Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 5

Abdul Charis Nur Yusuf (1814313453001)


Aziva Putri Setyoaji (1814313453035)
Fitriyani Salmin (1814313453012)
I Komang Tri Santika (1814313453025)
Renanda Alifian H (1814313453024)
Leishmania sp.
Leishmania sp. merupakan salah satu jenis protozoa Mastighopora yang
tergolong sebagai flagelata darah dan jaringan selain Trypanosoma.
Leishmania memiliki 2 stadium dalam hidupnya yakni :
• Stadium Amastigot (Leishmania)
Bentuk bulat atau lonjong sebesar 2-3 mikron, 1 nucleus dengan kariosom, 1
kinetoplast, dan ditemukan pada manusia dan hospes reservoarnya.
• Stadium Promastigot (Leptomonas)
Bentuk bujur memanjang sebesar ± 15 mikron, mempunyai satu inti, satu
kinetoplas di bagian anterior dan satu flagel. Ditemukan pada hospes perantara
(vector) yakni lalat Phlebotomus atau lalat Lutzomyia
Pada genus Leishmania, hanya ada tiga spesies yang
berperan penting dalam penyebaran penyakit bagi manusia,
yaitu :
• Lishmannia donovani yang menyebabkan Leishmaniasis visceral atau
kala azar.
• Leishmania tropica yang menyebabkan leishmanasis kulit atau
oriental sore.
• Leishmania braziliensis yang menyebabkan leishmaniasis mukokutis
atau Espundia.
Leishmania donovani Leishmania donovani adalah endoparasit
protozoa yang menghuni sel-sel dari sistem retikulo-
endotel manusia yang menyebabkan leishmaniasis
visceral kala-azar (Penyakit Hitam).
• Morfologi :
o Bentuk oval
o Ukuran antara 2 - 4 mikron
o Ada yang mempunyai flagella (Pada stadium leptomonas
atau promastigot) dan ada yang tidak berflagela (Pada
stadium amastigote)
o Memiliki 1 blefaroplas
o Nukleusnya berbentuk bulat atau lonjong, berukuran kecil
dengan garis tengah kurang dari 1 mikron dan terletak
sentral.
o Kinetoplasnya tampak sebagai bintik yang kecil. Dari
kinetoplas keluar benang halus (filament) yang mengarah
ke tepi tubuh (aksonema atau rhisoplas) terdiri dari akar
dan flagel.
o Aksonema dengan ruangan-ruangan jernih yang tidak
berwarna atau vakuol.
• Daur Hidup
Pada manusia, stadium amastigot hidup secara intra-selular dalam darah, yaitu
dalam sel retikulo-endotel (RE). Sel dapat lisis dan stadium ini akan masuk ke dalam
peredaran darah tepi dan menyebar ke sel RE hati, limpa, sumsum tulang, dan
kelenjar limfe visceral sehingga menyebabkan infeksi.
• Hospes dan Nama Penyakit
Penyakit yang diakibatkan oleh parasite ini adalah leishmaniasis visceral atau kala
azar. Hospes reservoarnya adalah anjing dan hospes vektornya adalah lalat
Phlebotomus.
• Patologi dan Gejala Klinis
Masa tunas penyakit ini belum pasti, biasanya berkisar antara 2-4 bulan. Setelah
masa tunas, timbul demam yang berlangsung 2-4 minggu. Demam lalu hilang, tetapi
dapat kambuh lagi. Lambat laun timbul splenomegaly dan hepatomegaly diikuti
dengan timbulnya anoreksia (tidak nafsu makan) dan terjadi kakeksia (kurus kering).
• Epidemiologi
Merupakan penyakit endemik di wilayah Asia (India) Afrika, Eropa (sekitar Laut
Tengah), Amerika Tengah dan Selatan
Leishmania tropica Leishmania tropica adalah parasit yang
menginfeksi manusia dan tikus (hewan pengerat).
Leishmania tropica berasal dari protozoa yang bersel
tunggal dan dapat menyebabkan penyakit yang
disebut leishmaniasis kulit (Oriental sore).
• Morfologi
Morfologi parasite ini tidak dapat dibedakan dari
Leshmania donovani.
• Daur Hidup
Parasit hanya hidup di dalam sel RE (Retikulo
Endotel) dibawah kulit di dekat porte d’entrée ,
sebagai stadium amastigot dan tidak mennyebar
ke bagian lain. Dapat ditemukan intraselular atau
ekstraseluler pada leukosit, sel mononuclear, sel
polinuklear dan sel epitel.
• Hospes dan Nama Penyakit
Parasit ini menyebabkan leishmaniasis kulit atau oriental sore. Hospes
definitifnya adalah manusia dan hospes reservoarnya adalah anjing,gerbil,tikus,
dan hewan pengerat lainnya. Hospes vektornya adalah lalat Phlebotomus.
• Patologi dan Gejala Klinis
Pada manusia, penyakit ini terbatas pada jaringan kulit dan kadang-kadang
menyerang selaput mukosa dengan masa tunas antara 2 minggu- 3 tahun. Pada
mulanya, penyakit ini akan membentuk macula kemudian berubah menjadi papul.
Papul itu lalu pecah dan terjadi ulkus dengan garis tengah ± 1-3 cm. Ulkus dapat
sembuh sendiri dan membentuk jaringan parut.
• Epidemiologi
Daerah endemik penyakit ini terdapat di berbagai negeri sekitar Laut Tengah,
Laut Hitam, Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, Arab, India, Pakistan, dan Ceylon.
Di Indonesia sendiri, penyakit ini belum pernah ditemukan.
Leishmania braziliensis
Leishmania braziliensis merupakan
parasite yang dapat menyebabkan penyakit
leishmaniasis mukokutan atau Espundia.
• Morfologi
Morfologi parasit ini tidak dapat dibedakan
dari Leishmania donovani dan Leishmania
tropica.
• Daur Hidup
Parasit hanya hidup di dalam sel RE (Retikulo
Endotel) dibawah kulit di dekat porte d’entrée
, sebagai stadium amastigot dan menyebar
ke selaput lendir (mukosa) yang berdekatan
seperti mulut, hidung, dan tulang rawan
telinga.
• Hospes dan Nama Penyakit
Penyakit yang disebabkan oleh parasite ini disebut leishmaniasis mukokutis atau
leishmaniasis Amerika atau penyakit Espundia. Manusia merupakan hospes definitif parasit ini
dan lalat Phlebotomus berperan sebagai hospes perantara (vector).

• Patologi dan Gejala Klinis


Masa tunas penyakit ini berlangsung beberapa hari sampai beberapa bulan. Pada porte
de’entrée terjadi hiperplasi sel RE yang mengadung stadium amastigot. Kemudian timbul
macula dan papul; setelah itu papul pecah dan terjadi ulkus. Parasit yang keluar bersama
sekret ulkus menyebabkan ulkus baru atau granuloma.
Penyakit ini juga dapat menyebabkan saluran limfe tersumbat dan terjadilah nekrosis.
Ulserasi atau Nekrosis juga dapat terjadi pada selaput lendir mulut, langit langit mulut,
pharynx, larynx sehingga dapat mengakibatkan perubahan bentuk muka.

• Epidemiologi
Penyakit ini ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan (mulai dari Guatemala sampai ke
Argentina Utara dan Paraguay). Di Indonesia sendiri, penyakit ini belum pernah ditemukan.
Pada daerah endemic, penyakit terbatas di daerah pinggiran hutan dan banyak terdapat pada
orang dewasa laki-laki yang bekerja di hutan.
Kasus
Kasus yang kami gunakan didapatkan dari jurnal penelitian yang ditulis oleh Josep
Wambugu Gitari yang berjudul “ Leishmaniasis Recidivans by Leishmania tropica in Central
Rift Valley Region in Kenya” pada tahun 2018. Jurnal ini membahas tentang kasus
leishmaniasis recidivans yang ada di wilayah Central Rift Valley, Kenya.
Leishmaniasis recidivans merupakan salah satu varian dari leishmaniasis kutan
(kulit) yang tidak umum. Infeksi ini bersifat berulang dan membentuk ulkus (paling sering
ditepi) dalam 2 tahun dan Lesi yang terbentuk kemungkinan sangat sulit untuk diobati.
Penelitian dalam jurnal ini bertujuan untuk menentukan spesies endemik
leishmania, gambaran klinis dari leishmaniasis kutan yang ada di Central Rift Valley,
Kenya, dan juga untuk melaporkan adanya ketidak responsifan pengobatan leishmaniasis
di wilayah tersebut.
Penelitian dilakukan dengan secara pemeriksaan mikroskopis dengan
menggunakan apusan lesi yang telah diambil dari partisipan, dan juga uji molecular
berupa Internal Transribed Spacer 1-Polymerase Chain Reaction (ITS1-PCR) untuk
menentukan jenis spesies leishmania yang menginfeksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 44,2% dari partisipan tergolong kedalam
leishmaniasis kutan recidivans yang diakibatkan oleh Leishmania tropica. Hal ini
menunjukkan bahwa Leishmania tropica merupakan spesies endemik di wilayah
tersebut. Tingginya kasus leishmaniasis recidivans ini disebabkan oleh pengobatan
yang kurang efektif yang diakibatkan dari ketidak konsistenan pengobatan atau dapat
juga dikarenakan pemberian SSG dalam waktu yang sangat lama sehingga parasit
menjadi resisten terhadap obat.
Untuk kedepannya perlu dipertimbangkan untuk melakukan penelitian dan
juga pemeriksaan alternative tentang ketidak responsifan pengobatan yang diberikan
kepada penderita leishmaniasis. Penanggulangan dapat dilakukan dengan
pengembangan vaksin yang terbuat dari leishmania mati maupun dari rekayasa
genetika.

Anda mungkin juga menyukai