Setelah mengalami SKA pasien masih berisiko untuk terkena kembali Resiko tersebut dicurigai karena pembentukan trombus yang berlebihan. Dilakukan penilaian terhadap peran pemberian antikoagulan setelah terjadi SKA. Rivaroxaban adalah antikoagulan oral yang secara selektif menghambat faktor Xa. Faktor Xa menginisiasi terjadinya koagulasi dan
LATAR BELAKANG
Penyebab Sindrom koroner akut (SKA) adalah pembentukan atheroskeloris dan trombus. Pembentukan trombus dipengaruhi oleh faktor Xa. Penghambatan faktor Xa oleh rivaroxaban Pemberian dosis rendah diharapkan akan memberikan hasil yang baik untuk pasien yang baru terkena SKA.
METODE
Pada penelitian ini menggunakan double blind placebo-controlled trial. 15.526 pasien yang baru terkena SKA. Pasien diberikan rivaroxaban 2.5 mg atau rivaroxaban 5 mg atau placebo. Diminum 2 kali sehari. Efikasi rivaroxaban adalah mencegah kematian akibat penyakit kardiovaskuler yaitu infark miokard
HASIL
Rivaroxaban (2,5mg dan 5mg) secara signifikan memenuhi efikasi yang diharapkan dibandingkan dengan placebo. Pada pemberian rivaroxaban dosis 5mg didapatkan kemungkinan terjadi perdarahan fatal. Hasil tersebut berbeda dengan pemberian rivaroxaban dosis 2.5mg tidak signifikan kemungkinan
KESIMPULAN
Pada pasien yang baru terkena SKA, rivaroxaban menurunkan resiko kematian akibat penyakit kardiovaskular yaitu infark miokard maupun stroke. Rivaroxaban meningkatkan resiko perdarahan besar dan ICH tetapi tidak signifikan meningkatkan terjadinya perdarahan fatal.
RIVAROXABAN
2.5 mg 2 x 1
Bleeding