltrasi di bawah kulit dan melingkari basis penis. Kemudian tunggu beberapa saat dan di yakin kan bahwa batang penis telah terbius. d) jika terdapat phimosis dilakukan dilatasi dulu dengan clem sehingga preputium dapat ditarik ke proksimal. Selanjutnya preputium
Halaman
49
Halaman
50
Halaman
51
e. Indikasi dari penggunaan teknik dorsumsisi ? Jawab : Indikasi medis sirkumsisi antara lain: 1. Phimosis atau paraphimosis 2. Infeksi glans penis (balanitis) rekurens 3. Adanya smegma 4. Kondiloma akuminata
f. Teknik apa yang cocok untuk susno ? Jawab : Sirkumsisi dengan teknik dosumsisi 6. Apa differential diagnosis ? Jawab : 7. Bagaimana penegakan diagnosis nya ? Jawab : Anamnesa : Buah zakar tidak teraba, kantung rata Riwayat kelahiran kurang bulan Riwayat keluarga kriptorkismus pemeriksaan fisik : Pemeriksaan Lab : 8. Bagaimana diagnosa kerja ? Jawab : Undescencus Testiculorum
Halaman
52
9. Apa etiologinya ? Jawab : Kelainanan pada Gubernakulum testis Kelainan intrinsik testis Defisiensi hormon gonadotropin yang memacu proses desensus testis 10. Bagaimana epidemiologinya ? Jawab : Dari laporan Scorer yang telah banyak dikutip penulis lain, telah diketahui bahwa insiden UDT pada bayi sangat dipengaruhi oleh umur kehamilan bayi dan tingkat kematangan atau umur bayi. Pada bayi prematur sekitar 30,3% dan sekitar 3,4% pada bayi cukup bulan. Bayi dengan berat lahir < 900 gram seluruhnya mengalami UDT, sedangkan dengan berat lahir < 1800 gram sekitar 68,5 % UDT. Dengan bertambahnya umur menjadi 1 tahun, insidennya menurun menjadi 0,8 %, angka ini hampir sama dengan populasi dewasa (tabel 1)
Halaman
53
11. Bagaimana penatalaksanaannya ? Jawab : a) Micropenis terapi hormon sejak dini, bahkan sejak bayi menggunakan i ntramuskular testoteron atau gel dihidrotestoteron topikal. Terapi yang dilakukan sebaiknya sebelum masa pubertas atau sebelum berusia 14 tahun. Terapi diberikan 4 kali setiap 3-4 minggu dengan total sebanyak 4 suntikan. Terapi ini memiliki beberapa efek samping seperi seringnya terjadi ereksi, memacu penutupan lempeng tulang, dan memacu pubertas apabila terapi diberikan secara berlebihan. Apabila terapi hormon tidak berhasil dilakukan, pengobatan yang dapat ditempuh adalah bedah orchiopexy.
Halaman
54
b) phimosis disertai balanopostitis diberikan salep dexsametasone 0,1% dioleskan 3 atau 4 kali selama 6 minggu (diharapkan retraksi spontan). c) undesensus testiculorum - Terapi Hormonal hCG, gonadotropin-releasing hormone (GnRH) atau LH-releasing hormone (LHRH) = 1.000 IU diberikan 2x seminggu selama 5 minggu. - Terapi Pembedahan Apabila hormonal telah gagal, adalah orchiopexy mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain teknis, risiko anastesi, psikologis anak, dan risiko bila operasi tersebut ditunda.
Halaman
55
56
57
Halaman
58
59
Prematur
BBLR Umur 3 bulan tidak disusui Mudah terinfeksi virus Gondongan usia 5 tahun buah zakar kanan bengkak
Hipotesis Susno laki laki 10 tahun mengalami UDT , mikropenis , Fymosis disebabkan kelainan anomaly congenital disertai phymosis dan ballanotitis yang disebabkan karena infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
Halaman
60