• Epidemiologi
Penyakit ini ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan (mulai dari Guatemala sampai ke
Argentina Utara dan Paraguay). Di Indonesia sendiri, penyakit ini belum pernah ditemukan.
Pada daerah endemic, penyakit terbatas di daerah pinggiran hutan dan banyak terdapat pada
orang dewasa laki-laki yang bekerja di hutan.
Kasus
Kasus yang kami gunakan didapatkan dari jurnal penelitian yang ditulis oleh Josep
Wambugu Gitari yang berjudul “ Leishmaniasis Recidivans by Leishmania tropica in Central
Rift Valley Region in Kenya” pada tahun 2018. Jurnal ini membahas tentang kasus
leishmaniasis recidivans yang ada di wilayah Central Rift Valley, Kenya.
Leishmaniasis recidivans merupakan salah satu varian dari leishmaniasis kutan
(kulit) yang tidak umum. Infeksi ini bersifat berulang dan membentuk ulkus (paling sering
ditepi) dalam 2 tahun dan Lesi yang terbentuk kemungkinan sangat sulit untuk diobati.
Penelitian dalam jurnal ini bertujuan untuk menentukan spesies endemik
leishmania, gambaran klinis dari leishmaniasis kutan yang ada di Central Rift Valley,
Kenya, dan juga untuk melaporkan adanya ketidak responsifan pengobatan leishmaniasis
di wilayah tersebut.
Penelitian dilakukan dengan secara pemeriksaan mikroskopis dengan
menggunakan apusan lesi yang telah diambil dari partisipan, dan juga uji molecular
berupa Internal Transribed Spacer 1-Polymerase Chain Reaction (ITS1-PCR) untuk
menentukan jenis spesies leishmania yang menginfeksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 44,2% dari partisipan tergolong kedalam
leishmaniasis kutan recidivans yang diakibatkan oleh Leishmania tropica. Hal ini
menunjukkan bahwa Leishmania tropica merupakan spesies endemik di wilayah
tersebut. Tingginya kasus leishmaniasis recidivans ini disebabkan oleh pengobatan
yang kurang efektif yang diakibatkan dari ketidak konsistenan pengobatan atau dapat
juga dikarenakan pemberian SSG dalam waktu yang sangat lama sehingga parasit
menjadi resisten terhadap obat.
Untuk kedepannya perlu dipertimbangkan untuk melakukan penelitian dan
juga pemeriksaan alternative tentang ketidak responsifan pengobatan yang diberikan
kepada penderita leishmaniasis. Penanggulangan dapat dilakukan dengan
pengembangan vaksin yang terbuat dari leishmania mati maupun dari rekayasa
genetika.