Anda di halaman 1dari 45

FLAGELLATA DARAH DAN JARINGAN

BLOCK TROPICAL MEDICINE AND INFECTION T.A 2010-2011

Termasuk keluarga Trypanosomatidae Genus Trypanosomatidae yang penting sebagai penyebab penyakit pada manusia :

Leishmania Trypanosoma

Dalam lingkaran hidupnya parasit ini mempunyai 4 stadium :

Bentuk leishmania (btk amastigot) : lonjong, mempunyai 1 (satu) inti dengan karyosom, 1 (satu) kinetoplast, yang terdiri dari benda parabasal dan blepharoplast dan 1 (satu) axonema.

Bentuk leptomonas (btk promastigot) : bujur memanjang, mempunyai 1(satu) inti, 1 (satu) kinetoplas & flagellum

Bentuk chritidia (btk epimastogit) : bujur memanjang, mempunyai 1 (satu) inti, 1 (satu) kinetoplast 1 (satu) flagellum dan 1 (satu) membaran bergelombang

Bentuk trypanosoma (tripomastigot ) : bujur memanjang, mempunyai 1(satu) inti, 1(satu) kinetoplast dibagian posterior, 1(satu) flagellum dan 1(satu) membran bergelombang yg mulai dari bagian posterior dan keluar dari ujung anterior.

LEISHMANIA

Tiga species yg penting bagi manusia ialah :

Leishmania donovani Leishmania tropica Leishmania brasiliensis

LINGKARAN HIDUP
Genus Leishmania mempunyai 2 btk : Bentuk leishmania (amastigot) pada manusia dan hospes reservoir Bentuk leptomonas (promastigot) dalam hospes perantara (lalat Phlebotomus ) dan dalam biakan

Bentuk leishmania pada Phlebotomus, dalam lambung (midgut) berubah menjadi bentuk leptomonas dan berkembang biak dengan cara belah pasang longitudinal dengan cepat dan menjadi banyak dalam waktu 3 5 hari . Bentuk leptomonas bermigrasi melalui oesophagus & pharinx ke dalam salauran hypopharinx dalam proboscis dan ditularkan kepada manusia.

Dalam hospes bentuk leptomonas segera masuk kedalam makrofag dan berubah menjadi bentuk leishmania, berkembang biak secara belah pasang longitudinal dan seterusnya hidup dalam sel.

Leishmania donovani

Hospes : manusia, menyebabkan penyakit leishmaniasis viseralis (Kala Azar, tropical spelnomegaly) Hospes reservoir : anjing Penyebaran : daerah endemi adalah berbagai negeri di Asia, Afrika, Eropa, sekitar Laut Tengah, Amerika Tengah dan Selatan. Di Indonesia penyakit ini belum pernah ditemukan .

Patologi / Klinik :

Karena Parasit hidup dalam Sel retikulo endhotel (RE), akibatnya ialah hiperplasi dan hipertofil sel RE (splenomegali, hepatomegal, anemi, pembesaran kelenjar limfe). Masa tunasnya belum pasti, biasanya 2 4 bulan. Setelah masa tunas demam berlangsung 2 4 minggu mula mula tidak teratur, lalu intermittens, kadang-kadang dengan menunjukkan 2 puncak sehari (double rise). Demam lalu hilang, tetapi dpt kambuh. Lambat laun timbul splenomegali dan hepatomegali.

Gejala intestinum berupa diarrhoe dan disentri. Anemi dan lekopeni terjadi akibat diserangnya sumsum tulang. Kemudian timbul anorexia dan terjadi cachexia. Sebagai penyulit dapat terjadi cancrum oris, noma. Penyakit Kala Azar biasanya menahun. Sesudah gejala Kala Azar surut, mungkin timbul leishmanoid dermal, ialah perubahan pd kulit (Leishmaniasis post Kala Azar).

Diagnosis ditegakkan dengan :

Menemukan parasit dalam sediaan langsung dari darah, biopsi hati, limpa, kelenjar limfe & pungsi sumsum tulang. Pembiakan bahan tersebut dalam medium N.N.N (Novy Mac Neal.Nicolle) Inokulasi bahan pada binatang percobaan Reaksi imunologi

Morfologi / lingkaran hidup

Pada manusia parasit hidup pd sel RE sebagai bentuk leishmania yg disebut benda leishman Donovan & besarnya 2 . Sel RE dapat terisi penuh oleh parasit sehingga sel itu pecah. Bentuk leishmania dapat ditemukan dalam sel RE hati, limpa, sumsum tulang dan kelenjar limfe viscera. Dalam lambung Phlebotomus bentuk leishmania menjadi bentuk leptomonas yang kemudian bermigrasi ke proboscis. Cara infeksi ialah dengan tusukan Phlebotomus yang memasukkan bentuk infektif (leptomonas).

Epidemiologi

Disekitar Laut Tengah penyakit ini terdapat pd anak, disebut Kala Azar infantil. Anjing sebagai hospes reservoir merupakan faktor penting dalam penularan penyakit karena kelainan terdapat dalam kulit (Hunde Kala Azar). Hal ini terjadi di Eropa. Di India penularan biasanya terjadi langsung dari manusia ke manusia.

Leishmania tropica

Hospes : manusia, menyebabkan leishmaniasis cutis (Oriental sore). Hospes reservoir : anjing, gerbil dan binatang mengerat lain. Penyebaran : daerah endemi terdapat diberbagai negara sekitar Laut Tengah dan Laut Hitam, Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, Arab, India, Pakistan, Sailan. Di Indonesia penyakit ini tidak pernah ditemukan .

Morfologi

Parasit hidup dalam sel RE sebagai bentuk leishmania, morfologi tidak dapat dibedakan dari L.donovani, L.tropica hanya terdapat dalam sel RE dibawah kulit dekat porte dentre & tidak kebagian lain dari pada badan. Bentuk leptomonas yang merupakan bentuk infektif ditemukan dalam Phlebotomus dan dibiakan. Cara infeksi seperti pd L.donovani

Patologi / klinik

Masa tunas 2 minggu 3 tahun. Pada porte dentre terjadi hiperplasi sel RE yang mengandung bentuk leishmania. Mula mula berbentuk makula yg kemudian menjadi papula. Kemudian kulit pecah terjadilah ulkus. Ulkus dapat sembuh sendiri dlm beberapa bulan dengan meninggalkan parut kecil. Bila ada infeksi sekunder oleh bakteri, mungkin timbul gejala umum seperti demam, menggigil dan ulkus sembuh dengan parut yg besar.

Diagnosis ditegakkan dengan :

Menemukan parasit dalam sediaan apus atau dalam sediaan biopsi Pembiakan dalam medium N.N.N

Epidemiologi

Anjing dan binatang lain merupakan sumber infeksi

Leishmania braziliensis

Hospes : manusia , menyebabkan leishmaniasis muco cutis (leishmanisis Amerika espundia ) Penyebaran : Penyakit ditemukan dibenua Amerika Tengah dan Selatan (dari Guatemala sampai Argentina bagian Utara dan Paraguay). Di Indonesia belum pernah ditemukan .

Morfologi / lingkaran hidup

Morfologi bentuk leishmania tidak dapat dibedakan dari L.donovani dan L.tropica. Bentuk leishmania hidup dalam sel RE di bawah kulit pada porte dentre dan dapat menyebar ke selaput lendir yg berdekatan seperti hidung. Bentuk leptomonas terdapat dalam Phlebotomus dan dalam biakan medium N.N.N Cara infeksi seperti pd L.donovani

Patologi / klinik :

Masa tunas berlangsung beberapa hari sampai beberapa bulan. Pada porte dentre terjadi hiperplasi sel RE yang mengandung bentuk leishmania. Timbul makula yang menjadi pustula, kemudian pecah dan membentuk ulkus. Bila menyebar keselaput lendir , maka terjadi ulkus atau granuloma. Saluran limfe dpt tersumbat dan terjadilah nekrosis

Infeksi sekunder oleh bakteri merupakan suatu penyulit, sehingga dapat terjadi destruksi tulang rawan pada mulut, hidung dan telinga. Penyakit ini dpt sembuh sendiri dan dapat berlangsung bertahun tahun.

Diagnosis ditegakkan dengan :

Menemukan parasit dalam sediaan apus atau dalam biopsi Pembiakan dalam medium N.N.N.

Epidemiologi :

Dalam daerah endemi penyakit terbatas di daerah pinggiran & banyak terdapat diantara orang dewasa laki laki yang bekerja dihutan. Diduga bahwa hospes reservoir adalah binatang liar.

TRYPANOSOMA

Species yang menyebabkan penyakit pada manusia :


T. rhodesiense T. gambiense T. cruzi

Trypanosoma rhodesiense dan Trypanosoma gambiense

Hospes : manusia menyebabkan trypanosomiasis Afrika (African sleeping sickness) Hospes reservoir T.rhodesiense : binatang liar seperti antelope T.gambiense : binatang peliharaan seperti sapi, babi, kambing, dsb. Hospes perantara : lalat Glossina

Penyebaran : ditemukan di daerah Afrika tropik, yaitu: antara garis Lintang Utara 15 dan garis Lintang Selatan 15 (Fly belt). T.rhodesiense terdapat dibagian timur dan T.gambiense terdapat di bagian tengah dan barat

Morfologi /lingkaran hidup

Pada manusia parasit terdapat dalam bentuk trypanosoma (tripomastigot), dalam darah ditemukan 2 macam bentuk trypanosoma, yaitu : bentuk panjang (32) & bentuk pendek (16 ) yang tidak mempunyai flagell, maka disebut mempunyai sifat polimorf. Bentuk trypanosoma, hidup ekstrasel dalam darah,limpa, kelenjar limfe, liquor cerebrospinalis dan otak.

Parasit berkembang biak dengan cara belah pasang longitudinal, dalam darah tampak bentuk-bentuk yang membelah. Tidak ditemukan perbedaan morfologi antara species T.gambiense dan T.rhodesiense Bentuk chritidia (epimastigot) ditemukan dalam kelenjar ludah & kadang-kadang dalam lambung hospes perantara Glossina.

Dalam tubuh Glossina bentuk trypanosoma yg dihisap dalam darah, berkembang biak dalam lambung (midgut & hindgut). Sesudah 15 hari tampak bentuk yang langsing (proventricular form), membelah lagi, bermigrasi lewat oesophagus, pharynx, ruang mulut kelenjar ludah.

Dalam kelenjar ludah parasit melekat pada epitel & berubah menjadi bentuk chritidia, berkembang biak berkali-kali, lalu berubah menjadi trypanosoma metacyclik yang masuk ke dalam saluran kelenjar ludah ke proboscis & dapat ditularkan kepada manusia. Untuk T.gambiense lalat menjadi infektif sesudah 20 hari & untuk T.rhodesiense sesudah 14 hari.

Cara infeksi adalah dengan tusukan lalat Glossina yang mengandung bentuk trypanosoma metacyclik = bentuk infektif (anterior inoculative).

Patologi / klinik

Pada porte dentre parasit berkembang biak di sela sela jaringan dibawah kulit & dalam 1 minggu timbul syanker trypanosoma. Btk trypanosoma lalu masuk ke dalam pembuluh darah & terjadi parasitemia. Masa ini pada penduduk asli daerah endemi selalu afebril . Parasit lalu menyerang kelenjar limfe dan timbul serangan demam.

Kelenjar limfe membesar dan nyeri, ini nyata sekali pada daerah cervical belakang (gejala Winter bottom ), daerah ketiak dan iguinal, juga ada hepatosplenomegali .Penderita sakit berat dan dapat meninggal Pada stadium berikut parasit masuk ke dalam otak, menyebabkan meningitis, encephalitis dengan gejala sakit kepala yang berat, kelainan motorik, apathi, lethargi, coma dan berakhir dengan kematian.

Perbedaan terpenting antara infeksi oleh T.rhodesiense dan T.gambiense adalah :

T.rhodoseinse sangat virulen, penyakitnya akut & penderita dapat mati dalam waktu pendek, sebelum gejala gejala otak tampak. T.gambiense penyakitnya menahun, sesudah 1 tahun penderita dapat meninggal dengan gejala otak.

Diagnosis ditegakkan dgn menemukan parasit

Secara langsung, menemukan parasit dalam sediaan darah dan liquor cerbrospinalis Dengan biopsi kelenjar dan sumsum tulang

Epidemiologi :

Penyakit oleh T.rhodesiense sangat jarang, tetapi penting karena berbahaya. Hospes perantaranya Glossina morsitans, hidup didaerah padang rumput (savannah) yg tinggi. Baik lalat jantan maupun betina dapat menularkan penyakit. Hospes reservoir penting, penyakit ditularkan dari hospes reservoir ke lalat dan kemudian kemanusia.

Glossina palpalis, hospes perantara T.gambiense, terdapat di daerah rendah dengan hutan-hutan lebat keadaan lembab. Peranan hospes reservoir tidak penting. Penyakit ditularkan dari manusia ke lalat dan kemudian kemanusia

Trypanosoma cruzi

Hospes : manusia Hospes reservoir : binatang peliharaan(anjing dan kucing), binatang liar (tupai, kera, armadillo) Hospes perantara : Triatoma, Rhodnius, Panstrongylus megistus Penyebaran : ditemukan di Amerika Selatan, Amerika Tengah

Morfologi / Lingkaran hidup

Dalam tubuh manusia, parasit ini ada 2 stadium


Stadium tripomastigot Stadium amastigot

Stadium tripomastigot hidup di luar sel (ektraselular) dalam darah dan tidak berkembangbiak dalam darah tidak ditemukan bentuk yang membelah

Amastigot terdapat intraselular dalam sel RE limpa, hati, kelenjar limfe, sumsum tulang, otot jantung dan otak, dan berkembangbiak secara belah pasang longitudinal Sel RE pecah, stadium amastigot promastigot epimastigot tripomastigot ke dalam darah. Bila Triatoma menghisap darah penderita, stadium tripomastigot dan amastigot epimastigot dalam midgut berkembangbiak secara belah pasang longitudinal tropomastigot metasiklik (infekstif)

Sewaktu menghisap darah Triatoma mengeluarkan sedikit tinjanya yang mengandung bentuk infektif dan diletakkan pada kulit bekas tusukan gatal digaruk parasit masuk ke dalam luka infeksi (posterior contaminative)

Patologi / klinik

Pada porte dentre tripomastigot metasiklik dikelilingi oleh makrofag dan masuk ke dalamnya menjadi amastigot membelah terbentuk granuloma membendung aliran limfe Di mata : edema pada kelopak mata (unilateral) gejala Romana Sel RE : splenomegali, hepatomegali, limfadenopati

Diagnosis ditegakkan dengan

Menemukan parasit dalam darah atau dalam biopsi kelenjar limfe, limpa, hati dan sumsum tulang (stadium tripomastigot dan amastigot) Menemukan parasit pada pembiakan dalam medium N.N.N Xenodiagnosis percobaan serangga Triatoma

Uji imunodiagnostik

Uji CATT (card Agglutination Test for Trypanosomiasis) ELISA mendeteksi adanya antigen tripanosoma di dalam serum dan cerebro-spinalis CIAT (Card Indirect Agglutination Test) modifikasi ELISA dengan uji aglutinasi lateks

Anda mungkin juga menyukai