Anda di halaman 1dari 3

Pelarutan

Pengertian :

Pelarutan sampel adalah suatu proses perubahan padatan atau serbuk menjadi larutan dengan cara ditambahkan pelarut. Kelarutan sebuah sampel berbeda-beda tergantung dengan Kspnya dan pelarut apa yang digunakan. Ada sampel yang hanya ditambahkan air suling dapat langsung larut tapi ada juga yang hingga dipanaskan masih belum larut. Dalam pelarutan sampel harus dipilih pelarut yang dapat melarutkan sampel secara sempurna. Pelarut yang biasa digunakan dikelompokkan menjadi ; air, pelarut organik, pelarut asam (asamencer, asam kuat, asam campuran) serta peleburan. Pelarutan juga dipengaruhi oleh kelarutan zat ( Ksp / konstan solubility product ), semakin tinggi dan besar nilai kelarutannya maka semakin mudah zat tersebut larut, sedangkan apabila semakin kecil dan rendah nilai kelarutannya. maka zat tersebut sulit untuk dilarutkan/terlarut. karena pelarutan dipengaruhi oleh kelarutan zat, maka faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan zat juga perlu diperhatikan. Hal yang mempengaruhi kelarutan - Suhu. Suhu mempengaruhi kelarutan suatu zat. pada suhu tinggi partikel-partikel akan bergerak lebih cepat dibandingkan pada suhu rendah. Akibatnya kontak antara zat terlarut dengan pelarut menjadi lebih sering dan efektif. Hal ini menyebabkan zat terlarut menjadi lebih mudah larut pada suhu tinggi. - Sifat pelarut dan sifat zat terlarut (polar atau non polar) Zat yang bersifat polar akan larut pada pelarut yang bersifat polar begitu pula sebaliknya. -Luas permukaan zat terlarut. Semakin kecil ukuran partikel, semakin luas permukaannya maka semakin cepat larut.Luas permukaan sentuhan zat terlarut dapat di diperbesar melalui proses pengadukan atau penggerusan secara mekanis. Gula halus lebih mudah larut daripada gula pasir. Hal ini karena luas bidang sentuh gula halus lebih luas dari gula pasir, sehingga gula halus lebih mudah berinteraksi dengan air. -Kecepatan pengadukan kecepatan pengadukan juga menentukan kelarutan zat terlarut. Semakin banyak jumlah pengadukan, maka zat terlarut umumnya menjadi lebih mudah larut. :

Teknik Pelarutan

Pelarutan zat padat untuk menghasilkan larutannya sering dilakukan dalam keseharian. Caranya, sejumlah zat padat dituangi sevolum pelarut atau sevolum pelarut dimasukkan sejumlah zat padat; biasanya diikuti dengan pengadukan. Pembuatan larutan dari zat padat sebagai pereaksi itu untuk tujuan analisa kuantitatif atau untuk tujuan tertentu lainnya. pembuatannya harus melakukan perencanaan (termasuk perhitungan) sesuai dengan kebutuhan atau sifat analisis yang diterapkan (kualitatif atau kuantitatif). Beberapa hal dan langkah tentang pembuatan larutan dari padatan dan teknik pelarutannya yang harus diperhatikan adalah: a. Sifat analisis tetapkan apakah akan melakukan analisis kuantitatif atau kualitatif (sesuaikan dengan tujuan analisis) b. Kuantitas larutan (volum, konsentrasi) tetapkan sesuai dengan kebutuhan c. kuantitas zat padat (rumus, kelarutan, massa) tetapkan rumus zat padat (kristal), daya larut dan massa padatan yang akan dilarutkan (dihitung) d. sifat zat padat tetapkan apakah stabil, higroskopis, atau dapat bereaksi dengan air. e. alat ukur massa (neraca) gunakan neraca yang sesuai dengan keperluan f. alat ukur volum jika kualitatif gunakan gelas ukur dan jika kuantitatif gunakan labu takar. g. pelarutan meliputi : - peralatan pendukung alat alat yang diperlukan saat pelarutan, misalnya labu semprot,piala gelas,pengaduk dan lainnya - metode pelaksanaan sesuaikan metode dengan jenis sampel, bisa menggunakan cara analisis kualitatif maupun kuantitatif -penyelesaian setelah selesai, larutan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan,

jangan lupa cuci peralatan yang dipakai saat pelarutan tadi setelah selesai. karena, jika kita melarutkan lagi dengan peralatan yang belum dicuci ataupun belum bersih, maka dapat berpeluang menjadi pengotor dan akan lama saat kita melakukan pencucian endapan.

Anda mungkin juga menyukai