Anda di halaman 1dari 14

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian Indonesia yang dapat menunjang kemajuan dan memeratakan pendapatan nasional. Berdasarkan Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, menjelaskan bahwa pasar modal sebagai suatu tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan pergerakan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Keberadaan pasar modal sangat berguna baik bagi investor maupun perusahaan. Bagi investor dengan tersedianya berbagai instrumen pasar modal (khususnya investasi jangka panjang) seperti saham dan obligasi akan memperbanyak pilihan investasi. Investor juga dapat membentuk portofolio sesuai dengan risiko yang bersedia ditanggung (risk) dan tingkat keuntungan yang diharapkan (return). Sedangkan bagi perusahaan, pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk memperoleh Jana dalam bentuk modal sendiri (equity) dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Setiap perusahaan yang menerbitkan saham (emiten) secara umum bertujuan untuk meningkatkan harga atau nilai sahamnya guna memaksimalkan kekayaan dan kemakmuran para pemegang sahamnya. Sejak dibuka pada tahun 1912, pasar modal Indonesia mengalami fluktuasi dalam perkembangannya. Pemerintah membentuk BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) dan dalam Keputusan Menteri Keuagan RI No.503/KMK.01/1997, BAPEPAM berfungsi sebagai pembina, pengatur, dan pengawas kegiatan pasar modal. Dengan deregulasi yang dikeluarkan Pemerintah path tahun 1987-1988 yang berkaitan dengan pasar modal, aktivitas pasar modal menjadi meningkat. Dalam aktivitasnya, pasar modal di Indonesia terbagi menjadi 2 (dua) bentuk bursa, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang bergerak dalam pasar saham, dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang memperdagangkan obligasi sebagai komoditinya. Setiap perusahaan dapat menjual surat berharganya di BEJ baik dalam bentuk saham maupun obligasi, melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di pasar primer. Kemudian saham diperdagangkan di pasar sekunder setelah terdaftar di bursa.

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah Rumusan dan batasan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Pengertian IPO saham 2. Mekanisme yang dilakukan IPO 3. Lembaga yang terkait dengan IPO suatu saham 4. Penjelasan mengenai public expose 5. Daftar Perusahaan yang melakukan IPO beserta tahunnya

6. Contoh Protektus IPO

1.3 Tujuan Masalah Adapun tujuan masalah dari makalah ini yaitu sebagai berikut : 1. Memperluas pengetahuan tentang Pasar modal khususnya pada IPO saham 2. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan

1.4 Metode Penulisan Metode penelitian yang kami lakukan adalah sebagai berikut : 1. Studi pustaka, yaitu dengan menggunakan referensi media cetak/ buku-buku sumber yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas 2. Referensi dari media elektronik (internet)

1.5 Sistematika Penulisan DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan dan Batasan Masalah 1.3 Manfaat dan Tujuan Pembahasan Masalah 1.4 Metode Pembahasan 1.5 Sistematika Penulisan BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian IPO 2.1.1 Metode underwritting 2.2 Mekanisme yang dilakukan IPO 2.2.1 Tahap pra-Emisi 2.2.2 Tahap Emisi 2.2.3 Tahap Setelah Emisi 2.2.4 Penilaian Harga-harga saham 2.3 Prospektus IPO 2.3.1 Keterkaitan Antara Rasio Profitabilitas dan Harga Saham IPO 2.4 Isu dan Tantangan 2.4.1 Faktor-faktor Lingkungan Eksternal 2.4.2 Lingkungan Ekstern Mikro 2.4.3 Lingkungan Ekstern Makro 2.4.4 Organisasi dan Lingkungan 2.4.5 Tanggungjawab Sosial BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian IPO Penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) merupakan salah satu tahapan terpenting dalam proses perusahaan untuk menuju pasar modal atau go public. Penawaran perdana menurut Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.859/KMK.01/1987 adalah penawaran surat berharga untuk pertama kali kepada pemodal selama masa tertentu sebelum surat berharga tersebut dicatatkan di bursa. Penawaran surat berharga di pasar primer ini, dilakukan oleh penjamin emisi (underwriter) dengan dibantu oleh agen penjual atau broker yang menjadi anggota bursa dan ditunjuk oleh penjamin pelaksana emisi. Sedangkan UndangUndang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal pasal 1 ayat 15 mendefinisikan penawaran umum sebagai kegiatan penawaran yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tats cara yang telah diatur dalam Undang-Undang tersebut dan peraturan pelaksanaannya. Manfaat penawaran umum saham disebutkan oleh Darmadji dan Fakhruddin (2001: 43) adalah sebagai berikut: 1) Dapat memperoleh Jana yang relatif besar dan dapat diterima sekaligus. 2) Biaya go public relatif mudah dan proses relatif mudah. 3) Pembagian deviden berdasarkan keuntungan yang diperoleh. 4) Perusahaan dituntut lebih terbuka sehingga dapat memacu perusahaan untuk meningkatkan profesionalisme. 5) Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk tarot serta memiliki saham perusahaan sehingga lebih dikenal oleh masyarakat. Dalam penelitian ini, saham baru yang ditawarkan kepada publik di pasar primer (baik first offering maupun second offering), sejak tertanggal efektif di pasar primer hingga dinyatakan efektif di bursa dari BAPEPAM.

2.1.1. Metode Underwriting Ada 2 (dua) metode pokok dalam melakukan IPO yaitu sebagai berikut: 1) Firm commitment Dengan metode firm commitment, underwriter membeli surat berharga dengan harga yang lebih rendah dari harga penawaran dan menanggung risiko atas tidak terjualnya surat berharga tersebut. Umumnya IPO di BEJ dilakukan dengan metode ini. 2) Best effort Dengan metode best effort, underwriter hanya bertindak sebagai agen yang menerima komisi untuk setiap saham yang terjual. Underwriter secara legal terkait untuk menggunakan usaha terbaiknya (best effort) untuk menjual surat berharga pada harga penawaran yang telah disepakati. 2.2 Mekanisme yang dilakukan IPO Tahap-tahap yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh perusahaan yang akan melakukan penawaran umum (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 44) adalah sebagai berikut: 2.2.1 Tahap Pra-Emisi 1) Perusahaan melakukan kajian mendalam terhadap keadaan keuangan, aset, kewajiban kepada pihak lain dan kewajiban pihak lain terhadap perusahaan dan rencana penghimpunan Jana. 2) Perusahaan menyusun rencana penawaran umum yang hams mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham. Keputusan itu akan menjadi landasan hokum untuk melakukan penawaran umum. 3) Perusahaan menentukan penjamin emisi, profesi penunjang dan lembaga penunjang untuk penawaran umum. Profesi penunjang yang diperlukan adalah akuntan publik untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan emiten untuk dua tahun, notaris untuk membuat dokumen atas pembahan anggaran dasar, konsultan hokum untuk memberikan pendapat dari segi hokum mengenai semua hal yang berkaitan dengan hokum penawaran umum. Lembaga penunjang yang diperlukan adalah wali amanat yang akan bertindak untuk mewakili kepentingan pemegang obligasi sebagai kreditur, Biro Administrasi Efek, lembaga kustodian. 4) Perusahaan menyiapkan semua dokumen dan perjanjian yang diperlukan untuk melakukan penawaran umum, membuat kontrak pendahuluan dengan bursa efek dan melakukan public expose. 5) Perusahaan menyampaikan pemyataan pendaftaran kepada Bapepam. Bapepam akan menyampaikan pemyataan efektif pemyataan pendaftaran tersebut dalam waktu 45 hari setelah meneliti kelengkapan dokumen, cakupan dan kejelasan informasi dan keterbukaan menurut aspek hukum, akuntansi, keuangan, dan manajemen. 2.2.2. Tahap Emisi

1) Penawaran oleh sindikasi penjamin emisi dan agen penjual di pasar primer dan penjatahan kepada pemodal oleh sindikasi penjamin emisi dan emiten di pasar primer serta penyerahan efek kepada pemodal di pasar primer. 2) Emiten mencatatkan efeknya di pasar sekunder setelah itu perdagangan efek di pasar sekunder dapat dimulai. 2.2.3 Tahap Setelah Emisi Sesudah proses emisi, emiten berkewajiban untuk menyampaikan informasi, yaitu laporan berkala misalnya laporan tahunan dan laporan tengah tahunan serta laporan kejadian penting dan relevan misalnya akuisisi, pergantian direksi. Dana yang diperoleh dari penawaran perdana saham biasanya digunakan perusahaan untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur permodalan atau divestasi. Tetapi rata-rata motivasi utama perusahaan go public adalah untuk memfasilitasi proses akuisisi. Ketika penawaran saham perdana dilakukan, investor potensial hanya menggunakan informasi yang terdapat dalam prospektus untuk menetapkan keputusan investasinya. Hal ini disebabkan tidak terdapatnya media lain yang menyedikan informasi mengenai penerbit sekuritas. Faktor menyebabkan kebanyakan saham mengalami underpricing dalam jangka pendek karena investasi awal yang optimis sedangkan dalam jangka panjang akan underperformance (Prastiwi dan Kusuma dalam Kartika Eka Pertiwi, 2007: 12). Tahapan-thapan penawaran umum di atas dapat tertuang pada skema di bawah ini. Skema 2.1 Tahapan-Tahapan Penawaran Umum Intern Perusahaan BAPEPAM Pasar Perdana Pasar Sekunder Pelaporan 1. Rencana Go Public 2. RUPS 3. Penunjukkan underwriter, profesi penunjang, lembaga penunjang 4. Mempersiapkan dokumen-dokumen 5. Konfirmasi sebagai agen penjual oleh penjamin 6. Kontrak pendahuluan dengan bursa efek 7. Penandatanganan perjanjian-perjanjian 8. Public Expose 1. Pernyataan pendaftaran 2. Ekspose terbatas di BAPEPAM 3. Tanggapan atas kelengkapan dokumen, kecukupan dan kejelasan informasi, keterbukaan (aspek hukum, akuntansi, keuangan dan manajemen) 4. Komentar tertulis dalam waktu 45 hari. 5. Pemyataan pendaftaran dinyatakan efektif

1. Penawaran umun 2. Penjatahan kepad pemodal oleh sidikasi penjamin emisi dan emiten 3. Distribusi efek kepada pemodal secara elektronik 1. Emiten mencatatkan sahamnya di bursa efek 2. Perdagangan di bursa efek 1. Laporan berkala misalnya laporan tahunan atau semesteran 2. Laporan kejadian penting dan relevan misalnya akuisisi dan pergantian direksi Sumber: Darmadji dan Fakhruddin, 2001:

2.2.4. Penilaian Harga Saham IPO Berdasarkan fungsinya, dijelaskan oleh Eduardus Tandelilin (2001: 183) nilai saham terdiri atas 3 (tiga) yaitu nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik. Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham (emiten). Nilai pasar adalah nilai saham di pasar, yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut di pasar. Sedangkan nilai intrinsik atau nilai teoritis adalah nilai saham yang sebenamya atau seharusnya terjadi. Menurut Suad Husnan (2005: 282), "Analisis saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik (intrinsic value) atau harga teoritis, dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar scat (current market price) saham tersebut". Pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Apabila Nilai intrinsik > harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai undervalued (harganya terlalu rendah), dan sebaiknya dibeli atau ditahan apabila saham tersebut telah dimiliki. 2) Apabila Nilai intrinsik < harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai overvalued (harganya terlalu mahal), dan sebaiknya dijual. 3) Apabila Nilai intrinsik = harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai wajar harganya, dan berada dalam kondisi seimbang. Menurut Husnan (2005: 328), untuk menghitung nilai intrinsik dapat menggunakan multiplier laba (yaitu PER), yaitu dengan cara sebagai berikut: Nilai intrinsik = Taksiran EPS x PER yang ditaksir 2.1Nilai intrinsik dalam penelitian ini, dihitung dari taksiran EPS dan PER atas perhitungan Present Value manfaat yang diharapkan akan diterima investor, yang terdapat pada prospektus. Secara skematis, analisis penilaian saham ditunjukkan path gambar di bawah ini : Skema 2.3 Proses Analisis Saham Somber: Suad Suad Husnan, 2005: 283.

Berdasarkan gambar di atas, investor harus memperkirakan berapa besar dan kapan manfaat yang diharapkan akan diterima, dan manfaat tersebut akan di-present value-kan dengan tingkat bunga yang layak. Tingkat bunga ini hams memperhatikan risk free rate (tingkat bunga bebas

risiko) ditambah premi atas risiko. Nilai intrinsik saham IPO kemudian dibandingkan dengan harga penawaran umum perdana (IPO)

2.3 Prospektus (Prospectus) Penjualan surat berharga ke publik harus didukung dengan informasi dan dokumen yang diwajibkan oleh hukum dan peraturan yang berlaku, salah satunya adalah prospektus. Menurut Ardiansyah (2003) dalam Kartika Eka Pratiwi (2007: 19), prospektus adalah gambaran umum perusahaan yang memuat keterangan secara lengkap dan juju mengenai keadaan perusahaan dan prospeknya di masa mendatang serta informasi yang dibutuhkan sehubungan dengan penawaran umum. Prospektus merupakan dokumen penting dalam proses IPO, yang memuat informasi mengenai mekanisme penawaran saham, nama auditor, nama penjamin emisi, posisi keuangan perusahaan serta informasi material lainnya. Calon investor dapat melihat komposisi persentase kepemilikan saham perusahaan sebelum dan sesudah IPO dalam prospektus. Dalam rangka IPO, dijelaskan oleh Robbert Ang (1997: 2.8) bahwa terdapat 4 (empat) jenis prospektus sesuai dengan aturan yang digariskan BAPEPAM, yaitu: 1) Prospektus awal 2) Info memo 3) Prospektus ringkas 4) Prospektus lengkap

2.3.1 Keterkaitan Antara Rasio Profitabilitas dan Harga Saham IPO Pada umumnya pemilik akan mempertahankan kepemilikannya dalam perusahaan. Enterpreneur (pemilik sebelum go public) akan tetap menginvestasikan modal pada perusahaan apabila mereka yakin akan prospeknya di masa mendatang. Informasi tingkat kepemilikan oleh enterpreneur akan digunakan oleh investor sebagai pertanda bahwa prospek perusahaan baik. Hasil penelitian Hermawan (2000) dalam Zulfikar (2006: 19) menunjukkan bahwa persentase saham yang ditawarkan path publik mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap tingkat underpricing saham IPO. Michaely dan Shaw (1994) dalam Zulfikar (2007: 32) mengungkapkan bahwa teori yang menentukan undervalue atau underpricing adalah signaling, yaitu suatu tindakan calon emiten yang dengan sukarela menurunkan harga IPO (undervalued) adalah untuk menciptakan "suatu rasa baik di mats investor". Karena investor sebagai pihak pembeli, berusaha untuk membeli saham tersebut

dengan harga yang semurah-murahnya. Oleh karena itu, perusahaan dapat menunjukkan sinyal

tentang perusahaannya dengan informasi dari laporan keuangan (prospektus). Watts dan Zimmerman (1986) dalam Kartika Eka Pratiwi (2007: 4) mengemukakan bahwa laba akuntansi adalah faktor yang dapat mempengaruhi harga saham. Oleh karena itu, para peneliti memprediksi bahwa rasio-rasio profitabilitas yang mengandung aspek lain dan dilaporkan dalam prospektus akan berpengaruh path reaksi pasar yang ditunjukkan dengan harga saham IPO. Informasi akuntansi berupa laporan keuangan memberikan suatu sejarah yang berkesinambungan dan dikuantifikasikan dalam satuan uang berkenaan dengan sumberdaya ekonomi dan kewajiban dari suatu perusahaan bisnis untuk dikomunikasikan kepada pihak luar perusahaan. Secara ringkas dijelaskan oleh Kieso dan Weygandt (1995: 10), tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan (i) informasi yang berguna dalam keputusan investasi dan kredit, (2) informasi yang berguna dalam menilai prospek arus kas, dan (3) informasi mengenai sumberdaya perusahaan. Dalam analisis perusahaan, investor seringkali memusatkan perhatian path laba yang akan diterimanya. Oleh karena itu perlu dipahami bagaimana laba diperoleh. Angka-angka GPM, OPM, NPM, ROA, dan ROE memiliki karakteristik yang berbeda. Walaupun demikian, kelima rasio tersebut merupakan rasio profitabilitas yang mencerminkan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Dalam konsep harga saham IPO, rasio-rasio profitabilitas perusahaan yang menawarkan saham IPO-nya diperoleh dari laporan keuangan prospektus, yang disajikan oleh perusahaan berdasarkan atas prinsip-prinsip akuntansi yang umum diterima. Rasio-rasio profitabilitas yang didapatkan dari laporan prospektus tersebut (profitabilitas prospektus) diindikasikan memiliki pengaruh terhadap penentuan harga saham IPO. Hal ini dibuktikan oleh penelitian Ball dan Brown dalam Hendriksen dan Van Breda (2000: 343) tentang hubungan antara laba akuntansi dan harga sekuritas, menunjukkan hasil bahwa "Pads dasamya harga saham bergerak dalam arah yang sama seperti laba akuntansi, telah dikuatkan berkali-kali sesudah itu, hal ini dimungkinkan karena saham menanggapi kejadian yang sama seperti laba. Altematifnya, ini mungkin karena laba menyampaikan informasi kepada pasar modal".

Data penelitian ini adalah data harga saham Initial Public Offering (IPO) di BEJ, beserta data rasio-rasio profitabilitas prospektus yaitu Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), dan Return on Equity (ROE) dari masing-masing perusahaan yang melakukan IPO. Analisis ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan demi kemajuan dan perkembangan pasar modal Indonesia Data penelitian ini adalah data harga saham Initial Public Offering (IPO) di BEJ, beserta data rasio-rasio profitabilitas prospektus yaitu Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), dan Return on Equity (ROE) dari masing-masing perusahaan yang melakukan IPO. Analisis ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan demi kemajuan dan perkembangan pasar modal Indonesia. data 51 sampel mengenai harga saham IPO di BEJ sebagai variabel dependen, beserta data rasio-rasio profitabilitas prospektus sebagai variabel independen yang terdiri dari GPM, OPM, NPM, ROA, dan ROE sebagai subvariabel independen dengan perincian data sebagai berikut:

Tabel4.1 Data Harga Saham IPO dan Rasio Profitabilitas No. Perusahaan IPO (dalam Rp) Y Rasio Profitabilitas (dalam %)

GPM X X X X X 1 PT. Serad Produce 8.700,00 39,82 23,18 8,05 2,79 2 PT. Great River Garment In. 8.700,00 41,71 24,28 8,43 2,79 3 PT. Metrodata Espindo 6.800,00 12,56 8,26 5,94 12,04 4 PT. H. M. Sampoerna 12.600,00 39,44 23,29 11,59 10,18 5 PT. Dharmala Intiland 1.650,00 49,85 49,85 57,11 9,59 6 PT. SMART 3.000,00 10,78 7,59 5,00 4,79 7 PT. Berlian Laju Tanker 1.600,00 100,00 31,63 28,95 5,32 8 PT. Barito Pacific Timber 7.200,00 32,35 21,17 14,65 1,34 9 PT. Semen Cibinong 5.500,00 35,94 30,35 7,07 2,24 10 PT. Budi Acid Jaya 3.000,00 21,37 17,02 14,21 8,16 11 PT. Bimantara Citra 1.250,00 41,44 24,52 8,95 4,46 12 PT. Komatsu Indonesia 2.100,00 17,52 14,72 8,85 9,86 13 PT. Bank Umum Nasional 1.000,00 100,00 34,91 26,14 8,21 14 PT. J1HD 1.475,00 64,64 7,23 12,24 0,55 15 PT. Lippo Karawaci 3.250,00 42,52 25,87 18,15 2,58 16 PT. PP London Sumatra Ind. 4.650,00 55,63 50,14 32,56 21,20 17 PT. Citatah 2.375,00 47,53 26,64 16,42 7,09 18 PT. Cahaya Kalbar 1.100,00 23,00 16,37 14,49 4,79 19 PT. Ramayana Lestari Sentosa 3.200,00 26,34 9,48 6,85 8,75 20 PT. Kedawung Setia In. Ltd. 800,00 20,93 14,91 7,51 8,74 21 PT. Selamat Sempuma 1.700,00 30,46 19,55 8,55 2,91 22 PT. Daya Guna Samudera 1.950,00 58,02 46,38 28,05 6,19

OPM NPM ROA ROE

25,91 25,91 19,24 31,88 10,17 8,13 13,23 3,00 5,79 16,81 12,69 25,72 17,35 0,77 10,53 58,33 15,02 6,80 31,19 18,68 6,49 10,18

23 24

PT. PT.

Serad Alter

Produce Abadi

900,00 900,00

16,89 58,60

11,33 34,47

5,53 20,82

1,63 5,06

4,21 10,55

Tabel4.1 Data Harga Saham IPO dan Rasio Profitabilitas (Lanjutan) No. Perusahaan IPO (dalam Rp) Y Rasio Profitabilitas (dalam %) GPM X OPM X NPM X ROA X ROE X 25 PT. Bank Pikko 800,00 100,00 47,57 31,80 1,05 4,48 26 PT. Alumindo Light Metal In. 1.300,00 13,69 7,43 4,51 1,90 4,38 27 PT. Kabelmetal Indonesia 1.000,00 18,83 13,00 2,50 0,59 1,39 28 PT. BII 750,00 100,00 71,11 48,12 0,99 12,86 29 PT. Mitra Rajasa 1.175,00 34,97 29,07 14,31 4,27 9,52 30 PT. Lautan Luas 2.950,00 20,24 7,39 4,00 4,79 19,30 31 PT. Multipolar Corporation 500,00 36,31 1,31 2,48 0,76 1,31 32 PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia 1.000,00 27,20 17,59 10,43 4,45 15,03 33 PT. Sunson Textile Manufact. 850,00 22,72 19,26 10,21 1,43 4,32 34 PT. Matahari Putra Prima 500,00 32,48 7,88 5,05 3,27 8,42 35 PT. Astra Ago Lestari 1.550,00 40,32 32,25 16,50 2,24 5,90 36 PT. Makindo 975,00 100,00 64,40 73,30 7,62 9,73 37 PT. Suryainti Permata 600,00 51,78 47,81 38,92 6,57 8,95 38 PT. Baligraha Medikatama 500,00 13,18 13,18 2,22 0,64 0,83 39 PT. Berlian Laju Tanker 600,00 100,00 35,31 20,97 2,26 6,88 40 PT. Ricky Putra Globalindo 600,00 30,06 19,37 9,70 4,10 10,10 41 PT. Tira Austenite 1.250,00 44,61 10,04 -1,73 -0,68 -4,18 42 PT. Plastpack Prima Industry 200,00 24,01 17,28 11,45 2,99 3,65

43 PT. Bank Rakyat Indonesia 875,00 100,00 33,31 28,28 1,29 19,07 44 PT. Bakrie Telecom 110,00 100,00 -41,09 -68,14 -7,33 -12,83 45 PT. Malindo Feedmill 880,00 16,77 12,34 6,60 11,20 35,94 46 PT. Ruis Radiant Utama Int. 250,00 11,71 5,12 2,60 7,33 16,92 47 PT. Total Bangun Persada 345,00 17,30 14,65 10,36 2,18 5,89 48 PT. Indonesia Air Transport 130,00 49,68 27,79 39,59 7,47 14,62 49 PT. Truba Alam Manunggal 110,00 9,51 2,62 0,82 0,29 0,48 50 PT. Central Proteinaprima 110,00 16,31 7,45 4,86 3,05 14,23 51 PT. Mobile-8 Telecom 225,00 100,00 -10,74 -11,06 -1,17 -3,80 Sumber: Prospektus masing-masing Perusahaan, BEJ tahun 1989 s.d. 2006 2.5 Lembaga yang terkait IPO suatu saham Adapun lembaga yang terkait dengan IPO suatu saham adalah lembaga keuangan dengan Badan Pengawas pasar modal (BAPEPAM). karena BAPEPAM memiliki fungsi dan tanggung jawab corporate secretary dalam melayani stake holders yang mencakup pemegang saham, investor publik, pemerintah, konsumen, pemasok, mass media dan serikat perkerja. Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana untuk menghasilkan pendapatan. Contoh dari lembaga keuangan adalah bank. Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian, perusahaan sekuritas, lembaga pembiayaan, dll). Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris) , Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya.

2.6 Public Expose

, Pengertian public expose adalah saat penyampaian rencana IPO kepada publik termasuk media massa dalam sebuah presentasi yang berkenaan dengan emiten dan menjawab pertanyaanpertanya an bila ada. Tujuan public expose diantaranya adalah untuk penggalangan dana dalam rangka untuk ekspansi usaha, diversifikasi, memperbaiki struktur keuangan, pengalihan kepemilikan (divestasi) dan lain-lain.

Proses Public expose BEI pada tahun 2008 ini menargetkan sekitar 30 emiten saham yang akan mencatatkan saham di BEI. Kendati target yang dipatok jumlahnya cukup banyak, bukan berarti untuk tercatat di BEI menjadi gampangan. Proses go public tetap menggunakan prosedur yang berlaku, sesuai dengan standar dan aturan yang berlaku, tanpa sedikit pun manajemen BEI terlibat di dalamnya. Karena memang dalam proses go public ini, pintu pertama yang harus dilakukan adalah Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Karena berdasarkan struktur dan UU Pasar Modal, lembaga pemerintah ini yang diberikan tanggung jawab terhadap proses go public hingga pasar perdana (pasar primer). Proses go public, secara sederhana dikatakan sebagai kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Oleh karena penawaran umum sebuah aktivitas dari sebuah perusahaan maka setidaknya ada tahapan-tahapan yang mesti dikerjakan oleh perusahaan yang akan melakukan penawaran umum ini. Terlebih lagi penawaran umum tersebut mencakup penjualan saham di pasar perdana, penjatahan saham, pencatatan di bursa efek. Dari tahapan-tahapan tersebut BEI membagi beberapa tahapan kerja dari sebuah proses go public. Tahap Persiapan Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses go public. Pada tahap persiapan ini yang paling utama yang harus dilakukan sebuah perusahaan yang akan go public adalah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham terlebih dulu (RUPS). RUPS bagi sebuah perusahaan merupakan hak penting dan merupakan kaidah yang diatur dari UU Perseroan Terbatas. Go public harus disetujui terlebih dulu oleh pemegang saham. Karena go public akan melibatkan modal baru di luar pemegang saham yang ada maka perlu diputuskan apakah kehadiran modal baru itu nantinya akan mengubah masing-masing kepemilikan para pemegang saham lama. Berapa modal yang dibutuhkan, dan berapa modal yang mesti disetor masing-masing pemegang saham harus terjawab dan memperoleh persetujuan oleh pemegang saham lama. Mekanisme RUPS yang dilakukan perusahaan yang akan go public ini merupakan mekanisme RUPS sebagaimana yang ditetapkan leh UU PT. Setelah memperoleh persetujuan go public ini maka perusahaan mulai mempersiapkan penjamin emisi (underwriter) dari perusahaan itu. Underwriter adalah perusahaan efek yang nantinya akan menjembatani perusahaan efek tersebut ke pasar modal. Sebagai penjamin maka perusahaan efek itu akan menyiapkan dokumen dan bersama dengan perusahaan menunjuk pihak-pihak seperti akuntan publik, konsultan hukum, notaris, perusahaan penilai (appraisal), dan faktor-faktor lain yang sifatnya adminsitrasi. Akuntan publik dibutuhkan untuk menilai berbagai pernyataan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan, konsultan hukum, tentunya antara lain melakukan audit hukum atas aspek hukum dari bisnis, aset dan berbagai produk hukum yang pernah dikeluarkan dan yang akan dikeluarkan perusahaan. Sedangkan notaris ditunjuk antara lain untuk mencatat setiap keputusan yang diambil perusahaan daam rangka proses go public. Tugas notaris antara lain berkaitan dengan

perubahan modal disetor Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Appraisal atau perusahaan penilai bertugas untuk menilai aset perusahaan khususnya dari sisi nilai. Dengan adanya appraisal ini berarti bisa diketahui nilai perusahaan, nilai modal sehingga nantinya bersama dengan komponen-komponen lainnya, kinerja keuangan dan operasional bisa dikeluarkan nilai dan harga saham yang layak bila perusahaan itu akan go public. Praktis dalam tahap persiapan ini yang melakukan pengolahan data-data perusahaan, tidak lagi manajemen atau direksi, apalagi pemegang saham pendiri yang banyak terlibat, tapi sudah orangorang di luar perusahaan ikut terlibat. Pihak-pihak luar seperti underwriter, konsultan hukum, akuntan, appraisal dan notaris. Mereka itu merupakan pihak-pihak yang sudah memahami tugas dan fungsinya bagi perusahaan. Karena itu guna kelancaran proses go public sebuah perusahaan disarankan menggunakan profesi penunjang pasar modal yang memperoleh izin dari BapepamLK. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran Dalam tahap ini, perusahaan bersama underwriter membawa dokumen yang terangkum dalam prospektus ringkas perusahaan ke Bapepam-LK. Prospektus ringkas merupakan keterangan ringkas mengenai perusahaan dalam minimal dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Untuk itu prospektus harus secara ringkas dan padat memuat berbagai informasi terkait dengan perusahaan, mulai dari company profile, kinerja operasional perusahaan seperti, neraca rugi laba, proyeksi kinerja perusahaan serta untuk kepentingan apa dana masyarakat itu dibutuhkan. Pada tahap ini jangan heran kalau perusahaan beserta penjamin emisinya, konsultan hukum, notaris dan akuntan publik serta appraisal, akan sering modar-mandir ke Bapepam-LK. Sebab pada tahap ini seluruh pernyataan para profesi pendukung pasar modal itu (notaris, konsultan hukum dan akuntan), termasuk appraisal dan penjamin emisi mulai diperiksa secara detil, satu per satu lengkap dengan dokumen pendukungnya. Pada tahap inilah seleksi tersebut berlangsung. Kalau penjamin emisi memperkirakan harga jual sahamya Rp 6.000 per saham, maka dokumen pendukung tentang itu harus ada, jelas dan transparan. Aspek full disclosure akan mulai terungkap di sini. Jadi dapat dipastikan para profesi penunjang pasar modal itu, tidak akan main-main dalam memberikan pendapatnya. Meleset sedikit saja, atau berbeda dengan kaidah yang berlaku ancaman bagi para profesional pasar modal itu cukup berat, dan harus dibayar mahal. Adapun sanksinya bisa berupa denda hingga sanksi pidana atau pencabutan izin. Tahap Penjualan Saham Dipastikan kurang dari 38 hari Bapepam-LK sudah memberikan jawaban atas pernyataan pengajuan pendaftaran perusahaan yang akan go public ini. Kalau setelah melakukan pendaftaran dan tidak ada koreksi maka pada periode waktu tersebut, pernyataan tersebut otomatis menjadi efektif. Apabila perusahaan itu sudah dinyatakan efektif, berarti saham dari perusahaan itu sudah bisa dijual. Penjualan dilakukan melalui penawaran umum (initial public offering/IPO). Dalam konteks pasar modal penjualan saham melalui mekanisme IPO ini disebut dengan penjualan saham di pasar perdana, atau biasa juga disebut dengan pasar perdana. Penjualan saham dalam pasar perdana mekanismenya diatur oleh penjamin emisi. Penjamin emisi yang akan melakukan penjualan kepada investor dibantu oleh agen penjual. Agen penjual adalah

perusahaan efek atau pihak lain yang ditunjuk sebelumnya dan tercantum dalam prospektus ringkas. Oleh Bapepam-LK bagi perusahaan yang akan tercatat di BEI penjualan saham dalam IPO ini waktunya relatif terbatas, dua atau tiga hari saja. Tapi bagi perusahaan yang setelah menjual sahamnya tidak mencatatkan di BEI maka penjualan sahamnya bisa lebih lama lagi. Dan tentunya akan sangat tergantung dari prospektus yang diajukan pada pernyataan pendaftaran. Hingga tahap IPO ini, perusahaan sudah bisa dinyatakan sebagai perusahaan publik. Gelar di belakang perusahaan menjadi Tbk (kependekan dari Terbuka). Sebagaimana diungkap sebelumnya, perusahaan bisa langsung mencatatkan sahamnya di BEI setelah IPO bisa juga tidak. Jadi setelah menjadi perusahaan public sama sekali tidak ada keharusan bagi saham sebuah perusahaan untuk langsung tercatat (listed). Ingat ketika PT Abdi Bangsa Tbk perusahaan penerbit harian Republika pertama kali go public tidak langsung tercatat di BEI, melainkan beberapa tahun kemudian. Kendati tidak langsung listing namun perusahaan yang telah IPO tersebut tetap mengikuti aturan mengenai keterbukaan di pasar modal. Itu berarti laporan keuangan, corporate action dan ketebukaan informasi lainnya harus disampaikan ke publik. Tahap Pencatatan di BEI Setelah melakukan penawaran umum, perusahaan yang sudah menjadi emiten itu akan langsung mencatatkan sahamnya maka yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah apakah perusahaan yang melakukan IPO tersebut memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku di BEI (listing requirement). Kalau memenuhi persyaratan, maka perlu ditentukan papan perdagangan yang menjadi papan pencatatan emiten itu. Dewasa ini papan pencatatan BEI terdiri dari dua papan: Papan Utama (Main Board) dan Papan Pengembangan (Development Board). Sebagaimana namanya, papan utama merupakan papan perdagangan bagi emiten yang volume sahamnya cukup besar dengan kapitalisasi pasar yang besar, sedangkan papan pengembangan adalah khusus bagi pencatatan saham-saham yang tengah berkembang. Kendati terdapat dua papan pencatatan namun perdagangan sahamnya antara papan utama dan papan pengembangan sama sekali tidak berbeda, sama-sama dalam satu pasar. Jadi perbedaaan papan perdagangan ini hanya membedakan ukuran perusahaan saja. Papan Utama ditujukan untuk emiten atau emiten yang mempunyai ukuran (size) besar dan lamanya menjalankan usaha utama sekurang-kurangnya 36 bulan berturut-turut. Sementara Papan Pengembangan dimaksudkan untuk perusahaan-perusahaan yang belum dapat memenuhi persyaratan pencatatan di Papan Utama, termasuk perusahaan yang prospektif namun belum menghasilkan keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai