Anda di halaman 1dari 46

Kasus Stroke Disertai Fibrilasi

Atrial Dengan Rapid


Ventricular Reponse
Diskusi Kasus
ADE MEIDIAN AMBARI

Kasus 1
Pria

76 tahun ke UGD dengan ku/ jantung


berdebar dan dyspnea yang dimulai
sekitar 4 jam yang lalu.

Memiliki

riwayat hipertensi, diabetes, dan


penyakit gastroesophageal reflux.

Obat

yang di minum saat ini captopril,


metformin, dan ranitidin.

Kasus 1

Tampak sesak, tekanan darah 72/50 mmHg,


denyut nadi adalah 170 bpm, laju pernapasan
adalah 26 kali / menit, dan suhu normal. saturasi
oksigen 95%.

PF pemeriksaan jantung di dapatkan bahwa


pasien takikardia dengan tidak teratur tidak .
Ditemukan Ronkhi di basal kedua lapang paru

Elektrokardiogram menunjukkan fibrilasi atrium


(AF) dengan rapid ventricular response.

EKG

Manajemen akut AF pada Pasien


yang hemodinamiknya tidak stabil
Pasien dengan AFRVR, hipotensi dan
Dypnea
Kardioversi elektrik
Konversi ke irama sinus normal.
Tanda-tanda vitalnya kembali normal
dan gejala nya menghilang.

Kasus 1
Pasien dengan

Paroxysmal AF
Mengalami

perburuakan
kelemahan sisi kanan
dan aphasia
Stroke Iskemik

Manajemen AF

Menyeimbangkan
risiko dan manfaat:

Embolic CVA

CNS Bleed

Teka-teki AF:
Siapa yang akan menderita Stroke ?

Siapa yang akan mengalami

perdarahan?
Bagaimana seharusnya kita
memperlakukan pasien AF ?

Siapa yang akan menderita Stroke

CHA2DS2-VASc skor

Skor CHA2DS2-VASc dan Risiko Stroke


pada pasien dengan AF

Berdasarkan perhitungan skor CHA2DS2VASc pasien ini, apakah risiko pasien


tersebut?
Low

risk
Moderate risk
High risk
CHA2DS2-VASc 5

Siapa yang akan


mengalami perdarahan?

Bleeding Risk Score


with Anticoagulant Therapy
HAS-BLED
HEMORR2HAGES

RIETE
ATRIA

HAS-BLED bleeding risk score

HAS-BLED bleeding risk

Apakah Risiko perdarahan pada pasien ini


didasarkan pada skor HAS-BLED?
Low

risk
Moderate risk
High risk

Bagaimana seharusnya
kita memperlakukan
Pasien AF ?

Pemilihan terapi
antikoagulan

Pertimbangan klinis Untuk


pemberian terapi Antikoagulan
(AVK)

Target INR pasien dengan AF nonvalvular adalah 2,0


sampai 3.0

INR bawah 2,0 dapat menyebabkan stroke iskemik atau


kematian

INR atas 4.0 dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk


perdarahan intrakranial.

Anti Koagulan Baru (AKB)


Saat ini terdapat 3 jenis AKB yang bukan merupakan AVK di pasaran
Indonesia, yaitu:

Dabigatran

Rivaroxaban

dan apixaban.

Dabigatran bekerja dengan cara menghambat langsung trombin


sedangkan rivaroxaban dan apixaban keduanya bekerja dengan
cara menghambat faktor Xa.

Terima kasih

Increased prevalence of AF in men


and the elderly

Hospitalization due to Cardiac


Arrhythmia at PJNHK, 2013

Klasifikasi simtom terkait FA (skor EHRA)

AF adalah Penyebab paling umum dari


kejadian kardioembolik

Pasien denga AF memiliki risiko 5 kali >


untuk kejadian strok Iskemik

Kendali laju jantung pada layanan kesehatan primer


dilakukan dengan pemberian obat antiaritmia oral

Diharapkan

laju jantung akan menurun


dalam waktu 1-3 jam

Antagonis

kanal kalsium (diltiazem 30 mg


atau verapamil 80 mg),

Penyekat

beta (propanolol 20-40 mg,


bisoprolol 5 mg, atau metoprolol 50 mg).

Terapi
intravena
untuk
kendali
laju fase
akut

Obat kendali laju

Penilaian Risiko Perdarahan

Pasien lanjut usia umumnya berisiko tinggi untuk


tromboemboli, namun mereka juga pada
berisiko untuk perdarahan.

Penilaian yang seimbang harus mencakup risiko


perdarahan pasien.

Aerdasarkan informasi dalam kasus ini, skor HASBLED pasien ini adalah 3, berarti adalah di
"berisiko tinggi" untuk bleeding.

HAS-BLED tidak boleh digunakan


sendiri untuk mengeklusi pasien dari
terapi OAC
penilaian risiko perdarahan dengan
HAS-BLED tidak boleh digunakan
sebagai alasan untuk tidak meresepkan
OAC melainkan untuk untuk lebih
menekankan ... berhati-hati dan
mengkaji secara berkala.
Lane and Lip. Circulation 2012;126:860-865

Pasien dengan AF sering kurang


optimal antikoagulan

Higher stroke risk = higher


bleeding risk

Resume

Telah di bahas pasien seorang pria tua dengan


Paroxismal dan Stroke Iskemik.

Peningkatan risiko untuk stroke berulang dan


pendarahan.

Antikoagulan diberikan dengan mempertimbangkan


manfaat dari pengobatan, untuk meminimalkan risiko
pasien tromboemboli, stroke atau kematian.

Potensi peningkatkan risiko kejadian pendarahan yang


serius harus diwaspadai dengan menilai pasien secara
berkala.

Anda mungkin juga menyukai