Anda di halaman 1dari 24

KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN

PADA PARTUS MACET KAUSA


MAKROSOMI

Dibuat Oleh:
Ainur Rosyidah
NIM. 1502450020
Definisi
Menurut Bobak Lowder milk
dan Jensen dalam buku
Keperawatan Maternitas Edisi
4, makrosomia yakni berat
bayi lebih dari 4000 gram.
Menurut Cunningham (1995 :
421) semua neonatus dengan
berat badan 4000 gram atau
lebih tanpa memandang
umur kehamilan di anggap
sebagai makrosomia
Etiologi
1. Diabetes Mellitus 2. Keturunan (orang
(DM) tuanya besar)

3. Multiparitas 4. Makrosomia disebabkan juga


dengan riwayat oleh terjadinya hiperglikemia
makrosomia pada janin (akibat
sebelumnya hiperglikemia ibu) dan
hiperinsulinisme janin
Patofisiologi
Diagnosis
Menentukan apakah bayi besar atau tidak kadang-kadang sulit. Hal
ini dapat diperkirakan dengan:
1. Keturunan atau bayi yang terdahulu besar dan sulit mehirkannya
dan adanya DM.
2. Kenaikan BB yang berlebihan tidak oleh sebab lainnya (edema
dan lain sebagainya)
3. Pemeriksaan yang teliti tentang disproporsi sefalo atau feto-
pelvik dalam hal ini dianjurkan untuk mengukur kepala bayi
dengan ultrasonografi (USG)
4. Pemeriksaan besarnya janin
Penatalaksanaan

a) Jika bayi terlalu besar untuk lahir pervaginam akibat


disproporsi sefalopelvik, kelahiran sesar dapat
dipertimbangkan untuk melindungi janin dari trauma lahir
dan kemungkinan cedera serius (Green, 2012).
b) Pada kelahiran bahu yang mengalami kesulitan dilakukan
episiotomi yang cukup lebar untuk mengusahakan janin lahir
atau bahu dilakukan kleidotomi unilateral atau bilateral.
Cedera akibat kleidotomi dikonsulkan pada bagian bedah
(Mochtar, 2012).
c) Apabila janin meninggal dilakukan embriotomi (Mochtar,
2012)
Membungkus bayi dengan kain Menjaga kehangatan
hangat.
Membersihkan jalan napas.
Memberikan obat mata.
Memotong tali pusat dan
Mengkaji kesehatan pada bayi
perawatan tali pusat
dengan makrosomia dengan 2008 antara lain:
mengobservasi keadaan umum dan Melakukan inisiasi menyusui dini
vital sign serta memeriksa kadar Wiknjosastro dkk
glukosa darah sewaktu pada umur 3
Membersihkan badan bayi
jam. dengan kapas baby oil/ minyak. menurut
Memantau tanda gejala komplikasi Memberikan injeksi vitamin K. bayi makrosomia
yang mmungkin terjadi. Penatalaksanaa pada
Memberikan terapi sesuai komplikasi
yang dialami oleh bayi.
Lanjut…
Komplikas
i
1.Komplikasi pada Ibu
Ibu mengalami robekan perineum
Persalinan dengan operasi caesar
 Kehilangan darah dalam jumlah banyak saat persalinan
Ruptur uteri dan serviks
 Ibu sering mengalami gangguan berjalan pasca melahirkan
akibat peregangan maksimal struktur tulang panggul. Keluhan
keluhan tersebut bisa sembuh dengan perawatan yang baik.
2. Komplikasi pada bayi
Hipoglikemia
Hipokalsemia
Polestemia dan Hiperviskositas

Prognosis

Pada panggul normal janin dengan berat badan


4000-5000 gram, ummnya tiak menimbulkan kesukaran
persalinan. distosia akan diperoleh bila berat janin 4500-
5000 ram atau pada kepal yang sudah keras
(postmaturitas) da pada bahu yang lebar.
Kesulitan yang dapat terjadi adlah:
1. Kepala terlalu besar dan keras sehingga moulage sulit.
2. Bahu yang lebar sehingga menimbulkan distosia bahu
3. Regangan dinding rahim oleh anak ynag sanga besar
sehingga menimbulkan Inersia uteri dan kemungkinan
perdarahan pascapartum akibat atonia uteri.
KONSEP MANAJEMEN
KEBIDANAN
PADA PARTUS MACET KAUSA
MAKROSOMI
Data Subyektif
Data subjektif adalah data yang didapatkan dari
klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu
situasi dan kejadian.
1. Biodata :
•Nama ibu / suami:
•Umur ibu / suami
•Pekerjaan
•Alamat
2. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan pertama kali pada pasien seperti
tanda-tanda akan persalinan:
Ibu merasa kenceng kenceng semakin sering
Ibu merasa sakit pada perut bagian bawah menjalar sampai ke
pinggang
3. Riwayat Kesehatan yang lalu, sekarang dan keluarga
Diabetes Melitus
Komplikasi yang mungkin terjadi pada kehamilan dengn
diabetes sangat bervariasi. Pada janin meningkatkan resiko
terjadi makrosomia, trauma persalinan, hiperbilirubinemia,
hipoglikemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia neonatal serta
meningkatkan kematian janin. (Saifuddin, 2010).
4. Riwayat Persalinan
Melakukan pengkajian terhadap riwayat
persalinan lalu yang kemungkinan berhubungan
dengan persalinan saat ini:
• Ukuran janin (berat janin, panjang, lingkar
kepala ), ukuran janin yang besar dapat
mengakibatkan persalinan macet.
• Keadaan bayi saat lahir, berat badan saat lahir
berapa gram termasuk dalam berat badan
normal atau termasuk ke dalam bayi besar
• Pada bayi makrosomia, komplikasi utama
yang terjadi pada persalinan adalah trauma
kelahiran seperti distosia bahu, fraktur
tulang, injuri pleksus brakialis. Bayi juga
beresiko mengalami hipoglikemia dan
kelainan metabolik lainnya. (Saifuddin, 2010)
5. Riwayat KB
Ibu dapat mengalami radang
panggul (salah satu penyebab
partus lama) karena ibu pernah
menggunakan KB IUD dan
terjadi suatu masalah. Atau
bayi besar bisa terjadi jika ibu
mengonsumsi KB hormonal
yang menyebabkan nafsu
makan ibu meningkat, ibu
makan lebih banyak dan
mempengaruhi berat badan
janinnya.
Nutrisi
Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan
selam hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung.
Selain itu, gizi ibu hamil menentukan berat
bayi yang akan dilahirkan, maka pemantaun
gizi ibu hamil sangatlah penting dilakuakan.
(Kosim dkk,2012)
Data Objektif
Berat Badan: kenaikan berat badan
selama hamil
Perempuan hamil dengan obesitas atau
dengan keniakan berat badan waktu
hamil berlebihan (nilai Indeks Massa
Tubuh normal ibu hamil yaitu 19,8-26,6
(Sulistyawati, 2010) merupakan faktor
resiko terjadinya makrosmia janin dan
kematian janin. (Saifuddin, 2010)
Pemeriksaan Fisik
1. TFU
Pemeriksaan ini dilakukan untuk
menilai apakah pembesaran perut
sesuai dengan usia kehamilan, jika
tidak sesuai kemungkinan adanya
bayi besar atau gemelli.

2. TBJ
Dihitung dengan rumus (TFU – 12)
× 155. Normalnya 2500-4000 gram.
TBJ berkaitan dengan ukuran
bayi. Ukuran bayi yang besar
dapat menjadi penyebab partus
lama.
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan penunjang, selama
hamil juga perlu dilakukan pemeriksaan
kadar gula darah, dan setelah bayi lahir
juga perlu dilakukan pemeriksaan kadar
gula darah, kadar kalsium dan
magnesium, hematokrit dan kadar serum
bilirubin harus diperiksa apabila bayi
tampak kuning
dentifikasi Diagnosa dan Masalah Aktual

Diagnosis Aktual
Ny...P____ Ab__ UK…..minggu… T/H/I, persalinan macet dengan bayi makrosomia.

Data subjektif:
Faktor genetik obesitas dan overweight yang dialami ayah dan ibu dapat
meningkatkan risiko terjadi bayi makrosomia.
Data objektif:
Pemeriksaan berat badan bayi makrosomia untuk mengetahui berat badan bayi
lebih dari 4000 gram. Pemeriksaan fisik diperlukan untuk mengetahui karakteristik
makrosomia berupa wajah berubi, lemak tubuh banyak, badan montok, kulit
kemerahan serta tali pusat lebih besar dari rata-rata. (Cunningham, 2013).
Pada pemerikasaan penunjang, dilakukan pemeriksaan kadar guladarah, kadar
kalsium dn hematokrit dan kadar serum bilirubin harus diperiksa bila bayi tampak
kuning.
ntifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Diagnosa potensial pada kasus makrosomia antara lain:
• Ruptur uteri
• Robekan perineum
• Perdarahan pada ibu
• Hipoglikemia pada bayi, langkah antisipasinya dengan
melakukan pengukuran glukosa darah sewaktu
• Hipokalsemia pada bayi, langkah antisipasinya dengan
melakukan pemeriksaan kadar kalsium dalam serum darah
• Hiperbilirubinemia, polisitemia, dan trombositopenia pada
bayi antisipasinya dengan pantau Hb darah tiap 6-12 jam
tanpa gejala
Identifikasi Tindakan Segera

Mengevaluasi kebutuhan akan intervensi


dan/atau konsultasi bidan atau dokter yang
dibutuhkan dengan segera, serta manajemen
kolaborasi dengan anggota tim tenaga
kesehatan lain, sesuai dengan kondisi yang
diperlihatkan ibu dan bayi yang baru lahir
(Varney, 2010),
Intervensi
Asuhan yang diberikan pada persalinan dengan
makrosomi adalah :
• Jelaskan pada klien tentang hasil pemeriksaan
• Lakukan observasi keadaan ibu dan janin
• Berikan cairan infus RL 20 tpm , pasang Oksigen
serta penuhi asupan nutrisi ibu
• KIE tentang proses persalinan pada ibu dan
keluarga
• Siapkan kebutuhan untuk proses persalinan
Implementasi

Mandiri
Penanganan antisipasi bidan:
Supaya tidak terjadi hipoglikemia dan hipokalsemi yaitu dengan cara memberikan nutrisi
pada bayi terutama ASI (Fraser, 2009).
Kolaborasi
Penanganan antisipasi bidan:
Berkolaborasi degan laboratorium untuk pemeriksaan gula darah. (Husin, 2013).
Kasus makrosomia diperlukan tindakan kolaborasi dengan domter spesialis anak untuk
pemberian tterapi berupa intravena glukosa dan pemerikaan laboratorium berupa
pemeriksaan kadar glukosa, kalsium dan bilirubin yang berguna untuk mengetahui
komplikasi yang terjadi.
RUJUKAN
Lakukan persiapkan rujukan untuk dilakukan dengan prinsip BAKSO KUDA
Evaluasi

Evaluasi yang diharapkan pada kasus bayi baru lahir


dengan makrosomia adalah kondisi bayi sudah baik,
kadar glukosa dn kalsium dalam darah normal.
(Varney, 2010).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai