Anda di halaman 1dari 32

Varicella Dalam Kehamilan

Oleh: Widya Astri Lintera, S. Ked Pembimbing: dr. Didik Budi, Sp. OG

Definisi
Varisela berasal dari bahasa latin, Varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama Chicken pox Varicella adalah suatu penyakit infeksi virus akut dan menular, yang disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV) dan menyerang kulit serta mukosa, ditandai oleh adanya vesikel-vesikel

EPIDEMIOLOGI
Tersebar kosmopolit, menyerang terutama anak-anak tetapi dapat juga menyerang orang dewasa. Transmisi penyakit ini secara aerogen. Masa penularan 7 hari dihitung dari timbulnya gejala kulit.

ETIOLOGI
Varicella disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV), termasuk kelompok Herpes Virus dengan diameter kira-kira 150-200 nm. Penamaan virus ini memberi pengertian bahwa infeksi primer virus ini menyebabkan penyakit varisela, sedangkan reaktivasinya menyebabkan herpes zoster.

Virus Varicella Zooster Masuk ke dalam

mukosa nafas

orofaring

replikasi

virus menyebar melalui

Pembuluh darah

limfe ( viremia pertama )

berkembang biak sel retikulo endhotellial

menyebar melalui pembuluh darah (viremia ke dua)

demam dan malaise

TANDA DAN GEJALA


Gejala Varicella antara lain : Demam seperti Influenza Timbul erupsi, kemerahan pada kulit yang diikuti pembentukan vesikel pada punggung, muka, dan ekstremitas. Gatal dan nyeri pada daerah lesi. Virus Varicella dapat menginveksi janin secara Trans Plasenter.

PERJALANAN PENYAKIT
Stadium Prodromal: 24 jam sebelum kelainan kulit timbul, terjadi subfebris, malaise, sakit kepala, anoreksia, rasa berat pada punggung dan kadang-kadang disertai batuk kering diikuti eritema pada kulit dapat berbentuk scarlatinaform atau morbiliform. Panas biasanya menghilang dalam 4 hari, bila panas tubuh menetap perlu dicurigai adanya komplikasi atau gangguan imunitas.

Stadium erupsi: dimulai saat eritema berkembang dengan cepat (dalam beberapa jam) berubah menjadi macula kecil, kemudian papula yang kemerahan lalu menjadi vesikel. Vesikel ini biasannya kecil, berisi cairan jernih, tidak umbilicated dengan dasar eritematous, mudah pecah serta mongering membentuk krusta, bentuk ini sangat khas dan lebih dikenal sebagai tetesan embun/air mata.

Penyebaran terutama di daerah badan dan kemudian menyebar secara sentrifugal ke muka dan ekstremitas serta dapat menyerang selaput lendir mata, mulut dan saluran nafas bagian atas. Jika terdapat infeksi sekunder terdapat pembesaran kelenjar getah bening regional.

Setelah 5 hari kebanyakan lesi mengalami krustasi dan lepas dalam waktu 1-3 minggu. Penyakit dianggap menular 4 hari sebelum erupsi timbul sampai 5 hari sesudah erupsi timbul. Infeksi yang timbul pada trimester pertama kehamilan dapat menimbulkan kelainan kongenital, sedangkan infeksi yang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran dapat menyebabkan varisela kongenital pada neonatus.

Pada ibu hamil yang menderita varicella dapat menimbulkan beberapa masalah pada bayi yang akan dilahirkan dan bergantung pada masa kehamilan ibu, antara lain: 1. Varicella neonatal 2. Sindrom varicella congenital 3. Zoster infantil

Varicella Neonatal
Merupakan penyakit serius, hal ini bergantung pada saat ibu kena varisela dan persalinan. Bila bumil terinfeksi varisela 5 hari sebelum partus / 2 hari setelah partus bayi terinfeksi saat viremia kedua dari ibu, bayi terinfeksi transplasental, tetapi tidak memperoleh kekebalan dari ibu karena belum cukupnya waktu ibu untuk memproduksi antibody.

Pada keadaan ini, bayi yang dilahirkan akan mengalami varisela berat dan menyebar. Profilaksis atau pengobatan dengan varicellazoster immune globulin (VZIG) dan asiklovir. Bila tidak diobati dengan adekuat, angka kematian sebesar 30%. Penyebab kematian utama akibat pneumonia berat dan hepatitis fulminan.

Bila ibu terinfeksi varisela > 5 hari antepartum, sehingga ibu mempunyai waktu yang cukup untuk memproduksi antibody dan dapat diteruskan kepada bayi. Bayi cukup bulan akan menderita varisela ringan karena pelemahan oleh antibody transplasental dari ibu. Pengobatan dengan VZIG tidak perlu, tetapi asiklovir dapat dipertimbangkan pemakaiannya, bergantung pada keadaan bayi.

Sindrom Varisela Congenital


Dijumpai pada bayi dengan ibu yang menderita varisela pada umur kehamilan trimester I atau II dengan insidens 2%. Manisfestasi klinik dapat berupa IUGR, mikrosefali, atrofi kortikalis, hipoplasia ekstremitas, mikroftalmin, katarak, korioretinitis dan scarring pada kulit.

Beratnya gejala pada bayi tidak berhubungan dengan beratnya penyakit pada ibu. Ibu hamil dengan zoster tidak berhubungan dengan kelainan pada bayi.

Zoster infantile
Sering muncul dalam umur bayi satu tahun pertama, hal ini disebabkan karena infeksi varisela maternal setelah masa gestasi ke-20. Penyakit ini sering menyerang pada saraf dermatom thoracis.

Waktu Karantina yang Disarankan


Selama 5 hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa karantina sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air.

Diagnosis
Ditegakkan atas dasar gambaran klinik meskipun juga dapat ditegakkan dengan melakukan biakan virus dari vesikel dalam jangka waktu 4 hari setelah munculnya ruam - ruam kulit pada varicella di daerah punggung.

KOMPLIKASI
1. 2. 3. 4. 5. Infeksi sekunder Otak Pneumonitis Sindrom reye Hepatitis

Dampak terhadap Kehamilan


5 10% wanita dewasa rentan terhadap infeksi virus varicella zoster. Infeksi varicella akut terjadi pada 1 : 7500 kehamilan. Komplikasi maternal yang mungkin terjadi : Persalinan preterm Ensepalitis Pneumonia

PENGOBATAN
1. Umum 2. Khusus

Umum
1. 2. 3. 4. Isolasi untuk mencegah penularan. Diet bergizi tinggi (Tinggi Kalori dan Protein). Bila demam tinggi, kompres dengan air hangat. Upayakan agar tidak terjadi infeksi pada kulit, misalnya pemberian antiseptik pada air mandi. 5. Upayakan agar vesikel tidak pecah.
Jangan menggaruk vesikel. Kuku jangan dibiarkan panjang. Bila hendak mengeringkan badan, cukup tepaltepalkan handuk pda kulit, jangan digosok.

Khusus
1. Rawat jalan bila tanpa komplikasi, Rawat inap jika disertai Komplikasi 2. Terapi Simtomatik berupa antipiretik (Paracetamol 3 X 500), Gatal dan Nyeri Kulit (Talk Salisil) dan Antitusif (Noskapin) 3. Antiviral : Asiklovir 200mg tiap 4 jam 4. Terapi untuk komplikasi
a. Pneumonia :
Ampisilin 3 X 1gr ( Dosis awal IV dilanjutkan Per Oral ) Gentamisin 2 X 80mg

ATAU
Amoxicilin dan Asam Klavulanat 3 X 500mg ( Dosis Awal IV dilanjutkan Per Oral )

b. Abortus : Lakukan evakuasi dengan AVM/D & K c. Partus Prematurus : Lakukan tatalaksana janin premature. d. Melakukan antisipasi terjadinya Varicella konginetal 1. Jika bayi lahir sebelum menerima antibody Varicella dari ibu, Bayi tersebut mungkin akan mengalami Varicella diseminata, segera berikan Imunoglobulin Varicella Zoster.

2. Bayi yang cukup bulan yang terinfeksi Varisella antara umur 5 10 Hari akan menunjukkan gejala penyakit yang lebih berat, disbanding Varisella yang timbul Saat atau Segera setelah lahir sehingga memerlukan perawatan Intensif

VAKSINASI
Imunisasi aktif Dilakukan dengan memberikan vaksin varisela yang dilemahkan (live attenuated) yang berasal dari OKA Strain dengan efek imunogenisitas tinggi dan tingkat proteksi cukup tinggi berkisar 71-100%

Dosis yang dianjurkan ialah 0,5 mL subkutan. Efek samping: biasanya tidak ada, tetapi bila ada biasanya bersifat ringan.

Imunisasi Pasif
Dilakukan dengan memberikan Zoster Imun Globulin (ZIG) dan Zoster Imun Plasma (ZIP). Dosis Zoster Imuno Globulin (ZIG): 0,6 mL/kg BB intramuscular diberikan sebanyak 5mL dalam 72 jam setelah kontak.

DIAGNOSIS BANDING
Harus dibedakan dengan variola, penyakit ini lebih berat, memberi gambaran monomorf dan penyebarannya dimulai dari bagian akral tubuh, yakni telapak tangan dan telapak kaki.

PROGNOSIS
Dengan perawatan yang teliti dan memperhatikan higiene memberikan prognosis yang baik dan jaringan parut yang timbul sangat sedikit.

Anda mungkin juga menyukai