Anda di halaman 1dari 34

RANGKAIAN LISTRIK

RESISTOR
Dosen Pembimbing:
FARIED WADJI

Disusun oleh:

1. ARIEF WIDIEHARTO (5223093032)


2. AGUS ARDIANTO
3. FADLI NURROMDHON
4. RYANDIKA ANDRI C
5. AHMAD ZAELANI

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA D3


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
TAHUN AKADEMIK
2009/2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta salawat dan salam tidak lupa
kami panjatkan kepada junjungan besar baginda Nabi Muhammad SAW, dan
kehendaknya sehingga kami dapat menyusun makalah yang bertema resistor ini.
Dengan selesainya makalah tentang resistor yang dijalani oleh bapak Andre,
maka dilanjutkan dengan pembuatan laporan ini dapat kami selesaikan dengan baik atas
bimbingan dan bantuan bapak Yonfit. Untuk itu kami sampaikan rasa terima kasih atas
dukungan baik moral ataupun materi yang beluai berikan. Ucapan terima kasih juga kami
berikan kepada kedua orang tua kami yang telah berusaha terus demi pendidikan kami.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih belum sempurna.
Karena masih banyak kekurangan, tapi kami telah berusaha untuk membuat dan
menghasilkan yang terbaik demi selesainya tugas pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak agar kami dapat belajar lebih
baik dimasa yang akan datang.
Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kami haturakan dan kami memohon
dengan sangat bila ada kata-kata yang kurang berkenan dalam makalah ini dan semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Dan semoga Allah merahmati
kita semua.
Jakarta, September 2009
Penulis

RESISTOR

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam


setiap rangkaian elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian.
Dengan resistor listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Tapi dari
berbagai macam penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan resistor itu
sendiri kita dapat mengetahui sebenarnya apa yang dimaksud dengan resistor,
setelah mengamati dan memahami arti dari berbagai macam penjelasan yang
sudah kita ketahui tentang resistor.
Dan kita dapat menyimpulkan atau menjabarkan arti dari resistor pada makalah
ini. Resistor adalah komponen elektrik yang berfungsi untuk memberikan
hambatan terhadap aliran arus listrik.
Resistor atau yang biasa disebut (bahasa Belanda) werstand, tahanan atau
penghambat, adalah suatu komponen elektronik yang memberikan hambatan
terhadap perpindahan elektron (muatan negatif).
Resistor disingkat dengan huruf "R" (huruf R besar). Satuan resistor adalah
Ohm, yang menemukan adalah George Ohm (1787-1854), seorang ahli fisika
bangsa Jerman

Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga resistensi atau hambatan


listrik. Besarnya diekspresikan dalam satuan Ohm. Suatu resistor dikatakan
memiliki hambatan 1 Ohm apabila resistor tersebut menjembatani beda tegangan
sebesar 1 Volt dan arus listrik yang timbul akibat tegangan tersebut adalah
sebesar 1 ampere, atau sama dengan sebanyak 6.241506 1018 elektron per detik
mengalir menghadap arah yang berlawanan dari arus.
Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan melalui
hukum berikut ini, yang terkenal sebagai hukum Ohm:

di mana V adalah beda potensial antara kedua ujung benda penghambat, I adalah
besar arus yang melalui benda penghambat, dan R adalah besarnya hambatan
benda penghambat tersebut.
Setelah mengetahui apa yang dimaksud resistor, kita juga harus
mengetahui bentuk atau wujud dan lambang dari benda yang dimaksud resistor
tersebut.
Ini adalah lambang dari beberapa jenis resistor:

Potensiometer

LDR

NTC

Lambang-lambang dari beberapa Jenis Resistor

Trimpot

Dan ini adalah bentuk atau wujud dari resistor:

Gambar di atas adalah beberepa bentuk dari resistor.


Dari beberapa gambar di atas kia dapat mengetahui bagaimana bentuk-bentuk
dan lamban-lambang dari beberapa contoh resistor yang di tulis.
.

Dari beberapa penjelasan sekarang kita ingin mengetahui apa fungsi dari resistor
itu sendiri.
Fungsi dari resistor:
1.

Dapat menghambat arus listrik.

2.

Sebagai pembagi tegangan.

3.

Sebagai pengatur volume (potensiometer).

4.

Sebagai pengatur kecepatan motor.

5.

Sebagai pengatur arus listrik.

6.

Dll tergantung desain komponen yang diinginkan.

Itulah beberapa fungsi yang terdapat dari resistor.

Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi menjadi 3 jenis:


1. Fixed Resistor
Yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap.
2. Variable Resistor
Yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.
3. Resistor Non Linier
Yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh
lingkungan misalnya suhu dan cahaya.

1. Resistor Tetap (Fixed)


Secara fisik bentuk resistor tetap adalah sebagai berikut :

faktor

Bebera
pa hal yang perlu diperhatikan :
1.

Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor
tersebut.

2.

Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa
diterima resistor tersebut.

3.

Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai
daya-nya dibandingkan resistor dari bahan carbon.

22.

Resistor Variabel
1. Trimpot
Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya dapat diubah dengan
mengunakan obeng.
2. Potensio
Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya dapat diubah langsung
mengunakan tangan (tanpa alat bantu) dengan cara memutar poros engkol atau
mengeser kenop untuk potensio geser.

Contoh bentuk fisik dari variable resistor jenis Trimpot :

Contoh bentuk fisik dari variable resistor jenis Potensio :

Bentuk resistor non linier misalnya PTC, LDR dan NTC


PTC

Positive

Temperatur

Coefisien

adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya


terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu
yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya.

NTC

Negative

Temperatur

Coefisien

adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya


terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu
yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya.
LDR

Light

Dependent

Resistor

adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya


terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang
mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang
mengenainya makin kecil nilai hambatannya.

Simbol dari fixed resistor adalah sebagai berikut :

Resistor Tetap

Standar

AS dan Jepang

Eropa

Simbol dari variable resistor adalah sebagai berikut :

Resistor Variabel

Standar

AS dan Jepang

Eropa

membahas mengenai komponen-komponen tersebut serta fungsi dari masingmasing komponen tersebut.

1.

Resistor Tetap (Fixed Resistor)-nilai hambatan konstan.


Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat
berubah, jadi selalu tetap (konstan).
Biasanya dibuat dari nikelin atau karbon.
Berfungsi

sebagai

pembagi

tegangan,

mengatur atau membatasi arus pada suatu


rangkaian
memperkecil tegangan.

serta

memperbesar

dan

Ada juga resistor yang dibuat khusus : resistor untuk tegangan tinggi (misalnya
dalam TV) terbuat dari selaput karbon dalam kapsul vakum; resistor megaohmtinggi (mencapai 106 Mohm), terbuat dari gelas semikonduktor, digunakan untuk
FET, detector radiasi, electrometer; resistor DIL (Dual in Line).
2.

Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)-nilai hambatan dapat diubah.


Resistor

tidak

tetap

(Variable

Resistor) yaitu resistor yang nilainya


dapat berubah-ubah dengan jalan
menggeser atau memutar toggle pada
alat

tersebut, sehingga nilai resistor dapat

kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan.


Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar kecilnya arus), tone control
pada sound system, pengatur tinggi rendahnya nada (bass/treble) serta berfungsi
sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan. Misalnya : potensiometer, trimpot
(trimmer potensiometer), rheostat, multiturn.

3.

Resistor Non Linier NTC Dan PTC


NTC (Negative Temperature coefficient) Dan PTC (Positive temperature
coefficient).

NTC

(Negative

Temperature
Coefficient),

yaitu

resistor yang nilainya


akan bertambah kecil

bila terkena suhu panas. Sedangkan PTC (Positive Temperature


Coefficient), yaitu resistor yang nilainya akan bertambah besar bila
temperaturnya menjadi dingin.
Cara menentukan nilai resistor berdasarkan kode gelang warna:

Besaran resistansi suatu resistor dibaca dari posisi cincin yang paling
depan ke arah cincin toleransi. Biasanya posisi cincin toleransi ini berada pada
badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol,
sedangkan posisi cincin yang pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian
pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut.
Kalau kita telah bisa menentukan mana cincin yang pertama selanjutnya adalah
membaca nilai resistansinya.
Jumlah cincin yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar
toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3
cincin (tidak termasuk cincin toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1%
atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 cincin (tidak termasuk cincin toleransi).
Cincin pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan,
dan cincin terakhir adalah faktor pengalinya.

Misalnya resistor dengan cincin kuning, violet, merah dan emas. Cincin
berwarna emas adalah cincin toleransi. Dengan demikian urutan warna cincin
resistor ini adalah, cincin pertama berwarna kuning, cincin kedua berwarna
violet dan cincin ke tiga berwarna merah. Cincin ke empat yang berwarna emas
adalah cincin toleransi. Dari tabel 1.1 diketahui jika cincin toleransi berwarna
emas, berarti resistor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansinya dihitung
sesuai dengan urutan warnanya.
Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari resistor ini.
Karena resistor ini resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga cincin selain
cincin toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh cincin pertama dan
cincin kedua. Masih dari tabel 1.1, diketahui cincin kuning nilainya = 4 dan
cincin violet nilainya = 7. Jadi cincin pertama dan ke dua atau kuning dan
violet berurutan, nilai satuannya adalah 47. Cincin ketiga adalah faktor pengali,
dan jika warna cincinnya merah berarti faktor pengalinya adalah 100. Sehingga
dengan ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor
pengali atau 47 x 100 = 4700 Ohm = 4,7K Ohm (pada rangkaian elektronika
biasanya di tulis 4K7 Ohm) dan toleransinya adalah + 5%. Arti dari toleransi
itu sendiri adalah batasan nilai resistansi minimum dan maksimum yang di
miliki oleh resistor tersebut. Jadi nilai sebenarnya dari resistor 4,7k Ohm + 5%
adalah :
4700 x 5% = 235
Jadi,
Rmaksimum = 4700 + 235 = 4935 Ohm
Rminimum = 4700 235 = 4465 Ohm
Apabila resistor di atas di ukur dengan menggunakan ohmmeter dan nilainya
berada pada rentang nilai maksimum dan minimum (4465 s/d 4935) maka
resistor tadi masih memenuhi standar. Nilai toleransi ini diberikan oleh pabrik

pembuat resistor untuk mengantisipasi karakteristik bahan yang tidak sama


antara satu resistor dengan resistor yang lainnya sehingga para desainer
elektronika

dapat

memperkirakan

faktor

toleransi

tersebut

dalam

rancangannya. Semakin kecil nilai toleransinya, semakin baik kualitas


resistornya. Sehingga dipasaran resistor yang mempunyai nilai toleransi 1%
(contohnya resistor metalfilm) jauh lebih mahal dibandingkan resistor yang
mempunyai toleransi 5% (resistor carbon).

Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor pada suatu
rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya atau daya maksimum
yang mampu ditahan oleh resistor. Karena resistor bekerja dengan di aliri arus
listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar :

Semakin besar ukuran fisik suatu resistor, bisa menunjukkan semakin


besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia
ukuran 1/8, 1/4, 1/2, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi
daya maksimum 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk balok memanjang
persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder dan
biasanya untuk resistor ukuran besar ini nilai resistansi di cetak langsung
dibadannya tidak berbentuk cincin-cincin warna, misalnya 1005W atau
1K10W.

a. Resistor dengan 4 cincin warna


Keterangan: Untuk cincin pertama menunjukkan nilai angka yang pertama,
cincin warna kedua menunjukan nilai angka kedua, cincin warna ketiga
menunjukan jumlah nol, sedangkan cincin keempat menunjukan nilai toleransi.
Contoh:
Resistor warna kuning, ungu, merah, emas
4 + 7 x 100 5% = 4700 5% = 4k7 ? 5%
Resistor warna coklat, hitam, merah, emas
1 + 0 x 100 5% = 1000 5% = 1k ? 5%
Resistor warna hijau, biru, merah, emas
5 + 6 x 100 5% = 5600 5% = 5k6 ? 5%
Resistor warna merah, merah, merah, emas
2 + 2 x 100 5% = 2200 5% = 2k2 ? 5%

Resistor warna coklat, hitam, orange, emas


1 + 0 x 1000 5% = 10000 5% = 10k ? 5%

Nilai 5% diatas merupakan jumlah batas nilai kewajaran dari resistor tersebut.
Misalnya resistor dengan nilai 4700k ? 5%.
Ini berarti nilai yang masih dianggap wajar adalah berkisar antara 4700-5%
atau 4700+5%, selama masih berada diantara nilai tersebut maka resistor masih
dianggap baik.
b. Resistor dengan 5 cincin warna.
Pada resistor dengan 5 cincin warna cara menghitungnya sebenarnya sama
hanya saja factor pengali berada pada cincin ke empat.
Misal: resistor dengan warna kuning, ungu, hitam, orange, coklat
Jadi nilainya adalah 4 + 7 + 0 x 1000 = 470000 ? = 470k ? dengan toleransi
1%.

c. Resistor dengan 6 cincin warna.


Pada resistor dengan 6 gelang warna cara menghitungnya sama dengan yang 5
warna. Warna ke enam merupakan kode untuk temperature.
Nb: Untuk mengetahui mana cincin pertama, perhatikan jarak antar cincin.
Sebagai panduan bahwa cincin yang jaraknya berdekatan merupakan cincin
pertama, sedangkan yang agak berjauhan merupakan cincin terakhir.

Rangkaian resistor terdiri dari rangkaian seri dan paralel.

1. Rangkaian Resistor Seri

Resistor yang disusun seri selalu menghasilkan resistansi yang lebih besar.

Pada rangkaian seri, arus yang mengalir pada setiap resistor sama besar.
R1, R2, dan R3 disusun secara seri, resistansi dari gabungan R1, R2, dan R3 dapat
diganti

dengan

satu

resistor

pengganti

yaitu

R s.

Resistor yang dirangkai secara seri mempunyai nilai pengganti, yang besarnya
dapat dirumuskan: Jika semua nilai R yang disusun sama, dapat ditulis:
Rs = R1+ R2 + R3 + .... + Rn
dengan n banyaknya R yang disusun.

Contoh

rangkaian

resisitor

seri:

1. Hitung nilai resistor pengganti dari ketiga resistor yang dirangkai seperti di
bawah ini !

Penyelesaian:

Diketahui:

R1
R2

=
=

R3
Ditanyakan:

Rs

4
=
=

Dijawab :
Rs = R1+ R2 + R3
Rs = 2 + 4 + 3
Rs

=
Jadi nilai resistor pengganti adalah 9 ohm.

2. Rangkaian Resistor Paralel

ohm
ohm

3
........

ohm
?

Resistor yang disusun secara paralel selalu menghasilkan resistansi yang lebih
kecil. Pada rangkaian paralel arus akan terbagi pada masing-masing resistor
pada masing-masing resestor, tetapi tegangan pada ujung-ujung resistor sama
besar.
Pada rangkaian fresestor disamping untuk R1, R2, dan R3 disusun secara
paralel, resistansi dari gabungan R1, R2, dan R3 dapat diganti dengan satu
resistor

pengganti

yaitu

Rp.

Resistor yang dirangkai secara paralel mempunyai nilai pengganti, yang


besarnya dapat dirumuskan:
1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + .... + 1/Rn
Jika semua nilai R yang disusun sama besar, maka resistor penggantinya dapat
ditulis:
Rp = R / n
dengan n banyaknya R yang disusun.

Contoh menghitung rangkaian resistor paralel:


Hitung nilai resistor pengganti yang dirangkai seperti di bawah ini !
a.

b.

Penyelesaian:
a) Diketahui:
R1

=
R2

R3 = 60 ohm
Ditanyakan: Rp = ........

20
30

ohm
ohm

Dijawab:
1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/ Rp = 1/20 + 1/30 + 1/30
1/ Rp = 3/60 + 2/60 + 1/60
1/

Rp

6/60

Rp = 10 ohm
Jadi nilai resistor pengganti adalah 10 ohm.

Penyelesaian:
b) Diketahui:
R1

=
R2
R3
R6 = 6 ohm

ohm

2
=

ohm
4

ohm

Ditanyakan: Rp

........

Dijawab:
Seri antara resistor 2 ohm dan 4 ohm
R

Rs =6
Sehingga rangkaian dapat diganti ini :

Paralel antara 6 ohm, 6 ohm, dan 6 ohm

1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R


1/ Rp = 1/6 + 1/6 + 1/6
1/ Rp = 3/6
Rp = 2 ohm
Karena nilai dari masing-masing resistor sama yaitu 6 ohm, maka dapat juga
dihitung dengan:
Rp = R / n
Rp = 6 / 3
Rp = 2 ohm
Jadi nilai resistor pengganti adalah 2 ohm

SOAL DAN JAWABAN

1. Apa yang dimaksud dengan resistor?


Jawab:
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap
rangkaian elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian.

2. Apa fungsi dari resistor?


Jawab:
Fungsi dari resistor:
1. Dapat menghambat arus listrik.
2.

Sebagai pembagi tegangan.

3.

Sebagai pengatur volume (potensiometer).

4.

Sebagai pengatur kecepatan motor.

5.

Sebagai pengatur arus listrik.

6.

Dll tergantung desain komponen yang diinginkan.

3. Hitunglah nilai resistansi resistor di bawah ini

Jawab:
-

Coklat = 1

Abu2 = 8

Orange = 1000

Emas = 5%
Nilai R = 18 . 1000 = 18000
Toleransi = 5%= 5/100 . 18000 =
= 5 . 180 =
= 900

Jadi R berkisar = 18000 900 s/d 18000 + 900 =


= 17100 s/d 18900
= 17k1 s/d 18k9

4. Hitunglah nilai resistansi resistor di bawah ini:

Jawab:
- Abu2 = 8
- Merah = 2
- Kuning = 10000

- Emas = 5%
Nilai R = 82 . 10000 = 820000
Toleransi = 5% = 5/100 . 820000 = 41000

Jadi R berkisar = 820000 41000 s/d 820000 + 41000 =


= 779000 s/d 861000
= 770k9 s/d 861k

5. Hitunglah nilai resistansi resistor di bawah ini:

Jawab:
-

Putih = 9

coklat = 1

hitam = 1

Emas = 5%

Nilai R = 91 . 1 = 91
Toleransi = 5%= 5/100 . 91 =
= 455/100 =
= 4,55
Jadi R berkisar = 91 4,55 s/d 91 + 4,55 =
= 86,45 s/d 91,55

6. Hitunglah nilai resistansi resistor di bawah ini:

Jawab:
-

Merah = 2

Merah = 2

Merah = 100

Emas = 5%
Nilai R = 22 . 100 = 2200

Toleransi = 5%= 5/100 . 2200 =


= 5 . 22 =
= 110
Jadi R berkisar = 2200 110 s/d 2200 + 110 =
= 2090 s/d 2310

7. Hitunglah nilai resistansi resistor di bawah ini:

Jawab:
-

Coklat = 1

Orange = 3

Hitam = 0

Hitam = 1

Merah = -

Nilai R = 130 . 1 = 130


Jadi, nilai resistansinya adalah 130 ohm.

8. Hitunglah nilai resistansi resistor dibawah ini:

Jawab:
-

Coklat = 1

Orange = 3

Hitam = 0

Hijau = 100000

Coklat = 2%

Nilai R = 130 . 100000 = 13000000

Toleransi = 2%= 2/100 . 13000000 =


= 260000

Jadi R berkisar = 13000000 260000 s/d 13000000 + 260000 =


= 12760000 s/d 13260000

9. Hitunglah nilai resistor pengganti dari keempat resistor yang dirangkai dibawah
ini:

Jawab:
Diketahui: R1 = 5 Ohm

R3 = 2 Ohm

R2 = 3 Ohm

R4 = 7 Ohm

Ditanyakan: RS?
Dijawab:

RS = R1 + R2 + R3 + R4
RS = 5 + 3 + 2 + 7
RS = 17

10. Hitunglah resistor pengganti yang dirangkai seperti di bawah ini!

Jawab:
Diketahui: R1 = 8 ohm

R5 = 7 ohm

R2 = 2 ohm

R6 = 4 ohm

R3 = 4 ohm

R7 = 7 ohm

R4 = 6 ohm

R8 = 12 ohm

Ditanyakan: Rp?
Jawab:

Langkah 1

1/Rp = 1/R2 + 1/R3 + 1/R4


1/Rp = 1/2 + 1/4 + 1/6
1/Rp = 3/12
Rp/1 = 12/3 = 4

Langkah 2

1/Rp = 1/R5 + 1/R6 + 1/R7


1/Rp = 1/7 + 1/4 + 1/7
1/Rp = 3/18
Rp/1 = 18/3 = 6

Langkah 3

RS = R1 + R2,3,4 + R5,6,7 + R8
RS = 8 + 4 + 6 + 10
RS = 28

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Resistor merupakan sebuah komponen elektronika yang mempunyai fungsi,
macam serta jenis yang ada pada sebuah resistor, oleh karena itu resistor
mempunyai peran yang sangat penting dalam rangkaian-rangkaian elektronika.
2. Saran

Saran dari kami adalah semua mahasiswa mampu membuat sebuah


rangkaian elektroktronika yang bisa dikembangkan serta dapat dimanfaatkan
dan dipergunakan untuk kehidupan di dunia ini.

DAFTAR PUSTAKA
1. Http://www.pragola-elektro.co.cc/2009/03/resistor-pada-dasarnya-semua-bahan.html
2. J. Bueche, Frederick dan Eugene Hecht. Edisi kesepuluh. Fisika Universitas,

Schaum outlines. Jakarta: Erlangga.


3. www.google.com. Resistor.

Anda mungkin juga menyukai