Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN HASIL

SGD 2
AKTIVITAS HIDUP SEL

Nama Anggota SGD 7 :


1.

Handi Lukman

112110199

2. Ananda Adhi N.

31101200247

3. Annisa Meirani

31101200319

4. Lela Setyorini(Sriber)

31101200264

5. M. Nabeel Wildan(Ketua) 31101200321


6. Rizki Intan

31101200288

7. Rizal Prakoso

31101200293

8. Syafrudin Aulia A.

31101200274

9. Titan Mega U.

31101200314

10.

Vicki Betsi D.H


31101200317

Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Islam Sultan Agung Semarang
2012 / 2013

DAFTAR ISI
Cover..............................................................................................
.................................................1
Daftar
isi..................................................................................................................
......................2
Kata
pengantar.....................................................................................................
.......................3
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar
belakang.........................................................................................
...............4
1.2 Identifikasi
masalah..........................................................................................
...4
1.3 Rumusan
masalah..........................................................................................
.......5
Bab II Pembahasan
Pembahasan.................................................................................................
..........................6
Bab III Penutup

3.1
Kesimpulan...................................................................................................
...................9
3.2 Kritik dan
saran.............................................................................................................
9
Daftar
Pustaka.........................................................................................................
...................10

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan laporan hasil SGD 2 LBM 2
Aktivitas Hidup Sel . Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas SGD yang telah
dilaksanakan. Meskipun banyak hambatan dan rintangan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Keberadaan makalah ini sungguh sangat membahagiakan, karena selama ini
mahasiswa kedokteran gigi dapat belajar mengenai topik atau subjek yang memang harus
dipelajari. Selain itu kita sebagai mahasiswa kedokteran gigi juga sudah seharusnya mengenal
dan memahami siklus hidup berbagai sel yang menyusun bagian tubuh kita ini dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami dalam mengerjakan laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih

kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah bersusah payah membantu baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil laporan
ini. Karena itu kami berharap semoga laporan ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi
kita bersama. Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai pendapat dari orangorang yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita
bersama. Semoga laporan yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang
lebih baik lagi. Amin.
Jazakumullhahi khoiro jaza

Semarang, 13 November 2012


Penyusun

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Diketahui bahwa banyaknya mahasiswa yang belum
memahami benar mengenai Aktivitas Hidup Sel dan kesulitan
dalam mencari sumber belajar yang tepat dan dapat dipercaya.
Dalam
kenyataannya
menunjukkan
bahwa
tidak banyak
mahasiswa yang mau bersusah payah untuk mencari jawaban
ataupun sumber-sumber belajar secara terperinci dan jelas. Oleh
karena itu perlu diupayakan suatu pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami dan
mendapatkan sumber belajar mengenai Aktivitas Hidup Sel
yang baik agar dapat menyelesaikan soal pembelajaran.

Upaya
meningkatkan
kemampuan
mahasiswa
dalam
menemukan sumber belajar merupakan suatu upaya yang paling
logis dan realistis. Dosen ataupun Tutor sebagai salah satu faktor
penting dalam upaya peningkatan keberhasilan pendidikandi
Universitas, khususnya dalam peningkatan aktivitas dan hasil
belajar, harus berperan aktif serta dapat memilih strategi
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar
mahasiswa. Dosen perlu juga memperhatikan penggunaan media
pembelajaran
yang
tepat
dan
sesuai
dengan
materi
sehinggaakan sangat
membantu
mahasiswa
dalam
menyelesaikan masalah dan memahami materi atau konsep
Aktivitas Hidup sel yang diberikan oleh dosen.

1.2

Identifikasi Masalah
1. Apa saja bahan dasar dari terrbentuknya sel?
2. Apa saja ciri-ciri dari sel?
3. Apa saja macam-macam dari pembelahan sel?
4. Apa saja jenis-jenis sel?
5. Apa saja zat yg diperlukan oleh sel dalam melakukan
pembelahan?
6. Apa fungsi pembelahan sel?
7. Apa saja ciri-ciri reaksi kimia yang terjadi dalam sel?
8. Organel apa saja yang terdapat dalam sitoplasma?
9. Apa hubungan reaksi kimia dengan kelangsungan hidup sel?
10. Bagaimana siklus reproduksi sel itu terjadi?
11. Sebutkan dan jelaskan apa saja transpor zat dalam sel?

1.3

Rumusan Masalah

Dari uraian identifikasi masalah diatas dapat dirumuskan


bahwa masalah yang dibahas adalah mengenai Bagaimanakah
aktivitas hidup suatu sel serta apa hubungannya dengan
kelangsungan hidup sel itu sendiri dan proses apa saja yang
berkaitan dengan sel?

BAB 2
PEMBAHASAN
Pembahasan
A. Pengertian Sel
Sel adalah unit
struktural dan fungsional terkecil
dari
organisme. Ukuran dan struktur sel demikian kecilnya untuk dapat
dilihat, didengar, atau disentuh. Sel merupakan suatu sistem yang
sangat kompleks dan memiliki mekanisme kerja yang sangat
canggih atau modern,dinamis dan hidup. Mempelajari sel akan
membawa kita pada suatu petualangan yang menarik dan penuh
kejutan. Sel terdiri dari membran sel, sitoplasma, nukleus dan
organel-organel lain yang masing-masing mempunyai fungsi

khusus dan secara terpadu menyusun sistem yang kompak. (Tim


Biologi, 2004). Setiap sel bergantung pada sel-sel yang lain untuk
melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri.
Bahan Penyusun Sel
1. Protoplasma
Protoplasma merupakan massa yang memiliki tanda-tanda
hidup. Protoplasma mempunyai sifat dan tanda struktural,
kimiawi, maupun fisikokimiawi. Sifat tersebut sama untuk
semua jenis sel, hanya perbandingan jumlahnya kadang
berbeda.
Perbandingan senyawa-senyawa penyusun protoplasma
sel hewan dan tumbuhan :
Senyawa Sel
Air
Senyawa organik :
a. Protein
dan
asam nukleat
b. Lipid
c. Sakarida
Senyawa
anorganik: Mn, Mg

Protoplasma sel
hewsn
(%)
60
35.7
17.8
11.7
6.2
4.3

Protoplasma sel
tumbuhann (%)
75
22.5:
4
0.5
18
2.5

2. Air
Didalam sel air digolongkan menjadi tiga jenis:
a. air intramolekuler; merupakan bagian molekul protein
b. air terikat; yang terikat pada protoplasma
c. air bebas; merupakan air yang terdapat di dalam vakuola.
Di dalam air bebas terlarut berbagai senyawa kimia, yang
terbagi menjadi tiga kelompok yaitu: (1)garam-garam mineral
yang mengandung Ca, Na, K, Mg, Fe, dll. (2) senyawa-senyawa
organik yang terlarut. (3) gas-gas terlarut misalnya O 2, CO2,
N2, yang semuanya berasal dari udaara.
Peranan air: sebagai pelarut dan pengangkut senyawasenyawa yang dibutuhkan sel maupun yang harus dibuang.

3. Senyawa organik
1). Protein
Protein terdiri dari unsur-unsur C, H, O, dan N.
Peran protein:
sebagai katalisator berbagai reaksi kimia,
memberi kekakuan struktural,
memantau permeabilitas selaput sel,
mengatur kadar metabolit yang diperlukan
menyebabkan gerakan, dan
memantau kegiatan gen
Protein merupakan senyawa yang teridiri dari monomer asam
amino. Semua protein terdiri atas satu atau lebih polimer yang
linier dan tidak bercabang. Asam amino diikat satu sama lain
untuk membentuk polipeptida, ikatannya disebut ikatan
peptida.
2). Lipid
Lipid mencakup asam lemak, lemak netral, fosfolipid,
glikolipid, terpen, dan streroid. Asam lemak berperan
penting sebagai penyusun selaput plasma.
Asam lemak memiliki dua daerah:
a. rantai hidrokarbon; bersifat hidrofobik tidak larut dalam air
dan kurang reaktif;
b.
gugus asam karboksilat; mengion di dalam larutan.
Terlarut dalam air, mudah bereaksi membentuk ester.
Fosfolipid mempunyai ekor hidrofobik yang terdiri dari dua
buah rantai asam lemak dan gugus kepala yang bersifat
hidrofilik. Dua buah lapisan fosfolipid dapat berkaitan ekor
dengan ekor membentuk dwilapisan fosfolipid yang
merupakan struktur dasar selaput plasma.
3). Sakharida
Tersusun oleh monosakarida. Beberapa monosakarida akan
membentuk polisakrida. Beberapa molekul monosakarida

mengandung sulfur atau nitrogen. Dua molekul monosakarida


disebut disakarida. Tiga molekul monosakarida disebut
trisakarida. Keduanya berikatan membentuk oligosakarida.
Beberapa oligosakarida membentuk polisakarida. Poliskarida
digolongkan menjadi dua golongan: polisakarida struktural
dan nutrien. Polisakarida struktural berperan dalam
membentuk dinding sel. Polisakarida nutrien berperan dalam
metabolisme misalnya amilum, glikogen, dll.

B. Karakteristik Sel

Sel mempunyai beberapa ciri-ciri baik secara umum maupun


spesifik,
diantaranya :
a. Sel sangat kompleks dan terorganisir
b. Sel mempunyai program genetik
c. Sel membentuk dan menggunakan energi
d. Sel mampu menghasilkan berbagai macam reaksi kimia
e. Sel mampu melakukan aktivitas mekanik
f. Sel mampu merespon stimuli
g. Sel mampu mengatur diri
h. Sel mampu membelah diri

C. Bagian-bagian Sel
1. Membran Sel
Membran sel berupa selaput tipis, disebut juga plasmalema.
Bahan penyusun membran sel yaitu lipoprotein yang merupakan
gabungan antara lemak dan protein. Membran sel memiliki fungsi
antara lain:
a. sebagai pelindung sel,
b. mengendalikan pertukaran zat, dan

c. tempat terjadinya reaksi kimia.


2. Inti Sel (Nukleus)
Nukleus merupakan organ terbesar sel, dengan ukuran diameter
antara 10-20 nm. Nukleus memiliki bentuk bulat atau
lonjong. Hampir semua sel memiliki nukleus, karena nukleus ini
berperan penting dalam aktivitas sel, terutama dalam melakukan
sintesis protein dan pusat pengaturan kegiatan sel.
3. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan suatu cairan sel dan segala sesuatu yang
larut di dalamnya, kecuali nukleus (inti sel) dan organela.
Sitoplasma yang berada di dalam inti sel disebut nukleoplasma.
Sitoplasma tersusun atas air yang di dalamnya terlarut molekulmolekul kecil
(mikromolekul)
dan
molekul-molekul
besar
(makromolekul), ion-ion dan bahan hidup (organela) ukuran
partikel terlarut yaitu 0,001 1 mikron, dan bersifat transparan.
Organela yang menyusun sitoplasma adalah sebagai berikut.

1. Mitokondria (The Power House)


Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis
membran.
Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista. Fungsi
mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang
menghasilkan banyak ATP (energi) ; karena itu mitokondria
diberi julukan "The Power House".
2. Retikulum Endoplasma (RE.)
Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti
sel.
Dikenal dua jenis RE yaitu :
RE. Granuler (Rough E.R), fungsinya untuk mensistesis protein
RE. Agranuler (Smooth E.R), fungsinya untuk mensintesis
lemak/lipid
Fungsi Retikulum Endoplasma adalah : sebagai alat transportasi
zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat
dilihat dengan mikroskop elektron.
3. Ribosom (Ergastoplasma)
Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan
kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang
soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi
di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis

protein. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop


elektron.

4. Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan
enzim pencernaan seluler. Salah satu enzimnya itu bernama
Lisozym. Agar Lisosom membantu menghancurkan sel yang
luka atau mati dan menggantikan dengan yang baru yang
disebut dengan autofagus.
5. Badan Golgi
Badan golgi terdiri atas sekelompok kantong pipih yang dibatasi
membran yang dinamakan saccula. Di dekat saccula terdapat
vesikel sekretori yang berupa gelembung bulat. Badan golgi
pada tumbuhan disebut dengan diktiosom. Pada diktiosom
terjadi pembuatan polisakarida dalam bentuk selulosa
yang digunakan sebagai bahan penyusun dinding sel. Secara
umum fungsi dari badan golgi antara lain:
1) secara aktif terlibat dalam proses sekresi, terutama pada
sel-sel kelenjar;
2) membentuk dinding sel pada tumbuhan;
3) menghasilkan lisosom;
4) membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim
untuk memecah dinding sel telur.
6. Sentrosom (Sentriol)
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel
(Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda
kutub dalam mitosis dan meiosis. Struktur ini hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop elektron.

D. Macam dan Jenis Sel


Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya :
a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal, sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan
bersifat haploid
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti :

a. Sel Prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi


inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system
membrane). Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri
dan alga biru.
b. Sel Eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti
dibatasi oleh satu system membran terpisah dari sitoplasma.
Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup
kecuali bakteri dan alga biru.
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel
eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom
(tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik
dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :
a. Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki
membran inti sel yang dinamakan nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membran
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler
b. Sel Eukariotik
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan
dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier
Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan
sitoplasma termasuk cairan dan struktur sel seperti :
mitokondria, badan golgi, dll
Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola.

E. Jenis sel
Sel darah

darah

keping
darah

merah(eritrosit),

putih(leukosit),

Sel epitel

: jaringan ikat, otot

Sel tdk berinti

: trombosit & eritrosit

Sel inti banyak

: sel otot

Sel hewan berklorofil

: euglena

Sel pendukung

: sel xylem

Berdasarkan fungsinya, sel dibagi menjadi :


a. Sel otot

: Gerakan

b. Sel saraf

: Penghantaran (konduktivitas)

c. Sel asinus pancreas

: Sintesa dna sekresi enzim

d. Sel kelenjar mukosa : Sintesa dan sekresi zat lendir


e. Sel kelenjar adrena, testis, dan ovarium : Sintesa dan
sekresi
steroid
f. Sel ginjal dan kelnjar ludah : Transpor ion
g. Sel sensoris

Perubahan

rangsang

fisis dan
kimia menjadi impuls saraf
h. Sel darah putih

: Pecernaan intrasel

i. Sel usus, gnjal

: absorbs metabolit

F. Macam-macam Pembelahan Sel


Perkembangan sel prokariotik dan eukariotik memiliki beberapa
fase. Pada sel prokariotik adalah amitosis atau pembelahan biner,
secara harfiah berarti pembelahan menjadi separuh. Sebagian
besar gen bakteri terdapat pada kromosom tunggal yang terdiri
atas molekul DNA sirkular dan protein yang terkait.

Dalam biologi tentang perbanyakan sel dikenal dua cara


pembelahan yaitu Mitosis dan Meiosis. Mitosis adalah pembelahan
sel dari satu sel menjadi dua, lalu dua menjadi empat dan
seterusnya sehingga dari 1 sel setelah membelah 10 kali maka akan
menjadi 1024 sel.

Perbedaan antara pembelahan Amitosis, Mitosis dan Meiosis :


Pemban
ding

Amitosis

Mitosis

Meiosis

Tujuan

Reproduksi sel

Regenerasi selsel
tubuh,perbaikan
sel-sel yang
rusak,
pertumbuhan

Pembentukan sel
gamet,
mempertahanka
n jumlah
kromosom

Tempat
terjadiny
a

Sel-sel yang
bersifat
prokariotik(bakter
i,ganggang biru)

Sel-sel tubuh(sel
somatik)

Sel gonad (sel


kelamin)

Tahap
pembela
han

Membelah diri
secara langsung
tanpa melalui
pembelahan sel

Jumlah
sel anak

Satu kali
pembelahan
(profase,metafas
e,anafase,telofas
e)
2n (2 sel anak),
kemiripan
dengan induknya
100%

Dua kali
pembelahan(mei
osis 1,meiosis 2)
4n (4 sel anak),
kemiripan
dengan induk
50%

Jumlah
kromoso
m

2n

Interfase

Interfase sebagai
fase istirahat

Interfase sebagai
fase peralihan

Pembelahan Amitosis
Pembelahan amitosis merupakan pembelahan sel yang tidak
melalui urutan tahap-tahap tertentu. Pada pembelahan ini nukleus
langsung membelah menjadi dua lalu didistribusikan pada sel anak
tanpa didahului oleh pembentukan benang spindel, peleburan
membran inti, penampakan kromosom, atau ciri lain. Contoh

pembelahan ini terjadi pada bakteri, Amoeba, Paramecium, atau


alga biru.

Gambar Amitosis
Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang melalui tahaptahap pembelahan tertentu, yaitu: profase, metafase, anafase, dan
telofase (PMAT). Pembelahan ini memiliki ciri sebagai berikut:

terjadi pada pembelahan sel tubuh (somatis)


bertujuan untuk pertumbuhan dan regenerasi

menghasilkan dua sel anak yang identik dengan sel induk semula
(diploid menjadi diploid/haploid menjadi haploid)

berlangsung dalam satu kali PMAT

Tahap-tahap yang berlangsung pada pembelahan mitosis adalah


sebagai berikut:
1. Profase : Tahap ini merupakan fase
pembelahan mitosis yang paling lama dan
paling banyak memerlukan energi. Peristiwa
yang berlangsung selama profase adalah
sebagai berikut:
benang kromatin menjadi kromosom, lalu
kromosom mengganda menjadi dua kromatid
tetapi masih melekat dalam satu sentromer
membran inti dan nukleolus lenyap
sentrosom memisah menjadi dua sentriole,
dan diantaranya terbentang benang spindel.

2.Metafase : Pada tahap ini kromosom


terletak berjajar pada bidang ekuator. Bagian
sentromer kromosom berikatan dengan

kinetokor yang berhubungan dengan benang


spindel. Pada fase ini kromosom tampak
paling jelas terlihat sehingga jumlahnya
mudah diidentifikasi. Metafase adalah tahap
yang memerlukan energi terkecil dan waktu
yang paling singkat.
3.Anafase : Saat anafase sentromer
membelah, lalu benang spindel menarik
kromosom menuju kutub sel yang berlawanan.
Pergerakan kromosom tersebut dipengaruhi
oleh enzim dynein.

4.Telofase : Pada tahap ini terjadi


pembelahan terakhir, dengan ciri-ciri :
a. benang-benang kromosom sudah berada di
daerah kutub masing-masing yang semakin
lama semakin menipis dan berubah menjadi
kromatin
b. membran nukleus mulai terbentuk
c. nukleus mulai muncul kembali
Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis memiliki ciri sebagai berikut:
terjadi dalam peristiwa pembentukan sel kelamin (gametogenesis) pada

kelenjar kelamin (gonad)


menghasilkan empat sel yang tidak identik dengan sel semula (diploid

menjadi haploid), karena terjadi pengurangan kromosom pembelahan ini


sering disebut pembelahan reduksi
(gambar mitosis dan siklus sel)
bertujuan untuk mengurangi jumlah kromosom, agar komposisi kromosom

anak sama dengan komposisi kromosom induk


berlangsung dalam dua kali PMAT, yaitu PMAT I (pembelahan reduksi) dan

PMAT II tanpa diselingi interfase


Peristiwa yang berlangsung saat meiosis adalah sebagai berikut:

Meiosis I

1.

Profase 1

Tahap ini terbagi menjadi beberapa tahap lagi sebagai berikut:

Leptonema
: benang kromatin berubah menjadi kromosom
Zigonema : kromosom homolog berpasangan dan disebut

bivalen. Peristiwa saat kromosom homolog berpasangan


membentuk

bivalen disebut sinapsis.

Pakinema : kromosom homolog yang berpasangan


(bivalen) mengganda sehingga terdapat empat kromatid yang

berpasangan dan disebut tetrad

Diplonema

: terjadi pindah silang (crossing over)

Diakinesis : membran inti dan nukleolus lenyap, telah terbentuk


benang spindel lengkap

2.

Metafase 1

Tetrad terletak pada bidang pembelahan sel/ekuator.

3.

Anafase 1

Tetrad memisah menjadi dua kromatid, lalu masing-masing bergerak


ke kutub sel yang berlawanan.
4.

Telofase 1

Kromosom yang terdiri dari dua kromatid sampai di kutub sel


Membran inti dan nukleolus muncul

Terjadi sitokinesis

Kromosom berubah menjadi benang kromatin

Benang spindel lenyap

Pada telofase 1 ini sel hasil pembelahan telah memiliki separo


jumlah kromosom sel induk (haploid). Itu sebabnya Meiosis I sering
disebut pembelahan reduksi karena ada pengurangan kromosom dari
2n > n.

Meiosis II
1. Profase 2

benang kromatin berubah menjadi kromosom

(yang terdiri dari dua kromatid)

membran inti dan nukleolus lenyap

berbentuk benang spindel

2. Metafase 2
Kromosom yang terdiri dari dua kromatid terletak di bidang
pembelahan sel/ekuator.

3.

Anafase 2

Kromosom yang terdiri dari dua kromatid memisah, lalu masingmasing bergerak ke kutub sel yang berlawanan.

4.

Telofase 2

kromosom sampai di kutub sel


membran inti dan nukleolus muncul

benang spindel lenyap

terjadi sitokinesis

terbentuk 4 sel yang haploid

Pada pembelahan Meiosis II tidak ada perubahan struktur


kromosom, jadi semula n (haploid) pada akhir pembelahan tetap n.
Oleh karena ituMeiosis II sebenarnya sama dengan Mitosis.

Profase I
Telofase I

Metafase I

Anafase I

G. Siklus sel
Di antara mitosis pertama dan mitosis berikutnya terdapat interfase.
Saat interfase sel tidak membelah melainkan aktif melakukan
metabolisme untuk pertumbuhan dan pembentukan energi untuk
pembelahan mitosis berikutnya. Interfase tidak termasuk dalam
tahap PMAT dan dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:

G1 (gap 1) : merupakan akhir mitosis dan awal sintesis


(presintesis), pada fase ini sel mulai tumbuh membesar
S (sintesis) : terjadi duplikasi organel dan sintesis DNA, pada tahap
ini sel aktif melakukan metabolisme, tumbuh, dan berkembang

G2 (gap2) : merupakan akhir fase sintesis (postsintesis) dan awal


dari mitosis berikutnya

Demikian seterusnya, setelah selesai melakukan pembelahan pada


tahap mitosis, sel akan masuk interfase, dilanjutkan mitosis lagi, dan
seterusnya. Hampir pada setiap kasus misalnya pembelahan sel
untuk penyembuhan luka (regenerasi), sel akan berhenti membelah
manakala luka telah sembuh.

Sel yang tahu diri untuk berhenti dari pembelahan akan masuk ke
fase G0 atau fase stationer. Pada tahap ini sel tidak akan melakukan
pembelahan. Jika terjadi luka, sel segera memasuki fase G1 untuk
melakukan pembelahan.

H. Mekanisme Transpor Sel


Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas
molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati
membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan
molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul
lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan
substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar
dapatmasukkedalamsel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran
menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran
digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk
molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme
khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan
mekanisme khusus.
Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul
menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan.
Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari
transpor pasif.
1. Difusi
: peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu
zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian
yang berkonsentrasi rendah.
2. Osmosis : perpindahan air melalui membran permeabel
selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih
pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan
gradien tekanan sepanjang membran.
3. Difusi terfasilitasi
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan
glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif
glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan
protein transpor.

Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan
bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan
gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari
beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif
ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore.
1. Endositosis : proses pemasukan zat ke dalam sel. Proses ini
tergolong transpor aktif karena melawan kadar gradien (dari
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi) dan memerlukan
energi sel. Endositosis terbagi dua, yaitu fagositosis
(pemasukan zat padat) dan pinositosis (permasukan zat cair).
Contoh endositosis adalah sel darah putih yang memakan
bakteri penyakit. Sel tersebut membungkus bakteri dan
menangkapnya dalam suatu vakuola makanan yang
selanjutnya dicerna oleh lisosom.
2. Eksositosis : proses pengeluaran zat dari dalam sel. Proses ini
juga tergolong transpor aktif karena melawan kadar gradien
(dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi) dan
memerlukan energi sel.
Contoh eksositosis adalah proses pengeluaran zat dari dalam
sel - sel kelenjar pada peristiwa sekresi.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil kgiatan SGD 2 LBM 2 mengenai
aktivitas hidup sel, didapatkan kesimpulan
melalui suatu peta konsep sebagai berikut :

SEL
BAGIAN
SEL

BAHAN
YANG
DIPERLUKAN
SEL

PEMBELA
HAN SEL

MACAM
SEL

REAKSI
KIMIA

KELANGSU
NGAN
HIDUP SEL

3.2 Kritik dan Saran

Carilah sumber belajar dari manapun dan media apa saja yang

ada disekitar lingkunganmu

Terapkan bagaimana cara mendapatkan sumber belajar yang

akurat

Jangan pernah berpedoman hanya dengan 1 sumber

Daftar Pustaka

Albert, B., D. Bray, J. lewis, M. Raff, K. Roberts, J.D. Watson. 1994.


Molecular Biology of the cell. Garland Publishing, Inc, New York.

Kimball, J.W. 1983. Biologi. Jilid 3. Penerbit Erlangga. Jakarta.


Diterjemahkan oleh Siti Sutarmi T. Dan Nawangsari Sugiri.Hal.834,859.
Salisbury dan Rose. 1992. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 1. Diterjemahkan oleh
Diah R. Lukman dan sumaryono. Penerbit ITB Bandung
Campbell, et al 2006.
Campbell, dkk. 2002: 115116
IKBKB UNIMED Pembelahan Sel (Mitosis dan Meiosis).htm
http://www.fp.unud.ac.id/biotek/biologi-sel/siklus-sel/
http://agrica.wordpress.com/2009/01/03/difusi-osmosis-dan-imbibisi
http://biologimediacentre.com/reproduksi-sel-2-amitosis-dan-mitosisplus-video-animasi/
REPRODUKSI SEL MITOSIS DAN MEIOSIS

ADDANA UpDate.htm

Jurnal Bahan Ajar Biosel Pram.


Sel dan Bahan Penyusun sel.UNILA.ac.id

Daftar Kontribusi
1. Handi Lukman
pertanyaan
2. Ananda Adi N

: Mencarikan sumber serta menjawab beberapa


: Menjawab 1 pertanyaan saja

3. Annisa Meirani

: Mencari dan menjawab beberapa sumber LI

4. Titan Mega
: Ikut membantu mengetik dan menjarkomkan ke
teman2 untuk pengumpulan sumber
5. M.Nabeel Wildan : Mencari dan menjawab beberapa pertanyaan LI
6. Lela Setyorini
: Mengetik laporan, mencari sumber dan
menjawab pertanyaan LI serta mengumpulkan semua jawaban dari
teman-teman
7. Vicki Betsi
pertanyaan

: Membuat peta konsep dan menjawab

8. Iis Rukmana

9. Rizal Prakoso
: Mengkoordinir pembagian tugas ke
teman2, membuat peta konsep, mencari beberapa sumber dan
menjawab pertanyaan
10.
Rizki Intan
: Mencari sumber dan menjawab beberapa
pertanyaan serta menjarkomkan ke teman-teman
11.
Syafrudin Aulia
pertanyaan LI

: Mencari sumber dan menjawwab beberapa

Anda mungkin juga menyukai