Anda di halaman 1dari 13

POLISETIMIA

ENJANG NURJAMIL. S.Kep NS

TUJUAN PEMBELAJARAN
A.

B.
C.

PENGERTIAN POLISITEMIA VERA POLISITEMIA SEKUNDER

A. PENGERTIAN
Polisitemia merupakan peningkatan volume sel darah merah. Fenomena ditandai dengan peningkatan hematokrit (> 55% pd pria dan > 50% pd perempuan). Dehidrasi (kekurangan volume plasma) dpt menyebabkan peningkatan Ht, tetapi bukan tipe polisitemia. Polisitemia dikalsifikasikan sebagai polisitemia primer dan sekunder.

B. POLISITEMIA VERA
Polisitemia vera a/ polisitemia primer, mrp gangg proliperasi mekanisme sel2 myeolid keluar dari mekanisme kontrol. Sum-sum tulang hiperseluler hitung eritorsit, leukosit serta platelet meningkat. Peningkaan erit Ht meningkat sekitar 60%, berlangsung > 10 tahun. Limpa membesar. Lama kelamaan sum2 tlng menjadi fibrostik tdk mampu lg memproduksi bbrp sel (burnt out/ spents phase).

Manifestasi Klinik Polisitemia Vera:


Kulit kemerah-merahan dan splenomegali. Simptom ini akibat peningkatan vol darah (nyeri kepala, pusing, tinnitus, lelah, paresthesia, dan pandangan buram) a/ akibat peningkatan viskositas (angina, claudikasi, dispnea, dan tromboplebitis), terutama bila pasien mengalami aterosklerosis pembuluha darah.

Masalah lainnya adalah pruritus general, mungkin akibat pengeluaran histamin dari basofil. Eritromyalgia, sensasi spt terbakar pd jari tangan dan jari kaki sering dilaporkan pasien dan umumnya berkurang dengan pendinginan.

Pengkajian dan Temuan Diagnostik Polisitemia


Diagnosis ditegakan berdasarkan peningkatan eritrosit, kadar saturasi oksigen normal, dan pembesaran limpa. Faktor lain yg berguna dlm menegakkan diagnosis adalah peningkatan leukosit dan hitung platelet, dan peningkatan kadar vit B12 serta leukosit fosfat alkaline. Kdr eritrofoetin bisa normal atau sedikit meningkat.

Komplikasi Polisitemia
Pasien dg polisitemia akan meningkatkan risiko trombosis stroke, serangan jantung. Perdarahan, mrp fakta bahwa disfungsi flatelet (sering). Perdarahan dpt signifikan dan dpt terjadi perdarahan hidung, usus.

Penanganan Medis Polisitemia


Tujuan : mengurangi tingginya blood cell mass. Flebotomi (mengeluarkan whole blood dari vena) mrp bag penting terapi dan dpt dilakukan berulang u menjaga HT dlm rentang normal. Umumnya darah dikeluarkan 500 mL 1 s/d 2 x/ minggu u deplatelet penyimpanan zat besi pasien, risikonya pasien menjadi defisiensi besi dan tdk dpt melanjutkan membuat erit.

Pasien dianjurkan u menghindari suplemen besi. Fosfor radioaktif (32P) agent kemoterapi (hydroxyurea) dpt digunakan u menekan fungsi sum2 tlng, tetapi dpt meningkatkan risiko leukemia. Ketika pasien mengalami peningkatan asam urat allopurinol diberikan u mencegah serangan gout. Antihistamin tdk efektif u mengnotrol gatal. Bila pasien terus mengalami simptom iskemia dipiridamol diberikan.

Penanganan Keperawatan
Peran pwt adalah sbg pendidik utama bagi pasien. Pasien biasanya disarankan u menghindari aspirin dan obat-obat yg mengandung aspirin krn dpt mengubah fungsi platelet. Menghindari alkohol krn berisiko perdarahan. Pasien yg pruritus dianjurkan mandi air dingin, dan memakai lotion.

C. POLISITEMIA SEKUNDER
Polisitemia sekunder disebabkan produksi eritropoetin berlebihan. Hal ini bisa terjadi dlm merespon th penurunan jml oksigen, at sbg reaksi thd stimulus hipoksia, spt pd perokok sigaret, PPOM, a/ penyakit jantung sianosis, a/ kondisi non-patologis, spt berada di ketinggian. Bisa jg karena hemoglobinopati afinitas Hb sangat tinggi pd oksigen. Bisa jg terjadi akibat neoplasma (kanker sel2 ginjal) yg merstimulasi produksi eritropoetin.

Penanganan Medis pd Polisitemia Sekunder


Penanganan polisitemia sekunder tdk begitu penting. Penanganan difokuskan pd masalah primer. Bila penyebab tdk bisa dikoreksi (dg penanganan kanker sel ginjal atau peningkatan fungsi paru), terapi flebotomi penting u penanganan simptomatik u mengurangi viskositas dan volume darah.

Anda mungkin juga menyukai