Anda di halaman 1dari 28

KELOMPOK 6

NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 1. BUDIARNO 2. DWITIYO DRAJAT . H 3. GURITNO A.M.A 4. SARI NARULITA 5. WAHYU SETIADI S.

MATERI

Geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana merancang srategi pembangunan guna mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik, aman, dan sejahtera. Pada dasarnya geostratei Indonesia dirumuskan dalam ketahanan nasional.Model ketahanan nasional Indonesia disebut Asta Gatra yang salah satunya gatra ekonomi.Ketahanan pangan merupakan bagian dari gatra ekonomi.

Maksud : Dalam makalah ini, kami bermaksud untuk membahas geostrategi yang dikhususkan pada penganekaragaman pangan dalam ketahanan pangan nasional Indonesia.

Tujuan : 1. Memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan 2. Mencari solusi agar Indonesia tidak perlu mengimpor pangan dalam memenuhi kebutuhan pangannya. 3. Mencari solusi penyelesaian masalah-masalah besar ketahanan pangan. 4. Pemanfaatan lahan yang tidak terpakai untuk lahan pangan. 5. Menganalisis kebijakan pemerintah mengenai penggunaan lahan untuk pangan berkelanjutan di Indonesia

Waktu Selasa, 3 September 2013 Tempat RK. CCR 2.11

1. Apakah penyebab kegagalan upaya penganekaragaman pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dalam kaitannya dengan geostrategi Indonesia? 2. Bagaimana langkah yang sebaiknya ditempuh bangsa Indonesia agar program diversifikasi pangan dapat berjalan dengan baik?

1. Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya. 2. Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan.

3. Ketahanan pangan adalah suatu kondisi terpenuhinya pangan di tingkat masyarakat yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik dalam jumlah mutunya, aman, merata dan terjangkau 4. Diversifikasi pangan adalah upaya peningkatan konsumsi aneka ragam pangan dengan prinsip beragam, bergizi, dan

1. Tahun 1974 dikeluarkan Inpres 14/1974 tentang Perbaikan Menu Makanan Rakyat (PMMR) 2. Undang-Undang nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan. 3. Undang-Undang nomor 25 tahun 2000 tentang Propenas 4. Undang-undang nomor 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

OECD (Organization for Economic Co-operation and Development)

Tinggalkan arah swasembada

Diversifikasi pangan

Pasal 44 Ayat 2 UU no 41 Tahun 2009 DISALAH ARTIKAN !!

Gambar 1 Perkiraan luas sawah di pulau Jawa tahun 2025

Gambar 2 Perkiraan luas lahan perkotaan di pulau Jawa tahun 2025

Meskipun mengalami penurunan jumlah lahan pertanian, tetapi dengan program intensifikasi pertanian, Indonesia mampu meningkatkan hasil panen pertaniannya.

Luas panen, produktivitas, dan jumlah produksi hasil pertanian Indonesia tahun 2011-2013

Padi Komoditi Terbesar

Kebiasaan Masyarakat Indonesia

Program Diversifikasi Pangan Terbentur

Usaha yang dilaksanakan pemerintah untuk mengatasi kurang berhasilnya program diversifikasi pangan antara lain pembuatan Kebijakan Umum Ketahanan Pangan (KUKP) 20102014 sebagai sebagai penyempurnaan dari KUKP 20052009

KUKP 2010-2014 mempertimbangkan pergerakan harga pangan strategis, baik sebagai dampak berantai dari kenaikan harga minyak bumi dunia, perubahan iklim dan pemanasan global, finansial global yang mempengaruhi daya beli konsumen miskin, fenomena dan dinamika kondisi internal di dalam negeri.

Kementerian Pertanian menyusun rencana Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat, yang mencakup empat kegiatan utama yaitu (1)Pengembangan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Kerawanan Pangan. (2)Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan. (3)Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar. (4) Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Badan Ketahanan Pangan

Dalam hal menghadapi luas lahan pertanian yang terus menyusut meskipun telah dilindungi oleh UU no. 41 tahun 2009, pemerintah sebaiknya memberikan sanksi yang tegas kepada para pelanggar.

Para pemilik modal juga seharusnya tidak hanya mementingkan keuntungan perusahaannya tanpa memperdulikan nasib bangsa terutama para petani yang lahannya harus digusur untuk pembangunan aset pemilik modal.

Agar program diversifikasi pertanian berjalan dengan baik, maka selain perlindungan lahan pertanian, perlu juga dilakukan persuasi yang berbeda kepada masyarakat agar mau mengganti makanan pokok berupa beras dengan produk pertanian penghasil karbohidrat lainnya.

Pemanfaatan lahan nonpertanian menjadi lahan pertanian juga dapat dilakukan. Misalnya dengan pemanfaatan lahan kering untuk usaha peternakan ruminansia

Keberhasilan kebijakan diversifikasi pangan mutlak diperlukan. Dengan mengkaji ulang dan mempertegas undangundang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan diharapkan mampu mengatasi permasalahan lahan pertanian di Indonesia yang semakin sempit tiap tahunnya.

Anda mungkin juga menyukai