Wawancara Informasi : mendapatkan informasi secara relevan yang akurat dan lengkap dalam waktu yang singkat. 2. Wawancara Survey : untuk membangun fakta dasar yang kokoh untuk menarik kesimpulan, membuat interpretasi, dan menentukan program tindakan masa depan
1.
4. 5.
7. 8.
informasi mengenai kesesuaian potensi individu dengan pekerjaan & organisasi Wawancara Kinerja : Mendapatkan informasi berdasarkan standart yang ada diperusahaan. Wawancara Persuasif : ketika kedua belah pihak secara aktif terlibat, interaksi interpersonal ketika kedua belah pihak harus berbicara dan mendengarkan secara efektif. Wawancara Konsultasi (konseling) Wawancara Perawatan Kesehatan
beberapa iter yang dilakukan bergantian) d. FGD (wwcr yang dilakukan secara berkelompok dimana iter mewawancarai 5/7 itee)
a. Wawancara Informal
Proses wawancara yang didasarkan sepenuhnya pada
berkembangnya pertanyaan-pertanyaan secara spontan dalam interaksi alamiah. Sangat bergantung pada iter
besar pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara. Terdapat pedoman wawancara yang sangat umum (tanpa urutan & bentuk pertanyaan) Isi pedomannya adalah aspek yang harus dibahas Wwcr ini berbentuk : Wawancara terfokus (spesifik) & Wawancara mendalam (general & depth)
kata-katanya dan cara penyajiannya. Tujuannya untuk meminimalisir variasi. Berlaku sama pada semua itee Efektif jika iter dan iteenya banyak.
10
11
12
karya ilmiah di berbagai bidang. Mengungkap riwayat hidup, pekerjaan, hobby dll Itee lebih aktif berbicara di bandingkan iter.
13
14
d.2. Wawancara Tidak Terstruktur Pertanyaan tidak di susun terlebih dahuklu Disesuaikan dengan keadaan / ciri unik dari itee. Daily activity Waktunya lama n continue.
15
pertanyaannya telah disiapkan. b. Wawancara semi terstruktur : wawancara yang sudah cukup mendalam karena menggabungkan antara wawancara yang berpedoman dengan pertanyaan yang telah disiapkan & pertanyaan yang lebih luas dan mendalam c. Wawancara tidak terstruktur : wawancara yang lebih bebas, lebih mendalam & pedoman wawancara hanya berisi garis besarnya saja.
16
17
18
7. Menurut bentuknya
a. Wawancara Sistematik
b. Wawancara Terarah (idem dengan bebas terpimpin)
19
20
9. Menurut Sifatnya
a. Terbuka (in depth interview)
b. Tertutup (sudah ada pilihan jawabannya)
21
22
23
1. Wawancara Klinis
Suatu prosedur yang penting dalam pemeriksaan
individu. Menentukan diagnostik sementara Dilanjutkan dengan konseling /psikoterapi Dilakukan sebelum psikotes
25
2. Wawancara Perilaku
Lebih terfokus pada perilaku yang akan ditingkatkan /
dikurangi Analisis fungsional Yang perlu diketahui adalah anteseden perilaku yang akan dirubah, perilaku yang muncul selanjutnya konsekuensi perilaku tersebut.
26
3. Wawancara PIO
Dilakukan pada saat seleksi, after psikotes,
pengukuran kinerja, penelusuran motivasi kerja, job satisfaction survey, pemantauan pelaksanaan K3, stres kerja & konflik kerja.
27
kondisi kesehatan fisik mental, kepribadian, kecerdasan serta penelusuran masalah-masalah perkembangan seorang individu sepanjang hidupnya.
28
29