4.skizofrenia DSM IV
4.skizofrenia DSM IV
1.Waham. 2.Halusinasi. 3.Bicara kacau (contoh : sering keluar dari alur atau inkoheren). 4.Perilaku kacau atau katatonik. 5.Gejala negatif, seperti afek datar, alogia (tidak mau bicara), tidak ada minat (avolition).
Terdapatnya halusinasi atau waham tidak penting untuk diagnosis skizofrenia. Pasien didiagnosis skizofrenia bila menunjukkan 2 (dua) gejala dari daftar gejala no.3-5 pada kriteria (A) diatas. Kriteria (B) memerlukan adanya fungsi yang terganggu meskipun tidak deteriorasi,yang terjadi selama fase aktif penyakit. Gejala harus menetap minimal 6 (enam) bulan,dan diagnosis gangguan skizoafektif atau gangguan mood tidak ada.
Catatan : Hanya satu gejala dari kriteria (A) diperlukan bila wahamnya bizar atau halusinasinya mengandung suara-suara yang mengomentari perilaku atau pikiran seseorang, atau dua atau lebih suara-suara berbicara satu sama lain.
C.DURASI
Tanda-tanda gangguan berlanjut dan menetap minimal 6 (enam) bulan. Periode 6 bulan ini harus terdapat gejala minimal 1 (satu) bulan (atau kurang bila terapinya sukses) yang ditemukan pada kriteria (A)
(contoh : gejala fase aktif) dan terdapat periode prodormal atau gejala residual. Selama periode prodormal atau residual ini, tanda gangguan dimanifestasikan hanya oleh gejala negatif atau dua atau lebih gejala yang terdapat pada kriteria (A) sebagai bentuk yang lemah (contoh : kepercayaan yang aneh, pengalaman persepsi yang tidak biasa).
TIPE DISORGANIZED = HEBEFRENIK A. Semuanya menonjol : 1. bicara kacau. 2. perilaku kacau. 3. afek datar atau tidak serasi. B. Kriteria tidak ditemukan pada tipe katatonik.
TIPE KATATONIK :
Minimal 2 (dua) dari : Imobilitas motorik dibuktikan dengan katalepsi (termasuk waxy flexibility) atau stupor. Aktivitas motorik yang berlebihan (tampak tanpa tujuan dan tidak dipengaruhi oleh stimulus eksternal). Negativisme yang ekstrim (tampak pertahanan tanpa tujuan terhadap semua instruksi atau mempertahankan postur kaku melawan usaha menggerakannya)atau mutisme. Keanehan pergerakan volunter dibuktikan dengan sikap tubuh tertentu/posturing (asumsi postur volunter tidak serasi atau bizar), pergerakan stereotipi, mannerisme yang menonjol, atau menyeringai yang menonjol. Ekolalia atau ekopraksia.
TIPE RESIDUAL :
Tidak terdapat waham, halusinasi, bicara kacau, dan perilaku kacau atau katatonik yang menonjol. Terdapat bukti lanjutan dari gangguan yang ditandai dengan adanya gejala negatif, atau dua atau lebih gejala yang terdapat pada Kriteria (A) untuk skizofrenia sebagai bentuk yang lemah(seperti kepercayaan yang aneh, pengalaman persepsi yang tidak biasa).