Anda di halaman 1dari 55

PETUNJUKTEKNISBANTUANSOSIAL PONDOKPESANTREN TAHUN2013

KEMENTERIANAGAMARI DIREKTORATJENDERALPENDIDIKANISLAM DIREKTORATPENDIDIKANDINIYAHDANPONDOKPESANTREN TAHUN2013

PetunjukTeknisBantuanSosial PondokPesantren Tahun2013 BukuII,merupakanbagiandari5bukuJuknisBantuanSosial, DirektoratPendidikanDiniyahdanPondokPesantren, DirektoratJenderalPendidikanIslam, KementerianAgamaRI,2013. MilikKementerianAgamaRI Tidakuntukdiperjualbelikan

KATAPENGANTAR
Perkembangan pendidikan Islam di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kontribusi besar pondok pesantren dan lembaga pendidikan agama dan keagamaan lainnya. Bahkan belakangan ini, seiring dengan pesatnya arus pendidikan modern, pendidikan Islam telah giat berbenah diri. Bila sejauh ini pondok pesantren khususnya dan lembaga pendidikan agama dan keagamaan umumnya seringkali dilekatkan sebagai lembaga pendidikan ala kaum tradisional, kini ia merambah masuk ke berbagai bidang di luar ilmu pengetahuan keagamaankeislaman, yaitu ilmuilmu yang lazim dipahami oleh sebagian besar masyarakat sebagai ilmu umum. Meskipun sebenarnya Islam tak mengenal dikotomi ilmu agama atauilmuumum. Istilah pendidikan diniyah yang jamak diselenggarakan di lembaga lembaga pendidikan agama dan keagamaan selalu mengacu pada makna pendidikan agama. Semua ilmu yang diajarkan telah mencakup seluruh bidang kehidupan dan tidak hanya masalahmasalah keagamaan keislamansaja. Ini menandakan bahwa Islam adalah ajaran yang mengatur semua aspek kehidupan manusia. Ia hadir tidak saja di dalam ranah paling pribadi setiap muslim, tapi juga di dalam selaksa aksi sistemikstruktural manusia. Tentu saja ini isyarat bahwa Islam ingin agar Allah SWT tak hanya hadir sebagai zat yang memengaruhi kehidupan personal manusia, tapi juga kehidupan sosialnya. Dengan kata lain, pendidikan Islam merupakan sebuah upaya pembangunan tatanan ilmu pengetahuan keagamaan yang holistik. Hanya saja, kita tak boleh berbangga dengan perkembangan kuantitatif ini. Pasalnya perkembangan keadaban publik tak selamanya berbanding lurus dengan perkembangan lembaga pendidikan agama dan keagamaan yang begitu pesat. Banyak kalangan menilai saat ini bangsa Indonesia tengah tertimpa malapetaka peradaban yang belum dapat ditemukan rumusan solutifnya. Nilainilai luhur tradisi, etika agama, serta tertib sosial seperti tak berfungsi samasekali. Masalah kian bergejolak tatkala hampir tak ditemukan lagi suri teladan yang baik di dalam institusi

keluarga, masyarakat, dan di tingkat yang lebih besar; negarabangsa (nationstate). Kiranya pemberian bantuan sosial Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang tertuang dalam Petunjuk Teknis ini dapat menjadi kontribusi yang sangat berarti bagi segala perkembangan dan dinamika pendidikan agama dan keagamaan di nusantara ini, mengingat betapa sebelum modernitas merasuki jiwa bangsa ini, pesantren memang telah menyoko gurui bangunan lahirbatin peradaban nusantara berikut wangsawangsa yangmendiaminya. Untuk efektifitas dan memudahkan, buku Juknis Bansos 2013 ini dibagidalam5(lima)kategori,yaitu: 1. BukuI : JuknisBantuanSosialPendidikanAgamadanKeagamaan 2. BukuII : JuknisBantuanSosialPondokPesantren 3. BukuIII : JuknisBantuanSosialMadrasahDiniyahTakmiliyah 4. BukuIV : JuknisBantuanSosialTKQ/TPQ 5. BukuV : JuknisBantuanSosialProgramBeasiswaSantriBerprestasi Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusidalampenyusunanJuknisini.Semogabermanfaat. DIREKTURJENDERAL PENDIDIKANISLAM, H.NURSYAM

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

ii

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

DAFTARISI
KATAPENGANTAR...................................................................................... DAFTARISI................................................................................................... BABI : KETENTUANUMUM............................................................... A. LATARBELAKANG............................................................ B. DASARHUKUM................................................................ C. MAKSUDDANTUJUAN.................................................... D. RUANGLINGKUP............................................................. E. PENGERTIANUMUM....................................................... BABII : JENISBANTUANSOSIALPONDOKPESANTREN TAHUN2013 ........................................................................... A. BANTUANPENDIDIKANDANPELAYANANKESEHATAN PADAPONDOKPESANTREN............................................ B. BANTUANPENINGKATANKUALITASSANITASIPONDOK PESANTREN ...................................................................... C. BANTUANPEMBERDAYAANPESANTRENBAHARI/ KEPULAUAN..................................................................... D. BANTUANPESANTRENDAERAHTERTINGGAL/ PERBATASAN................................................................... E. BANTUANMUTUPONDOKPESANTREN PENYELENGGARASMPBP............................................... F. BANTUANASRAMASEKOLAHMENENGAHPERTAMA BERBASISPONDOKPESANTREN...................................... G. BANTUANASRAMAPONDOKPESANTREN...................... H. BANTUANPEMAGANGANSANTRI.................................. BABIII : PENGENDALIAN,PENGAWASAN,DANLAYANAN PENGADUANMASYARAKAT.................................................. BABIV : PENUTUP................................................................................. BABV : LAMPIRANLAMPIRAN........................................................... Lampiran 1; FormatUsulan/DaftarCalonPeserta PemaganganSantri.......................................... i iii 1 1 2 3 3 4 7 7 18 28 38 51 61 71 81 93 95 97 97

Lampiran 2; FormatSuratPernyataanPenerimaBantuan Sosial................................................................ 98 Lampiran 3; FormatTandaTerimaBantuanSosial.............. 100 Lampiran 4; FormatLaporanPertanggungjawaban PenerimaBantuanSosial................................. 102

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

iii

iv

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

BABI KETENTUANUMUM
A. LATARBELAKANG UndangUndang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan negara untuk melindungi segenap bangsaIndonesiadan memajukan kesejahteraan umumdalamrangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Untuk mencapai tujuan bernegara sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UndangUndang Dasar 1945 tersebut, setiap tahun disusun APBN/APBD untuk merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakanolehpemerintah. Dalam rangka melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinyaresikososialdibidangpendidikanIslam,yaitukejadianatau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik, fenomena alam, dan bencana alam yang jika tidak diberikan Belanja Bantuan Sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar, dana belanja bantuan sosial dialokasikan dalam anggaranpendapatandanbelanjanegara. Belanja Bantuan Sosial pada Program Pendidikan Islam adalah pengeluaran berupa transfer uang, barang atau jasa yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi dan/atau kesejahteraanmasyarakatdibidangpendidikanIslam. Agar pengalokasian dan pengelolaan dana belanja bantuan sosial di bidang pendidikan Islam dapat dilaksanakan secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan, maka dipandang perlu untuk mengatur ketentuan mengenai Petunjuk Teknis Pengelolaan BelanjaBantuanSosial.

B.

DASARHUKUM 1. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4286); 2. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4355); 3. UndangUndang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran NegaraRepublikIndonesiaNomor4400); 4. UndangUndang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2013 (Lembaran Negara RepublikIndonesiaTahun2012Nomor228,TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5361) sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 15 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 108, TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor5426); 5. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan KeputusanPresidenNomor53Tahun2010; 6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah denganPeraturanPresidenNomor91Tahun2011; 7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92Tahun2011; 8. PeraturanPresidenNomor54Tahun2012tentangRencanaKerja PemerintahTahun2013;

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

C.

Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2006 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN di LingkunganDepartemenAgamasebagaimanatelahbeberapakali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 1 Tahun2012; 10. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 10 Tahun 2010 tentang OrganisasidanTataKerjaKementerianAgama; 11. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 13 Tahun 2012 tentang OrganisasidanTataKerjaInstansiVertikalKementerianAgama; 12. Peraturan Menteri KeuanganRINomor81/PMK.05/2012tentang BelanjaBantuanSosialpadaKementerianNegara/Lembaga. MAKSUDDANTUJUAN 1. Maksud penyusunan Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Sosial pada Program Pendidikan Islam adalah agar pengalokasian dan pengelolaan dana belanja bantuan sosial di bidang pendidikan Islam dapat dilaksanakan secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab denganmemperhatikanrasakeadilandankepatutan. 2. Tujuan penyusunan Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Sosial pada Program Pendidikan Islam adalah sebagai acuan teknis pelaksanaan Bantuan Sosial pada Program PendidikanIslam. RUANGLINGKUP Ruang lingkup petunjuk teknis ini meliputi ketentuan umum, tujuan penggunaan Belanja Bantuan Sosial, pemberi bantuan sosial, penerima bantuan sosial, alokasi anggaran, persyaratan penerima bantuan sosial, tatakelola penyaluran bantuan sosial, pertanggungjawaban belanja bantuan sosial, serta pengendalian, pengawasan,danlayananpengaduanmasyarakat.

9.

E.

D.

PENGERTIANUMUM DalamPetunjukTeknisiniyangdimaksuddengan: 1. Belanja Bantuan Sosial pada Program Pendidikan Islam yang selanjutnya disebut belanja bantuan sosial adalah pengeluaran berupa transfer uang, barang atau jasa yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi dan/ataukesejahteraanmasyarakatdibidangpendidikanIslam; 2. Resiko Sosial pada Program Pendidikan Islam yang selanjutnya disebut risiko sosial adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik, fenomena alam, dan bencana alam yang jika tidak diberikan Belanja Bantuan Sosial akan semakin terpuruk dan tidakdapathidupdalamkondisiwajar; 3. DaftarIsianPelaksanaanAnggaranyangselanjutnyadisebutDIPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanjaNegara; 4. Rekening Kas Umum Negara adalah rekening tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara atau pejabat yang ditunjukuntukmenampungseluruhpenerimaannegaradanatau membayar seluruh pengeluaran negara pada Bank/Sentral Giro yangditunjuk; 5. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Menteri Agama yang bertanggungjawab atas pengelolaan anggaran pada KementerianAgama; 6. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah Direktur Jenderal Pendidikan Islam yang memperoleh kuasa dari PAuntukmelaksanakansebagiandarikewenangandantanggung jawab penggunaan anggaran pada Direktorat Jenderal PendidikanIslam;

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

PejabatPembuat Komitmenyangselanjutnya disebutPPKadalah Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBNpadaDirektoratPendidikanDiniyahdanPondokPesantren; 8. Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren/TOS yang selanjutnya disebut Bidang Kanwil Kemenag Propinsi adalah bidang pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi yang menyelenggarakan fungsi pelayanan, bimbingan, dan pembinaan dibidangpendidikanpesantren; 9. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut PPSPM adalah pejabat yang diberi kewewenangan oleh Kuasa PA untuk melakukan pengujian atas Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan menandatangani Surat PerintahMembayar(SPM); 10. Mekanisme Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Dan Pegawai Tidak Tetap yang selanjutnya disebut Perjalanan Dinas Dalam Negeri adalah mekanisme yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi PejabatNegara,PegawaiNegeri,DanPegawaiTidakTetap.

7.

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

BABII JENISBANTUANSOSIAL PONDOKPESANTRENTAHUN2013


A. 2. BANTUAN PENDIDIKAN DAN PELAYANAN KESEHATAN PADA PONDOKPESANTREN Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1897 Tanggal 10 Juli 2013 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Sosial Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013, Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantrendapatdijelaskansebagaiberikut: 1. TUJUANPENGGUNAANBELANJABANTUANSOSIAL Tujuan penggunaan Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 adalah dalam rangka pemberian perlindungan sosial penurunan mutu pendidikan dan kesejahteraan sebagai akibat dari rendahnya derajat kesehatan, melalui fasilitasi pendanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk uang yang digunakan untuk kegiatan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat agar hidup sehat serta peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitasdipondokpesantrendanlingkungansekitarnya. Penggunaan dana Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 adalah untuk pengadaan barang dan/atau jasa dalam rangka penggerakan dan pemberdayaan masyarakat agar hidup sehat serta peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas di pondok pesantren dan lingkungan sekitarnya, dalambentukPOSKESTREN,berupanamuntidakterbataspada: a. Pembangunan dan/atau pengembangan sarana dan prasaranadasarbagipendidikandanpelayanankesehatan; b. Dana persiapan, Musyawarah Warga Pondok Pesantren, Survey Mawas Diri (SMD), serta Orientasi Pengelola dan
7

Pelatihan Kader POSKETREN (Santri Husada dan/atau Santri SiagaBencana); c. Danaoperasionalpendidikandanpelayanankesehatan. PEMBERIBANTUANSOSIAL Pemberi bantuan sosial berupa Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013adalahKementerianAgamaRI. PENERIMABANTUANSOSIAL PenerimaBantuanSosialiniadalahpondokpesantren. ALOKASIANGGARAN Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 dibiayai dengan DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2013 sejumlah Rp. 20.000.000.000, (dua puluh milyar rupiah). Pengalokasian Belanja Bantuan Sosial terpisah dari unsur biaya operasional satuan kerja penyelenggara bantuan sosial, biaya pencairan dan penyaluran bantuan sosial, serta biaya yang timbul dalam rangka pengadaan barang dan jasa, yang dialokasikan sebagai belanja barang, dan unsur biaya perjalanan dinas verifikasi serta pengawasan yang dialokasikan sebagai belanjaperjalanan. PERSYARATANPENERIMABANTUANSOSIAL a. Aktifmenyelenggarakankegiatankepesantrenan; b. Terdaftar pada Kantor Kementerian Agama Kab./Kota setempatdibuktikandenganpiagamNomorStatistikPondok Pesantren(NSPP); c. Mendapatkan rekomendasi dari Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, yang menyatakan keberadaan, keaktifan, dan kelayakansebagailembagapenerimabantuan;

3.

4.

5.

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

d. e. f.

g.

h.

i.

Memilikiaktenotarispendirianyayasan/lembaga; Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga; Memiliki rekening bank/pos yang aktif, atas nama lembaga yang bersangkutan, dibuktikan dengan salinan buku rekening yang telah dilegalisasi oleh pihak bank/pos, dan Surat Referensi dari bank/pos terkait yang menyatakan rekeningtersebutdalamkeadaanaktif; Bersedia untuk mengembangkan dan mengelola kegiatan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren, berupa Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN), dengan ketentuan penyelenggaraan dan pembinaan sebagaimanadalamKeputusanMenteriKesehatanRINomor 1 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan dan PembinaanPosKesehatanPesantren; Memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpotensi dan memiliki kompetensi untuk dikembangkan sebagai pengelolaPOSKESTRENdanKaderPOSKESTREN; Penerima bantuan diutamakan bagi pondok pesantren yang memiliki santri pada Program Beasiswa Santri Berprestasi bidang kesehatan atau telah memiliki rintisanrintisan programbidangkesehatan.

b.

6. TATAKELOLAPENYALURANBELANJABANTUANSOSIAL a. PengajuanCalonPenerimaBantuanSosial. 1) Pengajuan calon penerima bantuan sosial dilakukan dengan: a) Pengajuan langsung oleh calon penerima bantuan dalam bentuk proposal yang ditandatangi oleh pimpinanlembaga; b) Pengajuan oleh Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi; c) Pengajuanberdasarkanhasilkunjunganlangsung; d) Pengajuanberdasarkankebijakanprogram.

Pengajuan dilakukan secara tertulis, ditujukan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Cq. Direktur PendidikanDiniyahdanPondokPesantren(PPK). SeleksiCalonPenerimaBantuanSosial. 1) PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) merekapitulasi pengajuan bantuan sosial berupa Daftar Pengajuan Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2013, yang sekurangnyamemuat: a) Namalembaga; b) Alamatlengkaplembaga; c) Sasaranbantuansosial(PondokPesantren); d) Nama pimpinan dan pendiri lembaga (pondok pesantren) yang mengajukan permohonan bantuansosial; e) Jumlahsantri; f) Keterangan Kelengkapan persyaratan bantuan sosial(Ada/Tidak) Piagam Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP); Surat rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, yang menyatakan keberadaan, keaktifan, dan kelayakanlembagapenerimabantuan; AktaNotarispendirianyayasan/lembaga; NPWPatasnamalembaga; Nomor rekening bank/pos masingmasing calon peserta pemagangan, dilampirkan dengan salinan buku rekening yang telah dilegalisasiolehpihakbank/pos;dan Surat Referensi dari bank/pos terkait yang menyatakanrekeningtersebutdalamkeadaan aktif.

2)

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

10

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

2)

3) 4)

5)

Jenis usulan bantuan sosial (Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren); h) Jumlahusulanbantuansosial. Seleksi dilakukan oleh PPK terhadap pengajuan calon penerimabantuansosial,berdasarkanDaftarPengajuan BantuanSosialTahunAnggaran2013; Seleksi dilakukan berdasarkan Persyaratan Penerima BantuanSosial; Untuk mendapatkan data yang valid, Daftar Calon Penerima Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013diverifikasidengancara: a) PPK memberikan tugas perjalanan dinas verifikasi calon penerima bantuan melalui kunjungan ke lokasi calon penerima bantuan dengan mekanisme Perjalanan Dinas Dalam Negeri, untuk melihat kebenaran data pengajuan dan kelayakan lembaga sebagaipenerimabantuansosial;atau b) PPK berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi untuk mendapat kebenaran data pengajuan dan kelayakan pondok pesantren sebagaipenerimabantuansosial. Hasilverifikasiberupa: a) Dokumen Instrumen Verifikasi yang berisi keterangan tentang kesesuaian dengan persyaratan penerima bantuan sosial dan kelayakan sebagai penerima bantuan, apabila verifikasi dilakukan melalui perjalanan dinas verifikasicalonpenerimabantuan;atau, b) Surat Rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi yang berisi keterangan tentang kesesuaian dengan persyaratan penerima bantuan sosial dan

g)

c.

kelayakan sebagai penerima bantuan bagi pondok pesantren dalam Daftar Calon Penerima Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok PesantrenTahunAnggaran2013padawilayahnya. 6) PPK menelaah hasil verifikasi dan kemudian melaporkanhasilseleksikepadaKPA; 7) KPAmenelaahlaporanhasilseleksidengan: a) memastikankebenaranprosesseleksi; b) memastikan kelayakan dan ketepatan sasaran calon penerima bantuan sosial berdasarkan kebijakanpengembanganpendidikanIslam. 8) Hasil penelaahan KPA diserahkan kepada PPK untuk disesuaikan seperlunya, dan menyusun Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok PesantrenTahunAnggaran2013; PenetapandanPengesahanPenerimaBantuanSosial. 1) Berdasarkanhasilseleksicalonpenerimabantuansosial Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013, PPK menyusun draft Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013yangpalingsedikitmemuat: a) Tujuanpemberianbantuansosial; b) Bentukbantuansosialyangdisalurkan; c) Identitaspenerimabantuansosial; d) Nilaiuangbantuansosial;dan e) Nomor rekening dan nama Bank/Pos penerima bantuansosial. 2) PPK memastikan calon penerima bantuan sosial dalam draft Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 telah

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

11

12

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

3)

4)

5)

6)

memenuhi persyaratan penerima bantuan sosial, dan memilikisemuadokumenyangdiperlukan; Draft Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 diserahkan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam untuk: a) Pengoreksian format dan teknis draft Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok PesantrenTahunAnggaran2013; b) Hasil pengoreksian kemudian diserahkan kepada PPK untuk penyusunan Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren TahunAnggaran2013. PPK menyusun Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013, untuk kemudian diserahkan kepada KPA untuk disahkan; Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 yang disahkan merupakan dasar pemberian bantuan sosial kepada penerimabantuansosial; Untuk mempercepat pemberian bantuan sosial, Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 dapat dilakukan secara bertahap bagi penerima bantuan yang telahmemenuhipersyaratan.

d.

PemberitahuandanKelengkapanAdministrasi. 1) Pondok pesantren yang ditetapkan sebagai penerima bantuan harus melengkapi persyaratan administrasi sebagaiberikut: a) Surat Pernyataan Penerima Bantuan Sosial yang telah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu rupiah), dan ditandatangani oleh pimpinanlembaga(pondokpesantren); b) BeritaAcaraPenerimaanBantuanSosialyangtelah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu rupiah), dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga(pondokpesantren); c) Surat Pengajuan bantuan sosial ditujukan kepada PPK yang ditandatangani oleh pimpinan lembaga (pondokpesantren); d) Profillembaga(pondokpesantren); e) Salinan Piagam Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP); f) Asli surat rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian AgamaPropinsi,yangmenyatakankeberadaandan keaktifanlembagapenerimabantuan; g) SalinanAktaNotarispendirianyayasan/lembaga; h) Salinan Kartu NPWP/Tanda terdaftar wajib pajak lainnyaatasnamalembaga; i) Salinan buku rekening bank/pos yang dilegalisir oleh pihak bank/pos atas nama lembaga penerima bantuan dan Surat Referensi dari bank/pos terkait yang menyatakan bahwa rekening tersebut dalam keadaanaktif. 2) Masingmasing penerima bantuan sosial yang tercantum dalam Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 diberikan surat pemberitahuan yang menyatakan

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

13

14

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

e.

bahwa pondok pesantren tersebut telah ditetapkan sebagai penerima bantuan sosial Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013. Surat pemberitahuan tersebut dilampirkandan/ataumemuatsekurangnya: a) Ketentuan persyaratan administrasi sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Sosial Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren TahunAnggaran2013; b) Format Surat Pernyataan Penerima Bantuan Sosial sebagaimana terlampir pada Bab V, yang menyatakan kesediaan penggunaan dana bantuan sosial sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk TeknisPengelolaanBelanjaBantuanSosialBantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok PesantrenTahunAnggaran2013;serta c) Format Tanda Terima Bantuan Sosial sebagaimana terlampirpadaBabV. 3) Persyaratan administrasi dikirim melalui layanan pos/jasapengirimantercatatkealamat: SubBagianTataUsaha DirektoratPendidikanDiniyah danPondokPesantren GedungKementerianAgamaPusatLt.7 Jl.LapanganBantengBaratNo.34 JakartaPusat10710,DKIJakarta 4) Pencairan bantuan sosial dilakukan setelah penerima bantuanmelengkapipersyaratanadministrasi; 5) Pencairan dana bantuan dapat dilakukan secara bertahap kepada penerima bantuan yang telah memenuhipersyaratan. PencairanBantuanSosial 1) Pencairan bantuan sosial Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun

2)

3)

4)

Anggaran 2013 dilaksanakan melalui pembayaran langsung (LS) dari rekening kas umum Negara, sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga dan Peraturan Menteri AgamayangmengaturtentangMekanismePelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN di Lingkungan KementerianAgama; Dana Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 tidak untuk (1) dikembalikan kepada pemberi bantuan sosial; dan/atau (2) diambil hasilnya oleh pemberi bantuan sosial; Dana Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 yang dipergunakan oleh penerima bantuan sosial untuk pengadaan barang dan/atau jasa, dikerjakan/dihasilkan sendiri oleh penerima bantuan secara swakelola. Pemberi bantuan tidak diperkenankan untuk menunjuk atau mengarahkan kepada individu dan/atau lembaga tertentu dalam pengadaan barang dan/atau jasa tersebut; Setelah Dana Bantuan Sosial diterima, dana tersebut harus langsung dimanfaatkan, sesuai ketentuan Tujuan PenggunaanBelanjaBantuanSosial.

7.

PERTANGGUNGJAWABANBELANJABANTUANSOSIAL a. Pertanggungjawaban dana bantuan sosial dilaksanakan dengan tertib administrasi, transparan, akuntabel, tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah dan terhindar dari penyimpangan. b. PPK bertanggung jawab atas pelaksanaan penyaluran dana belanjabantuansosial:

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

15

16

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

c. d.

Untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi penyaluran dana belanja bantuan sosial, PPK harus menyusunlaporanpertanggungjawabankepadaKPA; 2) Laporan tersebut berupa laporan tertulis, sekurangnya memuat jumlah pagu bantuan sosial, realisasi bantuan sosial yang telah disalurkan, dan sisa dana bantuan sosial yang disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara, serta lampiran, berupa salinan Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013, serta salinan Tanda Terima Bantuan Sosialdarimasingmasingpenerimabantuan; 3) Laporan pertanggungjawaban tersebut dilampirkan sebagaisuplemenpadaLaporanKeuanganKementerian Negara/Lembaga. Penerima bantuan bertanggung jawab mutlak terhadap pelaksanaandanabantuansosialyangditerimanya; Untuk keperluan pengawasan/monitoring dan evaluasi, PPK dapat meminta Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial kepada penerima bantuan sosial, dengan ketentuan: 1) Laporan tersebut berupa laporan tertulis, yang sekurangnyamemuat: a) IdentitasPenerimaBantuan; b) JenisBantuanYangDiterima; c) JumlahBantuanYangDiterima; d) PemanfaatanDanaBantuanSosial. 2) Laporan dapat dibuat dengan Format Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial sebagaimanaterlampirpadaBabV;

1)

B.

Laporandapatdisampaikan: a) olehmasingmasingpenerimabantua;atau, b) secara kolektif melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi; melalui layanan pos/jasa pengiriman tercatatkealamat: SubBagianTataUsaha DirektoratPendidikanDiniyah danPondokPesantren GedungKementerianAgamaPusatLt.7 Jl.LapanganBantengBaratNo.34 JakartaPusat10710,DKIJakarta BANTUANPENINGKATANKUALITASSANITASIPONDOKPESANTREN Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor1878Tanggal9Juli2013TentangPetunjukTeknisPengelolaan Belanja Bantuan Sosial Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013, Bantuan Peningkatan Kualitas SanitasiPondokPesantrendapatdijelaskansebagaiberikut: 1. TUJUANPENGGUNAANBELANJABANTUANSOSIAL Tujuan penggunaan Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 adalah dalam rangka upaya pemberian perlindungan dari resiko sosial penurunan mutu pendidikan sebagai akibat dari rendahnya derajat kesehatan yang disebabkan oleh kualitas sanitasi yang buruk, melalui fasilitasi pendanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk uang yang digunakan untuk peningkatan kualitas sarana dan prasaranasanitasidipondokpesantren. Penggunaan dana Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 adalah untuk pengadaan barang dan/atau jasa dalam rangka meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sanitasi di lingkungan pondok pesantrendalamhal,namuntidakterbataspada:

3)

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

17

18

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

a. b. c. d. e. 2.

Ketersediaanairbersih; PenyediaansaranaMCK(MandiCuciKakus)yangmemadai; Pengelolaansampah; Pengolahanlimbah;serta, Pengendaliansistemdrainase.

PEMBERIBANTUANSOSIAL Pemberi bantuan sosial berupa Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 adalah KementerianAgamaRI. 6. PENERIMABANTUANSOSIAL Penerimabantuansosialiniadalahpondokpesantren. ALOKASIANGGARAN Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 dibiayai dengan DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2013 sejumlahRp.4.000.000.000,(empatmilyarrupiah). Pengalokasian Belanja Bantuan Sosial terpisah dari unsur biaya operasional satuan kerja penyelenggara bantuan sosial, biaya pencairan dan penyaluran bantuan sosial, serta biaya yang timbul dalam rangka pengadaan barang dan jasa, yang dialokasikan sebagai Belanja Barang, dan unsur biaya perjalanan dinas verifikasi serta pengawasan yang dialokasikan sebagai BelanjaPerjalanan. PERSYARATANPENERIMABANTUANSOSIAL a. Aktifmenyelenggarakankegiatankepesantrenan; b. Belum memiliki sarana dan prasana sanitasi yang baik, sehingga berpotensi untuk menurunkan derajat kesehatan yangdapatberdampakpadapenurunanmutupendidikan; c. Terdaftar pada Kantor Kementerian Agama Kab./Kota setempatdibuktikandenganpiagamNomorStatistikPondok Pesantren(NSPP);

3. 4.

5.

Mendapatkan rekomendasi dari Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, yang menyatakan keberadaan, keaktifan, dan kelayakansebagailembagapenerimabantuan; e. Memilikiaktenotarispendirianyayasan/lembaga; f. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga; g. Memiliki rekening bank/pos yang aktif, atas nama lembaga yangbersangkutan. TATAKELOLAPENYALURANBELANJABANTUANSOSIAL a. PengajuanCalonPenerimaBantuanSosial. 1) Pengajuan calon penerima bantuan sosial dilakukan dengan: a) Pengajuan langsung oleh calon penerima bantuan dalam bentuk proposal yang ditandatangi oleh pimpinanlembaga; b) Pengajuan oleh Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi; c) Pengajuanberdasarkanhasilkunjunganlangsung; d) Pengajuanberdasarkankebijakanprogram. 2) Pengajuan dilakukan secara tertulis, ditujukan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Cq. Direktur PendidikanDiniyahdanPondokPesantren(PPK). b. SeleksiCalonPenerimaBantuanSosial. 1) PPK merekapitulasi pengajuan bantuan sosial berupa Daftar Pengajuan Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2013, yangsekurangnyamemuat: a) Namalembaga; b) Alamatlengkaplembaga; c) Sasaranbantuansosial(PondokPesantren); d) Nama pimpinan dan pendiri lembaga (pondok pesantren) yang mengajukan permohonan bantuansosial;

d.

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

19

20

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

2)

3) 4)

Jumlahsantri; Keterangan Kelengkapan persyaratan bantuan sosial(Ada/Tidak) Piagam Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP); Surat rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, yang menyatakan keberadaan, keaktifan, dan kelayakanlembagapenerimabantuan; AktaNotarispendirianyayasan/lembaga; NPWPatasnamalembaga; Nomor rekening bank/pos masingmasing calon peserta pemagangan, dilampirkan dengan salinan buku rekening yang telah dilegalisasiolehpihakbank/pos;dan Surat Referensi dari bank/pos terkait yang menyatakanrekeningtersebutdalamkeadaan aktif. g) Jenis usulan bantuan sosial (Bantuan Peningkatan KualitasSanitasiPondokPesantren); h) Jumlahusulanbantuansosial. Seleksi dilakukan oleh PPK kepada hasil pengajuan calon penerima bantuan sosial, berdasarkan Daftar PengajuanBantuanSosialTahunAnggaran2013; Seleksi dilakukan berdasarkan Persyaratan Penerima BantuanSosial; Untuk mendapatkan data yang valid, Daftar Calon Penerima Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 di verifikasi dengancara: a) PPK memberikan tugas perjalanan dinas verifikasi calon penerima bantuan melalui kunjungan ke lokasi calon penerima bantuan dengan mekanisme Perjalanan Dinas Dalam Negeri, untuk melihat

e) f)

5)

6) 7)

8)

kebenaran data pengajuan dan kelayakan lembaga sebagaipenerimabantuansosial;atau, b) PPK berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi untuk mendapat kebenaran data pengajuan dan kelayakan pondok pesantren sebagaipenerimabantuansosial. Hasilverifikasiberupa: a) Dokumen Instrumen Verifikasi yang berisi keterangan tentang kesesuaian dengan persyaratan penerima bantuan sosial dan kelayakan sebagai penerima bantuan, apabila verifikasi dilakukan melalui perjalanan dinas verifikasicalonpenerimabantuan; b) Surat Rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi yang berisi keterangan tentang kesesuaian dengan persyaratan penerima bantuan sosial dan kelayakan sebagai penerima bantuan bagi pondok pesantren dalam Daftar Calon Penerima Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren TahunAnggaran2013padawilayahnya. PPK menelaah hasil verifikasi dan kemudian melaporkanhasilseleksikepadaKPA; KPAmenelaahlaporanhasilseleksidengan: a) memastikankebenaranprosesseleksi; b) memastikan kelayakan dan ketepatan sasaran calon penerima bantuan sosial berdasarkan kebijakanpengembanganpendidikanIslam. Hasil penelaahan KPA diserahkan kepada PPK untuk disesuaikan seperlunya, dan menyusun Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok PesantrenTahunAnggaran2013.

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

21

22

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

c.

PenetapandanPengesahanPenerimaBantuanSosial. 1) Berdasarkanhasilseleksicalonpenerimabantuansosial Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013, PPK menyusun draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 yang paling sedikit memuat: a) Tujuanpemberianbantuansosial; b) Bentukbantuansosialyangdisalurkan; c) Identitaspenerimabantuansosial; d) Nilaiuangbantuansosial;dan e) Nomor rekening dan nama Bank/Pos penerima bantuansosial. 2) PPK memastikan calon penerima bantuan sosial dalam draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 telah memenuhi persyaratan penerima bantuan sosial, dan memiliki semuadokumenyangdiperlukan; 3) Draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 diserahkan kepada SekretarisDirektoratJenderalPendidikanIslamuntuk: a) Pengoreksian format dan teknis draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok PesantrenTahunAnggaran2013; b) Hasil pengoreksian kemudian diserahkan kepada PPK untuk penyusunan Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren TahunAnggaran2013; 4) PPK menyusun Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi

d.

Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013, untuk kemudiandiserahkankepadaKPAuntukdisahkan; 5) Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 yang disahkan merupakan dasar pemberian bantuan sosial kepada penerimabantuansosial; 6) Untuk mempercepat pemberian bantuan sosial, Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok PesantrenTahunAnggaran2013dapatdilakukansecara bertahap bagi penerima bantuan yang telah memenuhi persyaratan. PemberitahuandanKelengkapanAdministrasi. 1) Pondok pesantren yang ditetapkan sebagai penerima bantuan harus melengkapi persyaratan administrasi sebagaiberikut: a) Surat Pernyataan Penerima Bantuan Sosial yang telah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu rupiah), dan ditandatangani oleh pimpinanlembaga(pondokpesantren); b) BeritaAcaraPenerimaanBantuanSosialyangtelah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu rupiah), dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga(pondokpesantren); c) Surat Pengajuan bantuan sosial ditujukan kepada PPK yang ditandatangani oleh pimpinan lembaga (pondokpesantren); d) Profillembaga(pondokpesantren); e) Salinan Piagam Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP); f) Asli surat rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian AgamaPropinsi,yangmenyatakankeberadaandan keaktifanlembagapenerimabantuan;

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

23

24

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

2)

SalinanAktaNotarispendirianyayasan/lembaga; Salinan Kartu NPWP/Tanda terdaftar wajib pajak lainnyaatasnamalembaga; i) Salinan buku rekening bank/pos yang dilegalisir oleh pihak bank/pos atas nama lembaga penerima bantuan dan Surat Referensi dari bank/pos terkait yang menyatakan bahwa rekening tersebut dalam keadaanaktif. Masingmasing penerima bantuan sosial yang tercantumdalamSuratKeputusanPenetapanPenerima Bantuan Sosial Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 diberikan surat pemberitahuan yang menyatakan bahwa pondok pesantren tersebut telah ditetapkan sebagai penerima bantuan sosial Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013. Surat pemberitahuan tersebut dilampirkan dan/atau memuat sekurangnya: a) Ketentuan persyaratan administrasi sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Sosial Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran2013; b) Format Surat Pernyataan Penerima Bantuan Sosial sebagaimana terlampir pada Bab V, yang menyatakan kesediaan penggunaan dana bantuan sosial sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk TeknisPengelolaanBelanjaBantuanSosialBantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren TahunAnggaran2013;serta c) Format Tanda Terima Bantuan Sosial sebagaimana terlampirpadaBabV.

g) h)

e.

Persyaratan administrasi dikirim melalui layanan pos/jasapengirimantercatatkealamat: SubBagianTataUsaha DirektoratPendidikanDiniyah danPondokPesantren GedungKementerianAgamaPusatLt.7 Jl.LapanganBantengBaratNo.34 JakartaPusat10710,DKIJakarta 4) Pencairan bantuan sosial dilakukan setelah penerima bantuanmelengkapipersyaratanadministrasi; 5) Pencairan dana bantuan dapat dilakukan secara bertahap kepada penerima bantuan yang telah memenuhipersyaratan. PencairanBantuanSosial 1) Pencairan bantuan sosial Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 dilaksanakan melalui pembayaran langsung (LS) dari rekening kas umum Negara, sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga dan Peraturan Menteri Agama yang mengatur tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN di lingkungan KementerianAgama; 2) Dana Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 tidak untuk (1) dikembalikan kepada pemberi bantuan sosial; dan/atau (2)diambilhasilnyaolehpemberibantuansosial; 3) Dana Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 yang dipergunakan oleh penerima bantuan sosial untuk pengadaan barang dan/atau jasa, dikerjakan/dihasilkan sendiri oleh penerima bantuan secara swakelola. Pemberi bantuan tidak diperkenankan untuk menunjuk atau mengarahkan kepada individu dan/atau lembaga

3)

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

25

26

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

4)

tertentu dalam pengadaan barang dan/atau jasa tersebut; Setelah Dana Bantuan Sosial diterima, dana tersebut harus langsung dimanfaatkan, sesuai ketentuan Tujuan PenggunaanBelanjaBantuanSosial.

1)

7.

PERTANGGUNGJAWABANBELANJABANTUANSOSIAL a. Pertanggungjawaban dana bantuan sosial dilaksanakan dengan tertib administrasi, transparan, akuntabel, tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah dan terhindar dari penyimpangan; b. PPK bertanggung jawab atas pelaksanaan penyaluran dana belanjabantuansosial: 1) Untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi penyaluran dana belanja bantuan sosial, PPK harus menyusunlaporanpertanggungjawabankepadaKPA; 2) Laporan tersebut berupa laporan tertulis, sekurangnya memuat jumlah pagu bantuan sosial, realisasi bantuan sosial yang telah disalurkan, dan sisa dana bantuan sosial yang disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara, serta lampiran, berupa salinan Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Peningkatan Kualitas Sanitasi Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013, serta salinan Tanda Terima Bantuan Sosialdarimasingmasingpenerimabantuan; 3) Laporan pertanggungjawaban tersebut dilampirkan sebagaisuplemenpadaLaporanKeuanganKementerian Negara/Lembaga. c. Penerima bantuan bertanggung jawab mutlak terhadap pelaksanaandanabantuansosialyangditerimanya. d. Untuk keperluan pengawasan/monitoring dan evaluasi, PPK dapat meminta Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial kepada penerima bantuan sosial, dengan ketentuan:

2)

3)

Laporan tersebut berupa laporan tertulis, yang sekurangnyamemuat: a) IdentitasPenerimaBantuan; b) JenisBantuanYangDiterima; c) JumlahBantuanYangDiterima; d) PemanfaatanDanaBantuanSosial. Laporan dapat dibuat dengan Format Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial sebagaimanaterlampirpadaBabV; Laporandapatdisampaikan: a) olehmasingmasingpenerimabantuan;atau b) secara kolektif melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi, melalui layanan pos/jasa pengiriman tercatatkealamat: SubBagianTataUsaha DirektoratPendidikanDiniyah danPondokPesantren GedungKementerianAgamaPusatLt.7 Jl.LapanganBantengBaratNo.34 JakartaPusat10710,DKIJakarta

C.

BANTUANPEMBERDAYAANPESANTRENBAHARI/KEPULAUAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor1865Tanggal8Juli2013TentangPetunjukTeknisPengelolaan Belanja Bantuan Sosial Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Anggaran 2013, Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauandapatdijelaskansebagaiberikut: 1. TUJUANPENGGUNAANBELANJABANTUANSOSIAL Tujuan penggunaan Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran 2013 adalah dalam rangka upaya pemberdayaan sosial bagi pondok pesantren bahari/kepulauan, melalui fasilitasi pendanaan belanja bantuan

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

27

28

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

2.

3. 4.

sosial dalam bentuk uang yang digunakan untuk kegiatan pemberdayaanpondokpesantren. Penggunaan dana Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran 2013 adalah untuk pengadaan barang dan/atau jasa dalam rangka pemberdayaan pondokpesantren,diantaranyanamuntidakterbataspada: a. Pengadaan barang dan/atau jasa untuk pembangunan dan/atau pengembangan sarana dan prasarana pendidikan yangberkaitandengankegiatankecakapanhidup(lifeskills). Kegiatan kecakapan hidup (lifeskills) adalah kegiatan usaha berbasis pendayagunaan potensi bahari/kelautan lokal untuk memaksimalkan nilai tambah melalui pemanfaatan teknologi tepat guna dengan tujuan sebagai sarana pembelajaran kecakapan hidup bagi santri, pengelola pesantren, dan masyarakat sekitar, serta sebagai sumber pemasukan bagi pesantren untuk mendukung kemandirian ekonomipesantren; b. Fasilitasi pendanaan pengembangan kompetensi pengelola pesantren dalam rangka mengolah potensi bahari/kelautan menjadilebihoptimal. PEMBERIBANTUANSOSIAL Pemberi bantuan sosial berupa Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran 2013 adalah KementerianAgamaRI. PENERIMABANTUANSOSIAL Penerimabantuansosialiniadalahpondokpesantren. ALOKASIANGGARAN Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran 2013 dibiayai dengan DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2013 sejumlahRp.500.000.000,(limaratusjutarupiah).

Pengalokasian Belanja Bantuan Sosial terpisah dari unsur biaya operasional satuan kerja penyelenggara bantuan sosial, biaya pencairan dan penyaluran bantuan sosial, serta biaya yang timbul dalam rangka pengadaan barang dan jasa, yang dialokasikan sebagai Belanja Barang, dan unsur biaya perjalanan dinas verifikasi serta pengawasan yang dialokasikan sebagai BelanjaPerjalanan. 5. PERSYARATANPENERIMABANTUANSOSIAL a. Pondok pesantren berbasis kelautan (bahari) dan/atau kepulauan yang aktif menyelenggarakan kegiatan kepesantrenan; b. Memilikipotensipengembangankegiatanpemberdayaan; c. Terdaftar pada Kantor Kementerian Agama Kab./Kota setempatdibuktikandenganpiagamNomorStatistikPondok Pesantren(NSPP); d. Mendapatkan rekomendasi dari Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, yang menyatakan keberadaan, keaktifan, dan kelayakansebagailembagapenerimabantuan; e. Memilikiaktenotarispendirianyayasan/lembaga; f. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga; g. Memiliki rekening bank/pos yang aktif, atas nama lembaga yangbersangkutan. TATAKELOLAPENYALURANBELANJABANTUANSOSIAL a. PengajuanCalonPenerimaBantuanSosial. 1) Pengajuan calon penerima bantuan sosial dilakukan dengan: a) Pengajuan langsung oleh calon penerima bantuan dalam bentuk proposal yang ditandatangi oleh pimpinanlembaga;

6.

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

29

30

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

b.

Pengajuan oleh Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi; c) Pengajuanberdasarkanhasilkunjunganlangsung; d) Pengajuanberdasarkankebijakanprogram. 2) Pengajuan dilakukan secara tertulis, ditujukan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Cq. Direktur PendidikanDiniyahdanPondokPesantren(PPK). SeleksiCalonPenerimaBantuanSosial. 1) Seleksi dilakukan oleh PPK terhadap pengajuan calon penerimabantuansosialsebagaimanapadanomor1; 2) Seleksi dilakukan kepada seluruh pengajuan berdasarkanPersyaratanPenerimaBantuanSosial; 3) Untuk mendapatkan data yang valid, Daftar Calon Penerima Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran 2013 di verifikasi dengancara: a) PPK memberikan tugas perjalanan dinas verifikasi calon penerima bantuan melalui kunjungan ke lokasi calon penerima bantuan dengan mekanisme Perjalanan Dinas Dalam Negeri, untuk melihat kebenaran data pengajuan dan kelayakan lembaga sebagaipenerimabantuansosial;atau b) PPK berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi untuk mendapat kebenaran data pengajuan dan kelayakan pondok pesantren sebagaipenerimabantuansosial. 4) Hasilverifikasiberupa: a) Dokumen Instrumen Verifikasi yang berisi keterangan tentang kesesuaian dengan persyaratan penerima bantuan sosial dan kelayakan sebagai penerima bantuan, apabila verifikasi dilakukan melalui perjalanan dinas verifikasicalonpenerimabantuan;atau

b)

c.

Surat Rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi yang berisi keterangan tentang kesesuaian dengan persyaratan penerima bantuan sosial dan kelayakan sebagai penerima bantuan bagi pondok pesantren dalam Daftar Calon Penerima Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran2013padawilayahnya. 5) PPK menelaah hasil verifikasi dan kemudian melaporkanhasilseleksikepadaKPA; 6) KPAmenelaahlaporanhasilseleksidengan: a) memastikankebenaranprosesseleksi; b) memastikan kelayakan dan ketepatan sasaran calon penerima bantuan sosial berdasarkan kebijakanpengembanganpendidikanIslam. 7) Hasil penelaahan KPA diserahkan kepada PPK untuk disesuaikan seperlunya, dan menyusun Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan TahunAnggaran2013. PenetapandanPengesahanPenerimaBantuanSosial. 1) Berdasarkanhasilseleksicalonpenerimabantuansosial Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran 2013, PPK menyusun draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan TahunAnggaran2013yangpalingsedikitmemuat: a) Tujuanpemberianbantuansosial; b) Bentukbantuansosialyangdisalurkan; c) Identitaspenerimabantuansosial; d) Nilaiuangbantuansosial;dan e) Nomor rekening dan nama Bank/Pos penerima bantuansosial. 2) PPK memastikan calon penerima bantuan sosial dalam draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan

b)

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

31

32

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

3)

4)

5)

6)

Sosial Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran 2013 telah memenuhi persyaratan penerima bantuan sosial, dan memilikisemuadokumenyangdiperlukan; Draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran 2013 diserahkan kepadaSekretarisPendidikanIslamuntuk: a) Pengoreksian format dan teknis draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/KepulauanTahunAnggaran2013; b) Hasil pengoreksian kemudian diserahkan kepada PPK untuk penyusunan Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran2013. PPK menyusun Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran 2013, untuk kemudiandiserahkankepadaKPAuntukdisahkan; Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran 2013 yang disahkan merupakan dasar pemberian bantuan sosial kepada penerima bantuan sosial; Untuk mempercepat pemberian bantuan sosial, Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran 2013 dapat dilakukan secara bertahap bagi penerima bantuan yang telah memenuhi persyaratan.

d.

PemberitahuandanKelengkapanAdministrasi. 1) Pondok pesantren yang ditetapkan sebagai penerima bantuan harus melengkapi persyaratan administrasi sebagaiberikut: a) Surat Pernyataan Penerima Bantuan Sosial yang telah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu rupiah), dan ditandatangani oleh pimpinanlembaga(pondokpesantren); b) BeritaAcaraPenerimaanBantuanSosialyangtelah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu rupiah), dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga(pondokpesantren); c) Surat Pengajuan bantuan sosial ditujukan kepada PPK yang ditandatangani oleh pimpinan lembaga (pondokpesantren); d) Profillembaga(pondokpesantren); e) Salinan Piagam Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP); f) Asli surat rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian AgamaPropinsi,yangmenyatakankeberadaandan keaktifanlembagapenerimabantuan; g) SalinanAktaNotarispendirianyayasan/lembaga; h) Salinan Kartu NPWP/Tanda terdaftar wajib pajak lainnyaatasnamalembaga; i) Salinan buku rekening bank/pos yang dilegalisir oleh pihak bank/pos atas nama lembaga penerima bantuan dan Surat Referensi dari bank/pos terkait yang menyatakan bahwa rekening tersebut dalam keadaanaktif. 2) Masingmasing penerima bantuan sosial yang tercantumdalamSuratKeputusanPenetapanPenerima Bantuan Sosial Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/KepulauanTahunAnggaran2013diberikansurat pemberitahuan yang menyatakan bahwa pondok

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

33

34

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

e.

pesantren tersebut telah ditetapkan sebagai penerima bantuan sosial Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran 2013. Surat pemberitahuan tersebut dilampirkan dan/atau memuat sekurangnya: a) Ketentuan persyaratan administrasi sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Sosial Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran 2013; b) Format Surat Pernyataan Penerima Bantuan Sosial sebagaimana terlampir pada Bab V, yang menyatakan kesediaan penggunaan dana bantuan sosial sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk TeknisPengelolaanBelanjaBantuanSosialBantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran2013;serta c) Format Tanda Terima Bantuan Sosial sebagaimana terlampirpadaBabV. 3) Persyaratan administrasi dikirim melalui layanan pos/jasapengirimantercatatkealamat: SubBagianTataUsaha DirektoratPendidikanDiniyah danPondokPesantren GedungKementerianAgamaPusatLt.7 Jl.LapanganBantengBaratNo.34 JakartaPusat10710,DKIJakarta 4) Pencairan bantuan sosial dilakukan setelah penerima bantuanmelengkapipersyaratanadministrasi 5) Pencairan dana bantuan dapat dilakukan secara bertahap kepada penerima bantuan yang telah memenuhipersyaratan. PemberianBantuanSosial 1) Pencairan bantuan sosial Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran 2013

2)

3)

4)

dilaksanakan melalui pembayaran langsung (LS) dari rekening kas umum Negara, sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga dan Peraturan Menteri Agama yang mengatur tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN di lingkungan KementerianAgama; Dana Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran 2013 tidak untuk (1) dikembalikan kepada pemberi bantuan sosial, dan/atau, (2) diambil hasilnya oleh pemberi bantuan sosial; Dana Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran 2013 yang dipergunakan oleh penerima bantuan sosial untuk pengadaan barang dan/atau jasa, dikerjakan/dihasilkan sendiri oleh penerima bantuan secara swakelola. Pemberi bantuan tidak diperkenankan untuk menunjuk atau mengarahkan kepada individu dan/atau lembaga tertentu dalam pengadaan barang dan/atau jasa tersebut; Setelah Dana Bantuan Sosial diterima, dana tersebut harus langsung dimanfaatkan, sesuai ketentuan Tujuan PenggunaanBelanjaBantuanSosial.

7.

PERTANGGUNGJAWABANBELANJABANTUANSOSIAL a. Pertanggungjawaban dana bantuan sosial dilaksanakan dengan tertib administrasi, transparan, akuntabel, tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah dan terhindar dari penyimpangan; b. PPK bertanggung jawab atas pelaksanaan penyaluran dana belanjabantuansosial:

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

35

36

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

c. d.

Untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi penyaluran dana belanja bantuan sosial, PPK harus menyusunlaporanpertanggungjawabankepadaKPA; 2) Laporan tersebut berupa laporan tertulis, sekurangnya memuat jumlah pagu bantuan sosial, realisasi bantuan sosial yang telah disalurkan, dan sisa dana bantuan sosial yang disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara, serta lampiran, berupa salinan Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pemberdayaan Pesantren Bahari/Kepulauan Tahun Anggaran 2013, serta salinan Tanda Terima Bantuan Sosialdarimasingmasingpenerimabantuan; 3) Laporan pertanggungjawaban tersebut dilampirkan sebagaisuplemenpadaLaporanKeuanganKementerian Negara/Lembaga. Penerima bantuan bertanggung jawab mutlak terhadap pelaksanaandanabantuansosialyangditerimanya; Untuk keperluan pengawasan/monitoring dan evaluasi, PPK dapat meminta Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial kepada penerima bantuan sosial, dengan ketentuan: 1) Laporan tersebut berupa laporan tertulis, yang sekurangnyamemuat: a) IdentitasPenerimaBantuan; b) JenisBantuanYangDiterima; c) JumlahBantuanYangDiterima; d) PemanfaatanDanaBantuanSosial. 2) Laporan dapat dibuat dengan Format Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial sebagaimanaterlampirpadaBabV; 3) Laporandapatdisampaikan: a) olehmasingmasingpenerimabantuan;atau, b) secara kolektif melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi;

1)

D.

melalui layanan pos/jasa pengiriman tercatat ke alamat: SubBagianTataUsaha DirektoratPendidikanDiniyah danPondokPesantren GedungKementerianAgamaPusatLt.7 Jl.LapanganBantengBaratNo.34 JakartaPusat10710,DKIJakarta BANTUANPESANTRENDAERAHTERTINGGAL/PERBATASAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor1858Tanggal8Juli2013TentangPetunjukTeknisPengelolaan Belanja Bantuan Sosial Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013, Bantuan Pesantren DaerahTertinggal/Perbatasandapatdijelaskansebagaiberikut: 1) TUJUANPENGGUNAANBELANJABANTUANSOSIAL Tujuan penggunaan Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013 adalah dalam rangka upaya perlindungan dan pemberdayaan sosial bagi masyarakat di daerah tertinggal/perbatasan dari keterbatasan akses memperoleh pendidikan yang bermutu, melalui pendekatan peningkatan kesejahteraan dengan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan berbasis pesantren. Pondok pesantren penerima bantuan selain dapat menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang bermutu, juga diharapkan dapat menjadi agen pemberdayaan sosial masyarakat di wilayah perbatasan melalui kegiatan pengembangan kecakapan hidup (lifeskills) dan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat melaluipondokpesantren. Penggunaan dana Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013 adalah untuk Pembangunan dan Pengembangan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan,diantaranyanamuntidakterbataspada:

c)

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

37

38

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

a. b.

c.

d.

e.

Pengadaan barang dan/atau jasa untuk pembangunan dan/ataupengembangansaranadanprasaranapendidikan; Pengadaan barang dan/atau jasa untuk pembangunan dan/atau pengembangan kegiatan kecakapan hidup (life skills). Kegiatan kecakapan hidup (lifeskills) adalah kegiatan usaha berbasis pendayagunaan potensi lokal untuk memaksimalkan nilai tambah melalui pemanfaatan teknologi tepat guna dengan tujuan sebagai sarana pembelajaran kecakapan hidup bagi santri, pengelola pesantren, dan masyarakat sekitar, serta sebagai sumber pemasukan bagi pesantren untuk mendukung kemandirian ekonomipesantren; Fasilitasi pendanaan pendidikan dan penunjang pendidikan bagi santri pada pondok pesantren daerah tertinggal/perbatasan; Fasilitasi pendanaan pengembangan kompetensi guru/ustadz pada pondok pesantren daerah tertinggal/perbatasan; Fasilitasi pendanaan operasional guru/ustadz/tenaga pendidik dan kependidikan lainnya pada pondok pesantren daerahtertinggal/perbatasan.

4)

5)

2) PEMBERIBANTUANSOSIAL Pemberi bantuan sosial berupa Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/PerbatasanTahunAnggaran2013adalahKementerian AgamaRI. PENERIMABANTUANSOSIAL PenerimaBantuanadalah: a. PondokPesantrendidaerahtertinggal/perbatasan; b. Lembaga NonPemerintah bidang pendidikan keagamaan Islam yang akan membangun pondok pesantren di daerah tertinggal/perbatasan.

3)

ALOKASIANGGARAN Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013 dibiayai dengan DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2013 sejumlahRp.3.000.000.000,(tigamilyarrupiah). Pengalokasian Belanja Bantuan Sosial terpisah dari unsur biaya operasional satuan kerja penyelenggara bantuan sosial, biaya pencairan dan penyaluran bantuan sosial, serta biaya yang timbul dalam rangka pengadaan barang dan jasa, yang dialokasikan sebagai Belanja Barang, dan unsur biaya perjalanan dinas verifikasi serta pengawasan yang dialokasikan sebagai BelanjaPerjalanan. PERSYARATANPENERIMABANTUANSOSIAL a. PersyaratanPondokPesantrencalonpenerimabantuan: 1) Berada di daerah tertinggal dan/atau perbatasan dan aktifmenyelenggarakankegiatankepesantrenan; 2) Terdaftar pada Kantor Kementerian Agama Kab./Kota setempat dibuktikan dengan piagam Nomor Statistik PondokPesantren(NSPP); 3) Mendapatkan rekomendasi dari Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, yang menyatakan keberadaan, keaktifan,dankelayakanlembagapenerimabantuan; 4) Memilikiaktenotarispendirianyayasan/lembaga; 5) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga; 6) Memiliki rekening bank/pos yang aktif, atas nama lembagayangbersangkutan. b. Persyaratan Lembaga NonPemerintah bidang pendidikan keagamaanIslamcalonpenerimabantuan: 1) Memilikiaktenotarispendirianyayasan/lembaga; 2) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga;

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

39

40

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

3) 4)

5)

6)

7)

8)

Memiliki rekening bank/pos yang aktif, atas nama lembagayangbersangkutan; Mempunyai rencana induk (grand design) pembangunan dan pengembangan pondok pesantren di daerah tertinggal/perbatasan, ditandatangai oleh pimpinanlembaga,yangmenjelaskansekurangnya: a) Latar belakang dan Tujuan pembangunan lembaga pendidikan berbasis pondok pesantren di wilayah tersebut; b) Target santri peserta didik, dengan merujuk kepadadatakependudukan; c) Rencana tahapan pembangunan dan pengembangan; d) Rancangan sarana dan prasarana berikut Rencana Tapak, Gambar Kerja dan Rencana Anggaran Biaya (RAB); e) Rancangan biaya operasional, berikut sumber pendanaan. Mendapat rekomendasi dari Kantor Kementerian AgamaKab./Kotauntukmembangunpondokpesantren di wilayahnya, dimana dalam rekomendasi tersebut juga menyatakan bahwa pada daerah setingkat kecamatan lokasi pondok pesantren akan dibangun, belum ada lembaga pendidikan berbasis pondok pesantren; Mendapat rekomendasi dari kepala pemerintah daerah setingkat desa/kelurahan untuk membangun lembaga pendidikanberbasispondokpesantrendiwilayahnya; Mendapat rekomendasi dari kepala pemerintah daerah setingkat kecamatan untuk membangun lembaga pendidikanberbasispondokpesantrendiwilayahnya; Mendapat rekomendasi dari kepala pemerintah daerah setingkat kabupaten/kota untuk membangun lembaga pendidikanberbasispondokpesantrendiwilayahnya;

9)

Mendapat rekomendasi dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tingkat II Kabupaten/Kota untuk membangun lembaga pendidikan berbasis pondok pesantrendiwilayahyangdiwakilinya; 10) Bersedia untuk membangun lembaga pendidikan berbasis pesantren di wilayah yang diajukan, paling lambat6 (enam)bulansetelahdanaBantuanPesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013 diterima, diatas lahan dengan status tanah wakaf atas namapondokpesantren. 6) TATAKELOLAPENYALURANBELANJABANTUANSOSIAL a. PengajuanCalonPenerimaBantuanSosial. 1) Pengajuan calon penerima bantuan sosial dilakukan dengan: a) Pengajuan langsung oleh calon penerima bantuan dalam bentuk proposal yang ditandatangi oleh pimpinanlembaga; b) Pengajuan oleh Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi; c) Pengajuanberdasarkanhasilkunjunganlangsung; d) Pengajuanberdasarkankebijakanprogram; 2) Pengajuan dilakukan secara tertulis, ditujukan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Cq. Direktur PendidikanDiniyahdanPondokPesantren(PPK). b. SeleksiCalonPenerimaBantuanSosial. 1) Seleksi dilakukan oleh PPK terhadap pengajuan calon penerimabantuansosialsebagaimanapadanomor1; 2) Seleksi dilakukan kepada seluruh pengajuan berdasarkanPersyaratanPenerimaBantuanSosial; 3) Untuk mendapatkan data yang valid, Daftar Calon Penerima Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013 di verifikasidengancara:

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

41

42

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

4)

PPK memastikan bahwa lokasi calon penerima bantuan atau lokasi daerah pembangunan lembaga pendidikan berbasis pondok pesantren adalah berada pada daerah tertinggal/perbatasan, merujuk kepada ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal dan/atau Badan Nasional Pengelola Perbatasan; b) PPK memberikan tugas perjalanan dinas verifikasi calon penerima bantuan melalui kunjungan ke lokasi calon penerima bantuan dengan mekanisme Perjalanan Dinas Dalam Negeri, untuk melihat kebenaran data pengajuan dan kelayakan sebagai penerimabantuansosial;atau c) PPK berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi untuk mendapat kebenaran data pengajuan dan kelayakan sebagai penerima bantuansosial. Hasilverifikasiberupa: a) Dokumen Instrumen Verifikasi yang berisi keterangan tentang kesesuaian dengan persyaratan penerima bantuan sosial dan kelayakan sebagai penerima bantuan, apabila verifikasi dilakukan melalui perjalanan dinas verifikasicalonpenerimabantuan;atau b) Surat Rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi yang berisi keterangan tentang kesesuaian dengan persyaratan penerima bantuan sosial dan kelayakan sebagai penerima bantuan bagi pondok pesantren dalam Daftar Calon Penerima Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran2013padawilayahnya.

a)

c.

PPK menelaah hasil verifikasi dan kemudian melaporkanhasilseleksikepadaKPA; 6) KPAmenelaahlaporanhasilseleksidengan: a) memastikankebenaranprosesseleksi; b) memastikan kelayakan dan ketepatan sasaran calon penerima bantuan sosial berdasarkan kebijakanpengembanganPendidikanIslam. 7) Hasil penelaahan KPA diserahkan kepada PPK untuk disesuaikan seperlunya, dan menyusun Keputusan PenetapanPenerimaBantuanSosialBantuanPesantren DaerahTertinggal/PerbatasanTahunAnggaran2013. PenetapandanPengesahanPenerimaBantuanSosial. 1) Berdasarkanhasilseleksicalonpenerimabantuansosial Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013, PPK menyusun draft Keputusan PenetapanPenerimaBantuanSosialBantuanPesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013 yangpalingsedikitmemuat: a) Tujuanpemberianbantuansosial; b) Bentukbantuansosialyangdisalurkan; c) Identitaspenerimabantuansosial; d) Nilaiuangbantuansosial;dan, e) Nomor rekening dan nama Bank/Pos penerima bantuansosial. 2) PPK memastikan calon penerima bantuan sosial dalam draft Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013 telah memenuhi persyaratan penerimabantuansosial,danmemilikisemuadokumen yangdiperlukan; 3) Draft Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013 diserahkan kepada Sekretaris PendidikanIslamuntuk:

5)

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

43

44

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

d.

Pengkoreksian format dan teknis draft Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran2013; b) Hasil pengkoreksian kemudian diserahkan kepada PPK untuk penyusunan Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013. 4) PPK menyusun Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013, untuk kemudiandiserahkankepadaKPAuntukdisahkan; 5) Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013 yang disahkan merupakan dasar pemberian bantuan sosial kepada penerima bantuan sosial; 6) Untuk mempercepat pemberian bantuan sosial, Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013 dapat dilakukan secara bertahap bagi penerima bantuan yang telah memenuhi persyaratan. PemberitahuandanKelengkapanAdministrasi. 1) Pondok pesantren yang ditetapkan sebagai penerima bantuan harus melengkapi persyaratan administrasi sebagaiberikut: a) Surat Pernyataan Penerima Bantuan Sosial yang telah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu rupiah), dan ditandatangani oleh pimpinanlembaga(pondokpesantren); b) BeritaAcaraPenerimaanBantuanSosialyangtelah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu

a)

2)

rupiah), dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga(pondokpesantren); c) Surat Pengajuan bantuan sosial ditujukan kepada PPK yang ditandatangani oleh pimpinan lembaga (pondokpesantren); d) Profillembaga(pondokpesantren); e) Salinan Piagam Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP); f) Asli surat rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, yang menyatakan keberadaan dan keaktifanlembagapenerimabantuan; g) SalinanAktaNotarispendirianyayasan/lembaga; h) Salinan Kartu NPWP/Tanda terdaftar wajib pajak lainnyaatasnamalembaga; i) Salinan buku rekening bank/pos yang dilegalisir oleh pihak bank/pos atas nama lembaga penerima bantuan dan Surat Referensi dari bank/pos terkait yang menyatakan bahwa rekening tersebut dalam keadaanaktif. Lembaga NonPemerintah bidang pendidikan keagamaan Islam yang ditetapkan sebagai penerima bantuan harus melengkapi persyaratan administrasi sebagaiberikut: a) Surat Pernyataan Penerima Bantuan Sosial yang telah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu rupiah), dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga (Lembaga NonPemerintah bidangpendidikankeagamaanIslam); b) BeritaAcaraPenerimaanBantuanSosialyangtelah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu rupiah), dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga (Lembaga NonPemerintah bidang pendidikankeagamaanIslam);

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

45

46

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

c)

d) e) f)

g)

h)

i)

j)

k)

Surat Pengajuan bantuan sosial ditujukan kepada PPK yang ditandatangani oleh pimpinan lembaga (Lembaga NonPemerintah bidang pendidikan keagamaanIslam); FotokopiAktaNotarispendirianyayasan/lembaga; Fotokopi Kartu NPWP/Tanda terdaftar wajib pajak lainnyaatasnamalembaga; Salinan buku rekening bank/pos yang dilegalisir oleh pihak bank/pos atas nama lembaga penerima bantuan dan Surat Referensi dari bank/pos terkait yang menyatakan bahwa rekening tersebut dalam keadaanaktif; Rencana induk (grand design) pembangunan dan pengembangan pondok pesantren di daerah tertinggal/perbatasan, ditandatangani oleh pimpinanlembaga; Surat Rekomendasi dari Kantor Kementerian Agama Kab./Kota untuk membangun pondok pesantren di wilayahnya, dimana dalam rekomendasi tersebut juga menyatakan bahwa pada daerah setingkat kecamatan tempat lokasi pondok pesantren akan dibangun, belum ada lembagapendidikanberbasispondokpesantren; Surat Rekomendasi dari kepala pemerintah daerah setingkat desa/kelurahan untuk membangun lembaga pendidikan berbasis pondok pesantren di wilayahnya; Surat Rekomendasi dari kepala pemerintah daerah setingkat kecamatan untuk membangun lembaga pendidikan berbasis pondok pesantren di wilayahnya; Surat Rekomendasi dari kepala pemerintah daerah setingkat kabupaten/kota untuk membangun lembaga pendidikan berbasis pondok pesantren di wilayahnya;

3)

4)

Surat Rekomendasi dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tingkat II Kabupaten/Kota untuk membangun lembaga pendidikan berbasis pondok pesantrendiwilayahyangdiwakilinya. Masingmasing penerima bantuan sosial yang tercantum dalam Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013 diberikan surat pemberitahuan yang menyatakan bahwa pondok pesantren tersebut telah ditetapkan sebagai penerima bantuan sosial Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013. Surat pemberitahuan tersebut dilampirkan dan/atau memuat sekurangnya: a) Ketentuan persyaratan administrasi sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Sosial Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/PerbatasanTahunAnggaran2013; b) Format Surat Pernyataan Penerima Bantuan Sosial sebagaimana terlampir pada Bab V, yang menyatakan kesediaan penggunaan dana bantuan sosial sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk TeknisPengelolaanBelanjaBantuanSosialBantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran2013;serta c) Format Tanda Terima Bantuan Sosial sebagaimana terlampirpadaBabV. Persyaratan admistrasi dikirim melalui layanan pos/jasa pengirimantercatatkealamat: SubBagianTataUsaha DirektoratPendidikanDiniyah danPondokPesantren GedungKementerianAgamaPusatLt.7 Jl.LapanganBantengBaratNo.34 JakartaPusat10710,DKIJakarta

l)

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

47

48

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

e.

Pencairan bantuan sosial dilakukan setelah penerima bantuanmelengkapipersyaratanadministrasi; 6) Pencairan dana bantuan dapat dilakukan secara bertahap kepada penerima bantuan yang telah memenuhipersyaratan. PemberianBantuanSosial 1) Pencairan bantuan sosial Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013 dilaksanakan melalui pembayaran langsung (LS) dari rekening kas umum Negara, sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga dan Peraturan Menteri Agama yang mengatur tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN di lingkungan KementerianAgama; 2) Dana Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013 tidak untuk (1) dikembalikan kepada pemberi bantuan sosial, dan/atau, (2) diambil hasilnyaolehpemberibantuansosial; 3) Dana Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013 yang dipergunakan oleh penerima bantuan sosial untuk pengadaan barang dan/atau jasa, dikerjakan/dihasilkan sendiri oleh penerima bantuan secara swakelola. Pemberi bantuan tidak diperkenankan untuk menunjuk atau mengarahkan kepada individu dan/atau lembaga tertentu dalam pengadaan barang dan/atau jasa tersebut; 4) Setelah Dana Bantuan Sosial diterima, dana tersebut harus langsung dimanfaatkan, sesuai ketentuan Tujuan PenggunaanBelanjaBantuanSosial.

5)

7)

PERTANGGUNGJAWABANBELANJABANTUANSOSIAL a. Pertanggungjawaban dana bantuan sosial dilaksanakan dengan tertib administrasi, transparan, akuntabel, tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah dan terhindar dari penyimpangan; b. PPK bertanggung jawab atas pelaksanaan penyaluran dana belanjabantuansosial: 1) Untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi penyaluran dana belanja bantuan sosial, PPK harus menyusunlaporanpertanggungjawabankepadaKPA; 2) Laporan tersebut berupa laporan tertulis, sekurangnya memuat jumlah pagu bantuan sosial, realisasi bantuan sosial yang telah disalurkan, dan sisa dana bantuan sosial yang disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara, serta lampiran, berupa salinan Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pesantren Daerah Tertinggal/Perbatasan Tahun Anggaran 2013, serta salinan Tanda Terima Bantuan Sosial dari masing masingpenerimabantuan; 3) Laporan pertanggungjawaban tersebut dilampirkan sebagaisuplemenpadaLaporanKeuanganKementerian Negara/Lembaga. c. Penerima bantuan bertanggung jawab mutlak terhadap pelaksanaandanabantuansosialyangditerimanya; d. Untuk keperluan pengawasan/monitoring dan evaluasi, PPK dapat meminta Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial kepada penerima bantuan sosial, dengan ketentuan: 1) Laporan tersebut berupa laporan tertulis, yang sekurangnyamemuat: a) IdentitasPenerimaBantuan; b) JenisBantuanYangDiterima; c) JumlahBantuanYangDiterima; d) PemanfaatanDanaBantuanSosial.

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

49

50

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

E.

Laporan dapat dibuat dengan Format Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial sebagaimanaterlampirpadaBabV; 3) Laporandapatdisampaikan: a) olehmasingmasingpenerimabantuan;atau b) secara kolektif melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi; c) melalui layanan pos/jasa pengiriman tercatat ke alamat: SubBagianTataUsaha DirektoratPendidikanDiniyah danPondokPesantren GedungKementerianAgamaPusatLt.7 Jl.LapanganBantengBaratNo.34 JakartaPusat10710,DKIJakarta BANTUANMUTUPONDOKPESANTRENPENYELENGGARASMPBP Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor1880Tanggal9Juli2013TentangPetunjukTeknisPengelolaan Belanja Bantuan Sosial Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBP Tahun Anggaran 2013, Bantuan Mutu Pondok PesantrenPenyelenggaraSMPBPdapatdijelaskansebagaiberikut: 1. TUJUANPENGGUNAANBELANJABANTUANSOSIAL Tujuan penggunaan Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBP Tahun Anggaran 2013 adalah untuk mendukung produktifitas mutu layanan lembaga serta komponen pondok pesantren penyelenggara Sekolah Menengah PertamaBerbasisPesantren. 2. PEMBERIBANTUANSOSIAL Pemberi bantuan sosial berupa Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBP Tahun Anggaran 2013 adalah KementerianAgamaRI.

2)

3.

4.

PENERIMABANTUANSOSIAL Penerima bantuan sosial ini adalah pondok pesantren penyelenggaraSMPBP. ALOKASIANGGARAN Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBP Tahun Anggaran 2013dibiayai dengan DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2013 sejumlahRp.450.000.000,(empatratuslimapuluhjutarupiah). Pengalokasian Belanja Bantuan Sosial terpisah dari unsur biaya operasional satuan kerja penyelenggara bantuan sosial, biaya pencairan dan penyaluran bantuan sosial, serta biaya yang timbul dalam rangka pengadaan barang dan jasa, yang dialokasikan sebagai Belanja Barang, dan unsur biaya perjalanan dinas verifikasi serta pengawasan yang dialokasikan sebagai BelanjaPerjalanan. PERSYARATANPENERIMABANTUANSOSIAL Persyaratan penerima bantuan sosial Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Direktorat Jenderal Pendidikan Islamsebagaiberikut: a. Aktifmenyelenggarakankegiatanagamadankeagamaan; b. Belum memiliki sarana dan prasana agama dan keagamaan, sehinggaberpotensimenurunkanmutupendidikan; c. Terdaftar pada Kantor Kementerian Agama Kab./Kota setempatdibuktikandenganpiagamNomorStatistikPondok Pesantren(NSPP); d. Mendapatkan rekomendasi dari Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, yang menyatakan keberadaan, keaktifan, dan kelayakansebagailembagapenerimabantuan e. Memilikiaktenotarispendirianyayasan/lembaga; f. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga;

5.

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

51

52

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

g. 6.

Memiliki rekening bank/pos yang aktif, atas nama lembaga yangbersangkutan.

TATAKELOLAPENYALURANBELANJABANTUANSOSIAL a. PengajuanCalonPenerimaBantuanSosial 1) Pengajuan calon penerima bantuan sosial dilakukan dengan: a) Pengajuan langsung oleh calon penerima bantuan dalam bentuk proposal yang ditandatangi oleh pimpinanlembaga; b) Pengajuan oleh Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi; c) Pengajuanberdasarkanhasilkunjunganlangsung; d) Pengajuanberdasarkankebijakanprogram. 2) Pengajuan dilakukan secara tertulis, ditujukan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Cq. Direktur PendidikanDiniyahdanPondokPesantren(PPK). b. SeleksiCalonPenerimaBantuanSosial 1) PPK merekapitulasi pengajuan bantuan sosial berupa Daftar Pengajuan Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2013, yangsekurangnyamemuat: a) Namalembaga; b) Alamatlengkaplembaga; c) Sasaranbantuansosial; d) Nama pimpinan dan pendiri lembaga yang mengajukanpermohonanbantuansosial; e) Jumlahsantri; f) Keterangan Kelengkapan persyaratan bantuan sosial(Ada/Tidak): Piagam Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP); Surat rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, yang

2)

3) 4)

menyatakan keberadaan, keaktifan, dan kelayakanlembagapenerimabantuan; AktaNotarispendirianyayasan/lembaga; NPWPatasnamalembaga; Nomor rekening bank/pos masingmasing calon peserta pemagangan, dilampirkan dengan salinan buku rekening yang telah dilegalisasiolehpihakbank/pos; Surat Referensi dari bank/pos terkait yang menyatakanrekeningtersebutdalamkeadaan aktif. g) Jenisusulanbantuansosial; h) Jumlahusulanbantuansosial. Seleksi dilakukan oleh PPK kepada hasil pengajuan calon penerima bantuan sosial, berdasarkan Daftar PengajuanBantuanSosialTahunAnggaran2013; Seleksi dilakukan berdasarkan Persyaratan Penerima BantuanSosial; Untuk mendapatkan data yang valid, Daftar Calon Penerima Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBP Tahun Anggaran 2013 di verifikasidengancara: a) PPK memberikan tugas perjalanan dinas verifikasi calon penerima bantuan melalui kunjungan ke lokasi calon penerima bantuan dengan mekanisme Perjalanan Dinas Dalam Negeri, untuk melihat kebenaran data pengajuan dan kelayakan lembaga sebagaipenerimabantuansosial;atau, b) PPK berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi untuk mendapat kebenaran data pengajuan dan kelayakan pondok pesantren sebagaipenerimabantuansosial.

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

53

54

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

c.

Hasilverifikasiberupa: a) Dokumen Instrumen Verifikasi yang berisi keterangan tentang kesesuaian dengan persyaratan penerima bantuan sosial dan kelayakan sebagai penerima bantuan, apabila verifikasi dilakukan melalui perjalanan dinas verifikasicalonpenerimabantuan; b) Surat Rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi yang berisi keterangan tentang kesesuaian dengan persyaratan penerima bantuan sosial dan kelayakan sebagai penerima bantuan bagi pondok pesantren/lembaga dalam Daftar Calon Penerima Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBPTahunAnggaran2013padawilayahnya. 6) PPK menelaah hasil verifikasi dan kemudian melaporkanhasilseleksikepadaKPA; 7) KPAmenelaahlaporanhasilseleksidengan: a) memastikankebenaranprosesseleksi; b) memastikan kelayakan dan ketepatan sasaran calon penerima bantuan sosial berdasarkan kebijakanpengembanganpendidikanIslam. 8) Hasil penelaahan KPA diserahkan kepada PPK untuk disesuaikan seperlunya, dan menyusun Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMP BPTahunAnggaran2013. PenetapandanPengesahanPenerimaBantuanSosial 1) Berdasarkanhasilseleksicalonpenerimabantuansosial Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMP BP Tahun Anggaran 2013, PPK menyusun draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMP BPTahunAnggaran2013yangpalingsedikitmemuat: a) Tujuanpemberianbantuansosial;

5)

2)

3)

4)

5)

6)

Bentukbantuansosialyangdisalurkan; Identitaspenerimabantuansosial; Nilaiuangbantuansosial; Nomor rekening dan nama Bank/Pos penerima bantuansosial. PPK memastikan calon penerima bantuan sosial dalam draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBP Tahun Anggaran 2013 telah memenuhi persyaratan penerima bantuan sosial, dan memiliki semuadokumenyangdiperlukan; Draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBP Tahun Anggaran 2013 diserahkan kepada SekretarisDirektoratJenderalPendidikanIslamuntuk: a) Pengoreksian format dan teknis draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBPTahunAnggaran2013; b) Hasil pengoreksian kemudian diserahkan kepada PPK untuk penyusunan Surat Keputusan PenetapanPenerimaBantuanSosialBantuanMutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBP Tahun Anggaran2013. PPK menyusun Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBP Tahun Anggaran 2013, untuk kemudiandiserahkankepadaKPAuntukdisahkan; Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMP BP Tahun Anggaran 2013 yang disahkan merupakan dasar pemberian bantuan sosial kepada penerima bantuansosial; Untuk mempercepat pemberian bantuan sosial, Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial

b) c) d) e)

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

55

56

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

d.

Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMP BP Tahun Anggaran 2013 dapat dilakukan secara bertahap bagi penerima bantuan yang telah memenuhi persyaratan. PemberitahuandanKelengkapanAdministrasi 1) Pondok pesantren yang ditetapkan sebagai penerima bantuan harus melengkapi persyaratan administrasi sebagaiberikut: a) Surat Pernyataan Penerima Bantuan Sosial yang telah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu rupiah), dan ditandatangani oleh pimpinanlembaga; b) BeritaAcaraPenerimaanBantuanSosialyangtelah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu rupiah), dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga; c) Surat Pengajuan bantuan sosial ditujukan kepada PPKyangditandatanganiolehpimpinanlembaga; d) Profillembaga; e) Salinan Piagam Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP); f) Asli surat rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian AgamaPropinsi,yangmenyatakankeberadaandan keaktifanlembagapenerimabantuan; g) SalinanAktaNotarispendirianyayasan/lembaga; h) Salinan Kartu NPWP/Tanda terdaftar wajib pajak lainnyaatasnamalembaga; i) Salinan buku rekening bank/pos yang dilegalisir oleh pihak bank/pos atas nama lembaga penerima bantuan dan Surat Referensi dari bank/pos terkait yang menyatakan bahwa rekening tersebut dalam keadaanaktif. 2) Masingmasing penerima bantuan sosial yang tercantumdalamSuratKeputusanPenetapanPenerima

3)

4) 5)

Bantuan Sosial Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBP Tahun Anggaran 2013 diberikan surat pemberitahuan yang menyatakan bahwa pondok pesantren/lembaga tersebut telah ditetapkan sebagai penerima bantuan sosial Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBP Tahun Anggaran 2013. Surat pemberitahuan tersebut dilampirkan dan/ataumemuatsekurangnya: a) Ketentuan persyaratan administrasi sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Sosial Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBP Tahun Anggaran 2013; b) Format Surat Pernyataan Penerima Bantuan Sosial sebagaimana terlampir pada Bab V, yang menyatakan kesediaan penggunaan dana bantuan sosial sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk TeknisPengelolaanBelanjaBantuanSosialBantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBP TahunAnggaran2013; c) Format Tanda Terima Bantuan Sosial sebagaimana terlampirpadaBabV. Persyaratan administrasi dikirim melalui layanan pos/jasapengirimantercatatkealamat: SubBagianTataUsaha DirektoratPendidikanDiniyah danPondokPesantren GedungKementerianAgamaPusatLt.7 Jl.LapanganBantengBaratNo.34 JakartaPusat,10710,DKIJakarta Pencairan bantuan sosial dilakukan setelah penerima bantuanmelengkapipersyaratanadministrasi; Pencairan dana bantuan dapat dilakukan secara bertahap kepada penerima bantuan yang telah memenuhipersyaratan.

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

57

58

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

e.

7.

PencairanBantuanSosial 1) Pencairan bantuan sosial Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBP Tahun Anggaran 2013 dilaksanakan melalui pembayaran langsung (LS) dari rekening kas umum Negara, sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga dan Peraturan Menteri Agama yang mengatur tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN di lingkungan KementerianAgama; 2) Dana Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBP Tahun Anggaran 2013 tidak untuk (1) dikembalikan kepada pemberi bantuan sosial; dan/atau (2)diambilhasilnyaolehpemberibantuansosial; 3) Dana Bantuan Peningkatan Mutu Pendidikan Agama dan Keagamaan Tahun Anggaran 2013 yang dipergunakan oleh penerima bantuan sosial untuk pengadaan barang dan/atau jasa, dikerjakan/dihasilkan sendiri oleh penerima bantuan secara swakelola. Pemberi bantuan tidak diperkenankan untuk menunjuk atau mengarahkan kepada individu dan/atau lembaga tertentu dalam pengadaan barang dan/atau jasa tersebut. PERTANGGUNGJAWABANBELANJABANTUANSOSIAL a. Pertanggungjawaban dana bantuan sosial dilaksanakan dengan tertib administrasi, transparan, akuntabel, tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah dan terhindar dari penyimpangan; b. PPK bertanggung jawab atas pelaksanaan penyaluran dana belanjabantuansosial: 1) Untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi penyaluran dana belanja bantuan sosial, PPK harus menyusunlaporanpertanggungjawabankepadaKPA;

c. d.

Laporan tersebut berupa laporan tertulis, sekurangnya memuat jumlah pagu bantuan sosial, realisasi bantuan sosial yang telah disalurkan, dan sisa dana bantuan sosial yang disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara, serta lampiran, berupa salinan Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Mutu Pondok Pesantren Penyelenggara SMPBP Tahun Anggaran 2013, serta salinan Tanda Terima Bantuan Sosialdarimasingmasingpenerimabantuan; 3) Laporan pertanggungjawaban tersebut dilampirkan sebagaisuplemenpadaLaporanKeuanganKementerian Negara/Lembaga. Penerima bantuan bertanggung jawab mutlak terhadap pelaksanaandanabantuansosialyangditerimanya; Untuk keperluan pengawasan/monitoring dan evaluasi, PPK dapat meminta Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial kepada penerima bantuan sosial, dengan ketentuan: 1) Laporan tersebut berupa laporan tertulis, yang sekurangnyamemuat: a) IdentitasPenerimaBantuan; b) JenisBantuanYangDiterima; c) JumlahBantuanYangDiterima; d) PemanfaatanDanaBantuanSosial. 2) Laporan dapat dibuat dengan Format Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial sebagaimanaterlampirpadaBabV;

2)

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

59

60

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

3)

Laporandapatdisampaikan: a) olehmasingmasingpenerimabantuan;atau, b) secara kolektif melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi, melalui layanan pos/jasa pengiriman tercatatkealamat: SubBagianTataUsaha DirektoratPendidikanDiniyah danPondokPesantren GedungKementerianAgamaPusatLt.7 Jl.LapanganBantengBaratNo.34 JakartaPusat,10710,DKIJakarta

3. 4.

PENERIMABANTUANSOSIAL Penerimabantuansosialiniadalahpondokpesantren. ALOKASIANGGARAN Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 dibiayai dengan DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2013 sejumlah Rp. 3.000.000.000, (tiga milyar rupiah). Pengalokasian Belanja Bantuan Sosial terpisah dari unsur biaya operasional satuan kerja penyelenggara bantuan sosial, biaya pencairan dan penyaluran bantuan sosial, serta biaya yang timbul dalam rangka pengadaan barang dan jasa, yang dialokasikan sebagai Belanja Barang, dan unsur biaya perjalanan dinas verifikasi serta pengawasan yang dialokasikan sebagai BelanjaPerjalanan. PERSYARATANPENERIMABANTUANSOSIAL Persyaratan penerima Bantuan Asrama Sekolah Menengah PertamaBerbasisPondokPesantrensebagaiberikut: a. Aktifmenyelenggarakankegiatankepesantrenan; b. Belum memiliki sarana dan prasana asrama yang baik, sehinggaberdampakpadapenurunanmutupendidikan. c. Terdaftar pada Kantor Kementerian Agama Kab./Kota setempatdibuktikandenganpiagamNomorStatistikPondok Pesantren(NSPP); d. Mendapatkan rekomendasi dari Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, yang menyatakan keberadaan, keaktifan, dan kelayakansebagailembagapenerimabantuan; e. Memilikiaktenotarispendirianyayasan/lembaga; f. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga; g. Memiliki rekening bank/pos yang aktif, atas nama lembaga yangbersangkutan.

F. BANTUAN ASRAMA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS PONDOKPESANTREN Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor1879Tanggal9Juli2013TentangPetunjukTeknisPengelolaan Belanja Bantuan Sosial Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013, Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren dapat dijelaskansebagaiberikut: 1. TUJUANPENGGUNAANBELANJABANTUANSOSIAL Tujuan penggunaan Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 adalah untuk mendukung ketersediaan fasilitas asrama bagi para santri di pondok pesantren yang sedang menuntut ilmu di lembaga pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Berbasis PondokPesantren(BP). 2. PEMBERIBANTUANSOSIAL Pemberi bantuan sosial berupa Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013adalahKementerianAgamaRI.

5.

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

61

62

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

6.

TATAKELOLAPENYALURANBELANJABANTUANSOSIAL a. PengajuanCalonPenerimaBantuanSosial 1) Pengajuan calon penerima bantuan sosial dilakukan dengan: a) Pengajuan langsung oleh calon penerima bantuan dalam bentuk proposal yang ditandatangi oleh pimpinanlembaga; b) Pengajuan oleh Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi; c) Pengajuanberdasarkanhasilkunjunganlangsung; d) Pengajuanberdasarkankebijakanprogram. 2) Pengajuan dilakukan secara tertulis, ditujukan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Cq. Direktur PendidikanDiniyahdanPondokPesantren(PPK). b. SeleksiCalonPenerimaBantuanSosial 1) PPK merekapitulasi pengajuan bantuan sosial berupa Daftar Pengajuan Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2013, yangsekurangnyamemuat: a) Namalembaga; b) Alamatlengkaplembaga; c) Sasaranbantuansosial; d) Nama pimpinan dan pendiri lembaga yang mengajukanpermohonanbantuansosial; e) Jumlahsantri; f) Keterangan Kelengkapan persyaratan bantuan sosial(Ada/Tidak): Piagam Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP); Surat rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, yang menyatakan keberadaan, keaktifan, dan kelayakanlembagapenerimabantuan; AktaNotarispendirianyayasan/lembaga;

2)

3) 4)

5)

NPWPatasnamalembaga; Nomor rekening bank/pos calon penerima bantuan, dilampirkan dengan salinan buku rekening yang telah dilegalisasi oleh pihak bank/pos; Surat Referensi dari bank/pos terkait yang menyatakanrekeningtersebutdalamkeadaan aktif. g) Jenisusulanbantuansosial; h) Jumlahusulanbantuansosial. Seleksi dilakukan oleh PPK kepada hasil pengajuan calon penerima bantuan sosial, berdasarkan Daftar PengajuanBantuanSosialTahunAnggaran2013; Seleksi dilakukan berdasarkan Persyaratan Penerima BantuanSosial; Untuk mendapatkan data yang valid, Daftar Calon Penerima Bantuan Asrama Pondok Pesantren Tahun Anggaran2013diverifikasidengancara: a) PPK memberikan tugas perjalanan dinas verifikasi calon penerima bantuan melalui kunjungan ke lokasi calon penerima bantuan dengan mekanisme Perjalanan Dinas Dalam Negeri, untuk melihat kebenaran data pengajuan dan kelayakan lembaga sebagaipenerimabantuansosial;atau, b) PPK berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi untuk mendapat kebenaran data pengajuan dan kelayakan pondok pesantren sebagaipenerimabantuansosial. Hasilverifikasiberupa: a) Dokumen Instrumen Verifikasi yang berisi keterangan tentang kesesuaian dengan persyaratan penerima bantuan sosial dan kelayakan sebagai penerima bantuan, apabila -

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

63

64

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

c.

verifikasi dilakukan melalui perjalanan dinas verifikasicalonpenerimabantuan; b) Surat Rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi yang berisi keterangan tentang kesesuaian dengan persyaratan penerima bantuan sosial dan kelayakan sebagai penerima bantuan bagi pondok pesantren dalam Daftar Calon Penerima Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 pada wilayahnya. 6) PPK menelaah hasil verifikasi dan kemudian melaporkanhasilseleksikepadaKPA; 7) KPAmenelaahlaporanhasilseleksidengan: a) memastikankebenaranprosesseleksi; b) memastikan kelayakan dan ketepatan sasaran calon penerima bantuan sosial berdasarkan kebijakanpengembanganpendidikanIslam. 8) Hasil penelaahan KPA diserahkan kepada PPK untuk disesuaikan seperlunya, dan menyusun Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis PondokPesantrenTahunAnggaran2013. PenetapandanPengesahanPenerimaBantuanSosial 1) Berdasarkanhasilseleksicalonpenerimabantuansosial Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013, PPK menyusun draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013yangpalingsedikitmemuat: a) Tujuanpemberianbantuansosial; b) Bentukbantuansosialyangdisalurkan; c) Identitaspenerimabantuansosial; d) Nilaiuangbantuansosial;

2)

3)

4)

5)

6)

Nomor rekening dan nama Bank/Pos penerima bantuansosial. PPK memastikan calon penerima bantuan sosial dalam draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 telah memenuhi persyaratan penerima bantuan sosial, dan memilikisemuadokumenyangdiperlukan; Draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 diserahkan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal PendidikanIslamuntuk: a) Pengoreksian format dan teknis draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama BerbasisPondokPesantrenTahunAnggaran2013; b) Hasil pengoreksian kemudian diserahkan kepada PPK untuk penyusunan Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis PondokPesantrenTahunAnggaran2013. PPK menyusun Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013, untuk kemudian diserahkan kepada KPA untuk disahkan; Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 yang disahkan merupakan dasar pemberian bantuan sosial kepada penerimabantuansosial; Untuk mempercepat pemberian bantuan sosial, Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis

e)

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

65

66

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

d.

Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 dapat dilakukan secara bertahap bagi penerima bantuan yang telahmemenuhipersyaratan. PemberitahuandanKelengkapanAdministrasi 1) Pondok pesantren yang ditetapkan sebagai penerima bantuan harus melengkapi persyaratan administrasi sebagaiberikut: a) Surat Pernyataan Penerima Bantuan Sosial yang telah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu rupiah), dan ditandatangani oleh pimpinanlembaga(pondokpesantren); b) BeritaAcaraPenerimaanBantuanSosialyangtelah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu rupiah), dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga(pondokpesantren); c) Surat Pengajuan bantuan sosial ditujukan kepada PPK yang ditandatangani oleh pimpinan lembaga (pondokpesantren); d) Profillembaga(pondokpesantren); e) Salinan Piagam Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP); f) Asli surat rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian AgamaPropinsi,yangmenyatakankeberadaandan keaktifanlembagapenerimabantuan; g) SalinanAktaNotarispendirianyayasan/lembaga; h) Salinan Kartu NPWP/Tanda terdaftar wajib pajak lainnyaatasnamalembaga; i) Salinan buku rekening bank/pos yang dilegalisir oleh pihak bank/pos atas nama lembaga penerima bantuan dan Surat Referensi dari bank/pos terkait yang menyatakan bahwa rekening tersebut dalam keadaanaktif. 2) Masingmasing penerima bantuan sosial yang tercantumdalamSuratKeputusanPenetapanPenerima

3)

4) 5)

Bantuan Sosial Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 diberikan surat pemberitahuan yang menyatakan bahwa pondok pesantren tersebut telah ditetapkan sebagai penerima bantuan sosial Bantuan Asrama SekolahMenengahPertamaBerbasisPondokPesantren Tahun Anggaran 2013. Surat pemberitahuan tersebut dilampirkandan/ataumemuatsekurangnya: a) Ketentuan persyaratan administrasi sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Sosial Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren TahunAnggaran2013; b) Format Surat Pernyataan Penerima Bantuan Sosial sebagaimana terlampir pada Bab V, yang menyatakan kesediaan penggunaan dana bantuan sosial sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk TeknisPengelolaanBelanjaBantuanSosialBantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis PondokPesantrenTahunAnggaran2013; c) Format Tanda Terima Bantuan Sosial sebagaimana terlampirpadaBabV. Persyaratan administrasi dikirim melalui layanan pos/jasapengirimantercatatkealamat: SubBagianTataUsaha DirektoratPendidikanDiniyah danPondokPesantren GedungKementerianAgamaPusatLt.7 Jl.LapanganBantengBaratNo.34 JakartaPusat,10710,DKIJakarta Pencairan bantuan sosial dilakukan setelah penerima bantuanmelengkapipersyaratanadministrasi; Pencairan dana bantuan dapat dilakukan secara bertahap kepada penerima bantuan yang telah memenuhipersyaratan.

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

67

68

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

e.

PencairanBantuanSosial 1) Pencairan bantuan sosial Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 dilaksanakan melalui pembayaran langsung (LS) dari rekening kas umum Negara, sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga dan Peraturan Menteri AgamayangmengaturtentangMekanismePelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN di lingkungan KementerianAgama; 2) Dana Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 tidak untuk (1) dikembalikan kepada pemberi bantuan sosial; dan/atau (2) diambil hasilnya oleh pemberi bantuan sosial; 3) Dana Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 yang dipergunakan oleh penerima bantuan sosial untuk pengadaan barang dan/atau jasa, dikerjakan/dihasilkan sendiri oleh penerima bantuan secara swakelola. Pemberi bantuan tidak diperkenankan untuk menunjuk atau mengarahkan kepada individu dan/atau lembaga tertentu dalam pengadaan barang dan/atau jasa tersebut.

c. d.

7.

PERTANGGUNGJAWABANBELANJABANTUANSOSIAL a. Pertanggungjawaban dana bantuan sosial dilaksanakan dengan tertib administrasi, transparan, akuntabel, tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah dan terhindar dari penyimpangan; b. PPK bertanggung jawab atas pelaksanaan penyaluran dana belanjabantuansosial

Untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi penyaluran dana belanja bantuan sosial, PPK harus menyusunlaporanpertanggungjawabankepadaKPA; 2) Laporan tersebut berupa laporan tertulis, sekurangnya memuat jumlah pagu bantuan sosial, realisasi bantuan sosial yang telah disalurkan, dan sisa dana bantuan sosial yang disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara, serta lampiran, berupa salinan Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama SekolahMenengahPertamaBerbasisPondokPesantren Tahun Anggaran 2013, serta salinan Tanda Terima BantuanSosialdarimasingmasingpenerimabantuan; 3) Laporan pertanggungjawaban tersebut dilampirkan sebagaisuplemenpadaLaporanKeuanganKementerian Negara/Lembaga. Penerima bantuan bertanggung jawab mutlak terhadap pelaksanaandanabantuansosialyangditerimanya; Untuk keperluan pengawasan/monitoring dan evaluasi, PPK dapat meminta Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial kepada penerima bantuan sosial, dengan ketentuan: 1) Laporan tersebut berupa laporan tertulis, yang sekurangnyamemuat: a) IdentitasPenerimaBantuan; b) JenisBantuanYangDiterima; c) JumlahBantuanYangDiterima; d) PemanfaatanDanaBantuanSosial. 2) Laporan dapat dibuat dengan Format Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial sebagaimanaterlampirpadaBabV;

1)

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

69

70

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

3)

Laporandapatdisampaikan: a) olehmasingmasingpenerimabantuan,atau b) secara kolektif melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi, melalui layanan pos/jasa pengiriman tercatatkealamat: SubBagianTataUsaha DirektoratPendidikanDiniyah danPondokPesantren GedungKementerianAgamaPusatLt.7 Jl.LapanganBantengBaratNo.34 JakartaPusat,10710,DKIJakarta

2.

PEMBERIBANTUANSOSIAL Pemberi bantuan sosial berupa Bantuan Asrama Pondok PesantrenTahunAnggaran2013adalahKementerianAgamaRI. PENERIMABANTUANSOSIAL Penerimabantuansosialiniadalahpondokpesantren. ALOKASIANGGARAN Bantuan Asrama Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 dibiayai dengan DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2013 sejumlah Rp. 25.000.000.000,(duapuluhlimamilyarrupiah). Pengalokasian Belanja Bantuan Sosial terpisah dari unsur biaya operasional satuan kerja penyelenggara bantuan sosial, biaya pencairan dan penyaluran bantuan sosial, serta biaya yang timbul dalam rangka pengadaan barang dan jasa, yang dialokasikan sebagai Belanja Barang, dan unsur biaya perjalanan dinas verifikasi serta pengawasan yang dialokasikan sebagai BelanjaPerjalanan. PERSYARATANPENERIMABANTUANSOSIAL Persyaratan penerima Bantuan Asrama Pondok Pesantren sebagaiberikut: a. Aktifmenyelenggarakankegiatankepesantrenan; b. Belum memiliki sarana dan prasana asrama yang baik, sehinggaberdampakpadapenurunanmutupendidikan. c. Terdaftar pada Kantor Kementerian Agama Kab./Kota setempatdibuktikandenganpiagamNomorStatistikPondok Pesantren(NSPP); d. Mendapatkan rekomendasi dari Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, yang menyatakan keberadaan, keaktifan, dan kelayakansebagailembagapenerimabantuan; e. Memilikiaktenotarispendirianyayasan/lembaga;

3. 4.

G.

BANTUANASRAMAPONDOKPESANTREN Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1893 Tanggal 11 Juli 2013 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Sosial Bantuan Asrama Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013, Bantuan Asrama pondok Pesantren dapatdijelaskansebagaiberikut: 1. TUJUANPENGGUNAANBELANJABANTUANSOSIAL Tujuan penggunaan Bantuan Asrama Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 adalah untuk mendukung ketersediaan fasilitas asrama yang memadai bagi para santri yang sedang belajardipondokpesantren. PenggunaandanaBantuanAsramaPondokPesantrenTahun Anggaran2013meliputi: a. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana asrama santri pendukungkegiatanpendidikanagamadankeagamaan; b. Pembangunan/penyediaan/rehab asrama atau tempat tinggalsantri; c. Menstimulasi dukungan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunanfisikdansaranapesantren.

5.

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

71

72

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

f. g. 6.

Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga; Memiliki rekening bank/pos yang aktif, atas nama lembaga yangbersangkutan.

TATAKELOLAPENYALURANBELANJABANTUANSOSIAL Tata kelola penyaluran belanja bantuan sosial Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal PendidikanIslammeliputitahapansebagaiberikut: a. PengajuanCalonPenerimaBantuanSosial 1) Pengajuan calon penerima bantuan sosial dilakukan dengan: a) Pengajuan langsung oleh calon penerima bantuan dalam bentuk proposal yang ditandatangi oleh pimpinanlembaga; b) Pengajuan oleh Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi; c) Pengajuanberdasarkanhasilkunjunganlangsung; d) Pengajuanberdasarkankebijakanprogram. 2) Pengajuan dilakukan secara tertulis, ditujukan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Cq. Direktur PendidikanDiniyahdanPondokPesantren(PPK). b. SeleksiCalonPenerimaBantuanSosial 1) PPK merekapitulasi pengajuan bantuan sosial berupa Daftar Pengajuan Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2013, yangsekurangnyamemuat: a) Namalembaga; b) Alamatlengkaplembaga; c) Sasaranbantuansosial; d) Nama pimpinan dan pendiri lembaga yang mengajukanpermohonanbantuansosial; e) Jumlahsantri; f) Keterangan Kelengkapan persyaratan bantuan sosial(Ada/Tidak):

2)

3) 4)

Piagam Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP); Surat rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, yang menyatakan keberadaan, keaktifan, dan kelayakanlembagapenerimabantuan; AktaNotarispendirianyayasan/lembaga; NPWPatasnamalembaga; Nomor rekening bank/pos calon penerima bantuan, dilampirkan dengan salinan buku rekening yang telah dilegalisasi oleh pihak bank/pos; Surat Referensi dari bank/pos terkait yang menyatakanrekeningtersebutdalamkeadaan aktif. g) Jenisusulanbantuansosial; h) Jumlahusulanbantuansosial. Seleksi dilakukan oleh PPK kepada hasil pengajuan calon penerima bantuan sosial, berdasarkan Daftar PengajuanBantuanSosialTahunAnggaran2013; Seleksi dilakukan berdasarkan Persyaratan Penerima BantuanSosial; Untuk mendapatkan data yang valid, Daftar Calon Penerima Bantuan Asrama Pondok Pesantren Tahun Anggaran2013diverifikasidengancara: a) PPK memberikan tugas perjalanan dinas verifikasi calon penerima bantuan melalui kunjungan ke lokasi calon penerima bantuan dengan mekanisme Perjalanan Dinas Dalam Negeri, untuk melihat kebenaran data pengajuan dan kelayakan lembaga sebagaipenerimabantuansosial;atau, b) PPK berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi untuk mendapat kebenaran data -

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

73

74

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

c.

pengajuan dan kelayakan pondok pesantren sebagaipenerimabantuansosial. 5) Hasilverifikasiberupa: a) Dokumen Instrumen Verifikasi yang berisi keterangan tentang kesesuaian dengan persyaratan penerima bantuan sosial dan kelayakan sebagai penerima bantuan, apabila verifikasi dilakukan melalui perjalanan dinas verifikasicalonpenerimabantuan; b) Surat Rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi yang berisi keterangan tentang kesesuaian dengan persyaratan penerima bantuan sosial dan kelayakan sebagai penerima bantuan bagi pondok pesantren dalam Daftar Calon Penerima Bantuan Asrama Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 padawilayahnya. 6) PPK menelaah hasil verifikasi dan kemudian melaporkanhasilseleksikepadaKPA; 7) KPAmenelaahlaporanhasilseleksidengan: a) memastikankebenaranprosesseleksi; b) memastikan kelayakan dan ketepatan sasaran calon penerima bantuan sosial berdasarkan kebijakanpengembanganpendidikanIslam. 8) Hasil penelaahan KPA diserahkan kepada PPK untuk disesuaikan seperlunya, dan menyusun Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013. PenetapandanPengesahanPenerimaBantuanSosial 1) Berdasarkanhasilseleksicalonpenerimabantuansosial Bantuan Asrama Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013, PPK menyusun draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Pondok

2)

3)

4)

5)

Pesantren Tahun Anggaran 2013 yang paling sedikit memuat: a) Tujuanpemberianbantuansosial; b) Bentukbantuansosialyangdisalurkan; c) Identitaspenerimabantuansosial; d) Nilaiuangbantuansosial; e) Nomor rekening dan nama Bank/Pos penerima bantuansosial. PPK memastikan calon penerima bantuan sosial dalam draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 telah memenuhi persyaratan penerima bantuan sosial, dan memiliki semua dokumen yang diperlukan; Draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Pondok Pesantren Tahun Anggaran2013diserahkankepadaSekretarisDirektorat JenderalPendidikanIslamuntuk: a) Pengoreksian format dan teknis draft Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Pondok Pesantren Tahun Anggaran2013; b) Hasil pengoreksian kemudian diserahkan kepada PPK untuk penyusunan Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan AsramaPondokPesantrenTahunAnggaran2013. PPK menyusun Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013, untuk kemudian diserahkan kepadaKPAuntukdisahkan; Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 yang disahkan merupakan dasar pemberian bantuansosialkepadapenerimabantuansosial;

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

75

76

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

6)

d.

Untuk mempercepat pemberian bantuan sosial, Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 dapat dilakukan secara bertahap bagi penerima bantuanyangtelahmemenuhipersyaratan. PemberitahuandanKelengkapanAdministrasi 1) Pondok pesantren yang ditetapkan sebagai penerima bantuan harus melengkapi persyaratan administrasi sebagaiberikut: a) Surat Pernyataan Penerima Bantuan Sosial yang telah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu rupiah), dan ditandatangani oleh pimpinanlembaga(pondokpesantren); b) BeritaAcaraPenerimaanBantuanSosialyangtelah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu rupiah), dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga(pondokpesantren); c) Surat Pengajuan bantuan sosial ditujukan kepada PPK yang ditandatangani oleh pimpinan lembaga (pondokpesantren); d) Profillembaga(pondokpesantren); e) Salinan Piagam Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP); f) Asli surat rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab./Kota atau Kantor Wilayah Kementerian AgamaPropinsi,yangmenyatakankeberadaandan keaktifanlembagapenerimabantuan; g) SalinanAktaNotarispendirianyayasan/lembaga; h) Salinan Kartu NPWP/Tanda terdaftar wajib pajak lainnyaatasnamalembaga; i) Salinan buku rekening bank/pos yang dilegalisir oleh pihak bank/pos atas nama lembaga penerima bantuan dan Surat Referensi dari bank/pos terkait yang menyatakan bahwa rekening tersebut dalam keadaanaktif.

e.

Masingmasing penerima bantuan sosial yang tercantumdalamSuratKeputusanPenetapanPenerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 diberikan surat pemberitahuan yang menyatakan bahwa pondok pesantren tersebut telah ditetapkan sebagai penerima bantuan sosial Bantuan Asrama Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013. Surat pemberitahuan tersebut dilampirkan dan/ataumemuatsekurangnya: a) Ketentuan persyaratan administrasi sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Sosial Bantuan Asrama Pondok PesantrenTahunAnggaran2013; b) Format Surat Pernyataan Penerima Bantuan Sosial sebagaimana terlampir pada Bab V, yang menyatakan kesediaan penggunaan dana bantuan sosial sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk TeknisPengelolaanBelanjaBantuanSosialBantuan AsramaPondokPesantrenTahunAnggaran2013; c) Format Tanda Terima Bantuan Sosial sebagaimana terlampirpadaBabV. 3) Persyaratan administrasi dikirim melalui layanan pos/jasapengirimantercatatkealamat: SubBagianTataUsaha DirektoratPendidikanDiniyah danPondokPesantren GedungKementerianAgamaPusatLt.7 Jl.LapanganBantengBaratNo.34 JakartaPusat,10710,DKIJakarta PencairanBantuanSosial 1) Pencairan bantuan sosial Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 dilaksanakan melalui pembayaran langsung (LS) dari rekening kas umum Negara, sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan yang

2)

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

77

78

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

7.

mengatur tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga dan Peraturan Menteri AgamayangmengaturtentangMekanismePelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN di lingkungan KementerianAgama; 2) Dana Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 tidak untuk (1) dikembalikan kepada pemberi bantuan sosial; dan/atau (2) diambil hasilnya oleh pemberi bantuan sosial; 3) Dana Bantuan Asrama Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013 yang dipergunakan oleh penerima bantuan sosial untuk pengadaan barang dan/atau jasa, dikerjakan/dihasilkan sendiri oleh penerima bantuan secara swakelola. Pemberi bantuan tidak diperkenankan untuk menunjuk atau mengarahkan kepada individu dan/atau lembaga tertentu dalam pengadaan barang dan/atau jasa tersebut. PERTANGGUNGJAWABANBELANJABANTUANSOSIAL a. Pertanggungjawaban dana bantuan sosial dilaksanakan dengan tertib administrasi, transparan, akuntabel, tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah dan terhindar dari penyimpangan; b. PPK bertanggung jawab atas pelaksanaan penyaluran dana belanjabantuansosial: 1) Untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi penyaluran dana belanja bantuan sosial, PPK harus menyusunlaporanpertanggungjawabankepadaKPA; 2) Laporan tersebut berupa laporan tertulis, sekurangnya memuat jumlah pagu bantuan sosial, realisasi bantuan sosial yang telah disalurkan, dan sisa dana bantuan sosial yang disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara, serta lampiran, berupa salinan Surat Keputusan

c. d.

Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Asrama Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013, serta salinan Tanda Terima Bantuan Sosial dari masingmasing penerimabantuan; 3) Laporan pertanggungjawaban tersebut dilampirkan sebagaisuplemenpadaLaporanKeuanganKementerian Negara/Lembaga. Penerima bantuan bertanggung jawab mutlak terhadap pelaksanaandanabantuansosialyangditerimanya; Untuk keperluan pengawasan/monitoring dan evaluasi, PPK dapat meminta Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial kepada penerima bantuan sosial, dengan ketentuan: 1) Laporan tersebut berupa laporan tertulis, yang sekurangnyamemuat: a) IdentitasPenerimaBantuan; b) JenisBantuanYangDiterima; c) JumlahBantuanYangDiterima; d) PemanfaatanDanaBantuanSosial. 2) Laporan dapat dibuat dengan Format Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial sebagaimanaterlampirpadaBabV; 3) Laporandapatdisampaikan: a) olehmasingmasingpenerimabantuan,atau b) secara kolektif melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi, melalui layanan pos/jasa pengiriman tercatatkealamat: SubBagianTataUsaha DirektoratPendidikanDiniyah danPondokPesantren GedungKementerianAgamaPusatLt.7 Jl.LapanganBantengBaratNo.34 JakartaPusat,10710,DKIJakarta

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

79

80

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

H.

BANTUANPEMAGANGANSANTRI Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2416 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Sosial Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013, Bantuan PemaganganSantridapatdijelaskansebagaiberikut: 1. TUJUANPENGGUNAANBELANJABANTUANSOSIAL Tujuan penggunaan Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013 adalah dalam rangka upaya pemberdayaan santri untuk peningkatan ekonomi produktif di pondok pesantren melalui perluasan akses dengan dunia usaha/industri, memberikan bekal pengalaman kerja, serta penumbuhan minat enterpreneurship(kewirausahaan)santripondokpesantren. Penggunaan dana Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013 adalah untuk operasional peserta pemagangan, berupa uang makan, uang saku, transport, pengadaan bahan praktek kerja, serta bahan pelaporan pelaksanaan magang. Dengan pertimbangan efektifitas, efisiensi dan ketepatan penggunaandanabantuansosial,danatersebutdapatdisalurkan melalui Lembaga NonPemerintah Bidang Pendidikan untuk melaksanakan pendidikan lifeskills kepada santri peserta pemagangan dan menyalurkan santri tersebut kepada dunia usaha/industriuntukkegiatanpemagangan. 2. PEMBERIBANTUANSOSIAL Pemberi bantuan sosial berupa Bantuan Pemagangan Santri TahunAnggaran2013adalahKementerianAgamaRI. PENERIMABANTUANSOSIAL PenerimaBantuanadalah: a. Santri tingkat SLTA/MA/SMK/Sederajat di bawah pondok pesantren; b. Santripondokpesantrensalafiyah; c. Lembaga NonPemerintah Bidang Pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan lifeskills, serta

memiliki akses/jaringan dengan dunia usaha/dunia industri dalam rangka memagangkan peserta didik lembaga tersebut. 4. ALOKASIANGGARAN Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013 dibiayai dengan DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2013, sejumlah Rp. 3.300.000.000, (tiga milyar tiga ratus juta rupiah), yang dialokasikan untuk fasilitasikegiatanpemagangan1.000(seribu)santri. Pengalokasian Belanja Bantuan Sosial terpisah dari unsur biaya operasional satuan kerja penyelenggara bantuan sosial, biaya pencairan dan penyaluran bantuan sosial, serta biaya yang timbul dalam rangka pengadaan barang dan jasa, yang dialokasikan sebagai Belanja Barang, dan unsur biaya perjalanan dinaspengawasanyangdialokasikansebagaiBelanjaPerjalanan. PERSYARATANPENERIMABANTUANSOSIAL a. Bagi Santri tingkat SLTA/MA/SMK/Sederajat di bawah pondok pesantren dan/atau Santri pondok pesantren salafiyah: 1) Santriaktif; 2) Diajukanolehpondokpesantrenasal. b. BagiLembagaNonPemerintahBidangPendidikan: 1) Menyelenggarankegiatanpendidikanlifeskills; 2) Memiliki akses/jaringan dengan dunia usaha/industri dalam rangka memagangkan peserta didik lembaga tersebut; 3) Memiliki ijin penyelenggaraan kegiatan pendidikan life skillsyangmasihberlaku; 4) Bersedia melaksanakan pendidikan lifeskills kepada santri peserta pemagangan dan menyalurkan santri tersebut kepada dunia usaha/industri untuk kegiatan pemagangan.

5.

3.

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

81

82

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

6.

TATAKELOLAPENYALURANBELANJABANTUANSOSIAL a. PengajuanCalonPenerimaBantuanSosial 1) Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menginformasikantentangBantuanPemaganganSantri Tahun Anggaran 2013 kepada Bidang Kanwil Kemenag Propinsi,berikutkuotapesertapemaganganuntuktiap tiapprovinsi; 2) Bidang Kanwil Kemenag Propinsi menginformasikan tentang Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013kepadaPondokPesantrendiwilayahnya; 3) Pengajuan Santri tingkat SLTA/MA/SMK/Sederajat di bawah pondok pesantren dan/atau Santri pondok pesantrensalafiyah: a) Pondok pesantren mengajukan santri sebagai calon peserta pemagangan kepada Bidang Kanwil Kemenag Propinsi, dengan kelengkapan sekurangnyamencakup: Surat pengajuan pondok pesantren, ditandatangani oleh pimpinan pondok pesantren; Data santri calon penerima bantuan pemagangan santri (nama lengkap, tempat tanggal lahir, nama orang tua, alamat domisili); Rencana Pemanfaatan dana Bantuan PemaganganSantri. Untuk mempermudah proses selanjutnya, pengajuan dapat dilengkapi dengan Salinan buku rekening bank/pos yang dilegalisir oleh pihak bank/pos atas santri yang bersangkutan dan Surat Referensi dari bank/pos terkait yang menyatakan bahwarekeningtersebutdalamkeadaanaktif; b) Kepala Bidang Kanwil Kemenag Propinsi menyeleksi pengajuan pondok pesantren, berdasarkan kriteria pada Persyaratan Penerima

4)

Bantuan Sosial Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran2013; c) Jika dianggap perlu, Bidang Kanwil Kemenag Propinsi dapat meminta Kantor Wilayah Kementerian Agama Kab./Kota diwilayahnya untuk terlibat dalam proses pengajuan calon penerima bantuan, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuanyangberlaku; d) Kepala Bidang mengajukan Usulan Calon Peserta Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013 dengan format sebagaimana terlampir pada Bab V pada Provinsi tersebut, sesuai dengan kuota yang diberikan, kepada Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok pesantren selaku PPK, berikut berkas pengajuan dari pondok pesantren sebagaimana padahurufa); e) Apabila ada propinsi yang tidak dapat memenuhi kuota atau tidak mengajukan Usulan Calon Peserta Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013, agar memberitahukankepadaPPKsecaratertulis. Pengajuan Lembaga NonPemerintah Bidang Pendidikan: a) Lembaga NonPemerintah Bidang Pendidikan membuat berkas pengajuan, yang sekurangnya memuat: Surat pengajuan, ditandatangani oleh pimpinanlembaga; Salinan ijin penyelenggaraan kegiatan pendidikanlifeskillsyangmasihberlaku; Profillembaga; Surat Rekomendasi dari Bidang Kanwil Kemenag Propinsi yang menyatakan bahwa lembaga tersebut dipandang memiliki kompetensi untuk menyelenggarakan pendidikan lifeskills dan menyalurkan santri

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

83

84

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

b.

tersebut kepada dunia usaha/industri untuk kegiatanpemagangan; Surat Pernyataan yang menyatakan bersedia melaksanakan pendidikan lifeskills kepada santri peserta pemagangan dan menyalurkan santri tersebut kepada dunia usaha/industri untukkegiatanpemagangan; Salinan Kartu NPWP/Tanda terdaftar wajib pajaklainnyaatasnamalembaga; Salinan buku rekening bank/pos yang dilegalisir oleh pihak bank/pos atas nama lembaga dan Surat Referensi dari bank/pos terkait yang menyatakan bahwa rekening tersebutdalamkeadaanaktif; b) Pengajuan sebagaimana pada huruf a) diajukan kepada PPK melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi. SeleksiCalonPenerimaBantuanSosial 1) Seleksi dilakukan oleh PPK kepada pengajuan Usulan CalonPesertaPemaganganSantriTahunAnggaran2013 serta Pengajuan dari Lembaga NonPemerintah Bidang Pendidikan dari masingmasing Bidang Kanwil Kemenag Propinsi; 2) PPK memastikan bahwa Usulan Calon Peserta Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013 sebagaimana pada nomor 1), telah sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan, serta dilampiri dengan berkas pengajuan daripondokpesantren; 3) Apabila jumlah usulan kurang dari jumlah kuota yang telah ditetapkan, PPK dapat menginformasikan kepada Bidang Kanwil Kemenag Propinsi pada provinsi yang ditunjuk atau kepada pondok pesantren untuk dapat mengajukan usulan tambahan langsung kepada PPK, dengan melengkapi dokumen pengajuan, sebagaimana

4)

5)

6)

7) 8)

9)

pada ketentuan huruf a Pengajuan Calon Penerima BantuanSosialnomor3)hurufa); PPK merekapitulasi usulan dari masingmasing provinsi, berikutusulantambahan,jikaada,sebagaiDaftarCalon Peserta Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013 sebagaimanaterlampirpadaBabV; Dengan pertimbangan efektifitas, efisiensi dan ketepatan penggunaan dana bantuan sosial, dana tersebut dapat disalurkan melalui Lembaga Non Pemerintah Bidang Pendidikan untuk melaksanakan pendidikanlifeskillskepadasantripesertapemagangan dan menyalurkan santri tersebut kepada dunia usaha/industri untuk kegiatan pemagangan, dengan melakukan seleksi berupa penelaahan terhadap pengajuan sebagaimana pada pada ketentuan huruf a Pengajuan Calon Penerima Bantuan Sosial nomor 4) huruf a), dengan berkoordinasi dengan Bidang Kanwil KemenagPropinsi; Berdasarkan Daftar Calon Peserta Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013 sebagaimana pada nomor 4 dan hasil seleksi sebagaimana pada nomor 5), PPK menentukan apakah Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013 akan disalurkan langsung kepada santri secara langsung atau melalui Lembaga Non PemerintahBidangPendidikan; PPKmelaporkanhasilseleksikepadaKPA; KPAmenelaahlaporanPPKdengan: a) memastikan kebenaran proses pengajuan dan seleksi; b) memastikan kelayakan dan ketepatan sasaran calon penerima bantuan sosial berdasarkan kebijakanpengembanganpendidikanIslam. Hasil penelaahan KPA diserahkan kepada PPK untuk disesuaikan seperlunya sesuai arahan KPA, dan menyusun Keputusan Penetapan Penerima Bantuan

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

85

86

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

c.

Sosial Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013. PenetapandanPengesahanPenerimaBantuanSosial 3) Berdasarkanhasilseleksicalonpenerimabantuansosial BantuanPemaganganSantriTahunAnggaran2013,PPK menyusun draft Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran2013yangpalingsedikitmemuat: a) Tujuanpemberianbantuansosial; b) Bentukbantuansosialyangdisalurkan; c) Identitaspenerimabantuansosial; d) Nilaiuangbantuansosial;dan e) Nomor rekening dan nama Bank/Pos penerima bantuansosial. 4) PPK memastikan calon penerima bantuan sosial dalam draft Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013 telah memenuhi persyaratan penerima bantuan sosial, danmemilikisemuadokumenyangdiperlukan; 5) Draft Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013 diserahkan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal PendidikanIslamuntuk: a) Pengkoreksian format dan teknis draft Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan PemaganganSantriTahunAnggaran2013; b) Hasil pengkoreksian kemudian diserahkan kepada PPK untuk penyusunan Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pemagangan SantriTahunAnggaran2013. 6) PPK menyusun Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013, untuk kemudian diserahkan kepada KPAuntukdisahkan;

d.

Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial BantuanPemaganganSantriTahunAnggaran2013yang disahkan merupakan dasar pemberian bantuan sosial kepadapenerimabantuansosial; 8) Untuk mempercepat pemberian bantuan sosial, Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013 dapat dilakukan secara bertahap bagi penerima bantuan yang telahmemenuhipersyaratan; 9) Santri yang ditetapkan sebagai penerima Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013, baik secara langsungataumelaluiLembagaNonPemerintahBidang Pendidikan adalah Peserta Pemagangan Santri Tahun Anggaran2013. KelengkapanAdministrasidanPemberitahuan 1) Santri atau Lembaga NonPemerintah Bidang Pendidikan yang ditetapkan sebagai penerima bantuan harus melengkapi persyaratan administrasi sebagai berikut: a) Surat Pernyataan Penerima Bantuan Sosial yang telah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu rupiah), dan ditandatangani oleh penerimabantuansosial; b) Tanda Terima Bantuan Sosial yang telah diisi lengkap, diberi materai Rp. 6.000, (enam ribu rupiah), dan ditandatangani oleh penerima bantuansosial; c) Salinan Buku Rekening Bank/Pos yang dilegalisir pihakbank/posterkait; d) Surat Referensi dari bank/pos terkait yang menyatakan bahwa rekening tersebut dalam keadaanaktif. 2) Penerima bantuan sosial yang tercantum dalam Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013,

7)

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

87

88

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

3)

4)

diberikan informasi melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah ditetapkan sebagai penerima bantuan sosial Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013. Surat pemberitahuan tersebut dilampirkan sekurangnya: a) Ketentuan persyaratan administrasi sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Bantuan Sosial Bantuan Pemagangan SantriTahunAnggaran2013; b) Format Surat Pernyataan Penerima Bantuan Sosial sebagaimana terlampir pada Bab V, yang menyatakan kesediaan penggunaan dana bantuan sosial sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk TeknisPengelolaanBelanjaBantuanSosialBantuan PemaganganSantriTahunAnggaran2013; c) Format Tanda Terima Bantuan Sosial sebagaimana terlampirpadaBabV. Apabila penerima bantuan adalah Santri yang oleh PPK ditentukan melaksanakan kegiatan pemagangan melalui Lembaga NonPemerintah Bidang Pendidikan, Surat Pemberitahuan sebagaimana pada nomor 3) juga dilampirkan nama Lembaga NonPemerintah Bidang Pendidikanberikutalamatlengkaplembagatersebut; Apabila penerima bantuan adalah Lembaga Non Pemerintah Bidang Pemerintah, Surat Pemberitahuan sebagaimana pada nomor 3) juga dilampirkan daftar nama santri peserta pemagangan berikut pondok pesantrenasalsantri;

e.

Persyaratan administrasi dikirim melalui layanan pos/jasapengirimantercatatkealamat: SubBagianTataUsaha DirektoratPendidikanDiniyah danPondokPesantren GedungKementerianAgamaPusatLt.7 Jl.LapanganBantengBaratNo.34 JakartaPusat,DKIJakarta 6) Pencairan bantuan sosial dilakukan setelah penerima bantuanmelengkapipersyaratanadministrasi; 7) Pencairan dana bantuan dapat dilakukan secara bertahap kepada penerima bantuan yang telah memenuhipersyaratan. PencairanBantuanSosial 1) Pencairan bantuan sosial Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013 dilaksanakan melalui pembayaran langsung (LS) dari Rekening Kas Umum Negara ke rekening penerima bantuan, sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga dan Peraturan Menteri AgamayangmengaturtentangMekanismePelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN di lingkungan KementerianAgama; 2) Dana Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013 tidak untuk (1) dikembalikan kepada pemberi bantuan sosial; dan/atau, (2) diambil hasilnya oleh pemberibantuansosial; 3) Dana Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013 yang dipergunakan oleh penerima bantuan sosial untuk pengadaan barang dan/atau jasa, dikerjakan/dihasilkan sendiri oleh penerima bantuan secara swakelola. Pemberi bantuan tidak diperkenankan untuk menunjuk atau mengarahkan

5)

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

89

90

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

4)

kepada individu dan/atau lembaga tertentu dalam pengadaanbarangdan/ataujasatersebut; Setelah Dana Bantuan Sosial diterima, dana tersebut harus langsung dimanfaatkan, untuk itu diharapkan kepadasantripesertapemagangan: a) langsung melaksanakan kegiatan pemagangan santri; b) Jika pemagangan santri dilaksanakan melalui Lembaga NonPemerintah Bidang Pendidikan, baik Santri Peserta Pemagangan maupun Lembaga NonPemerintah Bidang Pendidikan untuk seling berkoordinasiuntuksegeramelaksanakankegiatan pemagangansantri.

c. d.

7. PERTANGGUNGJAWABANBELANJABANTUANSOSIAL a. Pertanggungjawaban dana bantuan sosial dilaksanakan dengan tertib administrasi, transparan, akuntabel, tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah dan terhindar dari penyimpangan; b. PPK bertanggung jawab atas pelaksanaan penyaluran dana belanjabantuansosial: 1) Untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi penyaluran dana belanja bantuan sosial, PPK harus menyusunlaporanpertanggungjawabankepadaKPA; 2) Laporan tersebut berupa laporan tertulis, sekurangnya memuat jumlah pagu bantuan sosial, realisasi bantuan sosial yang telah disalurkan, dan sisa dana bantuan sosial yang disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara, serta lampiran, berupa salinan Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sosial Bantuan Pemagangan Santri Tahun Anggaran 2013, serta salinan Tanda Terima BantuanSosialdarimasingmasingpenerimabantuan; 3) Laporan pertanggungjawaban tersebut dilampirkan sebagaisuplemenpadaLaporanKeuanganKementerian Negara/Lembaga.

Penerima bantuan bertanggung jawab mutlak terhadap pelaksanaandanabantuansosialyangditerimanya; Untuk keperluan pengawasan/monitoring dan evaluasi, PPK dapat meminta Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial kepada penerima bantuan sosial, dengan ketentuan: 1) Laporan tersebut berupa laporan tertulis, yang sekurangnyamemuat: a) IdentitasPenerimaBantuan; b) JenisBantuanYangDiterima; c) JumlahBantuanYangDiterima; d) PemanfaatanDanaBantuanSosial. 2) Laporan dapat dibuat dengan Format Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial sebagaimanaterlampirpadaBabV; 3) Laporandapatdisampaikan: a) oleh masingmasing santri penerima bantuan sosial,atau b) secara kolektif perpondok pesantren pengusul, atau c) secara kolektif oleh Lembaga NonPemerintah BidangPendidikan. Melalui layanan pos/jasa pengiriman tercatat ke alamat: SubBagianTataUsaha DirektoratPendidikanDiniyah danPondokPesantren GedungKementerianAgamaPusatLt.7 Jl.LapanganBantengBaratNo.34 JakartaPusat,DKIJakarta

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

91

92

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

BABIII PENGENDALIAN,PENGAWASAN, DANLAYANANPENGADUANMASYARAKAT


A. PENGENDALIANDANPENGAWASAN 1. KPA menyelenggarakan pengendalian internal terhadap pelaksanaanpengelolaandanabantuansosial. 2. Dalam rangka pengawasan penyaluran dana belanja bantuan sosial, KPA dapat melakukan koordinasi dengan aparat pengawasanfungsional. 3. PPKdapatmelaksanakanpengawasanpenggunaandanabantuan sosialdenganmekanisme: a. PPK menyusun instrumen/dokumen monitoring/ pengawasanyangsekurangnyamemuat: 1) IdentitasPenerimaBantuanSosial. 2) JenisBantuanYangDiterima. 3) JumlahBantuanYangDiterima. 4) PemanfaatanDanaBantuanSosial. b. Monitoring/pengawasan dilakukan dengan teknik sampling acak menggunakan dokumen/instrumen pengawasan/ monitoringyangdisusunolehPPKdenganmekanisme: 1) PPK memberikan tugas perjalanan dinas pengawasan/ monitoring penggunaan dana bantuan melalui kunjungan ke lokasi penerima bantuan dengan mekanismePerjalananDinasDalamNegeri,atau 2) PPK berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kab./Kota melalui Bidang Kanwil Kemenag Propinsi untuk mendapat informasi penggunaan dana oleh penerimabantuansosial,atau 3) Korespondensi via telpon kepada penerima bantuan sosial. 4. Pengawasan penggunaan dana bantuan sosial sebagaimana dimaksud dalam nomor 3, dapat juga dilakukan dengan meminta

Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial kepada penerimabantuansosial. B. LAYANANPENGADUANMASYARAKAT 1. Layanan pengaduan masyarakat bagi Bantuan Sosial Tahun Anggaran2013dimaksudkanuntuk: a. Membangun keterbukaan dan partisipasi public dalam rangka pelaksanaan public accountability dan mewujudkan good governance di lingkungan Direktorat Jenderal PendidikanIslam; b. Meningkatkan peran masyarakat sebagai bentuk pengawasanmelekatolehmasyarakat;serta, c. Mengetahui deteksi dini terhadap penyimpangan dan mencarisolusiterbaik. 2. Mekanismepengaduandilakukandengancara: a. MasyarakatdapatmelaporkansecaralangsungkeDirektorat PendidikanDiniyahdanPondokPesantren;atau, b. Masyarakat dapat melaporkan secara tertulis kepada DirektoratPendidikanDiniyahdanPondokPesantren. 3. Masyarakat pelapor harus dapat menunjukkan buktibukti pengaduan, seperti foto, dokumen, atau bukti lain yang sah dan dapatdipertanggungjawabkankebenarannya.

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

93

94

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

BABIV PENUTUP
Demikian Petunjuk Teknis Bantuan Sosial Pondok Pesantren ini kami susun untuk dapat digunakan sebagai acuan bagi pengelolaan Bantuan SosialPondokPesantrenTahunAnggaran2013. Halhal yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis ini akan diatur kemudiandanmenjadibagiantidakterpisahkandariPetunjukTeknisini. 96


JuknisBantuanSosialPondokPesantren

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

95

BABV LAMPIRANLAMPIRAN
Lampiran1;FormatUsulan/DaftarCalonPesertaPemaganganSantri

Lampiran2;FormatSuratPernyataanPenerimaBantuanSosial


JuknisBantuanSosialPondokPesantren

97

98

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

KeteranganPengisianSuratPernyataanPenerimaBantuanSosial: (1) diisi dengan nomor surat pernyataan sesuai nomor urut dalam Keputusanpenetapan (2) diisi dengan nama yang menerima bantuan sosial sesuai dengan Keputusanpenetapan (3) diisi dengan alamat yang menerima bantuan sosial sesuai dengan Keputusanpenetapan (4) diisi dengan SANTRI atau PIMPINAN atau USTADZ atau keterangan lainyangsesuai (5) diisi dengan nama lembaga penerima bantuan sosial sesuai dengan Keputusanpenetapan (6) diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan sosial sesuai dengan Keputusanpenetapan (7) diisi dengan nama bantuan sosial, dalam hal ini disesuaikan dengan namabantuandalamSKpenetapan (8) diisi dengan jumlah bantuan dalam format angka, contoh: Rp. 30.000.000, (9) diisi dengan jumlah bantuan dalam format terbilang, contoh: tiga puluhjutarupiah (10) diisi dengan nomor Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan TahunAnggaran2013 (11) diisi dengan tanggal penetapan Surat Keputusan Penetapan Bantuan TahunAnggaran2013 (12) diisisesuaidengannomor(7) (13) diisisesuaidengannomor(7) (14) diisisesuaidengannomor(7) (15) diisidengantempatdantanggalmenandatanganiSuratPernyataan (16) diisisesuaidengannomor(2)

Lampiran2;FormatTandaTerimaBantuanSosial

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

99

100

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

KeteranganPengisianTandaTerimaBantuanSosial: (1) diisi dengan nomor tanda terima sesuai nomor urut dalam Keputusan penetapan (2) keputusanpenetapan (3) diisi dengan alamat yang menerima bantuan sosial sesuai dengan Keputusanpenetapan (4) diisi dengan SANTRI atau PIMPINAN atau USTADZ atau keterangan lainyangsesuai (5) diisi dengan nama lembaga penerima bantuan sosial sesuai dengan Keputusanpenetapan (6) diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan sosial sesuai dengan Keputusanpenetapan (7) diisi dengan nama bantuan sosial, dalam hal ini disesuaikan dengan namabantuandalamSKpenetapan (8) diisi dengan jumlah bantuan dalam format angka, contoh: Rp. 30.000.000, (9) diisi dengan jumlah bantuan dalam format terbilang, contoh: tiga puluhjutarupiah (10) diisi dengan nomor Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan TahunAnggaran2013 (11) diisi dengan tanggal penetapan Surat Keputusan Penetapan Bantuan TahunAnggaran2013 (12) diisidengantempatdantanggalmenandatanganitandaterima (13) diisisesuaidengannomor(2)

Lampiran 3; Format Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

101

102

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

Keterangan Pengisian Laporan Pertanggungjawaban Penerima Bantuan Sosial: (1) diisi dengan nama penerima bantuan sosial sesuai dengan Keputusan penetapan (2) diisi dengan alamat penerima bantuan sosial sesuai dengan Keputusanpenetapan (3) diisi dengan SANTRI atau PIMPINAN atau USTADZ atau keterangan lainyangsesuai (4) diisi dengan nama lembaga asal penerima bantuan sosial sesuai denganKeputusanpenetapan (5) diisi dengan alamat lembaga asal penerima bantuan sosial sesuai denganKeputusanpenetapan (6) diisi dengan nama bantuan sosial, dalam hal ini disesuaikan dengan namabantuandalamSKpenetapan (7) diisi dengan jumlah bantuan dalam format angka, contoh: Rp. 30.000.000, (8) diisi dengan jumlah bantuan dalam format terbilang, contoh: tiga puluhjutarupiah (9) diisi dengan deskripsi pemanfaatan bantuan sosial, berupa pernyataan rincian kegiatan yang dilakukan dari pemanfaatan bantuan sosial, lokasi pemanfaatan dana bantuan sosial, dan hasil pemanfaatan bantuan sosial, serta dilengkapi dengan Rincian Anggaran Belanja (RAB), dokumentasi foto, bukti setoran pajak, dan buktipengeluaranterkaitpenggunaandanabantuansosialyangada (10) diisidengantempatdantanggalmenandatanganilaporan (11) diisisesuaidengannomor(2)

JuknisBantuanSosialPondokPesantren

103

Anda mungkin juga menyukai