Anda di halaman 1dari 19

Laporan Tahunan

Subdit Pemberdayaan Santri dan


2010 Layanan Kepada Masyarakat

Kebijakan pembangunan pendidikan tahun


2004-2009 mencakup tiga aspek, yaitu:
perluasan akses, peningkatan mutu, dan
tata kelola pendidikan. Perluasan akses
mengisyaratkan keseriusan pemerintah
dalam meningkatkan angka partisipasi
masyarakat di dunia pendidikan. Selain
BAB III kontrol, kebijakan tentang peningkatan
mutu juga merupakan upaya untuk terus
PROGRAM BEASISWA meningkatkan kualitas pendidikan yang
SANTRI BERPRESTASI diselenggarakan
pendidikan
oleh
sehingga
setiap
berjalan
satuan
sesuai
dengan rel tujuan yang dirumuskan (tidak
asal-asalan). Dan peningkatan tata kelola
pendidikan merupakan upaya lanjutan bagi
terus meningkatnya kualitas pendidikan
Indonesia.

Terkait dengan kebijakan pembangunan


pendidikan di atas, pesantren dianggap
berada dalam posisi yang sangat strategis,
khususnya di tingkat perluasan akses.
Kenapa demikian? Sejarah membuktikan
bagaimana kebijakan pemerintah yang
menuntut partisipasi yang bersifat massal
berhasil dilakukan melalui gagasan
“partisipasi” pesantren. Ini tidak terlepas
dari kenyataan bahwa pesantren
mempunyai posisi strategis dalam konteks
pengembangan masyarakat (community
development).

Posisi strategis pondok pesantren dalam


optimalisasi kebijakan perluasan akses
tersebut tidak terlepas dari beberapa
kenyataan berikut: pertama, pesantren
merupakan lembaga pendidikan yang
mempunyai akar pengaruh yang kuat di
masyarakat; kedua, pesantren mempunyai
warga belajar yang menjadi objek
program; ketiga, pesantren memiliki
sumber daya manusia yang dibutuhkan
sebagai tenaga pengajar dalam
penyelenggaraan program; dan keempat,
pesantren juga memiliki sarana dan
prasarana yang dibutuhkan dalam
penyelenggaraan program.

Hal diatas sudah berjalan dan terbukti


beberapa penyelenggaraan program
pendidikan di pesantren berhasil
meningkatkan angka partisipasi
masyarakat. Namun demikian, akses yang
diperluas perlu ditindaklanjuti dengan
usaha untuk meningkatan mutu
pendidikan. Dengan demikian, kesempatan
memperoleh beasiswa untuk menempuh
pendidikan tinggi akan memberikan

Program Beasiswa Santri Berprestasi 1


Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

pengaruh signifikan bagi peningkatan


kualitas masyarakat pendidikan di
lingkungan pesantren.

Fakta menunjukkan bahwa akses ke


perguruan tinggi bagi santri berprestasi
yang memiliki latar belakang ekonomi
lemah masih sangat terbatas. Oleh sebab
itu, Kementerian Agama RI, mengupayakan
pemberian beasiswa bagi santri yang
memiliki kemampuan akademik,
kematangan pribadi, kemampuan
penalaran, dan potensi untuk dapat
Grafik 3.1 : Sebaran Peserta PBSB
mengikuti program pendidikan tinggi.
Berdasarkan Daerah Asal Pondok
Pesantren
TUJUAN DAN SASARAN
Sebagian besar dari mereka pada
Tujuan dari Program Beasiswa Santri
umumnya (78%) berasal dari daerah pulau
Berprestasi adalah :
Jawa yang meliputi provinsi Banten, DKI,
1. Memperluas akses bagi santri Jawa barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa
berprestasi yang memiliki kematangan Timur). Proporsi urutan berikutnya (13%)
pribadi, kemampuan penalaran, dan berasal dari daerah Sumatera, Sulawesi
prestasi untuk memperoleh pendidikan Maluku & Papua (4%), Kalimantan (4%),
tinggi. dan dari Bali & Nusa Tenggara (2%).

2. Meningkatkan kualitas SDM pondok Bidang Keilmuan


pesantren di bidang sains, teknologi Berdasarkan bidang keilmuan, keseluruhan
serta sosial kemasyarakatan agar peserta PBSB sebanyak 1966 orang
dapat mengoptimalkan peran masing-masing untuk bidang Islamic
pembangunan dimasa mendatang. Studies sebanyak 525 orang (27%), Sains
Sasaran dari Program Beasiswa Santri dan teknologi sebanyak 867 orang (44%),
Berprestasi adalah: Pertama, Santri Kedokteran dan Ilmu Kesehatan sebanyak
berprestasi pada pondok pesantren; 337 orang (17%), Sosial, Ekonomi &
Kedua, peserta program beasiswa santri Humaniora sebanyak 168 orang (11%),
berprestasi yang sedang mengikuti serta Ilmu pendidikan sebanyak 32 orang
pendidikan program S1 di perguruan tinggi (2%).
yang telah menjalin kerjasama dengan
Kementerian Agama RI
KONDISI PESERTA PBSB
Asal Daerah Pondok Pesantren
Dilihat dari daerah asal, hampir semua
provinsi terdapat peserta program
beasiswa santri berprestasi (28 Provinsi),
dan berasal dari 571 Pondok Pesantren.

Grafik 3.2 : Sebaran Peserta PBSB


Berdasarkan Bidang Keilmuan
Jenis Kelamin/Jender
Tingkat partisipasi wanita dalam bidang
pendidikan di lingkungan pesantren
ternyata cukup tinggi, tidak seperti yang
diasumsikan oleh sebagian pihak yang

2 Program Beasiswa Santri Berprestasi


Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

memandang pondok pesantren sebagai Petani/Buruh/Nelayan (30.0%). Sementara


lembaga pendidikan yang itu proporsi orang tua mahasiswa yang
mendiskriminasikan kaum wanita. bekerja sebagai Karyawan PNS (16.3%),
Pendidik (8.2%), dan Karyawan swasta
(6.7%).
Urutan persentase berikutnya adalah
Pensiunan/Purnawirawan/Hometaker
(5.7%), Rohaniawan (0.4%), Profesional
(0.4%), TNI/POLRI (0.3%), serta telah
meninggal dunia (0.3%).

Grafik 3.3 : Sebaran Peserta PBSB


Berdasarkan Jender
Hal ini setidak-tidaknya dapat dilihat dari
proporsi kaum wanita (49%) yang
perbedaanya tidak terlalu signifikan
dibandingkan dengan mahasiswa yang
berjenis kelamin laki-laki (51%).
Grafik 3.5 : Sebaran Peserta PBSB
Pendidikan orang tua Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
Secara umum, tingkat pendidikan orang Penghasilan Orang Tua
tua santri peserta program beasiswa santri
berprestasi relatif rendah. Hal ini dapat Melihat gambaran penghasilan orang tua
dilihat dari proporsi tingkat pendidikan peserta PBSB sepintas terliihat berbanding
terakhir orang tua mereka yang sebagian lurus dengan pendidikan orang tua
besar berpendidikan MA/SLTA ke bawah mereka. Dengan gambaran bahwa hanya
yang sebesar 39%, disusul kemudian 17% dari mereka yang berpenghasilan
berpendidikan MA/SLTA/Pendidikan Diniyah diatas Rp. 2,500,000.- sulit rasanya bagi
sebesar 29%, dan sisanya berpendidikan sebagian besar orang tua untuk dapat
Diploma/Akademi (6%) dan S1 ke atas menyekolahkan anak mereka sampai
(26%). tingkatan perguruan tinggi.

Grafik 3.6 : Sebaran Peserta PBSB


Grafik 3.4 : Sebaran Peserta PBSB Berdasarkan Penghasilan Orang Tua
Berdasarkan Pendidikan Orang Tua Prestasi Akademik Santri
Pekerjaan Orang Tua Secara umum, prestasi akademik
Pekerjaan orang tua mahasiswa sebagian mahasiswa peserta program beasiswa
besar adalah Wirausaha (31.7%), santri berprestasi sangat
kemudian diikuti dengan menggembirakan. Sampai dengan
angkatan 2009, dari sejumlah 1016 dari

Program Beasiswa Santri Berprestasi 3


Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

1035 mahasiswa/i yang pada seluruh 3.00-3.49 sebanyak 376 orang dan 3.50-
perguruan tinggi mitra tidak termasuk UPI 4.00 sebanyak 282 orang.
Bandung, UIN Maulana Malik Ibrahim dan
UNRAM, yang telah memiliki data nilai Sementara itu, mahasiswa dengan IPK
terakhir, Indeks prestasi (IP) mereka 2.50-2.99 terdapat sebanyak 189 orang
tercatat 658 orang (64.77%) mengukir nilai (20.15%) dan IP 2.00-2.49 terdapat 105
3.0 ke atas, dengan perincian nilai antara orang (11.15%). Sisanya, mahasiswa
dengan IP kurang dari 2.00 terdapat 36
orang (3.86%).

Catatan :
Dari keseluruhan 1966 peserta
PBSB tahun 2010, sebanyak 62
orang telah menyelesaikan
studi mereka dan saat ini
sedang dalam tahap persiapan
untuk melakukan pengabdian
untuk pondok pesantren.

Grafik 3.7 : Peserta PBSB Per-Kategori IPK Pada 9 Perguruan Tinggi

Apabila dilihat berdasarkan masing-masing


bidang keilmuan, prestasi peserta PBSB
dapat dilihat pada grafik sebagai berikut.

Grafik 3.8 : Peserta PBSB Per-Kategori IPK


Berdasarkan Bidang Keilmuan
Dapat dilihat, bahwa peserta PBSB yang
menempuh studi pada bidang Islamic
Catatan :

4 Untuk Bidang
Program Ilmu Pendidikan,
Beasiswa angkatan
Santri Berprestasi
pertama dimulai pada tahun akademik
2010/2011, sehingga belum ada data
kemajuan akademik.
Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

Studies memiliki IPK lebih tinggi berturut-turut dengan nilai


dibandingkan bidang ilmu yang lain. Hal minimal 70 (skala 100) untuk
ini dipandang wajar karena dasar keilmuan tiap mata pelajaran:
dibidang tersebut, sudah dimiliki pada saat Program IPA
mereka menempuh pendidikan di pondok
Matematika, Fisika, Kimia,
pesantren
Biologi,dan Bahasa Inggris.
Untuk menjaring santri berprestasi yang Program IPS
mampu untuk berkompetisi di jenjang Ekonomi, Geografi, Sosiologi,
perguruan tinggi dan memiliki potensi Bahasa Indonesia dan Bahasa
tinggi dalam menyelesaikan studi tepat Inggris.
watu dengan hasil yang menggembirakan, Program Bahasa
diperlukan suatu sistem rekruitmen yang
Bahasa Inggris, Bahasa
tersusun secara sistematis dan di desain
Indonesia, Antropologi, Sastra
secara baik.
Indonesia dan Bahasa Asing lain.
SISTEM REKRUITMEN Program Keagamaan
Bahasa Arab, Ilmu Hadist, Ilmu
Rekruitmen terhadap calon peserta Tafsir, Fiqih, Bahasa Inggris.
Program Beasiswa Santri Berprestasi Untuk yang berasal dari SMK,
dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan Pendidikan Diniyah Tingkat
mulai dari Penyusunan Pedoman Seleksi Ulya/Muadalah, dan Kesetaraan
Calon Peserta, Koordinasi antar Panitia Paket C pada pondok pesantren
Seleksi Pusat dengan Perguruan Tinggi dan dapat dilihat pada penjelasan
Panitia Daerah, Workshop Penyusunan persyaratan khusus.
Soal, Pelaksanaan Seleksi, serta
Pengolahan dan Pengumuman Hasil e. Diajukan oleh Pimpinan Pondok
Seleksi. Pesantren santri yang
bersangkutan dengan ketentuan
Pedoman Seleksi Calon Peserta sebagai berikut:
Program Beasiswa Santri Berprestasi  Pengajuan santri yang
berminat studi ke UGM,
Pedoman seleksi disusun berdasarkan hasil UNAIR, UPI Bandung, UNRAM,
evaluasi dan perkembangan dari UIN Jakarta, UIN Yogjakarta,
pelaksanaan seleksi sebelumnya, dimana IPB, ITS, IAIN Semarang, dan
didalamnya mencakup persyaratan peserta IAIN Surabaya satu pondok
seleksi, prosedur pengajuan, pelaksanaan pesantren di pulau Jawa
seleksi, penilaian dan penetapan peserta maksimal 10 (sepuluh) dan
yang lulus dalam proses seleksi. untuk pondok pesantren di
luar Jawa maksimal 5 (lima)
A. Persyaratan Seleksi orang santri terbaiknya.
1. Persyaratan Umum  Pengajuan santri yang
berminat studi ke ITB dan UIN
a. Tercatat sebagai siswa/i kelas III Malang, satu pondok
Madrasah Aliyah (MA) atau yang pesantren di pulau Jawa
sederajat di pondok pesantren. maksimal 5 (lima) dan untuk
b. Berstatus sebagai santri aktif pondok pesantren di luar
yang bermukim dan Jawa maksimal 3 (tiga) orang
belajar/nyantri di pondok santri terbaiknya.
pesantren sekurang-kurangnya Dalam pengajuan santri tersebut
selama 2 (dua) tahun. pimpinan pondok pesantren
c. Pada saat mendaftar berumur diminta untuk mendahulukan
tidak lebih dari 20 tahun, santri berpotensi yang berasal
terhitung tanggal 13 Maret 2010. dari keluarga kurang mampu.

d. Memilikiprestasi yang baik f. Sehat jasmani dan rohani, tidak


selama pendidikan 5 semester mengidap penyakit

Program Beasiswa Santri Berprestasi 5


Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

kronis/menahun (seperti asma, m. Bagi peserta program yang ke


jantung, kanker dan lain-lain IPB Bogor, ITS Surabaya, dan UIN
yang dapat mengganggu proses Syarif Hidayatullah Jakarta,
belajar). Khusus peserta yang bersedia tinggal di asrama
berminat studi ke Bidang Studi selama tahun pertama,
IPA/TEKNIK/KEAGAMAAN pada sedangkan bagi peserta program
Program Studi Ilmu Falak yang ke IAIN Walisongo, UIN
dipersyaratkan Tidak Buta Sunan Kalijaga, IAIN Sunan
Warna. Setelah dinyatakan lolos Ampel, dan UIN Maulana Malik
seleksi, peserta wajib Ibrahim wajib tinggal di Pondok
menyertakan Surat Keterangan Pesantren/asrama yang ditunjuk
Sehat dari dokter Rumah Sakit selama pendidikan.
Pemerintah dan Untuk
Keterangan Bebas Buta Warna,
dengan Surat Keterangan tidak Untuk peserta yang mendaftar ke
buta warna dari dokter spesialis Perguruan Tinggi selain di atas,
mata. sejak tahun pertama sedapat
mungkin tinggal di pondok
g. Bersedia dikeluarkan dari pesantren yang terdekat dengan
pencalonan peserta PBSB atau kampus.
sebagai peserta PBSB apabila
n. Bagi peserta yang dinyatakan
terbukti menggunakan narkoba.
lulus dan kemudian
h. Bersedia dikeluarkan dari mengundurkan diri, pondok
pencalonan peserta PBSB apabila pesantren akan diberikan surat
tidak lulus dari Ujian Nasional. teguran, dan kemungkinan tidak
i. Bersedia mengikuti program diperkenankan mengirimkan
pembekalan dan peningkatan santrinya untuk mengikuti seleksi
kualitas (kegiatan calon peserta PBSB pada tahun
matrikulasi/pre- berikutnya.
university/bridging o. Santri yang berminat untuk studi
programme/orientasi) yang pada UIN Maulana Malik Ibrahim
diselenggarakan oleh Malang, selain memenuhi
Kementerian Agama RI. Calon ketentuan di atas, juga harus
dinyatakan mengundurkan memenuhi persyaratan sebagai
diri/gugur sebagai peserta PBSB berikut :
apabila tidak mengikuti  Hafidz (Hafal) Al-Qur’an
matrikulasi/orientasi. minimal 10 Juz, dan wajib
j. Bersedia mengabdi di pondok mengupayakan serta
pesantren sekurang- mempertahankan Hafidz Al-
kurangnya selama 3 (tiga) Qur’an 30 Juz pada saat
tahun setelah selesai menyelesaikan studi pada
menyelesaikan studi, UIN Maulana Malik Ibrahim
dibuktikan dengan perjanjian Malang.
bermaterai antara calon
mahasiswa dengan Kementerian
 Hafidz Al-Qur’an 30 Juz
merupakan persyaratan
Agama RI.
kelulusan program S1
k. Belum pernah menikah dan peserta PBSB pada UIN
bersedia tidak menikah selama Maulana Malik Ibrahim
masa studi dengan membuat Malang.
surat pernyataan bermaterai.
2. Persyaratan Khusus
l. Bersedia untuk mengikuti seluruh
kegiatan yang ditujukan sebagai Bagi santri yang berasal dari
pembinaan, pengembangan diri, sekolah Sekolah Menengah
monitoring dan evaluasi Peserta Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah
PBSB. Kejuruan (MAK), Pendidikan Diniyah

6 Program Beasiswa Santri Berprestasi


Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

Ulya/Muadalah, dan Kesetaraan ketentuan yang telah ditetapkan


Paket C pada Pondok Pesantren: oleh ITB Bandung.

a. Sekolah Menengah Kejuruan


(SMK) dan Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK) 3. Ketentuan Untuk Pilihan Studi
Bagi calon peserta seleksi PBSB
yang berasal dari SMK dianjurkan
a. Peserta seleksi yang berasal dari
satuan pendidikan umum (SMA
untuk mengambil pilihan studi
dan SMK), tidak diperkenankan
yang sesuai dengan kelompok
memilih program studi islamic
keahlian dan jurusan.
studies (IAIN Sunan Ampel
b. Pendidikan Diniyah Surabaya, IAIN Walisongo
Ulya/Muadalah Semarang, dan UIN Sunan
 Yang dimaksud Pendidikan Kalijaga Yogjakarta).
Diniyah Ulya/Muadalah b. Peserta seleksi yang berminat
adalah pendidikan non formal studi di bidang islamic studies
yang diselenggarakan oleh dapat memilih perguruan tinggi
pondok pesantren dan diakui yang berbeda sebagai pilihan
oleh Kementerian Agama RI. pertama dan kedua.
 Calon peserta seleksi yang
c. Peserta seleksi yang berasal dari
berasal dari Pendidikan
jurusan IPA pada Madarasah
Diniyah Ulya/Muadalah dapat
Aliyah (MA) berhak memilih pada
mengikuti seleksi pada
seluruh program
program studi Ilmu Falak IAIN
studi/jurusan/mayor yang
Walisongo Semarang, Akhwal
ditawarkan.
As-Syahsiyah IAIN Sunan
Ampel Surabaya, dan Tafsir d. Peserta seleksi yang berasal dari
Hadist UIN Sunan Kalijaga jurusan IPA pada Sekolah
Yogjakarta. Menengah Atas (SMA) berhak
c. Kesetaraan Paket C pada Pondok memilih program
Pesantren. studi/jurusan/mayor yang
ditawarkan, kecuali program
Calon peserta seleksi yang islamic studies.
berasal dari Kesetaraan Paket C
pada Pondok Pesantren dapat e. Peserta seleksi yang berasal dari
mengikuti seleksi pada pilihan kelompok keahlian Sekolah
program studi: Menengah Kejuruan (SMK) dan
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
 Ilmu Falak IAIN Walisongo
pemilihan program
Semarang, Akhwal As-
studi/jurusan/mayor diminta agar
Syahsiyah IAIN Sunan Ampel
paralel (disesuaikan) dengan
Surabaya, dan Tafsir Hadist
kelompok keahlian masing-
UIN Sunan Kalijaga
masing. Khusus untuk peserta
Yogjakarta.
seleksi yang berasal dari MAK
 MIPA, Sosial, dan Humaniora dapat memilih program
pada UIN Maulana Malik studi/jurusan/mayor islamic
Ibrahim Malang (bagi santri studies.
paket C yang Tahfidz Qur’an
minimal 10 juz).
f. Peserta diberi kesempatan untuk
memilih 2 (dua) program
d. Calon peserta PBSB yang studi/jurusan/mayor dalam satu
berminat studi di ITB Bandung, perguruan tinggi yang sama
diminta mengikuti test seleksi dengan ketentuan harus
secara mandiri melalui USM-ITB paralel/konsisten dengan
(Ujian Saringan Masuk ITB) program yang diminati (contoh:
sesuai dengan mekanisme, peserta seleksi memilih program
jadwal, dan tempat menurut studi teknik kimia (program IPA)
sebagai pilihan pertama, maka

Program Beasiswa Santri Berprestasi 7


Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

pilihan keduanya tidak 7. Bagi peserta yang tidak mengikuti


diperkenankan memilih program program matrikulasi/pre-
studi Sastra Inggris (program IPS) university/bridging program
sebagai pilihan kedua). dinyatakan mengundurkan diri dan
g. Peserta seleksi yang berasal dari atau gugur dalam pencalonannya
Pendidikan Diniyah sebagai peserta program beasiswa
Ulya/Muadalah dan Kesetaraan santri berprestasi.
Paket C pada Pondok Pesantren 8. Calon yang dipanggil untuk
berhak memilih program studi mengikuti program matrikulasi/pra-
islamic studies dan program studi university/bridging program
Non Eksakta pada UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang.
Sebelum menentukan pilihan B. Pelaksanaan Seleksi
perguruan tinggi yang diminati,
peserta seleksi diminta untuk Seleksi dilaksanakan oleh Kementerian
mencermati peluang terbesar untuk Agama RI bekerjasama dengan Pusat
diterima dengan melihat alokasi Penilaian Pendidikan (PUSPENDIK)
peserta dan sebaran peminat Departemen Pendidikan Nasional,
perguruan tinggi tahun Perguruan Tinggi terkait, dilaksanakan
sebelumnya. Prosedur Pengajuan setiap awal tahun masehi dengan
pendaftaran peserta di Kantor Wilayah
1. Pimpinan pondok pesantren Kementerian Agama terdekat, mengacu
mengajukan santri yang memenuhi pada Pedoman Program Beasiswa
persyaratan sebagai calon Santri Berprestasi Kementerian Agama
mahasiswa/i ke Kantor Wilayah RI.
Kementerian Agama provinsi
masing-masing.
2. Pelamar hanya diperkenankan
memilih satu perguruan tinggi yang
diminati.
3. Pelamar dapat menentukan pilihan C. Materi Seleksi
bidang studi/jurusan yang diminati
sesuai dengan bidang studi/jurusan Materi test tertulis yang meliputi :
yang ditetapkan.
4. Kanwil Kementerian Agama 1. Test Bakat Skolastik (TBS)
menyeleksi dan merekapitulasi Ujian ini untuk mengukur
calon mahasiswa berdasarkan kemampuan dalam logika dan
pilihan perguruan tinggi dan penalaran, sehingga kemampuan
fakultas/jurusan/ bidang studi yang santri dapat dievaluasi untuk
diminati. Dokumen yang telah melanjutkan pendidikan tinggi.
diseleksi dan direkapitulasi Diperuntukkan pada semua peserta
selanjutnya dikirim ke panitia tes seleksi.
seleksi pusat.
2. Test Kemampuan Akademik
5. Santri yang memenuhi syarat akan
diberi kesempatan untuk Ujian ini untuk mengukur
berkompetisi melalui test tertulis kemampuan akademik dalam hal:
maupun wawancara. a. Materi IPA mencakup Matematika
6. Peserta test yang dinyatakan lulus IPA, Fisika, Kimia, dan Biologi,
dan memenuhi syarat akan diberi diujikan bagi santri yang
kesempatan untuk mengikuti mendaftar ke
program bimbingan penyamaan jurusan/prodi/mayor pada
kemampuan (matrikulasi/pra perguruan tinggi umum bidang
universitas/bridging program) IPA
selama + 2 bulan di perguruan b. Materi IPS mencakup Matematika
tinggi pilihannya masing-masing. IPS, Ekonomi, PKN (Pendidikan
Kewarganegaraan), dan Geografi,

8 Program Beasiswa Santri Berprestasi


Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

diujikan bagi santri yang Penetapan calon penerima beasiswa


mendaftar ke pada prinsipnya didasarkan pada
jurusan/prodi/mayor pada pertimbangan hasil nilai test tertulis
perguruan tinggi umum bidang dan wawancara (kalau diperlukan). Nilai
IPS rapor peserta menjadi bahan
c. Materi Dirasah Islamiyah pertimbangan terakhir apabila hasil
nilai test beberapa peserta tidak
mencakup Fiqih, Tafsir, Hadist,
terdapat perbedaan yang signifikan.
Aqidah Akhlak dan Sejarah
Kebudayaan Islam, diujikan bagi Pengkoreksian jawaban test peserta
santri yang mendaftar ke dilakukan oleh masing-masing lembaga
jurusan/prodi keagamaan pada terkait. Test Bakat Skolastik (TBS)
perguruan tinggi Islam. dilakukan oleh PUSPENDIK. Sedangkan
3. Test Kemampuan Bahasa Inggris Test Materi Dasar perguruan tinggi,
Ujian ini untuk mengukur Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab
kemampuan dalam berbahasa dilakukan oleh perguruan tinggi yang
Inggris. Diperuntukkan pada semua ditunjuk dengan menggunakan system
peserta tes seleksi. komputerisasi, sementara itu untuk test
materi Kepesantrenan oleh tim
4. Test Kepesantrenan Kementerian Agama.
Ujian ini untuk mengukur
pengetahuan keagamaan, 1. Hasil penilaian tersebut selanjutnya
wawasan, dan tradisi disatukan oleh panitia pusat untuk
kepesantrenan. Diperuntukkan bagi dilakukan rekapitulasi dengan
santri yang mendaftar pada pengelompokan didasarkan atas
perguruan tinggi umum. perguruan tinggi pilihan peserta.
5. Test Bahasa Arab 2. Selain rekapitulasi nilai murni, juga
Ujian ini untuk mengukur dilakukan rekapitulasi nilai raport
kemampuan dalam berbahasa Arab. mata pelajaran Matematika, Fisika,
Diperuntukkan bagi santri yang Kimia, dan Biologi. Rekapitulasi
mendaftar pada IAIN Walisongo raport tersebut dilakukan terhadap
Semarang, IAIN Sunan Ampel peserta yang akan studi pada Non-
Surabaya, dan UIN Sunan Kalijaga Islamic Studies. Nilai rapor peserta
Yogjakarta. menjadi bahan pertimbangan
6. Test Wawancara terakhir apabila hasil nilai test
beberapa peserta tidak terdapat
Test wawancara akan dilakukan perbedaan yang signifikan.
terhadap calon peserta yang
mendaftar pada UIN Maulana Malik 3. Perguruan tinggi menetapkan calon
Ibrahim Malang dan ITB Bandung. sesuai target untuk didiskusikan
dengan Kementerian Agama dalam
hal ini Direktorat Pendidikan Diniyah
 UIN Malang dan Pondok Pesantren.
Test wawancara dilakukan untuk
mengetahui seberapa banyak 4. Panitia mengajukan calon penerima
peserta seleksi sudah menghafal beasiswa untuk ditetapkan oleh
Al Qur’an. Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI.
 ITB Bandung
Test Wawancara dilakukan E. Sosialisasi Hasil Test
untuk mengetahui motivasi
peserta seleksi dalam mengikuti Tahap berikutnya setelah proses
Program Beasiswa Santri penetapan peserta yang memenuhi
Berprestasi dan memberikan persyaratan sebagai calon mahasiswa
pengabdian pada Pondok program beasiswa santri berprestasi
Pesantren. adalah sosialisasi melalui Kantor
Wilayah Kementerian Agama.

D. Sistem & Proses Penilaian

Program Beasiswa Santri Berprestasi 9


Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

Sosialisasi dilakukan melalui Surat menyusun naskah soal seleksi untuk


Edaran Direktur Jenderal Pendidikan menjaring santri rangking 1-3 di kelas pada
Islam yang sekaligus berisi informasi SLTA di pondok pesantren yang memiliki
pemanggilan peserta untuk mengikuti kemampuan akademik, kematangan
program bimbingan penyamaan pribadi, kemampuan penalaran, dan
kemampuan (matrikulasi/pre- potensi untuk dapat mengikuti program
university/bridging program) pada pendidikan tinggi. Adapun target dari
masing-masing Perguruan Tinggi. kegiatan ini adalah tersedianya draft
Daftar nama peserta yang lulus seleksi naskah soal sebagai bahan menseleksi
juga akan diumumkan pada website santri berprestasi dari seluruh pesantren se
www.pondokpesantren.net dan media Indonesia.
cetak. Pelaksanaan workshop penyusunan soal
seleksi calon peserta Program Beasiswa
Santri Berprestasi (PBSB) memperhatikan
Koordinasi Antar Panitia Seleksi Pusat rekomendasi hasil Pertemuan Koordinasi
Dengan Perguruan Tinggi dan Panitia Penyelenggaraan PBSB Angkatan I yang
Seleksi Daerah diselenggarakan di Hotel Millenium Jakarta
pada tanggal 1-3 Februari 2010. Adapun
Koordinasi tesebut dimaksudkan untuk hasil-hasil keputusannya antara lain adalah
menyamakan persepsi tentang sebagai berikut:
penyelenggaraan PBSB antar perguruan
tinggi yang telah menjalin kerjasama 1. Sistem rekruitmen calon peserta PBSB
dengan Kementerian Agama RI, dilaksanakan secara konsorsium, mulai
meneguhkan komitmen seluruh perguruan dari perencanaan, pelaksanaan,
tinggi yang terkait dengan penilaian, sampai pada penetapan
penyelenggaraan PBSB, mengevaluasi kelulusan.
penyelenggaraan PBSB tahun akademik 2. Materi ujian Non Islamic Studies terdiri
2009/2010., menyempurnakan sistem atas Test Bakat Skolastik (TBS),
rekruitmen calon peserta PBSB tahun Kemampuan Akademik, Bahasa
akademik 2010/2011, meneguhkan Inggris, dan Kepesantrenan. Materi
komitmen seluruh Kantor Wilayah ujian Islamic Studies terdiri atas Test
Kementerian Agama RI berkaitan dengan Bakat Skolastik (TBS), Kemampuan
dengan penyelenggaraan seleksi calon Akademik (Dirasat Islamiyah), Bahasa
peserta PBSB, serta mensosialisasikan Inggris, dan Bahasa Arab. Khusus
sistem rekruitmen calon peserta PBSB untuk UIN Malang, selain test tertulis
tahun 2010. juga akan dilakukan test wawancara
Koordinasi antara panitia seleksi pusat tahfidzul Qur’an.
dengan perguruan tinggi dilaksanakan 3. Test Bakat Skolastik yang
pada tanggal diselenggarakan pada dilaksanakan oleh PUSPENDIK
tanggal 1 s.d. 3 Februari 2010 di Hotel Kementerian Pendidikan Nasional
Millenium Jakarta dan koordinasi antara merupakan teknik uji kemampuan
panitia seleksi pusat dengan panitia seleksi terkait dengan kematangan pribadi,
daerah dilaksanakan pada tanggal 8-10 penalaran, verbal, dan kuantitatif.
Februari 2010 di Hotel Aston Marina Teknik ini telah teruji dan menjadi alat
Jakarta. ukur standar pada perguruan tinggi
Hasil dari koordinasi tersebut adalah ternama untuk menentukan tingkat
penyempurnaan dari pedoman seleksi kesiapan calon mahasiwa mengikuti
calon peserta serta terbentuknya jenjang pendidikan tinggi.
komitmen antar semua pihak yang terkait 4. Penilaian per item soal menggunakan
untuk menyukseskan seleksi calon peserta skor sebagai berikut:
Program Beasiswa Santri Berprestasi tahun a. Jawaban “salah” diberi nilai -1
2010. (minus satu),
Workshop Penyusunan Soal Seleksi b. Jawaban “benar” diberi nilai 4
(empat),
Tujuan dan sasaran dari Workshop
Penyusunan Soal Seleksi Calon Penerima c. dan jawaban “kosong” (tidak ada
Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) adalah jawaban) diberi nilai 0 (nol).

10 Program Beasiswa Santri Berprestasi


Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

Sedangkan pembobotan nilai per Penyelarasan soal ini dimaksudkan


materi ujian adalah sebagai berikut: untuk menghindari adanya soal yang
a. Test Bakat Skolastik diberi bobot 30 sama dan atau mirip, serta tingkat
(tiga puluh), kesulitan/kemudahan yang tidak
proporsional.Pada tahapan ini Tim
b. test kemampuan akademik diberi
Penyusun Soal yang sejenis (soal
bobot 30 (tiga puluh), test Bahasa
bidang studi yang sama) dari berbagai
Inggris diberi bobot 20 (dua puluh),
perguruan tinggi bergabung untuk
c. Test kepesantrenan/Bahasa Arab mencermati soal dengan
diberi bobot 20 (dua puluh). mempertimbangkan kesamaan dan
5. Soal disusun oleh sebuah tim yang atau kemiripan soal, tingkat
beranggotakan lintas perguruan tinggi, kesulitan/kemudahan, dan tingkat
dengan persyaratan anggota yang variasi soal.
telah memiliki keahlian, pengalaman, 3. Tahap Perakitan
dan pernah menjadi penyusun soal
Pada tahap ini soal sejenis dari
Seleksi Nasional Masuk Perguruan
berbagai perguruan tinggi yang sudah
Tinggi Negeri (SNMPTN).
diselaraskan kemudian dirakit dalam
6. Affirmative Action terhadap pondok sebuah naskah yang siap cetak. Agar
pesantren yang tertinggal terutama hasil cetakan memiliki format yang
yang berada di wilayah luar Jawa perlu sama, perakitan soal dibuat oleh satu
ditingkatkan, baik untuk kepentingan orang yang ditunjuk anggota kelompok
peningkatan kualitas/pengembangan masing-masing dengan mengacu pada
pesantren maupun wilayah yang format yang telah disepakati bersama.
bersangkutan. 4. Tahap Review
7. Untuk lebih menjamin kualitas/bobot Pada tahap ini, naskah soal yang telah
program PBSB, tingkat kesulitan soal dirakit kemudian dilihat kembali oleh
ujian diharapkan relatif lebih tinggi Tim Reviewer yang pada umumnya
dibandingkan dengan soal ujian Seleksi adalah para Ahli di bidangnya masing-
Nasional Masuk Perguruan Tinggi masing. Tahapan ini diperlukan untuk
Negeri (SNMPTN). menghindari kesalahan soal secara
8. Pelaksanaan TBS (Test Bakat Skolastik) substansial, salah cetak, salah letak,
diharapkan tetap bekerjasama dengan bahkan sampai pada salah huruf
PUSPENDIK Kementerian Pendidikan sekalipun.
Nasional RI. Untuk kepentingan Kegiatan Workshop Penyusunan Soal
pelaksanaan TBS tersebut, Seleksi PBSB diselenggarakan pada
Kementerian Agama RI. diharapkan tanggal 21 s/d 25 Februari 2010 di Hotel
agar menyediakan pembiayaannya. Setiabudi Jakarta, diikuti oleh 31 orang tim
Atas dasar hasil pertemuan tersebut, penyusun dan 10 orang tim penyelaras.
peserta workshop menyepakati bahwa Sebagian dari tim penyusun dan
proses penyusunan soal seleksi calon penyelaras juga bertindak sebagai perakit
peserta PBSB melalui empat tahapan dan pe-review soal.
sebagai berikut: Untuk menjamin kerahasiaan dan
1. Tahap penyusunan naskah soal. subjetifitas seleksi, naskah soal seleksi
Pada tahapan ini, masing-masing yang telah tersusun hanya diketahui oleh
penyusun yang ditugaskan oleh ketua tim penyusun dan ketua panitia
perguruan tinggi membuat soal sesuai seleksi pusat.
dengan bidang studi yang telah
disepakati bersama. Pada tahapan ini, Seleksi Peserta PBSB Tahun 2010
panitia memberikan waktu yang cukup Seleksi peserta PBSB tahun 2010 diikuti
kepada tim untuk menyusun naskah
oleh 6,053 pendaftar yang lolos seleksi
soal di masing-masing perguruan administratif, berasal dari 1113 pondok
tinggi, dengan menyediakan
pesantren seluruh indonesia. Bersama-
jawabannya pada posisi a agar sama dengan pihak Kanwil Kemenag
memudahkan bagi petugas lain untuk
setempat, PUSPENDIK serta perwakilan
mengacak jawaban. dari perguruan tinggi, Ditpdpontren telah
2. Tahap penyelarasan melaksakan rangkaian kegiatan seleksi,

Program Beasiswa Santri Berprestasi 11


Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

dimulai dari koordinasi antar pihak terkait, 15 D.I YOGYAKARTA 85 1.40%


penetapan jadwal, mengaturan lokasi dan 16 JAWA TIMUR 2,11 34.88
sistematika pelaksanaan seleksi, 1 %
transportasi pengawas dan soal, 17 NTB 90 1.49%
pelaksanaan seleksi itu sendiri, 18 NTT - -
pengumpulan dan transportasi lembar 19 BALI 94 1.55%
jawaban, sampai dengan pemusnahan
20 KALIMANTAN 77 1.27%
lembar soal. Dari seleksi tersebut, setelah
SELATAN
melalui proses pemeriksaan jawaban dan
penentuan kelulusan, akhirnya terjaring 21 KALIMANTAN 41 0.68%
sebanyak 482 santri berprestasi sebagai TENGAH
Peserta Program Beasisiwa Santri 22 KALIMANTAN 59 0.97%
Berprestasi Tahun 2010. TIMUR
23 KALIMANTAN 29 0.48%
Beberapa data penting yang dirangkum BARAT
dari pelaksanaan seleksi tersebut dapat di 24 SULAWESI 230 3.80%
uraikan sebagai berikut : SELATAN
1. Asal Provinsi 25 SULAWESI 47 0.78%
TENGAH
Secara keseluruhan, jumlah santri 26 SULAWESI 46 0.76%
berprestasi yang mendaftar ikut TENGGARA
seleksi Calon Penerima Beasiswa 27 SULAWESI UTARA 48 0.79%
Santri Berprestasi pada tahun 2010 28 SULAWESI BARAT 9 0.15%
sebanyak 6.053 orang Dilihat dari asal
29 GORONTALO 71 1.17%
provinsi, tercatat Provinsi Jawa Timur
30 MALUKU - -
menyertakan santrinya untuk
mengikuti seleksi dengan jumlah 31 MALUKU UTARA 42 0.69%
terbanyak yaitu 2.111 orang, disusul 32 PAPUA 10 0.17%
kemudian Provinsi Jawa Barat 33 PAPUA BARAT - -
sebanyak 1.090 orang, Provinsi Jawa
Tengah sebanyak 515 orang, dan TOTAL 605
seterusnya sampai yang terkecil yaitu 3
provinsi Papua sebanyak 10 orang,
yang pada tahun 2010 ini adalah
pertama kali provinsi Papua 2. Jenis Sekolah Asal Peserta Seleksi
mengadakan seleksi PBSB. Dilihat dari latar belakang jenis
sekolah, santri yang berasal dari
NO PROVINSI PST %
Madrasah Aliyah (MA) tercatat yang
.
paling banyak yaitu sebesar 77.52%
(4692 orang), disusul kemudian
1 NAD 146 2.41% Sekolah Menengah Umum (SMU/SMA)
2 SUMATERA UTARA 80 1.32% sebesar 18% (1182 orang). Sedangkan
3 SUMATERA BARAT 120 1.98% sisanya berasal dari Sekolah
4 RIAU 120 1.98% menengah Kejuruan (SMK) sebesar
5 KEPULAUAN RIAU 40 0.66% 2.63% (159 orang ) dan Lain-lain yaitu
6 JAMBI 60 0.99% lulusan program Paket C/Muadalah
7 SUMATERA 108 1.78% sebesar 0.33% 20 orang). Rincian
SELATAN lebih detail tergambar pada grafik di
8 BENGKULU 43 0.71% bawah ini.
9 BANGKA 52 0.86%
BELITUNG
10 LAMPUNG 267 4.41%
11 DKI JAKARTA 73 1.21%
12 BANTEN 250 4.13%
13 JAWA BARAT 1,09 18.01
0 %
14 JAWA TENGAH 515 8.51%

12 Program Beasiswa Santri Berprestasi


Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

Malang diduga karena persyaratan


yang sangat berat, yaitu telah hafal Al
Qur’an minimal 10 Juz pada saat
mendaftar dan hafal Al Qur’an 30 Juz
sebagai persyaratan menyelesaikan
studi. Sementara itu, minimnya
pendaftar di UNRAM diduga kuat
karena jaraknya yang jauh (Mataram)
dan juga karena menyangkut
populeritas perguruan tinggi tersebut.

Grafik 9 : Jenis Sekolah Asal Peserta


Seleksi
3. Pilihan Perguruan Tinggi
Untuk memperluas akses dan pilihan
studi bagi para santri, pada tahun
2010 ini, Kementerian Agama telah
menjalin kerjasama dengan 2 (dua)
Perguruan Tinggi baru yaitu UPI
Bandung dan Universitas Mataram,
sehingga jumlah total Perguruan tinggi
yang menjalin kerjasama dengan Grafik 3.10 : Pilihan Perguruan Tinggi
Kementerian Agama RI untuk Program
Beasiswa Santri Berprestasi adalah Penentuan Kelulusan Seleksi
sebanyak 12 (dua belas) Perguruan
Pengkoreksian jawaban test peserta
tinggi. Di antara 12 perguruan tinggi
dilakukan oleh masing-masing lembaga
tersebut, UGM Yogjakarta ternyata
terkait. Test Bakat Skolastik (TBS)
sebagai perguruan tinggi yang paling
dilakukan oleh PUSPENDIK. Sedangkan
diminati dibanding dengan perguruan
Test Materi Dasar perguruan tinggi, Bahasa
tinggi lainnya, yaitu sebesar 30.02%
Inggris, dan Bahasa Arab dilakukan oleh
(1817 orang). Disusul kemudian UNAIR
perguruan tinggi yang ditunjuk dengan
Surabaya sebesar 23.97% (1451
menggunakan system komputerisasi,
orang), ITS Surabaya sebesar 8.01%
sementara itu untuk test materi
(485 orang), UIN Sunan Kalijaga
Kepesantrenan oleh tim Kementerian
Yogyakarta sebesar 7.50% (454
Agama.
orang)UPI Bandung sebesar 6.72%
(407 orang), IPB Bogor sebesar 6.62% Hasil penilaian tersebut selanjutnya
(401 orang), IAIN Sunan Ampel disatukan oleh panitia pusat untuk
Surabaya sebesar 5.96% (361 orang), dilakukan rekapitulasi dengan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar pengelompokan didasarkan atas perguruan
5.86% (355 orang), IAIN Walisongo tinggi pilihan peserta.
Semarang sebesar 3.25% (197 orang),
ITB Bandung sebesar 1.16% (70 Selain rekapitulasi nilai murni, juga
orang), UIN Maulana Malik Ibrahim dilakukan rekapitulasi nilai raport mata
Malang sebesar 0.56% (34 orang), dan pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan
Universitas Mataram sebesar 0.35% Biologi. Rekapitulasi raport tersebut
(21 orang). dilakukan terhadap peserta yang akan
studi pada Non-Islamic Studies. Nilai rapor
Minimnya santri yang mendaftar di ITB
peserta menjadi bahan pertimbangan
disebabkan karena sistem rekruitmen
terakhir apabila hasil nilai test beberapa
relatif lebih ketat dan harus melalui 2
peserta tidak terdapat perbedaan yang
tahapan, yaitu selain lulus seleksi yang
signifikan.
diselenggarakan Kementerian Agama
RI. juga harus lulus seleksi yang Perguruan tinggi menetapkan calon sesuai
dilaksanakan oleh ITB. Sementara itu, target untuk didiskusikan dengan
minimnya peserta seleksi pada UIN Kementerian Agama dalam hal ini

Program Beasiswa Santri Berprestasi 13


Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok N PROVINSI JUMLAH


Pesantren. O L P T
Berdasarkan ajuan tersebut, panitia lalu BELITUNG
mengajukan calon penerima beasiswa 10 LAMPUNG 3 - 3
untuk ditetapkan oleh Direktur Jenderal 11 DKI JAKARTA 3 8 11
Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. 12 BANTEN 4 5 9
13 JAWA BARAT 30 18 48
14 JAWA TENGAH 35 38 73
15 D.I YOGYAKARTA 8 5 13
16 JAWA TIMUR 85 13 22
Beberapa fakta dari hasil seleksi yang 9 4
dilaksanakan pada tahun 2010 :
17 NUSA TENGGARA 2 2 4
1. Distribusi Kelulusan Berdasarkan BARAT
Provinsi 18 NUSA TENGGARA - - -
TIMUR
Selain menyandang predikat sebagai 19 BALI 4 3 7
pengirim peserta untuk mengikuti
20 KALIMANTAN 7 7 14
seleksi PBSB terbanyak, Provinsi Jawa
SELATAN
Timur juga berhasil meraih predikat
terbanyak dalam meluluskan santrinya 21 KALIMANTAN - - -
sebagai peserta PBSB. Tercatat 224 TENGAH
santri dari Provinsi Jawa Timur, disusul 22 KALIMANTAN 1 - 1
kemudian Provinsi Jawa Tengah TIMUR
sebanyak 73 santri, dan Provinsi Jawa 23 KALIMANTAN 1 1 2
Barat sebanyak 48 santri. Sebaliknya, BARAT
terdapat 12 provinsi yang belum 24 SULAWESI 8 - 8
berhasil meluluskan santrinya, yaitu: SELATAN
kepulauan Riau, Bengkulu, Kalimantan 25 SULAWESI 1 1 2
Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi TENGAH
Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, 26 SULAWESI - - -
Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua TENGGARA
Barat, dan Nusa Tenggara Timur. 27 SULAWESI UTARA - - -
28 SULAWESI BARAT - - -
Sementara itu dilihat dari jenis
kelamin, tercatat perempuan lebih 29 GORONTALO - - -
banyak yang lulus seleksi calon 30 MALUKU - - -
peserta PBSB dibandingkan dengan 31 MALUKU UTARA - - -
pria. Terdapat 243 santriwati yang 32 PAPUA - - -
dinyatakan memenuhi syarat sebagai 33 PAPUA BARAT - - -
peserta PBSB, sedangkan pria
berjumlah 219 orang. Secara lebih TOTAL 21 24 46
detail, kelulusan peserta seleksi PBSB 9 3 2
dapat dilihat pada tabel berikut.
N PROVINSI JUMLAH 2. Rasio Kelulusan Untuk Tiap Wilayah
O L P T
Seleksi terhadap calon peserta PBSB
menggunakan materi ujian,
1 NAD 11 2 13
mekanisme penilaian, waktu, dan
2 SUMATERA UTARA 3 4 7
pengawasan yang sama dengan
3 SUMATERA BARAT 6 6 12 pembatasan peserta berdasarkan
4 RIAU 3 2 5 jumlah santri dan pesantren secara
5 KEPULAUAN RIAU - - - proporsional pada masing-masing
6 JAMBI 2 1 3 provinsi dan wilayah. Oleh karena itu,
7 SUMATERA 1 - 1 hasil seleksi calon peserta PBSB dapat
SELATAN dijadikan salah satu kategori untuk
8 BENGKULU - - - menentukan kualitas pendidikan
9 BANGKA 1 1 2 tingkat menengah yang

14 Program Beasiswa Santri Berprestasi


Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

diselenggarakan oleh pondok Pembinaan Pra-Studi mencakup :


pesantren. Berdasarkan kategori 1. Matrikulasi/Bridging Program
tersebut, kualitas pendidikan tingkat
Program matrikulasi/bridging
menengah yang diselenggarakan oleh
program merupakan upaya
pondok pesantren di pulau Jawa dan
peningkatan kemampuan akademik
Madura masih menjadi yang terbaik
calon mahasiswa yang akan
dibandingkan dengan wilayah lainnya
menempuh studi pada perguruan
yaitu dengan rasio 1 : 11 (1 orang lulus
tinggi dan atau program studi
untuk setiap 11 peserta). Tabel
umum. Program ini dimaksudkan
berikut ini menggambarkan rasio
agar calon mahasiswa dapat lebih
kelulusan pada masing-masing
mudah beradaptasi dalam proses
wilayah.
pembelajaran di perguruan tinggi,
N WILAYAH RASIO baik yang terkait dengan akademik,
O strategi pembelajaran, maupun
1 SUMATERA 1 : 23 pengenalan lingkungan kampus.
2 JAWA 1 : 11 Program ini dilaksanakan untuk
mengkondisikan peserta dengan
3 BALI & NUSA 1 : 17 metode belajar di perguruan tinggi
TENGGARA yang notabene perbedaannya
4 KALIMANTAN 1 : 12 sangat signifikan dengan tradisi
5 SULAWESI, 1 : 50 keilmuan di pondok pesantren. Tak
MALUKU & PAPUA kalah pentingnya, program ini
diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan calon mahaiswa untuk
Yang mengejutkan, wilayah mata kuliah dasar yang selama ini
Kalimantan ternyata relatif lebih baik menjadi trade mark kelemahan
dibandingkan dengan wilayah Bali dan pesantren.
Nusa Tenggara serta Sumatera.
Sedangkan untuk wilayah Sulawesi, Aktivitas selama 2 bulan mengikuti
Maluku serta Papua masih matrikulasi/bridging program pada
memerlukan pembinaan lebih serius. umumnya berkaitan dengan
kuliah/pemberian materi
(matematikan, fisika, kimia, biologi,
dan mata pelajaran dasar lainnya
PEMBINAAN MAHASISWA yang terkait dengan bidang
Proses pembinaan mutlak diperlukan untuk keunggulan perguruan tinggi),
menjamin tujuan PBSB dapat tercapai. praktikum, asistensi, dan social
Proses ini dilakukan untuk meneguhkan hour. Keikutsertaan peserta PBSB
komitmen pengabdian santri peserta PBSB pada program matrikulasi/bridging
pada pondok pesantren, memberdayakan program merupakan sebuah
dan meningkatkan peran santri peserta prasyarat untuk mengikuti
PBSB di bidang sosial kemasyarakatan, perkuliahan yang sebenarnya di
meningkatkan ketangguhan santri peserta perguruan tinggi.
PBSB dalam menghadapi persoalan sosial Matrikulasi/bridging program diikuti
keagamaan yang tengah berkembang di oleh calon mahasiswa yang
masyarakat, meningkatkan hubungan mengambil keahlian selain Islamic
kemitraan antara pondok pesantren Studies.
dengan lembaga pendidikan tinggi sebagai 2. Orientasi
pusat unggulan pendidikan dan IPTEK serta Berbeda dengan
sebagai pusat jaringan pengembangan matrikulasi/bridging program,
ilmu dan pengabdian masyarakat, serta program orientasi merupakan upaya
memperluas wawasan santri berprestasi pengenalan tradisi keilmuan di
agar mampu menghadapi tantangan perguruan tinggi bagi calon
pembangunan di masa mendatang. mahasiswa yang telah memenuhi
Tahapan-tahapan pembinaan adalah persyaratan akademik dan
sebagai berikut : administratif pada tahapan
A. Pembinaan Pra-Studi rekruitmen. Orientasi tidak

Program Beasiswa Santri Berprestasi 15


Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

dimaksudkan untuk pendalaman peningkatan akademik. Pendalaman


materi dasar perguruan tinggi, materi perkuliahan dilakukan secara
karena alumni pondok pesantren intensif, terutama pada peningkatan
dinilai telah memiliki ilmu keislaman akademik dan keterampilan yang
yang memadai untuk studi lebih bersifat penunjang peningkatan
lanjut dengan mengambil keahlian indeks prestasi.
di bidang Islamic studies. Program Bentuk pembinaan antara lain
ini dimaksudkan agar calon melalui kegiatan
mahasiswa lebih mudah pengkajian/pendalaman materi
beradaptasi dalam proses perkuliahan, peningkatan
pembelajaran, terutama berkenaan kemampuan bahasa asing (Bahasa
dengan strategi pembelajaran dan Arab dan Inggris), dan diskusi
pengenalan lingkungan kampus. masalah-masalah kontemporer
Program ini dilaksanakan untuk bidang sosial keagamaan.
mengkondisikan peserta dengan Khusus penguasaan bahasa Arab
metode belajar di perguruan tinggi dan Inggris, kelulusan mereka
yang notabene perbedaannya dipersyaratkan untuk menguasai
sangat signifikan dengan tradisi kedua bahasa asing tersebut pada
keilmuan di pondok pesantren. Tak level tertentu.
kalah pentingnya, program ini
Hal ini dimaksudkan agar mereka
diharapkan dapat mempersiapkan
dapat mengikuti dan berkompetisi
calon mahaiswa untuk belajar
perkembangan masyarakat global.
secara efektif dan efisien.
Sementara itu, untuk
Aktivitas selama sekitar 2 minggu mempersiapkan santri agar dapat
mengikuti orientasi pada umumnya mengikuti perkembangan sains dan
berkaitan dengan strategi teknologi, perguruan tinggi
perkuliahan yang efektif, dan membekali santri untuk terampil
efisien, penjelasan kisi-kisi sekurang-kurangnya pemanfaatan
kurikulum yang hendak dipelajari, teknologi informasi berbasis
serta pengenalan lingkungan komputer.
kampus.
Lain halnya dengan santri yang
studi pada perguruan tinggi umum,
B. Pembinaan Masa Studi bentuk pembinaan tidak seluruhnya
Pembinaan Masa Studi mencakup : bersifat masif, tetapi lebih bersifat
personal sesuai dengan program
1. Pembinaan oleh Perguruan Tinggi
studi dan atau mata kuliah yang
Perguruan tinggi selama ini diambil. Agar tradisi kepesantrenan
melakukan pembinaan secara tidak banyak terkontaminasi oleh
intensif sesuai dengan tradisi pergaulan bebas, di luar jam kuliah
masing-masing. Secara umum, kajian keilmuan yang bersumber
pembinaan yang dilakukan antara naskah klasik (kitab kuning)
lain dalam bentuk bimbingan dilakukan atas inisiatif dan
belajar secara intensif terhadap koordinasi masing-masing pimpinan
mata kuliah tertentu baik dilakukan asrama atau oleh santri senior yang
oleh dosen maupun santri yang memiliki kemampuan lebih di
lebih senior, pemberian counseling bandingkan dengan lainnya.
terhadap santri yang memiliki
Sementara itu, pelestarian tradisi
masalah pribadi/keluarga, dan
pesantren terus dipacu dengan
bimbingan agama serta sosial
mengadakan yasinan, tahlil,
kemasyarakatan lainnya.
pengajian dan lain sebagainya pada
Pembinaan terhadap santri yang perguruan tinggi masing-masing.
studi pada pendidikan tinggi Islam Upaya pelestarian ini masih terus
relatif lebih intensif dan terstruktur. berjalan, sekalipun tidak mudah
Pengelompokkan mahasiswa pada dilakukan pada lingkungan yang
satu rumpun keilmuan dan tempat samasekali berbeda dengan
tinggal memudahkan perguruan pesantren.
tinggi memobilisasi program

16 Program Beasiswa Santri Berprestasi


Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

2. Pembinaan Oleh Kementerian pengimplementasian


Agama RI pengetahuan, keahlian dan
Secara intensif Kementerian Agama keterampilan yang telah
melakukan pembinaan santri diperoleh, selama peserta
peserta PBSB. Bentuk pembinaan program menempuh
antara lain: pendidikan di 12 perguruan
tinggi sesuai dengan bidang
a. Team Building
ilmu yang dikuasai.
Jenis pembinaan ini dilakukan 4) Reorientasi Kepesantrenan
pada awal tahun akademik oleh dan Persiapan Pengabdian
sebuah tim yang ditunjuk oleh paska-lulus kepada Peserta
Kementerian Agama RI. PBSB yang telah
Pembinaan ini dimaksudkan menyelesaikan studi.
untuk membentuk networking 5) Fun Learning. Merupakan
antar mereka, personality dan kegiatan pembelajaran yang
character building, kecakapan diberikan dengan
pemecahan masalah dan menyenangkan untuk team
sebagainya. Pembinaan jenis ini building dan personality
diikuti oleh seluruh mahasiswa building.
baru di perguruan tinggi masing-
masing. Dalam kegiatan pembinaan,
santri peserta PBSB dibagi dalam
b. Pembinaan Mahasiswa PBSB kelompok besar. Kelompok
Jenis pembinaan ini dilakukan pertama berupa pembinaan
secara masif diikuti oleh semua dengan peserta PBSB angkatan
mahasiswa baik angkatan baru baru mereka memperoleh materi
maupun lama. dari para narasumber, tim
teaching, fasilitator yang ditunjuk
Materi yang diberikan diarahkan oleh Kementerian Agama.
pada pengembangan wawasan Mereka akan melakukan aktifitas
kepesantrenan, Keislaman dan secara indoor dan outdoor secara
Keindonesiaan, aksi sosal berkelompok. Kegiatan ini di
kemasyarakatan, peningkatan disain bukan hanya dalam
potensi peserta program dan fun bentuk ceramah, melainkan juga
learning sebagai sarana diskusi untuk memecahkan
refresing. Garis besar materi berbagai persoalan sosial
yang dimaksud adalah sebagai keagamaan yang tengah
berikut: berkembang di masyarakat.
1) Tausiyah dan Pencerahan. Hal tersebut dimaksudkan untuk
Merupakan bentuk membangun jejaring yang lebih
pemberian materi dari luas antar mereka, membertuk
narasumber yang berasal pribadi yang tanggung,
dari tokoh pondok pesantren. membangun kesadaran atas
2) Studi Lapangan dan Focus tanggung jawab pengabdian
Group Discussion, dengan kepada masyarakat, memperluas
membahas tema-tema wawasan mengenai
ansos, pemberdayaan dan kepesantrenan, serta
pengorganisasian memperteguh niat untuk lulus
masyarakat, wawasan tepat waktu
keislaman dan kebangsaan, Kelompok kedua berupa
serta pengembangan pribadi pengabdian untuk
unggul yang didampingi mengimplementasikan
fasilitator profesional dan pengetahuan, keahlian dan
Akademisi. keterampilan yang telah
3) Aplikasi Bidang Keilmuan. diperoleh, selama peserta
Pengabdian yang program menempuh pendidikan
dimaksudkan untuk di perguruan tinggi. Maksud dari

Program Beasiswa Santri Berprestasi 17


Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

kegiatan tersebut adalah agar 4). Bidang Keagamaan


mereka memperoleh gambaran Bidang Agama terdiri dari:
mengenai apa yang akan mereka IAIN, UIN, yang dapat
kerjakan ketika pengabdian mengembangkan keilmuan
paska lulus kepada masyarakat, agama yang dapat didapat
khuhusnya di lingkungan pondok pada masyarakat atau pada
pesantren. Mereka akan di pondok pesantren
bimbing dan didampingi oleh
Detail bidang pengabdian
fasilitator dari kalangan praktisi
disesuaikan tergantung pada
dan akademisi yang terkait
potensi dan kondisi lingkungan
dengan bidang pengabdian yang
pondok pesantren yang dijadikan
mereka lakukan.
ajang pengabdian mahasiswa.
Peserta dihimpun berdasarkan Untuk itu, mereka terlebih dahulu
fakultas/jurusan/program studi melakukan studi, baik berupa on-
yang sedang ditempuh di field dan off-field untuk
perguruan tinggi masing-masing. menghimpun informasi mengenai
Anggota bidang terdiri dari kondisi masyarakat, potensi dan
mahasiswa yang mempunyai aset yang dimiliki oleh daerah
bidang keilmuan sejenis dari tersebut, dan akhirnya menyusun
berbagai perguruan tinggi. rencana pengabdian berdasarkan
Bidang yang diimplementasikan skala prioritas kebutuhan yang
dalam pengabdian mahasiswa mampu mereka kerjakan dan
pada pondok pesantren dan aset masyarakat yang berpotensi
masyarakat sekitarnya antara besar untuk dikembangkan.
lain : Di akhir kegiatan, mereka di
1). Bidang Kesehatan wajibkan untuk membuat laporan
Bidang Kesehatan adalah akademik mengenai hasil studi,
mereka yang studi pada diskusi, dan analisa dari kegiatan
Pendidikan Dokter, yang mereka lakukan.
Pendidikan Kesehatan C. Pembinaan Paska Studi
Masyarakat, Farmasi, Pembinaan paska studi mencakup :
Perawat, Ilmu Gizi,
1. Reorientasi Kepesantrenan
Pendidikan Dokter Gigi,
Pendidikan Dokter Hewan Kegiatan ini dimaksudkan untuk
dan lain-lain yang berkaitan readaptasi terhadap tradisi
dengan kesehatan. kehidupan pondok pesantren bagi
alumni peserta PBSB sebelum yang
2). Bidang Pertanian
bersangkutan melaksanakan
Bidang Pertanian adalah pengabdian yang sesungguhnya di
mereka yang studi pada pondok pesantren.
bidang studi Pertanian,
2. Pengabdian Alumni PBSB
Perikanan, Peternakan,
Pengolahan Pangan dan lain- Setelah peserta program beasiswa
lain yang berkaitan dengan santri berprestasi mengikuti
pemanfaatan sumber daya kegiatan orientasi, mereka akan
hayati. ditempatkan pada pondok
pesantren yang ditunjuk.
3). Bidang Teknologi dan Sains
Penunjukkan pondok pesantren
Bidang Pertanian adalah didasarkan pada kesesuaian potensi
mereka yang studi pada dan kebutuhan pondok pesantren
bidang studi Fakultas FMIPA, dengan latar belakang disiplin ilmu
Sosial, Teknik, Hukum, pada alumni PBSB.
Komputer dan lain-lain yang
Dalam melaksanakan pengabdian,
dapat diterjunkan untuk
mereka akan tergabung dalam
pengembangan kegiatan
program Sarjana Pelopor
Teknologi, Sains dan
Pengembangan Pendidikan Islam
Pengembangan
(SPPPI).
Kemasyarakatan.

18 Program Beasiswa Santri Berprestasi


Laporan Tahunan
Subdit Pemberdayaan Santri dan
2010 Layanan Kepada Masyarakat

Penamaan SPPPI didasarkan atas


pertimbangan, nantinya penyebaran
pemanfaatan alumni PBSB akan
ditempatkan pada:
a. Pondok Pesantren
b. Pendidikan Tinggi Islam
c. Madrasah (di dalam pondok
pesantren)
Bagi alumni PBSB yang memiliki
prestasi yang sekurang-kurangnya
“sangat memuaskan” akan diberi
kesempatan untuk mengikuti
rekruitmen CPNS dan atau beasiswa
studi lanjut (S2) di dalam dan di luar
negeri.

Program beasiswa santri berprestasi


(PBSB) merupakan upaya peningkatan
kemampuan akademik, ketangguhan
dalam menghadapi dinamika sosial
kemasyarakatan, dan peneguhan
komitmen untuk mengabdi pada pondok
pesantren. Sebagai sebuah program yang
sistemik, berjenjang, dan terstruktur,
program ini akan berhasil dengan optimal
manakala seluruh unit kerja di lingkungan
Kementerian Agama RI dapat memberikan
perhatiannya secara fungsional dan
proporsional.
Dampak dari keberhasilan program ini
bukan ditujukan hanya bagi peningkatan
kualitas pondok pesantren semata, tetapi
juga pembangunan wilayah/daerah serta
pembangunan nasional secara
keseluruhan.
Lima tahun ke depan, mereka diharapkan
dapat menjadi garda terdepan dalam
proses pembangunan nasional yang
bertumpu pada ilmu, amal, dan akhlakul
karimah.

Program Beasiswa Santri Berprestasi 19

Anda mungkin juga menyukai