BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan penyakit menular langsung yg disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang menyerang organ tubuh, terutama paru. Dari kasus TB paru yang terus meningkat, maka perlu dilakukan penelitian.
B. PERUMUSAN MASALAH
Adakah faktor faktor yang berhubungan dgn kejadian kasus baru TB pada keluarga pebderita TB paru BTA (+) di Puskesmas Karangdoro Kota Semarang?
C. TUJUAN PENELITIAN
a. Tujuan Umum: Mengetahui faktor-faktor yg berhubungan dengan kejadian kasus baru TB paru BTA (+) di Puskesmas Karangdoro kota Semarang.
b. Tujuan Khusus Mendeskripsikan umur penderita TB paru BTA (+). Mendeskripsikan pendidikan penderita TB paru BTA (+). Mendeskripsikan pengetahuan penderita TB paru BTA (+).
Mendeskripsikan lama kontak penderita TB paru BTA (+). Mendeskripsikan pendapatan per kapita penderita TB paru BTA (+). Mendeskripsikan kepadatan hunian penderita TB paru BTA (+). Menganalisis hubungan umur dengan kejadian kasus baru TB paru pada keluarga penderita .
Menganalisis hubungan pengetahuan dengan kejadian kasus baru TB paru pada keluarga penderita. Menganalisis hubungan lama kontak dengan kejadian kasus baru TB paru pada keluarga penderita.
Menganalisis hubungan pendapatan per Kapita dengan kejadian kasus baru TB paru pada keluarga penderita. Menganalisis hubungan kepadatan hunian dengan kejadian kasus baru TB paru pada keluarga penderita.
D. MANFAAT PENELITIAN
a.Sebagai informasi bagi Dinas Kesehatan kota Semarang dan Puskesmas Karangdoro dalam pelayanan b.Sebagai informasi kepada masyarakat tentang faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kasus baru TB paru.
Kerangka teori
Predisposing factors: Pengetahuan tentang TB paru Sikap responden tentang TB paru
Enabling factors / faktor pendukung : Petugas kesehatan Jarak rumah ke tempat pelayanan kesehatan Ketersediaan obat TB paru
Reinforcing factors / faktor penguat : Sikap dan perilaku petugas Anggota keluarga yang menderita TB paru
Perilaku : Lama kontak dengan penderita TB paru Kebiasaan merokok Kebiasaan meludah Tidak menutup mulut saat batuk
Kerangka konsep
Variabel bebas
Umur
Varibel terikat
Pendidikan
Pengetahuan
Kepadatan hunian
B. Populasi dan Sampel a. Populasi penelitian adlh semua penderita TB paru BTA (+) yg berumur 15-70 th. b. Jumlah sampel yg digunakan dlm penelitian ini adalah semua total populasi yang ada yaitu 35 orang.
3. Definisi Operasional Umur: masa hidup penderita sejak lahir hingga dilakukan penelitian. Skala : Rasio Jenjang sekolah formal tertinggi yang telah ditamatkan penderita sampai pada saat penelitian ini. Skala : Ordinal
Pengetahuan: kemampuan responden dalam menjawab seluruh pertanyaan. Skala : Interval Lama tinggal responden dengan penderita yang diukur dalam bulan. Skala : Rasio Pendapatan per kapita: Jumlah pendapatan dari seluruh anggota keluarga dibagi dengan jumlah seluruh anggota keluarga yang menjadi
Kepadatan hunian: Perbandingan luas kamar tidur dengan jumlah penghuni. Skala : Rasio Kejadian kasus TB paru pada keluarga: Ada tidaknya keluarga penderita TB paru yang tertular. Skala : Nominal
D. Metode Pengumpulan Data 1. Sumber Data 2. Alat Bahan 3. Prosedur Penelitian E. Metode Pengolah Data Editing, koding, entry, cleaning.
Dikategorikan menjadi produktif apabila responden berumur 15-55 th, sedangkan tidak produktif apabila responden berumur 56 th.
b. Pendidikan
Pendidikan Responden SD SMP SMU PT Jumlah Frekuensi 12 8 9 6 35 Prosentase (%) 34,3 22,9 25,7 17,1 100,0
Persentase pendidikan responden terbanyak adalah SD, dan paling sedikit adalah perguruan tinggi.
c. Pengetahuan
Pengetahuan responden Kurang Frekuensi 22 Prosentase (%) 62,9
Cukup Baik
Jumlah
6 7
35
17,1 20,0
100,0
d. Lama kontak
Lama kontak Frekuensi Prosentase (%)
12 23
35
34,3 65,7
100,0
f. Kepadatan Hunian
Kepadatan Hunian Rendah Tinngi Jumlah Frekuensi 20 15 35 Prosentase (%) 57,1 42,9 100,0
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Kejadian Kasus Baru TB Paru
3. Analisis Bivariat
B. Pembahasan
1. Umur Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak adalah usia produktif 2. Pendidikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa terbanyak responden berpendidikan sekolah dasar (SD) sebanyak 34,3 %
3. Pengetahuan Sebagian besar penderita TB paru BTA (+) tidak tahu ttg penyakitnya 4. Lama kontak Kontak jangka panjang dg penderita TB paru menyebabkan resiko tertular
B. Saran 1. Meningkatkan penyuluhan ttg TB paru, pengertian, gejala, pengobatan, dan cara penularan TB paru. 2. Penderita TB paru BTA (+) dipisahkan kamar tidurnya dgn anggota keluarga yg sehat. 3. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.