Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME

KELOMPOK II VIVID RIZQY MANURUNG SAHREN PANJAITAN 3409 27 555

Do !" P!#$%#$%"& ' D( ) U %o"o* MA

FAKULTAS TAR+IYAH PROGRAM STUDI +AHASA INGGRIS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN

20,2

KATA PENGANTAR
Segala puji dan puncak keagungan dan kekaguman hanya semata tertuju pada Allah, Dia-lah yang telah menganugrahkan al-Quran dan sunnah sebagai petunjuk bagi manusia, salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad dan manusia pilihan-Nya. Dengan pertolongan dan hidayah-Nya penulis dapat menyelersaikan makalah ini, yang berjudulAliran ilsa!at "endidikan #ealisme $ dalam mata kuliah ilsa!at "endidikan. %arena penulis merupakan manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, maka jika terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam makalah ini penulis minta maa!. Merupakan suatu harapan semoga makalah ini dapat menunjang dan berman!aat untuk kegiatan perkuliahan kita dan menjadi amal ibadah bagi penulis.

Medan, &' April ()&( "enulis Makalah*

KELOMPOK 2

(-Aliran

ilsa!at "endidikan #ealisme

+A+ I PENDAHULUAN
L./.( +!0.1."& +erdapat banyak alasan untuk mempelajari !ilsa!at pendidikan, khususnya apabila ada pertanyaan rasional yang seyogyanya tidak dapat dija,ab oleh ilmu atau cabang ilmu-ilmu pendidikan. "akar dan praktisi pendidikan memandang !ilsa!at yang membahas konsep dan praktik pendidikan secara komprehensi! sebagai bagian yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. +erlebih lagi, di tengah arus globalisasi dan modernisasi yang melaju sangat pesat, pendidikan harus diberi ino-asi agar tidak ketinggalan perkembangan serta memiliki arah tujuan yang jelas. Di sinilah perlunya konstruksi !iloso!is yang mampu melandasi teori dan praktek pendidikan untuk mencapai keberhasilan substanti!. ilsa!at pendidikan adalah aplikasi dari !ilsa!at umum dalam ilsa!at /mum yang objeknya adalah kenyataan pendidikan. .erbeda dengan

keseluruhan segala sesuatu. ilsa!at %husus 0terapan mempunyai objek kenyataan salah satu aspek kehidupan manusia yang dalam hal ini adalah pendidikan. ilsa!at pendidikan juga menyelidiki hakikat pelaksanaan pendidikan yang bersangkut paut dengan tujuan, latar belakang cara dan hasilnya serta hakikat ilmu pendidikan yang bersangkut paut terhadap struktur kegunaannya. Seperti halnya !ilsa!at yang lain, !ilsa!at pendidikan pun bersi!at spekulati!, preskripti! dan analitik. Spekulati! artinya !ilsa!at pendidikan membangun teori-teori tentang hakikat pendidikan manusia, hakikat masyarakat dan hakikat dunia. "reskripti! artinya !ilsa!at pendidikan menentukan tujuan pendidikan yang harus diikuti dan dicapai. Analitik artinya !ilsa!at pendidikan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang spekulati! dan perspekti!. ilsa!at ilmu pendidikan dapat dibataskan sebagai salah satu bentuk teori pendidikan yang dihasilkan melaui riset baik kualitati! maupun kuantitati!. ilsa!at pendidikan ini perlu dipedomani para perencana pendidikan tentang tujuan, isi, kurikulum yang merumuskan tujuan-tujuan pengubahan perilaku yang 1-Aliran ilsa!at "endidikan #ealisme

bersi!at personal, sosial dan ekonomi. %arena !ilsa!at pendidikan merupakan terapan dari !ilsa!at umum maka !ilsa!at pendidikan pun terdiri bebarpa aliran seperti !ilsa!at pendidikan idealisme, realisme, esensialisme dan pragmatisme. Dalam sejarah !ilsa!at pendidikan telah melahirkan berbagai pandangan atau aliran. Salah satu aliran pendidikan tersebut adalah aliran $realisme. #ealisme sekarang ini menerima dunia kesungguhan di luar kesadaran. #ealitas yang diberikan tidak melalui pengetahuan langsung melainkan yang adanya diketahui dari pengalaman. Dalam kegiatan pendidikan akan muncul masalah yang lebih luas, kompleks, dan mendalam serta tidak terbatas oleh pengalaman indra,i maupun !akta-!akta sehingga tidak dapat dijangkau oleh ilmu pendidikan 2science o! education3. Masalah-masalah tersebut antara lain adalah tujuan pendidikan yang bersumber dari tujuan hidup manusia dan nilai sebagai pandangan hidup manusia. Nilai dan tujuan hidup memang merupakan suatu !akta, namun pembahasannya tidak dapat dikaji hanya dengan menggunakan pendekatan sains, melainkan diperlukan suatu perenungan yang lebih mendalam melalui !ilsa!at. T232." D." P!#$.4. ." Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah ilsa!at "endidikan yang menganut aliran realisme. "embahasan dari makalah ini terbagi menjadi beberapa 1 tahapan pembahasan yang pertama adalah pendahuluan, disusul oleh isi yang membahas pengertian !ilsa!at realisme, peranan dan bentuk dari !ilsa!at realisme, sejarah lahir dan perkembangannya beserta tokoh-tokoh yang berperan dalam aliran realisme, kemudian konsep pendidikan realisme, tujuan pendidikan realisme, isi kurikulum, peranan sekolah menurut aliran realisme, prinsip-prinsip pendidikan, peran sis,a yang disertai contoh kasus pada sis,a. Dan bagian akhir atau ketiga adalah kesimpulan dan penutup. ilsa!at "endidikan. "ada makalah ini kami kelompok ( berusaha membahas mengenai

4-Aliran

ilsa!at "endidikan #ealisme

+A+ II ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME


A) PENGERTIAN REALISME 5stilah realisme berasal dari .ahasa 6atin realis yang berarti sungguhsungguh, nyata benar. #ealisme adalah !ilsa!at yang menganggap bah,a terdapat satu dunia eksternal nyata yang dapat dikenali. %arena itu, realisme berpandangan bah,a objek persepsi indra,i dan pengertian sungguh-sungguh ada, terlepas dari indra dan budi yang menangkapnya karena objek itu memang dapat diselidiki, dianalisis, dipelajari le,at ilmu, dan ditemukan hakikatnya le,at ilmu !ilsa!at &. Maka penganut aliran !ilsa!at realisme berkeyakinan bah,a objek indera kita adalah riil atau sungguh-sungguh nyata adanya. #ealisme juga berkeyakinan bah,a alam semesta hakikatnya berdiri sendiri diluar pikiran manusia 2objekti!3. "enekanan !iloso! #ealisme adalah kepada dunia luar yang berdiri sendiri. "ara penganut realisme mengakui bah,a seseorang bisa salah lihat pada benda-benda atau dia melihat terpengeruh oleh keadaan sekelilingnnya. Namun, mereka paham ada benda yang dianggap mempunyai ,ujud tersendiri, ada benda yang tetap kendati diamati(. Sebagai aliran !ilsa!at, realisme berpendirian bah,a yang ada yang ditangkap pancaindra dan yang konsepnya ada dalam budi itu memang nyata ada. 7ontohnya* .atu di jalan membuat ban sepeda motor kita kempes, baru dialami memang ada. +ebu yang rasanya manis tanpa memakai tambahan gula, justru dapat menghasilkan gula. 8al ini memang ada dan nyata. %ucing yang dilihat mencuri lauk di atas meja makan betul-betul ada dan hidup dalam rumah keluarga itu.
& (

Drs.8..urhanuddin Salam,"engantar "edagogik,29akarta*rineka 7ipta,())(3,hal*11 "ro!.Dr.Amsal .akhtiar, ilsa!at 5lmu,29akarta*#aja :ra!indo "ersada,())43,hal*;4

<-Aliran

ilsa!at "endidikan #ealisme

+) SEJARAH REALISME Aliran realisme berpandangan bah,a hakikat realitas adalah !isik dan ruh yang bersi!at dualistis yaitu hal !isik dan rohani, dalam pendidikan ada subjek yang mengetahui tentang manusia dan alam. %ajian yang mendalam mengenai realisme ini lebih cenderung kepada politik, namun beberapa subjek membahas mengenai pendidikan. #ealisme pendidikan yaitu* &. Materialisme * "rinsip !ilsa!at yang berhubungan dengan materi. (. 5dealisme 1. * "rinsip !ilsa!at yang berhubungan dengan ruh. #ealisme * "rinsip !ilsa!at yang memadukan antara !ilsa!at idealisme dan materalisme Di samping realisme pendidikan, realisme membagi subjek pengetahunannya diantaranya realisme sebagai gerakan kebudayaan dan realisme dalam seni rupa. 5) +ENTUK6+ENTUK REALISME ,) R!.0% #! E1 /(!# A/.2 P(%#%/%7 #ealisme ekstrem, yang berpendapat bah,a abstraksi itu ada sebagai entitas riil dalam dimensi lain realitas dan bah,a konkret yang kita persepsi hanyalah merupakan cerminan yang tidak sempurna, namun konkret tersebut menyebabkan timbulnya abstraksi dalam pikiran kita. Ma=hab realisme ekstrem, pada hakikatnya, berusaha untuk memelihara keunggulan eksistensi 2realitas3 dengan melepaskan kesadaran yaitu dengan memasukan konsep ke dalam yang ada konkret dan mereduksi kesadaran pada tingkat perseptual, yaitu pada !ungsi otomatis pemahaman persepsi 2dengan sarana adikodrati, karena persep seperti itu tidak ada3.1 dipelopori oleh beberapa orang !iloso! diantaranya Da-id 8ume, 9ohn Stuart Mill. Mereka membagi aliran ini menjadi tiga bagian

Norman 6. :eisler dan "aul D. einberg, ilsa!at Dari "erspekti! %ristiani, 2Malang* :andum Mas, ())(3,

hal. &4&-&4(

>-Aliran

ilsa!at "endidikan #ealisme

%elemahan realisme ekstreme adalah ada pengalaman uni-ersal kekeliruan menilai persepsi, tidak ada penjelasan mengenai objek khayalan atau halusinasi karena semua persepsi tergantung konteks -isual. 2) R!.0% #! A1.0 S!4./ "ada a,alnya, realisme akal sehat tampaknya memperlunak masalahmasalah realisme ekstrem, tetapi menghindari kepalsuan yang segera dirasakan orang dengan adanya dualisme dan idealisme. #ealisme akal sehat sepakat dengan realisme ekstrem atau primiti! bah,a obyek-obyek !isik tidak bergantung pada pikiran atau berada di luar pikiran, ,alaupun obyek-obyek itu secara langsung dan seketika dapat diobser-asi oleh pikiran. 8al yang membedakan dua pandangan ini adalah pemahaman realisme akal sehat tentang obyek yang tidak nyata, yang khayalan atau yang merupakan halusinasi. "ersepsi semacam ini bersi!at subyekti!, dan obyekobyeknya seluruhnya terdapat di dalam pikiran. #ealisme akal sehat memiliki kelebihan dalam mengatasi kritik kedua yang diajukan terhadap realisme ekstrem atau primiti!. Menurut realisme akal sehat, obyek yang khalayan tidak berdiri sendiri dan berada di luar pikiran, tetapi dalam beberapa hal merupakan produk pikiran.

D) KONSEP6KONSEP PENDIDIKAN REALISME %onsep ilsa!at Secara /mum &. Meta!isika Hakikat Realitas. Menurut !iloso! #ealisme bah,a dunia terbuat dari sesuatu yang nyata, substansial dan material yang hadir dengan sendirinya 2entity3. Dalam alam tersebut terdapat hukum-hukum 2hukum-hukum alam3 yang menentukan keteraturan dan keberadaan setiap yang hadir dengan sendirinya dari alam itu sendiri. 27allahan and 7lark, &;?13.

'-Aliran

ilsa!at "endidikan #ealisme

&. Hakikat Manusia. Manusia dan masyarakat adalah bagian dari alam. +ugas dan tujuan manusia adalah menyesuaikan diri terhadap hukum alam serta terhadap masyarakat dan kebudayaannya. (. @pistemologi 28akikat tentang pengetahuan3 bah,asannya manusia terlahir dalam keadaan kosong belum mengetahui apapun. Manusia hanya diberikan akal !ikiran agar dapat mengetahui dan menemukan sebuah kebenaran melalui hakikat dari sebuah pengetahuan. .erdasarkan aliran realisme, maka tujuan pendidikan akan dirumuskan sebagai upaya pengembangan potensi-potensi yang ada dan dimiliki oleh peserta didik untuk menjadi seoptimal mungkin. Menurut #ealisme, yang dimaksud dengan hakikat kenyataan itu berada pada hal atau benda. 9adi, bukan sesuatu yang terlepas atau dilepaskan dari pemiliknya. Aleh karena itu, ,ajar bila yang menjadi perhatian pertama dalam pendidikan adalah apa yang ada pada peserta didik4. "engetahuan diperoleh manusia bersumber dari pengalaman. #ealisme menganut $prinsip independensi yang menyatakan bah,a pengetahuan manusia tentang realitas tidak dapat mengubah substansi atau esensi realitas karena sebuah realitas bersi!at objekti!. %ebenaran pengetahuan diuji kesesuaiannya dengan !akta di dalam dunia material atau pengalaman dirinya. +eori ini dikenal sebagai T!o(% Ko(! 8o"9!" % Byaitu sebuak teori yang digunakan sesuai dengan penempatannya agar permasalahan dapat dipecahkan dengan tepat dan akurat. Secara Aksiologi 28akikat Nilai3 manusia adalah bagian dari alam, maka manusia harus tunduk kepada hukum-hukum alam. $+ingkah laku manusia diatur oleh hukum alam, dan pada tingkat yang lebih rendah diuji melalui kon-ensi atau kebiasaan , dan adat istiadat di dalam masyarakat. 2@d,ard 9. "o,er3. $Nilai-nilai indi-idual dapat diterima apabila sesuai dengan nilai-nilai umum masyarakatnya. "endapat umum masyarakat mere!leksikan status realitas di masyarakat dan realitas masyarakat merepresentasikan kebenaran yang berasal dari mereka sendiri yang terkadang melebihi dari akal pikiran. Maka hal itu berguna sebagai suatu standar untuk menguji -aliditas nilai-nilai indi-idual. 27allahan and 7lark, &;?13. "embahasan dalam konsep pendidikan mengenai
4

"ro!. 5mam .arnadib, M.A., "h.D., ilsa!at "endidikan, 2Cogyakarta* Mitra :ama Didya, ())(3, hal. &<

?-Aliran

ilsa!at "endidikan #ealisme

pengertian pendidikan dan gambaran pendidikan menurut masing-masing bentuk aliran realisme. R!.0% #! R. %o".0 #ealisme klasik berpandangan bah,a manusia sebenarnya memiliki ciri rasional. Dengan demikian manusia dapat menjangkau kebenaran umum. @ksistensi +uhan merupakan penyebab pertama dan utama realistas alam semesta. Memperhatikan intelektual adalah penting bukan saja sebagai tujuan melainkan sebagai alat untuk memecahkan masalah. Menurut realisme klasik pengalaman manusia penting bagi pendidikan. Menurut Aristoteles, terdapat aturan moral uni-ersal yang diperoleh dengan akal dan mengikat manusia sebagai mahluk rasional. Manusia sempurna menurutnya adalah manusia sempurna yang mengambil jalan tengah. %onsep pendidikan pada anak bah,a anak harus diajarkan ukuran moral yang absolut dan uni-ersal karena baik dan benar adalah untuk seluruh umat manusia. %ebiasaan baik harus dipelajari karena kebaikan tidak datang dengan sendirinya Sedangkan menurut realisme religius bah,a kenyataan itu dipandang berbentuk natural dan supernatural. "andangan !ilsa!at ini menitik beratkan pada hakikat kebenaran dan kebaikan. "endidikan merupakan suatu proses untuk meningkatkan diri guna mencapai kebenaran abadi. %ebenaran bukan dibuat melainkan sudah ditentukan dan belajar harus mencerminkan kebenaran itu. Menurut 7ornerius pendidikan harus uni-ersal, seragam dan merupakan suatu ke,ajiban dimulai dengan pendidikan yang lebih rendah. R!.0% #! N./2(.0 Menurut realisme natural pengetahuan yang diakui adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman empiris dengan jalan obser-asi atau pengamatan indera. "ara pengikut realisme natural mengikuti teori pengatahuan empirisme yang mengatakan pengalaman merupakan !aktor !undamental dalam pengetahuan dan merupakan sumber pengetahuan manusia. "endidikan berkaitan dengan dunia di sini dan sekarang. Dunia diatur oleh hukum alam. "endidikan menurut aliran realisme natural haruslah ilimiah dan yang menjadi objeknya adalah kenyataan dalam alam. ;-Aliran ilsa!at "endidikan #ealisme

R!.0% #! K(%/% Menurut pandangan .reed !ilsa!at pendidikan hendaknya harmoni dengan prinsip-prinsip demokrasi. "endidikan sebagai pertumbuhan harus diartikan sebagai pengarah terhadap tuntunan sosial dan indi-idual. Sedangkan menurut 5manuel %ant , pengetahuan mulai dari pengalaman namun tidak semiuanua dari pengalaman. $Pikiran tanpa isi adalah kosong dan tanggapan tanpa konsepsi adalah buta. Menurut 8enderson ke semua bentuk aliran realisme pendidikan menyetujui bah,asannya proses pendidikan berpusat pada tugas mengembangkan laki-laki dan ,anita menjadi hebat. Di sini pengetahuan yang di dapat laki-laki tidaklah berbeda dengan ,anita begitu pula dengan hak untuk mendapatkan pendidikan. Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah melebihi dari makhluk lain yang dicitakn-Nya. Derajatnya paling mulia karena dibekali Allah dengan akal pikiran. Maka tugas manusia di dunia adalah memajukan keadilan dan kesejahteraan umum, baik itu dalam ikatan antara manusia dengan yang Maha @sa, dengan alam dan makhluk sekitarnya serta hubungan di antara manusia itu sendiri. T232." P!"9%9%1." +ujuan-tujuan pendidikan dalam aliran realisme adalah* Dapat menyesuaikan diri secara tepat dalam hidup dan dapat melaksanakan tantangan ja,ab sosial. +ugas akhirnya yaitu memecahkan masalah dalam pendidikan itu sendiri. Arang- orang yang memegang teguh prinsip pada aliran realisme akan mandiri dan dapat menarik simpati dari orang banyak karena tugas dan masalah yang dapat dia kerjakan dan pecahkan secara bijak karena menilik kepada pengetahuan secara real ataupun yang berhungan dengan ruhaniyah atau tidak dapat dilihat dari kasat mata, tetapi juga dapat dipikirkan dan dirasakan keberadaanya. 9ohn amos 7omenius di dalam bukunya great didactic, mengatakan bah,a manusia tidak diciptakan hanya kelahiran biologinya saja. 9ika ia menjadi seorang

&) - A l i r a n

ilsa!at "endidikan #ealisme

manusia, budaya manusia harus member arah dan ,ujud kepada kemampuan dasarnya. Dalam bukunya membangun !ilsa!at pendidikan, harry broody menekankan bah,a masyarakat mempunyai hak dengan mengabaikan keterlibatan pemerintah, yang akan memba,a pendidikan !ormal diba,ah ,ilayah hukumnya karena ini merupakan suatu lembaga atau institusi sosial. 5mplikasinya pendidikan adalah kebutuhan dasar dan hak yang mendasar bagi manusia dan ke,ajiban penting bagi semua masyarakat untuk memastikan bah,a semua anak-anak dilahirkan dengan pendidikan yang baik. Sehingga yang menjadi tujuan pendidikan realisme adalah * a. /ntuk penyesuaian diri dalam hidup dan mampu melaksanakan tanggung ja,ab sosial. b. "endidikan bertujuan agar sis,a dapat bertahan hidup di dunia yang bersi!at alamiah, memperoleh keamanan dan hidup bahagia, dengan jalan memberikan pengetahuan esensial kepada sis,a. c. "engetahuan tersebut akan memberikan keterampilan-keterampilan yang penting untuk memperoleh keamanan dan hidup bahagia. Apabila seorang guru menggunakan !ilsa!at realisme, dia tidak akan melihat kepada sebuah pembelajaran yang hanya mementingkan materi dari pendidikan saja seperti strata sosial, ketidaksukaan dan lainnya, akan tetapi guru juga mengetahui kondisi yang terjadi pada ji,a dari diri dia sendiri selaku pentrans!er ilmu maupun sis,a selaku penerima Maka akan timbul pembelajaran yang lebih menyenangkan dan tidak mebosankan. %arena guru dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan memahami kondisi sis,anya. Sehingga tidak ada sis,a yang tidak mendapatkan materi pendidikan.

P(%" %86P(%" %8 P!"9%9%1." R!.0% #!

&& - A l i r a n

ilsa!at "endidikan #ealisme

,) .elajar pada dasarnya mengutamakan perhatian pada peserta didik seperti apa adanya. 8al ini guru harus memahami psikologi peserta didik 2sis,a3. 2) 5nisiati! dalam pendidikan harus ditekankan pada pendidik bukan pada anak. :uru menjadi contoh teladan bagi sis,anya dan di saat menyampaikan materi, guru harus lebih akti! agar pembelajaran menyenangkan, tidak monoton dan sis,a dapat memahami materi secara keseluruhan. 3) 5nti dari proses pendidikan adalah asimilasi dari subjek mater yang telah ditentukan. %urikulum diorganisasikan dan direncanakan dengan pasti oleh guru. Secara luas lingkungan aspek materiil dan sosial manusia, yaitu lingkungan keseharian sis,a dalam berinteraksi juga sangat menentukan bagaimana seharusnya sis,a itu hidup. I % P!"9%9%1." ./.2 K2(%1202# Di dalam proses pendidikan, ilsa!at #ealisme memiliki kurikulum komprehensi! yang berisi semua pengetahuan yang berguna bagi penyesuaian diri dalam hidup dan tanggung ja,ab sosial. %urikulum berisi unsur-unsur pendidikan liberal atau pendidikan umum untuk mengembangkan kemampuan berpikir, dan pendidikan praktis untuk kepentingan bekerja. %urikulum pendidikan sebaiknya meliputi* 2&3 Sains dan Matematika, 2(3 5lmu-ilmu kemanusiaan dan sosial, 213 Nilai-nilai. %urikulum yang baik diorganisasi menurut mata pelajaran dan berpusat pada materi pelajaran 2subject matter centered3 yang diorganisasi menurut prinsip-prinsip psikologi belajar. %urikulum direncanakan dan diorganisasi oleh guru atau orang de,asa 2society centered3. 5si kurikulum harus berisi pengetahuan dan nilai-nilai essensial agar sis,a dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan alam sekitarnya, masyarakat, dan kebudayaan yang ideal.<
<

Ali 8amdani, Filsafat Pendidikan, kota %embang, Cogyakarta &;?'.

&( - A l i r a n

ilsa!at "endidikan #ealisme

%urikulum komprehensi! yang berisi semua pengetahuan yang berguna bagi penyesuaian diri dalam hidup dan tanggung ja,ab sosial. %urikulum berisi unsur-unsur pendidikan liberal atau pendidikan umum untuk mengembangkan kemampuan ber!ikir dan pendidikan praktis untuk kepentingan bekerja.

Semua kegiatan belajar berdasarkan pengalaman baik langsung maupun tidak langsung. Metode mengajar hendaknya bersi!at logis, bertahap atau berurutan. "embiasaan merupakan sebuah metode pokok yang dipergunakan baik oleh kalangan penganut realisme maupun beha-iorisme.

M!/o9! P!"9%9%1." Semua kegiatan belajar berdasarkan pengalaman baik langsung maupun tidak langsung. Metode mengajar hendaknya bersi!at logis, bertahap atau berurutan. "embiasaan merupakan sebuah metode pokok yang dipergunakan baik oleh kalangan penganut realism maupun beha-iorisme. "embiasaan merupakan metode utama bagi !ilsu! penganut beha-iorisme. Metode mengajar yang disarankan bersi!at otoriter. :uru me,ajibkan sis,a untuk dapat mengha!al, menjelaskan, dan membandingkan !akta!akta, menginterprestasi hubunganhubungan, dan mengambil kesimpulan makna-makna baru. :uru harus menggunakan metode-metode objekti! dengan menge-aluasi dan memberikan jenis tes yang memungkinkan untuk dapat mengukur secara tepat pemahaman sis,a tentang materi-materiesensial. /ntuk tujuan moti-asi guru memberikan ganjaran terhadap sis,a yang mencapai sukses.Sebuah teori pengetahuan yang mengakui dunia benda dengan realitas obyekti! yang kita rasakan saat indera kita berinteraksi dengan mereka. 8al ini bertentangan dengan pandangan yang menyatakan bah,a kita dapat memiliki pengetahuan tentang dunia EnyataE seperti dunia, hanya karena dianggap atau muncul kepada kami. Dalam realis, harus memberikan penjelasan meyakinkan kesalahan, sedangkan la,an harus menjelaskan kebenaran. Cang pertama mungkin terbukti lebih mudah daripada yang kedua.

&1 - A l i r a n

ilsa!at "endidikan #ealisme

K!92921." S% :. Dalam hubungannya dengan pengajaran, peranan peserta didik adalah penguasaan pengetahuan yang dapat berubah-ubah. Dalam hubungannya dengan didiplin, tata cara yang baik sangat penting dalam belajar. "eserta didik perlu mempunyai disipilin mental dan moral untuk setiap tingkat kebajikan. hubungannnya dengan pengajaran, peranan peserta didik adalah penguasaan pengetahuan yang handal sehingga mampu mengikuti perkembangan 5ptek. Dalam hubungannya dengan disiplin, tatacara yang baik sangat penting dalam belajar. Artinya belajar dilakukan secara terpola berdasarkan pada suatu pedoman. Sis,a berperan untuk menguasai pengetahuan yang diandalkan,sis,a harus taat pada aturan dan disiplin, sebab aturan yang baik sangat diperlukan untuk belajar. Sis,a memperoleh disiplin melalui ganjaran dan prestas5 P!(." G2(2 "eranan pendidik adalah menguasai pengetahuan, keterampilan teknikteknik pendidikan dengan ke,enangan untuk mencapai hasil pendidikan yang dibebankan padanya. :uru adalah pengelola %.M di dalam kelas 2classroom is teachercentered3,guru penentu materi pelajaran, guru harus menggunakan minat sis,a yang berhubungan dengan mata pelajaran, dan membuatbmata pelajaran sebagai sesuatu yang kongkret untuk dialami sis,a.> P!(."." P! !(/. D%9%1 9." P!"9%9%1 Dalam hubungannya dengan pengajaran, peranan peserta didik adalah penguasaan pengetahuan adalah yang dapat berubah-ubah. Dalam hubungannya dengan disiplin, tata cara dan moral untuk setiap tingkat kebajikan. "eranan pendidik adalah menguasai pengetahuan, keterampilan teknikteknik pendidikan dengan ke,enagan pendidikan yang dibebankan padanya. 5) FILOSOF6FILOSOF FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME Adapun !iloso!-!iloso! !ilsa!at pendidikan realisme adalah*
>

yang baik sangat

penting adalam belajar. "eserta didik perlu mempunyai disiplin mental

untuk mencapai hasil

.urhadib 5mam, Filsafat Pendidikan, Cayasan "enerbit akultas 5lmu "endidikan, &;(>.

&4 - A l i r a n

ilsa!at "endidikan #ealisme

&. Aristoteles (. 9ohan Amos 7omenius 1. Diliam Mc :ucken 4. rancis .acon <. 9ohn 6ocke >. :alileo '. Da-id 8ume ?. 9ohn Stuart Mill. RI;AYAT FILSAFAT A) ARISTOTELES <3=46322 SM> /ni-ersal adalah konsep-konsep, bukan sesuatu 2menolak 5dealisme "lato3. "enalaran dedukti! berdasarkan pengalaman sebagai metode sains dan !ilsa!at. Dalam ilmu pengetahuan, Aristoteles menghasilkan buku-buku dalam ilmu alam, biologi, 2Sejarah 8e,an adalah prestasi ilmiah terbesarnya3 dan psikologi 2An the Soul3. Meta!isika Aristoteles menghasilkan pandangannya tentang Allah sebagai "enyebab "ertama, pikiran murni, internal alam. @tika adalah berkaitan dengan kebahagiaan indi-iduB "olitik adalah berkaitan dengan kebahagiaan kolekti!. F%0 .7./ R!.0% #! A(% /o/!0! Aristoteles 2bahasa Cunani* FGHIJIKLMN, Aristoteles3 adalah seorang !iloso! Cunani, murid dari "lato dan guru dari AleOander Agung. Dia menulis di banyak mata pelajaran, termasuk !isika, meta!isika, puisi, teater, musik, logika, retorika, politik, pemerintahan, etika, biologi dan =oologi. Meskipun ia adalah murid "lato selama () tahun dan sangat terpengaruh olehnya, ada dalam !ilsa!atnya yang merupakan reaksi terhadap pemikiran "lato

&< - A l i r a n

ilsa!at "endidikan #ealisme

dalam mende!inisikan Soul 2ji,a3, dia merasa perlu untuk mempertimbangkan tingkat kehidupan yang berbeda* &. %ehidupan +anaman tingkat terendah dimana hanya ditemukan kemampuan mencari gi=i, kekuatan menerima makanan. (. %ehidupan 8e,an kemapuan mencari gi=i dan kemampuan persepsimenginginkan kemampuan dan kekuatan penggerak. 1. %ehidupan Manusia-memiliki kemampuan berpikir-he,an yang berpikir dan !ungsi sejati adalah hidup secara rasional. +%o&(.7% S%"&1./ * 6ahir pada&((< di APuino, 5talia 5mam dari :ereja %atolik #oma dalam Ardo Dominikan dari 5talia .erpengaruh !ilsu! dan teolog dalam tradisi skolastik, yang dikenal sebagai Doctor Angelicus dan Dokter communis 2Salah satu dari 11 Doktor :ereja3 Meninggal pada tahun &('4 di 5talia Mendirikan 6yceum di Athena 114 SM, Menulis (' dialog, untuk itu ia terkenal di =aman kuno, dan dianggap sejajar dengan "lato. Dikenal dunia modern melalui catatan kuliah Aristoteles Arganon adalah kontribusi logika dan penalaran terdiri dari enam buku.

+. S."/o T4o#. A?2%". <,2256,274>

&> - A l i r a n

ilsa!at "endidikan #ealisme

+%o&(.7% S%"&1./ 5ndra adalah sumber pengetahuan. .entuk Manusia uni-ersal, atau kategori, dari berbagai persepsi tentang seperti benda. "ercaya pada pengetahuan melalui indra "ercaya bah,a baik materi dan hakikat terikat di benda-benda !isik. "ercaya bah,a pengetahuan dimulai dengan rasa persepsi "engetahuan dapat tumbuh di luar indra ketika alasan dunia diterapkan pada pengalaman indra,i "ercaya dalam menggunakan penalaran indukti! untuk sampai pada generalisasi atau uni-ersal Dia berpikir penyelidikan ilmiah yang didukung +homas berjuang keras untuk menja,ab hubungan antara +uhan dan substansi material darimana dunia itu dibuat. 9ika +uhan adalah roh, maka sesuatu akan terpisah dari-Nya. 9a,aban Saint +homas pada masalah ini bah,a +uhan adalah sesuatu yang tanpa batas dan abadi, tidak ada a,al atau akhirnya. Aleh karena itu, benda ini tidak hidup pada ,aktu sama dengan +uhan didalam kekekalan sebelum alam semesta ini dibuat. +uhan menciptakan sesuatu benda, dan pada materi utama, +uhan menciptakan benda tersebut yang merupakan unsure pokok yang membedakan dengan benda yang lainnya dan berbeda dengan objek indi-idu dimana dunia itu dibuat. Materi bukanlah satuhal yang otomatis atau keberadaan yang tanpa sebab.

5) JOHN AMOS 5OMENIUS <,592 @,A70> &' - A l i r a n ilsa!at "endidikan #ealisme

9ohn Amos 7omenius 2(? Maret &<;( -&< No-ember &>')3 seorang guru 7eko, ilmu,an, pendidik, dan penulis. Dia adalah seorang Mora-ia 2uskup3 "rotestan, pengungsi religius, dan salah satu pencetus paling a,al pendidikan uni-ersal, sebuah konsep yang akhirnya ditetapkan dalam bukunya Didactica Magna. 5a sering dianggap sebagai A+8@# A MAD@#N @D/7A+5AN. %onsepsi menarik dari pemikiran 7omenius adalah realistis yang jelas,meski keyakinan religiusnya tidak menyelaraskan dengan hal tersebut. Manusia bagaikan sebuah cermin yang terpenjara dalam sebuah ruangan, yang mere!leksikan gambaran-gambaran dari semua yang ada disekitarnya, dan menjadi suatu !igure hidup untuk menggambarkan karakter dari pikiran. %amar adalah dunia yang eksternal.

D. RENE DES5ARTES <,59A6,A50> &? - A l i r a n ilsa!at "endidikan #ealisme

+%o&(.7% S%"&1./ ' #enQ Descartes 21& Maret &<;> R && ebruari &><)3, juga dikenal sebagai #enatus 7artesius 2bentuk 6atin3, adalah seorang !ilsu! "erancis, ahli matematika, ilmu,an, dan penulis yang menghabiskan sebagian besar masa de,asanya di #epublik .elanda Meninggal di Stockholm, S,edia, di mana ia telah diundang sebagai guru untuk #atu 7hristina dari S,edia. Dia telah dijuluki sebagai E.apak ilsa!at Modern . Adapun !ilsa!atnya* Metode Menulis tentang Metode dalam -ersi rasionalis pertama Discourse on Method 2Metode "e,acanaan3. %eraguan dan %eberadaan Dia menulis tentang keraguan dan keberadaan pada Meditasi "ertama. %eseluruhan ilsa!at 7artesianism adalah bah,a pikiran terpisah dari tubuh dan bah,a tubuh dapat lebih dipahami. ilsa!at

+A+ III

&; - A l i r a n

ilsa!at "endidikan #ealisme

PENUTUP
A) K! %#820." #ealisme menetapkan bah,a kita langsung berhubungan dengan suatu dunia yang berada di luar, bersi!at materiil, dan mandiri. #ealisme merupakan !ilsa!at yang memandang realitas secara dualitis. #ealisme berpendapat bah,a hakekat realitas ialah terdiri atas dunia !isik dan dunia rohani. #ealisme membagi realitas menjadi dua bagian, yaitu subjek yang menyadari dan mengetahui di satu pihak dan di pihak lainnya adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan manusia. +eori realisme mempunyai pandangan realistis terhadap alam. "engetahuan menurut relisme adalah gambaran atau kopi yang sebenarnya dari apa yang ada dalam alam nyata 2dari !akta atau hakikat3. "engetahuan atau gambaran yang ada dalam akal adalah kopi dari yang asli yang ada di luar akal. 8al ini tidak ubahnya seperti gambaran yang terdapat dalam !oto. Dengan demikian, realisme berpendapat bah,a pengetahuan adalah benar dan tepat bila sesuai dengan kenyataan. Ajaran realisme percaya bah,a dengan sesuatu atau lain cara, ada hal-hal yang hanya terdapat di dalam dan tentang dirinya sendiri, serta yang hakikatnya tidak terpengaruh oleh seseorang. 7ontohnya, !akta menunjukkan, suatu meja tetap sebagaimana adanya, kendati tidak ada orang di dalam ruangan itu yang menangkapnya. 9adi meja itu tidak tergantung kepada gagasan kita mengenainya, tetapi tergantung pada meja tersebut. K! ! 2.%." F%0 .7./ P!"9%9%1." R!.0% #! D!"&." P!"9%9%1." N. %o".0 D." R!&%o".0 D% I"9o"! %. Seperti halnya tujuan pendidikan dalam konsep realisme yaitu dapat menyesuaikan diri secara tepat dalam hidup dan melaksanakan tanggung ja,ab sosial, sama halnya dengan salah satu tujuan pendidikan nasional di 5ndonesia yang menuntut objek pendidikan ber!ungsi sosial dalam masyarakat. ilsa!at pendidikan realisme juga memberikan arahan dalam pengembangan kemampuan ber!ikir, dan pendidikan praktis untuk kepentingan

() - A l i r a n

ilsa!at "endidikan #ealisme

kerja. Namun pendidikan nasional yang menuntut keseimbangan antara teori dan praktik pembelajaran tidak hanya membutuhkan pengalaman semata dalam kegiatan belajar. 9adi tidak semua konse-konsep pendidikan !ilsa!at realisme dapat diaktualisasikan dalam pendidikan nasional. Selanjutnya, dilihat dari perkembangan pendidikan regional di 5ndonesia, konsep pendidikan !ilsa!at realisme mempunyai kesesuaian yang dapat menjadi acuan untuk kegiatan pendidikan seperti kurikulum yang bisa disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing dengan penambahan materi pembelajaran seperti muatan lokal, yang berkaitan dengan metode pendidikan pembiasaan pada aliran realisme.

DAFTAR PUSTAKA

(& - A l i r a n

ilsa!at "endidikan #ealisme

Salam, .urhanuddin.())(.Pengantar Pedagogik.9akarta*#ineka 7ipta. 8ardjana A. Mangun, &;;' Isme-Isme dalam Etika -!.Cogyakarta*%anisius. :eisler Norman 6 dan "aul D.())(.einberg.Filsafat Dari Perspektif "ristiani.Malang* :andum Mas. #and, Ayn.())1.Pengantar Epistemologi #b$ektif.Cogyakarta* .entang .udaya. .arnadib,5mam.())( Filsafat Pendidikan.Cogyakarta* Mitra :ama Didya. .akhtiar,Amsal.())4. ilsa!at 5lmu.9akarta*#aja :ra!indo "ersada. 8asta.Apa 5tu yang Dinamakan 5lmu ilsa!at.9akarta*Mitra. "oedja,ijadna."embimbing %earah ilsa!at.9akarta*#ineka 7ipta. 8ttp00,,,.aliran !ilsa!at pendidikan realisme.com

(( - A l i r a n

ilsa!at "endidikan #ealisme

Anda mungkin juga menyukai