Anda di halaman 1dari 2

Contoh glokalisasi yang lebih ilustratif: Untuk mempromosikan mereknya di Perancis, McDonald's mengganti maskot Ronald McDonald-nya dengan

Asterix, tokoh kartun Perancis yang popular. Contoh lainnya, McDonald's mencoba memuaskan lidah orang Korea dengan menciptakan hamburger bergaya Korea seperti 'burger Bulgogi' dan 'burger Kimchi'. Starbucks menyerahkan urusan desain tokonya kepada warga setempat. Disneyland tidak begitu sukses di Hong Kong menurut jumlah pengunjung dan pendapatannya sejak dibuka tahun 2005. Disneyland lantas berusaha melayani pengunjung lokal dengan mengurangi harga tiket, beradaptasi dengan adat dan praktik kerja setempat, dan mengubah dekorasi dan tata letaknya. Dengan memenuhi kebutuhan warga setempat, glokalisasi berhasil diterapkan di Hong Kong. Karena itu, glokalisasi berkontribusi pada heterogenisasi budaya. Coca-cola atau McDonald menggunakan artis lokal seperti Sheila on 7, Padi, Jamrud dan Krisdayanti sebagai bintang iklan untuk mendekati pasarnya di Indonesia, McDonald pernah mengeluarkan produk-produk yang nuansa lokalnya sangat kental, misalnya McSatay, McRendang atau Bubur Ayam McD.

Ulasan kali ini menjelaskan pendekatan model glocalization - glokalisasi (bukan globalisasi), sebuah pendekatan yang dilakukan oleh banyak perusahaan manufaktur produkindustri di negara-negara maju selama beberapa dekade. Dengan glokalisasi, banyak perusahaan yang mengembangkan produk inovatif di negara asal, dan kemudian mendistribusikannya ke seluruh dunia dengan adaptasi dan modifikasi lokal di negara yang dituju. Pendekatan ini berjalan dengan baik bagi perusahaan di negara-negara maju di mana negara lain tidak memiliki banyak pilihan. Era tersebut kini mulai berubah, dikarenakan perkembangan yang cepat di negara-negara seperti China dan India dan melemahnya perkembangan di negara-negara maju. Glokalisasi terbukti berhasil dan masuk akal bagi banyak perusahaan multinasional yang puas dengan tingkat perkembangan 15%-20%. Ketika Jeff Immelt menjadi CEO GE di September 2001, dia menerapkan target : meningkatkan percepatan perkembangan organis di perusahaan dan mengurangi ketergantungan dari akuisisi dari inovasi. Mereka mulai mempertanyakan strategi glokalisasi yang tidak mampu mempenetrasi bagian permukaan dari pasar di negara-negara emerging. Bagi GE dan perusahaan multinasional lainnya untuk masuk ke pasar domestik di negara seperti China dan India, mereka harus mengembangkan produk inovatif baru yang sesuai kebutuhan dan anggaran dari pelanggan di pasar tersebut. Sadar akan hal ini eksekutif GE mempertanyakan dua asumsi dasar dari glokalisasi:

Asumsi 1: Secara garis besar ekonomi negara emerging akan berevolusi seperti yang dilakukan negara maju. Kenyataannya adalah, negara berkembang tidak mengikuti pola dan jalur yang sama, dan bahkan mampu melompat melampaui negara maju karena mereka lebih mau mengadopsi inovasi terobosan. Asumsi 2: Produk yang dikembangkan bagi negara berkembang, tidak bisa dijual di negara maju karena tidak cukup baik untuk berkompentisi di sana.Kenyataannya adalah, produk-produk ini menciptakan pangsa pasar baru di negara maju dengan secara dramatis mengurangi level harga dan menjadi pionir untuk aplikasi-aplikasi baru.

Anda mungkin juga menyukai