Anda di halaman 1dari 22

REVITALISASI PROGRAM SOSIALISASI MASYARAKAT

DESA TERDALAM, TERPENCIL DAN TERTINGGAL GUNA


MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA DALAM KONTEKS PANCASILA,UUD 1945 DAN
SYARIAT ISLAM DI PROVINSI ACEH

Makalah Project Kewarganegaraan


Disusun guna mengikuti projek kewarganegaraan
Trilomba pekan kebangsaan vi
Universitas negeri malang

Disusun oleh Tim Himadiwara USK:


Rayyan Wahyu Maulana (Ketua Tim)
R.A Valdhize Afdhel Chamdezine
Rizky Ananda
Deski Ramanda Putra
Akbar Saradi

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, 2021

i
i
Daftar Isi
Lembar Pengesahan...............................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................ii
BAB II PENDAHULUAAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
BAB II PERENCANAAN PROJEK...............................................................................3
2.1 Proses Perencanaan Projek..................................................................................3
2.2. Manfaat dan Tujuan Projek.................................................................................5
BAB III PELAKSANAAN PROJEK..............................................................................7
3.1. Lokasi dan Waktu pelaksanaan projek...............................................................7
BAB IV HASIL PROJEK.....................................................................................................9
4.1. Hasil projek yang terlaksanakan.........................................................................9
BAB V PENUTUP...............................................................................................................12
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................12
DAFTAR RUJUKKAN.......................................................................................................13
LAMPIRAN.........................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi dan modernisasi tentu sangat banyak pengikisan budaya dan
perilaku yang mengarah pada hal negatif dan menyebabkan disintegrasi bangsa dan
negara. Tentunya hal ini dapat membuat keadaan berbangsa dan bernegara semakin
menuju kearah regresi nasionalisme. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya yang
kuat dan terstruktur dalam mengarahkan masyarakat menuju kearah integrasi bangsa
demi menciptakan kondisi masyarakat yang harmonis dan konformis sesuai dengan
landasan berpijak negara, yaitu UUD 1945 dan Pancasila. Upaya upaya tersebut
tentunya harus disosialisasikan terlebih dahulu dengan cara yang terstruktur dan
akurat dengan menentukan objek yang harus diberi sosialisasi mengenai kesadaran
berbangsa dan bernegara.

Kesadaran berbangsa dan bernegara di masa reformasi tentunya mengalami


penurunan dalam berbagai hal. Rentetan peristiwa-peristiwa disintegrasi bangsa pun
banyak terjadi mulai dari masyarakat pedesaan hingga masyarakat perkotaan.
Dinamika tersebut terjadi tentu karena adanya faktor kesenjangan budaya,
globalisasi, modernisasi dan berbagai hal lainnya. Sebut saja seperti tawuran,
kriminalitas, perselisihan politik, sengketa lahan, dan budaya politik rendah serta
banyaknya masyarakat yang melek hukum. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara 
mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan
di bawah Negara Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh
dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan
bangsa dan negara Indonesia.

Namun pada projek kewarganegaraan kali ini kami memfokuskan pada


masyarakat desa 3 T (terdalam, tertinggal, dan terpencil). Alasan kami melakukan
sosialisasi di daerah 3 T adalah karena banyaknya keterbatasan masyarakat di daerah
tersebut dalam menerima informasi dan pendidikan guna meningkatkan kesadaran

1
berbangsa dan bernegara. Mereka seolah olah bersikap pasif dan mempunyai budaya
berbangsa yang rendah. Padahal jika melihat lebih dalam setiap warga negara berhak
menerima dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan berbangsa dan bernegara.
Termasuk masyarakat di daerah tertinggal. Oleh karena itu kami memfokuskan untuk
melakukan sosialisasi di daerah 3 T yang ada di desa provinsi Aceh. Provinsi Aceh
hingga tahun 2021,memiliki 3 daerah yang terdata sebagai daerah 3 T. Namun jika
melihat fakta yang ada di lapangan lebih dari 3 daerah dan wilayah yang mengalami
keterbatasan akses dan dapat digolongkan sebagai wilayah 3 T. Wilayah yang
menjadi lokasi penelitian tentunya pada daerah pedalaman yang terletak di desa
padang baru kecamatan labuhanhaji, kabupaten Aceh Selatan.

Sosialisasi yang kami lakukan meliputi sosialisasi nilai-nilai yang dapat


meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara di masa pandemi, yang meliputi
nilai nilai pancasila, UUD 1945 dan tentunya dibalut dengan nilai nilai islami yang
menjadi ciri khas dan religiulitas masyarakat Aceh.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses perencanaan projek kewarganegaraan oleh tim


himadikwara?
2. Bagaimana proses pelaksanaan projek kewarganegaraan oleh tim
himadikwara?
3. Bagaimana hasil projek kewarganegaraan oleh tim himadikwara?

2
BAB II
PERENCANAAN PROJEK

2.1 Proses Perencanaan Projek


2.1.1. Mengajar PPKn
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah salah satu pelajaran
pokok disekolah yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan warga Negara
dalam diri anak baik secara spiritual, rasional, emosional, dan social,
mengembangkan rasa tanggung jawab sebagai warga Negara yang baik. Program
mengajar PPKn ini dilaksanakan untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan jiwa
nasionalisme serta nilai-nilai moral sejak dini, melalui penanaman nilai-nilai
pancasila kepada anak-anak dimana saat ini di zaman digital informasi dengan
mudah di terima oleh masyarakat luas dengan adanya penanaman nilai pancasila
sejak dini akan menjadi dasar terhadap keutuhan negara atas keterbukaanya
informasi.
Dalam pelaksanaan mengajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraam di
daerah tertinggal di laksanakan oleh mahasiswa Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Dalam pelaksanaan mengajar PPKn mahasiswa menggunakan
berbagai metode dan media pembelajaran dengan melakukan diskusi terlebih dahulu
dengan pihak dosen jurusan PPKn dalam menentukan metode dan media
pembelajaran yang menarik, agar dapat dengan mudah dipahami oleh anak dalam
memahami materi penanaman nilai-nila moral yang sesuai dengan pancasila maupun
UUD 1945, serta syariat islam yang dapat mengembangkan kecerdasan warga
Negara dan kecintaan tanah air.

2.1.2. Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat. Anggota keluarga yang perlu diberikan sosialisasi PHBS
adalah anak-anak, sebab anak-anak terkadang lupa untuk menjaga kebersihan dalam

3
kehidupan sehari-hari. sosialisasi PHBS ini dilakukan dengan menjelaskan materi
melalui power point dan melakukan praktik cuci tangan 6 langkah menurut WHO
dengan menggunakan air mengalir dan sabun dan selam pandemi covid-19 saat ini
perilaku hidup bersih dan sehat sangat di perlukan untuk menjaga diri kita terkena
virus dan menyebarkan virus.

Dalam pelaksanaan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat mahasiswa dan
dosen bekerjasama dengan puskesmas setempat untuk memberikan sosialisasi
Perilaku hidup bersih dan sehat. Dimana disituasi covid-19 perilaku hidup bersih dan
sehat sangat perlu di terapakan untuk menghindari kita dari virus, dengan
diterapkannya perilaku hidup bersih dan sehat kita sudah dapat menjaga keluarga dan
lingkungan terhadap penularan penyakit.

2.1.3. Pembagian sembako


Sembako atau Sembilan bahan pokok adalah Sembilan bahan kebutuhan
pokok masyarakat Indonesia seperti beras, gula pasir, minya goreng, susu, telur, dan
lain-lain. Program pembagian sembako diharapkan dapat membantu masyarakat
yang membutuhkan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Dalam
pembagian sembako dosen dan warga PPKn USK membuka open donasi kepada
masyarakat yang ingin membantu masyarakat yang membutuhkan.
2.1.4. Penyuluhan Pembatan Tempe
Tempe adalah makanan yang sangat di gemari oleh masyarakat Indonesia
dimana tempe yang memiliki protein yang tinggi dan enak dinikmati, serta dapat di
olah dalam sajian apapun sesuai selera. Tempe makanan yang sangat mudah di
produksi oleh masyarakat umum tanpa adanya peralatan khusus atau keterampilan
khusus.
2.1.5. Perlombaan MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran)
MTQ (Musabaqah tilawatil quran merupakan event keagamaan yang telah
membudaya pada masyarakat Aceh. Pada projek kewarganegaraan kali ini tim
himadikwara menyelenggarakan berbagai perlombaan MTQ khusus anak usia
dibawah 14 tahun. Perlombaan mencakup tilawah, pidato umum, kaligrafi dan

4
tahfidz. Hal ini guna menperkuat dan mengkokohkan pondasi islami masyarakat
kampung padang baru, kecamatan labuhan haji.

2.2. Manfaat dan Tujuan Projek


2.2.1. Manfaat dan Tujuan Mengajar PPKn
Manfaat dan tujuan dilaksanakan program mengajar Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan adalah menciptakan warga Negara yang memiliki wawasan
kenegaraan, menanamkan rasa cinta tanah air, serta kebanggaan sebagai warga
Negara Kesatuan Republik Indonesia pada diri anak-anak bangsa yang akan menjadi
penerus bangsa Indonesia.

2.2.2. Manfaat dan Tujuan Sosialisasi PHBS


Manfaat dan tujuan dilaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat adalah
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat.
Kegiatan ini supaya masyarakat dapat mencegah dan menanggulangi masalah
kesehatan , selain itu masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat.

2.2.3. Manfaat dan tujuan Pembagian Sembako


Manfaat dan tujuan dilaksanakan program ini adalah untuk membantu
masyarakat setempat dalam memenuhi kebutuhan pokok dan memberikan gizi yang
lebih seimbang kepada masyarakat terutama anak-anak agar terciptanya masyarakat
sejahtera.

2.2.4. Manfaat dan tujuan Penyuluhan Pembuatan Tempe


Manfaat dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
keterampilan masyarakat dalam menambah kebutuhan ekonomi rumah tangga. Selain
itu dengan adanya penyuluhan ini diharapkan dapat memunculkan industri-industri
rumahan rumahan dalam memproduksi tempe di desa.

2.2.5. Manfaat dan tujuan penyelenggaraan MTQ (Musabaqah tilawatil


Quran)

5
Manfaat dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan religiulitas
masyarakat desa terkait. Dan guna menegakkan nilai-nilai islami, yang sudah
mendasar dan menjadi pokok pikiran masyarakat Aceh pada umumnya.
BAB III
PELAKSANAAN PROJEK

3.1. Lokasi dan Waktu pelaksanaan projek


3.1.1. Projek mengajar Ppkn
Pada projek mengajar Ppkn, proses pelaksanaan berada di kampong padang
baru, kecamatan labuhanhaji, kabupaten Aceh selatan. Program ini dilaksanakan
pada tanggal 1,4, dan 7 Agustus tahun 2021, yang berlokasi di TPA (Tempat
pengajian Al Quran) An Nur. Para pengajar berjumlah 3 mahasiswa dari tim
himadikwara. Pembelajaran meliputi materi dasar mengenai nilai-nilai Pancasila,
nilai dan norma dalam kehidupan masyarakat, dan materi umum yang berkaitan
dengan strategi menumbuhkan rasa cinta tanah air. Peserta didik yang rata-rata
mengikuti program belajar PPKn berkisar pada umur 12-14 tahun. Proses
pembelajaran pembelajaran yang berlangsung 3 hari ini , tentunya mendapat
antusiasme belajar yang sangat tinggi oleh peserta didik dan orang tua peserta didik,
dikarenakan proses pembelajaran dilakukan secara terbuka dan non formal dengan
memakai media-media kreatif.

3.1.2. Projek PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat)


Pada projek PHBS (Perilaku hidup bersih dan sehat), proses pelaksanaan
berada di kampong padang baru, kecamatan labuhanhaji, kabupaten Aceh selatan.
Program ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 15 agustus 2021, yang berlokasi
di TPA (tempat pengajian Al Quran An nur. Dikarenakan lokasi tersebut merupakan
titik sentral kampong padang baru, yang berdampingan dengan kantor desa dan aula
PKK. Para penyuluh sosialisasi berjumlah 3 mahasiswa dari tim himadikwara. Proses
penyelenggaraan kegiatan meliputi, pembagian masker, sosialisasi mencuci tangan
sesuai standar WHO, pembuatan hand sanitizer praktis, dan teknik pembuatan sabun

6
kertas diikuti dengan berbagai sosialisasi kesehatan dan anjuran mengonsumsi 4
sehat 5 sempurna.

3.1.3. Pembagian Sembako


Pada projek pembagian sembako, proses pelaksanaan berada di kampong
padang baru, kecamatan labuhanhaji, kabupaten Aceh selatan. Program ini
dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus, 2021.Dengan cara door to door ke target
rumah masyarakat yang sudah ditentukan. Pembagian dibagikan pada masyarakat
kurang mampu yang telah terdata oleh pihak pemerintah desa. Pembagian dilakukan
pada 25 keluarga. Pembagian sembako dilakukan karena tengah terjadi bencana
banjir di desa terkait. Pembagian sembako meliputi bahan bahan pokok, seperti
minyak goreng, mie instan, susu, telur roti dan gula pasir.

3.1.4. Penyuluhan pembuatan tempe

Pada projek penyuluhan pembuatan tempe, proses pelaksanaan dilakukan


pada tanggal 27 Agustus 2021 yang berlokasi di kampung padang baru, kecamatan
labuhan haji, kabupaten aceh selatan. Program ini dilaksanakan pada salah satu
rumah warga di desa terkait. Penyuluhan pembuatan tempe diikuti oleh 15
masyarakat desa yang didominasi oleh kaum ibu-ibu. Kegiatan pelaksanaan
pembuatan tempe berupa pengukusan kacang kedelai, proses pembentukan, hingga
fragmentasi sehingga terbentuk menjadi tempe tempe dengan kualitas terbaik.

3.1.4. Pelaksanaan Musabaqah tilawatil Quran


MTQ (Musabaqah tilawatil quran merupakan event keagamaan yang telah
membudaya pada masyarakat Aceh. Pada projek kewarganegaraan kali ini tim
himadikwara menyelenggarakan pada hari minggu tanggal 28 Agustus,2021 di
halaman masjid kampong padang baru, kecamatan labuhanhaji, kabupaten Aceh
selatan. Perlombaan berjalan dengan antusias tinggi baik dari pihak peserta maupun
pihak penonton dari perlombaan tersebut. Pemenang dari tiap tiap lomba akan
mendapatkan sertifikat dan piala sebagai penghargaan peserta pemenang lomba.

7
Perlombaan dimulai setelah ashar, pada pukul 16.00 dan pengumuman pemenang
diumumkan pada pukul 21.00 WIB

BAB IV
HASIL PROJEK

4.1. Hasil projek yang terlaksanakan


4.1.1. Program mengajar PPKn

Gambar 1 Proses mengajar mata pelajaran PPKn


Pada program mengajar PPKn yang diselenggarakan di desa padang baru,
kecamatan labuhanhaji, kabupaten aceh selatan berjalan sukses dan memberikan
dampak yang sangat baik pada masyarakat terkait. Dimana kegiatan ini mendapat
respon positif dari pihak masyarakat desa terkait. Materi yang diberikan sangat
membantu dalam aspek kognitif peserta didik, mengingat pembelajaran di sekolah
yang belum efektif disebabkan oleh covid 19. Dan mengingat desa tersebut berada di
daerah pedalaman provinsi Aceh yang memiliki keterbatasan akses pendidikan
seperti yang ada pada aerah perkotaan.
4.1.2. Sosialisasi PHBS (Perilaku hidup bersih dan sehat)

8
Gambar 2 proses penyuluhan projek PHBS
Pada program penyuluhan sosialisasi PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)
berjalan dengan lancar dan mendapat respon positif dari masyarakat desa terkait.
Program ini sangat berpengaruh terhadap perubahan pola kehidupan masyarakat di
masa pandemi menjadi lebih bersih dan efisien. Hal ini tentu kami terapkan dalam
sosialisasi PHBS agar mendukung protocol kesehatan sesuai dengan anjuran
pemerintah dan WHO.
4.1.3. Program pembagian sembako

Gambar 3 Pembagian sembako oleh tim himadikwara


Pembagian sembako pada desa padang baru, kecamatan labuhanhaji,
kabupaten Aceh selatan berjalan lancar dan sukses. Program kemanusiaan ini
mendapat respon positif dan sambutan hangat oleh keluarga- keluarga kurang
mampu yang terdampak banjir bandang. Sekitar 25 keluarga di berbagai dusun
mendapat bantuan sembako bahan pokok.
4.1.4. Program penyuluhan pembuatan tempe

9
Gambar 4 penyuluhan pembuatan tempe
Program penyuluhan pembuatan tempe di desa padang baru, kecamatan
labuhanhaji, kabupaten Aceh selatan berjalan cukup lancar,mengingat hal tersebut
akan sangat bermanfaat bagi keberlangsungan konsumsi masyarakat dalam jangka
waktu ke depan. Proses pelatihan langsung dibimbing oleh tim himadikwara dan
dibant beberapa ibu ibu gampong yang ada di sana. Program tersebut tentunya
mendapat respon positif dari kalangan masyarakat disana.
4.1.5. Program MTQ (Musabaqah tilawatil Quran)

Gambar 5 proses pembagian hadiah MTQ


MTQ (Musabaqah tilawatil quran) berjalan lancar dan sukses. Perlombaan
melibatkan 30 peserta yang berumur dibawah 14 tahun. Pelaksanaan berjalan
sebagaimana rencana yang sudah dijadwalkan oleh tim himadikwara sebelumya.

10
11
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Mengingat kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu indikator bahwa
warga bangsa Indonesia di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran
berbangsa dan bernegara. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara  mempunyai makna
bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di bawah Negara
Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan
diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan Bangsa dan
Negara Indonesia. Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan
bernegara sebaiknya mendapat perhatian dan tanggung jawab kita semua.Sehingga
amanat pada UUD 1945 untuk menjaga dan memelihara Negara Kesatuan wilayah
Republik Indonesia serta kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan.

Oleh karena itu tim himadikwara berupaya melakukan revitalisasi berbagai


hal guna meningkatkan kesadaran berbangsa dan benergara dalam berbagai aspek.
Hal itu tentunya kami tuangkan dalam berbagai kegiatan kemanusiaan dan bakti
sosial kepada masyarakat desa padang baru, kecamatan labuhanhaji, kabupaten Aceh
selatan. Dan desa tersebut dapat dikategorikan sebagai salah satu desa yang memiliki
akses yang terbatas dalam berbagai hal dan lebih disebut dengan daerah 3 T.
Tentunya berbagai program yang kami laksanakan masih mempunyai banyak
kekurangan, namun sekali lagi kami mohon saran dan kritik yang membangun agar
kami dapat menjadi mahasisw, tim, dan warga negara yang lebih baik lagi
kedepannya.

12
DAFTAR RUJUKKAN

http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb/article/view/421
https://kemendesa.go.id/berita/assets/images/gallery/einfo/Tertinggal.pdf
https://indobalinews.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-882167155/masih-ada-17-ribu-
desa-3t-tertinggal-terpencil-dan-terluar-di-indonesia
https://www.acehprov.go.id/
https://acehselatankab.go.id/
https://www.bps.go.id/indikator/indikator/view/1103/api_pub/UFpWMmJZOVZlZTJ
nc1pXaHhDV1hPQT09/da_01

13
LAMPIRAN

Lampiran 1. Mengajar PPKn

14
15
Lampiran 2. Sosialisasi PHBS

16
Lampiran 3. Pembagian sembako

17
Lampiran 4. Penyuluhan Pembuatan Tempe

18
Lampiran 5. Program MTQ (Musabaqah tilawatil Quran)

19

Anda mungkin juga menyukai