Anda di halaman 1dari 10

Pethidine Parenteral untuk Menghilangkan Nyeri Persalinan dan Gangguan Penggunaan Zat: Studi Kohort pada Keturunan selama

20-Tahun
Robert Rodrigues Pereira 1, 2, 3, Humphrey Kanhai 4, Frits Rosendaal 5, Paula van Dommelen 6, Dick Swaab 7, Erik Rodrigues Pereira 8, Ben van de Wetering 9

ABSTRAK

Tujuan: Untuk menentukan apakah penggunaan Pethidine sebagai analgesik pada intrapartum meningkatkan risiko gangguan penggunaan zat pada keturunan saat dewasa. Desain: Analisis data dari studi kohort. Tempat: Rumah Sakit Akademik di Leiden, Belanda. Peserta: 133 kasus dan 164 kontrol, usia 18-20 tahun follow-up. Ukuran hasil: Insiden gangguan penggunaan zat atau penggunaan alkohol dan tembakau. Hasil: Penggunaan seumur hidup zat adiktif pada anak yang terpajan analgesik Pethidine saat intrapartum adalah 45% dari 133 kasus dibandingkan 48% dari 164 subyek yang tidak terpapar atau kontrol (OR 0,79, 95% CI 0,48-1,29). Penggunaan terakhir dari alkohol, tembakau, dan obat keras menunjukkan tidak terdapat perbedaan statistik. Kesimpulan: Pethidine sebagai obat penghilang nyeri saat persalinan tidak berhubungan dengan penyalahgunaan zat atau merokok di kemudian hari.

PENDAHULUAN

Analgesik selama persalinan umum di seluruh dunia. Metode yang digunakan meliputi barbiturat, nitrous oxide, opioid, analgesik epidural, stimulasi saraf listrik transkutan, psikoprofilaksis, dan hipnosis. Di Belanda opiat telah digunakan dalam 7-15% dari semua kelahiran antara tahun 2000-2007 dalam 15.000-30.000 kasus per tahun.
1

Pada 1970-an Pethidine intramuskular

merupakan obat yang paling umum untuk menghilangkan rasa sakit selama persalinan. Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan penggunaan analgesik epidural atau tulang belakang dan di PCA (analgesik yang dikontrol oleh pasien) dengan opiat short-acting intravena. Namun, Pethidine adalah opioid yang paling umum digunakan di seluruh dunia karena murah dan mudah dijalankan. Kekhawatiran telah dikemukakan tentang efektivitas dan potensi efek samping pada ibu, janin, dan bayi.
2

Setelah terapi parenteral pada ibu, opiat dapat

dideteksi dalam darah tali pusat dengan kadar plasma 50% dari ibu. Setelah lahir, anak sering mengantuk dan pernapasan sedikit tertekan selama beberapa jam. 3-4 Pada tahun 1987, terdapat isu tentang perkembangan gangguan penggunaan zat (SUDs) dan masalah perilaku pada anak setelah obat analgesik perinatal ditujukan.5 Para penulis melaporkan OR sebesar 4,7 dibandingkan dengan individu yang tidak menerima obat analgesik perinatal. Hasil ini berasal dari studi kasus-kontrol pada pasien dengan SUD. 6-8 SUD disebabkan adanya hipotesis dan pertama kali diterbitkan di BMJ pada tahun 1990 oleh Jacobson et al.7 Otak jika terkena noxe selama waktu sebelum atau selama kelahiran bisa terpengaruh secara permanen dengan mengubah reseptor neurotransmiter, sinaptogenesis, mielinasi, proliferasi, apoptosis, migrasi sel saraf, atau dengan memperlambat pertumbuhan dendrit. 9-12 Sebuah studi epidemiologi dan klinis menunjukkan bahwa paparan kanabis (ganja) sebelum kelahiran dihubungkan dengan gangguan impulsif dan kejiwaan di kehidupannya.
13

Telah diterbitkan, hasil yang bertentangan memiliki asosiasi

dengan gangguan spektrum autisme, keterlambatan perkembangan, dan gangguan belajar pada keturunan yang terpapar analgesik setelah peripartum.14-15

Tidak ada studi jangka panjang lanjut pada anak-anak yang lahir setelah penggunaan opioid selama kehamilan atau setelah dikenalkan opioid untuk analgesik persalinan. A Review Cochrane baru-baru ini telah diterbitkan untuk melihat efektivitas dan efek samping dari penggunaan opioid parenteral intrapartum.18 Studi jangka pendek lanjut tidak menunjukkan gejala sisa pada anak-anak dalam perkembangannya hingga 5 tahun.19-22 Kami meneliti hubungan antara penggunaan Pethidine dan risiko merokok, minum alkohol, atau penyalahgunaan zat pada keturunannya 20 tahun setelah kelahiran .

METODE

Sampel dan Desain Penelitian Kekuatan Perhitungan Mempertimbangkan prevalensi penyalahgunaan narkoba, merokok dan minum alkohol, kami membutuhkan 160 peserta di setiap kelompok. Total, sebanyak 85 individu dalam setiap kelompok cukup untuk mendeteksi OR sebesar 4,7 atau lebih diantara kelompok dengan kekuatan 80% dan kesalahan tipe I sebesar 0,05.7 Dengan asumsi prevalensi penyalahgunaan narkoba sebagian besar dalam kelompok kontrol sebesar 5%. 7 Karena penggunaan tembakau dan alkohol yang jauh lebih sering, ukuran sampel ini cukup untuk mendeteksi ORs sekitar dua. Data tentang prevalensi seumur hidup dan penggunaan narkoba baru-baru ini tersedia untuk Eropa23 dan Belanda24.

Identifikasi Variabel Kohort Setelah perizinan etik dari Komite Etika Kedokteran dari Leiden University Medical Center, data-data kelahiran dari Rumah Sakit Akademik Leiden selama tahun 1986-1987 digunakan untuk menyusun dua kelompok peserta. Satu kelompok menggunakan analgesia persalinan dengan Pethidine dan kelompok yang lain tanpa analgesia persalinan dengan Pethidine. Termasuk disini adalah hanya bayi yang sehat tanpa kelainan kongenital, yang lahir cukup bulan setelah persalinan tanpa komplikasi, dan yang belum diterima di bangsal anak. Informasi tersedia pada karakteristik ibu dan riwayat obstetri termasuk pengobatan maupun kondisi postpartum saat baru baru lahir.

Pengumpulan Data Setelah menemukan alamat terakhir, kami mampu mengirim kuesioner tervalidasi tentang penggunaan rokok, alkohol dan narkoba selama hidup hidup dan baru-baru ini (bulan lalu). Yang pertama adalah Kuesioner Obat Nasional sebagai bagian dari Permintaan Gaya Hidup Nasional yang digunakan dari tahun 1997 (dengan dibantu komputer pribadi wawancara atau dalam kasus pertanyaan narkoba dengan metode self-wawancara dengan bantuan komputer) yang bertemu dengan Statistik Eropa Kode Praktik. Kuesioner kedua adalah kuesioner yagn telah divalidasi untuk orang dewasa muda tentang peristiwa kehidupan, sekolah dan perilaku25.

Analisis Analisis utama adalah perbandingan prevalensi penyalahgunaan zat pada usia dewasa antara kelompok yang terpapar pethidine dan kelompok yang tidak terpapar pethidine . Selanjutnya, hasilnya dibandingkan dengan studi Monitor obat nasional yang dilakukan pada periode yang sama. Sebuah model regresi logistik multivariat digunakan untuk menghitung OR dan 95% CI untuk hasil pengukuran dengan usia, jenis kelamin, agama dan pendidikan orang tua sebagai perancu potensial. Analisis dilakukan dengan SPSS v.11.5 for Windows.

Non-responden Non-responden menerima kuesioner singkat tentang ya atau tidaknya penggunaan alkohol, merokok dan obat-obatan seumur hidup atau baru-baru ini. Orang-orang yang menjawab kuesioner pendek dan mereka yang hanya terisi sebagian dalam kuesioner dianalisis secara terpisah.

HASIL

Dari total 715 persalinan, 91% alamat berhasil ditemukan. Dari jumlah 651 orang ini, sebanyak 347 (53%) mengembalikan kuesioner. Seratus tiga puluh tiga peserta dengan pethidine dan 164 tanpa analgesia Pethidine dapat sepenuhnya dievaluasi (n = 297, 46%). Setelah panggilan kedua, 26 orang dengan Pethidine dan 24 tanpa Pethidine analgesia menyelesaikan kuesioner dan 92 (53 dan 39 dengan tanpa Pethidine) menyelesaikan kuesioner singkat. Semua bersama-sama, 439 anak (67% dari 651 anak) dianalisis. Baik indeks maupun kelompok kontrol menunjukkan distribusi yang sama pada usia dan jenis kelamin. Tidak ada perbedaan dalam distribusi pendidikan orang tua atau agama (tabel 2). Ini juga mirip dengan data nasional. Data peripartum dari kedua kelompok menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara berat lahir, jenis kelamin, dan skor Apgar. Semua bayi yang sehat dan tidak ada yang diterima di bangsal anak.

Tidak ada perbedaan yang ditemukan dalam penggunaan seumur hidup atau baru-baru ini terhadap obat, alkohol atau tembakau antara kedua kelompok. OR untuk penyalahgunaan narkoba yang pernah ada 0,79 (95% CI 0,48-1,29) dan untuk penyalahgunaan narkoba baru-baru ini 1,08 (95% CI 0,49-2,37). Kami juga mengumpulkan data tentang penggunaan alkohol, ganja dan aktivitas merokok selama dan setelah sekolah menengah. Data ini tidak menunjukkan perbedaan antara kelompok, ORs ditampilkan dalam tabel 3. Secara total, sebanyak 92 anak merespon kuesioner pendek dan 50 anak sebagian mengisi kuesioner standar. Tidak ada perbedaan yang ditemukan pada prevalensi seumur hidup dari merokok, alkohol dan penyalahgunaan obat antara kelompok Pethidine dan non-Pethidine secara independen dari dosis yang berkisar 75-150 mg. OR adalah semua yang dekat dengan keutuhan, bervariasi antara 0,58 dan 1,42.

DISKUSI

Penelitian dengan follow up selama 20 tahun ini menunjukkan bahwa penggunaan analgesia dalam persalinan dengan menggunakan Pethidine tidak secara signifikan meningkatkan risiko substance use disorder / SUD ( gangguan penggunaan zat) pada keturunan. Peneliti tidak menemukan hubungan obat keras, obat penenang, hallucinogenics, anabolics atau obat lunak (termasuk penggunaan tembakau dan alkohol). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari klinik Mayo pada risiko ketidakmampuan belajar setelah terpapar analgesia peripartum. Kekuatan dari penelitian ini adalah penelitian ini merupakan penelitian besar, penelitian kohort dengan follow up jangka panjang dari neonatus. Peneliti mengevaluasi faktor pembaur yang diduga, seperti status sosial ekonomi, jenis kelamin, agama dan pendidikan orangtua, tetapi tidak menemukan perbedaan antara indeks dan kelompok kontrol. Faktor pembaur yang tidak terkontrol selalu mungkin, namun dalam hal ini, orang akan berharap hal ini menyebabkan asosiasi positif palsu dan bukan untuk ketiadaan asosiasi. Penyelidikan lebih lanjut dari faktor pembaur potensial dapat bermanfaat.

Mengingat hasil penelitian sebelumnya yang melaporkan bahwa terdapat lima kali lipat peningkatan risiko, ukuran sampel kami dengan terdeteksi minimal RR bernilai 2 termasuk konservatif. Namun, hal ini secara tidak langsung menyatakan bahwa kita tidak bisa mendeteksi peningkatan risiko kecil. Namun demikian, kemungkinan interpretasi penemuan kami, yang mengecualikan peningkatan risiko lebih dari 29% dari penyalahgunaan narkoba seumur hidup pada anak yang terpajan Pethidine, adalah tidak terdapat asosiasi. Keterbatasan utama dari penelitian ini adalah respon yang rendah dan kemungkinan dari respon yang dipilih. Hal ini tidak terbayangkan bahwa pengguna narkoba merespon kurang dari orang lain. Hal ini menyangkut beberapa kekhawatiran bahwa respon lebih rendah pada kelompok terpapar selama persalinan (54%) dibandingkan mereka yang tidak (42%). Namun, jika respon selektif hanya terkait untuk penggunaan narkoba dalam kehidupan masa dewasa, orang akan mengharapkan dilemahkannya efek tetapi bukan tidak adanya efek apapun. Bias akan dihasilkan dari respon berbeda yang berkaitan dengan opioid yang digunakan saat melahirkan, terlepas dari penggunaan narkoba di kemudian hari. Hal ini tampaknya tidak masuk akal, karena kebanyakan orang dewasa muda tidak akan sadar dari obat analgetik dari ibu mereka selama proses persalinan. Meyakinkan untuk tidak adanya bias utama adalah fakta bahwa nonresponden terhadap kuesioner pertama, yang menanggapi kuesioner singkat kedua menunjukkan asosiasi negatif yang sama untuk SUD, minum, dan merokok. Nonresponden menunjukkan distribusi yang tidak seimbang dalam jenis kelamin jika dibandingkan dengan responden: 41% vs 59% perempuan. Dalam penelitian besar ini, peneliti tidak dapat menegaskan atau memperkuat hasil dari penelitian sebelumnya bahwa parenteral Pethidine unuk meredakan nyeri saat persalinan berhubungan dengan SUD pada kehidupan selanjutnya. Karena keterbatasan yang telah disebutkan di atas, penelitian lebih jauh diperlukan untuk menilai kemungkinan hubungan antara bentuk lain dari analgesia intrapartum dan SUD. rasio laki-laki dibanding

JOURNAL READING

Parenteral Pethidine for Labour Pain Relief and Substance Use Disorder: 20Year Follow-up Cohort Study

Oleh : Rahajeng Nariswari, S.Ked (J500080032) Ovi Rizky Astuti, S.Ked Gita Chandra S, S.Ked (J500080039) (J500080084)

Pembimbing: Dr. E. Cendra P. Widyanaputra, Sp. An

KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESI RSUD SUKOHARJO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

10

Anda mungkin juga menyukai