Anda di halaman 1dari 37

STATUS PSIKIATRI

I. IDENTITAS Nn. E, perempuan, berusia 24 tahun, belum menikah, belum bekerja, suku Jawa-Sunda, agama Islam, pendidikan terakhir Diploma !anajemen In"ormatika, tinggal di #ekasi $imur bersama kedua orangtua dan kakak perempuann%a. &asien pertama kali datang ke &oli Jiwa Dewasa '&JD( )S*! pada tanggal 24 !aret 2+,+ diantar oleh kedua orangtuan%a. II. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT Data diperoleh dari .utoanamnesis pada tanggal 24 !aret, , !aret, / .pril, 2 .pril, 0 !ei, + !ei dan 1 Juli 2+,+. .lloanamnesis dengan,. .%ah pasien '$n. ., 22 tahun, tidak bekerja, pendidikan terakhir Diploma + !ei 2+,+. 2. Ibu pasien 'N%. N, 22 tahun, bekerja sebagai pegawai administrasi di )S*!, pendidikan terakhir S!E., suku Sunda, agama Islam, tinggal di #ekasi $imur( pada tanggal 24 !aret, / .pril, 0 !ei, + !ei dan 1 Juli 2+,+. . 3akak perempuan pasien 'Nn.I, 2/ tahun, bekerja sebagai kar%awati swasta, pendidikan terakhir Diploma , belum menikah( pada tanggal + !ei 2+,+. A. KELUHAN UTAMA $akut dan 4emas bila berhadapan dengan orang lain sejak 0 bulan sebelum datang ke &oli Jiwa Dewasa '&JD( )S*! Jakarta. B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG 3urang lebih enam bulan sebelum datang ke &oli Jiwa Dewasa '&JD( )S*!, pasien merasa takut dan 4emas bila berhadapan dengan orang lain %ang baru pertama kali dikenaln%a. 5al Naskah National Board Examination-290710 Hal. , .kuntansi, suku Jawa, agama Islam, tinggal di #ekasi $imur( pada tanggal 24 !aret, / .pril dan

ini dialami pasien ketika ia harus berhadapan dengan sta" Human Resource Department '5)D( di salah satu perusahaan di tempat ia melamar pekerjaan. Saat itu pasien merasa sangat ketakutan dan 4emas bila ia tidak dapat menjawab pertan%aan-pertan%aan %ang akan diajukan kepadan%a. &asien merasa tidak per4a%a diri, merasa gagal sebelum melakukan wawan4ara, serta merasa takut untuk dinilai oleh orang lain. &asien han%a menunduk selama wawan4ara berlangsung dan ia merasa tidak mampu menjawab segala pertan%aan %ang diajukan. 3ondisi ini membuat ia menjadi pusing, wajah terasa panas, keringat dingin, berdebar-debar, gemetar dan sakit perut. Setelah wawan4ara tersebut, pasien keluar ruangan dan menangis. &asien merasa kesal terhadap dirin%a sendiri namun tidak tahu harus berbuat apa. !enurut pasien, perasaan-perasaan %ang tidak men%enangkan itu mun4ul han%a pada situasi bila ia berhadapan dengan orang lain %ang baru dikenaln%a. 6ima bulan %ang lalu pasien pernah bekerja di bagian telemarketing di sebuah perusahaan asuransi di tempat kakak perempuann%a bekerja. &asien diharuskan berkomunikasi dengan orang lain melalui telepon dan menawarkan produk asuransi tersebut kepada klienn%a. &asien merasa tidak sanggup melakukan pekerjaan tersebut. Ia merasa tidak per4a%a diri, takut tidak dapat menjawab pertan%aan klien, takut dinilai oleh orang lain dan takut gagal. 3ondisi seperti ia menjadi pusing, wajah terasa panas, keringat dingin, berdebardebar, gemetar dan sakit perut juga dialamin%a. &asien merasa tidak n%aman kondisin%a ini sehingga baru 2 hari bekerja pasien mengundurkan diri. Dua bulan %ang lalu pasien tampak murung, sedih, menangis memikirkan keadaann%a %ang belum mendapatkan pekerjaan. Selain itu juga pasien menjadi malas makan, sulit tidur dan malas melakukan kegiatan apapun. 5al ini berlangsung tidak setiap hari. &asien akan merasa sedih bila mendapat tekanan dari a%ahn%a %ang selalu mengejarngejar pasien untuk lebih giat melamar pekerjaan. Sebalikn%a, untuk perasaan %ang berlawanan dengan kesedihann%a %aitu rasa senang %ang berlebihan atau adan%a peningkatan energi dan akti7itas tidak pernah dialami pasien. Semakin hari pasien merasa semakin menderita dengan kondisin%a ini karena ia selalu gagal dalam melakukan wawan4ara pekerjaan. Di satu sisi ia ingin segera mendapatkan pekerjaan %ang sesuai dengan keinginan dan kemampuann%a, namun di sisi %ang lain ia tidak mau lagi men4oba melamar pekerjaan karena takut berhadapan dengan orang lain. &asien merasa bahwa dirin%a han%a 4o4ok bekerja di belakang meja dan han%a Naskah National Board Examination-290710 Hal. 2 dengan

berhadapan dengan komputer saja tanpa harus berhadapan dengan orang lain. Sebelum mun4ul gejala-gejala tersebut di atas, pasien tidak pernah mengalami trauma kepala ataupun sakit %ang dapat men%ebabkan perubahan perilaku. &asien tidak pernah mengonsumsi alkohol dan 8at psikoakti" %ang dapat men%ebabkan perubahan perilaku. &asien han%a minum obat-obatan %ang diresepkan oleh dokter saja. &asien juga tidak pernah mengalami kejadian mendengar suara-suara bisikan di telinga atau melihat ba%ang-ba%ang dimana orang lain tidak pernah mengalamin%a. !enurut ibun%a, ia khawatir dan prihatin dengan kondisi pasien ini. Setelah kedua orangtua, kakak pasien dan pasien mendiskusikan bersama tentang kondisi pasien lalu diputuskan untuk membawa pasien berobat ke &JD )S*! agar keluhann%a dapat berkurang atau hilang sama sekali. C. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU )iwa%at gangguan psikiatri-

&asien belum pernah mengalami gangguan jiwa sebelumn%a. )iwa%at gangguan medis-

&asien sering mengalami gatal-gatal pada kulitn%a. &asien sering berobat ke poli kulit di )S*! dan didiagnosis prurigo simpleks. Namun tidak ada riwa%at pen%akit medis umum lainn%a %ang se4ara "isiologis dapat mengakibatkan gangguan jiwa. )iwa%at penggunaan alkohol dan 8at psikoakti"-

&asien tidak pernah mengonsumsi alkohol dan 8at-8at psikoakti". D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI 1. Masa prenatal an per!natal" &asien terlahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara. .nak %ang diharapkan oleh kedua orangtuan%a. &asien lahir 4ukup bulan, lahir spontan per 7aginam ditolong oleh dokter, langsung menangis dengan berat badan lahir 29++ gram, tidak ada komplikasi Naskah National Board Examination-290710 Hal.

selama proses persalinan. Saat mengandung pasien ibun%a pernah mengalami ke4elakaan lalu lintas namun tidak mengalami luka "isik atau trauma psikologis %ang bermakna. &asien mendapat .SI sampai usia , tahun dan mendapat imunisasi sesuai waktun%a. #. Masa $ana$ a%al &'() ta*+n," Sejak lahir pasien tinggal bersama dengan kedua orangtua dan kakak perempuann%a di rumah %ang mereka tempati sampai saat ini. Jarak usia antara pasien dengan kakakn%a adalah 4 tahun. &ada waktu pasien berumur 2 tahun pasien mempun%ai seorang adik lakilaki. $idak ada sibling rivalry diantara pasien dan saudara-saudaran%a. :sia 2 tahun pasien sudah diajarkan toilet training. &asien adalah seorang anak %ang penurut, tidak pernah rewel dan tidak pernah men%usahkan kedua orangtuan%a. &asien mulai dapat bi4ara pada usia ,, bulan dan berjalan pada usia , bulan. Se4ara keseluruhan tumbuh kembang pasien sesuai dengan usian%a. Sejak lahir pasien diasuh oleh pembantun%a karena kedua orangtua pasien bekerja. &asien sangat dekat dengan pembantun%a tersebut. &asien selalu mengikuti kemanapun pembantun%a pergi dengan memegang ujung baju putih pembantun%a tersebut. #ila pasien ditinggal pergi oleh pembantun%a, ia akan menangis namun bila ditinggal kedua orangtuan%a bekerja pasien tidak pernah menangis. !enurut ibun%a, kelekatan pasien dengan pembantun%a ini melebihi kelekatan pasien terhadap ibu kandungn%a sendiri. Namun ibu pasien tidak keberatan dengan kondisi ini karena justru ibu pasien merasa terbantu dengan kehadiran pembantun%a tersebut di rumahn%a dalam urusan mengasuh anak dan mengurus pekerjaan rumah tangga. ). Masa $ana$ perten-a*an &)(11 ta*+n," :sia 2 tahun pasien mulai bersekolah di $aman 3anak-3anak '$3(. Ia selalu diantar dan ditunggui oleh pembantun%a. 5ari pertama sekolah pasien sempat menangis karena takut dengan suasana baru namun hari-hari selanjutn%a ia sudah berani untuk masuk sekolah. Saat pasien masuk SD di usia 0 tahun, pembantu pasien pulang ke kampung halamann%a dan tidak bekerja lagi di rumah pasien. !enurut orangtuan%a, pasien sangat kehilangan dan menjadi sedih. ;rangtua pasien memberikan baju putih kepada pasien sebagai pengganti sosok pembantu kesa%angann%a itu. :jung baju putih tersebut Naskah National Board Examination-290710 Hal. 4

dipegang terus oleh pasien sebagaimana %ang biasa ia lakukan ketika pembantun%a masih bekerja di rumah pasien. Namun lambat laun pasien dapat melupakan kesedihann%a karena ibu pasien selalu berusaha menemani pasien di saat pasien membutuhkann%a. Selama duduk di bangku SD, pasien kurang bergaul dan tidak memiliki ban%ak teman. !enurut orangtuan%a, sebelum masuk SD pasien 4ukup lin4ah dan 4eria. !ereka tidak mengerti apakah karena sejak kepergian pembantun%a itu pasien menjadi pendiam, pemalu dan kurang per4a%a diri. Ia tidak akan men%apa lebih dulu orang %ang baru dikenaln%a. Setelah sekian lama barulah pasien akan berani men%apa dan mengajak bi4ara orang tersebut. !enurut pasien, ia merasa malu dan tidak per4a%a diri sehingga pasien han%a bermain dengan teman-teman akrabn%a saja %ang jumlahn%a sedikit. &restasi selama di SD biasa saja. Nilai kelulusan SD kurang baik sehingga pasien tidak dapat diterima di S!& Negeri. $idak ada kegiatan diluar sekolah %ang diikuti pasien selain pramuka. !enurut pasien dan kakakn%a, apabila mereka bertengkar atau berebut mainan, a%ah mereka akan marah sekali dan memukul mereka dengan tangan. 5al ini sering terjadi dan bagi mereka a%ah merupakan sosok orangtua %ang galak dan harus dituruti perintahn%a 'bersikap otoriter(. !ereka sangat takut dengan a%ah dan akan mengadu ke ibu bila mereka dimarahi atau dipukul oleh a%ah. !enurut pasien, sejak ke4il a%ahn%a sering membanding-bandingkan dirin%a dengan kakakn%a. .%ah pasien menginginkan ia men4ontoh kakakn%a %ang lebih pandai dan supel. &asien diberi label oleh a%ahn%a sebagai <anak %ang pemalu, kurang per4a%a diri dan sulit bergaul=. .. Masa $ana$ a$*!r an re/a0a" 3etika duduk di bangku S!&, prestasi pasien sangat baik sehingga selalu masuk dalam peringkat besar di kelasn%a. 5al ini membuatn%a lebih per4a%a diri dan mulai berani bergaul dengan teman-temann%a. &asien senang dapat membuat orangtuan%a bangga akan prestasin%a. Selain itu ia juga senang dapat memenuhi keinginan a%ahn%a agar ia dapat men4ontoh kakakn%a. &asien tidak pernah mengikuti les atau kursus pelajaran, han%a belajar sendiri atau belajar berkelompok bersama teman-temann%a. .%ah pasien tidak per4a%a dengan Naskah National Board Examination-290710 Hal. 2

bimbingan belajar diluar sekolah karena menurutn%a belajar sendiri akan lebih baik hasiln%a. Sepulang sekolah pasien tidak pernah keluar rumah. Ia membantu ibun%a mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan malam harin%a belajar serta mengerjakan tugas-tugas sekolah. &asien senang belajar dan ia belajar sendiri tanpa bimbingan dari kedua orangtuan%a. 3etika duduk di bangku S!:, prestasi pasien juga baik dan selalu masuk dalam peringkat 2 besar. &ada saat ujian akhir S!:, pasien berada dalam peringkat pertama di sekolahn%a dan peringkat ke-,, se #ekasi. &asien sangat senang dengan prestasin%a ini karena dapat membuat kedua orangtua dan saudara-saudaran%a bangga terhadap dirin%a. Setelah pasien dan saudara-saudaran%a beranjak remaja, mereka sudah tidak pernah lagi bertengkar. 5ubungan mereka baik dan sangat akrab. &asien merasa sangat dekat dengan kakakn%a. !ereka tidur bersama dalam satu kamar. #ila pasien memiliki suatu masalah, maka ia akan berbagi 4erita dengan kakakn%a selain dengan ibun%a. #ila dulu ketika SD pasien merasa tidak senang dibanding-bandingkan dengan kakakn%a, saat ini pasien justru mengidolakan kakakn%a dan ingin seperti kakakn%a. &asien ingin lebih per4a%a diri dan mudah bergaul. 1. Masa e%asa" a. R!%a2at pen ! !$an" Setelah lulus S!: pasien melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta jurusan manajemen in"ormatika. !enurut a%ahn%a, untuk pemilihan sekolah anakanakn%a ia han%a men%arankan saja namun keputusan akhir tetap kepada anak-anakn%a. &ergaulan pasien semasa kuliah 4ukup baik. &asien memiliki beberapa teman, baik itu laki-laki maupun perempuan. &restasi pasien selama di perguruan tinggi terhitung biasa saja, tidak sebaik ketika ia duduk di bangku S!& maupun S!:. Semasa sekolah pasien tidak pernah merasa takut dan 4emas bila harus maju ke depan kelas bila disuruh oleh gurun%a. &asien merasa per4a%a diri karena ia %akin mampu mengerjakann%a. #egitu juga ketika kuliah pasien tidak pernah tampil di depan kelas karena kegiatan perkuliahann%a lebih ban%ak menghadapi 4omputer. 3etika akhir semester 'kurang lebih setahun %ang lalu(, pasien menghadapi ujian sidang terbuka dan gagal. Saat itu pasien pertama kali merasa tidak sanggup tampil di Naskah National Board Examination-290710 Hal. 0

muka umum dan berhadapan dengan para penguji. &asien merasa pusing, wajah terasa panas, berdebar-debar, gemetar, keringat dingin, dan sakit perut sehingga pasien tidak mampu menjawab pertan%aan-pertan%aan %ang diajukan kepadan%a. 3etika menjalankan ujian sidang ulangan, pasien berusaha keras agar dapat menjalanin%a dengan baik. !enurut pasien, ujian sidang %ang pertama ia jalankan merupakan ujian mental bagin%a dan menjadi pema4u semangatn%a untuk dapat berhasil. b. R!%a2at pe$er0aan" &asien pernah bekerja di bagian telemarketing di salah satu perusahaan asuransi selama 2 hari karena pasien merasa tidak mampu menghadapi klien.Sampai saat ini pasien belum mendapatkan pekerjaan lagi karena pasien merasa takut dan 4emas bila harus menjalankan wawan4ara pekerjaan. 4. R!%a2at per$a%!nan" &asien belum menikah. d. R!%a2at a-a/a" &asien beragama Islam. &asien rajin melaksanakan shalat lima waktu dan mengaji. !enurut pasien menjalankan shalat dan mengaji adalah kewajiban sebagai seorang muslim %ang harus dijalankan. e. R!%a2at ps!$3se$s+al" 3etika S!: pasien memiliki seorang teman laki-laki %ang 4ukup dekat namun perasaan senang terhadap laki-laki itu han%a dipendam saja di dalam hati. $eman laki-lakin%a itupun juga tidak pernah men%atakan apapun kepada pasien. !ereka berdua pernah makan bersama di sebuah restaurant dan peristiwa tersebut sangat berkesan bagi pasien hingga saat ini. Setelah lulus S!: mereka berpisah dan sudah tidak pernah berhubungan lagi. &asien sempat merasa kehilangan namun tidak sampai membuatn%a sedih. !enurut pasien ia terbuka dengan kedua orangtua dan kakakn%a tentang pergaulann%a dengan laki-laki. #ila ia senang dan tertarik dengan seorang laki-laki maka Naskah National Board Examination-290710 Hal. 1

ia akan men4eritakann%a kepada mereka. ;rangtua pasien han%a mengarahkan pergaulan pasien namun masalah pendidikan seks tidak pernah diajarkan oleh kedua orangtuan%a. 3etika pasien mengalami haid pertama kali pada usia ,2 tahun, pasien merasa takut dan 4emas. Ia men4eritakan kejadian tersebut kepada ibun%a dan ibu pasien han%a menjelaskan bahwa haid adalah suatu hal alami %ang dialami oleh seorang anak perempuan %ang sudah akil balik dan tidak perlu dikhawatirkan. ". A$t!4!tas s3s!al" .%ah pasien mengajak pasien untuk mengikuti kegiatan pen4ak silat <$iga Serangkai= setiap seminggu sekali. Setelah setahun mengikutin%a, pasien merasakan man"aat dari kegiatan ini %aitu menjadi sehat, untuk perlindungan diri, latihan perna"asan, serta dapat mengamalkan ajaran agama karena jurus-jurusn%a menggunakan doa-doa Islam. !enurut orangtuan%a, dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan pasien dapat memiliki ban%ak teman dan meningkatkan rasa per4a%a dirin%a. .%ahn%a mengatakan bahwa setiap kali latihan pasien selalu membuntuti kemanapun a%ahn%a pergi. Ia akan merasa aman bila ada a%ah disampingn%a. &asien tidak per4a%a diri bila harus memulai pertemanan dengan orang lain karena ia takut salah bi4ara dan takut dinilai. g. R!%a2at *+$+/" &asien tidak pernah melanggar hukum atau berurusan dengan hal-hal %ang berhubungan dengan hukum. E. RIWAYAT KELUARGA

22 th

22 th

Naskah National Board Examination-290710 Hal. /

2/ th

Nn.E, 24 th

22 th

3eterangan -

- &ria - >anita - &asien - $inggal satu rumah dengan pasien - Sudah meninggal - !engalami gangguan jiwa

.%ah pasien adalah anak kedua dari 4 bersaudara %ang terlahir dari keluarga militer. 3akek pasien seorang tentara %ang mendidik anak-anakn%a dengan tegas dan disiplin. *ara mendidik anak ini diterapkan pula oleh a%ah pasien kepada anak-anakn%a. !enurut pasien, walaupun a%ahn%a galak namun penuh perhatian terutama setelah pasien beranjak dewasa. .%ah pasien sudah tidak bekerja lagi. &ekerjaan terakhirn%a adalah sebagai tenaga akuntansi di sebuah hotel di Jakarta pada tahun 2++2 dan saat ini han%a tinggal di rumah saja. .%ah pasien menjadi sering marah-marah terkait dengan masalah ekonomi keluarga. Ibu pasien adalah seorang %ang lemah lembut dan sabar. Saat ini ibu pasien berusia 22 tahun. #ekerja sebagai pegawai administrasi di )S*! sejak tahun ,9/,, Ibu pasien merupakan anak keempat dari 0 bersaudara. .dik laki-laki dari ibu pasien mengalami gangguan jiwa sejak usia remaja 'sudah mengalami gangguan jiwa sekitar + tahun, tampak sering bi4ara sendiri, tidak berkeluarga dan tidak memiliki pekerjaan(. 3akak pasien berusia 2/ tahun, belum menikah dan saat ini bekerja sebagai kar%awati swasta. 3akak pasien sudah beren4ana akan menikah namun belum dipastikan waktun%a karena ia masih memikirkan kondisi ekonomi keluarga mereka. .dik pasien berusia 22 tahun, saat ini kuliah jurusan sains teknologi di salah satu perguruan tinggi swasta di *iputat. 5. SITUASI KEHIDUPAN SEKARANG

Naskah National Board Examination-290710 Hal. 9

Saat ini pasien tinggal bersama kedua orangtua dan kakakn%a di sebuah kompleks perumahan di daerah #ekasi $imur. .dikn%a menempati rumah kosong milik pamann%a di daerah *iputat karena dekat dengan letak kampusn%a. )umah ini merupakan rumah %ang dimiliki orangtua pasien sejak pasien lahir, berukuran kurang lebih 9+ meter persegi. )umah tersebut terbagi menjadi teras ke4il di depan rumah, ruang keluarga, tiga kamar tidur masing-masing berukuran kurang lebih ?4 meter, ruang makan, dapur, dan kamar mandi. @entilasi dan penerangan 4ukup. Jarak rumah pasien dengan tetangga berhimpitan di sisi kiri dan kanann%a. Di depan rumah pasien terdapat sebuah jalan ke4il beraspal %ang han%a dapat dilalui oleh sebuah mobil saja. Se4ara keseluruhan lingkungan sekitar rumah pasien 4ukup bersih dan tidak padat hunian. Saat ini kakak dan ibu pasien %ang menjadi penopang hidup mereka. &enghasilan mereka han%a 4ukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja. :ntuk masalah kesehatan, mereka sangat terbantu dengan "asilitas .skes %ang dimiliki ibu pasien sebagai pegawai negeri sipil '&NS(. .skes tersebut dapat digunakan untuk membia%ai pengobatan pasien dan adikn%a karena mereka masih dibawah usia 22 tahun. Selama ini pasien sering berobat ke poli kulit untuk mengobati pen%akit gatal-gatal pada kulitn%a dan semua obatobatan %ang 4ukup mahal itu ditanggung oleh .skes. !enurut ibun%a, 2 tahun lagi pasien tidak dapat menggunakan lagi "asilitas .skes tersebut dan menjadi beban bagi mereka bila pasien memerlukan bia%a pengobatan. G. PERSEPSI DAN HARAPAN KELUARGA ;rangtua pasien memahami bahwa ketakutan pasien dalam menghadapi orang lain %ang baru dikenaln%a merupakan hal %ang tidak wajar. !ereka juga mengerti istilah "obia %ang dialami pasien. !elihat kondisi pasien %ang semakin parah membuat mereka segera membawan%a berobat ke poli jiwa dewasa di )S*!. 3eluarga pasien ingin pasien segera sembuh dari "obian%a tersebut. 3eluarga juga berharap pasien segera mendapat pekerjaan untuk menunjang ekonomi keluarga karena selama ini kakak dan ibu pasien %ang bekerja sebagai tulang punggung keluarga. .%ah pasien berharap pasien segera mendapatkan pekerjaan agar dapat menggantikan posisi kakakn%a sebagai pen4ari na"kah sehingga kakakn%a dapat segera menikah. Naskah National Board Examination-290710 Hal. ,+

H. PERSEPSI DAN HARAPAN PASIEN &asien mengerti bahwa %ang dialamin%a saat ini adalah suatu pen%akit %ang disebut "obia. Ia sedang berusaha untuk menghilangkan rasa ketakutann%a bila berhadapan dengan orang lain, ingin lebih per4a%a diri, ingin segera sembuh dan ingin segera mendapatkan pekerjaan. III. STATUS MENTAL #erdasarkan pemeriksaan tanggal 24 !aret 2+,+. A. DESKRIPSI UMUM &enampilan&asien seorang wanita, tampak sesuai dengan usia, perawakan agak gemuk, kulit sawo matang, rambut diikat satu, berpakaian kaos berkerah warna merah, ber4elana panjang hitam dan memakai sepatu. &erilaku dan akti7itas psikomotor&asien tampak menunduk dan 4emas selama wawan4ara berlangsung. &asien berkali-kali meremas-remas tisu %ang digenggamn%a. 3etika sempat bertatapan mata dengan pemeriksa, pasien menangis. Sikap terhadap pemeriksa3urang koperati" karena pasien tampak 4emas, lebih ban%ak menangis dan belum mau mengungkapkan lebih lanjut tentang ke4emasann%a. B. PEMBICARAAN &asien ber4erita dengan spontan, kurang lan4ar, 7olume pelan, artikulasin%a 4ukup jelas, suara bergetar. Isi pembi4araan sedikit.

Naskah National Board Examination-290710 Hal. ,,

C. M66D DAN A5EK !ood- 4emas. ."ek- serasi

D. PEMIKIRAN DAN PERSEPSI &roses pikir- koheren. Isi pikir- tidak ditemukan adan%a delusi. $erdapat preokupasi tentang ketakutann%a bila berhadapan dengan orang lain. Aangguan persepsi- halusinasi, ilusi, depersonalisasi dan derealisasi tidak ditemukan.

E. SENS6RIUM 3esadaran- sadar penuh 'kompos mentis(, & 'pertahanan, pengalihan, dan pemusatan( perhatian tidak terganggu. ;rientasi-

>aktu- baik, pasien mengetahui hari, tanggal, bulan dan tahun saat pemeriksaan. $empat- baik, pasien mengetahui tempat dimana dia berada saat pemeriksaan. ;rang- baik, pasien mengetahui nama kedua orangtuan%a. 3onsentrasi dan perhatian- baik, pasien dapat merespons pertan%aan-pertan%aan pemeriksa dan mendengar dengan seksama. 3emampuan mengendalikan impuls- baik, selama wawan4ara pasien dapat duduk dengan tenang. &emeriksaan pada pertemuan kedua Da%a Ingat 'diperiksa pada pertemuan kedua( Jangka panjang- baik, pasien dapat men4eritakan tentang masa ke4iln%a. Jangka pendek- baik, pasien dapat men4eritakan kronologis kejadian sebelum datang ke &JD. Jangka segera- baik, pasien dapat mengulangi segera nama tiga benda %ang disebutkan lima menit sebelumn%a. Naskah National Board Examination-290710 Hal. ,2

3emampuan memba4a dan menulis- baik. 3emampuan 7isuospasial- baik. &ikiran abstrak- baik. Inteligensi dan kemampuan in"ormasi- baik, sesuai dengan tara" inteligensin%a. 3emampuan menolong diri sendiri- baik.

Da%a nilai dan tilikan Da%a nilai sosial- baik. :ji da%a nilai- baik. $ilikan- derajat 4. &enilaian realita- tidak terganggu. $ara" dapat diper4a%a - dapat diper4a%a.

I7. PEMERIKSAAN DIAGN6STIK LEBIH LANJUT A. STATUS INTERNUS 3eadaan umum- baik Status gi8i- kesan baik. $anda 7ital- dalam batas normal !ata dan $5$- dalam batas normal !ulut dan gigi- dalam batas normal $oraks- dalam batas normal .bdomen- dalam batas normal Ekstremitas- dalam batas normal

B. STATUS NEUR6L6GIS A*S- E4 !0 @2 Aejala rangsang selaput otak- negati" $anda-tanda e"ek samping ekstrapiramidal-

Naskah National Board Examination-290710 Hal. ,

$remor tangan- negati" .katisia- negati" *ara berjalan- normal 3eseimbangan- baik )igiditas- negati" !otorik- kekuatan baik 2222 2222 2222 2222 Sensorik- baik

7. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA $elah diperiksa seorang pasien Nn. E, perempuan, berusia 24 tahun, belum menikah, belum bekerja, suku Jawa-Sunda, agama Islam, pendidikan terakhir Diploma !anajemen In"ormatika, tinggal di #ekasi $imur bersama kedua orangtua dan kakak perempuann%a. &asien pertama kali datang ke &oli Jiwa Dewasa '&JD( )S*! pada tanggal 24 !aret 2+,+ diantar oleh kedua orangtuan%a dengan keluhan utama takut dan 4emas bila berhadapan dengan orang lain sejak 0 bulan %ang lalu. Dari anamnesis didapatkan bahwa hal ini dialami pasien ketika ia harus berhadapan dengan sta" Human Resource Department '5)D( di salah satu perusahaan tempat ia melamar pekerjaan. Saat itu pasien merasa sangat ketakutan dan 4emas bila ia tidak dapat menjawab pertan%aan-pertan%aan %ang akan diajukan kepadan%a. Ia merasa tidak per4a%a diri, merasa gagal sebelum melakukan wawan4ara, serta merasa takut untuk dinilai oleh orang lain. 3ondisi ini membuat ia menjadi pusing, wajah terasa panas, keringat dingin, berdebar-debar, gemetar dan sakit perut. !enurut pasien, perasaan-perasaan %ang tidak men%enangkan itu mun4ul han%a pada situasi bila ia berhadapan dengan orang lain %ang baru dikenaln%a. 3ejadian seperti ini terulang saat pasien bekerja di bagian telemarketing di sebuah perusahaan asuransi. Ia diharuskan berkomunikasi dengan orang lain melalui telepon dan menawarkan produk asuransi tersebut kepada klienn%a. Ia merasa tidak sanggup melakukann%a dan merasa tidak n%aman dengan kondisin%a ini sehingga baru 2 hari bekerja pasien mengundurkan diri. Dua bulan %ang lalu pasien tampak murung, sedih, menangis memikirkan keadaann%a %ang belum mendapatkan pekerjaan, ia juga menjadi malas makan, sulit tidur Naskah National Board Examination-290710 Hal. ,4

dan malas melakukan kegiatan apapun. 5al ini berlangsung tidak setiap hari. &asien akan merasa sedih bila mendapat tekanan dari a%ahn%a %ang selalu mengejar-ngejar pasien untuk lebih giat melamar pekerjaan. Sebalikn%a, untuk perasaan %ang berlawanan dengan kesedihann%a %aitu rasa senang %ang berlebihan atau adan%a peningkatan energi dan akti7itas tidak pernah dialami pasien. Sebelum mun4ul gejala-gejala tersebut di atas, pasien tidak pernah mengalami trauma kepala ataupun sakit %ang dapat men%ebabkan perubahan perilaku. &asien tidak pernah mengonsumsi alkohol dan 8at psikoakti" %ang dapat men%ebabkan perubahan perilaku. &asien juga tidak pernah mengalami kejadian mendengar suara-suara bisikan di telinga atau melihat ba%ang-ba%ang dimana orang lain tidak pernah mengalamin%a. Sejak duduk di bangku SD hingga kini pasien kurang bergaul dan tidak memiliki ban%ak teman karena ia merasa malu, tidak per4a%a diri, takut salah bi4ara dan takut dinilai oleh orang lain. Sejak ke4il a%ahn%a sering membanding-bandingkan dirin%a dengan kakakn%a. .%ah pasien menginginkan ia men4ontoh kakakn%a %ang lebih pandai dan supel. &asien diberi label oleh a%ahn%a sebagai <anak %ang pemalu, kurang per4a%a diri dan sulit bergaul=. 3ehidupan ekonomi keluarga pasien saat ini ditopang oleh kakak dan ibu pasien. .%ah pasien sudah tidak bekerja lagi dan saat ini han%a tinggal di rumah saja. .%ah pasien menjadi sering marah-marah terkait dengan masalah ekonomi keluarga dan ia berharap pasien segera mendapatkan pekerjaan agar dapat menggantikan posisi kakakn%a sebagai pen4ari na"kah sehingga kakakn%a dapat segera menikah. Dari status mental didapatkan bahwa pasien seorang wanita, tampak sesuai dengan usia, perawakan agak gemuk, kulit sawo matang, rambut diikat satu, berpakaian kaos berkerah warna merah, ber4elana panjang hitam dan memakai sepatu. Ia tampak menunduk dan 4emas selama wawan4ara berlangsung. &asien berkali-kali meremas-remas tisu %ang digenggamn%a. 3etika sempat bertatapan mata dengan pemeriksa, pasien menangis. &asien kurang koperati" karena tampak 4emas, lebih ban%ak menangis dan belum mau mengungkapkan lebih lanjut tentang ke4emasann%a. &asien ber4erita dengan spontan, kurang lan4ar, 7olume pelan, artikulasin%a 4ukup jelas, suara bergetar. Isi pembi4araann%a sedikit. !oodn%a 4emas dengan a"ek %ang serasi. &roses pikirn%a koheren, dengan isi pikir terdapat preokupasi tentang ketakutann%a bila berhadapan dengan orang lain. $idak ditemukan adan%a gangguan persepsi. 3esadaran pasien kompos mentis dengan Naskah National Board Examination-290710 Hal. ,2 & 'pertahanan,

pengalihan, dan pemusatan( perhatian tidak terganggu. ;rientasi, konsentrasi, perhatian, kemampuan mengendalikan impuls, da%a ingat, kemampuan 7isuospasial, pikiran abstrak, inteligensi dan kemampuan in"ormasi, kemampuan menolong diri sendiri dan da%a nilai baik, tilikan derajat 4. Status internus dan status neurologis dalam batas normal. 7I. 56RMULASI DIAGN6SIS &ada pasien ini ditemukan adan%a pola perilaku atau psikologis %ang se4ara klinis bermakna dan se4ara khas berkaitan dengan suatu gejala %ang menimbulkan penderitaan dan henda%a dalam berbagai "ungsi psikososial dan pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami suatu gangguan jiwa., #erdasarkan anamnesis riwa%at pen%akit medis, pasien tidak pernah mengalami trauma kepala atau pen%akit lainn%a %ang se4ara "isiologis dapat menimbulkan dis"ungsi otak sebelum menunjukkan gejala gangguan jiwa. ;leh karenan%a, gangguan mental organik dapat disingkirkan 'B++-+9(., &ada pasien juga tidak didapatkan riwa%at penggunaan 8at psikoakti" sebelum timbul gejala pen%akit %ang men%ebabkan perubahan "isiologis otak, sehingga kemungkinan adan%a gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan 8at psikoakti" juga dapat disingkirkan 'B,+-,9(., $idak didapatkann%a gangguan dalam proses pikir dan penilaian realitas serta tilikan pasien %ang 4ukup baik pada pasien ini men%ebabkan ia tidak memenuhi kriteria gangguan psikotik, ski8o"renia, gangguan ski8otipal, dan gangguan waham menetap, sehingga kemungkinan mengalami gangguan ini dapat disingkirkan 'B2+-29(., &ada pasien ini juga tidak didapatkann%a adan%a gangguan mood berupa kesedihan %ang mendalam ataupun kegembiraan %ang berlebihan, sehingga kemungkinan adan%a gangguan a"ekti" juga dapat disingkirkan 'B +- 9(,. &ada pasien terdapat rasa takut pada situasi dimana pasien berhadapan dengan orang lain atau situasi baru %ang dikenaln%a. 5al ini sudah dialamin%a sejak kurang lebih 0 bulan %ang lalu dan semakin lama pasien merasa semakin terganggu dengan ketakutann%a ini. Jika pasien menghadapi keadaan ini maka pasien akan merasa 4emas, pusing, wajah terasa panas, keringat dingin, berdebar-debar, gemetar dan sakit perut sehingga ia merasa tidak n%aman dengan kondisi ini. &asien men%adari bahwa ketakutann%a ini berlebihan dan tidak beralasan. Naskah National Board Examination-290710 Hal. ,0

Selama ini pasien selalu menghindari situasi sosial tersebut. Sehingga aksis I ditegakkan diagnosis 839!a s3s!al &5.'.1,., &asien merupakan indi7idu %ang merasa dirin%a tidak mampu, tidak per4a%a diri, merasa lebih rendah dari orang lain, khawatir %ang berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi sosial, enggan untuk terlibat dengan orang lain ke4uali merasa %akin akan disukai. &asien juga menghindari akti7itas sosial atau pekerjaan %ang ban%ak melibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik, tidak didukung atau ditolak. !aka pada aksis II dapat dikatakan pasien memiliki :!r! $epr!9a !an :e/as /en-*!n ar., &ada aksis III tidak ditemukan kelainan klinis %ang bermakna. &ada aksis I@ dapat diidenti"ikasi adan%a masalah dengan pekerjaan dan hubungan dengan kelompok pendukung utama %aitu a%ahn%a. &ada aksis @ berdasarkan penilaian A.B 'Global Assessment of Functioning Scale(, saat ini pasien berada pada nilai 0+ 'gejala dan disabilitas sedang(. Sedangkan A.B tertinggi dalam satu tahun terakhir adalah 9+ 'gejala minimal(., 7II. 56RMULASI PSIK6DINAMIK !enurut orangtuan%a, waktu ke4il pasien merupakan anak %ang 4ukup lin4ah dan 4eria. &ola asuh a%ah pasien %ang keras mempengaruhi sense of autonomy pasien. Sejak usia sekolah 'periode kanak pertengahan(, a%ahn%a sering marah-marah bahkan memukul pasien bila pasien bertengkar atau berebutan mainan dengan saudara-saudaran%a. $ekanan-tekanan dari a%ahn%a, dirin%a %ang sering dibanding-bandingkan dengan kemampuan kakakn%a %ang lebih darin%a membuat pasien semakin tenggelam dalam rasa insecuren%a sehingga membuat pasien menjadi tidak per4a%a diri dalam tindakan-tindakann%a dan akhirn%a %ang mun4ul ke permukaan adalah sense of inferiority. Ia han%a bisa merasa n%aman jika ada ibun%a %ang dapat memberikan reassurance padan%a.2 &ola asuh %ang demikian ini terus berlangsung sampai pasien remaja. 3etika lulus S!: dengan prestasi %ang dapat dibanggakan oleh kedua orangtua dan saudarasaudaran%a, meningkatkan sedikit self-esteemn%a. Namun ketika pasien telah lulus kuliah dan saatn%a untuk men4ari pekerjaan, ia menemukan kegagalan-kegagalan dalam melakukan wawan4ara. $ekanan-tekanan kembali mun4ul dari a%ahn%a %ang membuat ia didominasi kembali oleh sense of inferiority. #agin%a melamar pekerjaan berarti harus menghadapi Naskah National Board Examination-290710 Hal. ,1

wawan4ara, hal tersebut diprediksi pasien sebagai sesuatu %ang dianggap membaha%akan '<danger=(. Integrasi egon%a akan dirusak oleh ketegangan dan ke4emasan emosional dari dalam %ang akan dikristalisasi dalam bentuk fearful fantasies akhirn%a "antasi-"antasi ini biasan%a nirsadar dan sering in"antil %ang disimbolisasikan sebagai something external %aitu sesuatu %ang ekui7alen dengan internal danger. .khirn%a pasien berpendapat tidak mau lagi melamar pekerjaan kemanapun 'avoidance( karena ia merasa tidak n%aman %ang memun4ulkan gejala-gejala otonom seperti berdebar-debar, keringat dingin. 7III. E7ALUASI MULTIAKSIAL .ksis I .ksis II .ksis III .ksis I@ .ksis @ - Bobia sosial 'B4+.,( - *iri kepribadian 4emas menghindar - $idak ada diagnosis - !asalah pekerjaan dan hubungann%a dengan a%ah. - A.B 56&C 9+ A.B current 0+ I;. DA5TAR MASALAH ,. ;rganobiologik terdapat riwa%at keluarga mengalami gangguan jiwa 'paman pasien(.

2. &sikologisrasa 4emas dan takut bila berhadapan dengan orang lain atau situasi sosial %ang baru dikenaln%a. 4iri kepribadian 4emas menghindar.

. 6ingkungan dan psikososialmasalah pekerjaan masalah dengan kelompok pendukung utama 'a%ah pasien(.

;. PR6GN6SIS ,. 5al %ang meringankan prognosisNaskah National Board Examination-290710 Hal. ,/

$ilikan pasien %ang baik &asien memiliki moti7asi %ang kuat untuk sembuh. &asien disiplin dan koperati" dalam mengikuti program terapi.

2. 5al %ang memperberat prognosis masalah dengan kelompok pendukung utama 'a%ah pasien(. 4iri kepribadian 4emas menghindar. terdapat riwa%at keluarga mengalami gangguan jiwa. - bonam - dubia ad bonam - dubia ad bonam

Duo ad 7itam Duo ad "ungsionam Duo ad sanationam

;I. PENATALAKSANAAN A. 5ar/a$3terap!" Bluo?etin ,?,+ mg seminggu kemudian dinaikkan menjadi ,?2+ mg. *loba8am 2?,+ mg 2 minggu kemudian tappering off.

B. Ps!$3terap! ,. Ps!$3e +$as!" !emberikan in"ormasi kepada orangtua pasien tentang gangguan %ang dialami pasien serta penatalaksanaan %ang akan diberikan sehingga proses terapi dapat berjalan sesuai dengan jangka waktu %ang telah disepakati bersama. 2. Ps!$3terap! s+p3rt!8 !emberikan kehangatan, empati, pengertian dan optimistik. !embantu pasien mengidenti"ikasi dan mengekspresikan emosin%a serta membantu untuk 7entilasi. . Terap! rela$sas! Naskah National Board Examination-290710 Hal. ,9

$erapi ini bertujuan melatih agar pasien menjadi mudah untuk rileks dan dapat mengendalikan tingkat ke4emasann%a. &asien dilatih untuk dapat merelaksasi otot-otot tubuhn%a, dibantu untuk merasakan perbedaan otot-otot tubuh dalam keadaan tegang dan rileks. Selanjutn%a pasien diminta untuk mengulangin%a sendiri di rumah. Selain itu pasien juga dapat dilatih untuk latihan perna"asan. &asien dapat diminta untuk menarik na"as dalam hitungan satu kali dan membuang na"asn%a dalam hitungan kali %ang dapat diulang berkali-kali sampai pasien merasakan 4emasn%a berkurang. 5al ini dilakukan karena pada pasien ini dapat terjadi hiper7entilasi bila ke4emasan dan ketakutann%a mun4ul maka latihan perna"asan ini diharapkan 4ukup e"ekti" untuk mengatasin%a.

4. Terap! $3-n!t!8 an per!la$+ &CBT<Cognitive Behavior Therapy,. arget behavior! !engurangi pikiran-pikiran negati" 'kogniti"( !emperbaiki perilaku-perilaku %ang tidak sesuai !embantu pasien menghadapi masalahn%a.

*#$ ini diren4anakan selama ,2 sesi, satu kali seminggu, satu jam setiap sesin%a.4 Ses! 1()" "ormulasi kasus, analisis perilaku dan persiapan kogniti" untuk restrukturisasi, melibatkan manipulasi safety behavior dan atensi. Pa a ses! perta/a &asien kurang koperati" dan menangis terus sehingga keterangan lebih ban%ak didapat melalui alloanamnesis dengan kedua orangtua pasien. &sikoedukasi kepada kedua orangtua pasien tentang ren4ana tatalaksana %ang akan diberikan %aitu ,2 sesi dengan jangka waktu %ang telah disepakati bersama. 3ontrol ulang , minggu lagi. Pa a ses! $e(#" &asien sudah merasa lebih baik dibanding dengan pertemuan sebelumn%a, tampak lebih berani menatap pemeriksa dan koperati". Naskah National Board Examination-290710 Hal. 2+

!enjelaskan kepada pasien tentang apa %ang ia alami saat ini. !empersiapkan pasien dalam terapi- menilai moti7asi pasien, menjelaskan tujuan dan 4ara pendekatan terapi, membuat kontrak terapi. #ersama-sama dengan pasien membuat "ormulasi kasus. 53r/+las! $as+s" &asien merasa tidak per4a%a diri, takut bertemu dengan orang lain, takut dinilai oleh orang lain dan takut merasa gagal. 5al ini akan menimbulkan gejala somatik dan otonom seperti pusing, sakit perut, wajah terasa panas, keringat dingin, berdebar-debar. 3eluhan-keluhan ini membuat pasien menjadi 4emas sehingga men%ebabkan distres dan disabilitas bagi pasien dalam akti7itas sosialn%a. #ersama-sama dengan pasien menganalisis perilaku. Anal!s!s per!la$+" Stimulus- menjalani wawan4ara pekerjaan

"ognitive- pasien takut tidak dapat menjawab pertan%aan, takut dinilai

#motions- takut 4emas $hysical- pusing, wajah terasa panas, berdebar-debar, berkeringat dingin, sakit perut.

"ognitive- merasa gagal

Response! menghindari bertemu dengan orang lain

Naskah National Board Examination-290710 Hal. 2,

"onse%uences- '-( tidak mau men4ari pekerjaan 'E( untuk sementara merasa n%aman !enerangkan kepada pasien hubungan antara "ognition & #motion & Response. !enerangkan kepada pasien tentang respons fight or flight %ang normal dialami oleh setiap orang bila menghadapi suatu kejadian %ang menakutkan namun masalah tersebut harus dihadapi. !engajarkan teknik relaksasi. !emberikan kepada pasien suatu Self-'onitoring as( %ang dikerjakan di rumah, dibawa setiap kali kontrol dan akan didiskusikan bersama. !eneruskan terapi psiko"armaka. Pa a ses! $e()" &asien menunjukkan Self-'onitoring as( %ang sudah dikerjakann%a. !enerangkan kepada pasien tentang model kogniti" %ang saat ini teridenti"ikasi. !eneruskan terapi psiko"armaka. M3 el $3-n!t!8 2an- ter! ent!8!$as! pa a pas!en !n! a ala*". Situasi sosialtakut dinilai oleh orang lain takut gagal takut tidak dapat menjawab pertan%aan %ang diajukan kepadan%a

!engakti7asi asumsi pada pasien

Situasi sosial dianggap berbaha%a, 'negative automatic thoughts( bagaimana kalau sa%a menatap mata lawan bi4araF lawan bi4ara akan menganggap sa%a tidak mampu mereka akan melihat sa%a tegang bagaimana kalau sa%a tidak dapat berpikir untuk mengatakan sesuatu kepada lawan bi4ara sa%aF Naskah National Board Examination-290710 Hal. 22

!erasa dirin%a sebagai ob%ek sosial

&erilaku aman 'safety behavior( menghindari bertemu dengan orang lain menghindari kontak mata menghindari men4ari pekerjaan menghindari pergi ke luar rumah

Aejala-gejala somatik dan kogniti" pusing wajah terasa panas berdebar-debar keringat dingin sakit perut gemetar

Ses! .(=" "okus pada kesinambungan behavioral experiments. Pa a ses! $e(." &asien sudah berani men4oba melamar pekerjaan lagi dan sudah berhasil melakukan wawan4ara dengan agak per4a%a diri. &asien menunjukkan Self-'onitoring as( %ang sudah dikerjakann%a. !eneruskan terapi psiko"armaka.

Pa a ses! $e(1" &asien senang karena sudah sanggup berhadapan dengan orang lain dan lebih per4a%a diri. !eneruskan terapi psiko"armaka. Pa a ses! $e(=" &asien sudah berani men%apa orang lain lebih dahulu di berbagai tempat, misaln%a di tempat latihan pen4ak silat, di dalam kendaraan umum. Naskah National Board Examination-290710 Hal. 2

&ertemuan terakhir antara terapis dan pasien baru sampai pada sesi ini. Selanjutn%a akan dilakukan sesi-sesi berikutn%a hingga selesai. !eneruskan terapi psiko"armaka.

Ses! >(?" berlanjut dengan metode pertalian ulang antara kogniti" dan perilaku, serta memperkenalkan pada lingkungan diluar dirin%a dan menerangkan bahwa tidak akan terjadi katastro"i sosial.

Ses! 1'(1#" konsolidasi materi-materi %ang sudah dipelajari, men4egah terjadin%a relaps, dan melanjutkan tugas pada hal-hal %ang masih tersisa, misaln%a ke%akinan negati" residual dan penghindaran.4

Sesi ke-1 dan seterusn%a akan diteruskan pada pertemuan-pertemuan berikutn%a.

;I. DISKUSI Se4ara deskripti", aksis I pada pasien ini adalah 839!a s3s!al. .dan%a riwa%at pasien tampak murung, sedih, menangis memikirkan keadaann%a %ang belum mendapatkan pekerjaan, menjadi malas makan, sulit tidur dan malas melakukan kegiatan apapun %ang terjadi dua bulan %ang lalu walaupun tidak berlangsung setiap hari..5al ini menunjukkan adan%a riwa%at gejala-gejala epres! pada pasien. 3eluhan-keluhan tadi sudah tidak ada pada pasien, namun perlu diperhatikan bahwa terdapat tendensi pasien ini akan mengalami depresi. !enurut epidemiologi, "obia sosial lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki. ;nset usia pun4ak pada usia belasan tahun, walaupun onset seringkali paling muda pada usia 2 tahun dan paling lanjut pada usia 2 tahun.2,0 Bobia sosial terpusat pada rasa takut diperhatikan oleh orang lain dalam kelompok %ang relati" ke4il 'berlawanan dengan orang ban%ak(, %ang menjurus kepada Naskah National Board Examination-290710 Hal. 24

penghindaran terhadap situasi sosial. Aambarann%a dapat sangat jelas 'misaln%a han%a terbatas pada makan di tempat umum, atau berbi4ara di depan umum, atau menghadapi jenis kelamin lain(, atau dapat pula kabur 'diffuse(, %ang men4akup hampir semua situasi sosial di luar lingkungan keluarga. &ada berbagai latar belakang buda%a tertentu, pandangan mata se4ara langsung dapat merupakan hal %ang menegangkan. Bobia sosial biasan%a disertai dengan harga diri %ang rendah dan takut akan kritikan. Dapat juga ter4etus sebagai keluhan malu 'muka merah(, tangan gemetar, mual, ingin buang air ke4il, dan kadang-kadang indi7idu bersangkutan merasa %akin bahwa salah satu dari mani"estasi gejala sekunder dari ansietas ini merupakan masalah utaman%aG dalam hal demikian gejalan%a dapat berkembang menjadi serangan panik. 3e4enderungan menghindar seringkali tampak jelas dan dalam keadaan ekstrem dapat menjurus ke isolasi sosial %ang total., &ada beberapa penelitian melaporkan bahwa kemungkinan adan%a si"at pada beberapa anak %ang ditandai oleh pola inhibisi perilaku %ang konsisten. Si"at tersebut mungkin 4ukup sering pada anak-anak %ang orangtuan%a menderita gangguan panik dan mungkin berkembang menjadi pemalu %ang parah saat anak tumbuh menjadi besar. Sekurangn%a beberapa orang dengan "obia sosial mungkin mengalami inhibisi perilaku %ang terlihat selama masa anak-anak. 3emungkinan berkaitan dengan si"at tersebut, %ang diperkirakan didasarkan se4ara biologis. $erdapat data dengan dasar psikologis %ang men%atakan bahwa indi7idu dengan "obia sosial memiliki orangtua %ang kurang mengasuh, lebih menolak, dan lebih o7erprotekti" pada anak-anakn%a dibandingkan orangtua lain. 2,0 !enurut latar belakang dinamik dan perkembangan, "obia merupakan ketakutan patologis %ang spesi"ik %ang biasan%a dimulai dengan serangan 4emas. Bobia ini biasan%a irasional dan tanpa dasar. $erkadang disebut sebagai normal neurosis of childhood %ang umumn%a terjadi selama periode oedipal conflict %aitu periode dimana seorang anak menjalani hubungan emosional %ang kompleks dengan orangtuan%a pada usia 4-2 tahun.2 Selama seseorang masih dapat menghindari situasi atau ob%ek eksternal, maka akan menjadi tersensitisasi dan akhirn%a bebas dari ketegangan dan ke4emasan. Aejala %ang mun4ul pada "obia dapat dibagi menjadi 2 kelompok, %aitu,. teknik untuk menghindari apapun %ang dapat men4etuskan ke4emasan, dan setiap usaha

Naskah National Board Examination-290710 Hal. 22

%ang dilakukan pada setiap serangan ke4emasan gagal untuk dihindari. 2. mengkon"rontasin%a. Serangan panik dapat dan seringkali terjadi pada pasien dengan "obia sosial. Namun serangan panikn%a sudah diprediksi, ke4uali kemungkinan bagi beberapa serangan %ang pertama. &emaparan dengan stimulus "obik atau memprediksin%a hampir selalu men%ebabkan serangan panik pada orang %ang rentan terhadap serangan panik ' panic attac(prone person(. $emuan utama pada pemeriksaan status mental adalah adan%a ketakutan %ang irasional dan ego distonik terhadap situasi, akti7itas atau ob%ek tertentu. &asien mampu untuk menggambarkan bagaimana mereka menghindari kontak dengan situasi "obik. Diagnosis banding untuk "obia sosial ini adalah gangguan depresi berat dimana pasien menghindari situasi sosial, gangguan kepribadian ski8oid 'tidak adan%a minat dalam hal sosialisasi men%ebabkan perilaku sosial menghindar(, gangguan panik, agora"obia. &erjalanan pen%akit dan prognosis bila terjadi pada usia remaja dapat mengganggu prestasi sekolahn%a, dan bila terjadi pada usia dewasa dapat terganggu dengan pekerjaan serta kehidupan sosialn%a.2,0 3e4emasan %ang terjadi pada pasien juga didukung oleh 4iri kepribadiann%a. &asien merupakan indi7idu %ang merasa dirin%a tidak mampu, tidak per4a%a diri, merasa lebih rendah dari orang lain, khawatir %ang berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi sosial, enggan untuk terlibat dengan orang lain ke4uali merasa %akin akan disukai. &asien juga menghindari akti7itas sosial atau pekerjaan %ang ban%ak melibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik, tidak didukung atau ditolak. !aka pada aksis II dapat dikatakan pasien memiliki :!r! $epr!9a !an :e/as /en-*!n ar., $idak seperti pasien dengan 4iri kepribadian ski8oid, seseorang dengan 4iri kepribadian 4emas menghindar sesungguhn%a merindukan hubungan interpersonal %ang dekat namun mereka tidak berani untuk melakukann%a. Indi7idu tersebut akan menghindari suatu hubungan %ang erat dan juga menghindari situasi sosial karena mereka takut akan dipermalukan %ang terkait dengan kegagalan dan penolakan %ang dapat men%ebabkan luka di hati. 3einginan untuk menjalin hubungan dengan orang lain ini mudah terlihat karena indi7idu tersebut menjadi pemalu dan menjauhkan diri. Naskah National Board Examination-290710 Hal. 20 ke4emasan %ang di4etuskan oleh situasi atau ob%ek %ang

Seseorang akan menjadi sosok %ang pemalu dan sering menghindar karena berbagai alasan. !ereka mungkin memiliki predisposisi konstitusional untuk menghindari situasi %ang membuatn%a stres %ang didasari adan%a temperamen %ang dibawan%a sejak ke4il %ang akhirn%a terelaborasi ke dalam 4iri kepribadiann%a se4ara keseluruhan 'Aunderson, ,9//(. #eberapa penelitian men%atakan bahwa 4iri orang %ang pemalu merupakan geneticconstitutional namun memerlukan pengalaman lingkungan spesi"ik untuk berkembang menjadi 4iri %ang full-blo)n '3agan et al. ,9//(. )asa malu atau menghindar merupakan pertahanan melawan rasa malu, rasa terhina, penolakan dan kegagalan. )asa malu dan selfexposure terkait erat. .pa %ang indi7idu hindari adalah ketakutan pada setiap situasi dimana ia harus mengungkapkan aspek-aspek dari dirin%a %ang membuatn%a menjadi mudah rentan. Sementara rasa bersalah %ang melibatkan pemikiran tentang hukuman untuk melanggar beberapa peraturan internal. )asa malu ini terkait lebih kepada suatu kajian tentang dirin%a %ang inadekuat, %ang tidak diukur sesuai dengan standard internal. Dalam arti ini, rasa bersalah lebih dekat kaitann%a dengan superego pada model struktural, dimana rasa malu lebih dekat hubungann%a dengan ego ideal. Indi7idu dengan 4iri kepribadian 4emas menghindar merasa bahwa situasi sosial harus dihindari karena ia membiarkan ketidakadekuatann%a %ang akan ditampilkan kepada semua orang. Indi7idu tersebut merasa malu tentang ban%ak aspek %ang berbeda darin%a, misaln%a ia merasa sebagai indi7idu %ang lemah, tidak dapat bersaing, merasa 4a4at se4ara "isik atau kejiwaan, sebagai indi7idu %ang kotor dan menjijikkan, tidak dapat mengontrol "ungsi tubuhn%a '>urmser, ,9/,(. )asa malu tidak dapat direduksi terkait dengan satu kejadian perkembangan saja pada kehidupan masa ke4il indi7idu, namun tampakn%a berkembang dari berbagai pengalaman perkembangan %ang berbeda pada setiap tahapan usian%a 'Nathanson, ,9/1(.1 Setelah menegakkan diagnosis pada pasien ini, hal berikut %ang harus dipikirkan adalah penatalaksanaann%a. .dapun penatalaksanaan pada pasien ini harus se4ara men%eluruh, dengan mempertimbangkan berbagai aspek. &ada pasien ditemukan gejala-gejala penghindaran situasi sosial %ang memenuhi kriteria "obia sosial. $endensi adan%a depresi juga tampak pada pasien ini. &ada keadaan 4emas saat menghadapi situasi sosial, "aktor biologis 4ukup berperan dengan ditemukann%a perubahan neurotransmiter serotonin di otak. &elepasan serotonin memiliki e"ek ansiogenik dan Naskah National Board Examination-290710 Hal. 21

ansiolitik, tergantung pada daerah otak depan %ang terlibat dan subtipe reseptor %ang diakti"kan. Sebagai 4ontoh, e"ek ansiogenik dimediasi melalui reseptor serotonin tipe 2. '2-5$2.( sedangkan stimulasi reseptor serotonin tipe ,. '2-5$,.( merupakan ansiolitik dan bahkan dapat berhubungan dengan respon adapti" terhadap peristiwa %ang tidak men%enangkan.

)eseptor 2-5$,. ditemukan di lapisan permukaan

korteks, hipokampus, amigdala, dan raphe nu4leus 'terutama presinaptik(. Benotipe perilaku dari
reseptor 2-5$,. %ang meng-(noc(-out tikus meliputi peningkatan perilaku seperti ke4emasan. &erilaku ini dimediasi oleh reseptor 2-5$,. postsinaptik di hipokampus, amigdala, dan korteks. 2,0

Dari literatur didapatkan bahwa SS)I 'Serotonin Selective Reupta(e *nhibitor( merupakan terapi terpilih untuk gangguan ini. Dalam penelitian-penelitian %ang menggunakan plasebo sebagai kontrol, SS)I memperlihatkan respons %ang e"ekti" dalam terapi pasien "obia sosial, %aitu 4+-1+H dibanding dengan /- 2H pada kelompok plasebo. Dosis %ang diberikan sama dengan dosis sebagai antidepresan. / 5al inilah %ang menjadi dasar pemberian psiko"armaka "luo?etine kepada pasien ini. 5l+3@et!ne merupakan golongan SS)I %ang memiliki e"ek samping ke gastrointestinal paling ke4il, dan karena memiliki waktu paruh %ang panjang maka tidak menimbulkan e"ek )ithdra)al. Dosis terapeutik "luo?etine antara 2+-0+ mgIhari dengan waktu paruh 24 sampai 12 jam. Bluo?etine mulai memperlihatkan hasil sejak minggu ke 0-/ dan menunjukkan perbaikan klinis %ang bermakna sampai minggu ke-2+.9 &ada pasien ini diberikan "luo?etine dengan dosis awal ,+ mgIhari dan , minggu kemudian dinaikkan sesuai respon terapi menjadi 2+ mgIhari, dengan alasan dosis tersebut adalah dosis terapeutik, dengan dosis terapeutik %ang ke4il maka e"ek samping ke gastrointestinal juga akan lebih ke4il. $arget pemberian "armakologik di maintenance selama 0 bulan sambil melihat perbaikan gejala. Selain pemberian SS)I, pasien ini juga diberikan ben8odia8epine dan %ang dipilih adalah :l39aAa/ dengan dosis 2?,+ mg. &ertimbangan pemberian 4loba8am 2?,+ mg adalah karena "luo?etine memerlukan waktu sekitar 2 minggu untuk menimbulkan e"ek klinis %ang bermakna sehingga di awal terapi dapat diberikan bersama dengan antiansietas untuk mengurangi keluhan ke4emasan pada pasien. *loba8am akan di-tappering off setelah 2 minggu sehingga dosisn%a menjadi 2?2 mg.,+

Naskah National Board Examination-290710 Hal. 2/

$erapi psiko"armaka bukanlah satu-satun%a modalitas terapi pada pasien "obia sosial namun psikoterapi %ang menjadi terapi utama. &ada pasien ini diberikan terapi kogniti" dan perilaku atau "ognitive +ehavior herapy '*#$(. &asien dengan "obia sosial 'dan "obia lainn%a( terjadi berdasarkan learning theory. !enurut teori operant,instrumental conditioning dari Skinner, bahwa ke4emasan itu merupakan drive %ang memoti7asi organisme untuk melakukan apapun %ang dapat men%ingkirkann%a dari perasaan tidak n%aman. Dalam perjalanan perilakun%a ini, organisme mempelajari bahwa akti7itas tertentu memungkinkann%a untuk menghindari ke4emasan %ang di4etuskan oleh suatu stimulus. #entuk-bentuk penghindaran tetap stabil untuk periode %ang lama sebagai akibat dari reinforcement %ang diteriman%a dari kemampuann%a untuk mengurangi ke4emasan. !odel ini dapat dipakai untuk "obia dimana penghindaran terhadap ob%ek atau situasi %ang men4etuskan ke4emasan sebagai bagian %ang penting. &erilaku menghindar menjadi gejala %ang menetap karena e"ekti7itasn%a dalam melindungi seseorang dari ke4emasan "obik.2,0 .tas dasar teori tersebut maka pasien ini tepat untuk diberikan terapi kogniti" dan perilaku. *#$ pada "obia sosial terdiri dari beberapa pendekatan %aitu,. $erapi manajemen ke4emasan. 2. 6atihan keterampilan sosial 'social s(ills training( . $erapi pajanan 'exposure treatment( 4. $erapi kombinasi, %ang terdiri dari terapi kogniti" dan pajanan. *#$ %ang melibatkan restrukturisasi kogniti" ditambah dengan pajanan lebih e"ekti" dan memberikan e"ek terapi %ang besar, dibandingkan dengan pajanan sendiri atau social s(ills training sendiri atau restrukturisasi kogniti" sendiri. 3etika memasuki situasi sosial %ang men4etuskan ke4emasan, ke%akinan-ke%akinan negati" terakti7asi dan orang-orang dengan "obia sosial akan memikirkan tentang kemampuan mereka untuk men4iptakan kesan %ang baik. &emikiran ini bermani"estasi sebagai pikiranpikiran otomatis negati" 'negative automatic thoughts(, misaln%a bagaimana kalau sa%a gemetarF, &ikiran-pikiran otomatis negati" ini akan diikuti oleh pergeseran arah perhatian %ang memengaruhi seseorang menjadi self-conscious dan "okus perhatiann%a in)ard kepada Naskah National Board Examination-290710 Hal. 29

gejala-gejala dan memberi kesan apa %ang mereka pikirkan akan terlihat oleh orang lain. Seseorang dengan ke4emasan sosial mengambil kesimpulan bagaimana mereka terlihat oleh orang lain berasal dari dalam dan terjadi dalam bentuk keluhan "isik 'gejalagejala ke4emasan(. *itra diri biasan%a merupakan suatu <perspekti" pengamat= '<observer perspective=( %ang artin%a melihat diri sendiri seolah-olah dari titik pandang orang lain. &ada gambaran jenis ini, gejala-gejala ke4emasan dan kekurangan diri terlihat sangat men%olok. *ontohn%a seorang pasien merasa takut wajahn%a akan memerah ketika ia berbi4ara dengan atasann%a, memiliki gambaran tentang dirin%a bahwa seluruh wajahn%a dari pun4ak dagu sampai akar rambutn%a akan memerah seperti tomat matang. &ada ken%ataann%a, wajahn%a han%a sedikit memerah di pipi dan tidak seperti %ang ia ba%angkan semula tentang 4itra dirin%a. Aambaran pengamatan negati" 'negative observer image( menguatkan penilaian negati" terhadap penampilan dan pikiran-pikiran negati" tentang e7aluasi dirin%a oleh orang lain. Selain dari negative self-processing adalah respons koping pasien %ang men4oba untuk men4egah an4aman sosial dan ketakutan %ang katastro"i. &erilaku ini %ang disebut dengan safety behavior 'perilaku aman(. !isaln%a menghindari kontak mata, sedikit bi4ara, men%embun%ikan wajah, menggunakan pakaian berlapis-lapis untuk men%embun%ikan keringat. ,. Safety behavior 4enderung untuk meningkatkan atau menjaga self-consciousness. 5al ini menjadi masalah karena seseorang sedikit memperhatikan aspek luar dari lingkungan sosial %ang dapat memberikan in"ormasi tentang kemampuan untuk melawan pikiran-pikiran negati". 2. Safety behavior dapat mendukung suatu bias pada interpretasi kejadian dimana katastro"i sosial %ang tidak terjadi dapat ditambahkan untuk menggunakan safety behavior, dan bukan pada "akta bahwa katastro"i sosial tidak sebagai suatu katastro"i %ang diprediksi. . #eberapa safety behavior mengintensi"kan gejala-gejala somatik dan kogniti" dari ke4emasan. !isaln%a bi4ara pelan, "okus pada satu suara dapat meningkatkan kemungkinan <bloc(ing= dan pengalaman sub%ekti" kesulitan bi4ara. Naskah National Board Examination-290710 Hal. +

4. Safety behavior dapat mengontaminasi situasi sosial. &erilaku seperti menghindari kontak mata, menghindari membuka diri dan bi4ara sedikit pada situasi sosial dapat menuntun orang lain untuk berpikir bahwa seseorang dengan ke4emasan sosial tidak menarik bagi mereka atau tidak bersahabat.

3onseptualisasi kasus pada pasien dengan "obia sosial adalah sebagai berikut-4 -egative automatic thoughts

Self-conscious

Safety behaviors

Anxiety

*ontoh dari negative automatic thoughts adalah mereka akan lihat sa%a 4emas, mereka akan berpikir sa%a bodoh, setiap orang akan memperhatikan, sa%a akan kalah. *ontoh dari selfconscious adalah 4itra diri dengan tubuh kaku, wajah tegang, tangan gemetar, suara bergetar, seperti robot. *ontoh dari safety behaviors adalah wajah atau tubuh %ang rileks, berjalan se4ara santai, sen%um, menghindari kontak mata, bi4ara pelan, sedikit bi4ara, mengajukan pertan%aan. Dan mani"estasi ansietas %ang mun4ul adalah sakit perut, mulut kering, tegang, panas, konsentrasi buruk. Selain *#$, pasien juga dapat diberikan terapi relaksasi %ang bertujuan melatih agar pasien menjadi mudah untuk rileks dan dapat mengendalikan tingkat ke4emasann%a. &asien dilatih untuk dapat merelaksasi otot-otot tubuhn%a, dibantu untuk merasakan perbedaan otototot tubuh dalam keadaan tegang dan rileks. Selanjutn%a pasien diminta untuk mengulangin%a sendiri di rumah. Selain itu pasien juga dapat dilatih untuk latihan perna"asan. &asien dapat diminta untuk menarik na"as dalam hitungan satu kali dan membuang na"asn%a dalam hitungan kali %ang dapat diulang berkali-kali sampai pasien

Naskah National Board Examination-290710 Hal. ,

merasakan 4emasn%a berkurang. 5al ini dilakukan karena pada pasien ini dapat terjadi hiper7entilasi bila ke4emasan dan ketakutann%a mun4ul maka latihan perna"asan ini diharapkan 4ukup e"ekti" untuk mengatasin%a.2,0

PR6T6K6L WAWANCARA
Perte/+an perta/a" Dokter 'D(- Selamat siang 'tersen%um, sambil mengulurkan tangan mengajak pasien untuk berjabat tangan(. !ari silakan duduk 'sambil mempersilakan pasien duduk(. &asien '&(- 'membalas jabatan tangan dokter sambil menundukkan kepala(. $erimakasih dok 'pasien duduk(. Naskah National Board Examination-290710 Hal. 2

D&D-

.pa %ang bisa sa%a bantu EF 'pasien han%a menundukkan kepala(. Dengan siapa E datang kemariF 'sambil memperhatikan wajah pasien %ang selalu menunduk(. &Sama papa dan mama 'suaran%a lirih dan masih tetap dengan wajah menunduk(. D5mm...E sepertin%a kurang n%aman %aF 'sambil men%entuh punggung tangan pasien untuk memberikan rasa tenangIempati(. &'diam saja, tetap menunduk sambil meremas-remas tisu %ang digenggamn%a(. DE... disini tidak ada orang lain ke4uali sa%a dan E, jadi apapun %ang ingin E sampaikan disini akan menjadi rahasia kita berdua, tidak akan ada orang lain %ang tahu 'dengan suara lembut(. &'menatap wajah terapis dan mulai terisak-isak(. D.da apa EF &'menangis semakin terisak-isak(. D5mm...sepertin%a sekarang ini E sulit %a untuk men4eritakann%a... &'mengangguk(. DCa....%a...gak apa-apa E... 'sambil men%entuh tangan E untuk kembali menenangkann%a(. #oleh sa%a bertemu dengan papa mama EF &#oleh dok 'setelah agak tenang(... sa%a panggilkan %a dok 'berjalan menuju ke pintu keluar(. >awan4ara dengan pasien berhenti dan selanjutn%a alloanamnesis dengan kedua orangtua pasien dan memberikan psikoedukasi tentang gangguan %ang dialami pasien serta ren4ana terapi.

Perte/+an $e +a" DSelamat siang E 'sambil tersen%um dan men%ilakan pasien duduk(. &Selamat siang dok 'tersen%um ke4il dan duduk di depan pasien(. D.pa kabarF &#aik dok 'sambil tersen%um malu-malu dan menatap pasien(. D5ari ini E tampakn%a lebih 4eria %a... &.lhamdulillah dok...sa%a sudah lebih n%aman...maa" %a dok minggu lalu sa%a nangis di depan dokter... D3emarin itu E ka%akn%a belum n%aman %a... &Ca dok 'menunduk(. D5mm...apa E sering seperti itu setiap bertemu dengan orang %ang baru E kenalF &Ca dok 'menatap pasien sambil malu-malu(. D#isa E 4eritakan seperti apaF &Dulu sa%a tidak seperti ini dok... D$erusF &#aru akhir-akhir ini aja dok, kira-kira setahun belakangan ini. .waln%a waktu sa%a ujian Naskah National Board Examination-290710 Hal.

D&D&D&D&D&-

D&D&D&-

D&D-

&D&-

sidang akhir, sa%a 4emas dan takut sekali menghadapi penguji. Jadin%a sa%a gak lulus, harus her deh. 6aluF >aktu her sa%a dikasih penguji %ang baik-baik dan sabar dok, .lhamdulillah sa%a lulus. $api nilai sa%a kurang bagus dok. .pa %ang E rasakan waktu ituF Aak karuan dok. 3epala sa%a pusing, mukan%a sa%a terasa panas, jantung berdebardebar, keringat dingin sampai sakit perut. Jadi gak bisa mikir dok. 5mm... gak n%aman %a EF Aak n%aman sekali dok... Selain ujian sidang tadi, apa ada peristiwa lain %ang membuat E merasakan hal seperti tadiF Ca dok...waktu sa%a melamar pekerjaan. 'pasien menunduk lagi(. #isa 4erita lebih lanjutF Enam bulan lalu...sa%a kerja ikut kakak sa%a di perusahaan asuransi. Sa%a kerja di bagian telemarketing. Sa%a harus menghubungi klien lewat telepon dan nawarin produk. &adahal 4uma lewat telpon dok, tapi sa%a grogin%a minta ampun. Setiap kali nelpon sa%a langsung berdebar-debar, gemetar jadi bikin sa%a gak &D dok. .pa %ang E pikirkan waktu ituF Sa%a takut gak bisa jawab pertan%aan klien, sa%a takut salah omong, sa%a takut dinilai sama klien, sa%a ngerasa gak sanggup dok. 5mm...begitu %a E...laluF Ca gitu deh dok....sa%a gak betah. #aru 2 hari kerja sa%a minta keluar aja. Sekarang kerja dimana EF #elum dok....sa%a udah 4oba ngelamar kerja dimana-mana tapi selalu gagal waktu wawan4ara. Sama juga ka%ak waktu itu, sa%a selalu ngerasa gak sanggup ngadepin orang lain %ang baru sa%a kenal dok. Ca...%a... Sa%a pingin 4epat dapat kerja dok, tapi sa%a takut dan 4emas kalau harus wawan4ara. Dokter bisa bantu sa%aF #egini E...'mulai memberikan psikoedukasi tentang gangguan %ang dialami pasien saat ini, menilai moti7asi pasien, menjelaskan tujuan dan 4ara pendekatan terapi, membuat kontrak terapi, bersama-sama dengan pasien membuat "ormulasi kasus serta menganalisis perilaku pasien(. Jadi nanti di rumah E membuat &) seperti %ang sa%a ajarkan tadi %aJ!inggu depan datang kontrol lagi dan &)n%a dibawa. Ins%a .llah dok. Sa%a pingin 4epat sembuh. #agus EJ.jangan lupa mempraktekkan teknik relaksasi kalau E merasa tidak n%aman %a. Jadi minggu depan sa%a kesini lagi %a dokJ.dan obat ini sa%a minum juga %a dokJ$erimakasih dok 'tersen%um sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan(.

Naskah National Board Examination-290710 Hal. 4

D-

Ca betul EJ.sampai ketemu minggu depan %aJ'tersen%um sambil mengulurkan tangan(.

Perte/+an $ee/pat" &Selamat siang dok 'pasien memasuki ruang praktek dengan wajah 4eria dan langsung menghampiri meja dokter sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman(. DSelamat siang E.....wah tampak 4eria sekali dan bersemangat %a... &Ca dok....terimakasih %a dok atas bantuan dokter sa%a kemarin bisa wawan4ara pekerjaan. D.lhamdulillah....sa%a ikut senang mendengarn%a E...bagaimana 4eritan%a EF &Sa%a melamar di sebuah perusahaan "armasi dan satu lagi di prabrik garmen.... .waln%a sa%a 4emas, tapi sa%a pikir untuk apa %a....sa%a 4oba relaksasi, membantu sekali dok... Sa%a pikir kalau ini gagal sa%a akan terus men4oba dok...%a itung-itung latihan wawan4ara %a dok 'tertawa ke4il(. D'tersen%um(....jadi menurut E sudah ada kemajuan %aF &#anget dok. ;h%a dok ini &) n%a....'sambil men%erahkan buku &)n%a(. DDisini E nulis kalau s+ a* le9!* PD an 3pt!/!s %a...kira-kira menurut E apa %ang membuat E bisa menjadi seperti ituF &3a%akn%a kemarin sa%a $e9an2a$an p!$!ran ne-at!8n%a dok...gak ada gunan%a %a dok malah bikin sa%a gak n%aman. Perte/+an $et+0+*" &Selamat siang dok...'men%apa dengan lebih per4a%a diri( DSelamat siang E, apa kabarF &.lhamdulillah dok....sa%a sudah jauh lebih baik. D'tersen%um(....kira-kira kalau diberi nilai dari + sampai ,+, dibanding dengan pertama kali E datang kesini dengan %ang sekarang, kondisi E ada di nilai berapaF &5mmm...$!ra($!ra > dok. :dah luma%an kan dok 'sambil tersen%um senang(. D;h....bagus itu... &Sa%a juga sudah 9eran! /en2apa 3ran- la!n le9!* +l+ dan ngajak ngobrol dok, tapi gak sering sih dok. D#aik sekali itu E....4oba 4eritakan... &3alau sa%a naik kendaraan umum terus %ang duduk disamping sa%a ibu-ibu atau perempuan sa%a 4oba-4oba ajak ngobrol. DSeperti apa E 4ontohn%aF &Ca seperti %ang dokter ajarkan.....Ca sa%a tan%a mau kemana buF )umahn%a dimanaF Ca ka%ak gitu dok...Di tempat latihan pen4ak silat sa%a juga udah gak buntutin papa terus...udah mulai berani ngajak ngobrol %ang lainn%a dok....&apa sa%a senang banget dok... Naskah National Board Examination-290710 Hal. 2

D&-

D&D-

.pa %ang E rasakan saat ituF Mal+ /as!* a a se !$!t tapi sa%a 4oba lawan dok...sa2a p!$!r n-apa!n *ar+s /al+ %a... sa%a udah lebih &D lah dok...Sa%a juga se !$!t(se !$!t /+la! 9eran! natap /ata orang %ang sa%a ajak ngomong....tadi sa%a kesini juga sendiri dok, sa%a berani gak usah ditemenin mama lagi.... #agus E....diteruskan %a...lama kelamaan E akan lebih bisa mengatasi ke4emasan E %a... Ca dok. Sa%a pingin 4epat-4epat dapat kerjaan supa%a bisa bantu mama dan kakak sa%a. 3asihan dia mau nikah gak jadi-jadi karena sa%a belum kerja... Ca...%a...

Sesi berikutn%a dilanjutkan sesuai dengan kontrak terapi.

KEPUSTAKAAN"

,. &edoman &enggolongan dan Diagnosis Aangguan Jiwa di Indonesia III, Departemen 3esehatan )I Direktorat Jenderal &ela%anan !edik ,99 . 2. Newton D.S, Newton &.!. Erik 5. Erikson. In- Sado4k #J, Sado4k @.. 3aplan and Sado4kKs *omprehensi7e $e?tbook o" &s%4hiatr%. Ed. 1 th. &hiladelphia- 6ippin4ot >illiams L >ilkins, 2+++. Naskah National Board Examination-290710 Hal. 0

. *ameron N. &ersonalit% De7elopment and &s%4hopatholog%, . D%nami4 .pproa4h. Cale :ni7ersit%, :S.G ,90 . 4. #ond B.>, Dr%den >. 5andbook o" #rie" *ogniti7e #eha7iour $herap%. 6ondon, :3- John >ille%LSons 6td, 2++2. 2. Sado4k #.J, Sado4k @..- .n?iet% Disorders in 3aplan L Saddo4ks *omprehensi7e $e?tbook o" &s%4hiatr%G Ed. /th. &hiladeldhia- 6ippin4ott >illiams L >ilkins, 2++2. 0. 3aplan 5.I, Saddo4k #.J- .n?iet% Disorders in 3aplan L Saddo4ks S%nopsis o" &s%4hiatr%G Ed. ,+th. &hiladeldhia- 6ippin4ott >illiams L >ilkins, 2++1. 1. Aabbard A.;. &s%4hod%nami4 &s%4hiatr% in *lini4al &ra4ti4e, Ed. &ress, 2+++.
rd

. .meri4an &s%4hiatri4

/. S4hneier B.), 6uterek J.., 5eimberg ).A, 6eonardo E. So4ial &hobia. In- Stein D.J. *lini4al manual o" an?iet% disorders. .rlington- .meri4an &s%4hiatri4 &ublishing In4., 2++4. 9. S4hat8berg ..B, Nemero"" *.#. $e?tbook o" &s%4hopharma4olog%. Ed. &s%4hiatri4 &ublishing. .rlington, 2++4.
rd.

.meri4an

,+. Dubo7sk% S - #en8odia8epine )e4eptor .gonists and .ntagonists- #iologi4al $herapies in 3aplan L Saddo4ks *omprehensi7e $e?tbook o" &s%4hiatr%G Ed. / th. &hiladeldhia6ippin4ott >illiams L >ilkins, 2++2.

Naskah National Board Examination-290710 Hal. 1

Anda mungkin juga menyukai