Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Binatang dengan berbagai keunikan dan tingkah lakunya yang lucu memang selalu menjadi sebuah tontonan yang menarik bagi kita, apalagi jika kita dapat berinteraksi langsung dengan satwa-satwa tersebut. Semua itu sebenarnya bias anda dapatkan di Bali Zoo, kebun binatang pertama dan satu-satunya diBali yang berlokasi di Br. Seseh, Apuan, Sukawati, Gianyar. Dari mulai pintu masuk menuju kompleks satua Bali Zoo saja anda sudah disambut baik oleh seekor burung merak yang berkeliaran bebas, bukan hanya itu, anda pun akan bertemu dengan berbagai jenis burung yang berkeliaran di sekitar kompleks Bali Zoo. Kurang lebih 350 ekor satwa langka mulai dari mamalia hingga aves ( burung ) dapat anda temui di tempat ini. Khusus bagi anda yang berkeluarga, anda dapat memanjakan anak-anak anda dengan mengajak mereka berkeliling Bali Zoo sambil menunggang kuda. Selain itu, anda sekeluarga pun dapat berinteraksi langsung dengan satwa-satwa yang berada di area Petting Ground atau Petting Zoo. Dengan luas sebesar 3,5 hektar, Bali Zoo dilengkapi oleh berbagai fasilitas seperti Restauran, Caf, Playground, Open Stage, Gallery dan took Souvenir. Disamping sebagai tempat wisata keluarga, Bali Zoo ini pun memiliki nilai edukasi yang tinggi bagi anak-anak, karena di Bali Zoo ini mereka dapat belajar, berekreasi, mengenal dan mencintai alam khususnya dunia satwa.

1.2 Rumusan Masalah Ada pun rumusan masalah yang dapat penulis temukan, antara lain sebagai berikut : 1. bagaimanakah kebun binatang Bali Zoo sebagai wahana edukasi bagi pengunjung ?

2. bagaimana binatang di kebun binatang bali Zoo dapat bersosialisasi dengan baik terhadap pengunjung ? 3. Apa saja binatang-binatang yang ada di kebun bunatang bali zoo ? 4. Apa saja pasilitas-fasilitas yang ada pada kebun binatang bali zoo ?

1.3 Tujuan penelitian Adapun tujuan atau tujuan khusus di adakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan umum Agar masyarakat mengetahui Obyek Wisata Bali Zoo selain sebagai tempat rekreasi, juga sebagai tempat edukasi, mengenal dan mencintai alam khususnya dunia satwa. 2. Tujuan khusus Agar pengunjung dapat mengetahui satwa-satwa langka apa saja yang saat ini sudah sulit ditemukan di alam bebas. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penilitian yang kami lakukan di kebun binatang bali zoo antara lain : 1. Mengenalkan pada masyarakat bahwa kebun binatang sebagai wahana : a. Edukasi b. Rekreasi c. Pelestarian satwa

1.5 Anggapan Dasar (asumsi) Banyak orang beranggapan bahwa, kebun binatang hanya sebagai sarana rekreasi semata. Itulah yang menyebabkan banyak orang tidak mau berkunjung ke kebun binatang

karena mereka beranggapan itu hanya membuang-buang waktu dan menghambur-hamburkan uang semata. Dari hal tersebut kami tertarik untuk melakukan penelitian di kkebun binatang bali zoo ini, untuk lebih membuka wawasan masyarakat atau pembaca tentang manfaat kebun binatang lebih jauh.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kebun Binatang Kebun binatang (sering disingkat bonbin, dari kebon binatang) atau taman margasatwa adalah tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan, dan dipertunjukkan kepada publik. Selain sebagai tempat rekreasi, kebun binatang berfungsi sebagai tempat pendidikan, riset, dan tempat konservasiuntuk satwa terancam punah. Binatang yang dipelihara di kebun binatang sebagian besar adalah hewan yang hidup di darat, sedangkan satwa air dipelihara di akuarium. Kebun binatang yang memungkinkan pengunjung masuk dengan mobil atau bus disebut taman safari. Binatang dilepas di kawasan luas dan terbuka, serta tidak dikurung di kandang-kandang sempit, melainkan dibatasi dengan pagar atau parit. Kebun binatang sering dilengkapi dengan kebun binatang anak untuk mempertontonkan hewan ternak atau spesies satwa liar yang belum dewasa dan jinak untuk dipegang-pegang atau diberi makan, termasuk oleh anak-anak. Ada pula taman bermain yang bertemakan hewan,

misalnya SeaWorld dan Disney's Animal Kingdom. Kebun Binatang London adalah kebun binatang ilmiah yang tertua, dibuka 27 April 1828 untuk anggota Perhimpunan Zoologi London (Zoological Society of London) yang didirikan Stamford Raffles pada 1826. Sewaktu didirikan, kebun binatang ini bernama Taman dan Menagerie Perhimpunan Zoologi London (Gardens and Menagerie of the Zoological Society of London), dan mulai dibuka untuk publik yang membayar tiket masuk sejak tahun1847. Kebun binatang didirikan tertua di Indonesia adalah Taman en Margasatwa Dierentuin

Ragunan Jakarta yang

tahun 1864 di Cikini sebagai Planten-

Batavia (Kebun Raya dan Botani Batavia). Pengelolanya bernama Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia.

2.2 Tentang Bali Zoo Bali Zoo Kebun Binatang Bali dengan areal seluas 3,5 hektar yang taman tropisnya tertata rapi berada di Br. Seseh Apuan, Sukawati Gianyar. Atau sekitar 1 jam perjalanan dari Nusa Dua, Kuta dan 30 menit dari Ubud dan Sanur. Dari Denpasar, anda dapat menyewa mobil atau naik taksi. Hanya akan memakan waktu 20 menit. Sejak beroperasi September 2002, kebun binatang ini telah mengoleksi kurang lebih 350 ekor satwa langka yang terdiri dari 60% Aves ( burung ) diantaranya Jalak Bali, Merak, Kasuari, Elang dan sebagainya dan 30 % jenis mamalia seperti Harimau Sumatra, Singa, Rusa, Onta, Kangguru. Untuk mewujudkan visi sebagai kebun binatang bertaraf internasional, Bali Zoo terus mengupayakan peningkatan kualitas dan kuantitas koleksi satwasatwa langka yang telah ada. Pada akhir tahun 2006 lalu, kebun binatang ini menambah beberapa koleksi binatang mamalia baru diantaranya Harimau Putih, Kuda Nil Kerdil, Kambing Gunung, Kera Mantel, Kera Jepang yang di datangkan dari kebun binatang Surabaya sebagai salah satu bentuk kerjasama dalam program pertukaran satwa-satwa surplus dann perjodohan satwasatwa yang belum berpasangan sehingga mampu berkembang biak dengan baik dan tetap lestari keberadaannya di planet bumi ini. Kerjasama antara Bali Zoo Kebun Bunatang Bali dengan Kebun Binatang Surabaya yang sama-sama sebagai anggota PKSBI ( Perhimpunan Kebun binatang seluruh indoesia) merupakan kerjasama ke-2 setelah tahun 2003 lalu dimana KBS memberikan satwasatwa surplusnya. Dengan kedatangan satwa-satwa langka tersebut, Balo Zoo- kebun binatang bali diharapkan mampu melaksanakan misinya sebagai lembaga konservasi untuk melestarikan

satwa langka sebagai media penelitian, pusat pendidikan bagi generasi muda serta tempat rekreasi dan obyek wisata flora dan fauna alternative bagi keluarga. Adanya fasilitas restaurant yang menyediakan berbagai menu pilihan international, nusantara dan masakan khas Bali, yang berkapasitas 300 orangtempat duduk selain terdapat caf yang menyediakan aneka makanan ringan, open stage untuk pementasan tarian sembari mengiringi makan siang/malam, tempat atraksi satwa jinak, tempat penjualan barang kerajinan, tempat istirahat, gallery serta parker yang luas menjadikan Bali Zoo- Kebun binatang Bali yang terlengkap di Bali. Jika anda ingin mengunjungi kawasan ini lebih baik berkunjunglah sekitar pukul 11 siang untuk melihat para binatang makan. Tempat ini tampak lebih hidup pada saat makan diberikan. Selain mengunjungi gallery dan pasar di sekitar yaitu pasar Guwag dan sukawai, anda juga dapat memesan makan malam romantis di Bali Zoo park sambil menikmati lezatnya hidangan yang ada, Anda akan dihibur oleh tari-tarian tradisional.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Metode yang kami gunakan adalah wawancara dan pengamatan ( observasi ).

3.2 Teknik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data yang kami gunakan yaitu dengan cara wawancara dan melakukan pengamatan secara langsung ke kebun binatang bali zoo, dan mengumpulkan informasi secara langsung dari penjaga kebun binatang bali zoo. 3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini kami laksanakan di Obyek Widata Kebun Binatang Bali Zoo, di Br. Seseh Apuan, Sukawati Gianyar. Dan dilaksanakan pada tanggal Rabu, 13 Februari 2013.

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Bali zoo sebagai wahana edukasi Kebun binatang bali zoo dapat dikatagorikan sebagai wahana edukasi, karena di kebun binatang bali zoo banyak terdapat binatang-binatang langka yang sangat sulit di temukan di alam liar seperti gorila, macan putih, jalak bali, DLL. Dari hal itu para pengunjung dapat memperluas wawasan mereka tentang fauna-fauna yang ada di seluruh dunia yang mungkin belum pernah mereka temui sebelumnya.

4.2 Interaksi binatang di kebun binatang bali zoo dengan pengunjung Interaksi binatang di kebun binatang bali zoo dengan pengunjung cukup baik, karena kebanyakan binatang-binatang yang ada di kebun binatang bali zoo sudah jinak, dan sudah di latih oleh para penjaga kebun binatang tersebut. Jadi para pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan beberapa binatang yang ada di sana misalnya : berfoto bersama, memberi makan binatang, dan menyentuh mereka secara langsung tanpa harus khawatir tentang keselamatan mereka.

4.3 Binatang-binatang yang ada di kebunbiinatang bali zoo Kebun binatang ini telah mengoleksi kurang lebih 350 ekor satwa langka yang terdiri dari 60% Aves ( burung ) diantaranya Jalak Bali, Merak, Kasuari, Elang dan sebagainya dan 30 % jenis mamalia seperti Harimau Sumatra, Singa, Rusa, Onta, Kangguru. Untuk mewujudkan visi sebagai kebun binatang bertaraf internasional, Bali Zoo terus mengupayakan peningkatan kualitas dan kuantitas koleksi satwa-satwa langka yang telah ada. Pada akhir tahun 2006 lalu, kebun binatang ini menambah beberapa koleksi binatang mamalia baru diantaranya Harimau Putih, Kuda Nil Kerdil, Kambing Gunung, Kera Mantel, Kera Jepang yang di datangkan dari kebun binatang Surabaya sebagai salah satu bentuk kerjasama dalam program pertukaran satwa-satwa surplus dann perjodohan satwa8

satwa yang belum berpasangan sehingga mampu berkembang biak dengan baik dan tetap lestari keberadaannya di planet bumi ini.

4.4 Fasilitas-fasilitas yang ada di bali zoo Adapun fasilitas-fasilitas yang terdapat di kebun binatang Bali zoo park antara lain sebagai berikut: Restaurant Open stage untuk pementasan tarian sambil menikmati makan siang / malam Cafe yang menyediakan aneka makanan ringan Tempat atraksi satwa jinak Gift & souvenir shop Tempat istirahat Gallery Tempat parkir yang luas

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan Simpulan dari hasil penelitian yang kami dapatkan dari Kebun Binatang Bali Zoo ini adalah sebagai berikut : 1. Kita dapat berekreasi dan beredukasi secara langsung dengan berbagai macam satwa yang ada di kebun binatang Bali Zoo. 2. Kita dapat mengetahui bagaimana pentingnya pelestarian binatang-binatang langka yang sulit ditemukan di alam bebas, agar tetap terjaga kelestariannya. 5.2 Saran Kami penulis selaku manusia tentu saja tidak luput dari kesalahan. Jika ada hal-hal yang tidak berkenan di hati pembaca, kami mohon maaf sebesar-besarnya, dan jika ada kekurangan-kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini, mohon dimaklumi.

10

DAFTAR PUSTAKA

Kebun Binatang Bali Zoo, Jl. Singapadu, Sukawati, Gianyar, Bali Nature Education Center, www.google.com Sastromiharjo Andoyo. 2006. Bahasa & Sastra Indonesia. Bandung: Yudhistira

11

Anda mungkin juga menyukai