Dibuat Oleh:
Ainur Rosyidah
NIM. 1502450020
Definisi
Menurut Bobak Lowder milk
dan Jensen dalam buku
Keperawatan Maternitas Edisi
4, makrosomia yakni berat
bayi lebih dari 4000 gram.
Menurut Cunningham (1995 :
421) semua neonatus dengan
berat badan 4000 gram atau
lebih tanpa memandang
umur kehamilan di anggap
sebagai makrosomia
Etiologi
1. Diabetes Mellitus 2. Keturunan (orang
(DM) tuanya besar)
2. TBJ
Dihitung dengan rumus (TFU – 12)
× 155. Normalnya 2500-4000 gram.
TBJ berkaitan dengan ukuran
bayi. Ukuran bayi yang besar
dapat menjadi penyebab partus
lama.
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan penunjang, selama
hamil juga perlu dilakukan pemeriksaan
kadar gula darah, dan setelah bayi lahir
juga perlu dilakukan pemeriksaan kadar
gula darah, kadar kalsium dan
magnesium, hematokrit dan kadar serum
bilirubin harus diperiksa apabila bayi
tampak kuning
dentifikasi Diagnosa dan Masalah Aktual
Diagnosis Aktual
Ny...P____ Ab__ UK…..minggu… T/H/I, persalinan macet dengan bayi makrosomia.
Data subjektif:
Faktor genetik obesitas dan overweight yang dialami ayah dan ibu dapat
meningkatkan risiko terjadi bayi makrosomia.
Data objektif:
Pemeriksaan berat badan bayi makrosomia untuk mengetahui berat badan bayi
lebih dari 4000 gram. Pemeriksaan fisik diperlukan untuk mengetahui karakteristik
makrosomia berupa wajah berubi, lemak tubuh banyak, badan montok, kulit
kemerahan serta tali pusat lebih besar dari rata-rata. (Cunningham, 2013).
Pada pemerikasaan penunjang, dilakukan pemeriksaan kadar guladarah, kadar
kalsium dn hematokrit dan kadar serum bilirubin harus diperiksa bila bayi tampak
kuning.
ntifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Diagnosa potensial pada kasus makrosomia antara lain:
• Ruptur uteri
• Robekan perineum
• Perdarahan pada ibu
• Hipoglikemia pada bayi, langkah antisipasinya dengan
melakukan pengukuran glukosa darah sewaktu
• Hipokalsemia pada bayi, langkah antisipasinya dengan
melakukan pemeriksaan kadar kalsium dalam serum darah
• Hiperbilirubinemia, polisitemia, dan trombositopenia pada
bayi antisipasinya dengan pantau Hb darah tiap 6-12 jam
tanpa gejala
Identifikasi Tindakan Segera
Mandiri
Penanganan antisipasi bidan:
Supaya tidak terjadi hipoglikemia dan hipokalsemi yaitu dengan cara memberikan nutrisi
pada bayi terutama ASI (Fraser, 2009).
Kolaborasi
Penanganan antisipasi bidan:
Berkolaborasi degan laboratorium untuk pemeriksaan gula darah. (Husin, 2013).
Kasus makrosomia diperlukan tindakan kolaborasi dengan domter spesialis anak untuk
pemberian tterapi berupa intravena glukosa dan pemerikaan laboratorium berupa
pemeriksaan kadar glukosa, kalsium dan bilirubin yang berguna untuk mengetahui
komplikasi yang terjadi.
RUJUKAN
Lakukan persiapkan rujukan untuk dilakukan dengan prinsip BAKSO KUDA
Evaluasi