Anda di halaman 1dari 26

METODE ETNOGRAFI

Dr Budi P. Priyadi M Hum

I want to understand the world from your point of view,


I want to know what you know in the way you know it.
I want to understand the meaning of your
experiences,
to walk in your shoes,
to feel things as you feel them,
to explain things as you explain them.
Will you become my teacher and help me
understand?
(Spradley, 1979)
• Istilah etnografi muncul ketika para
antropolog menuliskan laporan penelitian
setelah penelitian (fieldwork) di berbagai
wilayah dunia.
• Tokoh-tokoh yang dianggap sebagai
perintis etnografi pada akhir abad ke-19
dan awal abad ke-20 adalah Franz Boas,
B. Malinowski dan Radcliffe-Brown
• Informasi dari tangan pertama (peneliti
langsung) tentang karakteristik sosial dan
budaya suatu masyarakat.
• Bentuk perlawanan atas dominasi cara
berpikir positivistik (nomothetic orientation)
• Pemahaman fenomena dalam konteks
sejarah sosial (idiographic orientation)
suatu masyarakat.
• Etnograf merepresentasikan yang diteliti.
• The production of knowledge
• Etnografi Malinowski = etnografi modern.
• Bentuk sosial dan budaya masyarakat dibangun
dan dideskripsikan melalui analisis dan nalar
peneliti, (etic).
• Representasi menyeluruh (holistik) tidak hanya
sekedar menghasilkan katalog/ensiklopedi.
• Mengkontekstualisasikan elemen kebudayaan dan
membuat hubungan sistematis antar elemen.
• Muncul aliran metode etnografi baru.
• Peneliti mengorek keluar pikiran (mind)
anggota masyarakat (emic).
• Mendiskripsikan pola yang ada.
• Penelitian model etnografi baru lihat
Spradley, J. P, The ethnographic interview
(1979) Metode Etnografi (1997) dan
Participant observation (1980).
Ciri-ciri etnografi
• Mengeksplorasi sifat dasar gejala sosial tertentu,
tidak untuk uji hipotesa.
• Bekerja dengan data yang “tidak terstruktur”.
• Kasus yang sangat terbatas, secara rinci.
• Analisa data menuntut penafsiran secara nyata
atas makna dan fungsi tindakan manusia.
• Deskripsi verbal dan penjelasan.
• Menomerduakan kuantifikasi dan analisa statistik.
Karakteristik penelitian etnografi:
• Pendekatan secara empiris.
• Membuka elemen yang tidak dapat
dikodifikasi pada saat penelitian
dilakukan.
• Memusatkan gejala yang berpijak pada
apa yang diamati di lapangan
Observasi Partisipasi
• If you are a successful participant
observer you will know when to laugh at
what your informants think is funny; and
when informants laugh at what you say, it
will be because you meant it to be a joke
(Bernard, 1994: 137)
• “reciprocity of perspectives” antara para
aktor-aktor sosial
• “Participant observation” serves as
shorthand for a continuous tacking
between the “inside” and “outside” of
events: on the one hand grasping the
sense of specific occurrences and
gestures empathetically, on the other
stepping back to situate these meaning in
wider contexts
Ketika melakukan pengamatan terlibat,
seorang peneliti berpartisipasi dalam
aktivitas/rutinitas subyek penelitian
mengamati apa yang dilakukan,
mendengarkan apa yang dikatakan dan apa
yang menjadi pembicaraan
menanyai orang-orang di sekitar subyek
selama jangka waktu tertentu
Spradley membagi empat model pengamatan
terlibat:

• complete,
• active,
• moderate,
• passive, dan non-participation
complete
Peneliti secara penuh dan totalitas berada
dalam lingkungan masyarakat yang diteliti
tanpa membuka identitas sebagai peneliti.
Masyarakat yang diteliti sama sekali tidak
mengetahui bahwa mereka sedang diteliti.
Peneliti menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat yang tak terpisahkan secara
natural, mengikuti segala aturan yang berlaku,
dan melakukan aktivitas sebagaimana anggota
masyarakat setempat
active
Pengamatan terlibat yang active, hampir sama
dengan yang pertama namun keberadaan
peneliti diketahui oleh masyarakat, baik
diketahui seluruh masyarakat atau hanya
sebagian orang-orang kunci.
Peneliti dengan strategi dan cara tertentu
menginformasikan kepada masyarakat tentang
maksud dan tujuannya berada di tengah
mereka
moderate
Peneliti melakukan aktivitas seperti anggota
masyarakat, namun pada masa-masa tertentu
bertindak sebagai peneliti yang agak terpisah
dengan masyarakat. Misalnya, untuk meneliti
calo, peneliti kadang harus ikut sebagai calo
tanpa harus menguasai seluruh transaksi.
Namun pada suatu ketika ia akan bertindak
sebagai peneliti dengan tidak harus menjadi
calo.
passive

Peneliti terlibat secara passive, hanya


bertindak sebagai ‘pengamat’ dengan
mencermati seluruh proses dan ritual yang
berlangsung.
Pada metode ini peneliti hanya mengamati
dan mencatat seluruh peristiwa yang ada,
tanpa terlibat di dalam peristiwa itu sendiri
Persyaratan sebagai etnograf

• Peneliti adalah sebagai instrumen utama,


• Kecakapan peneliti sangat penting
• Penelitian etnografi ‘go and do it’
• Kepribadian yang luwes
• Mudah memasuki suatu kancah penelitian.
• Masing-masing kancah mempunyai keunikan
serta permasalahan
• Peneliti handal harus belajar lagi ketika
memasuki kancah yang baru.
• Banyak hal yang tidak diketahui sebelumnya
• Cara kerja yang induktif dan emic
Menciptakan rapport.
Spradley

• apprehension : ada rasa curiga dan


bimbang antara peneliti dengan informan;
• exploration : mulai saling mengenali;
• cooperation : mulai ada rasa saling
percaya;
• participation : informan sadar bahwa dia
sebagai guru bagi peneliti.
• Mengamati secara dekat, merekam, dan
terlibat di dalam kehidupan sehari-hari
(fieldnote).
• Mencatat semua hal yang telah diamati
dan dialami selama proses penelitian.
• Menulis laporan tentang kebudayaan yang
ditelitinya di mana menekankan deskripsi
yang rinci. (Thick description ala Geertz).
Wawancara Mendalam
• Yang dilakukan seorang etnografer adalah
seperti menggoda orang-orang pintar
dengan pertanyaan-pertanyaan bodoh
(Geertz, 1992: 37).
• indepth interview
• observasi partisipasi dengan wawancara
mendalam adalah dua hal yang saling mendukung
• informan harus benar-benar tahu atau pelaku yang
terlibat langsung dengan masalah penelitian
• dilihat kompetensinya bukan hanya sekedar untuk
menghadirkannya
• tidak semua orang bisa menjadi informan
• informan tidak bisa diperlakukan sebagai orang
yang mempunyai kesamaan satu dengan lainnya
• Membuat interview guide atau pedoman
wawancara.
• Proses wawancara tidak hanya berlangsung satu
kali
• Peneliti perlu menyimak rekaman atau catatan
wawancara guna melakukan pendalaman (probing)
• Prinsip melakukan pendalaman sama dengan pada
waktu peneliti melakukan observasi, yakni semakin
menyempit tetapi rinci.
• Seorang peneliti yang baik akan lebih banyak diam
dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh
informannya
Menyusun Laporan Etnografi

Menulis laporan etnografi


sebagai intellectual
craftsmanship
• Kebebasan dalam menyusun tapi dituntut
untuk konsisten dengan mainstream
• Kejujuran amat penting karena etnograf
adalah ’penterjemah’
• Subyektifitas tidak bisa dihindarkan,
keunikan (atau cacat?)
[
• Menjadi etnograf bisa mudah tetapi bisa juga sulit.
• Mudah = pergi ke lapangan, memasuki arena,
bertanya, mengamati, mencatat, merekam
kemudian menulis laporan.
• Sulit = penuh dengan berbagai aliran, tokoh dan
metode, harus mencermati tulisan sebelumnya.
• Malinowski atau Geertz dulu hanya coba-coba
menulis sesuatu menjadi perbincangan orang,
genre.
• Geertz (1992) mengatakan bahwa seorang
etnografer ”menuliskan perbincangan sosial; ia
menulisnya.

Anda mungkin juga menyukai