Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU BAYI BARU LAHIR

Disajikan sebagai tugas Pada Pembelaja an Setase Ke!e a"atan #ate nitas

$le% & ARI' ADIANT$

PR$(RA# PENDIDIKAN S) IL#U KEPERAWATAN STIKES #UHA##ADIYAH ($#B$N( *+)+


BAB )
1

PENDAHULUAN

A, Lata Belakang Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 28 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan dan angka kematian neonatus. Diperkirakan 2 ! kematian bayi di bawah umur satu tahun ter"adi pada masa neonatus. #eralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan biokimia dan faali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu$ maka ter"adilah awal proses fisiologik sebagai berikut % #eredaran darah melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru untuk bernafas &pertukaran oksigen dengan karbondioksida'$ (aluran )erna berfungsi untuk menyerap makanan$ *in"al berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai lagi oleh tubuh untuk mempertahankan homeostasis kimia darah$ Hati berfungsi untuk menetralisasi dan mengekresi bahan ra)un yang tidak diperlukan badan$ (istem imunologik berfungsi untuk men)egah infeksi$ (istem kardio+askular serta endokrin bayi menyesuaikan diri dengan perubahan fungsi organ tersebut diatas. Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau kegagalan penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh prematuritas$ kelainan anatomik$ dan lingkungan yang kurang baik dalam kandungan$ pada persalinan maupun sesudah lahir.,asalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik ter"adi pada masa perinatal. -idak hanya merupakan penyebab kematian tetapi "uga ke)a)atan. ,asalah ini timbul sebagai akibat buruknya kesehatan ibu$ perawatan kehamilan yang kurang memadai$ mana"emen persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih$ kurangnya perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu meninggal pada waktu melahirkan$ si bayi akan mempunyai kesempatan hidup yang ke)il.

,akalah ini akan membahas asuhan keperawatan bayi baru lahir yang sakit. ,engingat luasnya bahasan maka pembahasan akan difokuskan kepada masalah ikterus . hiperbilirubinemia$ neonatus dengan ibu D,$ neonatus prematur$ hipertermia dan hipotermia. (elain itu "uga dika"i respon keluarga terhadap neonatus yang sakit serta hubungan tumbuh kembang neonatus terhadap penyakit se)ara umum.

BAB II STUDY PUSTAKA


3

/ntuk mampu mewu"udkan koordinasi dan standar pelayanan yang berkualitas maka petugas kesehatan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk dapat melaksanakan pelayanan essensial neonatal yang dikategorikan dalam dua kelompok yaitu % a' #elayanan Dasar % 0. #ersalinan aman dan bersih 2. ,empertahankan suhu tubuh dan men)egah hiportermia !. ,empertahankan pernafasan spontan 1. 2(3 4kslusif 5. #erawatan mata b' #elayanan Khusus % 0. -atalaksana Bayi 6eonatus sakit 2. #erawatan bayi kurang bulan dan BB78 !. 3munisasi E-ek Sakit Pada Ne.natus 9ase neonatus adalah fase yang sangat rawan akan hubungan ibu dan bayi. Karena kegagalan relasi pada masa ini akan memberi dampak pada tahap berikutnya. Kebutuhan psikologi fase ini melipurti tiga hal penting yaitu seeing &memandang'$ tou)hing &sentuhan'$ dan )aretaking &merawat dengan perhatian seluruh emosinya'. Dengan demikian kesempatan ibu kontak mata dan menyentuh serta melakukan sendiri dalam mengganti popok adalah men"adi prioritas dalam inter+ensi perawat. #enyakit atau ke)a)atan pada anak mempengaruhi terbinanya hubungan saling per)aya antara anak dengan orangtua. #enyakit pada anak dapat membuat harapan orangtua menurun$ penyakit sering mengakibatkan gangguan dalam kemampuan motorik anak$ keterbatasan gerak di tempat tidur dan berkurangnya kontak bayi dengan lingkungan. 3nter+ensi keperawatan sangat penting untuk membantu keluarga dalam menghadapi bayi
4

yang sakit. Keberadaan perawat yang selalu siap membantu sangat penting untuk menenangkan orangtua terhadap rasa ketidak berdayaannya. Reaksi Em.si.nal Pene imaan Kelua ga #ada neonatus yang menderita sakit$ maka keluarga akan merasa )emas$ tidak berdaya$ dan lain sebagainya yang merupakan reaksi keluarga terhadap kenyataan bahwa bayinya menderita suatu penyakit. Berikut adalah reaksi emosional penerimaan keluarga terhadap neonatus sakit dan bagaimana perawat mengatasi hal tersebut % Denial 8espon perawat terhadap penolakan adalah komponen untuk kebutuhan indi+idu yang kontinyu sebagai mekanisme pertahanan. Dukungan metode efektif adalah mendengarkan se)ara aktif. Diam atau tidak ada reinfor)ement bukanlah suatu penolakan. Diam dapat diinterpretasikan salah$ keefektifan diam dan mendengar haruslah se"alan dengan konsentrasi fisik dan mental. #enggunaan bahasa tubuh dalam berkomunikasi harus )on)ern. Kontak mata$ sentuhan$ postur tubuh$ )ara duduk dapat digunakan saat diam sehingga komunikasi ber"alan efektif. Rasa bersalah #erasaan bersalah adalah respon biasa dan dapat menyebabkan ke)emasan keluarga. ,ereka sering mengatakan bahwa merekalah yang men"adi penyebab bayinya mengalami kondisi sakit. 2mati ekspresi bersalah$ dimana ekspresi tersebut akan membuat mereka lebih terbuka untuk menyatakan perasaannya.

Marah ,arah adalah suatu reaksi yang sulit diterima dan sulit ditangani se)ara therapeutik. 2turan dasar untuk menolak marah seseorang adalah hindari gagalnya kemarahan dan dorong untuk marah se)ara assertif.
5

a, Hi!e bili ubinemia Pengertian: Hiperbilirubinemia adalah berlebihnya akumulasi bilirubin dalam darah &le+el normal 5 mg dl pada bayi normal' yang mengakibatkan "aundi)e$ warna kuning yang terlihat "elas pada kulit$ mukosa$ sklera dan urine. Etiologi: Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berma)am-ma)am keadaan. #enyebab yang tersering ditemukan disini adalah hemolisis yang timbul akibat inkompatibilitas golongan darah 2B: atau defisiensi en;im *<#D. Hemolisis ini dapat pula timbul karena adanya perdarahan tertutup &sefal hematoma$ perdarahan subaponeoratik' atau inkompatabilitas golongan darah 8h. 3nfeksi "uga memegang peranan penting dalam ter"adinya hiperbilirubinemia % keadaan ini terutama ter"adi pada penderita sepsis dan gastroenteritis. Beberapa faktor lain yang "uga merupakan penyebab hiperbilirubinemia adalah hipoksia anoksia$ dehidrasi dan a)idosis$ hipoglikemia dan polisitemia. Patofisiologi: #eningkatan kadar bilirubin tubuh dapat ter"adi pada beberapa keadaan. Ke"adian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan beban bilirubin pada sel hepar yang terlalu berlebihan. Hal ini dapat ditemukan bila terdapat peningkatan penghan)uran eritrosit$ polisitemia$ memendeknya umur eritrosit "anin bayi$ meningkatnya bilirubin dari sumber lain$ atau terdapatnya peningkatan sirkulasi enterohepatik.*angguan ambilan bilirubin plasma "uga dapat menimbulkan peningkatan kadar bilirubin tubuh. Hal dapat ter"adi apabila kadar protein-= berkurang atau pada keadaan protein-= dan protein-> terikat oleh anion lain$ misalnya pada bayi dengan a)idosis atau dengan hipoksia anoksia. Keadaan lain yang memperlihatkan peningkatan kadar bilirubin adalah apabila ditemukan gagguan kon"ugasi hepar &defisiensi ens;im glukoronil transferase' atau bayi yang menderita gangguan ekskresi$ misalnya penderita hepatitis neonatal atau sumbatan saluran empedu intra ekstra hepatik. #ada dera"at
6

tertentu$ bilirubin ini akan bersifat toksik dan merusak "aringan tubuh. -oksisitas ini terutama ditemukan pada bilirubin indirek yang bersifat sukar larut dalam air tapi mudah larut dalam lemak. (ifat ini memungkinkan ter"adinya efek patologik pada sel otak apabila bilirubin tadi dapat menembus sawar darah otak. Kelainan yang ter"adi pada otak ini disebut kern ikterus atau ensefalopati biliaris. #ada umumnya dianggap bahwa kelainan pada sususnan saraf pusat tersebut mungkin akan timbul apabila kadar bilirubin indirek lebih dari 20 mg dl. ,udah tidaknya bilirubin melalui sawar darah otak ternyata tidak hanya tergantung dari tingginya kadar bilirubin tetapi tergantung pula pada keadaan neonatus sendiri. Bilirubin indirek akan mudah melalui sawar darah otak apabila pada bayi terdapat keadaan imaturitas$ berat badan lahir rendah$ hipoksia$ hiperkarbia$ hipoglikemia$ dan kelainan susunan saraf pusat yang ter"adi karena trauma atau infeksi. -abel.0 #erbandingan -ipe /n)on"ungatif Hyperbilirubinemia Fisiologis jaundice Jaundice berhubungan dengan Pen/ebab 9ungsi immatur ditambah peningkatan bilirubin hemolisis 8B? Breast yang Jaundice milk Breast Hemolitik desease

feeding hepatik3ntake susu yang9aktor-faktor pada3n)ompatibilitas "elek berhubungansusu dengan ibu yangantigen bentukhemolisis yang sebagian konsumsiberubah$ bilirubinmenyebabkan

kalori yang sedikitmen"adi susu ibu keluar

daripada bayi sebelumlemak yang manadari 8B?. direabsorbsi usus Hati tidak mampu untuk mengkon"ugasikan dan mengeksresikan kelebihan bilirubin "am dari hemolisis (elama 21 pertama
7

$nset

(etelah 21 "am2 ! hari pertama &bayi

1 5 hari

prematur$ Puncak Durasi era!i

bayi 00 05 hari Ber+ariasi (ampai seminggu 2(3Hentikan 21 suplemenuntuk kadarsebab$ "ika kadar pemberian dapat diulangi. Dapat dilakukan tanpa 2(3#osnatal% fototherapi$ "ambila perlu transfusi tukar #renatal%

lahir lama' @2 "am 2 ! hari Berkurang setelah 5-@ hari 9ototherapi bilirubin meningkat dengan )epat "ikaBerikan berikan untuk mg dl

sesering mungkin$selama

kalori$ fototherapimendeterminasi bilirubin 08 20bilirubin menurun

-ransfusi &fetus' 2(3 ,en)egah sensitisasi dari 8H negatif ibu dengan 8ho*2,

fototherapi

menghentikan pemberian 2(3

b, Hi!.te mia 0 Hi!e te mia ), Hi!.te mia (uhu normal pada neonatus berkisar antara !< 0? !@$50? pada suhu ketiak. *e"ala awal hipotermia apabila suhu A !<0? atau kedua kaki dan tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi teraba dingin$ maka bayi sudah mengalami hipotermia sedang &suhu !20? A!<0?'. Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh A !2 0?. /ntuk mengukur suhu tubuh pada hipotermia diperlukan termometer ukuran rendah &low reading termometer' sampai 250?. Disamping sebagai suatu ge"ala$ hipotermia dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian.
8

=ang men"adi prinsip kesulitan sebagai akibat hipotermia adalah meningkatnya konsumsi oksigen &ter"adi hipoksia'$ ter"adinya metabolik asidosis sebagai konsekuensi glikolisis anaerobik$ dan menurunnya simpanan glikogen dengan akibat hipoglikemia. Hilangnya kalori tampak dengan turunnya berat badan yang dapat ditanggulangi dengan meningkatkan intake kalori. Eti.l.gi dan -akt. ! esi!itasi #rematuritas 2sfiksia (epsis Kondisi neurologik seperti meningitis dan perdarahan )erebral #engeringan yang tidak adekuat setelah kelahiran 4ksposure suhu lingkungan yang dingin

#enanganan hipotermia ditu"ukan pada% 0' ,en)egah hipotermia$ 2' ,engenal bayi dengan hipotermia$ !' ,engenal resiko hipotermia$ 1' -indakan pada hipotermia. -anda-tanda klinis hipotermia% Hipotermia sedang: Kaki teraba dingin Kemampuan menghisap lemah Kulit berwarna tidak rata atau disebut kutis marmorata

Hipotermia berat (ama dengan hipotermia sedang #ernafasan lambat tidak teratur Bunyi "antung lambat ,ungkin timbul hipoglikemi dan asidosisi metabolik

Stadium lanjut hipotermia ,uka$ u"ung kaki dan tangan berwarna merah terang Bagian tubuh lainnya pu)at
9

Kulit mengeras$ merah dan timbul edema terutama pada punggung$ kaki dan tangan &sklerema'

*, Hi!e te mia 7ingkungan yang terlalu panas "uga berbahaya bagi bayi. Keadaan ini ter"adi bila bayi diletakkan dekat dengan sumber panas$ dalam ruangan yang udaranya panas$ terlalu banyak pakaian dan selimut. *e"ala hipertermia pada bayi baru lahir % (uhu tubuh bayi B !@$5 ? 9rekuensi nafas bayi B <0 C menit -anda-tanda dehidrasi yaitu berat badan menurun$ turgor kulit kurang$ "umlah urine berku 1, Ba/i P ematu Definisi : Bayi baru lahir dengan umur kehamilan !@ minggu atau kurang saat kelahiran disebut dengan bayi prematur. Dalaupun ke)il$ bayi prematur ukurannya sesuai dengan masa kehamilan tetapi perkembangan intrauterin yang belum sempurna dapat menimbulkan komplikasi pada saat post natal. Bayi baru lahir yang mempunyai berat 2500 gram atau kurang dengan umur kehamilan lebih dari !@ minggu disebut dengan ke)il masa kehamilan$ ini berbeda dengan prematur$ walaupun @5E dari neonatus yang mempunyai berat dibawah 2500 gram lahir prematur. #roblem klinis ter"adi lebih sering pada bayi prematur dibandingkan dengan pada bayi lahir normal. #rematuritas menimbulkan imaturitas perkembangan dan fungsi sistem$ membatasi kemampuan bayi untuk melakukan koping terhadap masalah penyakit. ,asalah yang umum ter"adi diantaranya respiratory disstres syndrom &8D('$ entero)olitis nekrotik$ hiperbilirubinemia$ hypoglikemia$ thermoregulation$ patetnt duktus arteriosus &#D2'$ edema paru$ perdarahan intra+entrikular. (tressor tambahan lain pada infant dan orangtua meliputi hospitalisasi untuk penyakit pada bayi. 8espon orangtua dan mekanisme koping mereka dapat menimbulkan gangguan pada hubungan antar mereka. Diperlukan peren)anaan dan tindakan yang adekuat untuk permasalahn tersebut.

10

Bayi prematur dapat bertahan hidup tergantung pada berat badannya$ umur kehamilan$ dan penyakit atau abnormalitas. #rematur menyumbangkan @5E 80E angka kesakitan dan kematian neonatus. Etiologi dan faktor !resi!itasi: #ermasalahan pada ibu saat kehamilan % #enyakit kelainan seperti hipertensi$ toCemia$ pla)enta pre+ia$ abruptio pla)enta$ in)ompeten)e )er+i)al$ "anin kembar$ malnutrisi dan diabetes mellitus. -ingkat sosial ekonomi yang rendah dan prenatal )are yang tidak adekuat #ersalinan sebelum waktunya atau indu)ed aborsi #enyalahgunaan konsumsi pada ibu seperti obat-obatan terlarang$ alkohol$ merokok dan )affeine d, As-iksia #enilaian bayi pada kelahiran adalah untuk mengetahui dera"at +italitas fungsi tubuh. Dera"at +italitas adalah kemampuan se"umlah fungsi tubuh yang bersifat essensial dan kompleks untuk kelangsungan hidup bayi seperti pernafasan$ denyut "antung$ sirkulasi darah dan reflek-reflek primitif seperti menghisap dan men)ari puting susu. Bila tidak ditangani se)ara tepat$ )epat dan benar keadaan umum bayi akan menurun dengan )epat dan bahkan mungkin meninggal. #ada beberapa bayi mungkin dapat pulih kembali dengan spontan dalam 00 !0 menit sesudah lahir namun bayi tetap mempunyai resiko tinggi untuk )a)at. /mumnya penilaian pada bayi baru lahir dipakai nilai 2#*28 &2#*28 ()ore'. #ertemuan (284? di (wedia tahun 0F85 mengan"urkan penggunaan parameter penilaian bayi baru lahir dengan )ara sederhana yang disebut nilai (3*-/62 &(3*-/62 ()ore' sesuai dengan nama tempat ter"adinya konsensus. #enilaian )ara ini terutama untuk tingkat pelayanan kesehatan dasar karena hanya menilai dua parameter yang essensial. -abel 2. ?ara ,enetapkan 6ilai (3*-/62 "ang Dinilai #ernafasan # -eratur $ ,egap-megap
11

% -idak ada

&ilai

Denyut

B 000 menit

A 000 menit

-idak ada

"antung 2umla% nilai 3 Nilai SI(TUNA

Dera"at +italitas bayi baru lahir menurut nilai (3*-/62 adalah % &a' tanpa asfiksia atau asfiksia ringan nilai G 1$ &b' asfiksia sedang nilai 2 !$ &)' asfiksia berat nilai 0$ &d' bayi lahir mati mati baru Hfresh still birthI nilai 0. (elama ini umumnya untuk menilai dera"at +italitas bayi baru lahir digunakan penilaian se)ara 2#*28. #elaksanaanya )ukup kompleks karena pada saat bersamaan penolong persalinan harus menilai lima parameter yaitu denyut "antung$ usaha nafas$ tonus otot$ gerakan dan warna kulit. dari hasil penelitian di 2( nilai 2#*28 sangat bermanfaat untuk mengenal bayi resiko tinggi yang potensial untuk kematian dan ke)a)atan neurologis "angka pan"ang seperti )erebral palsy. Dari lima +ariabel nilai 2#*28 hanya pernafasan dan denyut "antung yang berkaitan erat dengan ter"adinya hipoksia dan anoksia. Ketiga +ariabel lain lebih merupakan indikator maturitas tumbuh kembang bayi. #enanganan asfiksia pada bayi baru lahir bertu"uan untuk men"aga "alan nafas tetap bebas$ merangsang pernafasan$ men"aga )urah "antung$ mempertahankan suhu$ dan memberikan obat penun"ang resusitasi. 2kibat yang mungkin mun)ul pada bayi asfiksia se)ara keseluruhan mengalami kematian 00 20 E$ sedangkan 20 15 E dari yang hidup mengalami kelainan neurologi. Kira-kira <0 E nya dengan ge"ala sisa berat. (isanya normal. *e"ala sisa neurologik berupa )erebral palsy$ mental retardasi$ epilepsi$ mikro)efalus$ hidro)efalus dan lain-lain.

12

BAB III STUDY KASUS

), Pengkajian Hi!e bili ubin a. 8iwayat keluarga dan kehamilan % - :rang tua atau saudara dengan neonatal "aundi)e atau penyakit le+er - #renatal )are - D, pada ibu - 3nfeksi seperti toCoplasmosis$ spilis$ hepatitis$ rubela$ sitomegalo+irus dan her+es yang mana ditransmisikan se)ara silang keplasenta selama kehamilan
13

- #enyalahgunaan obat pada orang tua - 3bu dengan 8h negatif sedangkan ayah dengan 8h positif - 8iwayat transfusi 8h positif pada ibu 8h negatif - 8iwayat abortus dengan bayi 8h positif - :bat-obatan selama kehamilan seperti sulfonamid$ nitrofurantoin dan anti malaria - 3nduksi oksitosin pada saat persalinan - #enggunaan +akum ekstraksi - #enggunaan phenobarbital pada ibu 0-2 bulan sebelum persalinan b. (tatus bayi saat kelahiran% - #rematuritas atau ke)il masa kehamilan - 2#*28 s)ore yang mengindikasikan asfiksia - -rauma dengan hematoma atau in"uri - (epsis neonatus$ adanya )airan yang berbau tidak sedap - Hepatosplenomegali ). Kardio+askuler - 4dema general atau penurunan +olume darah$ mengakibatkan gagal "antung pada hidro fetalis d. *astrointestinal - :ral feeding yang buruk - Kehilangan berat badan sampai 5 E selama 21 "am yang disebabkan oleh rendahnya intake kalori - Hepatosplenomegali e. 3ntegumen - selama 21 "am pertama &tipe patologis'$ setelah 21 "am pertama &9isiologik tipe' atau setelah 0 bulan dengan diberikan 2(3 - Kalor yang disebabkan oleh anemia yang ter"adi karena hemolisis 8B? f. 6eurologik - Hipotoni - -remor$ tidak adanya reflek moro dan reflek menghisap$ reflek tendon yang minimal - 3ritabilitas$ fleksi siku$ kelemahan otot$ opistotonis - Ke"ang
14

h. #ulmonari - 2pnu$ sianosis$ dyspnea setelah ke"adian kern ikterus - 2spiksia$ efusi pulmonal. Data Penunjang a. *olongan darah dan faktor 8h pada ibu dan bayi untuk menentukan resiko in)ompatibilitas$ 8h ayah "uga diperiksa "ika 8h ibu negatif &test dilakukan saat prenatal' b. 2mniosintesis dengan analisa )airan amnion$ ?oombs test dengan hasil negatif mengindikasikan peningkatan titer antibodi 2nti D$ bilirubin le+el pada )airan amnion meningkat sampai lebih dari 0$28 mg dl sudah merupakan nilai abnormal &mengindikasikan kebutuhan transfusi pada "anin'. ). ?oombs test &dire)t' pada darah tali pusat setelah persalinan$ positif bila antibodi terbentuk pada bayi. d. ?oombs test &indire)t' pada darah tali pusat$ positif bila antibodi terdapat pada darah ibu. e. (erial le+el bilirubin total$ lebih atau sama dengan 0$5 mg "am samapi 20 mg dl mengindikasikan resiko kernikterus dan kebutuhan transfusi tukar tergantung dari berat badan bayi dan umur kehamilan. f. Dire)t bilirubin le+el$ meningkat "ika ter"adi infeksi atau gangguan hemolisis 8h g. Hitung retikulosit$ meningkat pada hemolisis h. Hb dan H?i. -otal protein$ menentukan penurunan binding site ". Hitung leukosit$ menurun sampai dibawah 5000 mm!$ mengindikasikan ter"adinya infeksi k. /rinalsis$ untuk mendeteksi glukosa dan aseton$ #H dan urobilinogen$ kreatinin le+el Diagn.sa Ke!e a"atan D'( $. 8esiko tinggi in"uri berhubungan dengan produk sisa sel darah merah yang berlebihan dan imaturitas hati Tujuan 1: #asien mendapatkan terapi untuk menyeimbangkan eksresi bilirubin Tindakan:
15

- Ka"i adanya "aundi)e pada kulit$ yang mana mengindikasikan peningkatan kadar bilirubin - ?ek kadar bilirubin dengan bilirobinometer transkutan untuk mengetahui peningkatan atau penurunan kadar bilirubin - ?atat waktu ter"adinya "aundi)e untuk membedakan fisiologik "aundi)e &ter"adi setelah 21 "am' dengan patologik "aundi)e &ter"adi sebelum 21 "am' - Ka"i status bayi khususnya faktor yang dapat meningkatkan resiko kerusakan otak akibat hiperbilirubinemia &seperti hipoksia$ hipotermia$ hipoglikemia dan metabolik asidosis' - ,emulai feeding lebih )epat utuk mengeksresikan bilirubin pada fe)es Hasil yang diharapkan: - Bayi baru lahir memulai feeding segera setelah lahir - Bayi baru lahir mendapatkan paparan dari sumber )ahaya Tujuan 2: tidak ter"adi komplikasi dari fototherapi Tindakan: - -utupi mata bayi baru lahir untuk menghindari iritasi kornea - -empatkan bayi se)ara telan"ang dibawah )ahaya untuk memaksimalkan paparan )ahaya pada kulit - /bah posisi se)ara teratur utnuk meningkatkan paparan pada permukaan tubuh - ,onitor suhu tubuh untuk mendeteksi hipotermia atau hipertermia - #ada peningkatan B2B$ bersihkan daerah perienal untuk menghindari iritasi - Hindarkan penggunaan minyak pada kulit untuk men)egah rasa pedih dan terbakar Berikan intake fluid se)ara adekuat untuk menghindari rehidrasi Hasil yang diharapkan : tidak ter"adi iritasi mata$ dehidrasi$ instabilitas suhu dan kerusakan kulit Tujuan 3: -idak adanya komplikasi dari transfusi tukar &"ika terapi ini diberikan' Tindakan: - Jangan berikan asupan oral sebelum prosedur &2-1 "am' untuk men)egah aspirasi - ?ek donor darah dan tipe 8h untuk men)egah reaksi transfusi - Bantu dokter selama prosedur untuk men)egah infeksi - ?atat se)ara akurat "umlah darah yang masuk dan keluar untuk mempertahankan +olume darah

16

- #ertahankan suhu tubuh yang optimal selama prosedur untuk men)egah hipotermia dan stress karena dingin atau hipotermia - :bser+asi tanda perubahan reaksi transfusi &-a)ykardia$ bradikardia$ distress nafas$ perubahan tekanan darah se)ara dramatis$ ketidakstabilan temperatur$ dan rash' - (iapkan alat resusitasi untuk mengatasi keadaan emergensi - ?ek umbilikal site terhadap ter"adinya perdarahan atau infeksi - ,onitor +ital sign selama dan stelah transfusi untuk mendeteksi komplikasi seperti disritmia "antung. Hasil yang diharapkan : - Bayi menun"ukkan tidak adanya tanda-tanda reaksi transfusi - Kital sign berada pada batas normal - -idak ter"adi infeksi atau perdarahan pada daerah terpasangnya infus D'(#( #erubahan proses keluarga berhubungan dengan bayi dengan potensial respon fisiologis yang merugikan Tujuan 1: Keluarga dapat memberikan suport emosional Tindakan: - Hentikan fototherapi selama ku"ungan keluarga$ lepaskan tutup mata bayi untuk membantu interaksi keluarga - Jelaskan proses fisiologis "aundi)e untuk men)egah kekhawatiran keluarga dan potensial o+er proteksi pada bayi - =akinkan keluarga bahwa kulit akan kembali normal - 2n"urkan ibu untuk menyusui bayinya untuk memperpendek periode "aundi)e - Jelaskan kegunaan 2(3 untuk mengatasi "aundi)e dan penyakit lainnya Hasil yang diharapkan : Keluarga menun"ukkan pengertian terhadap terapi dan prognosa Tujuan 2: Keluarga dapat melaksanakan fototherapi dirumah Tindakan: Ka"i pengertian keluarga terhadap "aundi)e dan terapi yang diberikan 3nstruksikan keluarga untuk% - ,elindungi mata - ,erubah posisi
17

- ,emberikan asupan )airan yang adekuat - ,enghindari penggunaan minyak pada kulit - ,engukur suhu aksila - ,engobser+asi bayi% warna$ bentuk makanan$ "umlah makanan - ,engobser+asi bayi terhadap tanda letargi$ perubahan pola tidur$ perubahan pola eliminasi - ,en"elaskan perlunya test bilirubin bila diperlukan Hasil yang diharapkan: Keluarga dapat menun"ukkan kemampuan untuk melaksanakan fototherapi di rumah &khususnya metode dan rasional' *, Pengkajian %i!.te mia 0 %i!e te mia Ri ayat kehamilan - Kesulitan persalinan dengan trauma infant - #enyalahgunaan obat-obatan - #enggunaan anestesia atau analgesia pada ibu Status bayi saat lahir - #rematuritas - 2#*28 s)ore yang rendah - 2sfiksia dengan res)u)itasi - Kelainan ?6( atau kerusakan - (uhu tubuh dibawah !<$5 ? atau diatas !@$5 ? - Demam pada ibu yang mempresipitasi sepsis neonatal !ardio"askular - Bradikardi - -akikardi pada hipertermia #astrointestinal - 2supan makanan yang buruk - Komiting atau distensi abdomen - Kehilangan berat badan yang berarti $ntegumen
18

- ?yanosis )entral atau pallor &hipotermia' - Kulit kemerahan &hipertermia' - 4dema pada muka$ bahu dan lengan - Dingin pada dada dan ekstremitas&hipotermia' - #erspiration &hipertermia' %eorologi& - -angisan yang lemah - #enurunan reflek dan akti+itas - 9luktuasi suhu diatas atau dibawah batas normal sesuai umur dan berat badan Pulmonary - 6asal flaring atau penurunan nafas$ iregguler - 8etraksi dada - 4kspirasi grunting - 4pisode apnea atau takipnea &hipertermia' Renal - :liguria Study diagnostik Kadar glukosa serum$ untuk mengidentifikasi penurunan yang disebabkan energi yang digunakan untuk respon terhadap dingin atau panas 2nalisa gas darah$ untuk menentukan peningkatan karbondoksida dan penurunan kadar oksigen$ mengindikasikan resiko a)idosis Kadar Blood /rea 6itrogen$ peningkatan mengindikasikan kerusakan fungsi gin"al dan potensila oliguri (tudy elektrolit$ untuk mengidentifikasi peningkatan potasium yang berhubungan dengan kerusakan fungsi gin"al Kultur )airan tubuh$ untuk mengidentifikasi adanya infeksi Diagnosa kepera atan D'($( (uhu tubuh abnormal berhubungan dengan kelahiran abnormal$ paparan suhu lingkungan yang dingin atau panas. Tujuan 1 % ,engidentifikasi bayi dengan resiko atau aktual ketidakstabilan suhu tubuh Tindakan :
19

Ka"i faktor yang berhubungan dengan resiko fluktuasi suhu tubuh pada bayi seperti prematuritas$ sepsis dan infeksi$ aspiksia atau hipoksia$ trauma ?6($ ketidakseimbangan )airan dan elektrolit$ suhu lingkungan yang terlalu panas atau dingin$ trauma lahir dan riwayat penyalahgunaan obat pada ibu

Ka"i potensial dan aktual hipotermia atau hipertermia % ,onitor suhu tubuh$ lakukan pengukuran se)ara teratur ,onitor suhu lingkungan ?egah kondisi yang menyebabkan kehilangan panas pada bayi seperti ba"u basah atau bayi tidak kering$ paparan uadara luar atau pendingin ruangan ?ek respiratory rate &takipnea'$ kedalaman dan polanya :bser+asi warna kulit ,onitor adanya iritabilitas$ tremor dan akti+itas sei;ure ,onitor adanya flushing$ distress pernafasan$ episode apnea$ kelembaban kulit$ dan kehilangan )airan.

Tujuan 2. ,en)egah kondisi yang dapat men)etuskan fluktuasi suhu tubuh Tindakan : 7indungi dinding inkubator dengan ,eletakkan inkubator ditempat yang tepat (uhu kamar perawatan kamar operasi dipertahankan L 21 ? *unakan alas atau pelindung panas dalam inkubator Keringkan bayi baru lahir segera dibawah pemanas 2ir mandi diatas !@ ? dan memandikannnya sesudah bayi stabil dan < 02 "am postnatal$ keringkan segera #ergunakan alas pada me"a resusitasi atau pemanas -utup permukaan me"a resusitasi dengan selimut hangat$ inkubator dihangatkan dulu #ertahankan suhu kulit !< !<$5 ? (esedikit mungkin membuka inkubator
20

Hangatkan selalu inkubator sebelum dipakai *endong bayi dengan kulit menempel ke kulit ibu &metode kangguru' Beri topi dan bungkus dengan selimut

Tujuan 3: 'en&egah komplikasi dingin Tindakan : Ka"i tanda stress dingin pada bayi % #enurunan suhu tubuh sampai A !2$2 ? Kelemahan dan iritabilitas 9eeding yang buruk dan lethargy #allor$ )yanosis )entral atau mottling Kulit teraba dingin Darna kemerahan pada kulit Bradikardia #ernafasan lambat$ ireguler disertai grunting #enurunan akti+itas dan reflek Distesi abdomen dan +omiting

Berikan treatment pada aktual atau resiko in"ury karena dingin sebagai berikut % Berikan therapy panas se)ara perlahan dan )atat suhu tubuh setiap 05 menit #ertimbangkan pemberian plasma protein &#lasmanate' setelah !0 menit Berikan oksigen yang telah diatur kelembabannya ,onitor serum glukosa Berikan sodium bikarbonat untuk a)idosis metabolik /ntuk menggantikan asupan makanan dan )airan$ berikan dekstrose 00E sampai temeperatur naik diatas !5 ? D'(#( Defi)it pengetahuan &orangtua' berhubungan dengan kondisi bayi baru lahir dan )ara mempertahankan suhu tubuh bayi.
21

Tujuan : ,emberikan informasi yang )ukup kepada orangtua tentang kondisi bayi dan perawatan yang diberikan untuk mempertahankan suhu tubuh bayi Tindakan : 0. Beri informasi pada orangtua tentang % #enyebab fluktuasi suhu tubuh Kondisi bayi -reatment untuk menstabilkan suhu tubuh #erlunya membungkus menyelimuti bayi saat menggendong dan bepergian

0. 2"ari orangtua )ara mengukur suhu tubuh aksila pada bayi dan minta mereka untuk mendemontrasikannya 2. 3nformasikan kepada orangtua tentang perawatan saat bayi di inkubator !. 2n"urkan pasien bertanya$ mengklarifikasi yang belum "elas dan menun"ukkan prilaku seperti dia"arkans 4, Pengkajian Ba/i P ematu Ri ayat kehamilan /mur ibu dibawah 0< tahun dengan latar belakang pendidikan rendah Kehamilan kembar (tatus sosial ekonomi$ prenatal )are tidak adekuat$ nutrisi buruk Kemungkinan penyakit genetik 8iwayat melahirkan prematur 3nfeksi seperti -:8?H$ penyakit menular seksual dan lain sebagainya Kondisi seperti toksemia$ prematur rupture membran$ abruptio pla)enta dan prolaps umbilikus #enyalahgunaaan obat$ merokok$ konsumsi kafeine dan alkohol *olongan darah$ faktor 8h$ amnio)entesis.

Status bayi baru lahir

22

/mur kehamilan antara 21 !@ minggu$ berat badan lahir rendah atau besar masa kehamilan Berat badan dibawah 2500 gram Kurus$ lemak subkutan minimal 2danya kelainan fisik yang terlihat 2#*28 skore 0 5 menit % 0 ! mengindikasikan distress berat$ 1 < menun"ukkan disstres sedang dan @ 00 merupakan nilai normal.

!ardio"askular Denyut "antung 020 0<0 C per menit pada sisi apikal dengan irama teratur (aat kelahiran$ terdengar murmur #rotruding abdomen Keluaran mekonium setelah 02 "am Kelemahan menghisap dan penurunan refleks #astikan anus tanpa dengan abnormalitas kongenital ?yanosis$ "aundi)e$ mottling$ kemerahan$ atau kulit berwarna kuning Kerniks )aseosa sedikit dengan rambut lanugo di seluruh tubuh Kurus 4dema general atau lokal Kuku pendek Kadang-kadang terdapat pete)hie atau ekimosis ?artilago pada telinga belum sempurna -engkorak lunak Keadaan rileks$ inakti+e atau lethargi 8efleks dan pergerakan pada test neurologik tanpa resistansi reflek batuk lemah atau tidak efektif -idak ada atau minimalnya tanda neurologik ,ata masih tertutup pada bayi dengan umur kehamilan 25 2< minggu
23

#astrointestinal

$ntegumen

'uskuloskeletal

%eurologik

Renal -

(uhu tubuh yang tidak stabil % biasanya hipotermik 8espiratory rate antara 10 <0 C menit dengan periode apnea 8espirasi irreguler dengan nasal flaring$ grunting dan retraksi &interkostal$ suprasternal$ substrenal' -erdengar )rakles pada auskultasi Berkemih ter"adi 8 "am setelah lahir Kemungkinan ketidakmampuan mengekresikan sulution dalam urine #erempuan % labia mayora belum menutupi klitoris sehingga tampak menon"ol 7aki-laki % testis belum turun se)ara sempurna ke kantong skrotum$ mungkin terdapat inguinal hernia.

Pulmonary

Reproduksi

Data penunjang M-ray pada dada dan organ lain untuk menentukan adanya abnormalitas /ltrasonografi untuk mendeteksi kelainan organ (ti)k glukosa untuk menentukan penurunan kadar glukosa Kadar kalsium serum$ penurunan kadar berarti ter"adi hipokalsemia Kadar bilirubin untuk mengidentifikasi peningkatan &karena pada prematur lebih peka terhadap hiperbilirubinemia' Kadar elektrolit$ analisa gas darah$ golongan darah$ kultur darah$ urinalisis$ analisis feses dan lain sebagainya.

Diagn.sa ke!e a"atan D'( $( 8esiko tinggi disstres pernafasan berhubungan dengan immaturitas paru dengan penurunan produksi surfa)tan yang menyebabkan hipoksemia dan a)idosis ujuan : ,empertahankan dan memaksimalkan fungsi paru indakan : Ka"i data fokus pada kemungkinan disstres pernafasan yaitu %
24

8iwayat penyalahgunaan obat pada ibu atau kondisi abnormal selama kehamilan dan persalinan Kondisi bayi baru lahir % 2#*28 s)ore$ kebutuhan resusitasi 8espiratory rate$ kedalaman$ takipnea #ernafasan grunting$ nasal flaring$ retraksi dengan penggunaan otot bantu pernafasan &inter)ostal$ suprasternal$ atau substernal' ?yanosis$ penurunan suara nafas Bradykardi 7ethargy$ posisi dan akti+itas sebelum$ selama dan setelah episode apnea &sebagai )ontoh saat tidur atau minum 2(3' Distensi abdomen (uhu tubuh dan mottling Kebutuhan stimulasi 4pisode dan durasi apnea #enyebab apnea$ seperti stress karena dingin$ sepsis$ kegagalan pernafasan. Berikan oksigen sesuai indikasi 7akukan su)tion se)ara hati-hati dan tidak lebih dari 5 detik #ertahankan suhu lingkungan yang normal ,onitor hasil pemeriksaan analisa gas darah untuk mengetahui ter"adinya a)idosis metabolik Berikan oabt-obat sesuai permintaan dokter seperti theophylin 3K. ,onitor kadar gula darah setiap 0 2 hari.

Ka"i episode apneu yang ter"adi lebih dari 20 detik$ ka"i keadaan berikut %

Berikan dan monitor support respiratory sebagai berikut %

D'( #( 8esiko hipotermia atau hipertermia berhubungan dengan prematuritas atau perubahan suhu lingkungan ujuan : ,empertahankan suhu lingkungan normal -indakan % #ertahankan suhu ruang perawatan pada 25 ?
25

Ka"i suhu re)tal bayi dan suhu aksila setiap 2 "am atau bila perlu -empatkan bayi di bawah pemanas atau inkubator sesuai indikasi Hindarkan meletakkan bayi dekat dengan sumber panas atau dingin Ka"i status infant yang menun"ukkan stress dingin

D'( )( Defiensi nutrisi berhubungan dengan tidak adekuatnya )adangan glikogen$ ;at besi$ dan kalsium dan kehilangan )adangan glikogen karena metabolisme rate yang tinggi$ tidak adekuatnya intake kalori$ serta kehilangan kalori. ujuan : meningkatkan dan mempertahankan intake kalori yang adekuat pada bayi indakan : Ka"i refleks hisap dan reflek gag pada bayi. ,ulai oral feeding saat kondisi bayi stabil dan respirasi terkontrol Ka"i dan kalkulasikan kebutuhan kalori bayi ,ulai breast feeding atau bottle feeding 2 < "am setelah lahir. ,ulai dengan ! 5 ml setiap kali setiap ! "am. -ingkatkan asupan bila memungkinkan. -imbang berat badan bayi setiap hari$ bandingkan berat badan dengan intake kalori untuk menentukan pemabatasan atau peningkatan intake Berikan infus deCtrose 00E "ika bayi tidak mampu minum se)ara oral Berikan -#6 dan intralipid "ika dibutuhkan ,onitor kadar gula darah

D'( *( Ketidakseimbangan )airan berhubungan dengan imaturitas$ radiasi lingkungan$ efek fototherapy atau kehilangan melalui kulit atau paru. ujuan : ,empertahankan keseimbangan )airan dan elektrolit indakan : Ka"i dan hitung kebutuhan )airan bayi Berikan )airan 050 080 ml kg berat badan dan 200 ml kg berat badan "ika dibutuhkan. -imbang berat badan bayi setiap hari
26

,onitor dan )atat intake dan output setiap hari$ bandingkan "umlahnya untuk menentukan status ketidakseimbangan. -est urine % spesifik gra+ity dan glikosuria #ertahankan suhu lingkungan normal #eningkatan suhu tubuh Hipo+olemik sho)k dengan penurunan te"anan darah dan peningkatan denut "antung$ melemahnya denyut nadi$ tangan teraba dingin serta motling pada kulit. (epsis 2spiksia dan hipoksia

Ka"i tanda-tanda peningkatan kebutuhan )airan %

,onitor potassium$ sodium dan kadar )hloride. *anti )airan dan elektrolit dengan deCtrose 00E bila perlu. D'( +( 8esiko tinggi infeksi berhubungan dengan imaturitas imunologik bayi dan kemungkinan infeksi dari ibu atau tenaga medis perawat ujuan : 3nfeksi dapat di)egah -indakan % Ka"i fluktuasi suhu tubuh$ lethargy$ apnea$ iritabilitas dan "aundi)e 8e+iew riwayat ibu$ kondisi bayi saat lahir$ dan epidemi infeksi di ruang perawatan 2mati sampel darah dan drainase 7akukan pemeriksaan ?B? dengan hitung leukosit$ platelets$ dan imunoglubolin 7akukan )u)i tangan sebelum menyentuh bayi 3kuti protokol isolasi bayi 7akukan tehnik steril saat melakukan prosedur pada bayi

Berikan lingkungan yang melindungi bayi dari infekasi %

D'( ,( 8esiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan rapuh dan imaturitas kulit ujuan : ,empertahankan integritas kulit indakan :
27

Ka"i kulit bayi terhadap kemerahan$ iritasi$ rashes$ dan lesi serta keadaan pada area kulit yang tertekan. Ka"i tempat-tempat prosedur in+asif pada bayi Berikan perawatan kulit setiap hari. 7indungi kulit bayi dari kontak dengan agen pembersih atau plester.

*( Diagnosa -e!era.atan /sfiksia *angguan pertukaran gas Data !enunjang0Faktor kontribusi : :ksigenasi yang adekuat dari bayi dipengaruhi banyak faktor seperti riwayat prenatal dan intrapartal$ produksi mukus yang berlebihan$ dan stress karena dingin. 8iwayat prenatal dan intrapartal yang buruk dapat mengakibatkan fetal distress dan hipoksia saat masa adaptasi bayi. #ertukaran gas "uga dapat terganggu oleh produksi mu)us yang berlebihan dan bersihan "alan nafas yang tidak adekuat. (tress akibat dingin meningkatkan kebutuhan oksigen dan dapat mengakibatkan a)idosis sebagai efek dari metabolisme anaerobik. Tujuan : Jalan nafas bebas dari sekret mukus$ pernafasan dan nadi dalam batas normal$ )yanosis tidak ter"adi$ tidak ada tanda dari disstres pernafasan. $nter"ensi : 2mati komplikasi prenatal yang mempengaruhi status plasenta dan fetal &penyakit "antung atau gin"al$ #3H atau Diabetes' status intrapartal termasuk denyut "antung$ perubahan denyut "antung$ +ariabilitas irama$ le+el #H$ warna dan "umlah )airan amnion. ?atat waktu dan pengobatan yang diberikan kepada ibu seperti ,agnesium sulfat atau Demerol Ka"i respiratori rate ?atat keadaan nasal faring$ retraksi dada$ respirasi grunting$ rales atau ron)hi Bersihkan "alan nafasN lakukan su)tion nasofaring "ika dibutuhkan$ monitor pulse apikal selama su)tion
28

!olaborasi -

7etakkan bayi pada posisi trendelenburg pada sudut 00 dera"at. Keringkan bayi dengan handuk yang lembut selimuti dan letakkan diantara lengan ibu atau hangatkan dengan unit pemanas 2mati intensitas tangisan ?atat pulse apikal Berikan sentuhan taktil dan stimulasi sensori :bser+asi warna kulit$ lokasi sianosis$ ka"i tonus otot

Berikan oksigen melalui masker$ 1 @ lt menit "ika diindikasikan asfiksia Berikan obat-obatan seperti 6ar)an melalui 3K Berikan terapi resusitas

DA'TAR PUSTAKA

29

(etyobudi. &2008' .Keperawatan Bayi Baru 7ahir. http:((&reaso)t. ordpress.&om. Diakses kamis$ 0< september 2000.

30

31

Anda mungkin juga menyukai