Anda di halaman 1dari 49

KERTAS KERJA PERORANGAN (KKP)

RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA KOLEKTOR KELURAHAN DALAM MELAYANI PEMUNGUTAN PBB BAGI MASYARAKAT MELALUI PELAKSANAAN PENYULUHAN DAN PELATIHAN BAGI KOLEKTOR PBB KASI KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERIZINAN KECAMATAN KOTO TANGAH.

OLEH ISIHA GULO, S.H. NIP. 19641214 200701 1 003

BADAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROPINSI SUMATERA BARAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN KE XV DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PADANG TAHUN 2013

LEMBAR PENGESAHAN KERTAS KERJA PERORANGAN (KKP) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XV KOTA PADANG TAHUN 2013

NAMA NIP UNIT KERJA

: ISIHA GULO, S.H. : 19641214 200701 1 003 : KELURAHAN BATIPUH PANJANG, KECAMATAN KOTO TANGAH : KASI KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERIZINAN : BELUM OPTIMALNYA PEMUNGUTAN PAJAK PBB OLEH KOLEKTOR KELURAHAN : RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA KOLEKTOR KELURAHAN DALAM MELAYANI PEMUNGUTAN PBB BAGI MASYARAKAT MELALUI PELAKSANAAN PENYULUHAN DAN PELATIHAN BAGI KOLEKTOR PBB PADA KASI KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERIZINAN KECAMATAN KOTO TANGAH. Padang, September 2013

JABATAN

ISU AKTUAL

JUDUL

Mengetahui dan Mengesahkan Fasilitator

Drs. RAFFLES. JJ NIP.

ISIHA GULO, SH. NIP. 19641214 200701 1 003

DAFTAR ISI
Halaman

Lembaran Persetujuan KKP .i Kata Pengantar ...ii Daftar Isi ....................................................................................iv Daftar Gambar............................................................................................vi Daftar Tabel ...vii
BAB I PENDAHULUAN A Latar Beiakang........................................................................ B Isu Aktual.. C Perumusan Masalah.. D Metoda Pengumpulan Data.. E Pengertian dan Ruang Lingkup Bahasan.... BAB II GAMBARAN KEADAAN SEKARANG. A Visi dan Misi............................................................................. B Tugas Pokok dan Fungs.. 1 1 3 3 4 5 6 6 6

C Program dan Kegiatan-kegiatan..... 13 D Gambaran Pencapaian Tingkat Kinerja Saat ini. 13

BAB III GAMBARAN KEADAAN YANG DIINGINKAN... 19 A SASARAN... B Memilih dan Menetapkan Program dan Kegiatan Yang ingin Ditingkatkan Kinerjanya. C Kerangka Pengukuran dan Indikator Kinerja....................... BAB IV MASALAH DAN PEMECAHAN... A Identifikasi dan Analisa masalah .. 1. Identifikasi Masalah.... 2. Analisa Masalah .. 24 19 20 21 24

B Memilih dan Menetapkan Program yang Akan Ditingkatkan Kinerjanya .. C Rencana Kerja 1. Alternatif Kegiatan .. 3. Rekap Biaya .. 4. Jadwal Rencana Kerja BAB V PENUTUP ... 27 32 32

2. Rencana Pelaksanaan .... 32 41 42 43

DAFTAR PUSTAKA .... 44 LAMPIRAN .... 45

KATA PENGANTAR

Sebelumnya penulis mengucapkan Puji dan Syukur Kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Kertas limpahan Kerja rahmat dan (KKP) karunia-Nya yang penulis dapat suatu

menyelesaikan

Perorangan

merupakan

persyaratan tugas bagi penulis selaku peserta Diklat Pimpinan Tingkat IV Angkatan XV Kota Padang Tahun Anggaran 2012 dengan judul: RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA KOLEKTOR KELURAHAN DALAM MELAYANI PEMUNGUTAN PBB BAGI MASYARAKAT MELALUI PELAKSANAAN PENYULUHAN DAN PELATIHAN BAGI KOLEKTOR PBB PADA KASI

KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERIZINAN KECAMATAN KOTO TANGAH" Penulis mengambil judul ini karena sesuai dengan Tupoksi penulis, pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Walikota Padang 2. Bapak Sekretaris Daerah Kota Padang 3. Bapak Kepala Badan Diklat Propinsi Sumatera Barat 4. Bapak Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Padang 5. Bapak Drs. Risman Syafar selaku Pembimbing 6. Bapak dan Ibu Widya Iswara Diklatpim Tingkat IV Angkatan XV di lingkungan Pemerintah Kota Padang 7. Bapak Direktur Latihan dan Ibu Sekretaris 8. Saudara-saudara sesama Diklatpim Tingkat IV Angkatan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan KKP ini.

9. Keluarga terutama Istri dan anak-anak yang telah memberikan dorongan semangat yang begitu besar pada penulis. Penulis sangat menyadari, dalam penulisan Kertas Kerja Perorangan ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan yang dimiliki penulis, untuk itu penulis sangat berharap kepada semua pihak yang lebih memahami topik bahasan yang penulis bahas ini dapat memberikan masukan dan saran agar penulisan Kertas Kerja Perorangan ini dapat berguna bagi pembaca.

Hormat Penulis

ISIHA GULO, SH NIP. 19641214 200701 1 003

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pemungutan Pajak Bumi Bangunan (PBB) di Kelurahan Batipuh Panjang. Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, maka ternyata partisipasi masyarakat masih sangat kurang dalam hal membayar PBB. Hal ini, disebabkan masih kurang rasa tanggung jawab kolektor PBB dalam memungut PBB dengan masih banyak tunggakan PBB yang 2403 Wajib Pajak dari target pokok PBB sebesar Rp 154.493.000,00 dengan jumlah= 3917 Wajib Pajak, sedangkan terealisasi pemungutan PBB tahun 2012 lalu sebesar Rp 93.468.000,00 dengan 2403 Wajib Pajak. Ini membuktikan masih rendahnya kesadaran Wajib Pajak (masyarakat) dalam membayar PBB di Kantor Kelurahan, khususnya di Kelurahan Batipuh Panjang. Berpedoman pada pasal 6 Kepres No. 49 Tahun 2001, bahwa Kelurahan Batipuh panjang memiliki luas 1.140,53 ha terletak di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang dengan jumlah RW= 18 buah dan RT= 56 buah dengan batas wilayah: Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat : Nagari Kasang, Kabupaten Padang Pariaman : Kelurahan Balai Gadang, Koto Pulai : Kelurahan Balai Gadang : Kelurahan Lubuk Buaya

Dengan jumlah penduduk = 12.435 jiwa, dengan penduduk laki-laki= 6.007 jiwa, dan penduduk perempuan= 6.448 jiwa.

Sehubungan dengan itu mengacu kepada Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah yang mengacu pula pada Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nornor 50 Tahun 2001 tentang pedoman organisasi dan tata kerja perangkat daerah. Berdasarkan itu penulis sangat yakin bahwa kegiatan pernbangunan berpusat di tingkat kelurahan, tentunya keberadaan partisipasi masyarakat dalam membayar PBB sangat diharapkan dalam pelaksanaan Program Pemerintah dan ini dapat menentukan arah pembangunan kelurahan ke depannya. Sebagaimana, kita ketahui bahwa permasalahan yang terjadi saat sekarang adalah masih kurang optimalnya para kolektor Kelurahan memungut PBB terhadap masyarakat. Hal ini, disebabkan masih adanya kendala di lapangan dan juga kesadaran Kolektor PBB belum optimal untuk segera memungut PBB tepat pada waktu. Padahal PBB salah satu pendapatan asli Daerah Kota Padang sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pajak Bumi dan Bangunan yang sangat berpengaruh untuk pernbangunan khususnya pernbangunan kelurahan. Namum, dalam hal menyadarkan masyarakat dalam membayar PBB masih perlunya penyuluhan kolektor PBB untuk menyampaikan betapa penting membayar PBB bagi pembangunan sebuah daerah. Artinya sumbangan pendapatan daerah dari PBB masih menjadi primadona di Kota Padang pada umumnya. Atas dasar itulah penulis membuat rencana kerja melalui penyusunan program kelurahan yang disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku seperti program jangka pendek menengah maupun jangka panjang agar pelaksanaan tugas di kelurahan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Bertitik totak dari uraian di atas, penulis membuat Kertas Kerja Perorangan berjudul: RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA KOLEKTOR

KELURAHAN BATIPUH PANJANG DALAM MELAYANl PEMUNGUTAN PBB BAGI MASYARAKAT BAGI MELALUI PELAKSANAAN PBB PADA PENYULUHAN DAN

PELATIHAN

KOLEKTOR

KASI

KETENTRAMAN,

KETERTIBAN UMUM DAN PERIZINAN KECAMATAN KOTO TANGAH. B. Isu Aktual. Di mana saat ini sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat saat ini yaitu kurang optimal kolektor PBB kelurahan dalam memungut

PBB kepada masyarakat, sehingga hal ini menjadi dasar alasan penulis mengambil isu aktual yang perlu diangkat. Karena isu tersebut termasuk isu yang timbul di tengah masyarakat. C. Perumusan Masalah. Untuk merumuskan masalah tersebut penulis mencoba menggunakan salah satu teknik manajemen yang sederhana yaitu teknik Pola Kerja Terpadu (PKT) dan pada pola kerja terpadu ini akan tergambar titik permasalahan (pohon masalah) sampai pada alternatif kegiatan yang demikian dilakukan oleh Pola Kerja Terpadu (PKT) agar setiap usaha tercapai secara efisien dan efektif perlu dipastikan dahulu sarananya yang dipilih di dalam alternatif atas dasar pertimbangan yang terlihat dari kondisi, situasi kewenangan dan sumber-sumber yang tersedia. Tambahan rumusan masalah D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan cara atau teknik yang digunakan untuk dapatkan data sebagai pendukung untuk melakukan analisis keabsolian

masalah ataupun metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penulisan ini adalah: 1. Studi Kepustakaan Pada bagian ini penulis memanfaatkan buku-buku jurnal dan peraturanperaturan serta selama Diklat PIM IV yang berkaitan dengan permasalahan yang akan penulis teliti. 2. Studi Lapangan a. Observasi Observasi merupakan teknik pengamalan langsung ke lapangan di kantor Kelurahan Batipuh Panjang serta kepada masyarakat terutama tokohtokoh masyarakat seperti LPM, RW dan RT. b. Wawancara Kegiatan wawancara ini penulis lakukan langsung kepada responden yaitu para tokoh masyarakat yang lebih bebas menimba informasi mengenai masalah yang sedang penting dibahas, agar informasi yang penulis perdapat akan implement alasan dan upaya pemecahan masalah yang penulis lakukan dalam menyusun Kertas Kerja Perorangan (KKP) ini. E. Pengertian dan Ruang Lingkup Pembahasan Supaya jangan terjadi kesalahan pengertian pembaca setelah membaca buku ini maka penulis akan menjelaskan makna dan istilah dan kata yang sulit dalam buku ini di antaranya: Rencana kerja adalah suatu program atau kegiatan yang akan direncanakan untuk dilaksanakan di masa yang akan datang.

Peningkatan kinerja adalah upaya untuk meningkatkan suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau organisasi sesuai dengan tanggung jawab masingmasing dalam mencapai tujuan.

BAB II GAMBARAN KEADAAN SEKARANG

A. VISI Terwujudnya partisipasi warga untuk membangun kampung secara mandiri dan ikhlas di segala bidang. MISI 1. Menumbuhkan kembali Lembaga Adat Jurai Batipuh Panjang. 2. Menumbuhkan rasa memiliki dan berbuat dengan penuh rasa tanggung jawab kepada generasi muda. 3. Terlaksananya pembangunan serta lebih demokratis dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan potensi sumber daya alam yang ada di RT, RW dan didukung dengan sumber daya manusia yang tersedia. 4. Meningkatkan pendapatan orang miskin, mengurangi angka anak putus sekolah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan

kesadaran masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. B. Tupoksi Uraian Tugas Sesuai dengan UU No. 22 tahun 1999 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 50 tahun 2001, tentang pedoman dan susunan organisasi dan tata kerja perangkat daerah dan ke luarnya Peraturan Daerah No. 06 tahun 2001 tentang susunan. Organisasi kecamatan dan kelurahan dan ditindaklanjuti oleh Keputusan Walikota Padang No. 04 tahun 2004 tentang uraian tugas pokok organisasi kelurahan yang tidak berlaku lagi dengan ke luarnya Keputusan Walikota Padang No. 57 Tahun 2008 tentang PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI.

Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perizinan di kelurahan dijabat oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan tanggung jawab kepada Lurah. 1. Tugas Pokok Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perizinan Seksi Ketentraman, tugas pokok Ketertiban membantu Umum Lurah evaluasi dan dalam dan Perizinan (KKUP) mempunyai

menyiapkan bahan perumusan, pelaporan urusan pelaksanaan

kebijakan

pelaksanaan,

Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perizinan. 2. Uraian Tugas Dalam menjalani tugas sebagaimana tertuang dalam Tupoksi Kasi

Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perizinan (KKUP) berfungsi: a. Membuat perencanaan dan program kerja Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perijinan. b. Melakukan pembinaan ketentraman dan ketertiban serta kemasyarakatan. c. Melaksanakan koordinasi dan pembinaan Kesatuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) di wilayah kerjanya. d. Menegakkan dan melaksanakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota serta peraturan perundang-undangan di wilayah kerjanya. e. Melakukan koordinasi, pembinaan dan pengawasan serta pelaporan langkah-langkah penanggulangan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan. f. Melaksanakan pencegahan atas pengambilan sumber daya alam tanpa izin yang dapat mengganggu serta membahayakan lingkungan hidup.

g. Melaksanakan pengelolaan ketertiban, kebersihan dan keindahan (K3) di kelurahan. h. Memberikan rekomendasi perijinan di kelurahan. i. Melaksanakan pungutan atas pajak dan retribusi daerah di wilayah kerjanya. j. Melaksanakan penyuluhan dan pemungutan atas pajak dan retribusi di wilayah kerjanya. k. Membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perijinan. I. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

3. Cambaran Organisasi (Struktur) Kelurahan Batipuh Panjang salah satu dari tiga belas Kelurahan yang ada di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang dengan pembentukan struktur organisasi berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 19 Tahun 2008 tentang pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan/Kelurahan (Lembaran Daerah Kota Padang Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Kota Padang Tahun 2008 Nomor 17 dengan bentuk struktur organisasi sebagaimana gambar berikut:

Tabel 2.1 STRUKTUR ORGANISASI


LURAH ALIMIN, S.Sos NIP. 19580605 198101 1 005

SEKRETARIS IRWANDI

NIP. 19620613 198903 1 006

KASI PEMERINTAHAN HARMAITATI NIP. 19621119 198603 2 004

KASI KKUP ISIHA GULO, SH NIP. 19641214 200701 1 003

KASI KESEJAH. SOSIAL BISMAR DARWIS NIP. 19601127 198101 2 003

KASI PEMBERDAYAAN DESMITA MARNI, SH NIP. 19671111 199312 2 003

STAF AMRIAL NIP. 19590808 198101 1 005

STAF SUDIRMAN NIP. 19701202 201001 1 002

STAF

STAF

4. Gambaran Sumber Daya Personil Dalam menjalankan tugas kepemerintahan, pembangunan dan

pelayanan masyarakat Kelurahan Batipuh Panjang didukung oleh sumber daya personil sebanyak % orang sebagaimana tabel 2.1 berikut: Tabel 2.2 Daftar Personil pada Kelurahan Batipuh Panjang, Kota Padang No Nama Jabatan Pangkat/ Gol Umur (tahun) 55 Pendidikan

1. ALIMIN, S.Sos

Lurah

Penata Muda Tk.l/lll/d Penata Tk.l/lll/c Perempuan Perempuan

S1

2. IRWANDI

Seklur

51 51 53

SMA SMA SMA

3. HARMAITATI 4. BISMAR DARWIS

Kasi Pemerintahan Kasi Kesos PB

5. ISIHA GULO, SH

Kasi KUUP

Laki-laki

49

S1

6. DESMITA MARNIS, SH Kasi PM 7. SUDIRMAN 8. AMRIAL Staf Staf

Perempuan Laki-laki Laki-laki

46 43 54

S1 SMA SMA

Sumber: Data Pegawai Kelurahan Batipuh Panjang Tahun 2013

5. Gambaran Sarana dan Prasarana Di samping dukungan sumber daya personil, ketersediaan sarana dan prasarana juga menjadi bagian terpenting dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari Satuan Kerja Kelurahan Batipuh Panjang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Kelurahan Batipuh Panjang saat ini sebagaimana tabel berikut ini: Tabel 2.3 Sarana dan Prasarana pada Kelurahan Batipuh Panjang No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Jenis Barang Gedung Kantor Kendaraan Roda 2 Komputer PC Lemari Arsip Mesin Ketik Printer Kursi Tamu Meja Kerja Kursi Rapat 1 1 3 2 1 2 1 8 25 2 2 Jumlah Unit Unit Set Set Unit Buah Set Unit Buah 05- Buah Buah Kondisi Barang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Rusak Ringan Kurang Baik

10. Lemari Kayu 11. Filling Kabinet

C. Program dan Kegiatan yang Perlu Ditingkatkan Kinerjanya Secara Deskripsi Sesuai dengan Rencana Program Kerja Kelurahan Batipuh Panjang permasalahan yang timbul dalam kegiatan pemungutan Pajak PBB oleh kolektor kelurahan kurang maksimal sehingga pencapaian target PBB setiap tahunnya tidak tercapai, maka perlu adanya kesempatan bagi kolektor PBB kelurahan untuk mengikuti pelatihan yang bekerjasama dengan Kowilja Kecamatan Koto Tangah Bulan april 2013 ini. Untuk itu yang perlu ditingkatkan adalah program pembinaan dan pengembangan aparatur khususnya kolektor PBB melalui kegiatan pelatihan tentang Pencapaian target PBB tepat waktu, sehingga dengan terlaksananya pelatihan itu, maka tingkat kesadaran kolektor di dalam memungut pajak PBB kepada masyarakat dapat terlaksana dan terealisasi tepat waktu.

D. Gambaran Pencapaian Tingkat Kinerja Saat ini. Tingkat keberhasilan suatu program dan kegiatan diukur dengan melihat tingkat capaian kinerjanya. Dari tupoksi yang dimiliki oleh Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perizinan (KKUP): pencapaian kinerja saat ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.4 Capaian Kinerja Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Periznan Saat in
Standar Target (%) Realisasi (%)

No 1.

Tupoksi Menyusun rencana kerja dan program Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perizinan. Melaksanakan pembinaan ketentraman dan ketertiban serta kemasyarakatan Melaksanakan koordinasi dan pembinaan KesatuanPolisi Pamong Praja dan perlindungan masyarakat (linmas) Penegakan dan pelaksanaan PERDA.PERWAKO dan Per-UU-ngan Melakukan koordinasi, pembinaan dan pengawasan serta pelaporan Iangkah2 penanggulangan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan

Sasaran Kegiatan Tersusunnya rencana kerja dan program Seksi KKUP: Renja skala prioritas Renja skaia rutinitas Terlaksananya pembinaan ketentraman dan ketertiban serta kemasyarakatan. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan Kesatuan Polisi Pamong Praja dan perlindungan masyarakat (linmas)

100

80

2.

100

70

3.

100

4.

Terlaksananya Penegakan dan pelaksanaan PERDA.PERWAKO dan PerUU-ngan Terlaksananya koordinasi, pembinaan dan pengawasan serta pelaporan Iangkah2 penanggulangan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan

100

70

5.

100

80

6.

Melaksanakan pencegahan atas pengambilan sumber daya alam tanpa izin yang dapat mengganggu serta membahayakan lingkungan hidup. Melaksanakan pengelolaan ketertiban, kebersihan dan keindahan K.3. Memberikan rekomendasi perizinan

Terlaksananya pencegahan atas pengambilan surnber daya alam tanpa izin yang dapat mengganggu serta membahayakan lingkungan hidup.

100

80

7.

Telaksananya pengelolaan ketertiban, kebersihan dan keindahan K.3. Terlaksananya rekomendasi perizinan

100

90

8.

100

80

9.

Melaksanakan pungutan atas Terlaksananya pungutan atas pajak dan retribusi daerah pajak dan retribusi daerah 100 60

10.

Melaksanakan penyuluhan dan pemungutan atas pajakdan retribusi

Telaksananya penyuluhan dan pemungutan atas pajak dan retribusi

100

60

Sumber Kelurahan Batipuh Panjang 2013

Dari tabel di atas gambaran pencapaian tingkat kinerja saat ini terlihat dari 10 (sepuluh) tupoksi yang dimiliki bobot berbeda dan realisasinya yang berbeda pula dalam

pencapaian realisasinya terlihat bahwa bobot realisasinya masih rendah yaitu tupoksi No. 10 yaitu melaksanakan pungutan atas pajak dan retribusi daerah. Khususnya kurang maksimalnya pemungutan PBB oleh kolektor terhadap masyarakat oleh Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perizinan secara keseluruhan pencapaian kinerja saat ini rata-rata sudah di atas 60,5%. Sementara kinerja masih rendah adalah kurang maksimalnya Kolektor kelurahan memungut pajak PBB masyarakat yang merupakan isu aktual yang dibahas dalam Kertas Kerja ini, baru mencapai 60,5%. Pencapaian yang masih relatif rendah tersebut, sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain SDM dan sarana prasarana yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.5 Gambaran Indikator Akuntabilitas Kasi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perizinan Saat Ini
Isu Aktual (Pokok Bahasan) Kurang optimalnya Pemungutan Pajak PBB oleh Kolektor Kelurahan Masalah Spesifk Kurang Terwujud nya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor PBB kelurahan Indikator Satuan Ukuran Standar Target Realisasi (%)

Input: - SDM - Sarana dan Prasarana - Anggaran biaya Proses: - Melaksanakan pemungutan PBB tepat pada waktunya Output: - Tersedianya informasi data alamat wajib pajak yang jelas dan akurat Hasil: - Terpenuhinya data dan informasi alamat wajib pajak yang akurat Manfaat: - Terwujudnya Pemungutan PBB tepat waktu oteh kolektor. Dampak: - Meningkatnya pendapatan PBB di kelurahan

Org Unit Rp. %

7 1 Rp.385.000,100

3 -

60

100

60

100

60

100

50

100

40

Sumber Kelurahan Batipuh Panjang Kota Padang 2013

Dari tabel di atas penulis ambil tupoksi No. 10 dari uraian tugas Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perizinan sebagai isu aktual dalam penyusunan Kertas Kerja Perorangan (KKP) ini yaitu Kurang optimalnya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor kelurahan Dalam pencapaian kinerja faktor-faktor yang mempengaruhi

gambaran kinerja di atas adalah sebagai berikut:

Faktor Hambatan Faktor hambatannya adalah sebagai berikut: a. Kurang adanya dukungan dari RT dan RW dalam menginformasikan SPPT PBB kepada masyarakat sehingga banyak warga masyarakat tidak tahu akan kewajibannya dalam membayar PBB di kelurahan. b. Masih kurang lengkapnya alamat wajib pajak (masyarakat) yang tertulis pada SPPT PBB, sehingga tidak dapat mengakomodir seluruh data yang dibutuhkan. c. Kurangnya jumlah personil (kolektor) yang bertugas dalam pemungutan PBB terhadap masyarakat sehingga pencapaian pemungutan PBB kurang maksimal. d. Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai, sehingga ini menghambat kolektor dalam memungut PBB ke rumah-rumah masyarakat. e. Kurang pendidikan formal dari kolektor kelurahan sehingga kurang kesadaran di dalam melaksanakan tugas pemungutan PBB kepada masyarakat.

Faktor Pendorong Faktor pendorong dalam pencapaian kinerja adalah sebagai berikut: a. Tersedianya sarana dan prasarana (kendaraan) bagi kolektor untuk bertugas memungut PBB kepada masyarakat. b. Proaktifnya kolektor bersama-sama dengan RT dan RW, dalam membantu penyampaian SPPT dan pemungutan PBB tepat pada waktunya sehingga masyarakat dapat membayar PBB sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. c. Peningkatan pendidikan formal kolektor sehingga terwujudnya kesadaran kolektor dalam memungut Pajak PBB kepada masyarakat.

BAB III GAMBARAN KEADAAN YANG DIINGINKAN

A. Sasaran, Kebijakan Operasional Program dan Kegiatan-kegiatan yang Tingkat Kinerjanya Ingin Ditingkatkan. Sesuai dengan pokok dan fungsi terhadap pencapaian kinerja dari Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang memiliki tugas pokok membantu lurah dalam menyiapkan kebijakan pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan pelaksanaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perizinan, agar dapat terlaksana dengan baik tugas pokok di masa akan datang diperlukan hal-hal sebagai berikut: 1. Terealisasinya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor kelurahan.

2. Terwujudnya kesadaran kolektor dalam memungut PBB. 3. Terwujudnya motivasi kolektor PBB. 4. Tersedianya sarana dan prasarana (kendaraan operasional) bagi kolektor dalam pelaksanaan pemungutan PBB.

Untuk itu pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas hendaknya ke depan dapat lebih ditingkatkan kinerjanya, minimal dapat dipertahankan agar dapat berkontribusi lebih besar untuk tujuan dari organisasi yaitu terealisasinya pemungutan pajak PBB oleh kolektor kelurahan tepat pada waktunya, melalui tata kelola pemerintahan yang baik.

Untuk itu perlu dirumuskan upaya-upaya yang dapat memperbaiki dan meningkatkan capaian kinerja dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang masih rendah tersebut. Upaya-upaya tersebut dapat berupa: 1. Tersedianya sarana dan prasarana (kendaraan) bagi petugas kolektor kelurahan dalam melaksanakan pemungutan PBB kepada masyarakat. 2. Mendata, memilah dan menertibkan SPPT wajib pajak yang kesalahan alamat doble nama sehingga kesalahan data itu dapat diminimalisir sesegera mungkin. 3. Memberikan pelatihan kepada kolektor PBB kelurahan secara periodik. 4. Melibatkan kolektor kelurahan bersama-sama dengan RT dan RW, dalam membantu penyampaian SPPT dan pemungutan PBB tepat pada waktunya sehingga masyarakat dapat membayar PBB sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

B. Memilih dan Menetapkan Program dan Kegiatan-kegiatan yang Tingkat Kinerjanya Ingin Ditingkatkan Dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perizinan Kelurahan Batipuh Panjang terdapat capaian kinerja yang kurang optimalnya, pemungutan Pajak PBB oleh kolektor PBB kelurahan, untuk itu telah ditetapkan upaya yang dapat mendorong kinerja menjadi lebih baik yaitu melaksanakan pemungutan Pajak PBB oleh kolektor kelurahan tepat pada waktunya

dengan melengkapi sarana dan prasarana (kendaraan operasional) bagi petugas kolektor dalam memungut PBB masyarakat, maka terealisasi target PBB oleh kolektor kelurahan. C. Kerangka Pengukuran dan Indikator Kinerja yang Ingin Dipergunakan Berdasarkan pencapaian kinerja yang telah diukur, tingkat kinerja pokok bahasan yang ingin ditingkatkan adalah melalui kesempatan mengikuti pelatihan bagi kolektor dalam memungut PBB kepada masyarakat sehingga tercapainya target PBB di Kelurahan tepat pada waktunya. Tingkat capaian yang ingin ditingkatkan pada pokok bahasan ini, dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Gambaran Kinerja Yang Di Ungkapkan Kasi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perizinan Keadaan Sekarang
Isu Aktual (Pokok Bahasan) Terwujudnya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor kelurahan Satuan Ukuran Org Unit Rp. Realisasi (%) 7 2

Masalah Spesifik Terwujudnya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor PBB kelurahan tepat pada waktunya.

Indikator Input: - SDM - Sarana dan Prasarana - Anggaran biaya Proses: - Melaksanakan pemungutan PBB tepat pada waktunya. Output: - Tersedianya informasi data alamat wajib pajak yang jelas dan akurat Hasil: - Terpenuhinya data dan informasi alamat wajib pajak yang akurat Manfaat: - Terwujudnya Pemungutan PBB tepat waktu oleh kolektor. Dampak: - Meningkatnya pendapatan PBB di Kelurahan Batipuh Panjang

Standar Target

7 2 Rp 1.500.000,00

100

90

100

90

100

90

100

100

100

80

Berdasarkan tabel di atas, indikator input dengan satuan ukuran Sumber Daya Manusia (SDM) ingin ditingkatkan jumlahnya sesuai standar yaitu 7 orang, begitu juga dengan satuan ukuran dana

ditingkatkan menjadi Rp 1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah). Kemudian, pada indikator proses untuk melaksanakan pemungutan PBB tepat pada waktunya kita tingkatkan adalah kualitas kolektornya. Selanjutnya pada indikator output, satuan ukuran yang ingin ditingkatkan adalah tercapainya data alamat wajib pajak yang tepat dan akurat sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Usaha yang ingin dilakukan berkaitan dengan peningkatan kinerja di atas adalah dengan meningkatkan tanggung jawab kolektor kelurahan dalam memungut PBB kepada masyarakat melalui adanya kesempatan untuk mengikuti pelatihan yang bekerja sama dengan Kowilja Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, sehingga terwujudnya rasa kesadaran Kolektor dalam memungut PBB secara optimal dan berkesinambungan.

BAB IV MASALAH DAN PEMECAHANNYA

A. Identifikasi Masalah dan Analisa Masalah 1. Identifikasi Masalah Masalah-masalah yang ada saat ini pada Kasi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perizinan di Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang terlebih dahulu diidentifikasi sebagai berikut: a. Kurang optimalnya pemungutan Pajak PBB oleh Kolektor Kelurahan. b. Kurangnya partisipasi kolektor PBB. c. Kurangnya kesadaran kolektor PBB dalam memungut PBB. d. Kurangnya motivasi kolektor PBB. e. Kurangnya sarana dan prasarana. f. Kurangnya kesempatan mendapatkan pelatihan.

g. Rendahnya rasa tanggung jawab kolektor PBB. h. Rendahnya pendidikan formal kolektor PBB. i. Kurangnya koordinasi dengan kasi KKUP.

2. Analisa Masalah Dari masalah-masalah yang telah penulis identifikasi di atas, maka penulis menganalisa dengan menggunakan metoda Pola Kerja Terpadu (PKT). Yang menjadi masalah pokok dalam pohon masalah

adalah kurang optimalnya pemungutan Pajak PBB oleh Kolektor PBB


Kelurahan. Yang selanjutnya dilakukan analisa masalah sebagai berikut: 1. Kurang optimalnya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor PBB Kelurahan disebabkan kurangnya partisipasi kolektor PBB dalam memungut PBB. 2. Kurang optimalnya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor PBB kelurahan disebabkan kurangnya kesadaran kolektor dalam memungut PBB. 3. Kurang optimalnya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor PBB kelurahan disebabkan kurangnya motivasi kolektor PBB. 4. Kurangnya optimalnya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor PBB

kelurahan disebabkan kurangnya sarana dan prasarana. Di antara 4 (empat) masalah yang dikemukakan di atas terdapat satu di antaranya merupakan masalah yang paling dominan yaitu "kurangnya kesadaran kolektor PBB dalam memungut PBB", yang disebabkan oleh: 1. Kurangnya kesadaran kolektor PBB dalam memungut disebabkan oleh kurangnya kesempatan mendapatkan pelatihan. 2. Kurangnya kesadaran kolektor PBB dalam memungut disebabkan oleh rendahnya rasa tanggung jawab kolektor PBB. 3. Kurangnya kesadaran kolektor PBB dalam memungut disebabkan oleh rendahnya pendidikan formal kolektor PBB.

4.

Kurangnya kesadaran kolektor PBB dalam memungut disebabkan oleh kurangnya koordinasi dengan Kasi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perizinan. Dari 4 (empat) masalah dominan yang dikemukakan di atas satu di antaranya masalah yang paling spesifik yaitu "rendahnya rasa tanggung jawab kolektor dalam memungut PBB." Dari keseluruhan masalah yang dikemukakan di atas yang menjadi masalah umum adalah "kurang optimalnya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor PBB kelurahan", agar lebih jelasnya maka penulis buatkan pohon masalah sebagaimana terlihat berikut ini: Gambar 4.1 Pohon Masalah
RENDAHNYA PENCAPAIAN TARGET PAJAK PBB DI KELURAHAN

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------KURANG OPTIMALNYA PEMUNGUTAN PAJAK PBB OLEH KOLEKTOR KELURAHAN

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------KURANGNYA PARTISIPASI KOLEKTOR PBB KURANGNYA KESADARAN KOLEKTOR DALAM MEMUNGUT PBB KURANGNYA MOTIVASI KOLEKTOR PBB KURANGNYA SARANA DANPRASARANA 2 (KENDARAAN

OPERASIONAL)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------a b c d
KURANGNYA KESEMPATAN MENDAPATKAN PELATIHAN RENDAHNYA RASA TANGGUNG JAWAB KOLEKTOR RENDAHNYA PENDIDIKAN FORMAL KURANGNYA KOORDINASI DENGAN KASI KKUP

B. Memilih Dan Menetapkan Program Yang Akan Ditingkatkan Kinerjanya Berdasarkan atas masalah-masalah yang telah penulis kemukakan diatas, maka penulis jadikan sasaran melalui analisa pohon sasaran sebagai berikut; 5. Terealisasinya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor kelurahan disebabkan terwujudnya partisipasi kolektor PBB. 6. Terealisasinya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor kelurahan disebabkan oleh terwujudnya kesadaran kolektor dalam memungut PBB. 7. Terealisasinya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor kelurahan disebabkan oleh terwujudnya motisipasi kolektor PBB. 8. Terealisasinya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor kelurahan disebabkan oleh tersedianya sarana dan prasarana.

Diantara 4 (empat) sasaran yang dikemukakan diatas terdapat satu diantaranya merupakan sasaran yang paling dominan yaitu "Terwujudnya kesadaran kolektor kelurahan dalam memungut PBB", yang disebabkan oleh: 1. Terwujudnya kesadaran kolektor kelurahan PBB dalam memungut

disebabkan oleh kurangnya kesempatan mendapatkan

pelatihan.

2.

Terwujudnya

kesadaran

kolektor

kelurahan

dalam

memungut

PBB

disebabkan oleh terwujudnya rasa tanggung jawab kolektor PBB. 3. Terwujudnya kesadaran kolektor kelurahan dalam memungut PBB

disebabkan oleh terpenuhinya pendidikan formal yang memadai bagi kolektor. 4. Terwujudnya kesadaran kolektor kelurahan dalam memungut PBB disebabkan oleh terwujudnya koordinasi dengan Kasi KKUP. dalam memungut Pajak PBB.

Diantara 4 (empat) sasaran dominan yang dikemukakan diatas terdapat satu diantaranya merupakan sasaran yang paling spesifik yaitu Terwujudnya rasa tanggung jawab kolektor memungut Pajak PBB". Agar lebih jelasnya maka penulis buatkan pohon sasaran sebagaimana terlihat berikut ini:

Gambar 4.2 Pohon Sasaran

TERCAPAINYATARGETPAJAK PBBDIKELURAHAN

4 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------TEREALISASI NYA PEMUNGUTAN PAJAK PBB OLEH KOLEKTOR PBB

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------TERWUJUDNYA PARTISIPASI KOLEKTOR PBB Meningkatnya Kesadaran Kolektor dalam memungut PBB TERWUJUDNYA MOTIVASI KOLEKTOR PBB TERSEDIANNYA SARANA DAN PRASARANA (KENDARAAN OPERASIONAL)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------TERPENUHINYA KESEMPATAN MENDAPATKAN PELATIHAN Menigkatnya rasa tanggung jawab kelektor PBB TERPENUHINYA PENDIDIKAN FORMAL YANG MEMADAI TERWUJUDNYA KOORDINASI DENGAN KASI KKUP

Dari keseluruhan sasararn yang telah penulis analisa diatas, tidak semua yang dapat diwujudkan, oleh sebab itu penulis analisis melalui pohon alternatif sebagai berikut: a. Dengan tersedianya sarana dan prasarana maka terwujudnya rasa tanggung jawab kolektor PBB, dengan menigkatnya rasa tanggung jawab kolektor PBB maka menigkatnya kesadaran kolektor dalam memungut PBB, dengan

menigkatnya kesadaran kolektor dalam memungut PBB maka terealisasinya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor kelurahan, sehingga tercapainya

target pajak PBB di kelurahan Batipuh Panjang.

b. Dengan mendapatkan kesempatan mengikuti latihan kolektor PBB maka menigkatnya rasa tanggung jawab kolektor PBB, dengan menigkatnya rasa tanggung jawab kolektor PBB maka menigkatnya kesadaran kolektor dalam memungut PBB, dengan meningkatnya kesadaran kolektor dalam memungut PBB maka terealisasinya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor kelurahan, dengan terealisasinya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor kelurahan sehingga tercapainya target Pajak PBB di kelurahan Batipuh Panjang. c. Dengan meningkatkan pendidikan formal kolektor PBB maka menigkatnya rasa tanggung jawab kolektor PBB dengan menigkatnya rasa tanggung jawab kolektor PBB maka terwujudnya kesadaran kolektor dalam memungut

PBB, dengan menigkatnya kesadaran kolektor dalam memungut PBB maka terealisasinya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor kelurahan, dengan maka terealisasinya pemungutan Pajak PBB oleh kolektor kelurahan sehingga tercapainya target Pajak PBB di kelurahan Batipuh Panjang.

Diantara 4 (empat) kegiatan yang penulis kemukakan diatas, satu diantaranya penulis pilih untuk dijadikan kegiatan secara operasional yaitu "Menigkatnya rasa tangung jawab kolektor dalam memungut PBB", agar lebih jelasnya penulis buakan sebuah pohon alternatif sebagai berikut:

Gambar 4. 3 Pohon Alternatif

TERCAPAINYA TARGET PAJAK PBB DIKELURAHAN

TEREALISASINYA PEMUNGUTAN PAJAK PBB OLEH KOLEKTOR PBB KELURAHAN

TERWUJUDNYA KESADARAN KOLEKTOR DALAM MEMUNGUT PBB

TERWUJUDNYA RASA TANGGUNG JAWAB KOLEKTOR PBB

TERSEDIANYA SARANA DAN PRASARANA (KENDARAAN OPERASIONLAL)

MMENGADAKAN PELATIHAN DIKLAT BAGI KOLEKTOR

MENINGKATNYA PENDIDIKAN FORMAL

Rencana

kerja

peningkatan

kinerja

dalam

meningkatnya

rasa

tanggung jawab kolektor dalam memungut PBB dengan mengadakan pelatihan diklat bagi kolektor sehingga terealisasi pemungutan PBB tepat pada waktunya pada Kasi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perizinan di Kelurahan Batipuh Panjang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.

C. Rencana Kerja 1, Alternatif Kegiatan 2 Dari sasaranumumyang penulis kemukakan diatas, maka penulis rumuskan sasaran khusus yaitu "Meningkatnya rasa tanggung jawab kolektor dalam memungut PBB dengan mengadakan pelatihan diklat sebanyak 3 orang selama 2 han mulai tgl 9 April sampai 10 April 2013 di Kantor Kelurahan Batipuh Panjang dengan bekerja sama dengan Kowilja Kecamatan Koto Tangah biaya sebesar Rp.385.000,- (Tiga ratus delapan puluh lima ribu rupiah) yang dibebankan dari APBD Kota Padang tahun anggaran 2014 dilaksanakan oleh Kasi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perizinan Kelurahan Batipuh Panjang.

3. Rencana Pelaksanaan Agar sasaran dapat dicapai secara efektif dan efisien maka penus buatklan matrik rincian kerja yang terdiri atas 3 pokok kerja yaitu : 1. Persiapan. 2. Peaksanaan. 3. Pengendalian. Masing-masing pokok kerja tersebut penulis rinci pula ke dalam pokok akhir. Untuk lebih jelas siapa yang bertanggung jawab menyelesaikan suatu pekerjaan dan waktu penyelesaian serta biayanya, maka penulis buatkan pula beberapa pokok akhir.

3. Jadwal Rencana Kerja Agar kegiatan dapat dimonitor dalam pelaksanaannya penulis buatkan juga bagan jadwai kerja, sebagai berikut:

Pokok Akhir Penanggung Gugat Paket Kerja No. Penyelesaian No. 1.

: Pembentukan Panitia : Lurah

2.

3. 4.

:1 : 2 hari kerja (2 s.d 3 April 2014) Uraian Kerja Penanggung Waktu Jawab Membuat Konsep Uraian Kasi KKUP Tugas dan SK Pelaksana Kegiatan Mengetik Konsep Uraian Staf - Sudirman 1 hari Tugas dan SK Peiaksana Kegiatan Memeriksa Uraian Tugas dan Kasi KKUP Konsep SK Peiaksana Kegiatan Menandatangani Uraian Tugas Lurah dan SK Peiaksana Kegiatan 1 hari

Biaya

Rp. 30.000

5.

Membagikan Uraian Tugas dan SK Pelaksana Kegatan kepada Petugas JUMLAH

Staf Sudirman 3 orang 2 hari Rp. 30.000

Pokok Akhir

: Persiapan Tenaga Pengajar

Penanggung Gugat : Lurah

Paket Kerja Penyelesaian

2013 Penanggung No. Uraian Pekerjaan Jawab 1. Mempersiapkan alat-alat tulis untuk Lurah kasi peserta KKUP 2. Membuat daftar hadir peserta Staf Sudirman

:2 : 2 hari kerja 5 s.d 6

Waktu

Biaya

3.

Mencari tenaga penyaji (Fasilitator) Lurah Kowiljia Kecamatan Menyiapkan undangan tenaga penyaji dan Kasi Kesos Bismar Darwis Staf (1org) - Sudirman - Amril 5 orang

2 hari

Rp.

4.

5.

Menyiapkan Tempat

JUMLAH

2 hari

Rp.

Pokok Akhir

: Pembukaan/Pelatihan

Penanggung Gugat : Lurah

Paket Kerja No. Penyelesaian


No. 1.

:3 : 2 hari kerja (9 s/d 10


Uraian Pekerjaan

2013)
Penanggung Jawab Staf - Sudrman - Amril Waktu Biaya

Mempesiapkan Tempat

2.

Menyiapkan daftar hadir peserta Tenaga Kasi KKUP pengajar Staf Sudirman Memberikan Alat-alat tulis pada peserta Kasi Kesos Amrial Kasi KKUP Lurah Tenaga Pengajar Kowilja Kec. Staf : - Sudirman - Amrial 6 orang 2 hari Rp. 90.000 2 hari Rp. 90.000

3.

4. 5. 6.

Pembawa Acara Membuka acara pelatihan Melaksanakan Pelatihan

7.

Mempersiapkan konsumsi/snack

JUMLAH

Pokok Akhir : Pemantauan Penanggung Gugat : Lurah

Paket Kerja No. Penyelesaian


No. 1.

:4 : 1 hari kerja
Penanggung Jawab Lurah Waktu Biaya Rp.25.000,-

Uraian Kerja Mengamati aktifitas dalam pokok akhir pelaksanaan pelatihan dan pendataan

1 hari

2.

Mempelajar dan mengamati hasii pemantauan

Kasi KKUP

JUMLAH

2 orang

1 hari

Rp. 25.000

PokokAkhir Penanggung Gugat

: Penilaian : Lurah

Paket Kerja No. Penyelesaian


No. 1.

:5 : 1 hari kerja
Penanggung Jawab -Lurah Waklu Biaya

Uraian Kerja Memberikan laporan hasil

penilaian pada tingkat yang

-Kasi KKUP

1 hari

Rp.20.000,-

lebih tinggi yaitu Kecamatan.

JUMLAH

2 orang

1 hari

Rp.20.000,-

PokokAkhir Penanggung Gugat

: Pelaporan : Lurah

Paket Kerja No. Penyelesaian


No. 1. 2.

:6 : 1 hari kerja
Uraian Kerja Penanggung Jawab Kasi KKUP Lurah Waktu Biaya

Membuat daftar pelaporan Memeriksa laporan.

3.

Mengetik laporan

Staf (Sudirman) Kasi KKUP

1 hari

Rp.75.000,-

4.

Memperbanyak laporan.

5.

Mengirim laporan

Staf (Sudirman)

6.

Transpor Penceramah (Kowilja)

Lurah

Rp. 100.000,-

JUMLAH

3 orang

1 hari

Rp.175.000

REKAPITULASI RENCANA KERJA

No. 1. 2.

Uraian Pokok Kerja Pembentukan panitia Persiapan Tenaga Pengajar

Penanggung Jawab 3org 4org

Waktu 2 hari 2 han

Biaya Rp. 30.000,Rp. 45.000,-

3.

Pembukaan/Peat'ihan

5org

2 hari

Rp. 90.000,-

4.

Pemantauan

2org

1 hari

Rp. 25.000,-

5.

Penilaian

2org

1 hari

Rp. 20.000,-

6.

La poran

3org

1 hari

Rp.175.000,-

Jumlah =

Rp.385.000,-

BAB V PENUTUP

Di dalam era reformasi sekarang peranan Pemerintah sangat dituntut oleh masyarakat banyak, dalam nal pelayanan publik dan melaksanakan pembangunan yang berorientasi kepada kebutuhan masyarakatnya, agar itu tercapai perlu dukungan dari segala pihak, sehingga apa yang didengung-dengung selama ini yaitu tercipta Pemerintahan Yang Baik ( Good Govermance ) tercapai. Sesuai dengan hal tersebut penulis mencoba mengemukan suatu permasalahan yang di Kelurahan Batipuh Panjang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang yakni kurang optimal pemungutan Pajak PBB oleh kolektor kelurahan. Hal ini disebabkan kurangnya pelatihan/penyuluhan bagi kolektor sehingga menyebabkan kurangnya rasa tanggung jawab kolektorer dalam memungut PBB kepada masyarakat yang nanti akhirnya kegiatan dan pelaporan dan sasaran tupoksi penulis terhadap kegiatan pencapaian target pemungutan Pajak PBB oleh kolektor kurang optimal. Demikianlah tugas Kertas Kerja Perorangan ( KKP ) sampaikan kepada para pembaca dengan harapan penulisan ini perlu disempumakan lagi dan mohon kritik dan saran untuk kesempurnaan di masa yang akan datang amat penulis perlukan. Atas bantuan dan kerja sama semua pihak sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikannya walaupun disana sini masih terdapat kekurangannya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999. 2. Keputusan Presiden Nomor 49 Tahun 2001. 3. Keputusan Mendagri Nomor 50Tahun 2001. 4. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 7 Tahun 2012. 5. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 16 Tahun 2004. 6. Peraturan Walikota Padang Nomor 57 Tahun 2008. 7. Materi-materi yang diberikan oleh para media swara Di angkatan XIV tahun 2013.

Anda mungkin juga menyukai