Anda di halaman 1dari 1

Media Majalah Ilmu Faal Indonesia Volume : 8 - No.

1 - 2008-10-01 Author : Ikhlas M Jenie

Latihan Isometrik Dapat Mendeteksi Lebih Dini Peningkatan Reaktifitas Kardiovasa dan Penundaan Rekaveri Kardiovasa Pada Subyek Normotensi dengan Riwayat Hipertensi pada Keluarga Dibandingkan dengan Latihan Isotonik
Abstrak : Reaktifitas kardiovasa yang berlebihan terhadap olahraga berhubungan dengan kejadian hipertensi di kemudian hari. Subyek normotensi dengan riwayat keluarga hipertensi beresiko menderita hipertensi. Timbul pertanyaan, apakah subyek yang normotensi namun dengan riwayat keluarga hipertensi mempunyai hiperreaktifitas kardiovasa terhadap olahraga. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dilakukan penelitian eksperimental semu perbandingan dua kelompok Subyek melakukan olahraga isometrik dengan menggunakan handgrip dilanjutkan dengan olahraga isotonik dengan menggunakan sepeda ergometer (Monark, Sweden). Parameter kardiovasa yang diukur adalah tekanan darah dan frekuensi denyut nadi dengan mengunakan alat ukur vital sign otomatis (OMRON SEM-1, Japan). Pengukuran parameter kardiovasa dilakukan sebelum, selama, dan sesudah olahraga. Tekanan darah rata-rata, tekanan nadi, dan rate pressure product dihitung dengan menggunakan formula. Reaktifitas kardiovasa merupakan selisih respon kardiovasa selama dengan sebelum olahraga. Rekaveri kardiovasa merupakan selisih respon kardiovasa setelah dengan sebelum olahraga. Dapat disimpulkan bahwa subyek normotensi dengan riwayat keluarga hipertensi mempunyai kecenderungan untuk mengalami hipereaktifitas kardiovasa terhadap olahraga isometrik dan isotonik. Kecenderungan hiperreaktifitas kardiovasa serta pelambatan rekoveri kardiovasa pada subyek normotensi dengan riwayat keluarga hipertensi muncul lebih awal pada olahraga isometrik daripada olaharaga isotonik. Keyword : Reaktifitas kardiovasa, olahraga isometrik, olaharga isotonik, normotensi, riwayat keluarga hipertensi

Page 1

Anda mungkin juga menyukai